• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012 2013"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

1

KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 9 SEMARANG

TAHUN 2012/2013

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Sekar Mustikasari

7101409120

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:

Hari : Senin Tanggal : 22 Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Kustini Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

NIP. 195003041979032001 NIP. 198201302009121005

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 15 Agustus 2013

Penguji

Drs. Tarsis Tarmudji, M.M. NIP. 194911211976031002

Anggota I Anggota II

Dra. Sri Kustini Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

NIP. 195003041979032001 NIP. 198201302009121005

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2013

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Tiada kekayaan yang lebih utama dari pada akal, tiada kepapaan yang lebih menyedihkan dari pada kebodohan dan tiada warisan yang lebih berarti dari pada pendidikan.” (Nahj Al Balagh)

“Bukan kebahagian yang membuat kita bersyukur, tetapi dengan bersyukur kita akan berbahagia atas segala pemberiaan-Nya.”

Persembahan

1. Untuk Ibu Tumariyah dan Bapak Kasminanto tercinta yang tiada henti-hentinya memberi perhatian, semangat dan doa.

2. Untuk Mas Muhammad Yusuf Fadli yang selalu memberi dukungan dan semangat. 3. Teman-teman seperjuangan Pendidikan

(6)

vi PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya juga shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2012/2013” dapat diselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa tanpa partisipasi, bantuan dan bimbingan yang baik dari berbagai pihak, skripsi ini tak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan administrasi dalam perijinan melaksanakan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan administrasi dalam perijinan melaksanakan penelitian.

(7)

vii

5. Dra. Sri Kustini, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga skripsi ini selesai.

6. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga skripsi ini selesai.

7. Seluruh dosen pengajar jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama menempuh perkuliahan.

8. Dra. Siti Fadhilah, M.Pd., Kepala SMK Negeri 9 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Dra. Tri Sutji Astuti dan Dra. Indah Mahanani, Guru Mata Pelajaran Produktif Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang yang telah memberikan ijin dan pengarahan selama penelitian.

10.Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Penyusun berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun maupun pembaca pada umumnya.

Semarang, Juli 2013

(8)

viii SARI

Mustikasari, Sekar. 2013. “Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Kustini, dan Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Perhatian Orang Tua, Prestasi Belajar.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan angka nilai yang diberikan oleh guru. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa SMK pada Kompetensi Keahlian Akuntansi. Terbukti masih banyaknya siswa dengan prestasi belajar rendah yaitu kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Adapun rumusan masalah penelitian ini ialah adakah pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua secara bersama-sama dan secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara bersama-sama maupun secara parsial.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi yaitu siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa. Variabel yang diteliti yaitu prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y) serta variabel bebas (X) yang diantaranya motivasi belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Uji coba instrument untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument penelitian. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer IBM SPSS versi 19.

Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar dan perhatian orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X akuntansi SMK Negeri Semarang tahun 2012/2013 secara simultan sebesar 59,1%, sedangkan secara parsial motivasi belajar berpengaruh 36,8% dan perhatian orang tua berpengaruh 10,5% terhadap prestasi belajar akuntansi.

(9)

ix ABSTRACT

Mustikasari, Sekar. 2013. "Effect of Learning Motivation and Attention Parents to The Accounting Learning Achievement of Student’s Competency Skill Accounting Grade X Vocational High School State 9 Semarang years 2012/2013". Skripsi. Department of Economic Education. Semarang State University. Supervisor Dra. Sri Kustini, and Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

Keywords: Learning Motivation, Attention Parents, Learning Achievement. Learning achievement is mastery of knowledge or skill that is developed by subject, usually is indicated by value and was given by the teacher. Accounting is a subject that is considered difficult by students of Vocational High School (SMK) on Accounting Skill Competency. Proved that there are many students with low learning achievement is less than the minimum competeness criteria (KKM). The problem formulation of this research is there are any effect of learning motivation and attention parents by together and partially to the accounting learning achievement. This research aims to investigate the effect of learning motivation and attention patents by together or partially to accounting learning achievement.

This is a population research so that all students’s accounting in class X Vocational High School State 9 years 2012/2013, amounting to 102 students as research object. The Variables are learning achievement as the dependent variable (Y) and the independent variable (X) consisting of learning motivation (X1) and attention parents (X2). The methods of data collection using questionnaires and documentation. Test instrument to determine the validity and reliability of the research instrument. Methods of data analysis using descriptive analysis and multiple regression analysis by IMB SPSS version 19 computer program.

The results obtained that the motivation to learn and attention parents give effect to the accounting learning achievement of student’s competency skill accounting grade X Vocational High School State 9 Semarang years 2012/2013 simultaneously by 59,1%, while partial learning motivation contribute 36,8% and attention parents contribute 10,5% to the accounting learning achievement.

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 11

1.3Tujuan Penelitian ... 11

1.4Manfaat Penelitian ... 12

BAB II LANDASAN TEORI ... 14

2.1Konsep Prestasi Belajar... 14

2.1.1. Pengertian Belajar... 14

(11)

xi

2.1.3. Prinsip-prinsip Belajar ... 16

2.1.4. Pengertian Prestasi Belajar ... 17

2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19

2.1.6. Mata Pelajaran Produktif Akuntansi... 27

2.2Konsep Motivasi Belajar ... 29

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 29

2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar... 30

2.2.3. Fungsi Motivasi Belajar... 31

2.2.4. Macam-macam Motivasi Belajar... 32

2.2.5. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ... 34

2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 34

2.3Konsep Perhatian Orang Tua ... 36

2.3.1. Pengertian Perhatian ... 36

2.3.2. Macam-macam Perhatian Orang Tua Dalam Belajar ... 37

2.3.3. Perhatian Orang Tua akan Kebutuhan Belajar Anak... 38

2.4Penelitian Terdahulu ... 40

2.5Kerangka Berpikir ... 42

2.6Hipotesis Penelitian ... 48

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

3.1Jenis Penelitian ... 49

3.2Populasi Penelitian ... 49

3.3Variabel Penelitian ... 50

(12)

xii

3.3.2. Variabel Terikat/ Dependen Variable (Y) ... 51

3.4Metode Pengumpulan Data ... 52

3.4.1. Metode Angket atau Kuesioner ... 52

3.4.2. Metode Dokumentasi ... 52

3.5Uji Kualitas Angket atau Kuesioner Penelitian (Uji Instrumen) ... 52

3.5.1. Uji Validitas ... 53

3.5.2. Uji Reliabilitas ... 56

3.6Metode Analisis Data ... 57

3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif Persentase ... 57

3.6.2. Analisis Statistik Inverensial ... 61

3.6.2.1. Uji Persyaratan Analisis ... 61

3.6.2.2. Analisis Regresi Berganda... 63

3.6.2.3. Analisis Uji Hipotesis ... 64

3.6.2.4. Koefisien Determinasi secara Simultan dan Parsial ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1Hasil Penelitian ... 67

4.1.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Persentase ... 67

4.1.2. Hasil Analisis Statistik Inferensial ... 72

4.1.2.1. Hasil Uji Persyaratan Analisis ... 72

4.1.2.2. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 77

4.1.2.3. Hasil Analisis Uji Hipotesis Penelitian ... 78

4.1.2.4. Koefisien Determinasi secara Simultan dan Parsial ... 81

(13)

xiii

BAB V PENUTUP ... 90

5.1Simpulan ... 90

5.2Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian, Mid Semester, dan Ulangan Akhir Semester Siswa Kelas X Semester Gasal Kompetensi Keahlian

Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2011/2012 ... 5

Tabel 1.2 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Motivasi Belajar ... 7

Tabel 1.3 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Perhatian Orang Tua ... 8

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 49

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 54

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pehatian Orang Tua (X2) .. 55

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 56

Tabel 3.5 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 59

Tabel 3.6 Deskripsi Variabel Perhatian Orang Tua (X2) ... 60

Tabel 3.7 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (Y) ... 61

Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (Y) ... 68

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (Y) ... 69

Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 69

(15)

xv

Tabel 4.5 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Variabel Perhatian

Orang Tua (X2) ... 71

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Variabel Perhatian Orang Tua (X2) ... 72

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas dalam Penelitian ... 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 77

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 79

Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 80

Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi Simultan ... 81

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 47

Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 74

Gambar 4.2 Grafik Probability Plots... 74

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Observasi Awal ... 95

Lampiran 2 Tabulasi Data Observasi Awal ... 97

Lampiran 3 Kisi – Kisi Angket Uji Coba Penelitian ... 98

Lampiran 4 Angket Uji Coba Penelitian ... 99

Lampiran 5 Tabulasi Data Angket Uji Coba Penelitian ... 103

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Instrumen... 106

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 112

Lampiran 8 Kisi – Kisi Angket Penelitian ... 113

Lampiran 9 Angket Penelitian ... 114

Lampiran 10 Daftar Nilai Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi Smk Negeri 9 Semarang ... 117

Lampiran 11 Analisis Hasil Angket Penelitian Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 120

Lampiran 12 Analisis Hasil Angket Penelitian Variabel Perhatian Orang Tua (X2) ... 124

Lampiran 13 Output SPSS Analisis Statistik Deskriptif ... 128

Lampiran 14 Output SPSS Uji Normalitas ... 129

Lampiran 15 Output SPSS Uji Asumsi Klasik ... 131

Lampiran 16 Output SPSS Uji Regresi Berganda dan Uji Signifikansi ... 132

Lampiran 17 Output SPSS Uji Determinasi ... 133

(18)

xviii

Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ... 135

(19)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan pembangunan suatu negara. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang unggul dalam kepribadian, pemikiran, dan karya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu menjadi tonggak bangsa dan negara. Jadi, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam proses pendidikan mencakup kegiatan pembelajaran. Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu: pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan aplikasi dari pendidikan formal. Melalui sekolah, siswa disiapkan agar dapat mencapai perkembangan pemahaman suatu kompetensi secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangan pemahaman kompetensi secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya. Hal ini dapat dicapai dengan cara belajar.

(20)

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Rifa’I dan Chaterina (2009:82), belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Gagne dalam Slameto (2010:13) memberikan dua definisi dalam masalah belajar, yaitu: (1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku; (2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang diawali dengan pemahaman yang baik mengenai suatu hal sehingga menghasilkan suatu perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi perlu adanya penilaian. Hasil dari penilaian itulah yang disebut sebagai prestasi belajar.

Prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Tu’u (2004:75) meyatakan, “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan de ngan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Dari pernyataan tersebut dapat

(21)

bahwa, diantara ketiga ranah, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang di tempuh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Kompetensi Keahlian Akuntansi. Sucipto dkk (2004:3) menjelaskan pengertian akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan. Mata pelajaran akuntansi membekali siswa dalam pembukuan keuangan yang dilakukan oleh instansi, lembaga, maupun perusahaan seperti jasa, dagang, dan manufaktur agar siap dipergunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan. Hasil observasi di SMK Negeri 9 Semarang menunjukkan bahwa akuntansi merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa karena memerlukan pemahaan, kecermatan dan ketelitian dalam menganalisa setiap transaksi yang terjadi di perusahaan. Kompetensi-kompetensi yang dipelajari dalam akuntansi saling berkaitan dan berupa satu kesatuan. Apabila penguasaan siswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan siswa akan sulit untuk menguasai kompetensi selanjutnya. Keberhasilan prestasi belajar akuntansi siswa ditentukan oleh beberapa faktor.

(22)

faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan; dan (3) faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu: (1) faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; (2) faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; dan (3) faktor masyarakat yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

(23)

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian, Mid Semester, dan Ulangan Akhir Semester Siswa Kelas X Semester Gasal Kompetensi Keahlian Akuntansi

SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2011/2012 Kelas Jumlah

Siswa KKM

Tuntas Belum Tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

X AK 1 36 ≥75 16 44,4% 20 55,6%

X AK 2 36 ≥75 10 27,8% 26 72,2%

X AK 3 36 ≥75 17 47,2% 19 52,8%

Jumlah 108 43 39,81% 65 60,19%

Sumber: Dokumen guru akuntansi kelas X tahun 2011/2012 yang diolah

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian siswa belum mencapai KKM. Kelas X Akuntansi 1 ada sebesar 55,6% siswa yang belum tuntas dari KKM dan secara ketuntasan kelas belum mencapai standar ketuntasan sebesar 75%, kelas X Akuntansi 2 ada sebanyak 72,2% siswa yang belum tuntas dan tentunya masih jauh dari ketercapaian standar ketuntasan kelas. Sama halnya pada kelas X Akuntansi 3, siswa yang belum mencapai KKM sebesar 52,8% dan sekaligus belum mencapai standar ketuntasan kelas. Secara keseluruhan, siswa yang mencapai ketuntasan KKM hanya sebesar 39,81% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 60,19% . Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi tahun pelajaran 2011/2012 masih tergolong rendah.

(24)

pembelajaran siswa kurang memiliki semangat untuk mengikuti pelajaran, siswa kurang aktif bertanya sehingga apabila mengalami kesulitan atau kurang paham akan materi pelajaran kebanyakan siswa enggan bertanya kepada guru secara langsung. Ketika diberi tugas saat ditinggal guru, siswa ramai sendiri dan kebanyakan siswa saling contek-menyontek.

Menurut Sardiman (2007:75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi mampu menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih keras dalam belajarnya agar tercapai prestasi belajar yang optimal. Kurangnya motivasi belajar mengakibatkan kurangnya dorongan untuk belajar sehingga menghambat prestasi belajar siswa yang optimal.

Selain kurangnya motivasi belajar, indikasi lain yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar akuntansi siswa yang diperoleh peneliti yaitu kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap perkembangan anak di sekolah. Perhatian orang tua sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar lebih giat agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(25)

rangsangan dalam dirinya untuk belajar guna memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Soeparwoto dkk (2007:120) perhatian yang diberikan orang tua meliputi perhatian fisiologis, psikologis, dan sosial siswa.

Menurut keterangan guru setempat diketahui bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah dimana kedua orang tuanya bekerja. Kesibukan orang tua dalam bekerja mengakibatkan kurangnya perhatian orang tua dan motivasi terhadap belajar siswa di rumah sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dari keterangan informasi tersebut, peneliti menduga bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yaitu motivasi belajar dan perhatian orang tua.

Untuk memperkuat dugaan tersebut, peneliti melakukan kroscek dengan menyebarkan angket kepada 30 siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 menunjukkan hasil diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.2

Tabulasi Data Observasi Awal Angket Motivasi Belajar No Rentang Kualitatif Kriteria Jumlah Persentase (%)

1. 76% - 100% Sangat Tinggi 0 0%

2. 51% - 75% Tinggi 6 20%

3. 26% - 50% Sedang 10 33,3%

4. ≤ 25% Rendah 14 46,7%

Jumlah 30 100%

(26)

Hasil angket motivasi belajar data observasi awal menunjukkan bahwa hanya 20% siswa yang memiliki motivasi tinggi dan 46,7% yang memiliki motivasi rendah. Ini menunjukkan motivasi belajar siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang masih rendah.

Begitu pula pada faktor perhatian orang tua, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3

Tabulasi Data Observasi Awal Angket Perhatian Orang Tua No Rentang Kualitatif Kriteria Jumlah Persentase (%)

1. 76% - 100% Sangat Baik 0 0%

2. 51% - 75% Baik 6 20%

3. 26% - 50% Cukup Baik 8 26,7%

4. ≤ 25% Kurang Baik 16 53,3%

Jumlah 30 100%

Sumber: siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang 2012/2013

Data di atas menunjukkan sebesar 20% siswa yang perhatian dari orang tuanya baik dan siswa yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya dimiliki siswa sebanyak 53,3%.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sudarma dan Eva (2007) dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi dengan judul “Pengaruh Motivasi, Disiplin,

dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi” menyimpulkan adanya pengaruh antara motivasi, disiplin, dan

(27)

prestasi belajar akuntansi sebesar 23,81%, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi memiliki kontribusi sebesar 15,44%.

Penelitian yang dilakukan oleh Isnawati (2012) yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012” juga menunjukkan adanya pengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 30,8%, dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 36,4%.

Desforges dkk (2003) dengan penelitiannya dengan judul “The Impact

of Parental Involvement, Parental Support, and Family Education On Pupil Achievement and Adjustment” menyimpulkan adanya pengaruh positif keterlibatan dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar. Diperkuat oleh Eamon (2005) yang berjudul penelitian “Social-Demographic, School,

(28)

Penelitian yang dilakukan Desforges merupakan penelitian yang mengkaji kembali suatu literatur. Penelitian milik Eamon hanya menekankan pada faktor eksternal yaitu kondisi keluarga atau perhatian orang tua yang mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isnawati menggunakan dua variabel bebas yaitu perhatian orang tua dan motivasi belajar serta merupakan penelitian populasi karena sempel yang diambil adalah seluruh populasi, sedangkan pada penelitian Sudarma menggunakantiga variabel bebas yang dua diantaranya berbeda dengan penelitian ini yaitu disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Sehingga pada penelitian kali ini terdapat perbedaan pada responden, tempat dan tahun penelitian. Jadi, peneliti tertarik untuk meneliti kembali penelitian yang sejenis guna membuktikan teori yang sudah ada.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar dan perhatian orang tua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu, dukungan teori, dan hasil observasi awal di SMK Negeri 9 Semarang, maka kiranya penting diadakan penelitian mengenai motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2012/2013”.

(29)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013?

2. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013?

3. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntans siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013.

(30)

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana penambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. Penelitian ini juga sebagai informasi ilmu pengetahuan dan bahan kajian bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Sebagai penambah pengetahuan dan pengalaman secara praktis untuk bekal menjadi tenaga pengajar serta dapat menambah ilmu yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi khususnya ilmu pendidikan. b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menumbuhkan motivasi belajar akuntansi guna meningkatkan prestasi belajar.

c. Bagi orang tua

(31)

d. Bagi guru dan sekolah

(32)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Konsep Prestasi Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonsia, belajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan seseorang. Ditambah imbuhan bel- menjadi kata belajar yang berarti berusaha untuk memperoleh kepandaian/ ilmu.

Slameto (2010:2) menyatakan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Syah (2007:68) mengemukakan bahwa secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Menurut Sardiman (2007:20) dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

(33)

dengan tujuan untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

2.1.2. Unsur-unsur Belajar

Menurut Gagne dalam Rifa’i dan Chaterina (2009:84-85) belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat pelbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik

Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar.

2. Rangsangan (stimulus)

Peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik disebut stimulus. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diamati.

3. Memori

Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.

4. Respon

(34)

Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut, kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.

2.1.3. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2010:27-28):

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujan instruksional.

b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakikat belajar

(35)

b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang dihaparkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

3. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari

a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan instruksional yang harus dicapainya.

4. Syarat keberhasilan belajar

a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.

2.1.4. Pengertian Prestasi Belajar

(36)

hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

Tu’u (2004:75) menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil yang

dicapai seseorang ketika telah mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar atau mempelajari sesuatu yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Jadi, prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Sejalan dengan Sudjana dalam Tu’u (2004:76) yang mengatakan

bahwa, diantara ketiga ranah, yakni kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

(37)

maupun nilai ulangan akhir semester dan kemudian diolah menjadi nilai raport akhir semester, kenaikan kelas, maupun kelulusan.

2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Hamalik (2001:36) menyatakan prestasi belajar adalah hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar. Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedagkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

A. Faktor-faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi:

1. Faktor Jasmaniah a. Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehtan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. b. Cacat Tubuh

(38)

2. Faktor Psikologis a. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.

b. Perhatian

Perhatian menurut Gazali dalam Slameto (2010:56) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada sesuatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan ajar tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, diusahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

c. Minat

(39)

terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan mintat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar. e. Motif

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong.

f. Kematangan

(40)

g. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya susah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

B. Faktor-faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar diantaranya meliputi:

1. Faktor Keluarga

a. Cara Orang Tua Mendidik

(41)

b. Relasi Antar Anggota Keluarga

Relasi antar anggota keluarga erat hubungannya dengan cara orang tua mendidik. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak yaitu hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. c. Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak merasa kerasan/ betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

d. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya degan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar. fasilitas belajar tersebut hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

e. Pengertian Orang Tua

(42)

anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

f. Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semagat anak untuk belajar. 2. Faktor Sekolah

a. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/ jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode belajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

b. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang berupa menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

c. Relasi Guru dengan Siswa

(43)

d. Relasi Siswa dengan Siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

e. Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah eret hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

f. Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubngannya dengan cara belajar siswa karena alat belajar yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

g. Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Pemilihan waktu sekolah yang tepat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar. h. Standar Pelajaran di Atas Ukuran

(44)

dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

i. Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang benyak serta bervariasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.

j. Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa. Siswa perlu belajar secara teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

k. Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di sekolah. Di samping untuk belajar waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah.

3. Faktor Masyarakat

a. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

(45)

kegiatan masyarakat yang terlalu banyak maka belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. b. Mass Media

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.

c. Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari tema bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu pula sebaliknya.

d. Bentuk Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdisi dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ.

2.1.6. Mata Pelajaran Produktif Akuntansi

(46)

diantaranya meliputi: (1) mengelola dokumen transaksi, (2) memproses entri jurnal, (3) memproses buku besar.

Pada standar kompetensi mengelola dokumen transaksi terdiri dari enam kompeteni dasar, diantaranya: (1) konsep dasar akuntansi, (2) persamaan dasar akuntansi, (3) mengidentifikasi dokumen transaksi, (4) memverifikasi dokumen transaksi, (5) memproses dokumen transaksi dan (6) mengarsipkan dokumen transaksi. Sedangkan pada standar akuntansi memproses entri jurnal terdapat tiga kompetensi dasar, yaitu: (1) mengelompokkan dokumen sumber, dengan tujuan siswa mampu menyebutkan peralatan untuk mengelola jurnal. (2) Menyiapkan jurnal, tujuannya agar siswa teliti dan lengkap dalam mengelompokkan buku jurnal. (3) mengarsipkan dokumen, tujuannya agar siswa mampu menerapkan teknik pengkodean akun, membedakan jurnal umum dan khusus, serta melakukan pencatatan transaksi dalam jurnal dengan teliti dan rapi. Pada standar kompetensi memproses buku besasr terdapat tiga kompetensi dasar yang diantaranya (1) menyiapkan pengelolaan buku besar, (2) membukukan jurnal ke buku besar dan (3) menyusun daftar saldo akun dalam buku besar.

(47)

Menurut Djamarah (2010:252) penilaian prestasi belajar secara umum dapat diperoleh dari nilai ulangan harian, mid semester dan ulangan akhir semester. Dalam penelitian ini prestasi belajar akuntansi dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian, nilai tengah semester (UTS) dan nilai ulangan akhir semester (UAS) pada mata pelajaran produktif akuntansi semester gasal.

2.2Konsep Motivasi Belajar

2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar

Sardiman (2006:73) menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat

diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/ mendesak.

Motivasi menurut Slavin dalam Rifa’i dan Chaterina (2009:159)

(48)

dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dorongan yang beroientasi pada tujuan merupakan inti dari pada motivasi.

Dalam kegiatan belajar Sardiman (2007:75) mengatakan motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu (siswa) dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual yang berperan dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar, dengan motivasi yang tepat maka hasil belajar akan optimal. 2.2.2. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi atau proses yang mengarahkan siswa melakukan aktivitas belajar. Disinilah pentingnya peran seorang guru, seorang guru harus mampu mengetahui seberapa besar motivasi seorang siswa. Menurut Sardiman (2007:83) motivasi yang ada pada setiap orang dapat dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut:

(49)

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 6. Dapat mempertahankan pendapatnya.

7. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri tersebut, berarti orang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti di atas akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis.

2.2.3. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal dengan adanya motivasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman (2007:85) menyatakan bahwa ada tiga fungsi motivasi, diantaranya sebagai berikut:

(50)

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberiakan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyelesaikan perbuatannya, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan secara serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motivasi yang ada pada diri siswa sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Sedangkan menurut Hamalik (2001:161) fungsi motivasi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai pernggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

2.2.4. Macam-macam Motivasi

(51)

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a. Motif-motif bawaan, adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual.

b. Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

2. Motivasi menurut Woodwoerth dan Marquis

a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.

b. Motif-motif darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.

c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi , untuk menaruh minat. 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

(52)

4. Motivasi ekstrinsik dan intrinsik

a. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

b. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2.2.5. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah menurut Sardiman (2007:92-95), yaitu: 1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan/ kompetisi 4. Ego-involvement 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar 10.Minat

11.Tujuan yang diakui

2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

(53)

terkait yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar peserta siswa. Keenam faktor yang dimaksud yaitu:

1. Sikap

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.

2. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk mncapai tujuan.

3. Rangsangan

Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.

4. Afeksi

Afeksi berkaitan dengan pegalaman emosional (kecemasan, kepedulian dan pemilikan) dari individu atau kelompok pada waktu belajar.

5. Kompetensi

(54)

6. Penguatan

Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa penguatan yang efektif seperti penghargaan terhada hasil karya siswa, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian.

2.3Konsep Perhatian Orang Tua 2.3.1. Pengertian Perhatian

Baharuddin (2007:178) menyatakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek. Individu yang sedang memperhatikan suatu benda berarti seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda tersebut. Sedangkan menurut Slameto (2010:105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Seseorang dapat dikatakan dalam keadaan sedang memperhatikan apabila ia mengarahkan indra atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu.

Dalam Suryabrata (2004:14), para ahli psikologis merumuskan dua macam perhatian: (1) Perhatian merupakan tenaga psikis tertuju kepada suatu aspek. (2) perhatian adalah banyak sedikitnya keadaan yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.

(55)

yang tertuju pada suatu objek. Perhatian yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah perhatian orang tua yang diberikan kepada anak dalam rangka menunjang prestasi belajar anak. Perhatian orang tua terhadap belajar anak sangat penting karena orang tua memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Agar anak menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan, orang tua hendaknya memberikan perhatian akan kebutuhan belajar anak. 2.3.2. Macam-macam Perhatian Orang Tua Dalam Belajar

Suryabrata (2004:14-16) menggolongkan perhatian menjadi: 1. Atas dasar intensitasnya, yaitu dibedakan menjadi:

a. Perhatian intensif, perhatian yang diberikan dengan penuh kesadaran yang menyertai seluruh aktivitas sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan dengan sukses.

b. Perhatian tidak intensif, perhatian yang dilakukan menyertai dua aktivitas, maka perhatian tersebut tidak dapat dilakukan secara intensif. 2. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dapat dibedakan menjadi:

a. Perhatian spontan, perhatian yang timbul tanpa disengaja, timbul dengan sendirinya dan erat hubungannya dengan minat seseorang. b. Perhatian sekehendak (perhatian disengaja), yaitu perhatian yan

dilakukan dengan sengaja karena harus ada kemauan untuk menimbulkannya.

3. Atas dasar besarnya objek yang dikenai perhatian, diedakan menjadi: a. Perhatian terpencar (distributif), perhatian yang pada suatu saat dapat

(56)

b. Perhatian terpusat (konsentratif), perhatian yang pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

Berdasarkan uraian di atas, perhatian orang tua terhadap belajar anak dalam penelitian ini termasuk perhatian disengaja, karena diusahakan secara sadar dan disengaja untuk dipusatkan pada belajar anak di rumah.

2.3.3. Perhatian Orang Tua akan Kebutuhan Belajar Anak

Peran orang tua dalam memberikan perhatian terhadap anak sangat penting, kareana orang tua sebagai keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak. Agar anak mampu menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan maka hendaknya memberikan perhatian akan kebutuhan belajar anak.

Menurut Soeparwoto dkk (2007:156-160) kebutuhan anak dapat digolongkan menjadi tiga golongan, diantaranya yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar untuk mempertahankan kehidupan secara fisik seperti makan, minum, tempat tinggal, udara untuk bernapas dan kebutuhan sekolah sekolah anak yang meliputi biaya pendidikan dan kelengkapan sarana prasarana belajar.

2. Kebutuhan Psikologis

(57)

3. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial merupakan faktor dinamis yang memberikan pengaruh langsung pada penyesuaian diri dengan lingkungan atau hubunga sosial pribadi. Adapun kebutuhan yang sangat penting dalam kebutuhan anak adalah kebutuhan partispasi, pergaulan dan penyesuaian.

Dengan demikian, perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perhatian pemenuhan kebutuhan anak yaitu kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosial. Wujud dari pemenuhan kebutuhan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis (fisik), perhatian orang tua dalam pemenuhan kebutuhan fisiolologis anak meliputi: perhatian terhadap kesehatan anak (pemberian makanan yang bergizi dan teratur serta olah raga teratur), menyediakan fasilitas atau sarana prasarana belajar yang dibutuhkan untuk belajar anak.

2. Kebutuhan psikologis (psikis), perhatian orang tua akan pemenuhan kebutuhan psikologis anak dalam belajar diantaranya yaitu: memberikan kasih sayang, memanfaatkan waktu untuk membimbing dan membantu anak belajar, serta memberikan motivasi atau semangat belajar anak. 3. Kebutuhan sosial, pemenuhan kebutuhan sosial oleh orang tua kepada

(58)
(59)
(60)

4. 2003 Charles

Kerangka berpikir dalam penelitian ini berfungsi untuk memperjelas kemana arah dan tujuan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini, kerangka berpikir menggambarkan bagaimana motivasi belajar dan perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa.

Tu’u (2004:75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan observasi awal, prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai tes semester.

(61)

yang berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan. Hasil observasi di SMK Negeri 9 Semarang menunjukkan bahwa akuntansi merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa karena memerlukan pemahaan, kecermatan dan ketelitian dalam menganalisa setiap transaksi yang terjadi di perusahaan. Kompetensi-kompetensi yang dipelajari dalam akuntansi saling berkaitan dan berupa satu kesatuan. Apabila penguasaan siswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan siswa akan sulit untuk menguasai kompetensi selanjutnya. Keberhasilan prestasi belajar akuntansi siswa ditentukan oleh beberapa faktor.

(62)

kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Motivasi merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Sardiman (2007:75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi mampu menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih keras dalam belajarnya agar tercapai prestasi belajar yang optimal. Kurangnya motivasi belajar mengakibatkan kurangnya dorongan untuk belajar sehingga menghambat prestasi belajar siswa yang optimal.

Dalam belajar anak, peran orang tua dalam memberikan perhatian juga sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar lebih giat agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Slameto (2010:105) menyatakan bahwa perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian dari orang tua akan membuat siswa merasa diperhatikan sehingga timbul rangsangan dalam dirinya untuk belajar guna memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Soeparwoto dkk (2007:120) perhatian yang diberikan orang tua meliputi perhatian fisiologis, psikologis, dan sosial siswa.

(63)

didukung pula dengan adanya bukti-bukti empiris, yaitu beberapa penelitian terdahulu yang antara lain: Sudarma dan Eva (2007) dalam hasil penelitiannya menunjukkan besarnya kontribusi motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi mencapai 29,16%, kontribusi disiplin berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 23,81%, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi memiliki kontribusi sebesar 15,44%. Secara bersama-sama pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 80,8%.

Penelitian yang dilakukan oleh Isnawati dan Dhyah (2012) menunjukkan hasil bahwa perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 30,8%, dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 36,4%. Secara simultan variabel perhatian orang tua dan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 44,3%.

Desforges dkk (2003) dengan penelitiannya yang berjudul “The

Impact of Parental Involvement, Parental Support, and Family Education On Pupil Achievement and Adjustment” menyimpulkan adanya pengaruh positif keterlibatan dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar. Diperkuat oleh Eamon dalam Journal of Youth and Adolescence (2005) dengan judul Social-Demographic, School, Neighborhood, And Parenting Influences On

(64)

orang tua berpengaruh terhadap prestasi yang ditunjukkan dengan R2 untuk prestasi membaca sebesar 0,17 atau 17% dan R2untuk prestasi matematika sebesar 0,13 atau 13%.

(65)

Dari uraian tersebut dapat ditunjukkan dalam skema berikut ini:

Perhatian Orang Tua (X2) : (Soeparwoto, 2007:156) 2. Nilai mid semester 1 3. Nilai ulangan akhir

semester 1 Motivasi Belajar (X1) :

(Sardiman, 2007:83)

1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap

akuntansi

4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas

yang rutin

6. Dapat mempertahankan pendapatnya

7. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya

(66)

2.6Hipotesis Penelitian

Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 20010:110). Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : “Ada pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013.”

H2 : “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun 2012/2013.”

H3 : “Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi

(67)

49 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hubungan kausal. Sugiyono (2008:37) menyatakan bahwa jenis penelitian hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Penelitian ini untuk mencari pengaruh antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel pada umumnya adalah secara acak (random), pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar dalam 3 kelas, berikut dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1. X AK 1 36 siswa

2. X AK 2 35 siswa

3. X AK 3 31 siswa

Jumlah 102 siswa

(68)

Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti seluruh popupasi yang ada. Oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel melainkan populasi yang akan digunakan dalam penelitian. Sehingga responden penelitian adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 9 Semarang yang berjumlah 102 siswa.

3.3Variabel Penelitian

Sugiyono (2008:38) merumuskan pengertian variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempuyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1. Variabel Bebas/ Independent Variable (X)

Suharsimi (2010:102) menyebutkan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:

1. Motivasi Belajar (X1)

Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah mengacu pada pendapat menurut Sardiman (2007:83) yaitu:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

Gambar

Tabel 1.2 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Motivasi Belajar
Tabel 1.3 Tabulasi Data Observasi Awal Angket Perhatian Orang Tua
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, 2) Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, 3)

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah kompetensi siswa berpengaruh terhadap pemilihan program keahlian akuntansi di SMK Negeri se Kota Semarang?..

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi di SMK Istiqlal Delitua

dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK Ma arif 1 Wates

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Nasional Al-Huda

Berdasarkan pengamatan awal peneliti di SMK Kansai Pekanbaru, Standar ketuntasan minimum (KKM) hasil belajar siswa kelas X program keahlian akuntansi pada