RINGKASAN
WASITO. Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA) di bawah bimbingan DR.IR. AIDA VITAYALA S. HUBEIS, IR. SIT1 SUGIAH M. MUGNESYAH MS dan DR.IR. MADE OKA ADNYANA MSC.
Sekurang-kurangnya ada tiga terobosan baru dalam pengkajian SUTPA, yaitu loncatan teknologi, metode pengenalannya dan organisasi pelaksananya. Pendekatan SUTPA ke petani pengguna yang cenderung top down, dan transfer teknologi SUTPA menggunakan unit analisis rumahtangga petani. Pelaksanaan SUTPA berbasis pada hamparan lahan usahatani kelompok (kelompok tani), atau kelompok agribisnis (antar kelompok). Pengkajian SUTPA dilakukan di Subang pada musim tanam 199511996, dengan mencakup aspek teknologi, sosial ekonomi, sosial budaya, dan aspek kelembagaan yang mendukung usahatani. Rancang bangun dan pengembangan model SUTPA diharapkan selain meningkatkan produktivitas, juga dapat menghemat tenaga kerja pada usahatani padi (on farm), sehingga masih memungkinkan penggunaan tenaga kerja di luar usahatani padi atau di luar usahatani (non farnz). Pengelolaan usahatani sebagai 'Ifmily based econonzy" yang melibatkan kelurga petani (wanita dan pria), diharapkan dapat mengintegrasikan nilai Jender yang mempengaruhi dinamika intra dan inter rumahtangga petani. Wanita memberi kontribusi pada perekonomian rumahtangga petani, dan berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Proses adopsi inovasi, sebagai "proses keputusan inovasi adopsi inovasi SUTPA" mencakup proses yang terjadi pada petani peserta SUTPA, kelompok tani peserta S U T P q atau antar kelompok tani peserta SUTPA, sejak diperkenalkan oleh sumher inovasi SUTPA (pemerintah) sampai memutuskan mengadopsi dan mengimplementasikan, kemudian mengkonfirmasi keputusan tersebut. Ada empat tipe proses pengambilan keputusan inovasi, yaitu opsional, kolektif, otoritas dan kontingansi, yang sangat menentukan keberhasilan dan kecepatan adopsi dan difusi inovasi SUTPA yang terkait dengan perubahan perilaku petani. Keseluruhan aspek ini dapat diukur melalui analisis jaringan komunikasi
tanam 1987 Realisasi UHP SUTPA di desa Mariuk (Binong) 58 ha (1 16%) W K , dan 372 ha (74,44%) UHP non UPK. Di desa Sukadana, Sukatani dan Jatimulya (Compreng) seluas 581 ha (1 162%) UPK, tanpa UHP non UPK. Introduksi teknologi utama adalah varietas unggul padi baru dan Tabela dengan Atabela. Realisasi cara tanam di Mariuk: 2 ha (3,45%) Tabela tegel (TbTg); 56 ha (96,55 %) Tabela larikan penuh (TbLp), dan 372 ha (100,00%) Tapin. Sedangkan di Sukadana: 347 ha (96,93%) TbTg dan 11 ha (3,07%) TbLp; di Sukatani: 181 ha (96,93%) TbTg dan 4 ha (3,07%) TbLp, serta di Jatimulya . 30 ha (78,95%) TbTg; 2 ha (5,26%) TbLp dan 6 ha (15,79%) Tabela legowo.
Hasil pengkajian SUTPA musim tanam 199511996 di daerah Subang, menunjukkan hasil Tabela lebih tinggi 26 - 44 persen dari Tapin. Rataan hasil ubinan 8,3 t o d h a dan hasil nyata 7,l t o d h a dengan B/C ratio untuk Tabela 1,6 dan untuk Tapin 1,03. Kelebihan Tabela
+
Atabela dengen penggunaan herbisida pra tumbuh yang efektif, yaitu adanya percepatan pelaksanaan tanam (rentang waktu 21 - 28 hari), perpendekan umur tanam padi (15-
20 hari), penghematan tenaga kerja 50,9 HOK (29 - 32%), peningkatan keuntungan karena penghematan waktu dan biaya produksi, serta peningkatan intensitas tanam. Akan tetapi, dampak negatif penghematan tenaga kerja, terutama pada penanaman adalah mengakibatkan terjadinya penggeseran curahan waktu kerja wanita tani di lahan pertanian, yaitu dari rata-rata 40 hari kerja wanita per musim tanam menjadi 8,4 hari kerja pria per musim tanam. Dampak lainnya adalah pengurangan pendapatan per wanita tani, terutama buruh tani per musim tanam, yaitu sekitar 200.000-
300.000 rupiah.Hasil analisis dinamika kelompok tani Buntu (Mariuk), Empang (Sukadana), Cemara (Sukatani) dan Kuncung (Jatimulya), nilai total (interval nilai) dari unsur-unsur dinamika kelompok berturut-turut adalah 119 (60
-
66,67%), 125 (60 - 73,33%), 120 (53,33-
68%) dan 120 (60 - 66,67%). Berdasarkan acuan (pola) yang kami gunakan, nilai-nilai dinamika kelompok tani tersebut berada pada kategori dinamis, yaitu 114-
146, (58,08 - 75%). Hasil penilaian dinamika kelompok oleh instansi terkait (pemerintah) yang tertera pada piagam penilaian, keempat kelompok tani tersebut adalah kelompok utama.keterlibatan wanita dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan atau monitoring dan evaluasi relatif kecil sehingga manfaat program SUTPA belum dapat dirasakan wanita.
Tidak terdapat hubungan nyata (P > 0,05) selama dan setelah pengkajian SUTPA antara stratifikasi sosial, tingkat kosmopolitan dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, dan tidak ada beda nyata (P > 0,05) setelah pengkajian. Tidak ada hubungan nyata (P > 0,05) dari peranan individu, derajat koneksi individu, dan derajat integrasi individu dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, tetapi ada beda sangat nyata (P < 0,Ol) selama dan setelah pengkajian SUTPA.
Terdapat hubungan positif nyata (P < 0,05) pada persepsi atau partisipasi petani pada program SUTPA, tingkat pengetahuan, sikap, kedinamisan kelompok, tingkat partisipasi pada pelatihan dan program pertanian sebelumnya dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, dan ada ~ e r b e d a a n nyata (P > 0,05) selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata (P > 0,05), dan tidak ada perbedaan nyata (P > 0,05) untuk seluruh aspek tersebut.
Terdapat hubungan negatif dan perbedaan nyata (P > 0,05) terhadap tingkat partisipasi pada kelembagaan desa, persepsi pada sifat-sifat teknologi, kelembagaan, nilai Jender dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata dan beda nyata (P > 0,05) untuk semua aspek tersebut.'
Program SUTPA memberi dampak langsung dalam pengelolaan usahatani, antara lain dalam aspek efisiensi penggunaan tenaga kerja, dimana Tabela
+
Atabela (dengan, atau tanpa herbisida pra tumbuh) banding Tapin, yaitu 29,9 persen lebih efisien, atau 194,29 banding 167,08 HKPIha. Efisiensi biaya produksi antara Tabela+
Atabela dibanding Tapin, yaitu sebesar Rp. 1.121.250/ha banding Rp. 1.335.000/ha, yang dicirikan oleh adanya peningkatan produktivitas sebesar 29 - 44 persen, dan daya peningkatan keuntungan usahatani sebesar Rp. 1.790.650 banding Rp.1.368.870, atau dengan nilai B/C ratio sebesar 1,6 banding 1,03.PERSPEKTIF JENDER DALAM JARINGAN
KOMUNIKASI DIFUSI SISTEM USAHATANI BERBASIS
PAD1 BERWAWASAN AGRIBISNIS (SUTPA)
Oleh
:
W A S I T O
96344
TESIS SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR MAGISTER SAINS (MSi)
PADA PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
J u d u l Penelitian
:Perspektif Jeuder Dalarn Jaringan Komunikasi
Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi
B e m a w a s a n Agribisnis (SUTPA)
Nama Mahasiswa
:W
a
s i
t
o
Nomor Pokok
:96344
Program Studi
:IComunikasi Pembagunan Pertanian d a n Pedesaan
Menyetujui
ICornisi Pembimbing
Dr. Ir. Aida Vitayala
S.
Hubeis
Icetua
I r
niesyah, MS
Dr.
Ir.
Made Oka
Anggota
Anggota
Ketua Program Studi
.
Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
ida Manuwoto, MSc
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul : Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA), merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian Program Megister Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, Ir. Siti Sugiah M. Mugniesyah, MS, Dr.Ir. Made Oka Adnyana, MSc selaku Komisi Pembimbing.
Prof Dr. Ir. Hj. Sjafrida Manuwoto MSc dan Prof Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc selaku Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana,
Seluruh Staf Pengajar Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Staf Pusat Studi Wanita (PSW), Staf Perpustakaan Pusat, Staf Perpustakaan Jumsan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada:
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor - Medan, yang pertama Ir. Lukman Hutagalung, MS, dan yang kedua Dr.Ir. Zulkifli Zaini,
e Kelapa Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha Balai Penelitian Veteriner, Bogor,
Staf Dokumentasi dan Publikasi, Staf Komunikasi Hasil Penelitian dan Staf Perpustakaan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor,
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putra keenam dari keluarga Amat Rebin (Almarhum) dan Wainem, dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1961 di Sidomulyo (Binjai, Sumatera Utara).
Penulis menamatkan Sekolah Dasar tahun 1973 di SD Negeri Sidomulyo (Binjai), Sekolah Menengah Pertama tahun 1977 di SMP Negeri I Binjai, dan pada bulan Juli tahun 1981 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri I Binjai, lalu melanjutkan pendidikan di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor melalui jalur Perintis 11. Sejak September 1982 penulis diterima pada Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, lulus Sarjana Kedokteran Hewan Maret 1986, dan lulus Dokter Hewan pada Januari 1987.
Tabun 1989 penulis diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan tahun 1990 sebagai Pegawai Negeri Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, di Sub Balai Penelitian Veteriner Banjarbaru. Pada tahun 1995 penulis diizinkan mutasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor
-
Medan. Jenjang jabatan fungsional Asisten Peneliti Muda tahun 1991, Ajun Peneliti Muda tahun 1993, dan Ajun Peneliti Madya tahun 1997.DAFTAR IS1
RINGKASAN KATA PENGANTAR DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
II.
TINJAUAN PUSTAKA2.1. Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA) 2.2. Jaringan Komunikasi
2 . 3 . Proses Pengambilan Keputusan Inovasi dan Difusi Inovasi
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi 2.5. Jender dan Analisis Jender
111. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Teoritis
3.2. Hipotesais Penelitian 3.3. Definisi Operasional
C. Alokasi Ekononii 116 4.8. Hubungan Variabel : Pengaruh dan Terpengaruh 118 A. Hubungan Peranan Individu dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 118 B. Hubungan Derajat Koneksi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA 119 C. Hubungan Derajat Integrasi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA 120 D. Hubungan Dinamika Kelompok dengan Penerapan Teknologi SUTPA 121 E. Hubungan Nilai Jender dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 122 F. Hubungan Stratifikasi Sosial dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 123
G. Hubungan Persepsi, Partisipasi dengan Penerapan Teknologi SUTPA 124 H. Hubungan Tk. Kosmopolitan dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 125 I. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Pelatiban, Program Sebelumnya dengan 126
Penerapan Teknologi Utama SUTPA
J. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Kelembagaan dengan Penerapan SUTPA 127 K. Hubungan Persepsi Sifat Teknologi dengan Penerapan SUTPA 129 L. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 130 M. Hubungan Penerapan Teknologi SUTPA dengan Produktivitas Padi 131 N. Hubungan Adanya Kelembagaan dengan Penerapan Teknologi SUTPA 133
4.8. Dampak Pengkajian SUTPA. 134
V. KESIMPULAN DAN SARAN 143
5.1. Kesimpulan 143
5.2. Saran 146
DAFTAR PUSTAKA 147
RINGKASAN
WASITO. Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA) di bawah bimbingan DR.IR. AIDA VITAYALA S. HUBEIS, IR. SIT1 SUGIAH M. MUGNESYAH MS dan DR.IR. MADE OKA ADNYANA MSC.
Sekurang-kurangnya ada tiga terobosan baru dalam pengkajian SUTPA, yaitu loncatan teknologi, metode pengenalannya dan organisasi pelaksananya. Pendekatan SUTPA ke petani pengguna yang cenderung top down, dan transfer teknologi SUTPA menggunakan unit analisis rumahtangga petani. Pelaksanaan SUTPA berbasis pada hamparan lahan usahatani kelompok (kelompok tani), atau kelompok agribisnis (antar kelompok). Pengkajian SUTPA dilakukan di Subang pada musim tanam 199511996, dengan mencakup aspek teknologi, sosial ekonomi, sosial budaya, dan aspek kelembagaan yang mendukung usahatani. Rancang bangun dan pengembangan model SUTPA diharapkan selain meningkatkan produktivitas, juga dapat menghemat tenaga kerja pada usahatani padi (on farm), sehingga masih memungkinkan penggunaan tenaga kerja di luar usahatani padi atau di luar usahatani (non farnz). Pengelolaan usahatani sebagai 'Ifmily based econonzy" yang melibatkan kelurga petani (wanita dan pria), diharapkan dapat mengintegrasikan nilai Jender yang mempengaruhi dinamika intra dan inter rumahtangga petani. Wanita memberi kontribusi pada perekonomian rumahtangga petani, dan berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Proses adopsi inovasi, sebagai "proses keputusan inovasi adopsi inovasi SUTPA" mencakup proses yang terjadi pada petani peserta SUTPA, kelompok tani peserta S U T P q atau antar kelompok tani peserta SUTPA, sejak diperkenalkan oleh sumher inovasi SUTPA (pemerintah) sampai memutuskan mengadopsi dan mengimplementasikan, kemudian mengkonfirmasi keputusan tersebut. Ada empat tipe proses pengambilan keputusan inovasi, yaitu opsional, kolektif, otoritas dan kontingansi, yang sangat menentukan keberhasilan dan kecepatan adopsi dan difusi inovasi SUTPA yang terkait dengan perubahan perilaku petani. Keseluruhan aspek ini dapat diukur melalui analisis jaringan komunikasi
tanam 1987 Realisasi UHP SUTPA di desa Mariuk (Binong) 58 ha (1 16%) W K , dan 372 ha (74,44%) UHP non UPK. Di desa Sukadana, Sukatani dan Jatimulya (Compreng) seluas 581 ha (1 162%) UPK, tanpa UHP non UPK. Introduksi teknologi utama adalah varietas unggul padi baru dan Tabela dengan Atabela. Realisasi cara tanam di Mariuk: 2 ha (3,45%) Tabela tegel (TbTg); 56 ha (96,55 %) Tabela larikan penuh (TbLp), dan 372 ha (100,00%) Tapin. Sedangkan di Sukadana: 347 ha (96,93%) TbTg dan 11 ha (3,07%) TbLp; di Sukatani: 181 ha (96,93%) TbTg dan 4 ha (3,07%) TbLp, serta di Jatimulya . 30 ha (78,95%) TbTg; 2 ha (5,26%) TbLp dan 6 ha (15,79%) Tabela legowo.
Hasil pengkajian SUTPA musim tanam 199511996 di daerah Subang, menunjukkan hasil Tabela lebih tinggi 26 - 44 persen dari Tapin. Rataan hasil ubinan 8,3 t o d h a dan hasil nyata 7,l t o d h a dengan B/C ratio untuk Tabela 1,6 dan untuk Tapin 1,03. Kelebihan Tabela
+
Atabela dengen penggunaan herbisida pra tumbuh yang efektif, yaitu adanya percepatan pelaksanaan tanam (rentang waktu 21 - 28 hari), perpendekan umur tanam padi (15-
20 hari), penghematan tenaga kerja 50,9 HOK (29 - 32%), peningkatan keuntungan karena penghematan waktu dan biaya produksi, serta peningkatan intensitas tanam. Akan tetapi, dampak negatif penghematan tenaga kerja, terutama pada penanaman adalah mengakibatkan terjadinya penggeseran curahan waktu kerja wanita tani di lahan pertanian, yaitu dari rata-rata 40 hari kerja wanita per musim tanam menjadi 8,4 hari kerja pria per musim tanam. Dampak lainnya adalah pengurangan pendapatan per wanita tani, terutama buruh tani per musim tanam, yaitu sekitar 200.000-
300.000 rupiah.Hasil analisis dinamika kelompok tani Buntu (Mariuk), Empang (Sukadana), Cemara (Sukatani) dan Kuncung (Jatimulya), nilai total (interval nilai) dari unsur-unsur dinamika kelompok berturut-turut adalah 119 (60
-
66,67%), 125 (60 - 73,33%), 120 (53,33-
68%) dan 120 (60 - 66,67%). Berdasarkan acuan (pola) yang kami gunakan, nilai-nilai dinamika kelompok tani tersebut berada pada kategori dinamis, yaitu 114-
146, (58,08 - 75%). Hasil penilaian dinamika kelompok oleh instansi terkait (pemerintah) yang tertera pada piagam penilaian, keempat kelompok tani tersebut adalah kelompok utama.keterlibatan wanita dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan atau monitoring dan evaluasi relatif kecil sehingga manfaat program SUTPA belum dapat dirasakan wanita.
Tidak terdapat hubungan nyata (P > 0,05) selama dan setelah pengkajian SUTPA antara stratifikasi sosial, tingkat kosmopolitan dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, dan tidak ada beda nyata (P > 0,05) setelah pengkajian. Tidak ada hubungan nyata (P > 0,05) dari peranan individu, derajat koneksi individu, dan derajat integrasi individu dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, tetapi ada beda sangat nyata (P < 0,Ol) selama dan setelah pengkajian SUTPA.
Terdapat hubungan positif nyata (P < 0,05) pada persepsi atau partisipasi petani pada program SUTPA, tingkat pengetahuan, sikap, kedinamisan kelompok, tingkat partisipasi pada pelatihan dan program pertanian sebelumnya dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA, dan ada ~ e r b e d a a n nyata (P > 0,05) selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata (P > 0,05), dan tidak ada perbedaan nyata (P > 0,05) untuk seluruh aspek tersebut.
Terdapat hubungan negatif dan perbedaan nyata (P > 0,05) terhadap tingkat partisipasi pada kelembagaan desa, persepsi pada sifat-sifat teknologi, kelembagaan, nilai Jender dengan tingkat penerapan teknologi utama SUTPA selama pengkajian. Akan tetapi setelah pengkajian SUTPA tidak ada hubungan nyata dan beda nyata (P > 0,05) untuk semua aspek tersebut.'
Program SUTPA memberi dampak langsung dalam pengelolaan usahatani, antara lain dalam aspek efisiensi penggunaan tenaga kerja, dimana Tabela
+
Atabela (dengan, atau tanpa herbisida pra tumbuh) banding Tapin, yaitu 29,9 persen lebih efisien, atau 194,29 banding 167,08 HKPIha. Efisiensi biaya produksi antara Tabela+
Atabela dibanding Tapin, yaitu sebesar Rp. 1.121.250/ha banding Rp. 1.335.000/ha, yang dicirikan oleh adanya peningkatan produktivitas sebesar 29 - 44 persen, dan daya peningkatan keuntungan usahatani sebesar Rp. 1.790.650 banding Rp.1.368.870, atau dengan nilai B/C ratio sebesar 1,6 banding 1,03.PERSPEKTIF JENDER DALAM JARINGAN
KOMUNIKASI DIFUSI SISTEM USAHATANI BERBASIS
PAD1 BERWAWASAN AGRIBISNIS (SUTPA)
Oleh
:
W A S I T O
96344
TESIS SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR MAGISTER SAINS (MSi)
PADA PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN
PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
J u d u l Penelitian
:Perspektif Jeuder Dalarn Jaringan Komunikasi
Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi
B e m a w a s a n Agribisnis (SUTPA)
Nama Mahasiswa
:W
a
s i
t
o
Nomor Pokok
:96344
Program Studi
:IComunikasi Pembagunan Pertanian d a n Pedesaan
Menyetujui
ICornisi Pembimbing
Dr. Ir. Aida Vitayala
S.
Hubeis
Icetua
I r
niesyah, MS
Dr.
Ir.
Made Oka
Anggota
Anggota
Ketua Program Studi
.
Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
ida Manuwoto, MSc
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas rahmatnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul : Perspektif Jender Dalam Jaringan Komunikasi Difusi Sistem Usahatani Berbasis Padi Berwawasan Agribisnis (SUTPA), merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian Program Megister Sains Ilmu Sosial (MSi) pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : Dr.Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, Ir. Siti Sugiah M. Mugniesyah, MS, Dr.Ir. Made Oka Adnyana, MSc selaku Komisi Pembimbing.
Prof Dr. Ir. Hj. Sjafrida Manuwoto MSc dan Prof Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc selaku Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana,
Seluruh Staf Pengajar Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Staf Pusat Studi Wanita (PSW), Staf Perpustakaan Pusat, Staf Perpustakaan Jumsan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada:
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor - Medan, yang pertama Ir. Lukman Hutagalung, MS, dan yang kedua Dr.Ir. Zulkifli Zaini,
e Kelapa Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha Balai Penelitian Veteriner, Bogor,
Staf Dokumentasi dan Publikasi, Staf Komunikasi Hasil Penelitian dan Staf Perpustakaan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor,
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putra keenam dari keluarga Amat Rebin (Almarhum) dan Wainem, dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1961 di Sidomulyo (Binjai, Sumatera Utara).
Penulis menamatkan Sekolah Dasar tahun 1973 di SD Negeri Sidomulyo (Binjai), Sekolah Menengah Pertama tahun 1977 di SMP Negeri I Binjai, dan pada bulan Juli tahun 1981 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri I Binjai, lalu melanjutkan pendidikan di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor melalui jalur Perintis 11. Sejak September 1982 penulis diterima pada Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, lulus Sarjana Kedokteran Hewan Maret 1986, dan lulus Dokter Hewan pada Januari 1987.
Tabun 1989 penulis diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan tahun 1990 sebagai Pegawai Negeri Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, di Sub Balai Penelitian Veteriner Banjarbaru. Pada tahun 1995 penulis diizinkan mutasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gedong Johor
-
Medan. Jenjang jabatan fungsional Asisten Peneliti Muda tahun 1991, Ajun Peneliti Muda tahun 1993, dan Ajun Peneliti Madya tahun 1997.DAFTAR IS1
RINGKASAN KATA PENGANTAR DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
II.
TINJAUAN PUSTAKA2.1. Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA) 2.2. Jaringan Komunikasi
2 . 3 . Proses Pengambilan Keputusan Inovasi dan Difusi Inovasi
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi 2.5. Jender dan Analisis Jender
111. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Teoritis
3.2. Hipotesais Penelitian 3.3. Definisi Operasional
C. Alokasi Ekononii 116 4.8. Hubungan Variabel : Pengaruh dan Terpengaruh 118 A. Hubungan Peranan Individu dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 118 B. Hubungan Derajat Koneksi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA 119 C. Hubungan Derajat Integrasi Individu dengan Penerapan Utama SUTPA 120 D. Hubungan Dinamika Kelompok dengan Penerapan Teknologi SUTPA 121 E. Hubungan Nilai Jender dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 122 F. Hubungan Stratifikasi Sosial dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 123
G. Hubungan Persepsi, Partisipasi dengan Penerapan Teknologi SUTPA 124 H. Hubungan Tk. Kosmopolitan dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 125 I. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Pelatiban, Program Sebelumnya dengan 126
Penerapan Teknologi Utama SUTPA
J. Hubungan Tingkat Partisipasi Pada Kelembagaan dengan Penerapan SUTPA 127 K. Hubungan Persepsi Sifat Teknologi dengan Penerapan SUTPA 129 L. Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Penerapan Teknologi Utama SUTPA 130 M. Hubungan Penerapan Teknologi SUTPA dengan Produktivitas Padi 131 N. Hubungan Adanya Kelembagaan dengan Penerapan Teknologi SUTPA 133
4.8. Dampak Pengkajian SUTPA. 134
V. KESIMPULAN DAN SARAN 143
5.1. Kesimpulan 143
5.2. Saran 146
DAFTAR PUSTAKA 147