• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Kultur Antera dan Marka RAPD dalam Perakitan Padi Gogo Toleran Cekaman Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Kultur Antera dan Marka RAPD dalam Perakitan Padi Gogo Toleran Cekaman Lingkungan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI KULTUR ANTERA DAN MARKA RAPD DALAM PERAKITAN PADI GOGO TOLERAN CEKAMAN LINGKUNGAN

Bambang S. Purwoko1)

1)

Staf Pengajar Dep. Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB

Abstrak

Kendala produksi padi gogo di tanah masam dan di bawah tegakan atau pada sistem tumpangsari antara lain adalah tanah masam, alumunium dan intensitas cahaya rendah (naungan). Penelitian bertujuan mendapatkan galur-galur murni yang akan digunakan dalam perakitan varietas unggul padi gogo yang yang berdaya hasil tinggi, tahan penyakit utama (blast) serta toleran terhadap keracunan alumunium dan intensitas cahaya

rendah/naungan. Penelitian dilakukan dua tahapan, pertama persilangan tetua terpilih

untuk donor kultur antera dan kedua kultur antera tanaman F1 hasil persilangan ganda.

Telah diperoleh 100 galur haploid ganda pertama (DH0) yang berdasarkan jumlah benih > 100 butir, maka hanya 92 galur haploid ganda yang diperbanyak yaitu 13 galur DH0 asal persilangan A, 5 galur DH0 asal persilangan B, 7 galur DH0 asal persilangan C, 8 galur DH0 asal persilangan D, 7 galur DH0 asal persilangan E, 4 galur DH0 asal persilangan G, 2 galur DH0 asal persilangan H, 4 galur DH0 asal persilangan I, 1 galur DH0 asal persilangan J, 5 galur DH0 asal persilangan K, 7 galur DH0 asal persilangan L, 13 galur DH0 asal persilangan O, 16 galur DH0 asal persilangan P. Telah diperoleh pula 14 galur yang tahan terhadap ras 173,7, galur tahan terhadap ras 001 dan 35 galur tahan terhadap ras 041. Berdasarkan penurunan bobot produksi per rumpun telah didapatkan satu galur sangat toleran, 7 galur toleran, dan 7 galur agak toleran naungan. Keefisienan penggunaan lahan per satuan luas yang dihitung melalui nisbah kesetaran lahan (NKL) menunjukkan bahwa pada sistem tumpangsari padi-jagung pada perlakuan galur B13-2d), galur B13-2e, dan galur 018b-1 mempunyai NKL>1, yaitu berturut-turut sebesar 1.39, 1.23, dan 1.03. Juga telah diperoleh 9 galur haploid ganda atau galur murni, yaitu galur A3-4, A3-7, A9-1a, E8-2d, I13-1a, L2-1a, L2-1b dan O18b-1 dengan potensi hasil 3.5 sampai 4 ton/ha.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan produktivitas padi gogo dapat dilakukan dengan merakit varietas padi gogo tipe baru, dengan karakteristik antara lain tinggi tanaman 100- 120 cm, jumlah

Hal ini juga bertujuan mengurangi jumlah galur (materi penelitian) yang cukup banyak, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lebih efisien. Galur-galur yang

Peningkatan produktivitas padi gogo dapat dilakukan dengan merakit varietas padi gogo tipe baru, dengan karakteristik antara lain tinggi tanaman 100- 120 cm, jumlah

Tujuan khusus Penelitian tahun 2014 (Tahun III) untuk mendapatkan calon varietas unggul padi beras merah Gogo (INPAGO) dan AMPIBI yang berdaya hasil dan kandungan

Pada tahun anggaran 2000, penelitian dilakukan untuk mendapatkan (1) galur-galur padi sawah yang memiliki sifat mirip IR64 dan tahan terhadap HDB, (2) galur-galur padi gogo

Peningkatan produktivitas padi gogo dapat dilakukan dengan merakit varietas padi gogo tipe baru, dengan karakteristik antara lain tinggi tanaman 100- 120 cm, jumlah

Tabel 2 menunjukkan bahwa beberapa varietas padi gogo memperlihatkan peningkatan BKA yang positif walaupun pada kondisi tercekam Al, varietas tersebut antara lain: Pandak

Percobaan uji daya hasil di daerah endemik penyakit blas diperoleh hasil semua galur padi gogo hasil kultur antera yang diuji memiliki hasil yang lebih rendah dari