• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Tentang Terjadinya Erosi, Aliran Permukaan Dan Hilangnya Unsur Hara Dalam Aliran Permukaan Pada Lahan Hutan Sekunder 1 Tahun Bekas Terbakar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Tentang Terjadinya Erosi, Aliran Permukaan Dan Hilangnya Unsur Hara Dalam Aliran Permukaan Pada Lahan Hutan Sekunder 1 Tahun Bekas Terbakar"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu terlihat juga nilai ER (enrichment ratio) hara me- ningkat dengan peningkatan penutLlpan mulsa dan penurunan.. konsentrasi sedimen yang terangkut aliran

Perlakuan tindakan konservasi T 3 merupakan alternatif terbaik yang dapat diterapkan oleh petani karena dapat menekan AP dan erosi sehingga meminimalkan pencucian hara serta

Hasil pengukuran dari seluruh petak percobaan menunjukkan bahwa petak T11 yang ditanami wortel merupakan tanaman yang paling rendah kehilangan hara nitrat, fosfor dan kalium

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan survival rate serta memperkirakan Total Akumulasi Biomassa Atas Permukaan dari jenis-jenis pohon utama hutan rawa gambut yang digunakan

Pengendalian aliran permukaan dan erosi dengan aplikasi saluran, mulsa vertikal, dan lubang resapan biopori sangatlah dianjurkan guna mencegah kehilangan air,

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi: (1) tipe dan penyebab kebakaran hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) pada September 2012, (2) perbedaan

Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan curah hujan satu tahun, nilai rata-rata curah hujan dalam selang waktu yang sama dengan selang waktu pengamatan lebih kecil dari nilai

Akan tetapi karena fungsi unsur dalrn penghasilan metabolit ini berbedq serta konsentrasi optimal suatu unsur pada tanaman juga berbeda, maka hubungan kuantiktifantara produksi sukrosa