• Tidak ada hasil yang ditemukan

BETARA GURU PRAKTEK DUKUN PALSU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BETARA GURU PRAKTEK DUKUN PALSU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BETARA GURU PRAKTEK DUKUN PALSU.

Persiapan perang Baratayuda Jayabinangun memang memerlukan dana yang besar. Selain itu, ribuan nyawa wayang harus dikorbankan untuk merebut kembali Kerajaan Ngastina dari tangan Prabu Suyudana. Maka ketika Begawan Kilatbuwana menawarkan jasa sanggup membatalkan perang Baratayuda dengan imbalan minta besanan dengan Prabu Suyudana, keluarga Ngastina dan Pandawa pun serentak setuju. Lebih dari itu, sebagai bentuk penghormatan dan balas jasa, pendita dari Ngatasangin tersebut langsung diangkat sebagai guru kebatinan dan dukun ahli.

Begitu percayanya mereka, Arjuna yang terkenal suka laku prihatin dan sudah mirip dukun, belum-belum sudah bayar uang pangkal gedung untuk perguruan Kilatbuwana yang berstatus dukun honorer itu.

Untuk dua agenda tersebut, keluarga Pandawa dan Ngastina sepakat mengadakan sidang kabinet darurat ditempat Prabu Duryudana. Mereka menunggu Prabu Kresna dan Dwarawati, selaku sesepun dan penasehat Ngamarta. Batal atau tidaknya perang Baratayuda memang sangat tergantung legalisasi dan tanda tangan Prabu Kresna.

Ternyata dunia perwayangan juga mengenal jam karet. Direncanakan pukul 10.00 Prabu Kresna tiba, prakteknya jam 12.00 pesawat baru mendarat di alun-alun kerajaan. Begitu pesawat Garuda Ngamarta mencium bumi, langsung disambut dengan upacara kenegaraan oleh Prabu Suyudana dan Puntadewa. “Sorry bro.., pemeriksaan imigrasi tadi terlalu bertele-tele...!” kata kresna pada Suyudana dan Puntadewa menyadari kesalahannya. Sidang segera berlangsung setelah pada pemimpin tertingg itu minum air mineral “Legenayoga” produk khas Banyumas.

Soal Prabu Bramangkara anak Begawan Kilatbuwana dikawinkan dengan Dewi Lesmanawati putri Prabu Suyudana, prabu Krena tidak keberatan. Tetapi begitu soal pembatalan perang Baratayuda masuk agenda perundingan, dia langsung menolak mentah-mentah.

“Wah nggak bisa. Nggak enak sama Bank Dunia yang terlanjur meminjami kredit biaya perang itu. Apalagi skenario Perang Baratayuda sudah mau dipesan ke Mas Hanung Bramantio....!” tegas Prabu Kresna.

Naskah berita acara pembatalan Perang Baratayuda segera ditarik bagian protokol karena Prabu Kresna mogok tandatangan. Suyudana, Puntadewa, Pandita Durna kembali membujuk, tetapi Raja Dwarawati tetap pada pendiriannya. Suasana makin kacau ketika dukun honorer Begawan Kilatbuwana ikut campur masalah pembatalan perang.

(2)

Setelah mengusir kedua oposan itu, akhirnya Begawan Kilatbuwana mengeluarkan kebijaksanaan baru dibidang Hankam. Soal ketidaksetujuan Kresna pada pembatalan Perang Baratayuda dikesampingkan saja, yang terpenting 4 orang wulucumbu (pembantu kesayangan) Ngamarta bisa dibinasakan. Maka dengan mengendarai Fortuner Arjuna yang mendapat mandat segera mencari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong untuk dibinasakan. Tak lupa, Prabu Bramangkara calon mantu Prabu Suyudana ikut pula menyertai.

Tiba di Karangkebolotan tempat tinggal lurah Semar bersama ketiga putranya, ternyata disana telah ada pula Gatutkaca dan Abimanyu. Dengan berat hati Arjuna menyatakan maksud kedatangannya.

“kami berempat rela dipati (dibunuh). Tapi minya syarat, disamping hak pensiun dan taspen segera diurus, kami berempat dibakar saja dikrematorium Cilincing...!” sayarat lurah Semar yang 3 kali berturut-turut memperoleh penghargaan lurah wayang teladan nasional.

Saat abu 4 punokawan Semar dkk itu dibawa Arjuna ternyata kardusnya bolong, sehingga abunya tercecer dimana-mana. Sementara keluarga Ngastina dan Pandawa merayaka pernikahan sambil jaipongan dan pesta minum-minum. Sementara di puri Kadilengan nampak Dewi Lesmanawati sedang manangis karena menolak dikawinkan secara paksa. Kendati pun Bramangkara sudah punya rumah dan mobil bagus, sama sekali Lesmanawati tidak tertarik. Dia ingin menyelesaikan kuliahnya dulu di Teknik Jamu UGM yang tinggal skripsi.

Abimanyu putra Arjuna yang bertamu ke puri Kadilengan ikut membujuk dan memberi pengertian pada sang dewi Lesmanawati, tapi tetap menolak. Bahkan kepada Abimanyu dia mengajak kabur saja dari Ngastina.

“Saya ndak berani Mbak, nanti apa kata wayang.. Abimanyu bwa kabur perempuan. Kalau dilaporkan polisi gimana? Nanti saya cari SKKB (Surat Keterangan Kelakuan Baik) jadi susah..??” Abimanyu mencoba memberikan penjelasan.

Meskipun cewek, putri raja, Lesmanawati bandel juga.. sehingga Abimanyu pun mengalah. Biar aman dalam pelarian Lesmanawati ganti pake celana kulot, pake jubah hitam dan bercadar. Beraneka aksesori dikenakan. Tapi sial, kepergian Lesmanawati-Abimanyu ketahuan hansip, sehingga ia dilaporkan kepada Prabu Suyudana yang kala itu masih sibuk menjamu tamu.

“Celaka, ada saja yang mencoba mengganggu stabilitas perwayangan. Tangkap dan usut dia, jangan-jangan ada unsur terorisme..!!” maka Arjuna dan Werkudara yang saat itu masih goyang pinggul mengikuti irama gendang, segera membuang selendang masing-masing dan memburu Lesmanawati-Abimanyu. Werkudara-Harjuna memang pelari ulung, segera dalam tempo beberapa menit saja buruannya sudah tertangkap.

“Lho kok kamu ikut-ikutan sih, Abimanyu? Sunat aja belum.. berani bawa lari cewek..??” tegur Werkudara sengit.

“Maaf pakde dan papi, ini bukan maunya Abimanyu.. tapi ini semua atas perintah Eyang Abiyasa..!!” jelas Abimanyu berapi-api, meskipun dirumah makanannya singkong dan tempe.

(3)

Tentu saja begawan Kilatbuwana semakin keki, kenapa tokoh wayang andalannya membelot, apakah kena suap macam anggota DPR? Untuk memberantas wayang plin-plan, dia segera turun langsung mengejar Werkudara-Arjuna.

Karena kalah kasekten (kalah ilmu) mereka lari terbirit-birit, sampai kesasar ke pertapaan Begawan Purbabuwana yang masih asing baginya. Ketika Arjuna tiba, Begawan Purbabuwana ditemani ketiga putranya Cahyabuwana, Sanggabuwana dan Lintang Trenggana juga sedang menjamu Betara Kresna. Krena sowan tidak hanya sekedar mencari nomer togel, tapi sekaligus minta tolong bagaimana membinasakan Begawan Kilatbuwana.

Dengan honor memikat, BMW bebas pajak dan rumah tiga lantai, Begawan Purbabuwana tak ada alasan menolak. Cuma kepada Arjuna, begawan memarahi habis-habisan.

“kenapa ente malah berguru pada Begawan Kilatbuwana? Ente tak tau kalau dia ajazahnya aspal, perguruannya pun sekedar papan nama? Ente harus berhati-hati Arjuna, tingkatkan kewaspadaan wayangmu.. dan berhati-hati-berhati-hati terhadap ekstrem kanan dan ektrem kiri..!!” indoktrinasi begawan Purbabuwana, seakan mblenceti (menelanjangi) segala isi jerohan Arjuna.

Arjuna yang mengetahui kesalahannya, milih diam saja dan minta maaf. Namun, belum sempat Begawan Purbabuwana melanjutkan kultum, Begawan Kilatbuwana keburu datang amuk punggung (mengamuk membabibuta). Perkelahian seru sekali antara Begawan Purbabuwana dan anak-anaknya melawan Begawan Kilatbuwana dan asprinya.

Pukul 03.00 dini hari pertempuran baru selesai, Begawan Purbabuwana dan Begawan Kilatbuwana berubah menjadi Betara Guru dan Ki Lurah Semar. Sementara Prabu Bramangkara yang melawan Sanggabuwana berubah menjadi Betara Brahma dan Gareng. Indrayekti lawan Cahya buwana menjadi Batara Indra dan Petruk, sementara Lintang Trenggana lawan Tumenggung Jayalawa berubah menjadi Betara Wisnu dan Bagong.

“Eee lha dalah..., kok ini Mas Guru, pukul 03.00 udah dijalan.. ngajar SD dimana sampean?” tegur Lurah Semar. Betara Guru dan putra-putranya yang sudha ketahuan menjadi dukun palsu, cuma bisa minta maaf kepada Lurah Semar. Mereka segera kembali ke Kahyangan naik KA Parahyangan kelas eksekutif.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tujuan latihan ilmiah dan penyelidikan ini satu jenis simen sahaja yang akan diberi penekanan serta menjadi bah an kajian utama bagi mengkaji prestasi

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa menggunakan metode SWOT, dimana dengan menganalisa dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa saja yang

Menyimak topik materi yang akan datang dan menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salamA.

Bagaimanakah hubungan nilai-nilai/ makna yang terdapat dalam penokohan Pandawa Lima dari Epos Baratayuda tersebut dengan simbolisasi penggambaran tokohnya dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih jauh tentang mekanisme pelayanan terhadap pendaftaran penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Jika panel tidak sesuai dengan warna yang diinginkan, dalam hal ini pemesan mengkomplain dengan membawa contoh yang berbeda dengan ketika memesan, seperti ketika

Çalışmamızda Kıbrıs Türklerinin, Kuva-yı Milliyesi olarak kabul edilebilecek olan “Türk Mukavemet Teşkilatı”nın kurulmasını gerektiren sebepler,

Sebagai tahap awal, perlu dilakukan upaya penggalian kondisi aktual (existing condition) dan manfaat penerapan demokrasi ekonomi dalam wujud Model bagi hasil