• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota wisata, selain itu

kekayaan budaya yang dimiliki oleh kota yang dipimpin raja itu menjadikan Kota

Yogyakarta kota istimewa. Pertumbuhan perguruaan tinggi dan bertambahnya

tempat-tempat wisata menyebabkan pertumbuhan volume kendaraan yang ada di

kota istimewa ini semakin cepat. Kota Yogyakarta merupakan pintu gerbang

masuknya pergerakan manusia, barang, dan jasa yang sangat strategis. Hal ini

dipengaruhi oleh banyaknya perguruan tinggi negeri maupun swasta ternama yang

berada di Kota Yogyakarta dan banyaknya juga obyek wisata, menjadikan

Yogyakarta sebagai kota favorit untuk dikunjungi atau ditempati. Di kota

istimewa ini setiap tahunnya mengalami pertumbuhan penduduk dan kebutuhan

transportasi yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan perlu ditambakan ruang

prasarana lalu lintas seperti jalan, lokasi parkir dan yang lainnya. Transportasi

merupakan hal yang dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian. Akibat dari

kegiatan transportasi arus lalu lintas manjadi cukup ramai, sehingga pemerintah

diharapkan untuk bisa memenuhi kenyamanan lalu lintas.

Masalah lalu lintas di wilayah perkotaan Yogyakarta menjadi gejala yang

perlu diperhatikan dan ditangani secara bijak. Wilayah perkotaan Yogyakarta

(2)

tingginya tingkat perjalanan sebagai penyebab permasalahan. Kemacetan lalu

lintas di beberapa lokasi menyebabkan menurunnya tingkat pelayanan ruas jalan

dan persimpangan, sehingga tidak dikatakan nyaman lagi, diiringi dengan

tingginya tingkat polusi dan emisi tingkat kebisingan kendaraan, merupakan

akibat dari permasalahan tersebut. Sebagai contoh, di Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan), Kabupaten Seleman, Yogyakarta, setiap harinya mengalami

kemacetan.

Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan), Kabupaten Sleman,

Yogyakarta, awal mulanya jalan tersebut bukan sebagai jalan umum melainkan

jalan khusus yang dimiliki oleh Dinas Pengairan PU Daerah Istimewa Yogyakarta

sebagai jalan inspeksi saluran. Seiring berjalannya waktu Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan), bermanfaat menjadi jalan alternatif.

[image:2.596.83.511.162.673.2]
(3)

Meningkatnya volume lalu lintas yang berada di wilayah perkotaan

Yogyakarta menjadikan jalan alternatif Selokan Mataram (Gejayan-Seturan),

Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sebagai jalan umum. Pembangunan jalan sebagai

salah satu bentuk komitmen pemeritah dalam pembangunan infrastruktur sebagai

contoh sarana transportasi yang memudahkan masyarakat wilayah perkotaan

Yogyakarta untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, di bidang sosial,

ekonomi dan budaya. Pembangunan yang efisien dan efektif perlu perancangan

dengan pertimbangan sesui pembangunan tersebut dalam penataan ruang.

Interaksi antara tata guna lahan yang satu dengan yang lain sehingga muncul

kebutuhan transpotasi, baik secara alami atau terencana. Terjadinya interaksi antar

tata guna lahan dapat dengan efektif, efesiensi dan tertata dengan baik, jadi perlu

perencangan umum tata ruang perkotaan yang mampu memecahkan masalah.

[image:3.596.87.510.220.652.2]
(4)

Dalam kasus permasalahan lalu lintas di wilayah perkotaan Yogyakarta

sudah dilakukan beberapa perencanaan penambahan jalur lalu lintas di beberapa

ruas jalan dan dibutuhkan penanganan berupa manejemen lalu lintas dan ruas

jalan, termasuk di persimpangan Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-jalan

Perumnas, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-Jalan KH Wahid Hasyim,

Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-Jalan Tantular, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Gambar 1.3 Kemacetan di Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) Sumber : Google maps 2016

Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) saat ini merupakan jalan yang

cukup padat arus lalu lintasnya. Jalan ini diapit oleh beberapa jalan besar dengan

volume lalu lintas yang padat yaitu, Jalan Adisujipto, Jalan Gejayan dan Jalan

Ringroad Utara. Persimpangan yang ada pada Jalan Selokan Mataram

(Gejayann-Seturan) merupakan salah satu titik yang sering terjadinya kemacetan khusus pada

[image:4.596.85.510.225.603.2]
(5)

terjadi saat ini, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Daerah Istimewa Yogyakarta

merencanakan penambahan jalur lalu lintas di bagian utara Selokan Mataram

dengan menggunakan metode jalinan tunggal pada persimpangan Jalan Selokan

Mataram Seturan)-jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram

Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan)-Jalan Tantular.

Gambar 1.4 Daerah Lokasi Penelitian Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) Sumber : Google maps 2016

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang, dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana kinerja persimpangan saat ini di Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan)-jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-Jalan KH

Ket :

: Ruas jalan

[image:5.596.88.511.226.589.2]
(6)

Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-jalan Tantular,

Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelum penambahaan jalur lau lintas di bagian

utara selokan ?

2. Bagaimana kinerja persimpangan jalan Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan)-jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-Jalan KH

Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-jalan Tantular,

Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah penambahaan jalur lalu lintas di bagian

utara selokan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengukur kinerja lalu lintas pada ruas jalan saat ini dan yang akan datang.

2. Memberikan solusi-solusi penanganan yang mungkin dilakukan untuk

mengatasi masalah-masalah lalu lintas.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui penyebab dari

kemacetan dan memberi solusi yang ada di simpang empat Jalan Selokan

Mataram Seturan)-jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram

Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan)-jalan Tantular, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat penambahan jalur lalu lintas

(7)

1.5. Batasan Masalah

Dengan pertimbangan karena luasnya lingkup permasalahan yang terkait

dalam penelitian ini, maka penelitian ini mempunyai batasan masalah, antara lain:

1. Penelitian ini hanya memprediksi kinerja pertumbuhan lalu lintas pada Jalan

Selokan Mataram (Gejayan-Seturan).

2. Penelitian ini tidak mempertimbangkan bangkitan/tarikan akibat jalur baru

pada Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan).

3. Penelitian dilakukan selama 3 hari.

4. Pengambilan data dalam tiga hari di bagi menjadi 3 sesi masing-masing

selama 1 jam yaitu pagi 07.00-08.00 WIB, siang 12.00-13.00 WIB dan sore

16.00-17.00. penelitian dilakukan selama 1 jam.

5. Analisa menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI)

1.6. Keaslian Tugas Akhir

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, menemukan penelitian yang

dapat dijadikan literatur, diantaranya adalah:

1. Analisa Kinerja Simpang Empat Lengan Tidak Bersinyal Jalan Seturan Raya

Yogyakart di susun oleh Florianus G. Nagur, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta 2013.

2. Analisis Kinerja Simpang Tak-Bersinyal Dan Bundaran Menggunakan Arus

Ideal yang di susun oleh Muhamad Azkia Agussa, Universitas Syiah Kuala

(8)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi

penelitian berada di simpang empat Jalan Selokan Mataram

(Gejayan-Seturan)-jalan Perumnas, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-Jalan KH Wahid

Hasyim, Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)-jalan Tantular, Daerah

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Jalan Inspeksi Selokan Mataram Sumber : Google maps 2016
Gambar 1.2 Lokasi Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) Sumber : Google maps 2016
Gambar 1.3 Kemacetan di Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan)
Gambar 1.4 Daerah Lokasi Penelitian Jalan Selokan Mataram (Gejayan-Seturan) Sumber : Google maps 2016

Referensi

Dokumen terkait

Korban Dan Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Akibat Pelanggaran Marka Jalan Ditinjau Dari Pasal 106 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

judul “ Analisis Biaya Perjalanan Akibat Tundaan Lalu Lintas (Studi Kasus: Ruas Jalan Padang Luwih mulai dari Simpang Jalan Padang Luwih – Jalan Dalung Permai sampai

positif maupun dampak negatif yang timbul akibat dari perubahan manajemen lalu. lintas di ruas

Menjadikan Jalan Jenderal Sudirman sebagai jalan satu arah yaitu dari Selatan.. ke Utara dengan mengalihkan arus lalu lintas dari Utara ke Selatan

Dalam Tugas Akhir ini, direncanakan penambahan jalur kereta api baru untuk lintas Purwokerto – Kroya guna mengatasi padatnya lalu lintas kereta api di jalur selatan akibat banyaknya

Sebagai jalan penghubung perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas lebar jalur terhadap kapasitas lalu lintas pada Jalan Raya Padamara Purbalingga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal dalam darah akibat paparan kronis pada polisi lalu lintas di kota Mataram.. Metode : Penelitian ini merupakan

Kemacetan yang terjadi pada ruas dan simpang disebabkan oleh peralihan lebar jalur lalu lintas yang signifikan dari Jalan Kramat Putal Senayan menuju Jalan Rawa