• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN SENAM HAMIL

DI RUMAH SAKIT ST. ELISABETH

MEDAN TAHUN 2010

RATIH HANDAYANI 095102050

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Ratih Handayani

Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

viii + 45 hal + 12 tabel + 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam. Banyak manfaat yang diperoleh ibu hamil setelah melakukan senam hamil yaitu mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini, waktu pastus singkat dan mengurangi rasa nyeri persalinan. RS St. Elisabet merupakan salah satu Rumah Sakit di Medan yang menyelenggarakan senam hamil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan senam hamil yang meliputi minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan keluhan di Rumah Sakit St. Elisabet Medan. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mengikuti senam hamil berjumlah 37 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Hasil penelitian diperoleh minat rendah 51,4%, kepatuhan rendah 56,8%, keseriusan rendah 52,4%, usia kehamilan tua 81,1% dan tidak ada keluhan 51,4%.

Berdasarkan uji statistik deskriptif diketahui penyelenggaraan senam hamil di RS St. Elisabeth Medan pada tingkat kurang terlaksana 56,8%.

Disarankan kepada instruktur senam 1) melakukan penyuluhan dan sosialisasi sebelum senam dilaksanakan. 2) membuat jadwal senam hamil sesuai dengan waktu luang ibu hamil dan kepada ibu hamil perlu meningkatkan minat senam hamil melalui konsultasi dengan dokter secara rutin dan informasi melalui media.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di Rumah Sakit

St. Elisabeth Medan Tahun 2010” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan,

masukan dan arahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis

Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc., SpKK. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy, SpOG, MSc., selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

5. Direktur Rumah Sakit St. Elisabeth Medan dan seluruh staff yang telah memberi

(4)

6. Kedua orang tua, Abang dan adik-adikku yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materil dan doa serta semangat kepada peneliti dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan

kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan pada penulis dalam menyusun Karya Tulis

Ilmiah Ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan,

dorongan, dan semangat yang telah diberikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

menyertai kita semua.

Medan, Juni 2010

(5)

DAFTAR ISI

G. Kepatuhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil ... 27

H. Keseriusan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil ... 28

I. Usia Kehamilan Pertama Kali Ibu-ibu Mengikuti ... 28

J. Keluhan-keluhan Ibu-ibu Mengikuti Senam hamil ... 28

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 29

D. Pertimbangan Etik dan Penelitian... 32

E. Instrumen Penelitian ... 32

(6)

G. Analisa Data ... 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 42

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan... 44

B. Saran ... 44

(7)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Ratih Handayani

Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

viii + 45 hal + 12 tabel + 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam. Banyak manfaat yang diperoleh ibu hamil setelah melakukan senam hamil yaitu mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini, waktu pastus singkat dan mengurangi rasa nyeri persalinan. RS St. Elisabet merupakan salah satu Rumah Sakit di Medan yang menyelenggarakan senam hamil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan senam hamil yang meliputi minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan keluhan di Rumah Sakit St. Elisabet Medan. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mengikuti senam hamil berjumlah 37 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Hasil penelitian diperoleh minat rendah 51,4%, kepatuhan rendah 56,8%, keseriusan rendah 52,4%, usia kehamilan tua 81,1% dan tidak ada keluhan 51,4%.

Berdasarkan uji statistik deskriptif diketahui penyelenggaraan senam hamil di RS St. Elisabeth Medan pada tingkat kurang terlaksana 56,8%.

Disarankan kepada instruktur senam 1) melakukan penyuluhan dan sosialisasi sebelum senam dilaksanakan. 2) membuat jadwal senam hamil sesuai dengan waktu luang ibu hamil dan kepada ibu hamil perlu meningkatkan minat senam hamil melalui konsultasi dengan dokter secara rutin dan informasi melalui media.

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak

mengalami perubahan. Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk memberi

tempat kepada rahim yang akan mengembang 20 (dua puluh) kali lebih besar dan

ukuran semula (Musbilan, 2005:14).

Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang

alamiah. Agar proses alamiah berjalan lancar dan baik serta tidak berkembang

menjadi keadaan yang patologis, tidak berteriak pada kala I (satu) persalinan yang

disebabkan oleh pelepasan oksitoksin dan hipofise posterior yang menyebabkan nyeri

kontraksi uterus dapat dikurangi dengan perawatan antenatal salah satunya adalah

senam hamil.

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan

(prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau

persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan

senam hamil. Keuntungan wanita-wanita hamil melakukan senam hamil secara

teratur mencegah terjadinya gestasional diabetes atau kehamilan dengan diabetes

mellitus khususnya pada wanita hamil gemuk. Bahkan di Amerika, perkumpulan para

ahli diabetes telah menyutujui senam hamil menyerupai suatu terapi tambahan yang

berguna disamping melakukan diet (Mellyana, 2001).

(9)

Tidak semua ibu hamil dapat mengikuti senam hamil, hambatan ibu-ibu tidak

dapat melakukan senam hamil dikarenakan ibu-ibu tersebut memiliki penyakit dalam

kehamilannya, seperti penyakit jantung karena target frekuensi jantung pada ibu

hamil sebaiknya tidak melebihi 70% dari denyut nadi semula.

Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati (2002) menunjukkan terdapat perbedaan

rasa nyeri pada kala I persalinan antara ibu yang melakukan senam hamil dengan ibu

yang tidak melakukan senam hamil (P < 0,05). Ibu yang melakukan senam hamil

pada anak pertama rasa nyeri kala I persalinan dapat berkurang 8 (delapan) kali

dibandingkan dengan ibu yang bersalin yang tidak melakukan senam hamil.

Penelitian Artal dkk (1999) menyatakan bahwa persalinan lebih singkat pada

wanita yang melakukan senam hamil dibandingkan yang tidak melakukan senam

hamil, dengan perbandingan 233 banding 302 menit. Salah satu penelitian yang

dilakukan di Yogyakarta oleh Sofoewan (1998) juga menunjukkan bahwa 100 wanita

primigravida, di dapat bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna

(1,9%-15%). Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama

persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan

senam hamil.

Manfaat lainnya menurut penelitian Hatch, mengungkapkan bahwa ibu hamil

yang melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap minggunya mempunyai peluang

lebih kecil untuk melahirkan dini (prematur) dibandingkan yang tidak melakukan

(10)

Melihat fenomena diatas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang

berjudul “Evaluasi pelaksanaan Ibu-Ibu yang Senam Hamil di Rumah Sakit

St. Elisabeth Medan tahun 2009”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Salah satu manfaat senam hamil adalah untuk mendapatkan kebugaran pada ibu

hamil. Senam hamil baru didapatkan hasilnya bila dilakukan dengan minat ibu

mengikuti senam hamil, kepatuhan jadwal senam, dan keseriusan ibu mengikuti

senam hamil .Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti ingin mengevaluasi sejauh

mana pelaksanaan senam hamil yang dilakukan oleh ibu-ibu di RS.ST.Elisabeth

Medan 2009.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengevaluasi pekaksanaan senam hamil di RS. St. Elisabeth Medan

tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui :

a. Minat ibu-ibu dalam mangikuti senam hamil.

b. Kepatuhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.

c. Keseriusan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.

d. Usia kehamilan pertama kali ibu-ibu mengikuti senam hamil.

(11)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman awal dalam melakukan riset dan

menambah pengetahuan ilmu bagi peneliti khususnya mengenai “Evaluasi

Pelaksanaan Ibu-ibu yang Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun

2009 “.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan data dasar untuk melihat apakah “Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun 2010” tergantung dari pendidikan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini berguna sebagai bahan data dasar untuk mengidentifikasi lagi

“Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun

(12)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap senam hamil..

1. Pengertian Evaluasi.

Evaluasi berarti penilaian atau penaksiran (John & Hasan).

Menurut Stufflebeam,dkk,Evaluasi berarti proses menggambarkan,memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif

keputusan.

Menurut Rooijackers,Evaluasi berarti setiap usaha atau proses dalam menentukan

nilai.

B. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

2. Proses Hamil

Setiap bulannya wanita melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dari indung

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam

saluran telur. Waktu parsetubuhan,cairan semen tumpah kedalam vagina dan

berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.

Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang menggembung

(13)

untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling

mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.

Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini

segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim,

kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim,

peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Untuk menyuplai dari pembuahan sampai

nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat

makanan bagi mudigah dan janin dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan

bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani).

Pembuahan (konsepsi=fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Mochtar,hal.17).

3. Perubahan Fisiologis Pada Saat Kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitelia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan

pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada :

a. Rahim atau uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasi sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasi dan hipertropi manjadi lebih besar,lunak dan dapat mngikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan

janin.Perubahan pada isthmus uteri (rahim) yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.Perlunakan isthmus disebut tanda hegar. Hubungan besarnya rahim dengan tua nya kehamilan penting untuk diketahui karena kemungkinan penyimpangan kehamilan seperti hamil ganda, hamil mola hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar.

(14)

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks).

c. Ovarium (indung telur)

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan villi korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis anterior.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin.

e. Sirkulasi darah

Peredaran ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

2. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi

retro-plasenter

3. Pengaruh hormon dan progesteron semakin meningkat. (Manuaba,1998,

hal.106-109).

C. Persalinan

(15)

Persalinan adalah Suatu Proses Pengeluaran hasil konsepsi ( janin + uri ), yang dapat hidup kedunia luas, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, hal. 91)

Persalinan adalah proses koordinasi antara : kekuatan, janin dan plasenta, jalan

lahir (Manuaba, hal.123).

Persalinan merupakan proses alamiah, dalam menyambut persalinan harus

dipersiapkan :

a. Persiapan Mental

Selama hamil wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional.

Perubahan-perubahan dalam kehamilan dapat menimbulkan stress, dengan keadaan

tersebut wanita hamil akan mempersiapkan diri agar proses dalam kehamilannya

berjalan normal dan baik. Persiapan mental dapat berupa dukungan dan kenyamanan

dalam psikologis nya dapat berasal dari dukungan keluarga, dukungan dari tenaga

kesehatan, rasa aman dan nyaman selama kehamilannya, persiapan menjadi orang tua

(Kusmiyati, 2009, hal.137-141).

b. Persiapan fisik

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatran fisik, untuk ibu-ibu

hamil diadakan latihan senam hamil memberi keuntungan memperlancar peredaran

darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan,

aktivitas otot-otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan (Banyu

Media,2009,hal.16).

D. Ibu Hamil

(16)

Ibu hamil adalah seorang wanita yang membawa embrio atau fetus di dalam

tubuhnya yang terjadi kehamilan dari akhir haid sampai dengan persalinan.

(Wiki, 2005)

E. Senam Hamil

1. Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah suatu program kebugaran yang diperuntukan bagi ibu hamil

yang memiliki gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi Ibu hamil,

mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan

psikis Ibu dalam menghadapi persalinan (Khusartati, 2009, hal 9).

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan

elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen atau dasar panggul yang

berhubungan dengan proses persalinan (Azaroh, 2008).

Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan Ibu hamil,

secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan (Evariny, 14

Januari 2007).

Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan

mempertahankan otot-otot dinding perut, otot dasar pangggul serta jaringan

penyanggahnya berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga melonggarkan

persendian yang berhubungan dengan persalinan, memperoleh pengetahuan dan

kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi, dan kontraksi otot dinding perut, otot

sekat rongga badan dan otot dassar panggul saat persalinan. Dengan senan juga

(17)

tercapai hasil optimal menuju jalan lahir, dan meningkatkan kesegaran rohani dan

jasmani Ibu hamil (Manuaba, 1999, hal. 116).

Senam hamil dapat mempermudah persalinan. Menurut Ervin Indarti, Fisioterapis

RSI Jemursari Surabaya, senam hamil bermanfaat untuk mempermudah proses

kelahiran, mengurangi rasa sakit saat melahorkan serta memperkuat otot-otot dasar

panggul dan dinding perut Ibu dalam memperlancar proses kelahiran. Bahkan Ervin

menjelaskan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Ibu hamil yang melakukan

senam hamil dan ketika proses kehamilan (Banyu Media, hal.15).

Senam hamil berguna untuk mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara

kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang terjadi karena

perubahan-perubahan akibat proses kehamilan dan mempermudah proses persalinan (Dyah,

2005).

Menurut dr. Tjahja Sanggara SPOG, senam hamil juga dapat mengurangi rasa

sakit pada waktu persalinan, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi keluhan pada

Ibu hamil, Ibu lebih bugar, memberikan relaksasi, mengurangi kejang kaki,

mengurangi kaki bengkak, menguatkan otot perut dan mempercepat penyembuhan

setelah kehamilan, meningkatkan stamina yang sangat diperlukan selama

persalinandan menguatkan serta mengencangkan otot-otot yang paling banyak

dipengaruhi oleh kehamilan (Tjahja, 20 Januari 2009).

Senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses

persalinan, antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot

(18)

Tujuan lain senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan

rohani dari ibu secara bertahap agar Ibu dapat menjalani proses persalinan dapat

berjalan dengan lancer dan mudah (Banyu Media, hal.16).

2. Kasus-kasus yang tidak boleh dilakukan senam hamil.

Senam hamil di tujukan bagi Ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal dan penyulit dalam kehamilan, (hamil dengan perdarahan, kelainan letak dan kelainan yang di sertai dengan Anemia) (Kusmiati, hal.106).

Ada dua tipe kondisi wanita yang tidak bias melakukan senam hamil, yaitu yang

bersifat relatif (riwayat kebidanan jelek, janin kembar, menderita diabetes, letak bayi

sungsang), sementara yang bersifat mutlak tidak boleh dilakukan senam hamil adalah

menderita penyakit jantung, hipertensi, resiko kelahiran prematur (Banyu

Media,hal.16).

Latihan senam ini harus dihentikan jika terjadi keluhan nyeri dibagian dada, nyeri

kepala, nyeri persendian, kontraksi rahim yang sering, keluar cairan, denyut jantung

meningkat lebih dari 140/menit, kesulitan untuk berjalan, mual dan muntah yang

menetap (Banyu Media, hal.16).

Ibu hamil yang berindikasi disarankan untuk tidak mengikuti senam hamil, yang

dimaksud ibu hamil berindikasi yakni ibu hamil dengan plasenta yang menutupi jalan

lahir atau plasenta previa, panggul sempit, kehamilan kembar (Tjahja, 2009).

3. Tujuan Senam Hamil

Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan

(19)

1. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

2. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

3. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,

otot-otot dasar panggul, ligamen-ligamen dan jaringan serta hal-hal yang berperan

dalam mekanisme persalinan.

4. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses

persalinan.

5. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi

keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.

4. Manfaat senam hamil :

a. Mengoptimalkan kekuatan fisik, ini sangat berguna pada saat proses kelahiran nanti.

b. Sirkulasi darah akan berjalan dengan baik sehingga kelak akan membantu

dalam penyembuhan setelah melahirkan.

c. Mengurangi bengkak-bengkak pada kaki

d. Menguatkan otot perut dan panggul.

e. Mengurangi resiko gangguan sembelit.

f. Mengurangi kejang-kejang pada kaki/kram/kesemutan.

g. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.

h. Mengurangi rasa mual, nyeri dan pusing (Renvilia dan Linggarjati, 2009 :

(20)

5. Metode senam hamil

Senam hamil dilakukan atas dasar instruktur senam, agar dapat berjalan dengan

baik dan benar. Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan antara lain :

1. Carilah tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik

2. Menggunakan pakaian yang senyaman mungkin

3. Minum air putih sebelum dan sesudah minum air putih

4. Boleh ditambah dengan musik yang disukai

5. Lakukan kurang lebih dua kali dalam seminggu. Apabila pada saat melakukan senam timbul keluhan seperti pusing, nyeri apalagi pendarahan maka hentikan dengan segera senam tersebut. Beristirahatlah, cari tempat senyaman mungkin, kalau perlu periksakan ke dokter.

6. Gerakan-gerakan dalam senam hamil

Meliputi tiga macam tahap yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan.

Pemanasan

Sebelum melakukan senam, sebaiknya terlebih dahulu pemanasan. Ini berguna

agar saat kita senam nanti otot-otot tidak menegang. Pemanasan dapat dilakukan

selama kurang lebih 10 menit.

a. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, jalan di tempat secara

perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

b. Masih seperti pada posisi pertama, namun tambahkan :

(21)

a). Rentangkan kedua tangan, tekuk ke arah bahu, lalu luruskan kembali.

Lakukan secara berulang ( 1 x 8 hitungan ).

b). Rentangkan kedua tangan, tarik ke depan lurus, lipat ke depan dada,

luruskan kembali ke depan dan rentangkan ( 1 x 8 hitungan )

c). Letakkan tangan sejajar dengan badan, putar bahu ke depan dan ke

belakang (1x8 hitungan ).

d). Letakkan tangan sejajar dengan badan, tarik bahu ke atas dan ke bawah (

(22)

2) Gerak kepala

a). Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, tekuk kepala ke depan

dan ke belakang ( 1 x 8 hitungan ).

b). Berdiri tegak, letakkan tangan di pinggang, jatuhkan kepala ke arah bahu

kanan kemudian ke bahu kiri ( 1 x 8 hitungan ).

c). Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, putar kepala ke

samping, ke belakang dan ke depan. Lakukan pemutaran kepala secara

(23)

a. Berpeganglah pada sesuatu, misal bahu kursi.

1) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

tahan, kira-kira 15 detik.

2) Condongkan badan kedepan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

gerakkan badan maju-mundur ( 1 x 8 hitungan ).

3) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi.

(24)

4) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi.

Angkat kaki kiri ke samping turunkan kembali secara perlahan (1 x 8

hitungan).

5) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kanan ke bahu kursi, tangan

(25)

6) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kiri ke bahu kursi, tangan

kanan di belakang, miringkan sedikit badan ke arah kanan, tahan (15

detik).

7) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

tekuk kepala ke bawah, ke atas ( 2 x 8 hitungan )

2. Inti

Setelah pemanasan yang dilakukan dirasa cukup, marilah kita masuk ke tahap

selanjutnya, yaitu tahap inti. Ini berguna untuk penguat otot kaki dan panggul. Dapat

dilakukan selama kurang lebih 20 menit.

a. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan

(26)

b. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan

sejajar dengan badan. Putar pergelangan ke dua kaki ( 2 x 8 hitungan ).

c. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Angkat kaki kanan ke atas perlahan turunkan ( 2x8 hitungan ).

d. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

(27)

e. Gunakana matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Angkat kedua kaki bersamaan, perlahan. Turunkan ( 2 x 8 hitungan ).

f. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang

paha. Tarik kaki kanan lurus ke arah panggul, luruskan kembali secara

perlahan (2 x 8 hitungan).

g. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang

paha. Tarik kaki kiri ke arah panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8

(28)

h. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang

paha. Tarik kedua kaki secara bersamaan ke arah panggul, perlahan luruskan

kembali ( 2 x 8 hitungan ).

i. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki

kanan ke arah panggul, miringkan badan ke arah kiri. Tahan ( 15 detik ).

j. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki

(29)

k. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Tekuk dan tarik kaki kanan ke arah perut secara perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

l. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Tekuk dan tarik kaki kiri ke arah perut, perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

m. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Tekuk kedua kaki secara bersamaan ke arah perut secara perlahan (2x8

(30)

n. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tekuk kepala ke arah dada

kemudian ke atas ( 2 x 8 hitungan ).

o. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik punggung ke depan dan ke

belakang ( 2 x 8 hitungan ).

p. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kanan ke arah pantat,

(31)

q. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kiri ke arah pantat,

kembalikan (2 x 8 hitungan).

r. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik ke dua kaki secara bersamaan

ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

(32)

3. Pendinginan

Tahap ini penting untuk dilakukan karena berfungsi sebagai relaksasi otot-otot

yang bekerja. Carilah tempat yang paling nyaman, dapat dilakukan dengan duduk di

sofa, sandarkan bahu di sofa yang empuk.

a. Berbaringlah dengan mencari posisi yang paling nyaman, misal dengan

miring. Tahan selama 10 detik.

b. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Genggam tangan dan menekuk

(33)

c. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Tekuk jari-jari kaki, lepaskan (10

detik). Bisa gunakan alat seperti kayu bergerigi sebagai alat bantu memijat

bagian telapak kaki. (10 detik).

d. Mengatur pernafasan.

1) Melalui perut

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua tangan di atas perut.

Tarik nafas dalam-dalam dengan menarik perut, kemudian buang nafas tersebut

melalui mulut secara perlahan dengan mengempiskan perut. Lakukan secara

(34)

2) Melalui dada

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua telapak tangan

di samping dada. Tarik nafas dalam-dalam dengan mengembangkan dada kemudian

buang nafas tersebut melalui mulut secara perlahan dengan mengecilkan dada.

(Renvilia Agnesti dan Hendrik Linggarjati, 2009 : 7- 46).

F. Minat Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Minat dapat diartikan sebagai kehendak atau keinginan ibu-ibu dalam mengikut i

senam hamil.

G. Kepatuhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Kepatuhan diartikan sebagai ketaatan ibu-ibu hamil dalam mengikuti senam hamil

di RS.ST.Elisabeth Medan 2009.kepatuhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil

dapat dinilai dari:

(35)

Frekuensi dapat dilihat dari berapa kali ibu-ibu mengikuti senam hamil dalam

satu minggu.

2. Berapa jumlah ibu-ibu yang mengikuti senam hamil dalam satu kali senam

hamil.

3. Berapa jumlah ibu-ibu yang terlambat datang mengikuti senam hamil.

H. Keseriusan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Keseriusan diartikan sebagai kesungguhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.

Keseriusan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil dapat dilihat dari cara ibu

melakukan senam hamil dengan ibu melakukan seluruh gerakan senam hamil atau

tidak.

I. Usia Kehamilan Pertama Kali Ibu-ibu Mengikuti

Dilihat dari usia ibu-ibu pertama kali datang mengikuti pelaksanaan senam hamil.

Usia kehamilan yang boleh ikut senam hamil:

Senam hamil biasanya dilakukan ketika kandungan berusia 22-36 minggu (Banyu Media, hal.15).

Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu (Kusmiati,

hal.106).

Senam hamil pada kehaamilan normal atas nasehat dari dokter atau bidan dimulai

(36)

Menurut penelitian Evariny, senam hamil dilakukan jika kandungan mencapai

6 bulan keatas (Evariny, 2009).

J. Keluhan-keluhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

(37)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Skema 3.1. Kerangka Konsep

B. Defenisi Operasional

1. Evaluasi adalah penilaian atau penafsiran (Echols & Hasan)

2. Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

hari pertama haid terakhir.

3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri), yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, hal. 91)

4. Ibu Hamil adalah seorang wanita yang membawa embrio atau

fetus didalam tubuhnya dan terjadi kehamilan dari akhir haid sampai dengan

persalinan (Wiki, 2005).

• Minat mengikut i senam

hamil

pertama kali ikut senam hamil

• Keluhan-keluhan

mengikuti senam hamil

(38)

5. Senam Hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat

dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen

atau dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Azaroh,

2008).

6. Minat adalah kehendak atau keinginan ibu-ibu dalam mengikuti senam

hamil.

7. Kepatuhan adalah ketaatan ibu-ibu hamil dalam mengikuti senam hamil.

8. Keseriusan adalah kesungguhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.

9. Usia kehamilan pertama kali datang adalah usia ibu-ibu pertama kali datang

mengikuti pelaksanaan senam hamil.

10. Keluhan adalah perasaan yang tidak nyamam yang dialami ibu-ibu dalam

(39)

BAB 1V

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan crosssectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi evaluasi

pelaksanaan di Rumah Sakit Elisabeth Medan tahun 2010 terhadap senam hamil.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang senam hamil di Ruang BKIA

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebanyak 37 ibu hamil selama periode

September-November 2009.

2. Sampel

Sampel yang di ambil mewakili populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel

menggunakan total sampling hanya 37 ibu hamil.

Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Elisabeth Medan. Karena di rumah sakit

Santa Elisabeth Medan sudah mempunyai program senam hamil. Senam hamil di

lakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sejak 24 Juli 2002.

2. Waktu Penelitian

(40)

Pertimbangan Etik Dan Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi

pendidikan yaitu program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan USU dan

izin Bapak Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Dalam penelitian ini

terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan

penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan

penelitian. Apbila calon responden bersedia, maka calon responden di persilakan

untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak

bersedia,maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri.

Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data

berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak

menuliskan nama responden pada instrument penelitian,tapi menggunakan inisial.

Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian. Untuk mendapatkan pengetahuan dan sikap responden di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan setelah mengisi kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang di gunakan adalah kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan peneliti

mengkonsultasikan kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang ada.

2 . Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji validitas

(41)

Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variable penelitian yang

dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,50. uji

validitas akan dilakukan dengan content validity oleh pakarnya, yaitu dokter spesialis

kebidanan dan kandungan.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas, uji dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel yang dikatakan realiabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat realibilitas.

F. Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang tujuan pengumpulan data dan cara mengisi lembar kuesioner kepada responden. Kuisiner dalam bentuk pertanyaan dalam bentuk multiple choice.

G. Analisa Data

(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Hasil Penelitian yang dilakukan terhadap ibu-ibu hamil yang mengikut i senam hamil di RS St. Elisabeth Medan dalam evaluasi pelaksanaan senam hamil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dibawah ini :

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Yang Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

(43)

Pada tabel 5.1 diketahui bahwa berdasarkan karakteristik responden menurut

umur ibu rata-rata berumur 25,92 tahun dengan kelompok umur ibu mayoritas

pada umur < 25 tahun yaitu sebanyak 22 orang (59,5%) dan minoritas pada umur

ibu > 35 tahun sebanyak 5 orang 13,5%. Berdasarkan usia kehamilan ibu rata-rata

35,14 minggu dengan kelompok usia kehamilan mayoritas 28 – 37 minggu yaitu

sebanyak 26 orang (70,3%) dan minoritas < 28 minggu sebanyak 1 orang (2,7%).

Berdasarkan gravida mayoritas ibu hamil anak ke 1 yaitu sebanyak 26 orang

(70,3%) dan minoritas ibu hamil anak ke tiga sebanyak 1 orang (2,7%).

Berdasarkan pendidikan responden mayoritas berpendidikan SMA yaitu sebanyak

26 orang (70,3%) dan minoritas berpendidikan SMP sebanyak 3 orang (8,1%).

Berdasarkan pekerjaan responden mayoritas ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18

orang (48,6%) dan minoritas sebangai PNS sebanyak 4 orang (10,9%).

2. Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil

2.1. Distribusi Frekwensi Minat Responden Mengikuti Senam Hamil

Pada penelitian ini, minat ibu hamil mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Minat Ibu Hamil Yang Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Minat N %

1 Yang membuat ibu mengikuti senam hamil di RS : a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikutan teman

6 2 Ibu suka semua gerakan senam hamil :

a. Ya

3 Ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan dari pelaksanaan selama kehamilan :

a. Ya 4 Selain di rumah sakit, ibu melakukan senam hamil di

rumah

(44)

b. Tidak semua gerakan

5 Atas anjuran siapa ibu melakukan senam hamil di rumah a. Atas anjuran dokter

b. Keinginan sendiri c. Teman

Pada tabel 5.2. di atas, diketahui berdasarkan minat ibu mengikuti senam hamil mayoritas atas anjuran dokter sebanyak 24 orang (64,9%), ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan pada pemeriksaan selama kehamilan mayoritas menjawab iya sebanyak 24 orang (64,9%), ibu suka semua gerakan senam hamil mayoritas menjawab tidak suka sebanyak 34 orang (91,9%), selain di rumah sakit ibu melakukan senam hamil di rumah mayoritas menjawab tidak sebanyak 35 orang (94,6%), ibu melakukan senam hamil dirumah mayoritas atas anjuran dokter sebanyak 24 orang (64,8%).

2.2. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Kepatuhan Responden Mengikuti Senam

Hamil

Adapun tabel distribusi frekwensi kepatuhan responden mengikuti senam hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Kepatuhan n %

1 Ibu rutin senam hamil sesuai jadwal yang

telah ditentukan

2 Setiap jadwal senam ibu terlambat datang

dikarenakan : a. Malas

b. Sibuk pekerjaan rumah c. Tidak ada mengantar

3

Pada tabel di atas, dapat diketahui mayoritas ibu rutin mengikuti senam hamil sebanyak 36 orang (97,3%), setiap jadwal ibu terlambat datang mayoritas

dikarenakan sibuk pekerjaan rumah sebanyak 23 orang (62,1%).

2.3. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keseriusan Mengikuti Senam

(45)

Adapun tabel distribusi frekwensi berdasarkan keseriusan mengikuti senam

hamil :

Tabel 5.4. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keseriusan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseriusan n %

1 Melakukan senam hamil dirumah sakit,

selalu mengikuti gerakan senam hamil :

a. Ya

3 Ibu mengikuti gerakan inti pada senam

hamil

4 Ibu melakukan gerakan pendinginan pada

senam hamil

(46)

2.4. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Hamil

Adapun tabel distribusi frekwensi responden berdasarkan usia mengikuti senam

hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Kehamilan Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Usia Kehamilan n %

1 Usia kehamilan ibu pertama kali mengikuti

senam hamil

Pada tabel 5.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas ibu pertama kali mengikuti senam kehamilan pada usia kehamilan > 26 minggu yaitu sebanyak 29 orang (78,4%).

2.5. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Keluhan mengikuti Senam Hamil

Adapun tabel distribusi frekwensi responden berdasarkan Keluhan mengikuti

senam hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keluhan mengikuti Senam Hamil. Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keluhan n %

1 Dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu mengalami pusing 2 Dalam latihan pernafasan adakah merasa sesak :

a. Muncul sesak 3 Selama mengikuti senam hamil ibu pernah merasakan

(47)

mengikuti senam hamil

Pada tabel 5.6 diketahui, dalam mengamati senam hamil di rumah sakit, mayoritas ibu tidak mengalami pusing sebanyak 23 responden (62,2%), ibu tidak merasa sesak dalam latihan pernapasan mayoritas sebanyak 27 orang (73,0%), selama mengikuti senam hamil ibu tidak pernah merasakan kram atau kesemutan pada kaki mayoritas sebanyak 34 orang (91,9%),ibu tidak pernah sering lemas dan nyeri mayoritas sebanyak 35 orang (94,6%).

3. Tingkat Evaluasi Pelaksanaan Senam Kehamilan

3.1. Tingkat Minat Responden Mengikuti Senam hamil Di RS St. Elisabeth

Medan

Tingkat minat responden mengikuti senam hamil dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel .5.7 Tingkat Minat Ibu Hamil Mengikuti Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Minat n (orang) Persentase (%)

(48)

3.2. Tingkat Kepatuhan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS

St. Elisabeth Medan

Tingkat kepatuhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 5.8. Tingkat Kepatuhan Ibu Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

Pada tabel 5.8. di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan responden mayoritas tidak patuh sebanyak 21 orang (56,8%) dibandingan dengan yang patuh sebanyak 16 orang (43,2%).

3.3 Tingkat Keseriusan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS

St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat keseriusan responden tentang pelaksanaan senam kehamilan

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.9. Tingkat Keseriusan Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseriusan n %

(49)

2 Tidak serius 19 51,4

Total 37 100

Pada tabel 5.9. di atas dapat diketahui tingkat keseriusan responden

mayoritas tidak serius sebanyak 19 orang (51,4%) dibanding dengan serius yaitu 18 orang (48,6%).

3.4. Tingkat Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St.

Elisabeth Medan

Adapun tingkat usia kehamilan responden mengikuti senam hamil dapat

diketahui melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 5.10. Tingkat Usia Kehamilan Ibu mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Usia Kehamilan n %

Pada tabel 5.10 di atas dapat diketahui, responden dengan usia kehamilan hamil tua trimester dua mayoritas mengikuti senam hamil sebanyak 30 orang (81,1%) dibanding dengan hamil muda sebanyak 7 orang (18,9%).

3.5 Tingkat Keluhan Responden Mengikuti Senam Hamil di RS St. Elisabeth

Medan

Adapun tingkat keluhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui pada

tabel sebagai berikut :

(50)

No Keluhan n %

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat keluhan responden mengikuti senam hamil mayoritas tidak ada keluhan sebanyak 19 orang (51,4%) dibanding dengan ada keluhan sebesar 48,6%.

3.6 Tingkat Keseluruhan Responden Mengikuti Senam Hamil di RS

St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat keseluruhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.12. Tingkat Keseluruhan Ibu Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseluruhan n %

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat keseluruhan responden

mengikuti senam hamil mayoritas kurang terlaksana sebanyak 21 orang (56,8%)

dibanding dengan terlaksana sebesar 16 orang (43,2%).

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian telah diperoleh 37 orang jumlah responden yang

dikumpul dari bulan Desember 2009 – Mei 2010 bertempat di Rumah Sakit St.

(51)

Penelitian ini berupa karakteristik responden dan evaluasi pelaksanaan yang

berupa tujuan yaitu mengetahui minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan

keluhan ibu mengikuti senam hamil.

Senam hamil merupakan suatu program yang diperuntukkan bagi ibu hamil

yang memiliki gerakan khusus yang disesuakan dengan kondisi ibu hamil,

mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan

psikis ibu dalammenghadapi persalinan. Rumah Sakit St. Elisabeth merupakan

salah satu rumah sakit yang menyelenggarakan program senam hamil. Evalusi

terhadap penyelenggaran senam hamil tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana pelaksanaan senam hamil diikuti oleh ibu-ibu hamil di rumah sakit

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis deskriptif diketahui bahwa

51,4% minat responden mengikuti senam hamil rendah (Tabel 5.7), hal ini terjadi

oleh karena 64,9% ibu hamil mengikuti senam dikarenakan atas anjuran dokter

bukan karena keinginan sendiri 16,2% (Tabel 5.2). Didukung oleh tingkat

pendidikan yang mayoritas SMA 70,3% dan 48,6% bekerja sebagai ibu rumah

tangga (Tabel 5.1). Berdasarkan hal ini diketahui tingkat pengetahuan dan

informasi yang kurang diperoleh ibu, serta 59,9% usia ibu yang masih muda dan

70,3% merupakan kehamilan anak pertama (Tabel 5.1).

56,8% tidak patuhnya responden dalam mengikuti senam hamil dikarenakan

tidak rutin ibu datang pada jadwal senam 62,1% alasan sibuk dengan pekerjaan

rumah (Tabel 5.3). Hal ini didukung pekerjaan ibu sebagai ibu rumah

(52)

dikarenakan ibu tidak mengikuti gerakan senam (Tabel 5.4) dengan alasan hamil

anak 1 sehingga rasa khawatir terhadap kehamilan sangat tinggi.

81,1% usia hamil responden tua mengikuti senam hamil (Tabel 5.10)

dikarenakan anjuran dokter. Melaksanakan senam kehamilan 51,4% tidak ada

keluhan (Tabel 5.11) karena guna senam hamil adalah mengurangi keluhan pada

ibu hamil. Hal ini didukung oleh dr. Tjahja Sanggara Sp.OG dalam penelitiannya

bahwa senam hamil mengurangi keluhan yang terjadi pada ibu hamil selama

kehamilan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa senam hamil

kurang terlaksana sebanyak 21 orang (56,8%) oleh sebab itu ibu-ibu hamil perlu

diberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya melakukan senam

hamil oleh tenaga kesehatan dan instansi-instansi kesehatan yang terkait. Kepada

ibu hamil perlu menggali informasi yang lebih banyak terhadap pentingnya

perawatan antenatal care mulai dari pola makan, kebiasaan serta aktivitas fisik

yang akan dilakukan untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Frekwensi minat ibu hamil mengikuti senam hamil di RS St Elisabeth Medan

rendah 51,4%

2. Frekwensi ketidak patuhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth

(53)

3. Frekwensi ketidak seriusan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth

Medan 51,4%

4. Frekwensi usia hamil tua ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth

Medan 81,1%

5. Frekwensi tidak ada keluhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth

Medan 51,4%

6. Kurang terlaksana ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan

56,8%.

B. Saran

Kepada instruktur senam

1. Peningkatan minat ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam melalui

penyuluhan sebelum dilaksanakan senam tentang manfaat senam hamil oleh

tenaga ahlinya.

2. Meningkatkan kepatuhan ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam hamil

melalui pengaturan jadwal kehamilan sehingga kegiatan dapat dilaksanakan

secara rutin.

Kepada ibu-ibu hamil

1. Meningkatkan pengetahuan tentang senam kehamilan melalui tenaga ahlinya

dan media informasi lainnya.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati, S. ST, dkk, (2009), Perawatan ibu hamil (Asuhan Ibu

hamil).Yogyakarta.

Rustam Mochtar, Prof, Dr, (1998), Sinopsi obstetric, Jakarta : EGC

Ida Bagus Gde Manuaba, prof, dr, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan

dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC

G.A. Mandriwati, Dra, (2007), Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil,

Jakarta: EGC

Renvilia Agnest, Hendrik Linggar Jati, (2009), Senam Hamil Praktis, Yogyakarta :

Media Pressindo.

TIM , (2009), Olahraga bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Yogyakarta : Banyu Media.

Supriatmaja,(l 1 maret 2007), Senam Hamil Bisa Lancarkan persalinan.

Evariny,(14 Januari 2009), Manfaat Senam Hamil.

Tjahja Sanggara,(20 Januari 2009), Senam hamil bayi lahir besar dan sehat.

Lala,(l 1 Maret 2008), Senam Hamil Di Rurnali.

Riwayadi Susilo dan Nur Suci Anisyah, 1998, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

(55)

KUESIONER PENELITIAN

PENELITIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI RS. St. ELISABETH MEDAN 2010

Daftar pertanyaan ini mengumpulkan data tentang seberapa jauh evaluasi pelaksanaan

senam hamil. Pelayanan ini berguna untuk meningkatkan pelayanan Antenatal care di RS. St. Elisabeth khususnya ruangan BKIA dalam kegiatan senam hamil.

Responden :

Alamat :

Tanggal diisi :

Petunjuk pengisian :

1. Semua pertanyaan harus dijawab 2. Jawab titik-titik yang disediakan

3. Pilihlah dari salah satu jawaban yang disediakan dengan memberi tanda silang

(X)

A. Data Karakteristik Ibu Hamil

1. Gravida ke ……….

2. Berapa usia kehamilan ibu pada saat ini ……….. minggu

3. Pendidikan berakhir ibu

a. SD / sederajat c. SLTA / sederajat

b. SLTP / sederajat d. Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan ibu : a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta d. Pengawai Negeri

B. Pertanyaan Tentang Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan 2010

1. Yang membuat ibu mengikuti senam hamil di RS : a. Keinginan sendiri

(56)

2. Ibu suka semua gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

3. Ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan dari pelaksanaan selama kehamilan :

a. Ya b. Tidak

4. Selain di rumah sakit, ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Ya, semua gerakan

b. Tidak semua gerakan

5. Atas anjuran siapa ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Atas anjuran dokter

b. Keinginan sendiri c. Teman

6. Ibu rutin senam hamil sesuai jadwal yang telah ditentukan : a. Rutin

b. Tidak rutin

7. Setiap jadwal senam ibu terlambat datang dikarenakan : a. Malas

b. Sibuk pekerjaan rumah c. Tidak ada yang mengantar

8. Melakukan senam hamil dirumah, selalu mengikuti gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

9. Ibu mengikuti gerakan-grakan pada pemanasan : a. Ya

b. Tidak

10. Ibu mengikuti gerakan inti pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

11. Ibu melakukan gerakan pendinginan pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

12. Usia kehamilan ibu pertama kali mengikuti senam hamil : a. 22 minggu

(57)

c. 26 minggu lebih

13. Dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu mengalami pusing : a. Pusing

b. Tidak pusing

c. Hanya beberapa gerakans aja

14. Dalam latihan pernafasan adalah merasa sesak : a. Muncul sesak

b. Tidak merasa sesak

15. Selama mengikuti senam hamil ibu pernah merasakan kram atau kesemutan pada kaki :

a. Pernah b. Tidak pernah

16. Ibu sering lemas dan nyeri pada perut ibu selama mengikuti senam hamil : a. Pernah

Gambar

Tabel 5.2.  Distribusi Frekwensi Berdasarkan Minat Ibu Hamil Yang Mengikuti
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Responden Mengikuti
Tabel 5.4. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keseriusan
Tabel 5.5.  Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Kehamilan Responden
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui efek aplikasi program manajemen stres kerja berbasis ergonomi (Ergo-JSI) terhadap penurunan stres kerja karyawan

Berdasarkan pasal 114 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh mengatur secara tegas kedudukan Pemerintah Mukim dalam struktur Pemerintahan Aceh

Schiller Mariann: Azt hiszem, arra láttunk most példát, hogy pontosan annyi minta- tanterv kéne – nem kerettanterv és törvény –, hogy legyen olyan, amiben csak magas

Kelebihan media X-boX diantaranya: Sesuai dengan pembelajaran abad 21 terkait literasi teknologi dalam menghadapi revolusi industri 4.0, satu-satunya media hitung berbasis

Hirarki nilai (a hierarchy of values) ayat-ayat ethico-legal al-Qur’an yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembagian nilai-nilai dalam ayat-ayat ethico-legal ke

Participants of this study are students of Food and Beverage Management study program of Hospitality Department of Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. There are

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat aplikasi augmented reality tata surya berbasis android agar dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif

Dapat memberikan layanan koneksi internet secara lebih merata, penggunaan yang adil kepada penggunanya lingkup BBPBPTH baik internal maupun eksternal, sesuai