• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Penggunaan Sistem Barcode Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Penggunaan Sistem Barcode Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM BARCODE DALAM

MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN INFORMATION

OPERATION DIVISION (IOD) BANK SYARIAH MANDIRI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

DIDI TRIADI

NIM :1110053000021

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

OPERATION

DIVISION

(IOD) BANK Sy"i.RIAFI

MANDIRI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

Didi Triadi

NIM: 1110053000021

Di Bawah Bimbingan:

KONSENTRASI

MANAJEMEN

LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

DAKWAH

FAKULTAS

DAKW."\H DAIY

ILMU KOMUIIIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF

IIIDAYATULLAH

JAKARTA

1436H.t201s M.

(3)

PENGESAIIAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul EFEKTIFITAS PENGGLINAAN SISTEM BAlt(;ODM)/\1,,\M

MENINGI(ATKAN KINERJA KARYAWAN INFORMA'I'IO,\' OI'EII,II'ION

DIWSION (IOD)

BANK

SYARIAH MANDIRI telah diujikarr

tlllirnt

riicliurg

munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarit' llirliryirrullah

Jakarta pada 1B Maret 2015. Skripsi

ini

telah diterima sebagai salalt srrtu ,rllr'at

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Str.rdi Mitttit;cttten

Dakwah.

Jakarta, 18 Maret 20l5

Sidang Munaqasyah

I(etua Merangkap Anggota

Drs. Cecep Castrawiiava" MA

NrP. 19670818 1998031 002 NrP. 195s0101 198302

I

00r

Anggota,

Penguji II

Penptji I

M.Si

NrP. 19600803 1997031 006 NIP. 19650301 1999031 001

(4)

2.

J.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk menrcnuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata

1 di

UIN

Syarif

Hidayatullah lakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

ini

telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yaug berlaku

di

UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

i ABSTRAK

Didi Triadi, NIM 1110053000021, Efektifitas Penggunaan Sistem Barcode dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri, Program Studi Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah bimbingan Amirudin, M.Si.

Dunia perbankan syariah di Indonesia berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan perbankan syariah di luar negeri. Perkembangan ini haruslah diimbangin dengan teknologi informasi agar menopang jalannya keberhasilan tujuan bank itu sendiri. Menurut peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 tentang penerapan manajemen resiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum, mengharuskan seluruh bank umum dan bank umum syariah untuk melaporkan aset kepada Bank Indonesia dalam kurun waktu periode yang telah ditentukan. Bank Syariah Mandiri telah melakukan peraturan ini dengan mengaplikasikan sistem barcode dalam melaporakan asset yang dimilikinya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomenal social melalui pengukuran objektif dan numerik atau analisis terhadap variasi angka-angka. Teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Sedangkan data primer berupa observasi, wawancara terstruktur dan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas dengan menggunakan software spss sedangkan uji t dilakukan manual.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat sistem barcode dalam meningkatkan kinerja karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri dan melihat perbedaan kinerja karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri sebelum dan sesudah menggunakan sistem barcode.

Hasl penelitian ini menunjukkan manfaat dari sistem barcode dalam meningkatkan kinerja karyawan adalah meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap perawatan IT di Bank Syariah Mandiri. Dan penggunaan sistem barcode di Bank Syariah Mandiri sudah efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan, hal tersebut dibuktikan dari hasil perhitungan thitung >

ttabel = 8.17 > 2.02.

(6)

ii

Puji syukur peneliti ungkapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta inayah-NYA peneliti dapat menyelesaikan laporan berwujud skripsi ini.

Selanjutnya Shalawat serta salam juga tiada hentinya kita panjatkan kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan kita dalam

menjalankan kehidupan ini.

Ungkapan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis, Ayah Suherwindan Ibu Muriah (Almh.) dan orang tua angkat penulis, Ayah Ir. H. Isra

Yendhi Ismail Dan Ibu Dra. Hj. Elly Darti Rahman yang senantiasa mencurahkan cinta, kasih sayang serta doanya yang selalu mengiringi setiap langkah penulis

dalam menjalankan aktifitas, sehingga skripsi inipun dapat penulis selesaikan guna mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I).

Selanjutnya, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada

segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Suparto, M.Ed, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Drs. Sunandar Ibnu Nur, MA, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, dan H. Mulkanasir, BA, S.Pd,MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah. 3. Amirudin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak

(7)

iii

meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan, petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi beserta seluruh civitas

akademika, yang telah memberikan sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selama penulis berada dalam masa-masa perkuliahan.

5. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Segenap Pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Pusat, khususnya Bapak Khoirul

Huda selaku Information Operation Division (IOD) Head Bank Syariah Mandiri, Seluruh staff Bank Syariah Mandiri terutama IT Operation Division

(Bapak Asep Andriana, Bapak Abdul Rahmat, Bapak Dody Widodo, Bapak Bachrudin, Bapak Agus A Wibowo, Ibu Septarini Viryanti) yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proses penelitian ini.

7. Untuk Keluarga: Kakak Slamet Anwar, Ahmad Dahlan, Adek Komariyah, Kunaeroh, dan Kurniawati. Tante Ir. Hj. Elfa Yulvia beserta keluarga yang

selalu menanyakan kapan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Hal ini menjadi sebuah motivasi bagi penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.

8. Kepada rekan dan sahabat seperjuangan dari Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2010 dan umumnya

teman-teman di Fakultas Dakwah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya M. Sirojuddin, dan Lukman Hakim,sebagai orang terdekat dan teman satu kosan selama penulis menjalankan studi di UIN Syarif

(8)

iv

materi dalam menyelesaikan skripsi ini, teristimewa Yana Zuhrina. SE.Sy. 10.Kepada seluruh pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini baik yang

langsung atau tidak langsung.

Semoga Allah membalas semua kebaikan dan budi baik mereka dengan balasan

yang setimpal. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, Maret 2015

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Studi Review Terdahulu ... 6

E. Kerangka Konsep ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II : LANDASAN TEORI ... 10

A. Konsep Efektifitas ... 10

1. Pengertian Efektifitas ... 10

2. Ukuran Efektifitas ... 11

B. Barcode ... 12

1. Pengertian Barcode...12

(10)

vi

3. Jenis-jenis Barcode...14

4. Cara Kerja Barcode...15

5. Manfaat Barcode...16

6. Karakteristik Sistem Informasi Barcode...16

C. Kinerja Pegawai ... 17

1. Pengertian Kinerja...17

2. Penilaian Kinerja Pegawai...17

3. Manfaat Kinerja...18

4. Aspek- aspek Kinerja....19

5. Indikator Kinerja Pegawai...22

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Pendekatan dan Design Penelitian ... 23

B. Ruang Lingkup Penelitian ... 24

C. Metode Penentuan Sampel ... 24

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Definisi Operational dan Indikator Variabel Penelitian ………...27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 27

G. Metode Analisis Data ... 28

BAB IV : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI ... 31

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ... 31

B. Profil Perusahaan ... 33

(11)

vii

D. Struktur Organisasi ... 35

E. Sistem Manajemen ... 36

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Responden ... 37

B. Manfaat Sistem Barcode dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Divison (IOD) Bank Syariah Mandiri ... 40

C. Analisis Data ... 41

D. Efektifitas Penggunaan Sistem Barcode dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri.. 49

BAB V : PENUTUP ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ….……….……. 54

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1. Jenis Kelamin Responden ... 37

Gambar 5.2. Umur Responden ... 38

Gambar 5.3. Pendidikan Terakhir Responden ... 39

Gambar 5.4. Jabatan Responden ... 40

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Uji Validitas Variabel Sebelum Menggunakan Barcode (X) .. ……...42

Tabel 5.2. Uji Validitas Variabel Sesudah Menggunakan Barcode (Y) ...43

Tabel 5.3. Uji Relibilitas Variabel sebelum Menggunakan Barcode (X) ... 45

Tabel 5.4. Uji Relibilitas Variabel sesudah Menggunakan Barcode (Y) ... 46

Tabel 5.5. Uji Kolmogorov-Smirnov ... 48

Tabel 5.6. Uji Homogenitas ... 49

(14)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bank syariah di Indonesia tidak lain karena dampak dari

perkembangan bank syariah di Negara-negara Islam, terutama dari Pakistan dan Malaysia. Bermula dari diskusi para tokoh Islam di Indonesia yang

mengadakan pertemuan diskusi. Setelah diskusi tersebut dibentuklah Baitul Tamwil- Salman, di Bandung. Kemudian di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa namun dalam bentuk Koperasi Ridho Gusti yang keduanya mengalami

perkembangan yang mengesankan. Pada tanggal 18-20 Agustus tahun 1990 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Loka karya Bunga Bank

dan Perbankan di Cisarua, Bogor. Hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut lahirlah Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mendapatkan akte pendirian pada tanggal 1 November 1991. Pada tanggal 1 Mei 1992 BMI mulai

beroperasi.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2008 Bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.1 Sedangkan yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas

1

(15)

2

pembayaran serta peredaran uang yang operasinya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.2 Berdasarkan definisi diatas maka setiap kegiatan yang

dilakukan oleh bank syariah haruslah berlandaskan pada dua kitab pedoman hidup secara syariah yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Sampai dengan periode September 2013 terdapat 11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah dan

163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.3

Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting melihat

sudah banyak sekali organisasi yang menerapkannya untuk mendukung kelancaran kegiatan organisasi. Karena, jika sebuah organisasi atau perusahaan hingga kini tidak menggunakan teknologi informasi maka yang

terjadi adalah organisasi tersebut akan mengalami masa stagnan atau bahkan kemunduran. Jadi siapa yang menguasai teknologi informasi maka akan

memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak menguasai. Lingkungan bisnis modern sudah merujuk pada kombinasi faktor sosial, ekonomi dan politik. Sehingga kini semakin banyak Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

yang dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi dengan bekerja cepat dan tepat dalam menyelesaikan pekerjaanya sesuai

dengan target yang ditentukan oleh masing-masing LKS. Tidak terkecuali pada Bank Syariah Mandiri.

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Bank Umum Syariah yang telah menggunakan sistem teknologi informasi inventoriasset. Yaitu sistem

2

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah deskripsi dan ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), cet. Ke-4, h.5.

3Otoritas Jasa Keuangan, “

Statistik Perbankan Syariah,” artikel diakses pada 05 November 2014 dari

(16)

yang menggunakan sistem barcode dalam pelaporan data asset kepada Bank Indonesia. Sistem barcode bagi Bank Syariah Mandiri merupakan sistem yang

mempermudah kinerja karyawannya dalam melakukan pelaporan data assetnya.

Peraturan Bank Indonesia No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan

Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, Mengharuskan seluruh Bank Umum dan Bank Umum Syariah untuk

melaporkan asset kepada Bank Indonesia dalam kurun waktu periode yang telah ditentukan. Terkait dengan SE Bank Indonesia tersebut, Bank Syariah Mandiri masih memiliki kendala dalam pelaporan IT asset tersebut. Hal

tersebut dikarenakansistem yang digunakan untuk penilaian terhadap IT asset

saat ini belum terinventarisasi dengan baik, membutuhkan waktu yang lama

dalam proses pendataan IT asset dan pengeluaran biaya operasional yang besar. Sehingga membutuhkan sebuah sistem baru yang mampu melakukan semua itu.Sistem yang digunakan pada Bank Syariah Mandiri adalah sistem

barcode yaitu sebuah sistem yang dapat memberikan data-data akurat, cepat dan tepat. Misalnya pelaporan data IT asset.

Dengan menggunakan sistem barcode ini, banyak manfaat yang dirasakan oleh pihak perusahaan. Manfaat tersebut antara lain adalah memudahkan

(17)

4

Dari latar belakang di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dan membuat laporan hasil penelitiannya dalam sebuah skripsi yang

penulis beri judul “Efektivitas Penggunaan Sistem Barcode Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan Information Operation Divison (IOD)

Bank Syariah Mandiri ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam hal ini penulis memberikan batasan dan rumusan masalah agar materi yang dibahas tidak meluas dan fokus dalam pembahasannya.

1. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, penulis membatasi masalah pada :

a. Manfaat sistem barcode pada Information Operation Division

(IOD)Bank Syariah Mandiri Pusat Jakarta.

b. Kinerja karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah

Mandiri.

c. Efektivitas penggunaan sistem barcode dalam meningkatkan kinerja

(18)

2. Perumusan Masalah

Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah

penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian yaitu : a. Apa saja manfaat sistem barcode pada Information Operation

Division (IOD) Bank Syariah Mandiri ?

b. Apakah efektif sistem barcode dalam meningkatkan kinerja karyawan

Information Operation Division (IOD) di Bank Syariah Mandiri?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui manfaat sistem barcode pada Information

Operation Division (IOD) di Bank Syariah Mandiri.

b. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan sistem barcode dalam meningkatkan kinerja karyawan Information Operation Division (IOD)

Bank Syariah Mandiri.

2. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat berupa :

(19)

6

b. Bagi kelembagaan Bank, sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengoptimalisasian sistem barcode Information Operation Division

(IOD) Bank Syariah Mandiri.

c. Bagi praktisi, merupakan sumber referensi sertasaran pemikiran kalangan akademisi dan praktisi di dalam menunjang penelitian

selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

D. Studi Review Terdahulu

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis

lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Terdapat beberapa

penelitian yang telah membahas tentang sistem barcode, yaitu :

1. Aplikasi Pembayaran Member Futsal dengan Menggunakan Barcode. (Rijal Haqiqi / 104091002882 / Teknik Informatika / UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta / 2007).

Penelitian ini menjelaskan tentang penggunaan sistem barcode

sebagai aplikasi pembayaran member futsal. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi pustaka dan metode observasi. Hasil

penelitian ini yaitu penggunaan sistem barcode membuat proses pembayaran menjadi lebih baik dan mudah, meminimalisir terjadinya kesalahan dalam membuat laporan, dan mengetahui perbedaan harga

(20)

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama – sama menggunakan sistem barcode sebagai bahan penelitiannya. Sedangkan perbedaannya

dengan penelitian ini yaitu penelitian ini menekankan pada efektivitas penggunaan sistem barcodeterhadap produktivitas kinerja karyawanInformationOperation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri.

2. Pemanfaatan Barcode pada Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. (Junaeni/208025000006/Ilmu Perpustakaan dan Informasi/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/2013).

Pada penelitian ini menjelaskan pemanfaatan barcode di

perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk kegiatan kepustakaan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, Studi

kepustakaan dan Studi Lapangan. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan

barcode pada bagian-bagian perpustakaan, meringankan dan mempermudah kinerja para pustakawan, meningkatkan kinerja

pustakawan, menghindarkan kesalahan pendataan bahan pustaka.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan

barcode sebagai bahan penelitiannya. Sedangkan perbedaanya dengan penelitian ini yaitu menitik beratkan sumber penelitianya pada

(21)

8

E. Kerangka Konsep

F. Hipotesis Penelitian

Ho = Sistem barcode tidak efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan

Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri.

H1 = Sistem barcode efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam memahami

dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya. Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab satu ini terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Studi Review Terdahulu, Kerangka Konsep, Hipotesis Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Efektifitas

(22)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini terbagi menjadi tiga point yang akan menerangkan tentang :Konsep

efektivitas, sistem barcode, dan kinerja karyawan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan Pendekatan dan Desain Penelitian, Ruang Lingkup

Penelitian, Metode Penentuan Sampel, Variabel Penelitian, Definisi operasional dan indikator penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Uji

Instrumen dan Metode Analisi Data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

Bab ini menjelaskan mengenai: Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri;

Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri, Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri , Struktur Organisasi, dan InformationOperation Divison (IOD) pada Bank

Syariah Mandiri.

BAB V : ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang: manfaat sistem barcode pada

Information Operation Divison (IOD)Bank Syariah Mandiri, dan efektivitas sistem barcodedalam meningkatkan kinerja karyawanInformation Operation

Divison (IOD)Bank Syariah Mandiri.

BAB VI : PENUTUP

(23)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektif berarti ada efeknya

(akibatnya, pengaruhnya, kesannya), dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan).1 Menurut E. Mulyasa dalam bukunya manajemen berbasis sekolah,

menjelaskan: “efektifitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan

tugas dengan sasaran yang dituju”.2

Selanjutnya dijelaskan “efektifitas adalah berkaitan erat perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang

telah disusun sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.3

Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh

tercapainya tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat yang menjelaskan bahwa: Efektifitas adalah

suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai, dimana semakin besar presentase target yang dicapai, maka semakin tinggi pula efektifitasnya.4

Kata kunci efektifitas adalah efektif, karena pada akhirnya keberhasilan bagi Instansi Pemerintah, efektifitas semakna dengan kepentingan masyarakat banyak baik

politik, ekonomi dan sebagainya.

1

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 219.

2

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Posdakarya, 2004), h. 82.

3Ibid, h. 83

(24)

2. Ukuran Efektifitas

Dengan melihat pengertian efektifitas diatas, maka dalam mencapai efektifitas haruslah dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian efektif itu

maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaiamana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan

setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan beban

kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus seimbang

dengan tanggung jawab. Harus dihindari adanya dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.

f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah

kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat bertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut

haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.5

5

(25)

12

Sedangkan menurut T. Hani Handoko ukuran efektifitas sebagai berikut:

a. Kegunaan, yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan dan sederhana.

b. Ketepatan dan Obyektivitas, maksudnya semua rencana harus di evaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat.

c. Ruang Lingkup, yakni perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, komprehensif (comprehensiveness), kepaduan (unity), dan konsistensi.

d. Efektifitas Biaya, dalam hal ini efektifitas biaya menyangkut waktu, usaha dan

aliran emosional.

e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas: pertama tanggung jawab atas

pelaksanaan, kedua tanggung jawab atas implementasi.

f. Ketepatan Waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk

berbagai perbedaan waktu.6

Dari kedua pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam tolok ukur

efektifitas setidaknya ada empat komponen yang harus terpenuhi yaitu tepat guna, ekonomis, akuntabilitas dan ketepatan waktu.

B. Barcode

1. Pengertian Barcode

Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.7 Barcode

adalah pengkodean angka dan huruf dengan menggunakan kombinasi dari bar dan

6

T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPPE, 2003), h. 103-105.

(26)

spasi dari variasi yang berbeda. Sebuah Barcode berisi informasi yang dikodekan

menurut konvensi spesifik dan grafis yang menyajikan informasi dalam bidang

barcode yang mana didalamnya terdapat garis-garis berwarna atau bar dan spasi yang tidak berwarna. Biasanya barcode tidak berisi data yang deskriptif, tetapi terdiri dari

nomor yang berbeda dari angka-angka atau karakter, tergantung pada jenis barcode

yang membuat sebuah nomor referensi. Informasi dalam barcode disimpan dalam

bentuk set data yang dapat diklasifikasikan dan diambil untuk menangani angka-angka atau karakter dalam sebuah pengolahan data elektronik.8

2. Sejarah Barcode

Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di

perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk

membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis. Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, mahasiswa lulusan

Drexel Institute of Technology, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototipe ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil

membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang

dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat

Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).

8Masyita Oktaviani, dkk, “Implementasi

Client Server pada Drive Thru dengan Menggunakan

(27)

14

Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk

perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai

menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery

industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industri.9

3. Jenis-jenis Barcode10

a. Barcode satu dimensi (linierbarcode)

Untuk barcode satu dimensi ini ada beberapa jenis namun yang umum

digunakan hanya enam jenis :

1) EAN singkatan dari European Article Number. Terdapat dua tipe utama

bacode EAN. Yaitu EAN 13 yang menampilkan tiga belas digit dan EAN 8 yang mengkodekan delapan digit.

2) UPC singkatan dari Universal Product Code diciptakan oleh Amerika Serikat.

Jenis ini setara dengan EAN. Kode-kode UPC mudah dilihat mata yang tak terlatih yang hamper tepat sama dengan kode-kode EAN, tetai hanya akan

mengkodekan dua belas digit (UPC-A) dan delapan digit (UPC-E)

3) Interleaved 2 of 5 atau ITF, tipe barcode ini merupakan simbologi yang hanya terdiri dari angka-angka tetapi panjangnya dapat berubah-ubah.

4) Code 39 atau code 3 of 9, merupakan kode pertama berupa Alpha Numeric

(huruf dan angka). Kode tersebut dapat membaca seluruh huruf besar abjad

dan karakter angka serta karakter tambahan sperti - $ / + % * dan spasi. Huruf kecil tidak dapat dikodekan. Code 39 juga dimulai dan diakhiri dengan tanda

9

www.wikipedia.co.id diakses pada 17 Agustus 2014 pukul 22.48 wib

(28)

bintang (*) yang dikenal sebagai karakter start/stop dan hanya boleh

digunakan pada awal dan akhir kode.

5) CODABAR, seperti code 39 tetapi hanya angka-angka dan $ - / + saja yang dapat dikodekan. Karakter alpha tidak dapat dikodekan. Codabar juga

menggunakan karakter start/stop, yaitu A, B, C dan D. untuk kode ini sudah tidak digunakan lagi pada dewasa ini.

6) Code 128, merupakan simbol barcode yang namanya mendefinisikan kemampuannya untuk mengkodekan seluruh karakter ASCII 128. Simbol ini juga terkenal karena kemampuannya mengkodekan karakter-karakter tersebut

dengan menggunakan unsur kode per-karakter yang lebih sedikit sehingga menghasilkan kode yang lebih padat.

b. Barcode dua dimensi

Barcode dua dimensi ini dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin popular. Barcode dua dimensi ini memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan linear barcode (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat

disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contohnya barcode dua

dimensi adalah “Symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000

karakter di dalam sebuah ruang yang berukuran 4 inch persegi (in2).

4. Cara Kerja Barcode

Barcode merupakan instrument yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Ada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat Boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada. Barcode menerapkannya pada batang-batang baris

(29)

16

putih mewakili bilangan 1. Warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan

oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan cahaya tersebut. Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.

5. Manfaat Barcode

Ada banyak manfaat dari barcode, antara lain:11

a. Mengatasi pendataan asset dengan sistem database. b. Mengatasi masalah redudansi data (kerangkapan data)

c. Keamanan data lebih terjaga.

d. Mempercepat proses perhitungan penyusutan asset.

e. Proses pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat.

f. Penerapan barcode sistem sehingga memudahkan dan mempercepat proses stock opname asset dengan aplikasi inventory asset.

g. Produktivitas kerja lebih efektif dan efisien.

6. Karakteristik Sistem Informasi Barcode

Dalam penelitian yang dilakukan DeLone dan McLean seperti yang dikemukakan Jogiyanto bahwa karakteristik dari system informasi berguna untuk

mengetahui suatu system yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, minat pemakaian sistem, kepuasan pengguna dan kualitas jasa sistem informasi.

11

(30)

C. Kinerja Pegawai

1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian

kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.12 Kinerja menurut Wilson Bangun adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job

requirement).13

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil prestasi pekerjaan yang dikerjakan sesuai tanggung jawabnya secara kualitas dan

kuantitas dengan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement) baik individu maupun kelompok didalam organisasi.

2. Penilaian Kinerja Pegawai

Terdapat tiga jenis kriteria dalam penilaian kinerja pegawai, antara lain :

a. Kriteria berdasarkan sifat, berpusat pada karakteristik pribadi setiap karyawan. Jenis kriteria ini terpusat pada bagaimana kepribadian setiap karyawan dalam mengidentifikasi dan melaksanakan suatu jenis pekerjaan. Loyalitas, pengetahuan,

keterampilan dan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari hasil pekerjaanya.

b. Kriteria berdasarkan perilaku, ini mengarah pada bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan dengan baik dan benar berdasarkan budaya perusahaan.

12

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2009), h.67.

(31)

18

c. Kriteria berdasarkan hasil, jenis kriteria ini mengarah pada pencapaian hasil

pekerjaan.

Menilai kinerja karyawan dapat dilakukan tergantung kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Seperti, membandingkan hasil pekerjaan seorang karyawan

dengan karyawan lain untuk jenis dan tingkat pekerjaan yang sama.

3. Manfaat Kinerja

Mangkuprawira menyebutkan beberapa manfaat kinerja karyawan dalam Wulandari, yang meliputi:

a. Perbaikan kinerja, penilaian kinerja memungkinkan suatu organisasi untuk mengetahui tingkat kinerja individu sehingga organisasi tersebut dapat membuat

keputusan yang tepat dalam rangka memperbaiki kinerja individu.

b. Penyesuaian Kompensasi, organisasi dapat menentukan kompensasi yang akan diberikan kepada setiap individu sesuai dengan kinerja yang telah dicapai oleh

individu tersebut.

c. Keputusan penempatan, penilaian kinerja dapat membantu organisasi dalam

membuat keputusan yang berhubungan dengan penempatan individu dalam organisasi, misalnya mengenai promosi dan rotasi karyawan

d. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dengan mengetahui tingkat kinerja

individu melalui penilaian kinerja, orgaisasi dapat menentukan perlu tidaknya pelatihan dan pengembangan dilakukan bagi individu dalam organisasi tersebut.

(32)

f. Defisiensi proses penempatan karyawan, penilaian kinerja individu

memungkinkan organisasi untuk menilai ketepatan proses penempatan individu sebagai karyawan dalam suatu organisasi.

g. Mengindikasikan ketidak akuratan informasi, penilaian kinerja dapat menunjukan

ketidak akurata informasi yang berhubungan dengan SDM dalam organisasi. h. Mendeteksi kesalahan rancangan pekerjaan, tingkat kinerja individu yang

diketahui melalui penilaian kinerja dapat menunjukan ada tidaknya kesalahan rancangan pekerjaan dalam organisasi.

i. Kesempatan kerja yang sama, penilaian kinerja dapat memberi jaminan kepada

setiap individu untuk mendapatkan kesempatan kerja yang sama dan adil dalam suatu organisasi.

j. Tantangan-tantangan eksternal, penilaian kinerja yang dilakukan oleh organisasi dapat menunjukan kemungkinan adanya factor-faktor di luar organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja individu.

k. Umpan balik pada SDM, penilaian kinerja dapat mendorong individu untuk memberikan umpan balik yang sesuai pada setiap individu dalam organisasi

tersebut.

4. Aspek-aspek Kinerja

Aspek-aspek yang dapat mendorong keberhasilan sebuah organisasi meliputi: a. Aspek kompetensi

(33)

20

kompetensi yang telah memengaruhi kinerja efektif berbagai organisasi dan dari

berbagai level manajemen.14

Sedangkan menurut Lyle Spencer & Signe Spencer (1993), karakteristik dasar kompetensi memiliki hubungan kausal atau sebab akibat dengan kriteria

yang dijadikan acuan efektif atau berperformansi superior di tempat kerja atau situasi tertentu. Kriteria yang dijadikan acuan adalah: 15

1) Karakteristik dasar, bahwa kompetensi harus bersifat mendasar dan mencakup kepribadian seseorang dan dapat memprediksikan sikap seorang pada situasi tertentu yang sangat bervariasi dan pada aktivitas pekerjaan tertentu;

2) Hubungan kausal, bahwa kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan untuk memprediksikan performansi superior seseorang;

3) Kriteria yang dijadikan acuan berarti bahwa kompetensi secara nyata akan memprediksikan seseorang yang bekerja dengan baik atau buruk sebagaimana terukur pada kriteria spesifik atau standar.

b. Aspek budaya organisasi

Budaya organisasi akan mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai

tujuan organisasi. Menurut Robins (2003), budaya organisasi terbentuk dari persepsi subjektif anggota organisasi terhadap nilai-nilai inovasi, toleransi risiko, tekanan pada tim, dan dukungan orang.16 Sedangkan menurut John Kotter &

James Haskett dalam buku yang berjudul Corporate Culture and Performance,

sebagai hasil dari penelitian terhadap 207 perusahaan ternama di Amerika Serikat

yang dilakukan selama bertahun-tahun, sampai pada suatu kesimpulan bahwa :

14

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h.30.

15

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi, h.31

(34)

1) Budaya perusahaan/organisasi dapat mempunyai dampak yang berarti

terhadap kinerja ekonomi jangka panjang.

2) Budaya perusahaan/organisasi mungkin akan menjadi factor yang bahkan lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan

dalam dasawarsa yang akan datang.

3) Budaya perusahaan/organisasi yang menghambat kinerja keuangan jangka

panjang cukup banyak; budaya-budaya tersebut mudah berkembang, bahkan dalam perusahaan-perusahaan yang penuh dengan orang-orang yang pandai dan berakal sehat.

c. Aspek sistem pernghargaan (reward system)

Sistem penghargaan/imbalan dapat memberikan kontribusi penting bagi

pencapaian tujuan organisasi jika:17

1) Mengintegrasikan strategi dan kebijakan imbalan/penghargaan dengan strategi utama untuk mencapai pertumbuhan dan peningkatan kinerja.

2) Menopang nilai-nilai organisasi, terutama nilai-nilai yang berkaitan dengan inovasi, kerjasama tim, fleksibilitas, pelayanan pelanggan, dan mutu.

3) Sesuai dengan budaya dan gaya manajemen organisasi sedang berlaku atau direncanakan.

4) Mendorong perilaku yang diinginkan dari semua level karyawan mengenai

jenis-jenis perilaku yang diberi penghargaan, bagaimana perilaku dijalankan dan bagaimana harapan mereka akan dipuaskan.

5) Memberi keunggulan kompetitif yang diperlukan organisasi untuk menarik dan mempertahankan keterampilan yang dibutuhkan organisasi.

17

(35)

22

6) Memungkinkan organisasi mendapatkan nilai sesuai dengan nilai uang yang

dikeluarkan dalam praktik penghargaan.

5. Indikator kinerja pegawai

Menurut Robbins, terdapat lima indikator yang menjadi alat ukur kinerja individu, yaitu:18

a. Kuantitas kerja, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dengan istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang diselesaikan.

b. Kualitas kerja, persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan

serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. c. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktifitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil outup serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain.

d. Efektifitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi ( tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya..

e. Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya (komitmen kerja) dengan intansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

18

(36)

23

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan dan atau mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik atau analisis terhadap variasi angka-angka.1

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei, yaitu penulis yang mengambil sampel dari suatu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok.2

Adapun desiain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa yang sebenarnya mengenai obyek

penelitian.3

1Lexy J Moleong, “

Metode Penelitian Kualitatif” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Cet ke-23, h. 31.

2Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, “Metode Penelitian Survei” (Jakarta: LP3ES,

1995), Cet ke-2, h.3.

3J.Vrendenbregt, “Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat” (Jakarta: PT. Gramedia,

(37)

24

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun objek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah

Information Operation Divison (IOD) BSM (Bank Syariah Mandiri) yang beralamat di Jl. M.H.Thamrin No. 5 Jakarta Pusat.

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini menggunakan :

a. Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data atau dari

hasil penelitian lapangan. Untuk mendapat data primer ini, penulis melakukan wawancara, penyebaran kuesioner dan observasi serta

melacak dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem barcode pada InformationOperation Divison (IOD) Bank Syariah Madiri. b. Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang

ada hubungannya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan (library research) yaitu dengan

mempelajari buku kepustakaan, literatur, buletin, majalah serta materi kuliah yang berkaitan erat dengan pembahasan ini.

C. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

sebagai berikut: 1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki

(38)

dalam suatu penelitian.4 Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel yang hendak digeneralisasikan atau dianalisis secara umum.5 Populasi dalam penelitian

ini adalah karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah

Mandiri yang terdiri dari 70 orang. 2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu mengambil sampel yang

tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.6 Metode Non Probability Sampling yang

digunakan adalah Purposive Sampling yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.7 Untuk menentukan sampel penelitian menggunakan teknik Slovin dengan rumus:

Dimana: n = sampel

N = Jumlah populasi

e = perkiraan tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% (0,1)

4

J.Vrendenbregt, “Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat” , h. 161. 5Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), h. 73.

(39)

26

maka:

n = 41,17

berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 41 responden. Semakin banyak sampel diambil, semakin kecil

kemungkinan terjadi kesalahan penelitian. Oleh karena itu jumlah sampel yang diteliti dibulatkan menjadi 42 responden.

D. Variable Penelitian

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independen) penelitian ini adalah sistem barcode

(Variabel X).

2. Variabel terkait (dependen) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan

(40)

E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penelitian menggunakan beberapa teknik untuk mempermudah pengumpulan data-data yang diperlukan.

Teknik-teknik ini digunakan secara akumulatif dan saling melengkapi. Adapun Teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah :

a. Observasi, teknik ini dilakukan untuk melihat, mengamati langsung, aktifitas penerapan sistem barcode pada IT assetOperation Divison (IOD)

Bank Syariah Mandiri.

b. Wawancara terstruktural, teknik ini digunakan untuk memperjelas masalah yang ada, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem barcode. Variabel

Penelitian Indikator Penelitian No. Item

Kinerja Pegawai

1. Pengetahuan 1

2. Keterampilan 2

3. Kemampuan 3

4. Sikap karyawan 4

5. Disiplin kerja 5

6. Pencapaian hasil kerja 6

7. Tingkat penyelesaian laporan 7

8. Jumlah hasil kerja 8

9. Kualitas laporan 9

10.Ketepatan waktu menyelesaikan tugas 10

11.Individu bekerja baik 11

12.Kerja sama tim 12

(41)

28

c. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8 Dalam hal ini,

kuesioner menggunakan skala likert.

d. Studi pustaka, yaitu mempelajari literatur-literatur yang berkaitan

dengan penelitian ini.

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Jika seorang peneliti mengukur kuesioner dalam pengumpulan data, maka kuesioner yang akan disusunnya harus

dapat mengukur apa yang diukurnya. Sementara itu, jenis validitas pengukuran dalam penelitian ini terkait dengan validitas konstruksi, yaitu

lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukur yang ada.9 Pada uji ini peneliti menggunakan Software SPSS 21.0 for Windows Release.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.10 Jika suatu alat

8

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2009), cet ke-13, h. 199. 9Rambat Lupiyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), Edisi ke-2, Jilid 1, h. 241.

(42)

ukur dipakai untuk mengukur segala yang sama dan hasil pengukuran yang boleh relatif konstan, maka alat pengukur tersebut dikatakan reliable atau dapat diandalkan. Pada uji ini peneliti menggunakan Reliability

Analysis dengan Cronbach Alpha dan Software SPSS 21.0 for Windows

Release.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji grafik

[image:42.595.99.492.219.594.2]

Probability Plot dan One Sampel Kolmogorov-smirnov Test. Dalam uji grafik Probability Plot, hasil pengolahan data dapat dilihat dari penyebaran data di sekitar garis diagonal. Kriteria pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut :

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Sedangkan untuk uji One Sampel Kolomogoro-Smirnov Test, variabel-variabel yang mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05 diartikan bahwa variabel-variabel tersebut

(43)

30

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek yang diteliti mempunyai varian yang sama. Kriteria pengambilan keputusan

uji homogenitas adalah sebagai berikut: a. Apabila fhitung < ftabel, maka H0 diterima

b. Apabila fhitung > ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

5. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui, Kriteria pengujian dapat

dilihat sebagai berikut:

1) Jika thitung < ttabel, H0 diterima.

(44)

31

GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

A. Sejarah Singkat

Pada tahun 1955 berdiri PT Bank Industri Nasional yang merupakan cikal

bakal berdirinya Bank Mandiri nantinya, pada tahun 1967 berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia, kemudian melakukan perubahan nama lagi menjadi PT Bank Susila Bakti pada 1973 yang pada akhirnya pada tahun

1999 saham mayoritas Bank Susila Bakti dipegang oleh Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas. Hadir dengan Cita-Cita Membangun

Negeri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh

sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

(45)

32

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB

berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindaklanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai

respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya, sehingga

(46)

beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/

KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan

dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November

1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealism usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealism usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.1

B. Profil Perusahaan

1. Profil

Nama : PT. Bank Syariah Mandiri

Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. M.H. Thamrin No.5, Jakarta

– 10340

(47)

34

Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting) Faksimili : (62-21) 3983 2989

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id

Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999 Tanggal Beroperasi : 1 November 1999

Modal dasar : Rp. 2.500.000.000.000,- Modal Disetor : Rp. 1.158.243.565.000,-

Kantor Layanan : 796 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di

Indonesia

Jaringan ATM BSM : 825 ATM Syariah Mandiri, 10.361 ATM Mandiri,

47.669 ATM Bersama, 50.316 ATM Prima. Jumlah Karyawan : 16.554 orang (Per Mei 2013)

2. Kepemilikan Saham

a. PT. Bank Mandiri 231.648.712 lembar saham (99,999999%) b. PT. Mandiri Sekuritas 1 lembar saham (0,000001%)

C. Visi dan Misi

Visi :

“Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”

Misi :

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan; 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

(48)

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat;

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal; dan

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.2

D. Struktur Organisasi

2

(49)

36

E. Sistem Manajemen

1. Kepengurusan

a. Dewan Pengawas Syariah :

Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Anggota : Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, Mec

Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA. b. Dewan Komisaris :

Komisaris Utama sekaligus komisari Independen : Achmad Marzuki

Komisaris Independen : Bambang Widianto, Phd Komisaris : Agus Fuad

Komisaris : Sulaeman c. Direksi :

Direksi Utama : Yuslam Fauzi

Direktur Pembinaan Manajemen : Sugiharto Direktur Pembiayaan Mikro Kecil : Hanawijaya

Direktur Management resiko : Achmad Syamsudin Direktur Pembiayaan Korporasi : Amran Nasution

(50)

37 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Secara umum, karakteristik responden dalam penelitian ini adalah karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri

dengan jumlah 42 orang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan terakhir, jabatan dan kinerja karyawan sebelum dan sesudah menggunakan

[image:50.595.99.533.270.735.2]

sistem Barcode. 1. Jenis kelamin

Gambar 5.1.

Jenis Kelamin Responden

Perempuan 29%

Laki-laki 71%

(51)

38

Berdasarkan jenis kelamin responden yang merupakan karyawan

Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri dari 42 responden yang mengisi angket, 71% responden adalah laki-laki sedangkan 29% responden adalah perempuan.

[image:51.595.100.502.216.580.2]

2. Umur

Gambar 5.2.

Umur Responden

Berdasarkan karakteristik responden dapat dilihat pula rata-rata umur,

karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri, dari 42 responden terdapat 43% berumur 21-30 tahun, 45% berumur 31-40

tahun, 10% berumur 41-50 tahun, dan diumur 51-60 tahun terdapat 2% responden.

31-40 Tahun 45% 21-30 Tahun

43% 41-50 Tahun

10% 51-60 Tahun

2%

(52)
[image:52.595.103.529.173.590.2]

3. Pendidikan terakhir

Gambar 5.3.

Pendidikan Terakhir Responden

Dari karakteristik responden dapat dilihat pula tingkat pendidikan terakhir mereka, dari 42 responden ada 17% yang berasal dari D3, 69% berasal dari S1, dan 14% berasal dari S2. Dilihat dari diagram di atas dapat

disimpulkan karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri mayoritas berpendidikan Strata 1.

S1 69% D3

17%

S2 14%

(53)

40

[image:53.595.99.505.153.617.2]

4. Jabatan

Gambar 5.4.

Jabatan Responden

Dari 42 responden didapatkan bahwa 69% merupakan pelaksana,

19% Officer, 10% Kepala bagian dan 2% sebagai Kepala divisi.

Bedasarkan informasi yang didapatkan, Information Operation

Division terdiri dari beberapa bagian yaitu Information Technology Asset, Networking, Data Center, Information Technology Support dan

Information Technology Help Desk.

B. Manfaat system Barcode Terhadap Kinerja Karyawan Information

Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri

Manfaat system Barcode Terhadap Kinerja Karyawan Information Operation Division (IOD) Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:

Pelaksana 69% Officer

19% Kepala Bagian

10% Kepala Divisi

(54)

1. Untuk perawatan perangkat IT di Bank Syariah Mandiri

2. Sebagai rasa tanggung jawab karyawan terhadap perangkat yang digunakan.

3. Untuk data base perangkat IT di Bank Syariah Mandiri

4. Untuk kontroling perangkat IT apabila tertukar atau hilang.

C. Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan yang

diajukan dapat mewakili objek yang diamati, sehingga pertanyaan dalam kuesioner memenuhi syarat sah atau tidak untuk dijadikan data primer dalam

penelitian. Uji validitas dapat mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor masing-masing sub variabel. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angka kritik tabel korelasi nilai r. Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 15 responden dengan signifikansi 5% dari sini di

(55)

42

[image:55.595.99.496.188.614.2]

a. Uji Validitas Variabel Sebelum Menggunakan Barcode (X)

Tabel 5.1.

Ringkasan Hasil analisis Validitas untuk Variabel sebelum menggunakan Barcode (X)

Item

Pertanyaan

Harga Koefisien

r Hitung

Harga Koefisien

r Tabel

Kesimpulan

Pertanyaan 1 0,650 0,553 Valid

Pertanyaan 2 0,799 0,553 Valid

Pertanyaan 3 0,820 0,553 Valid

Pertanyaan 4 0,648 0,553 Valid

Pertanyaan 5 0,758 0,553 Valid

Pertanyaan 6 0,761 0,553 Valid

Pertanyaan 7 0,671 0,553 Valid

Pertanyaan 8 0,776 0,553 Valid

Pertanyaan 9 0,738 0,553 Valid

Pertanyaan 10 0,742 0,553 Valid

Pertanyaan 11 0,659 0,553 Valid

Pertanyaan12 0,711 0,553 Valid

(56)
[image:56.595.99.518.210.641.2]

b. Uji Validitas Variabel Setelah Menggunakan Barcode (Y)

Tabel 5.2.

Ringkasan Hasil analisis Validitas untuk Variabel sebelum menggunakan Barcode (Y)

Item

Pertanyaan

Harga Koefisien

r Hitung

Harga Koefisien

r Tabel

Kesimpulan

Pertanyaan 1 0,904 0,553 Valid

Pertanyaan 2 0,897 0,553 Valid

Pertanyaan 3 0,826 0,553 Valid

Pertanyaan 4 0,815 0,553 Valid

Pertanyaan 5 0,792 0,553 Valid

Pertanyaan 6 0,848 0,553 Valid

Pertanyaan 7 0,809 0,553 Valid

Pertanyaan 8 0,722 0,553 Valid

Pertanyaan 9 0,816 0,553 Valid

Pertanyaan 10 0,637 0,553 Valid

Pertanyaan 11 0,721 0,553 Valid

Pertanyaan12 0,827 0,553 Valid

(57)

44

2. Uji Reliabilitas Dengan Teknik Alpha Cronbach

Uji reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel)1. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha

Cronbach. Teknik ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya memiliki rentang nilai antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau dalam bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus menghitung nilai realibilitas

instrument menggunakan teknik Alpha Cronbach ditulis sebagai berikut2:

( )

Keterangan :

r11 = (reliabilitas instrumen),

k = (banyak butir pertanyaan),

dan

t2 = (ragam total).

Kuesioner yang disebar untuk uji reliabilitas berjumlah 15 orang. Uji reliabillitas ini dihitung dengan menggunakan program SPSS 21.0 for

1

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009), h. 49.

(58)

Windows. Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.3

[image:58.595.101.495.238.602.2]

1) Uji Reliabilitas Variabel sebelum menggunakan Barcode (X)

Tabel 5.3.

Uji Reliabilitas Variabel sebelum menggunakan Barcode (X) Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 16 100.0

Excludeda 0 .0

Total 16 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Dari hasil perhitungan Uji Reliabiltas untuk variabel X didapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0,922 yang artinya bahwa seluruh pertanyaan variabel X dinyatakan reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s

Alpha lebih dari 0,6 (0,922 > 0,6).

3

Syofian Siregar, Statistika Deskripsi untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.90.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

(59)

46

[image:59.595.104.496.213.607.2]

2) Uji Reliabilitas Variabel sesudah menggunakan Barcode (Y)

Tabel 5.4.

Uji Realibilitas variable sesudah menggunakan Barcode (Y) Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 16 100.0

Excludeda 0 .0

Total 16 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Sedangkan Uji Reliabilitas untuk variabel Y didapatkan hasil

Cronbach Alpha sebesar 0,951 yang artinya bahwa seluruh pertanyaan variabel Y dinyatakan reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 (0,922 > 0,6).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

(60)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji normal probability plot

[image:60.595.99.516.243.760.2]

yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1) Jika data menyebar di sekitar garis normal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan bahwa pola distribusi data normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonalnya maka dapat distribusi data tidak normal dan

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik p-plot disajikan pada

gambar 5.5. berikut :

(61)

48

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik probability plot dapat dilihat bahwa penyebaran data berada disekitar

garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

Untuk lebih meyakinkan hasil uji grafik, pada uji normalitas ini juga dilakukan dengan uji statistik, yaitu Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji Kolm

Gambar

Gambar 5.1. Jenis Kelamin Responden  ..............................................................
Tabel 5.2. Uji Validitas Variabel Sesudah Menggunakan Barcode  (Y) .............43
grafik Probability Plot, hasil pengolahan data dapat dilihat dari
Gambar 5.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam kasus tindak pidana narkotika, yang dibenarkan untuk melakukan teknik penangkapan tertentu, kesaksian penyidik di persidangan tidak dapat

Pertanian yang ramah lingkungan menjadi pertimbangan bagi petani apakah masih menerapkan metode tanam konvensional dengan mengejar kuantitas hasil atau kualitas hasil

Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD karena pelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap

Sebagaimana dalam kajian beberapa penyelidik terdahulu (Lati et al.. pembelajaran prasekolah yang perlu menerapkan kemahiran proses sains tersebut. Oleh demikian,

In this exercise, you create a user administration screen that allows you to fi lter users by their e-mail address, the date their account was created, and/or the last time

Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, salah satu langkah yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengharuskan karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan, namun hal

Berarti terdapat kepuasan dalam menonton tayangan program acara Indonesia Lawak Klub di Trans7 berdasarkan empat aspek kepuasan tersebut.Kepuasan terbesar terjadi

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan nilai dugaan mean squared error pada penduga EBLUP menggunakan metode yang dikembangkan Prasad dan Rao dengan metode