• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan Pada Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan Pada Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS METODE RELAKSASI PERNAPASAN PADA NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI MEDAN

O l e h :

THERESIA YULIATI

105102076

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

ABSTRAK

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Theresia Yuliati

Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Maria Deli Tua Medan Tahun 2011

x + 36 hal +3 tabel + 9 lampiran Abstrak

Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses fisiologis. Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah metode relaksasi pernapasan yang dilakukan secara nonfarmakologi selama 20 menit. Pengukuran skala nyeri dilakukan pada 10 menit pertama pre-test dan 10 ke dua post-test. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur ada atau tidaknya penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dengan Metode relaksasi pernapasan. yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 22 orang dengan metode pengambilan sample total sampling dan analisis data yang digunakan adalah uji t-dependen. Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Februari 2011 sampai 28 April 2011. Instrument dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan lembar observasi tingkat nyeri dengan skala nyeri numeric sebelum dan setelah intervensi. Dari hasil uji t-dependent diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan metode relaksasi pernapasan nilai rata-rata adalah 6,27 satandar deviasinya 1,386 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 4,77 standar deviasinya 1,688 dan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi 1,500 dengan standar deviasi 0,598. Hasil uji statistik t-dependent ada pengaruh yang signifikan metode relaksasi pernapasan terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif dengan nilai p<0,000. Dari hasil penelitian ini bidan dapat menerapkan metode relaksasi pernapasan dalam layanan asuhan persalinan normal dan diharapkan ada penelitian lanjutan yang menggunakan kelompok kontrol agar hasil lebih memuaskan.

Daftar Pustaka : 20 (2001 – 2010)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efektifitas metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Medan

Tahun 2011”. Penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku dekan Fakultas Keperawatan USU

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep selaku Ketua Program Study D-IV Bidan Pendidik Fakultas keperawatan USU dan Koordinator Karya Tulis Ilmiah.

3. Farida Lindasari Siregar S.Kep,Ns,M.Kep sebagai Sekretaris Program D-IV Bidan Pendidik dan Seluruh dosen serta Staf pegawai administrasi Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU

4. dr.Ichwanul Adenin, SpOG, K selaku dosen pembimbing dalam Karya Tulis Ilmiah yang memberikan arahan dan bimbingan

5. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM) sebagai penguji I

6. Teristimewa Dewan Pimpinan Umum Suster Fransiskan Santa Elisabeth Medan dan Para Suster yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada saya untuk mengikuti program studi ini.

(5)

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna seperti apa yang pembaca harapkan, maka perlu kritikan- kritikan dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dan akhir kata, penulis mengucapkan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,Juni 2011 Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. . Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Nyeri ... 5

1. Definisi Nyeri ... 5

2. Teori Nyeri ... 5

a. Persepsi Nyeri ... 5

b. Ekspresi Nyeri ... 6

c. Klasifikasi Nyeri ... 7

(7)

e. Pengukuran Intensitas Nyeri ... 8

B. Persalinan ... 10

1. Defenisi Persalinan ... 10

2. Nyeri Persalinan ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 12

4. Tahap Persalinan ... 12

C. Relaksasi Pernapasan ... 13

1. Definisi Metode Relaksasi Pernapasan ... 13

2. Manfaat Metode Relaksasi Pernapasan ... 14

3. Hubungan Metode Relaksasi Pernapasan dengan Penurunan Intensitas Nyeri ... 15

4. Penatalaksanaan Metode Relaksasi Pernapasan ... 16

5. Prosedur Tetap Metode Relaksasi Pernapasan...18.

BAB III KERANGKA KONSEP . ... 20

A. Kerangka Konsep ... 20

B. Hipotesis Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN...22

A. Desain Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

(8)

2. Waktu Penelitian ... 23

D. Pertimbangan Etika Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Uji Validitas dan Realibilitas ... 24

G. Pengumpulan Data ... 24

H. Analisis Data...25

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...27

A.Hasil Penelitian...27

B.Pembahasan...32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...35

A.Kesimpulan...35

B.Saran...35 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR TABEL

1. Tabel. 5. 1.Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi……..29

2. Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Nilai Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi……..………...30

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Persetujuan (Informed Consent) Lampiran 2 Koesioner Penelitian

Lampiran 3 Prosedur Tetap Penelitian

Lampiran 4 Prosedur Pelaksanaan Metode Relaksasi Pernapasan Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 Tabel Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Pada Kala I Fase Aktif Sebelum Dan Setelah Intervensi

Lampiran 7 Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 9 Balasan Surat Izin Penelitian

(13)

ABSTRAK

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Theresia Yuliati

Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Maria Deli Tua Medan Tahun 2011

x + 36 hal +3 tabel + 9 lampiran Abstrak

Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses fisiologis. Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah metode relaksasi pernapasan yang dilakukan secara nonfarmakologi selama 20 menit. Pengukuran skala nyeri dilakukan pada 10 menit pertama pre-test dan 10 ke dua post-test. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur ada atau tidaknya penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dengan Metode relaksasi pernapasan. yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat one group pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 22 orang dengan metode pengambilan sample total sampling dan analisis data yang digunakan adalah uji t-dependen. Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Februari 2011 sampai 28 April 2011. Instrument dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan lembar observasi tingkat nyeri dengan skala nyeri numeric sebelum dan setelah intervensi. Dari hasil uji t-dependent diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan metode relaksasi pernapasan nilai rata-rata adalah 6,27 satandar deviasinya 1,386 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 4,77 standar deviasinya 1,688 dan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi 1,500 dengan standar deviasi 0,598. Hasil uji statistik t-dependent ada pengaruh yang signifikan metode relaksasi pernapasan terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif dengan nilai p<0,000. Dari hasil penelitian ini bidan dapat menerapkan metode relaksasi pernapasan dalam layanan asuhan persalinan normal dan diharapkan ada penelitian lanjutan yang menggunakan kelompok kontrol agar hasil lebih memuaskan.

Daftar Pustaka : 20 (2001 – 2010)

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses fisiologis yang harus dialami oleh setiap wanita yang hamil dan, ini adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat marasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Tetapi persalinan juga disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat primitif, mengalami persalinan yang lebih lama dan nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri (Prawirohardjo, 2002).

Pada ibu-ibu yang sangat muda di bawah umur 20 tahun atau tua di atas 35 tahun, dalam menghadapi persalinan mengalami nyeri yang sangat hebat. Paritas juga berpengaruh terhadap persepsi nyeri. Pada primipara, nyeri akan lebih terasa pada awal persalinan sedangkan pada multipara nyeri akan meningkat saat persalinan telah lanjut yaitu saat penurunan janin yang berlangsung cepat pada kala II (Yanti, 2010. hal.64-65).

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara

farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif

(15)

Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya. Beberapa teknik nonfarmakologi yaitu, metode pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi merupakan yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh pada koping yang efektif terhadap pengalaman persalinan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sylvia T (2001) seorang mahasiswa asal Amerika Serikat, menggunakan 10 metode nonfarmakologi yang dilakukan pada sampel 46 orang didapatkan bahwa teknik pernapasan, relaksasi, akupresur dan massage merupakan teknik yang paling efektif menurunkan nyeri saat persalinan (Arifin, 2008).

Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan, para wanita yang menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan para wanita yang tidak menggunakannya (Whalley, Simkin, & Keppler. 2008, Hal 177).

(16)

sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama proses persalinan (Mander, 2004,Hal 151).

Survey pendahuluan peneliti pada 01 Oktober 2010 di Klinik Bersalin Maria Delitua

didapat 1 orang pasien yang akan melakukan persalinan kala 1 fase aktif terlihat dan nampak cemas dan gelisah, karena tidak diberikan perlakuan teknik napas dan kurangnya informasi tentang teknik persalinan, sedang diketahui bahwa peranan metode relaksasi pernapasan sangat penting saat melahirkan terutama bagi bidan yang berkopetensi untuk menolong persalinan secara normal, dan di klinik ini belum pernah dilakukan penelitian tentang efektivitas metode relaksasi pernapasan pada nyeri persalinan. Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektivitas metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Klinik Maria Delitua.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” adakah pengaruh metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Klinik Maria Delitua tahun 2011”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Klinik Maria Delitua tahun 2011.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden.

(17)

c. Mengetahui intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif sesudah dilakukan intervensi.

d. Mengetahui pengaruh metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan intervensi

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Praktek Kebidanan

Dapat digunakan sebagai alternatif penurunan rasa nyeri pada persalinan yang dengan mudah dilakukan tanpa efek yang membahayakan dalam memberikan intervensi pada ibu selama persalinan kala I fase aktif.

2. Bagi Pendidikan Kebidananan

Dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

3. Bagi Peneliti

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri

1. Definisi Nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan akibat dari rusaknya jaringan pada tubuh.(Sudart & Brunner, 2001, Hal.212). Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan. Nyeri persalinan menurut Danuatmaja(2004,Hal.2-4), merupakan rasa sakit yang terjadi akibat adanya aktivitas basar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Di mana rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut, umumnya rasa sakit ini berbeda beda yang dirasakan setiap ibu. Dilihat dari paritas (anak keberapa), pembukaan berapa. Demikian pula menurut Potter dan Perry (2005) bahwa nyeri merupakan sensori subjektif dan sangat individual, sehingga menyebabkan pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu wanita dengan yang lain, demikian pula antara persalinan pertama dengan persalinan berikutnya

2. Teori Nyeri a. Persepsi Nyeri

Persepsi tentang nyeri bergantung pada jaringan kerja neurologis yang utuh.

Neurofisiologi nyeri mengikuti proses yang dapat diperkirakan:

1) Rangsangan bahaya diketahui melalui reseptor yang ditemukan di kulit, jaringan

(19)

(reseptor nyeri) adalah terminal serat delta A kecil yang diaktivasi oleh rangsangan mekanis atau panas dan serat aferen C yang diaktivasi oleh rangsangan mekanis, termal, dan kimiawi (Bonica dan McDonald. 1995).

2) Rangsangan nosiseptif di bawah tingkat kepala ditransmisikan melewati serat-serat

aferen ini ke kornu dorsal medula spinalis.

3) Rangsangan kemudian ditransmisikan melalui struktur yang sangat rumit yang mengandung berbagai susunan neuron dan sinaptik yang memfasilitasi derajat tinggi terjadinya input sensori. Beberapa impuls kemudian ditrasmisikan melalui

neuron internunsial ke sel kornu anterior dan anterolateral.

4) Tempatnya merangsang neuron yang mempersarafi otot skelet dan neuron simpatik yang mempersarafi pemuluh darah, visera, dan kelenjar keringat. Impuls nosiseptif lain ditransmisikan ke sistem asenden yang berarktikulasi dengan batang otak. 5) Implus yang naik ke otak kemudian masuk ke hipotalamus yang mengatur sistem

autonomik dan respons neuroendokrin terhadap stres dan ke korteks

serebral yang memberi fungsi kognitif yang didasarkan pada pengalaman masa

lalu, penilaian, dan emosi. b. Ekspresi Nyeri

Rasa nyeri muncul akibat respons psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang dapat dikenali. Peningkatan sistem saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan warna kulit. Serangan mual, muntah, dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi.(Yanti,2008, Hal.65)

(20)

1) Klasifikasi nyeri secara umum a) Nyeri akut

Nyeri ini bersifat mendadak, durasi singkat (dari beberapa detik sampai 6 bulan). Biasa berhubungan dengan kecemasan. Orang bisa merespon nyeri akut secara fisiologis dan dengan perilaku. Secara fisiologis: diaforesis, peningkatan denyut jantung, peningkatan pernapasan, dan peningkatan tekanan darah. b) Nyeri kronik

Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan setelahnya, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan. Nyeri ini bersifat terus-menerus atau intermitten.(Sudart & Bruner, 2001, Hal 214)

2) Klasifikasi nyeri secara spesifik

a) Nyeri somatik dan nyeri viseral

Bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit (superfisial), yaitu pada otot dan tulang.

b) Nyeri menjalar

Nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain, umumnya terjadi akibat kerusakan pada cedera organ viseral.

c) Nyeri psikogenik

(21)

d. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Nyeri yang dialami oleh pasien dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia, budaya, dan pengharapan tentang penghilang nyeri. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan atau menurunkan persepsi nyeri pasien, meningkat dan menurunnya toleransi terhadap nyeri dan pengaruh sikap respon terhadap nyeri (Suddarth, Brunner, 2001, Hal 220).

e. Pengukuran Intensitas Nyeri

Alat-alat pengkajian nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi nyeri seseorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) mudah dimengerti dan digunakan, (2) memiliki sedikit upaya pada pihak pasien, (3) mudah dinilai, dan (4) sensitif terhadap perubahan kecil dalam intensitas nyeri. Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya (Suddarth, Brunner. 2001, Hal 217-218)

SKALA INTENSITAS NYERI

1) Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana

Gambar 1. Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana

(22)

2) Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10

Gambar 2. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10

Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi. Keterangan : 0 : Tidak nyeri

1-2 : Nyeri ringan secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

3-4 : Nyeri sedang Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 6-7 : Nyeri berat secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah

tetapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendes kripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

8-10 :Nyeri sangat berat Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,memukul .(Perry., Potter. 2005).

3) Skala Analog Visual (VAS)

Gambar 3. Skala Analog Visual (VAS)

(23)

intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya

B. .Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah satu proses pengeluaran janin yang viabel yang merupakan hasil dari konsepsi antara sel sperma dan ovum, dengan presensi letak belakang kepala yang secara normal keluar melalui jalan lahir, tanpa alat bantu dan dalam kurun waktu 24 jam dan tidak disertai oleh komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.(Prawiroraharjo,2001, Hal 180)

2. Nyeri Persalinan

Persalinan Kala 1 merupakan sebagai permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 sentimeter). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan serviks (Varney, 2007). Persalinan Kala 1 merupakan pembukaan yang berlangsung antara nol sampai pembukaan lengkap. Lama Kala 1 untuk primigravida sekitar 12 jam sedangkan pada multigravida berlangsung selama 8 jam. Berdasarkan kurve friedman pembukaan primi 1 cm/ jam dan multi 2cm/jam (Manuaba, 2007).

(24)

Apabila kadar PaCO2 ibu rendah, maka kadar PaCO2 janin juga rendah sehingga menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin, nyeri juga menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama, yang akhirnya dapat mengancam kehidupan janin dan ibu. Nyeri yang lama dan tidak tertahankan akan menyebabkan meningkatnya tekanan sistol sehingga berpotensi terhadap adanya syok

kardiogenik. Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu bersalin menggunakan

obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedativa (Ridolfi dan Franzen, 2001), sedangkan obat-obat tersebut memberikan efek samping yang merugikan yang meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernapasan neonatus, penurunan Heart Rate / Central Nervus System (CNS) dan peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada janin (Mander, 2004, Hal 193-213)

3. .Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Menurut Walsh (Walsh, 2007, Hal 261). Nyeri persalinan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia, paritas, anatomi panggul, persepsi, cemas,sosial budaya

4. Tahap Persalinan

Proses persalinan ada beberapa tahap atau fase yang harus dilalui yaitu :

a. Kala I (Satu) Mulainya proses persalinan dengan adanya kontraksi rahim yang biasanya disertai oleh lendir bercampur darah, proses ini melalui dua fase yaitu:

1) Fase Laten Dari mulai adanya kontraksi sampai pada pembukaan serviks 3 sentimeter dengan durasi satu kali kontraksi selama 20-30 detik dan berlangsung selama 7-8 jam.

(25)

teramat sakit frekuensi tiga sampai lima kali dala sepuluh menit, dengan durasi 40-45 ddetik dalam satu kali kontraksi.(Prawiroraharjo, 2008, Hal.289-290).

b. Kala II (dua) dari pembukaan lengkap hingga lahirnya janin.

c. Kala III (tiga) dari lahirnya plasenta beserta selubungnya. Pengukuran dan Pengawasan Kala I Fase Aktif dapat menggunakan Partograf sebuah grafik untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.

C. Metode Relaksasi Pernapasan

1. Defenisi Metode Relaksasi Pernapasan

Relaksasi Pernapasan adalah membebaskan pikiran dan beban dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakakan dan dipraktekkan. Kemampuan untuk relakasasi secara disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi ketidak nyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan(Whalley, Simpkin.,& Keppler.2008, Hal 154 ).

Relaksasi sadar telah ditemukan berkaitan dengan penurunan tegangan otot dan menurunkan laju metabolisme. Relaksasi sadar terhadap seluruh tubuh selama persalinan tampak meningkatkan keefektifan kontraksi uterus. Ketika dikombinasikan dengan pernapasan, relaksasi dapat membantu ibu bersalin mengatasi nyeri lebih efektif pada setiap kontraksi dan istirahat lebih penuh di antara kontraksi (Patree., Walsh. 2007).

(26)

Wanita yang mampu menghadapi persalinan dengan baik selalu menggunakan relaksasi, baik selama atau di antara kontraksi atau terus menerus. Adalah umum bagi para wanita yang sedang dalam awal persalinan untuk membiarkan otot-ototnya lemas selama kontraksi dan menggerakkannya di antara waktu kontraksi. Pada persalinan lebih lanjut, beberapa wanita akan menjadi lebih aktif selama kontraksi

Relaksasi adalah bagian yang penting dalam persalinan, pada saat rileks, ibu dapat mengurangi ketegangan yang memperburuk rasa nyeri. Mencoba untuk rileks selama suatu kontraksi persalinan dapat membantu mengurangi rasa nyeri sekalipun ibu tidak benar-benar rileks. Memang, tidak mudah untuk betul-betul rileks dalam persalinan. Namun, dapat dilakukan dengan teknik dan bantuan sederhana khususnya dari pendamping persalinan. Kebanyakan ibu terbebas dari rasa sakit dan rasa tidak nyaman diantara dua kontraksi. Inilah saat tepat memeriksa tubuh, khususnya di bagian yang tegang, istirahatkan bagian itu. Pendamping dapat memeluk dan mencium agar ibu lebih tenang. Tetap pokus pada latihan pernapasan, baik saat terjadi kontraksi atau antara kontraksi juga dapat membantu.

2. Manfaat Metode Relaksasi Pernapasan

a. Menyimpan energi dan mengurangi kelelahan

Jika tidak secara sadar merelakskan otot-otot, ibu cenderung membuat otot selama kontraksi. Ketegangan ini meningkatkan nyeri yang dirasakan, memboroskan energi, menurunkan pasokan oksigen ke rahim dan bayi, serta membuat ibu lelah. b. Menenangkan pikiran dan mengurangi stres

(27)

tinggi di dalam darah dapat memperpanjang persalinan dengan mengurangi efisiensi kontraksi rahim dan dapat berpengaruh buruk pada janin dengan mengurangi aliran darah ke rahim dan plasenta.

c. Mengurangi rasa nyeri

Relaksasi mengurangi ketegangan dan kelelahan yang mengintensifkan nyeri yang ibu rasakan selama persalinan dan pelahiran. Juga memungkinkan ketersediaan oksigen dalam jumlah maksimal untuk rahim, yang juga mengurangi nyeri, karena otot kerja (yang membuat rahim berkontraksi) menjadi sakit jika kekurangan oksigen. Selain itu, konsentrasi mental yang terjadi saat ibu secara sadar merelakskan otot membantu mengalihkan perhatian ibu dari rasa sakit waktu kontraksi dan karena itu, akan mengurangi kesadaran ibu akan rasa sakit (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008,Hal 154).

3. Hubungan Metode Relaksasi Pernapasan dengan Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Pengaruh metode relaksasi pernapasan pada nyeri persalinan adalah menurunkan intensitas nyeri pada persalinan melalui tiga mekanisme merelaksasikan otot skelet yang mengalami spasme akibat perusakan jaringan. Relaksasi otot skelet meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami perusakan sehingga nyeri yang dialami berkurang. Metode relaksasi pernapasan dipercaya mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opiod

endogen yaitu endorgen dan enkefalin. ( Suddarth., Brunner. 2001, Hal 217-218).

4. Penatalaksanaan Metode Relaksasi Pernapasan

(28)

menghadapi rangkaian kontraksi, itu berarti ibu mampu rileks dan menangani rasa nyeri (Whalley., Simkin., Keppleer. 2008,Hal 157)

Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan yaitu merelaksasikan otot tubuh dan sistem pernafasan.

a. Posisi relaksasi dengan tubuh telentang

Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal.

b. Posisi relaksasi dengan tubuh berbaring miring

Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung.

c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping telinga.

d. Posisi relaksai dengan duduk

Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh mengantung. Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau pada sesuatu yang menyenangkan

(29)

duduk untuk membuat ibu merasa nyaman. Setelah belajar rileks dalam posisi ini, praktekkan relaksasi pernapasan (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).

Dibawah ini tiga alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan sederhana yaitu :

1) Pikirkan kata ”rileks” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ”ri” dan ”leks”. Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik napas, pikirkan kata ”ri”, saat menghembuskan, pikirkan kata ”leks”. Jangan alihkan pikiran dari kata ”rileks”tersebut. Ketika menghembuskan napas, singkirkan segala ketegangan dari tubuh, khususnya otot-otot yang biasanya mudah tegang setiap kali stres.

2) Cobalah menghitung pernapasan. Begitu bernapas, hitung tiga sampai empat, atau lebih secara perlahan-lahan. Ketika menghembuskan napas, hitung sampai tiga atau empat lagi.

3) Cobalah bernapas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut. Embuskan napas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih enak mengeluarkan suara saat menghembuskan napas, misalnya ”fuuuuuuuuuh” (Danuatmadja., Meiliasari, 2004).

Pernapasan dan relaksasi saling ketergantungan, pernapasan, dan relaksasi akan sangat baik jika dilakukan bersamaan. Latihan pernafasan dapat efektif jika pikiran dan tubuh tenang, sehingga oksigen bersama darah mengalir ke seluruh tubuh (Whalley, Simkin, & Keppleer, 2008, Hal.166)

5. Prosedur Pelaksanaan Metode Relaksasi Pernapasan

a. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya metode relaksasi pernapasan b. Mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala

(30)

c. Persiapan sebelum pelaksanaan 1) Persiapan ruangan:

c) Ruangan yang nyaman

d) Minimalkan kebisingan dan gangguan 2) Persiapan ibu

a) Minta ibu untuk berbaring miring kekiri dengan bahu kiri, leher, dan kepala terletak di atas bantal

b) Lengan kiri di letakkan dengan bebas di sisi kiri

c) Siku ditekuk dan letakkan tangan kanan di bagian samping bantal d) Kaki kiri diluruskan dengan lutut kaki kiri sedikit ditekuk

e) Kaki kanan ditekuk, letakan lutut sejajar dengan panggul letakkan satu bantal di bawah lutut kanan sebagai penyangga

3) Pelaksanaan

a) Segera setelah kontraksi rahim dimulai minta ibu untuk memfokuskan pikiran pada kata”Rileks”

b) Tarik napas melalui hidung, pikirkan kata ” Ri ” dan menghembuskan pikirkan kata ”Leks”. Saat menghembuskan napas, lepaskan semua ketegangan dan kendorkan otot-otot seluruh tubuh

c) Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan dan keluarkan dari mulut selama 4 hitungan. Ibu dapat mengeluarkan suara saat menghembuskan napas. d) Ibu terus melanjutkan metode relaksasi pernapasan sampai kontraksi hilang, e) Saat kontraksi berakhir, rilekskan tubuh, ganti posisi.

(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul “Efektifitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Maria Delitua Tahun 2011”. Variabel

independent dalam penelitian ini adalah relaksasi pernapasan dan variabel dependen adalah

nyeri persalinan kala I fase aktif.

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 1 : Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha), adanya pengaruh antara metode relaksasi pernapas metode relaksasi pernapasan dengan pengurangan rasa nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

Nyeri persalinan pada kala I fase aktif Metode Relaksasi

(32)

C. Definisi Operasional

Berdasarkan tinjauan teoretis dan kerangka konsep tersebut, maka definisi operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Variable Definisi

Operasional Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah quasi ekspermen yang menilai efektivitas metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I Fase aktif. Jenis desain quasi eksperimen pada penelitian ini mengambil jenis “one group

pretest-posttest” di mana kelompok eksperimen diberikan pretes sebelum dilakukan intervensi yang

kemudian diukur dengan posttest setelah intervensi.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu primigravida yang menjalani persalinan kala I fase aktif di Klinik Maria Delitua. Di mana pasien melahirkan di klinik tersebut terhitung dari tiga bulan terakhir bulan Juni-Agustus sebanyak 42 orang.

2. Sampel

(34)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Maria Delitua Medan. Pertimbangan peneliti memilih lokasi ini adalah untuk efisiensi biaya dan efektifitas waktu, karena penelitian ini dilakukan dalam masa studi. Selain itu di Klinik Bersalin Maria Delitua banyak melakukan pertolongan persalinan normal dan belum pernah dilakukan penelitian tentang efektivitas metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I Fase Aktif .

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada September 2010- Juni 2011

D. Pertimbangan Etika Penelitian

(35)

E. Instrumen Penelitian

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar

observasi. Bagian pertama berisi tentang pengkajian data demografi ibu bersalin yang

meliputi: nama ibu (inisial), usia, pendidikan, pekerjaan diisi oleh peneliti. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan yang menggambarkan intensitas nyeri ibu bersalin berdasarkan skala intensitas nyeri (0-10), dengan menanyakan kepada ibu tentang besar kekuatan nyeri yang dirasakannya sebelum dan sesudah intervensi dilakukan.

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan instrument. Alat ukur haruslah diuji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah sudah baku berdasarkan literatur sehingga tidak perlu diuji validasi dan reabilitas lagi.

G. Pengumpulan Data

(36)

penggunaan skala nyeri. Selanjutnya setelah terjadi kontraksi peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami responden sebelum dilakukan intervensi dengan menanyakan kepada responden tingkat nyeri yang dialaminya dengan menggunakan skala intensitas nyeri numeric (0-10). Kemudian ketika terjadi kontraksi responden melaksanakan relaksasi pernapasan. Relaksasi pernapasan dilakukan setiap terjadi kontraksi. Relaksasi pernapasan dilakukan selama 20 menit peneliti mengkaji derajat nyeri pada 10 menit pertama setelah kontraksi pertama mengukur tingkat nyeri sebelum intervensi kemudian latihan relaksasi pernapasan pada kontraksi berikutnya. dan 10 menit kedua menerapkan relaksasi pernapasan pada setiap kali kontraksi terjadi kemudian mengukur intensitas nyeri pada kontraksi terakhir hasil pengukuran ini adalah pengukuran nyeri setelah intervensi pada responden.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Univariat

Analisis data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan persentasenya, sedang data yang bersifat numerik dicari mean dan standar deviasinya.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik uji t-dependen dengan taraf

(37)

intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan metode relaksasi pernapasan yaitu uji statistik

parametric dengan paired sample t-test bila uji kenormalan data berdistribusi normal, apabila

(38)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan sebagai hasil penelitian dari metode relaksasi pernapasan terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif yang dilakukan di Klinik Bersalin Maria Delitua Medan mulai Februari-Mei 2011. Selama penelitian telah didapat sebanyak 22 orang ibu inpartu yang sesuai dengan kriteria menjadi subjek responden. dilakukan selama 20 menit kemudian pada pengukuran nyeri dilakukan pada menit ke 10 menit pertama setelah kontraksi pertama mengkaji intensitas nyeri sebelum intervensi dengan meminta responden untuk menunjuk skala nyeri, kemudian latihan relaksasi pernapasan pada kontraksi ke dua dan ke tiga, dan 10 menit ke dua menerapkan metode relaksasi pada setiap kali kontraksi yang terjadi, pengukuran nyeri setelah intervensi dillakukan pada akhir 10 menit ke dua dengan meminta responden untuk menunjukan intensitas nyeri yang dialaminya pada skala nyeri. Sehingga dapat diketahui perbedaan nyeri sebelum dan setelah intervensi.

(39)

1. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan persentasenya sedangkan data yang bersifat numerik dicari mean dan standar deviasinya. Karakteristik responden dari data demografi meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, pembukaan serviks.

1.1 Karakteristik Demografi Responden

(40)

Tabel. 5. 1.

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi di Klinik Bersalin Maria Delitua Medan

(41)

1.2 Karakteristik Intensitas Nyeri Responden Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa tingkat nyeri responden sebelum dilakukan relaksasi pernapasan nilai rata-rata mencapai 6,27 dengan stándar deviasi 1,386 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 4.77 dengan stándar deviasi 1,688. Nyeri responden setelah intervensi lebih rendah dari pada nilai rata-rata sebelum intervensi sehingga dapat dinyatakan bahwa metode relaksasi pernapasan ini berpengaruh terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif.. Dapat dilihat dalam table 5.2.berikut ini

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi di Klinik Bersalin Maria Delitua Medan

Februari-Mei 2011

Intensitas Nyeri Mean SD n

Intensitas nyeri sebelum intervensi 6,27 1.386

22 Intensitas nyeri setelah intervensi 4,77 1,688

2. Analisis Bivariat

(42)

Tingkat nyeri responden sebelum dilakukan relaksasi pernapasan nilai rata-rata mencapai 6,27 dengan stándar deviasi 1,386 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 4.77 dengan stándar deviasi 1,688. Dari hasil perhitungan beda skala nyeri di dapatkan perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri pada responden sebelum dan setelah intervensi dengan metode relaksasi pernapasan yaitu 1,500 dengan standard deviasi 0,598 dari uji statistik t dependen didapat nilai p<0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa metode relaksasi pernapasan efektif secara signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

Tabel. 5. 3.

Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Intervensi pada Metode Relaksasi Pernapasan di Klinik Bersalim Maria Delitua Medan

Februari-Mei 2011

No Variabel Mean Standar deviasi

Beda Mean P.

value

Mean SD

1 Intensitas nyeri sebelum intervensi

6,27 1,386

1,500 0,598 0,000 2 Intensitas nyeri

setelah intervensi

(43)

B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang hasil penurunan dari penggunaan relaksasi pernapasan terhadap nyeri persalinan.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Pengaruh Penggunaan relaksasi pernapasan dalam Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Maria Delitua Medan. Dari hasil uji statistik t-dependent diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan relaksasi pernapasan dengan taraf signifikan 0,000.

Dari hasil pengukuran intensitas nyeri sebelum menggunakan relaksasi pernapasan didapat bahwa responden mengalami skala nyeri 4-8 itu berarti skala nyeri sedang, berat, dan sangat berat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2005) Bahwa nyeri merupakan pengalaman yang menyeluruh dirasakan oleh semua manusia dan bersifat subjektif, sehingga nilainya dapat berbeda-beda dari satu orang dengan orang lain serta bervariasi dirasakan oleh orang dari waktu ke waktu.

Nyeri persalinan menurut (Danuatmaja, 2004), merupakan rasa sakit yang terjadi akibat adanya aktivitas basar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Di mana rasa sakit kontraksi di mulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut, Umumnya rasa sakit ini berbeda-beda yang dirasakan setiap ibu. Dilihat dari paritas (anak keberapa), pembukaan berapa. Dan dari hasil penelitian diperoleh bahwa ibu inpartu merasakan nyeri yang sangat pada kelahiran anak pertama sebanyak 22 orang (100%).

(44)

respon melawan atau menghindar seperti gemetar. pada ibu inpartu menemukan bahwa tindakan ini akan mempelancar sirkulasi darah ibu dan dapat memberi kenyamanan pada ibu. relaksasi pernapasan yang digunakan tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan, mengatasi persalinan dengan baik berarti tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi (Whalley., Simkin., & Keppler.2008). Adapun relaksasi bernapas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama proses persalinan (Mander, 2003).

Hal ini didukung oleh pendapat Schott dan Priest (2008) yang menyatakan bahwa Relaksasi dan pernapasan yang terkontrol dapat meningkatkan kemampuan mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang menimbulkan stres dan nyeri. Di samping itu, relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan si kecil terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin seperti otot panggul, punggung, dan perut menjadi lemas dan kendur. Sedang ketika persalinan, relaksasi membuat proses kontraksi berlangsung aman, alami, dan lancar ( Yanti, 2010)

2. Keterbatasan Penelitian

Desain penelitian ini ádalah quasy-eksperimen dengan jenis one group

pretest-postest. Yaitu hanya menguji pengaruh penggunaan relaksasi pernapasan terhadap satu

(45)

pengurangan nyeri persalinan lebih terlihat pengaruhnya atau perbedaannya dan hasilnya lebih bermakna.

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan/pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa relaksasi pernapasan sebagai salah satu dari teknik nonfarmakologi berpengaruh terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif. Jadi, relaksasi pernapasan dapat digunakan dalam asuhan kebidanan pada ibu inpartu untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan tanpa efek samping pada ibu dan bayi.

(46)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan relaksasi pernapasan dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Maria Delitua Medan tahun 2011 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah dengan nilai rata-rata mencapai 6,27 dan stándar deviasi 1,386, dan setelah dilakukan intervensi dengan relaksasi pernapasan nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 4.77 dengan stándar

deviasi 1,688.

2. Perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri pada responden sebelum dan setelah intervensi dengan metode relaksasi pernapasan yaitu 1,500 dengan standard deviasi 0,598 dari uji statistik t dependen didapat nilai p<0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa metode relaksasi pernapasan efektif secara signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

B. SARAN

1. Bagi Peraktek Kebidanan

(47)

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

Pada penelitian ini didapatkan data bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan relaksasi pernapasan dengan penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Untuk itu diharapkan perlu adanya pengembangan dalam pendidikan kebidanan mengenai metode nonfarmakologi yang dapat membantu penderitaan pasien menghadapi persalinan.

3. Bagi Penelitian Kebidanan

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Adriana,E.(2007). Melahirkan tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer. Mander, R. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.

Manik, M, Sitohang, N.A, dan Asiah, N, (2008) Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Tidak dipublikasikan.

Musrifatul, U., Hidayat, AAA. (2008), Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Salemba Medika, Jakarta.

Nola, (2004), Kehamilan dan Melahirkan, Jakarta : Arcan

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika. Jakarta

Patree. B., Walsh, V.L. (2007), Buku Ajar Kebidanan Komunitas, Jakarta : EGC. Priyanto, D. (2008), Mandiri Belajar SPSS, Medikom, Jakarta.

Ryanto.(2010), Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Jogyakarta : Nuha Medika Salmah. (2006), Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

Sarmin, A. (2009), Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan : USU Press. Schott, J., Priest, J. (2008). Kelas Antenatal, Jakarta : EGC.

Simpkin, Ancheta, (2002). Persalinan. Jakarta: EGC Sinclair, (2009), Buku saku Kebidanan. Jakarta : EGC

(49)

Yogyakarta :Gravindo Litera Media

Walley, J., Simkin, P., dan Keppler, A. (2008). Panduan Praktis Bagi Calon Ibu : Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.

Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.

(50)

Lampiran I

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Judul : Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri persalinan kala I Fase Aktif.

Nama peneliti : Theresia Yuliati NIM : 105102076

Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas metode relaksasi pernapasan pada nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir diprogram D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan partisipasi ibu dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat ibu tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban ibu, informasi yang ibu berikan hanya akan digunakan untuk proses penelitian, setelah itu semua berkas data akan dimusnahkan.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Jika ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti ibu bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Terimakasih atas perhatian ibu untuk penelitian ini.

Peneliti Medan, 2011

Responden

(51)

Lampiran 2

KOESIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI KLINIK MARIA DELITUA DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan.

1. Nama ibu ( inisial) :

2. Anak Ke :

3. Usia : < 20 Tahun 20-35 Tahun >35 Tahun

Pendidikan : SMP

SMU Diploma Sarjana 4. Status pernikahan : Sah

Tidak Sah 5. Pekerjaan : Tidak Bekerja

Bekerja

(52)

A. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF SEBELUM

INTERVENSI DILAKUKAN

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu sebelum dilakukan intervensi pada kontraksi kesatu pada 10 menit pertama

3. Melakukan latihan metode relaksasi pernapasan pada kontraksi kedua Skala nyeri numeric

1. 0 :Tidak nyeri 2. 1-2 : Nyeri ringan :

secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 3. 3-5 : Nyeri sedang :

Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat enunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

4. 6-7 : Nyeri berat :

secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

5. 8-10 :Nyeri sangat berat

(53)

B. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE AKTIF SESUDAH

INTERVENSI DILAKUKAN

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Menerapkan teknik relaksasi pernapasan pada setiap kali terjadi kontraksi pada 10 menit kedua

3. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu pada 10 menit kedua di akhir kontraksi setelah intervensi.

Skala nyeri numerik

1. 0 :Tidak nyeri 2. 1-2 : Nyeri ringan :

secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 3. 3-5 : Nyeri sedang :

Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat enunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

4. 6-7 : Nyeri berat :

secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

5. 8-10 : Nyerisangatberat

(54)

Lampiran 3

Prosedur Pelaksanaan Metode Relaksasi Pernapasan

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya metode relaksasi pernapasan

2. Mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala nyeri yang ada pada lembar observasi yang sudah dijelaskan cara pengisiannya

3. Persiapan sebelum pelaksanaan : a. Persiapan ruangan:

- Ruangan yang nyaman

- Minimalkan kebisingan dan gangguan b. Persiapan ibu

- Minta ibu untuk berbaring miring kekiri dengan bahu kiri, leher, dan kepala terletak di atas bantal

- Lengan kiri di letakkan dengan bebas di sisi kiri

- Siku ditekuk dan letakkan tangan kanan di bagian samping bantal - Kaki kiri diluruskan dengan lutut kaki kiri sedikit ditekuk

- Kaki kanan ditekuk, letakan lutut sejajar dengan panggul - Letakkan satu bantal di bawah lutut kanan sebagai penyangga 4. Pelaksanaan :

- Segera setelah kontraksi rahim dimulai minta ibu untuk memfokuskan pikiran pada kata”Rileks”

- Tarik napas melalui hidung, pikirkan kata ” Ri ” dan menghembuskan pikirkan kata

(55)

- Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan dan keluarkan dari mulut selama 4 hitungan. Ibu dapat mengeluarkan suara saat menghembuskan napas.

- Ibu terus melanjutkan metode relaksasi pernapasan sampai kontraksi hilang - Saat kontraksi berakhir, rilekskan tubuh, ganti posisi

(56)

Lampiran 4

PROTAP PENELITIAN TENTANG EFEKTIVITAS METODE RELAKSASI

PERNAPASAN PADA NYERI PADA PERSALINAN KALA I

DI KLINIK MARIA DELITUA

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur metode relaksasi pernapasan

2. Melakukan informed consent dan bersedia menjadi responden

3. Memantau kemajuan persalinan dengan Partograp

4. Peneliti mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi

5. Mengajarkan dan mempraktekan langsung teknik relaksasi pernapasan

6. Peneliti mengkaji intensitas nyeri setelah dilakukan intervensi

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

CURRICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama : Theresia Yuliati

Tempat/Tanggal Lahir : Tenggarong, 13 Mei 1977 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 ( pertama ) dari 5 Bersaudara

Agama : Katolik

Pekerjaan : Biarawati

Alamat : Jl. Imam Bonjol No 38. Medan

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : Krisantus Sampan Pekerjaan : Tani

4. Tahun 2004-2007 : Akademi Kebidanan Santa Elisabeth Medan. 5. Tahun 2010-2011 : D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

IV. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Tahun 2007-2008 : Bidan pelaksana RS.St. Elisabeth Medan

2. Tahun 2008-2010 : Kepala RB/BP cabang Elisabeth Medan, Pangururan 3. Tahun 2010-2011 : Mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas

Gambar

Gambar 1. Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana
Gambar 2. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10
Tabel. 5. 1.
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tabel diatas menunjukkan perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi dan sesudah intervensi pada kelompok metode massage effleurage yaitu 2,200 dan

Gambaran tingkat nyeri kontraksi uterus kala I aktif sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien persalinan normal di Ru- angan Delima RSU Bahteramas Berdasarkan

Hasil uji statistik uji beda selisih intensitas nyeri antara massage counterpressure pa- da kelompok perlakuan dengan perawatan standar pada kelompok kontrol menun- jukkan

Gambaran tingkat nyeri kontraksi uterus kala I aktif sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien persalinan normal di Ru- angan Delima RSU Bahteramas Berdasarkan

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa rata- rata skala nyeri persalinan pada kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p-value

Penurunan intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi sebesar skala 3, dari skala nyeri 5,22 ( Nyeri Sedang) menjadi skala nyeri 2.47 (Nyeri Ringan). Hasil uji statistik

diberikan terapi musik dengan rata – rata intensitas nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I pada kelompok intervensi (kelompok yang diberi perlakuan) berada pada skala

Berdasarkan Tabel 2 distribusi frekuensi dan presentase pasien pascaoperasi fraktur terhadap intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum diberikan latihan relaksasi autogenik