• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan kendala penerapan kurikulum tahun 1997 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi dan kendala penerapan kurikulum tahun 1997 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

STRATEGI DAN KENDALA PENERAPAN KURIKULUMTAHUN

1997

DI lAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh :

Dr. Amlal

BlIkhdar. MA

Drs. SyalDSllli, MA

Dn.

IssSalam,

MA.

Drs.

Tiea RohmlltJn

Kasmllli

FAKULTAS USBULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYARIF BIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

M

イerヲG|jstOGAGセa[ャn lATN

NャLセ KA

in

,A,

LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian yang berjudul : "STRATEGI DAN KENDALA PENERAPAN

KURIKULUM TAHUN 1997 DI lAIN SYARIF mDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

Tim Peneliti FakuJtas Ushuluddin

(3)

KATA PENGANTAR

Albamdulillah, wa syukurillah, wa shalatu wa salamu 'ala Rasulillah Muhammad

ibn Abdillah, wa 'ala alihi wa shahbihi l.\ima'in arnma ba'd.

Segala puji dan syukurdipanjatkan ke hadirat Allah Swt, serta shalawat dan salam

dimohonkan untuk Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW, terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberilam kesempatan dan bantuan baik moril mll1lpun materil untuk terlaksananya penelitian ini.

Selanjutnya, kami menyampaikan laporan

hasil

penelitian kolektif dengan judol

"Strategi dan Kendala Penerapan Kurikulum Tahun 1997 di JAIN SyarifHidayatullah

Jakarta". Selain sebagai pertanggnng jawaban alas kepercayaan yangdiberikan, laporan ini jugadimalamdkansebagai bahanmasnkanbagiJAIN SyarifHidayatullah Jakarta untuk bahan pmimbangan dalam menetllpkan· kebijakan-kebijakan.

Disadari benar bahwa penelitian ini dapat beIjalan karenaberlcat bantuan dari

berbagai pihak,khusuanyakllrena kepercayaanJAINSyarifHidayatullah Jakarta pada Tim Penelitiini. Untuk itu taklupadihaturkanbanyak terimakasih,demikiaIl pula kepada

berbll8ai pihak Jainnya yang tidak dapat disebutkan salll persatu dalam Japoran ini tak

lupa dihaturkan terlma kasih.

Akhirnya, kami berharap Walll1lplUl penelitian ini diyakini masih mengandtmg keku:ranagn dan kelemahan di sana-sini, tetllp ada manfuatnya, khusummya bagiJAINSyarif

Hidayatullah Jakarta, nmunmya bagi kalangan civitas akademika.Saran dan

kritik

membangun dan berbagai pihak diharapkan dapat menambah mutu penelitianini.

dイ[MェセXエGb。ォィエゥ。イLma

(4)

DATIAR lSI

KA.TA PENGANTAR

BABA I PENDAHULUAN

A.LawBelakang 1

B. Perumusllll Maslah 4

C. TujulIll Penelitian 4

D. Kegunann PenelitilUl 5

E. Metode Penelitian 5

F. Jadwal Penelitiall 6

G. Personalia Penelitian 6

D. Pembiayaan Penelitillll 7

BAB

n

KERANGKA TEORl 8

A. Tinjauan Pustaka 8

B. Spesifiknsi Angket dan Pedoman WaWllllcara 19

BAB ill BASil.. PENELITIAN 21

A.Deslaipsi danInterpretllBi Data 21

B.Analisis Data 31

BAB IV PENUTUP 39

A Kesimpulan 39

B. Saran 40

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum tahun 1997 merupakan perbaikan atas

kurikulum tahun 1995. Namun, perbaikan yang dilakukan

cukup mendasar, yaitu mengubah setiap mata kuliah yang

dulunya dua SKS (sistem kredit semester) menjadi rata-rata

tiga SKS. Hata kuliah yang bertingkat, seperti tafsir I,

II, III, dan IV dihilangkan dan dijadikan satu saja, yaitu

tafsir. Akibatnya jumlah mat a kuliah semakin sedikit.

Jumlah SKS yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dulunya

adalah sebanyak 160 SKS --SKS maksimum yang boleh diambil,

tetapi sekarang setiap mahasiswa cukup mengambil 144 SKS

--SKS minimum yang boleh diambil. Dengan demikian, rentang

waktu belajar mahasiswa semakin singkat dan mereka

terdo-rong untuk cepat selesai. Salah satu alasan mahasiswa

dibolehkan mengambil 144 SKS adalah kalau jumlah tersebut

sudah memenuhi syarat kenapa tidak diambil yang termudah

dan tercepat tersebut.

Kurikulum baru ini tidak seperti kurikulum

sebelum-nya --yang melampirkan silabi setiap mata kuliah, tetapi

(6)

hanya mencantumkan nama mat a kuliah saja, sedangkan isinya

diserahkan kepada lAIN masing-masing. Karena itu, Pembantu

Rektor lAIN Jakarta ketika memberikan pengarahan pada loka

karya kurikulum nasional dan lokal tanggal 25 Maret 1998

menyatakan bahwa setiap lAIN diberi kebebasan mengisi mat a

kuliah itu disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan

masing-masing lAIN. Jika sumber daya dosen lAIN Jakarta

lebih banyak daripada sumber daya lAIN di Aceh umpamanya,

maka bobot isi kurikulum dengan mata kuliah yang sama bisa

jadi tidak sama. Jadi, salah satu ukuran kualitas suatu

lAIN ditentukan oleh sumber daya dan kemampuannya dalam

memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Dengan demikian,

akan timbul persaingan sehat antara lAIN yang ada.

Di samping itu, mat a kuliah berbobot lokal

diperba-nyak menjadi 40%, sedangkan yang berbobot nasional tinggal

60% saja lagi. Dengan keputusan ini, lAIN diharapkan mampu

lebih kreatif dan inovativ untuk mengembangkan bidang yang

merupakan ciri khas lAIN masing-masing, seperti lAIN

Jakarta ciri khasnya pembaharuan pemikiran Islam dan

Yogyakarta adalah pengembangan pemikiran ten tang

perban-dingan agama, begitu juga lAIN lainnya.

Perubahan kurikulum ini didasari atas semangat

desentralisasi pendidikan, terutama pendidikan tinggi.

Otonomi yang lebih luas diberikan kepada setiap perguruan

(7)

masing-masing lAIN merealisasikan harapan ideal tersebut.

Jawa-bannya tergantung pada kemauan dan kemampuan mereka.

Peersoalan lebih lanjut dari perubahan itu tidak

saja dalam substansinya, tetapi lebih pada penerapannya.

Bagaimana masing-masing lAIN menyikapi perubahan yang

begitu mendasar dan mengatur jadwal yang sudah terbiasa

dengan sistem dua SKS. Semua komponen sivitas akademika

dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian.

lAIN Syarif Hidayatullah salah satu lAIN yang cukup

responsif dalam menyikapi hal itu. Terbukti di setiap

fakultas sudah dilakukan loka karya tentang kurikulum baru

tersebut. Begitu juga pihak institut telah mengadakan

seminar ten tang pembentukan silabi bagi tiap-tiap mata

kuliah tanggal 1 Mei 1998.

Strategi lAIN Syarif Hidayatullah cukup tepat,

tetapi apakah di lapangan sesuai dengan petunjuk yang

diseminarkan atau tidak. Atau apakah ada kendala yang

dihadapi di lapangan, baik dari segi administrasi maupun

dari segi akademis. Persoalan inilah yang ingin diteliti,

sehingga pelaksanaan untuk tahun-tahun yang akan datang

lebih baik dan sesuai dengan semangat kurikulum baru itu,

yaitu memberikan kesempatan masing-masing lAIN otonomi

dalam mengembangkan bidang keilmuan yang diminati, sesuai

dengan sumber daya dan kemampuan lAIN tersebut.

Untuk melihat kesiapan dan pelaksanaan harapan

(8)

tersebut perlu penelitian yang mendalam,

perangkat-perangkat. yang ada baik dari

maupun dari aspek pengelola.

yaitu meneliti

aspek kebijakan

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas

peneli-tian ini memfokuskan pada bagaimana strategi lAIN Syarif

Hidayatullah dalam menyikapi kurikulum tahun 1997 dan

kendala apa yang didapati di lapangan, baik dalam bidang

administrasi dan akademis. Untuk mengetahui strategi yang

dilakukan lAIN akan diteliti berbagai kebijakan institut

dan fakultas tentang kurikulum tersebut. Apakah ada

sink-ronisasi dengan semangat kurikulum baru tersebut atau

tidak. Setelah itu diteliti juga pelaksanaannya di

lapan-gan, dengan menyebarkan angket, baik kepada pihak dosen,

mahasiswa maupun pengelola administrasi. Angkat ini akan

mengungkapkan kendala apa yang dihadapi oleh dosen di

lapangan.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Strategi apa yang dilakukan oleh lAIN Syarif

Hidayatul-lah dalam menyikapi kurikulum tahun 1997.

2. Apakah strategi yang dilakukan lAIN Syarif Hidayatullah

sudah sesuai dengan semangat desentralisasi kurikulum

(9)

tersebut atau belum.

3. Faktor-faktor apa yang menghambat penerapan kurikulum

tahun 1997 itu, baik dari aspek akademis maupun

admin-istratif.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini akan bermanfaat atau berguna

bagi lAIN Jakarta, khususnya dan lAIN pada umumnya dalam

mengambil langkah-langkahyang diperlukan untuk penerapan

perubahan kurikulum dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.

Di samping itu, kurikulum tahun 1997 baru dilaksanakan

selama satu tahun perlu segera dievaluasi agar penerapan

selanjutnya dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

Hasil dari penelitian tersebut dapat juga dijadikan bahan

pertimbangan bagi lAIN lainnya.

E. Hetode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

penelusuran proses munculnya surat keputusan tentang

kurikulum tahun 1997 dan berbagai kebijakan mengenai hal

itu, baik di tingkat Departemen Agama maupun di tingkat

lAIN, terutama lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk

mengetahui kendala yang muncul di lapangan akan disebarkan

angket kepada para pengelola pendidikan dan mahasiswa.

(10)

mahasiwa dari lima fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah,

Ushuluddin, Syari'ah, Adab, dan Dakwah. Kemudian para

pengelola administrasi, terutama bidang akademik, baik di

tingkat institut maupun di tingkat fakultas. Sampel yang

diambil sekitar 10% dari pihak dosen dan adiministrasi,

sedangkan mahasiswa sebanyak lima persen, terutama yang

sudah mengalami kurikulum baru.

F. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan penelitian akan berlangsung

mulai dari bulan Desember 1998 sampai bulan Maret 1999,

yaitu selama 4 (empat) bulan, dengan pembagian waktu

sebagai berikut:

1. Waktu persiapan selama satu bulan

2. Waktu pelaksanaan selama dua bulan

3. Waktu penulisan laporan satu bulan (rincian jadwal

terlampir)

G. Personalia Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kolektif dosen

Fakultas Ushuluddin lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

anggaran 1998/1999, yang para peneliti adalah:

1. Ketua Dr. Amsal Bakhtiar

(11)

3. Anggota

4.

5.

I. PeJilbiayaan

Drs. Isa Salam, Mag

Ora. Tien Rohmatin

Kasmini, BA

Penelitian ini dibebankan pada anggaran penelitian

DURK lAIN Jakarta tahun anggaran 1995/1999.

(12)

BAB

n

KERANGKA TEOR!

A. Tinjanan

Pustaka

1.

Pengeman dan

Fungsi

Kurikulum

Setiap lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan suatu Ulmha pendidikan perlu menmmskan tujuan yangjelas. Dengan bertitik tolak pOOa tujuan tersebut kemudiWl direncWlakWl kegiatWl-kegiatWl YWl8 akWl dis!yikWl kepOOa peserta didik (mahasiswa). Semua kegiatWl dan pengalaman be1!yar YWl8 direncanakan, diprogramkWl dan diselenggarakan oleh tenaga pendidik untuk mahasiswa dengan maksud mencapai tujuan pendidikan dinamakWl kurikulum.

TUjUWl kurikulum yang akan dicapai, melalui kegiatWl akademik barns dinyatakan secara jelas. Tujuan kegiatWl akOOemik ini merupakWl perumusan YWl8 jelas tentang perubahllD perubahllD pada kemampUllD pengetll1man, keterampilllD dllD

sikap mahasiswa YWl8 hendak dicapai sesudah ia menyelesaikllD pendidikan.

Dalam UndWlg-UndWl8 Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkllD bahwa kurikulum adalah seperWIgkat rencllDR dllD pengatunm mengenai isi dan pe1!yarllD serta carn YWl8 digunakllD sebagai pedomllD penyelenggllfll8ll kegiatllD bell\iar mengl\iar.1

(13)

2

.,

Dllri ungakapan diotas dapat dipahllUli bahwa kurilmlum itu

adaIBh :

- Suatu bahan tertulis

yang

berisi uraian tentang program pendidikan di 8uatu

Perguruan Tinggi yanghllT\lll dilaksanakan dari tahun ketahWi.

- Suatubahan tertulisyang dimaksudlmn untuk diperglIDokan oleh pora dosen dalam melaksanakan pel18l\iaran untuk mahasiswa.

- Suatuusaha untuk menyampaikan asas-asas dan cora-cora yang penting dllri 8uatu

rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rups, sehingga dapat dilaksanakan oleh dosen di Perguruan Tinggi.

- Thjuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cora-cora penilaian yangdirencanakan dan digunakan dalam pendidikan.

- Suatu progrnm pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai

tnjuan-tnjuan pendidikan tertentu.2

Dalam proses belajar mengajar, kedudukankurilmlum sangat penting, karena dengan kurikulum mahasiswa sebagai individu yang berkembang akan mendapat manfaat. Di samping itn kurilmlum juga berfimgsi bagi kepentingan-kepentingan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.

- Fungsi

kurilmIum

sebagai alatljembatan dalamrangkamencapai tnjuan pendidikan. Thjuan pendidikan dapat digambarlam dllri tnjuan tertinggi, yaitn tqjuan terakhir yang akan dicapai yang disebut Thjuan Pendidikan Nasional, Thjuan Fungsional, Tujuan Kurikuler, sampai tnjuan yang paling rendah, Tujuann Intruksional, yaitn

tnjuanyang

akan

dicapai setelah kegiatan belajar.
(14)

Tujuan pendidilam tefllebut hllflJll dicapai seclll1l bertingkat. Tingkat paling baWllh hllflJll mendukung unhJk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional.

- Fimglii kurikulwn bagi mahasiswa

Kurikulwn sebagai urgensi belajar dillll8Ull dan disiapkan W1tuk mahasiswa sebagai salah satu konsekwensi pendidilam semester. Dengau kurikulwn diharapkan mahasiswa akan mendapst sejwn1ah pengalaman besar yang kelak dapat dikembangkan,gunamelengkapi bekal hidup mereka.

- Fungsi kurikulwn bagi DosenlfenagaPelJ81Yar

Bagi plll1l dosen, kurikulwn berfungsi sebagai pedoman ketja dalam menyusun dan mengorgmUsasi pengalaman belajar plll1l mahasiswa. Di samping ito, kurikulwn juga berfimgsi sebagai pedoman IDltuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan mahasiswa dalam rangka menyerap sejwn1ah pengalaman

yang

diberi1rnn.

- Ftmgsi kurikulwn bagi Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor, Pembantu Rektor1,

atau

Dekan dan Pembantu Dekan

1).

Bagi plll1l pemimpin perguruan

tinggi,

kurikulwn berfimgsi sebagai pedoman dalam mengadakan fimgsi BUpervisi (IDltukmemperbaiki situasi belajar,IDltukmenciptakan situasi yang menWljang proses belajar mahasiWR ke arab

yang

lebih baik, unhJk memberikan bantuan kepada plll1l dosen dalam mengajar). Selain itu bagi mereka, kurikulwn juga berfimgsi sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulwn Iebih lanjut, dan pedomanIDltuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mcn81Yar.
(15)

- Fungsi kurikulum bagi Orang Tua Mohasiswa

Bagi orang tua mahasiswa, kurikulum berfungsi Wltukmembuka peluanglkesempatan pada merekaWJtuk turut serta membantu usaha perguruan tinggi dalam ュ・ュセオォ。ョ

putra-putri mereka, berupa konsu1tasi langmmg tentang masalah-masalah yang

dihadapi anale-anale mereka

atau

bel]>artisipasi dalam membimbing anak-anak mereka

agar

berhasil mencapai tujuan pendidikan .

- Fungsi Kurikulum bagi LembagaPendidikan Tingkat di

atasnya

Selain berfungsi b98i Perguruan Tinggi bersonglO1tan,kurikulumjuga berfungai bOSi

lembaga pendidikan pada tingkat di atasnya, antara lain sebagai pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan, dan sebagai upaya penyiapan tenaga bam.

- Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat

Di antara fimgsi kurikulum bagi masyarakat adalah sebagai sar-ana ikut memberikan

bantuan guna memperlancar- pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan

keIjasama dengan pihale orang

tuaI

masyarakat, dan ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam ranglea penyempumaan program pendidikan di Perguruan

Tinggi agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan pekerjaan.

2.KomponenKmikuJmn

Kurikulum adalah sauotu sistem yang mempunyai sekurang-kurangnya

empat kelllllIIlpuan pokok, yaitu:: tujuan, isi, organisasi,danウエイZャエ・eセ[M ...•••".•.•"..•.セ .._

a.1. Tujuan

(16)

kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil tidalmya progrnm pendidikan/peD8lYaran dapat diukur dari sebernpa jauh dan banyalmya

pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga

pendidikan, harns dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan/hendak dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Secam umum lerdapat dna tujuan yang tercantum dalam setiap

kurikulum, yaitu セオ。ョ secam keseluruhan dan tujuan setiap bidang studi atau malakulillh.

a.2. Tujuan setiap bidang studilmata kuliah

Tujuan

ini

merupakan penjabaran tujuann Institusional di atas, yang

meliputi tujuan kurikulum dan instruksional

yang

terdapat dalam setiap GBPP

(Garis-garis Besar Progrnm PeD8lYaran) liap bidang studi/mata kuliah. Baik

tujuan kurikulum maupun inlruksional mencakup aspek-aspek pengetahuan,

keterampilan, sikap dan nilai-nilaiyang diharapkan dimiliki anak didik setalah mempelajari liap bidangstudidan pokok bahasan dalam proses pengajaran.

b. lsi

Setiap progrnm kuriku1um bensi segala sesuatu yang diberikan kepada

anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalamrangka mencapai tujuan. lsi

kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi/satuan

progrnm masing-masing bidang studi tersebut Jenis-jenis bidang studi ditentukan

berdasarkan tujuan institusional lembaga pendidikan dengan kriteri!L!!I!.lIkah,

(17)

bidang-bidang studi itu menopang tujuan stan tidal<:. Dengan laiterill. tel1lebut, bidang studi diberikan pada sualu perguruan linggi akan berbeda dengan bidang sludi yang diberikan dengan perguruan tinggi yang lain. Misalnya bidang sludi yang diberikan di IAINakanberbeda dengan bidang sludi yang diberikan di IPB atauIKIP.

lsi Program suatu bidang studi yang dilliarkan adalah isi kurikulum itu sendiri yang disebut Silabus. Silabus ini selanjutnya dijabarklUl ke dalam bentuk pokok-pokok bahnsan dan sub·sub pokok bahnsan serta nraian bahan pelsYlIrllIl yang akan dijadikan dasar pengambilan bahan dalam setiap kegiatan beillisr menglliar di bIas oleh pihak dosen. Penentuan pokok-pokok bahaslUldansub-sub pokok bahaslUl harus mengacu pada tujulUl instruksional.

c. Organisasi

Yang dimaksud orgmllsasi kurikulum adalah struktur program kurikulum berupa kerangka program-program penglliaran yang akan diberikan kepada mahasiswailUlak didik. Organisasi kurikulum memiliki dna jenis, struktur horizontal berhubuoglUl dengan masalah pengorganisasian kurikulum dalam bentuk penyusuolUl bahlUl-bahlUl pengajllrllll yang akan disampaikan. Bentuk penyusunan bahan-bahan penglYaran itu dapat secara terpisah (separate subjek),

kelompok-kelompok mata peilliaran (Ccralated), atau penyaluan sebuab peilliaran(integrated).

(18)

kelas, tanpa kelas, atau gabUJJgllllkedullIlyll, dengan sistem

tmit

waktu semester atau catur wulan, termasuk dalam halini adaIah pembagiantmtukmasing-masing bidang studi, misalnya tmtuk bidang studi 2 SKS 100 menit /pertemuan, 3 SKS 150menitlpertemuan kelas.

d. Strategi

Komponen strategi yang dimaksud adalah strategi pelaksanaan kurilrnhnn di lamb8l!a nendidikan. Stratelli nelaksanaan kurikulum.

beruPa

ClJClIo

yang ditempuh dalam melaksanakan ーセQャイャャiャL penilaian, bimbingan dan

konseling, pengaturan kegiatau perkuliahan,a1at-a1at media ーセ。イ。ョL dan

sebagainya

3. Struktnr Program KurIkulmn

struktur

Program Kurilrnlum mencakup isi, jenis, orgamsasl program,

a10kasi waktu dan bobot SKS setiap jenis program.

Struktur

program disusun setelah tujuan inatitusional dirumuskan.

Dalam kurikulum inti di Perguruan Tinggi biasanya terdiri dari tiga jenis/komponen, yaitu : Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Keahlian

(MKDK),danMata Kuliah Keahlian (MKK).

Kelompok Mata KuIiah Umum

(MKU)diaraban

pada pembentukan
(19)

Kelompok Mata Kuliah D911llr Keahli911 (MKDK) diarahk911 kepada

pembenlukan sikap profesional dan rasional mengarnh suatu profesi yang

bersangkutan dibentuk secan kompeten.

Biasanya mota knliah-mota kuliah ini meliputi pengsntardankonsep-kollBep

dasar yang menjadi llYarat mempellYari

mota

kuliah keahlian, sehingga dilYarkan

pada awal-awal program.

Kelompok Mota Kuliah Keahlian (MKK) diarahkan pada pembentukan

profil Iulusan yang kompeten di bidangnya (proftsional), yang berpengetahuan

mendalam, ahli dansanggup mengadakan penelitian tentang

dan

dalam bidangnya.

Setiap mata knliah (MKK) berisi moteri-maleri yang sesuai dengan profesi

lulusannya

Dari struktur progrmn ternebut akan dapat diketahui jenis-jenis progrmn

yang dislYikan, perhandingan alokasi waktu yang diadakan (sesuai dengan bobot

SKS) untuk setiap mala knliah

dari

tiap semester; alur

atau

kerangica poor

pembentukan fungsi lulusan; dan bagaimana memberi bimbingan skademis kepada

mahasiswa pada sast regislrasi mala knliah.

4. PengembanganKmikuIum

Pengembangan knrikuIum adaIah segala kegiatan untuk mengahasilkan

kuriknlum barn melalui langkah-Iangkah penyusunan, pelsksanaan dan

penyempWllaan knriknlum berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan terhadap

(20)

Secara umum setidaknya terdapBt tiga faktor yang mendorong teljadinya

perubahan kurikulum pendidikan pada berbagai negara dewasa ini. Pertama,

bebasnya sejumlah wilayah tertentu di duniaini dan terlrnssainyakawnkolonialis. Kemerdekaan negara-negera di dunia menyadarkan mereka bahwa selama ini

mereka telah dibina dalam sualu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi

dengan cita-cita nssional mereka. Untuk itu mereka mulai melakukan perubahan

dalam kurikuhun dan sistem pendidikan yang ada Kedua, perkembangan ilmu

pengetlUmml aml teknllllllli YAnll Rsmaat peRat Verkemb_AAlAmberbaeai sab_

ilmu pengetahuan, ada yang mengukuhkan teorl-teorl lama, ada pula yang melahirkan

teori-teori bam PerkembangWl tersebut mendorong diadakannya berbagai

perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum. Ketiga, pertambahan

penduduk yang sangat pesat di berbagai negara. Dengan bertambahnya penduduk,

maka bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan, sekaligus bertambah pula bidang-bidang yang dibutuhkan. Hal ini juga mendorong diadakan

berbagai perubahWl terhadap sistem, cara, dan isi

kurikuum

pendidikWl yang ada

selamaini.

Landasan pengembangan kurikulum dapat menjadi titik tolak sekaligus titik

sampai. Titik tolak berarti pengembangan kurikuJum dapat didorong oleh

pembaharuan tertentu seperti penemuan teorl belaJar yang baru dan perubahan

tuntutan

masyarakBt terhadap fimgsi pendidikan. Titik sampai berarti kurikulum

barns dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapBt merealisasi perkembangan

(21)

tuntutan st'jllfllh masa lalu, perbedllan latar belalrnng mahasiswa, nilai filsafat suatu mllllYarakat, dan tuntutan kullurI budaya tetentu.

Ketika hendak mengembangkan kurikulum, suatulembaga pendidikan dapat menggunakan priDllip-priDllip yang telah berkembang di dalam kehidupan sehari-hari atoo dapat pula menetapkan prinsip-priDllip bam Karena itu, bisa jadi suatu kurikulwn mengguoalrnn prinsip-prinsip yang btlrlainan dtlngan

yang

digunakan kurikulum lama

Di antaraprinsip-prinsip yang umum dipakai dalam pengembangan kurikulum adalahsebagai berikut:

- Prinsip orientasi pada tujuan

Segala usaha pengembangan kurikulwn dilakukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah dinnnuskan.

- Prisnip relevensi

Pengembangan kurikulum dimaksudkan agarmahasiswa yang telah menytlltlsaikan pendidikan dengan kurikulum tersebut dapat memenuhi jenis danmutu tenagakerja yang dibutuhkan oleh mllll)'Brakat

- Prinsip efisiensi

Pengembangan kurikulum dimaksudkan agar segala kegiatan kurikulum dapat dilaksanakan memakai waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain sehemat-hematnya dengan hasil memadai.

- Prinsip efektivitas

Pengembangan kurikulwn ditujukan agar segala kegiatan kurikulum dapat meqiadi tujuan pendidikan tanpa melakukan kegaiatan-kegiatanyangォエjョᆬjァᄋー。ウエゥセセ ....ᄋ⦅ᄋセN⦅N

(22)

- Prinsip fleksibiltas

Pengembangan kurikulum harns disesuaikan dengan situasidan kondisi setempat,

tanpa mengubah tujuan yang harns dicapai.

- Prinsip kontinuitas

Setiap kegiatan dalam pengembangan kurikulum merupakaan nmgkaian yang

kontinu dengan kegiatan-kegiatan lain secara berjenjang dan berkelaqjutan.

- Prinsip sinkronitas

Pengembangan kurikulum dalam rangka berusahaagar semnua kegiatan kurikulum

mempunai arab dan tujuan yang sarna, sehingga suatu kegiatan tidal<: bertentangan

atau

mengharnbat kegiatan-kegiatan lainnya.

- Prinsip objektivitas

Pengembangan kurikulum hams berpedoman pada kebenaran ilmiah, tidal<: terpengaruh oleh sikap-sikup emosional dan irasional.

- Prinsip demokrasi

Pengembangan dan pelaksaaan kurikulum dikelola secara demokrasi, tidak otoritas.

Selain prinsip-prinsip di alas, bagi lembaga-Iembaga pendidikan terbuka

kesempatan W1tuk menciptakan sendiri prinsip-prinsip barn bagi pengembangan

(23)

B. SpesifJkasiAngketdan Pedoman Wawancara

Proses pengumpulan data dallllll penelitian ini dilakukan dellgatl langkah-Iangkah

sebagai berikut:

a. Menyebarkan angket yang memuat pertanyaan dan pilihan jawaban serta isian yang

hams diisi oleh pam responden terpilih;

b. Memerilrna jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dall11ll daftar isian untuk semua angket yang diisi sesuai peb.mjuk;

c. Mentabulasikan jawaban-jawaban ke dallllll daftar yang telah dipersiapkan,

selanjutnya di olah ke dalam label distribusi frekuensi.

2. Identifikasi Data

a.Angket

Angket yang disebarkan betjumlah 50 buah, setelah diteliti yang kembali dan

sah hanya 29 buah, sisanya dengan berbagai alasan seperti hilang, blangko dan sarns

sekali tidak kembali 21 bush. Responden terdiri

dari

Dosen - Khususー・セ。イ semester

I&illdari lima fukultas, yaitu Tarbiyah, Ushuluddin, Adab, Syaria'ah, dan Dakwah.

Pertanyaan yang、ゥセオォ。ョ kepada responden brisi 20 pertanyaan dengan rincian

sebagai berikut:

1. Identitas responden teridiri dari 5 pertanyaan, yaitu jenis kellllllin, status

kepegawaian, status kepangkatan, mata kuliah yang diasuh dan lamanya mengasuh

mata kuliah tersebul

2. Sosialisasi & penerapan kurikulum terdiri

dari

14 pertanyaan yaitu pemaharnan
(24)

penernpan

kurikulum,

perubahan bobot SKS,penambahan

waktu,

kendala ,

kecocokkan kurikulum denganBCD,respon mahasiswa, usaha fakultas, pengurnngan

beban SICS, dan pemadatan mata kuliah berseri.

3. Harapan dan saran terdiri dad langkah-langkah/strategi dan kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan kurikulum 1995

yang

disempumakan. b. Wawancara

Wawancara dilakukan dalam upaya mendapatkan informasi yang rcfresentatif

mengenai strategi lAIN dan Fakultas-Fakultas (Tarbiyah, Ushuluddin, Adab, Syari'ah,

dan Dakwah) di dalam menggiatkan pelaksanaan kurikulum 1997 dan sekaligus untuk

mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor

yang

menghambat bagi terlaksananya

kurikulum 1997.

Para informan ini terdiri dad pengelola administrasi, terutama bidang Akademik baik ditingkatInstitutmaupun ditingkatfilkultas.

Pertanyaan

yang

diajukan terdiri dari 18 pertanyaan dengan uraian sebagai berikut :

1.Pertanyaan no. 1-14 mengenai langkah-langkah

atau

strategi IAIN dan lima fakultas

dalam penernpan Kurikulum 1997, yaitu kapan dimulainya penernpan. Bagaimana

sosialisasi dan sejauhmana evaluasinya

(25)

BAB

ill

HASIL PENELlTIAN

A.. Deskripsi dan Interpretasi Data

Pengelompokkan ini berdasarkan cara yang ditempuh dalam mengambil data

Data yang didapati dari basil angket dijadikan satu kelompok setelah dibahas,

pentabulasian disusun secara sederhana Data yang ada disusun dalam bentuk tabel

dengan satu kolom tunggal. Dalam kolom tunggal yang tersusun Vertikal itu terdapat frekwensi-frekwensi yang diperoleh, baik dalam bentuk angka mutlak dan dalam bentuk persentase. Pentabuliasian ini dilakukan agar data dapat dibaca dengan mudah

dan maknanya dapat dipahami.

Sedangkan

data

yang didapati

dari

hasil wawancara disusun dalam kelompok sendiri. Susunan isi hasil wawancara sesuai deDgllllurutan pertanyaan yang

terdapat pada pedoman wawancara Adapun penempatannya, perfakultas dan

per-responden yang diwawancara

Secarajelas, pengelompok data-data tersebut adalah sebagai berikut

TABEL I

NO.

JENIS KELAMIN

F

% KETERANGAN

1 Laki-laki 24 82,8

2 Perempuan

5

17,2
(26)
[image:26.525.21.460.87.613.2]

TABEL IV

NO. LAMA MENGASUH F % KETERANGAN

1 1 Semester 11 37,9

2 2 Semester 6 20,7

3 3 Semester 4 13,8

4 4 Semester 8 27,6

JUMLAH

29

100

Tabel IV berisi penjelsan tentang lama mengasuh masing-masing mata kuliah yang

diajarkan, yaitu sam sampai dna semester 58,6 %, sedangkantiga sampai empat semester

41,4%.

TABEL V

NO. PEMAHAMAN F % KETERANGAN

KURIKULUM

,

1 Sangat paham 8 27,6

2 Faharn 16 55,2

3 Tidak fuharn 5 17,2

4 Sangat tidak faharn 0 0

JUMLAH 29 100

Dad tabel V dapal diketahui bahwa sebagian besar dosen yang mengajar dengan memakai

Kurikulum 1997 telab memabami kurikulum yang mereka pergunakan, yskui 82,8 %.

(27)

TABEL VIII

NO.

PERBANDINGAN

F

%

KETERANGAN

1

Jauh

lebih baik 0 0

2 Lebihh baik 5 17,2

3 Sarnasaja 11 37,9

4 Lebih buruk 9 31,1

5 Lain-lain 4 13,8 Kosong / tidak memilih

JUMLAH 29 100

Tabel VIII berisi pendapat tentang perbandingan antara kurikulwn 1997 dengan yang

sebelwnnya; 17,2% menyatakan lebih bail<, 37,9 % menyatakan sarna, 31,1 % menyatakan

lebih buruk, sedangkan yang kosong 13,8 %.

TABEL IX

NO. KEIKUT SERTAAN F % KETERANGAN

DALAM BCO

1 Menyusun BCD &Seminar / 9 31,0

Lokakarya

2 Menyusun BCD saja

4

13,8

3 1kut seminar / Lokakarya saja 8 27,6

4

Tidak dua-duanya 6 20,7

5 Lain-lain 2 6,9 KosongI tidal< memilih

JUMLAH

29

100

Sebagian besar dosen terlibat dalam menangani Kuril.:1l1wn 1997, tabel IX menyatakan:

31,0 % ikut seminar dan ikut menyusun BCD, 13,8% ikut menyusun BCD saja, 27,6 %

ikut SeminarlLokakarya saja Jika semna ini dijwnlahkan maka menjadi 72,4%. Sedangkan

[image:27.524.23.462.30.592.2]
(28)
[image:28.524.24.463.102.654.2]

TABEL X

NO. PENERAPAN

F

% KETERANGAN

KURlKULUM

1 Sudah, sejak awal diterbitkan 8 27,6

(1997)

2 Sudah, sejak 1

taInm

yang Ialu 7 24,1

3 Sudah, tapibarn semesterini 11 37,9

4 Sampai sast

ini

belum meng- 0 0

gunakan Kurikulum Bmu

5 Lain-lain 3 10,3 Kosong / tidak memilih

JUMLAH 29 100

Tubel X tentang penernpan Kurikulum 1997; 27,6 % sudah menernpkan sejak awal

diterbitkan (1997), 24,1 % sejak setalnm yang lain, berarti sarna dengan sejak awal, 37,9

% mulai menerapkan semester ganjil tahun 1998/1999. Berarti 87 % telah

menernpkannya, yang belum menggunakannya 0 %. Sda 10,3 % yang belangko.

TABEL XI

NO. PERUBAHAN MENJADI 3 F % KETERANGAN

SKS

1 SangBt tepat 0 0

2 Tepat 10 34,5

3 Tidak tepat 12 41,4

4 Sangat tidak tepat 3 10,3

5 Lain-lain 4 13,8 Kosong / tidak memilih

(29)

Tabel XI berisi pendapat tentnng perubllhan jumlllh SKS matakulillh dmi 2 SKS menjadi

3 SKS; yang menyatakan sangat tepat 0 %, tepat 34,5 % , yang menyatakan tidal< tepat

41,4 %, sangat tidal< tepat 10,3 %,jika digabung menjadi 51,7 %, yang bel8llgko 13,8 %.

Jadi jumlab yang memandang perubabaninitidal< tepat, relatifbesar, yakni 51,7 %.

TABEL XII

NO. PENAMBAHAN WAKTU F % KETERANGAN

1 Sangat setljju 3 10,3

2 Setuju 14 48,3

3 Tidak setuju 7 24,1

4 Sangat tidak setuju 3 10,3

5 Lain-lain 2 6,9 Kosong / tidak memilih

JUMLAH 29 100

Tabel XlI berisi pendapat tentnng penambabanwaktu tatap muka; yang berpendapat sangat setuju 10,3 %, setuju 48,3 %, tidak setuju 24,1 %, sangat tidak setuju 10,3 %, 6,9 %

belangko. Jadi yang tidak setuju bila ditambllh dengan yang sangat tidak setuju menjadi

34,4 % masih relatifbesar.

TABEL XIII

NO. KENDALA

F

% KETERANGAN

1 Sangat banyak 4 13,8

2 Banyak 6 20,7

3 Tidal< banyak 14 48,3

4 Tidal< ada 2 6,9

5 Lain-lain 3 10,3 Kosong / tidak memilih

.nJMl,AH 29 100

[image:29.526.26.486.176.725.2]
(30)

Tabel

xv

berisi pengamatan dosen terhadap respon mahasiswa berkenaan dengan

penerapan Kmikuhnn Barn 1997; yang menyatakan sangat setuju 0%, yang menyatakan setuju 69 %, tidal< setuju 13,8 %, sanga! tidak setuju 3,5 %, sedangkan yang belangko

[image:30.528.21.463.164.591.2]

13,8%.

TABEL XVI

NO. USAHAFAKULTAS F % KETERANGAN

1 Sanga! Maksimal 1 3,5

2

Maksimal 9 31

3 Tidak maksimal 18 62

4 Sanga! tidal< maksimal 1 3,5

5 Lain-lain 0 0 KosongItidal< memilih

[image:30.528.24.461.553.731.2]

JUMLAH 29 100

Tabel XVI berisi penilaian para dosen terhadap usaha Fakultas dan IAIN dalBIll

menarapkan Kurikulum 1997; yang menyatakan sangat maksimal 3,5 %, maksimal 31 %,

tidak maksimal 62 %, sanga! tidal< maksimal 3,5%, yang belangko 0%. Jadi sebagian

besar dosen menyatakan belum maksimal, yakni65,5 %.

lABEL XVII

NO. PENGURANGAN SKS F % KETERANGAN

MENJADI144

1 Sangat setuju 5 17,2

2 Setuju 12 41,4

3 Tidak setuju 8 27,6

4 Sanga! tidak setuju 2 6,9

5 Lain-lain 2 6,9 KosongI tidal< memilih

(31)

Tabel XVII berisi pendapat dosen tentang penguranganjumlah 3K3 yang harus

diseleaikan oleh mahasiswa 31 dari 160 SKS menjadi 144 SKS; yang menyatakan

sangat setuju 17,2%, setuju 41,4 %, tidak setuju 27,6 %, sangat tidak setuju 6,9 %,

belangko 6,9%.

TABEL

xvm

NO.

PEMADATAN MATA

F

% KETERANGAN

KULIAH BERSER!

1 Sangat culmp 2

6,9

2 Cukup 10 34,5

3 Tidakcukup

11

37,9

4 Sangat tidak cukup 4 13,8

I

5 Lain-lainJUMLAH 292 1006,9 KosongI tidak memilih

Tabel XVlIl berisi pendapat dosen tentang pemadatan mata kuliah yang berseri

L1L

ill, atau N menjadi satu atan dua mata kuliah dianggap efektif7cukup; yang menyatakan sangat cukup 6,9 %, cukup 34,5 %, tidak cukup 37,9 %, dangat tidak cukup 13,8 %,

belangko 6,9%.

Dari label ini dapat diketahui bahwa sebagian besar dosen menilai pemadatan

seperti yang teJjadi dalam Kurikulwn 1997 tidak cukupIUltukmencapai sasaran atautidak

[image:31.529.26.463.170.504.2]
(32)

B. Analisis Data

Kurik'Uhuu SI lAlN tahun 1995 bam berjalan satu tahun lUltuk dua semester,

Departemen Agama mellgeluarkan SK Mellteri Agama No. 383 Tahun 1997 tentang

Kurikulum Nasional SllAlN dan STAIN. SK. No, 383 TahtUl 1997 tersebut dikeluarkan

(untuk) sebagai penyempumaan terhadap SK Menteri Agllma NO.27 Tahun 1995 yang

juga tenlang Kurikulum. Penyempumaan ini didorollg oleh keinginlln berkaitan dengan

keinginan untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, efisiensi dan kesesuaian dengan dunia

kerja

Selain itn, khusus terhadap kurikulum 1995 terlah muncul berbagai keluhan tentang kelemahan-kelemahannya antara lain: terlalu kalal, terlalu banyak pencabangan

ihnu (propliperti) sehingga beban yang dipilml peserta didik terlalu berat dan terkesan

behnn memiliki daya penyesuaian yang mendasar dengan b"rbagai tantangan dan tuntutan

perubahan yang terjadi.J

Berkenaan dengan hal ini Departemen Agwna nJelllbentuk Tim PenyempllrnalJIl

Kurikulurn 1995 yang terdiri dari pihak-pihak terbit dan benninal, rnemiliki kepeduliml

!"rhadap upaya pembinaan dan pengembangan lAIN ,ebagal salah satn perguman tinggl

ケセuQァ tenllasuk Sistem Pendidikan Nasional. Tim terse but (ini) bertngas menyusull

(krap- t1erap Kllrilmlurn Bam setelah menerima masukan-masukan dari berbagai L,lli"!

melalw proses pembahasan disk'Usi yang panjang; hingga tersusun derap-derap kurilmilim

yang akhimya dituangkan (tersusun dalam SK menteri Ag!UIJaNo. 383 Tahun 1997 tentang

Klirikulunl Yang Disempurnakan. Setelah SK tersebut turun, maka L'l.lN jakarta sebagai

(33)

A. Langkah-Iangkah Sebelum Penerapan

Berdasarkan data yang dikmnpulkan dari lapangan, terdapat dua kategori,

kebijakaanaan di IAIN Jakarta dalam mensikapilusaha melaksnakan kurikulum 1997

atan istilah kurikulum 1995 yang disempurnakan. Ada yang bersifat Institut, yaitu

kebijakaanaan (yang diambil) oleh

pimpinan

IAIN yang masmg-maslOg

.

.

mencaknpilmeliputi seluruh fakultas dan ada kebijakaBllaan yang diambil

oIebJdilakukan pimpinan setiap fukultas , seperti yang akan diuraikan berikut ini.

1. Lanllkah-laIlllkah lnslilul

Langkah awal yang dilakukan oleh pllllpwan IAIN jakarta, yailu

menyebarkan atan menyampaikan SK Menteri Agama No. 383 tahun 1997 yang

berisi Derap-derap Kurikulum Nasional Program Sarjana (SI) IAIN yang

disempurnakan itu kepada seluruh fakllitas. Penyampaian kuri1:ulum ini diseliai

instruksi agar setiap fukultas segera menerapkannya bagi mahnsiswa barn tahun

1997/1998. Instruksi ini tertuang dalam SlD'at Pimpinan IAIN jakarta No.

PP.023.3N1l/1997, tertanggal 21 Juli 1997 yang ditllllda tangani Purek I dan

ditujukan kepada seluruh Dekan Fakultas yang ada diling111l1gan lAIN Jakrnia.

Selain itu, pimpinan IAlN jakmia mengadnkan rapal koordinasi dengull

para pimpinBll fakultas dlUl unit-unit kerja terkllJl, pHda minggu pertrnna buhUl

Agustus 1997, membicarakan hal-hal yang berkenan dengan langkah-Iangkah

berikutnya dalam melakslUlakan kurikullllll 19967.

Selmuutnya, Pimpinan I./I.1N Syarif Hidayalullah i"kmia melalui SK No. 68

'1'3111111 1997 membelllllk Tim PellyuSllll Kllrlok lAIN Syarif HidayatuJlah Jak;uia

(34)

diambil dan terdiri dari pimpinan illilttut, baik akademik maupun administratif; dan

Dekan-Dekan Faku1tas. Sedangkan Tim Faku1tas terdiri dan Pudek1, kelua-kelua Jurusan dan Pimpinan Administratifyangterkait

Tugas Tim penyusun adalab menyiapkan bahan-bahan unluk keperluan penyusunan

kurikulwn;

bertanggungjawab terhadap kelancaran proses penyusunan Kurlokdanmeyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Rektor.

Adapun pembiayaan yang diperlukan dalam kegiatan yang berkaitan dengan

Iugas ini dibebankan kepada anggaran IAlN Syarif Hidayatullab Jakarta tahun

1997/1998.

Perihal pengolahan kurikulmn dan pengembangannya serta penyusunan BCO,

Tnstitut hanya sebagai koordinator dan fasilitator, sedangkan yang berperan adalab

dosen-dosen atoo pakar-pakar dari smeua fakultas yang ditmUuk oleh

masing-rnasing fakultas. Kebijaksanaan ini dilakukan unluk mata kuliab yang

terhirnpun dalam kelompok MKU dan MKDK. Adapun IUltuk mata kuliah yang

termasuk MKK sepenulmya diserahkan kepada faku1tas dan jurusan masing-rnasing

yang membenluk panitia, menyernpurnakan dan menyusun BCO, IAlN menyediakan

dana dan pasilitas. Begilu juga Kurlok, sepenulmya diserahkan kepada faku1tas, baik

SKS, BCO-nya dan rnenenlukan isi rnasing-rnasing.4

Dalam pelaksanaan penerapannya di lapangan, Tnstitut menyerahkan

sepenuhnya kepada fakultas, namun Instilut tetap memantau malalui mekanisme

kerja yang telab ada, lebih-lebih lagi silabus ini belmn merupakan hasil final,

(35)

mengadakan orientasi kurikuhun pada tanggal 12 Desember 1998. Acara ini

diikuti oleh unit-lUlit terkait, baik dari institut atanplUl fakultas. Dalam acara tersebut

telah ditampilkan dua orang pakar tentang kurikulum yang menyampaikan

makalahnya Selain itu, yang lebih penting lagi, adalah laporan-laporan atan

masukan-masukan dari masing-masing fakultas berkenan dengan Kurikulum 1997

yang baru setahlUl dijalankan.

Selain orientasi kurikulum, pemantauan dilakukan melalui rapat-rapat

koordinasi tingkat institut yang dihadiri Purek I, Pudek-Pudek I, Kepala Biro

Akademik

dan

kemahasillWaWl dan Kasubbag Akademik dan KemahaiswaWl. Rapat sempa ini flUdah sering dilakukan oleh instilut.

Berkaitan dengan peningkatan pelaksll8.<U1 kurikulum di lapangan illStitut

mellgadakan pellataran para dosen yang berkaitan dengan sertifikasi, yaitu

Workshop of High Education. Bagi tennga administrasi juga akan ada penataran .

sempa

2. Langkah-langkah Fakultas

Langkah-langkah yang diambil oleh Fakultas·Fakultas dilingkungan IAIN

Syarif Hi dayatullah dalarn rmJgka melaksanakan Kurikulum 1997 dengan baik, pada

garis besarnya sarna dengn langkah-langkah yang dilakukan Institut. Masing-masing

fakultas membentuk timpenyusun kurikulum, penyusun BCO, dan panitia pelaksanan

workshop

atau

semiloka penyusunan kurlok. Umpamanya Fakultas Syari'ah
(36)

Uillmluddin melalaui SK Dekan Fakultas Ushuluddin Nomor: 01 Tahoo 1998,

tertanggal 13 Februari 1998.

Lain halnya dengan Fakultas Adab. Di Fakultas Adab pimpinan tidak

mengeluarkan SK ootuk pembentukan Tim Penyusunan Kudok atan BCO, tetapi

mempooyai Tim Penyusoo KurlokInstitutyang berasal dari Fakultas Adab yang telah mendapat SK dari Rektor IA1N SyarifHidayatullah Jakarta.

Tim-tim di fakultas ini, berada di bawah koordinator Pudek I dengan

anggota-anggotanya terdiri dari Ketua-ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan,

Dosen-Dosen pemegang mata kuliah tertentu dan Staf Administrasi, Kasubbag

Akademik dan Kemahsiswaan, Kasubbag Dmwn,

dan

kepala Bagian Tata Usaha

Namoo adajugayang tidak melibatkan StafAdministrasi, seperti Fakultas Adab dan

Tarbiyah.5

Tugas (utama) Tim adalah menyusun Deraft Kudok, menyugoo Silabus,

membuat BCO dan menyusun

atau

menempatkan mata kuliah persemster.

Selain dari langkah-Iangkah di atas, fakultas juga ada yang mengadakan

temu wicara dengan dosen-dosen dan dialog dengan mahasiswa berkenaan dengan

kurikuhnn, guna mendapat masukan-masukan dari mereka6

Langkah terakhir yang diambil adalah menyeleksi, menggodok dan

menyempumakan hasil-hasil kerja

dan

masukan-masukan yang didapati. Hal ini

5 Ketika Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas tersebutakan diwawancarai, mereka menolak dengan alasan tidak dilibatkan dalam mellangani Klll'ikulum 1997.

(37)

dilekukan fnkultas melalui Pudek 1,Ketua-Ketua Jmusan, dan Sekretaris-Sekretaris

Jurusan di bawah pemantauan Dekan.

B. Pelllksanaan Kmikulum1997 diMasing-Masing Fakultas I. Sosialisasi Kuikulum

Penyebaran Kurikulum 1997 di lingkungan lAIN Jakarta kepada para dosen

dan tenaga adminislrasi secara tidak langsung telah berjalanltetjadi melalui

pembentukan Tim PenyuSWl Kurlok dan BCO serta pembentukan Panitia Seminar,

Semiloka, Workshop; baik tingkat Institut atmJpun tingkat Fnkultas. Karena tim

tersbut melibatkan sejumlah besar dosen dan tenaga administrasi. Selain itu, lAIN

Jakarta membagi-bagikan BCO MKU, MKDK Kurnas dan Kurlok yang telah

tersuSWl rapi dalam bentuk buku, kepada para doseD.

Untuk tingkat filkultas, usaba sosilisasi dilakukan melalui rapat dosen atau

temu wicara dengan para dosen. Penyebaran informasi juga dilakukan melalui

surat, terntllma surat permilltaan kesediaan memberi kuliah pada awal setiap

semester. Sural tersebut dilarnpiri Silahus dan BC mata knliah yang bersangkntan.

Ada juga faknltas yang mengharuskan para dosen, sebelum mengajar agar

berkonsultasi dengan Pudek I atau Ketua-ketua Jurusan untuk minta bahan atan

petunjuk pelaksanaan BCO yang

ada

Sedangkan pemberitahuan kepada mahasiswa melalui penawaran mata

knliah dan mengadakan dialog dengan mahasillWa berkenaan dengan prubahan

(38)

1998 yang berisi perintah agar memberlllkukan BCO tersebut mulai taboo ;yaran

1998/1999.

Sehuboogan dengan beragamnya jumlah SKS per-mata kuliah, maka jumlah

alokasi wakIu tatap muka dikelaspoo berbeda Bagi mata kuliah yang 2 SKS, wakIu lamanya tatap muka 100 meni!, sedangkan mata kuliah yang 3 SKS wakIu tatap

muka 150 meniI. Sebagia fakultas telah memberlakukan 150 menit wakIu tatap muka

bagi mata kuliah yang 3 SKS, sebagian lagi belum menerapkannya, dengan aJasan

keterbatasan lokal dan kesulitan menyusun jadwal, karena masih banyaknya

jumlah mahasiswal semester yang memakai kurikulum lama dengan 2 SKS per mata

kuliah.

Dalam penerapan Kurikulum 1995 yang disempurnakan, IAIN Jakarta secara

keseluruhan atau fakultas-fakultas belum menemukan atan menghadapi kendaJa

yang bera!. Hanya kesulitan dalanl menyusun jadwal kuliah. Penambahan wakIu

latap muka juga mel1lpakan tanlangan atau hallbatan, kW'ena dsoell danmahasiswa mengalami kejenhuhan. Selain itu sikap dosen yang lambat menyesuaikan diri

dengan perubahan kurikulum juga merupakan juga menjadi hambatan bagi

(39)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimplllan

Dari penelitian di atas dapat disimplllkan hal-hal sebagai bedkut :

1. Kllrikulllm 1995 yang disempurnakan sudab disosialisasikan oleh pihak Pimpimnan

IAIN namun masih ada dosellVlltlAbelwu!>a!lanlbenarmateril\Vll.

2. Setiap fakultas lelab mengadakan lokakakrya lenlang kurikulmn yang barn lersebul

dan sudab menghasilkan Silabus.

3. Mengenai perubaban SKS bagi setiap mala kuliah menjadi rata-rata 3 SKS, tidal<

ada keseragaman dalam menelltukan jam tatap muka da fakultas yang memakai

150 menil dan ada yang masih lelap 100 menil untuk 3 SKS.

4. Dasar filosofi dari perubaban kurikulmn belum begitll dipabami oleh para dosen

dan beberapa karyawan yang menangani bidang akademis.

5. Ada di beberapa fakultas yang tidak mengetablli tenlang mated kurikulmn yang

barn, lellllama karyawan bidang akademis.

B.SARAN

1. Dalam menentukan kurikulmn harns disesuaikan dengan visi.

2. Sebelmn diterapkan, kurikulmn barn harns disosialisasikan pada para dosen.

3. Sislem lama lebih baik, telapi dengan pendalaman kurikulmn bam

4. Methodologi pengajaran (proses belajar menBlYar) lebih dialogis.

(40)

6. Kurikulum barn agar ditiqjmJ kembali dan hllfUll dicocokan dengan tujuan fakultas

.

.

masmg-masmg.

7. - Perlu persiapan lebih baik dall11ll menerapkan kurikulum barn dari reneana, sosialisasi, pembahasan hingga pOOa perbaikan.

- KepOOa peneliti :

a Item-item perin diperkaya untuk mengungkap kendala

b. Dalam meneliti harns jelas juklakljulmis dan identitas peneliti dan penelitian itu sendiri.

c. Untuk kelancaran pengisian kuis perlu ada surat pengantar.

8. Prosedur penyusunan kurikulum sebaiknya dimulai dari lapangan, bukan droping dari atas.

9. Bobot SKS mntakuliahjangan dipatok dulu tetapi dilihat seberapa banyak matakuliah tersebut diperlukan.

1O.Helldaknya dilakukan evaluasi setelah berjaalan 3-4 tahua

11.Apabila hasil evaluasi terdapat banyak kekurangan maim diOOakan perbaikan sesuai dengan bidang masing-masing program studio

12.Disesuaikan dengan kondisi pasar.

13.Agar ditilU au lagi adanya tumpang tindih sub pokok bahasan. 14.Agar diadakan lokakaryaBCO dosen sejenis.

15.SKS tidak semnahlllus berbobot 3 SKS.

16.Mlltakuliah keahlian; SKS diperbanyak 3-4 SKS.

17.Kurikulum barn diiapanganlIAIN.

(41)

I8.Perlu koordinasi semua unsur terkait, perlu pematangan konsep dan juklak, perlu

direvisi dengan matu tim ahli.

"Sosialisasi kurikulum terutama untuk para dosen"

19.Hendaknyamatakuliah inti diberikan 70 % dari data yang ada.

20.Hendaknya konsorsium mata kuliah dapat diaktitkan agar profesionalisme semakin

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, M. Tatang, Henyusun Rencana Penelitian, Jakarta:

CV Rajawali Pers, セYYPN

Balai Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat lAIN

Jakarta, Buku Pedoman Penelitian JAIN Syarif

Hidaya-tullah, Jakarta: BP3M, 1996.

Babbie, E.R., Survvey Research Hethods, Belmont: Wadworth

Publisihing Company, 1973.

Davis, James, A., Elementary Survey Analysis, New Jersey:

Prentice Hall, 1971.

Departemen Agama RI, "Topik Inti Kurikulum Nasional Insti-tut Agama Islam Negeri," Jakarta: Proyek

Pengemban-gan Pendidikan Tinggi Agama Islam Jakarta, 1995.

Hadi, Sutrisno, Hetodologi Research, Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1974.

Hamankonda, Towa P., Pedoman Penggunaan Perpustakaan,

Salatiga: Perpustakaan Pusat Universitas IKIP

Kris-ten Satya Wacana, 1972.

Rosenberg, Morris, The Logic of Survey Analysis, New York:

Basic Books, 1968.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.), Hetode

Pene-litian Survey, Jakarta: LP3ES, 1985.

Soedjatmiko dkk., Hasalah Sosial Budsya Tahun

2eee,

Yogya-karta: Tiara Wacana, 1987.

---, Dassr dan Tehnik

1978.

(43)

1PlRAN LAMPlRAN

JADWAL PENELITIAN

No.

Kegiatan Des Jan Feb Mar

1. Disain Operasional

i

x

2. Instrumen x x

3. Penyebaran Angket x x

4. Rapat Tim x x x x

5. Pengolahan Data x x

6. Anal isis Data x

(44)

PEDOMAN WAWANCARA

I. Strategi Penerapan Kurikulun:

1. Semenjak kapan kurikulum 1997 atau 1995 yang disemprnakan

diterapkan di fakultas atau lAIN Anda?

2. Apakah lAIN Jakarta menggunakan kurikulum 1997 untuk semua

semester semenjak awal penerapannya?

3. Kalau belum kenapa?

4. Apakah lAIN Jakarta mengadakan perubahan atau perbaikan

terhadap kurikulum 1997 sebelum diterapkan?

5. Kalau ia, bagian apa saja yang disempurnakan atau diubah?

6. Bagaimana tentang jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh

mahasiswa, apa ada penambahan atau pengurangan?

7. Bagaimana menyesuaikan mata kuliah yang berseri, seperti I,

II, III, dan IV?

8. Kurikulum kurlok yang jumlahnya 40% apakah diatur oleh

fakul-tas atau lAIN?

9. BCD mata kuliah apakah diserahkan kepada tim lAIN atau tim

Fakultas?

II. Sosialisasi Kurikulun:

1. Apakah fakultas membentuk tim khusus untuk menyusnn dan

menginformasikan kurikulum barn?

2. Apa yang dilakukan fakultas dalam menyosialisasikan kurikulum

(45)

3. Apakah usaha yang dilakukan sudah optimal?

4. Menurut bapak, apakah para dosen danmlihsiswa telah memahami

visi dan misi dari kurikulum barn tersebut?

5. Apakah pihak fakultas pernah mengadakan lokakarya 。エ。セ sminar

ten tang kurikulum baru?

6. Bagaimana penerapan kurikulum baru dengan bobot tiga SKS

setiap mata kuliah apakah ada perubahan waktu atau tidak?

7. Bagaimaan penerapan dalam perku 1 iahan, apakah p ihak

fakultas/IAIN menetapkan aturan-aturan tertentu

ataumenyerah-kan sepenuhnya kepada dosen.

III. Kendala Penerapan Kurikulum:

1. Semenjak penerapan kurikulum 1997 apakah pihak fakultas

pernah menerima keluhan dari para dosen atau mahsiswa. Dan

kalau ada yang terbanyak dalam bentuk apa?

2. Kendala apa yang dominan dalam penerapan kurikulum tersebut,

dana, administrasi, tenaga dosen/administrasi dan lain-lain.

3. Kalau ada, apa langkah yang diambil dalam menanggulangai

hambatan itu?

4. Bagaimana langkah fakultas ketika suatu mata kuliah tidak

terdapat dalam kurikulum baru, padahal mata kuliah itu sangat

penting bagi fakultas/jurusan?

5. Apakah dengan kurikulum baru otonomi lAIN dalam menentukan

(46)

P1WOMAN

WA\V,ANCARA

SC'meujak ォセセI[uャ .':lnLlllnm 1995 ylk diieraplwn di Fukultas dan LA]]\;'"

,'\pakah lAIN J:d:·lIt:l ュセャャァァオョオォ。ョ kurikuluIll 1997 llUtuk semU8 siQャBGGGセ」イ 'C'Ilp.-lljak :r:Ili

pt:'llt"rapa.nllya /

Kalan beluJl1 kenapa?

ApakaJI LAIN JakfJl1u Illt'ugadakan pel1lbahfJll atan perbaikan terhadap kurikuJulll 1'"97 ,eb,'!llIll dikrapkan ','

!<aiall IlL bag:Hn Hpa^[Lセゥ。 yang disempnrnukrul atrul dirubah ?

Bagaimalla knlang jnmlah SKS y,U1g harus diselesaikrul olE-h mahasiswa apa ada pc'llmnbahfJll alml peligurangfUJ ?

BagainHUla pula tcniang jllmlah SKS per-mata ku!iah, apak811 diadak8Jl pfrubahan ?

Bagajmalll1 dc'ngan mala killinh yaJlg pada kuriklllulIl YW1Q: Inlu (199," ャIHGイLLセイゥZ LIi. ILl dq yang pnda kUl'ikuimLJ 1997 、ゥセゥャャエォhャャ_

I)ahun Uk-BaHf!::!!]! kurikultllll 1997, baik itu mengadnbul perbnikwL C'nlbahall at;JJ!

ーセオケオキョ[ャャャ I'" \ -'1,,1. ddakukan olt'j, tAIN alau diseralJkan bPWI:l GャュウュZZGャャセ|スLイャゥGZ

}:,'akllllas'?

Kalau dilHkui<,iji ;':'LvL lAJ'N, (':ilfayang 、ゥャGセGェhーオィ bagajillHna?

Kalnn pel p;;'nganilHnya 、ゥウセGイ。ャャォZZ[ョォHGー。、。 ョャhセゥャャァMュ。ウゥョァ Nf。ォャ、エ。セN ZZZLZセィョueセ '::

ii-\Vf'\Venang ymlf' IkJlJ '?

.·\pak:ah Fakul.i.fH ゥャゥ\[ZiセGセセu[ZLャゥL tZェセャ K;;llSUS l.Uu:uk ュ、ャyャゥセャuゥ XcセIL atnu 、ゥZZ[\[LイZ、ャQセ、ゥゥ j ,."".,1

lllB$ing·masillg c;;;; Zセj、ZGQ kIJ!i:\h?

i\pa ウセゥ。 yrulg dJJW'rlhlll edt'll FakuJias dalam usaha mensosiaiisasikrul kurikllhuJl 1997. baik k8parla 、ッウセ^イl IW}!lL.<lS\VH atau karyawan?

Apakail u"aha·u;;alw )""g telalJ diiHkukruJ itu dirasukrul sudall optimal '?

(47)

12.Di,,,,,,"wikan denglUl kondisi pnSlU·.

13.Agar、ゥャゥャセNゥ。オ lagi adanya lump;mg tindih sub pokok bahasaJl.

14 .Agar diadakan lokakarya13COdosen sejenis.

1;;, SKS Ii dak semua hams berbobot 3 SKS.

16.Mata kuliah keahlian; SKS diperbanyak 3·4SKS.

17.KIll·ilmllllll bam hams direvisi dengah mempertimbangkan aspek real itas

dilapangal1'lAIN.

IS.Periu koordinmd semua umllr terkait, ーセイQオ pemat,ulgfUl kOllsep dan juldak. perlu

direvisi dengan suatu tim ahli.

"Sosia.1isasi kurikululll temtama nntllk para dosen"

.19.Hendaknya mataknliah inti dibeJ'ikfUl 70% dari datayang ada

20.Hendaknya kO!lsol'siulIl mata k1l1iah dapa! dialctiflmn agar prof.:siomdislJ1,· ;""nakin

(48)

fl'I"f" DI"j"'I"'}" ',;",:

\hT

.l'.,.:'k' I LGMNセG|N _ セ⦅G|N⦅ ,"L\ 1.>-\../ J1

ST

\

l!«;j

DAN KENDAL\.

PENERAPA;,

1"liI.(IK1JLUl\1 TAll

LN

1997

; \ \ \, -1, !,[ |ゥセ ,;\

I,)i I'.Ji :

II. I i' ..i I,ll. I

[Al'!

SYARIF

HIDAYATULLAH

.JAKARTA

(49)

lian tcntang : Penilntpan .KmilullmrJ 1995 yang 、ゥNウセュー|ャイAQ\Qォ。ョ di lAIN Synrif

Hi d a:';ltll[hlh ,1"karta,

エャャセ kdamil1 :

,L Laki-Iaki.

b. Pert"'mpuan. セGiihs ko::'pt·ga\-',,'a!(U!:

!:l. DOSf'"H tf'tap b. Dosen tidak tc:tap.

ep,Ulgkamn al:3lieml.s:golongan

a. fi/a b. llHJ C 11!Jc d. mid

ama mala kllliall Smt SKS

b tllham

d. Sangat Il<1ak ti'hBlH UllamBngaslih mala kuliah tersebut :

a. 1 senll's(er b. 2 sem('ster

c. .3 semester d. 4 semester

)al:aJIBapak./lbllmemaiUlmi adanya Knrilmlulll Barll (1997), yilllg mempakill1 perb"ikall Jril·:ulul1l 1995 ?

a Sill1gal faham c. Tidak t'lhnm

jak kapan Bapl!dbl! lU('Bgelahlli KurikllJullI Ball! (1997)tersebllt?

a Sejnj{ aV·/Hi dit(·rbitkan.

b. Slldah,;alulaJlIlfJyang jalu. c. Bam p:,ub ·,;.mc·s(c'rini.

d. Sill11pa.i ヲゥGセャャ mipull beh.HTI lahu.

gainu:ma pendnid.l! a. Sill1gat bail: c. Tidak ba'k

イG[セェー。ォᄋャ「ャA ォjGィ。、セゥー ャセゥNNャHャォャャィュゥ B.'U1J HQYYWGャャGセBGjBエGl[Gェャャ

o.

Bdik
(50)

ka dibandngkm1 dengan Kurikulum Lama(1995 mi':}llnya),melillfilt Bapak:ll'll, Kllfll(llill:li

fUll(1997)1・イウセ「オエ ?

セl huh lebih ba.ik a, lセ「ゥィ baik

c Sruna S1\i3 d. Lebih blmlk

(",iatan pcrnbaha"an yang pernah BapaklIbu ikuli ?

a. MenyuSlllJ

Bee

dan ::;';Jnimu' / Lokakarya.

b. Iv1enVHSUtlJ B('(" AセXゥョ _

c. Ikut Semirl'ar i lHIォ。ォG、イBAセャ S'iljfi

d. Tidak dUCio,lli,u!',,:],

paknh BapakfJbn mdnh In811':'rnpkan Kuriklllllln BflI'll (1997) '?

3. Sudah, sejak flwal diterbJtkan (J 997).

b. Sudah, sej ak satu talum yang lalu.

c. suHャイセャL tapi baru pada. semesterini.

d. Sampai saat iniplm belllll1 memakai Kllrikl1ltul1Baru (1997).

pakah pel1lbnhan/ralat-ralat setiap mata klliinh menjadi 3 SKS itu tepat?

a. Sangat lepat b. Tepa!

c. Tidak tepal d. Slillgat tidaktepat

imkah Bapak/1bu sduju ウセエゥ。ー mura kuliall yang bobot 3 SKS perllJditamball waklullya

clljadi 150meni! ?

a. S;iJJgat S8tUju b. Sd1liu

c. Tidak seluju d.:)<Jllgat tidak St'IU.lU

)aknh Bapddlbum',,!1:Imu!:an ki"HdaJa chdnm b'gialllil belajar menaj'1r mengg. nakan

lrilmlum BanI (1<)')7) '?

a. Srulgal bany'lk h. Bmlyak

c. Tidak banyak d. Ti dak ad"

)Hkah

Ben

ケョNョセ HィhAセセエャh a. Sangal coco},;

c. Tidak cocol:

L/\J\: c0cok (k"ngmt Kurikulllrn Elaru ? h C()('(\K

d. S:l1wallidak coco!:

ZGェセGセG[Qjェャャ

d. Smgat tidak settuu

!jengi::tnhtnnャセ。イャGwGゥャョャA ャGャセスGMIZZi[ rwma 1"(""')011 'T!'セエィPBLHG HG|セGGGGGG

t セNN セ .•.. ,--. '- -' -,'. -... ", -'" ".'J ). .".'.( .l •., . ,u

1111 (1997) ャセtZG・lゥゥャ

a. Sangatウセエオェ u

c. Tidak setuju

(51)

,pakah usahaFakulias dalam menerapkan Kurikulurn Baru (1997) sHaah maksimaJ ': a. Sangat mnksiUl211 b. Maksimal

c. Tidal<maks:inml

ct,

Sm\gat tidal<mak8imaJ

,pakahBapakiJbu セ・ィャゥオ dellgrul pellglU'fUlgrul jmnhiJl SKS ,hu-i 160 SKSmelljadi j';, ',r a. Sangalsetujll h. Setuju

c. Tidak settUll d. SIUlgat tidakSC'!lU n

.pakab pemadatan mata kul iab yang berseri 1, II, TIl, IV dst menjadi satu atau dna seri セ。ゥ。

ilUlggap cnkup?

a. Sangat cukup b. Cukup

c. Tidak cukup d. Sangat tidak cuImp

pa sftjaharaplmalan sIn-an Bapak/lbn berkaitan d(,ngan penerapan Kurikululll Bru'u(1997)

iD\.lN Sayri Hiday'alullrih Jakarta ini ?

a. ,

b ;, : .

c ; ,."., , .

(52)

Hasi! WaWmlCllra denganl'udek I Fakultas Ushuluddin

1. Kurikulum diblJat hlU118 b,'rangkafan da.ri kebufuhan pasar (masynrnk','l

.u.:

f](b1l!k) dalam hal ini Ushuluddiningin kembalt kddcnlilas b U8buluddimm: d,m idcnliUn; tersebl.ll hams It'rcemJin dallUl] kurilnllum yaitll n18/allii Ben, inpll'llyn rhri

ャャャ。ィャセZ[ェbキ。 (bn.&an ュcbqセj、。ォ。ャj dialoQ, lerbukaanlara pimpinan falmlta" .. !\JiUmul tim,

mnl!w;:-iS\\'fL

PeUYW;;U113H diberikan kepada dosen·dosen senior yangーイッヲcセZ[ゥッョ。ャ dCllgall ョォャAャ「ャセョエオォ

sebuah Tim penyU&'UI1lliJ.

2. K1U-iklllum Bam (1997) ini diharapkan lebihbaik, tentunya pembc.rdayaau ke UshuluddinlUl sehingga dosen-dosen Utmtinyll aklllllebihtercurah .perhatimmya kepada pergum8n linggi ini.

3 tlrunbatlUJ yangdihambahl1li tel1Jtmna adalah •tenaga closon, sebab ma"ih banyak dosell·dc)!len s,;ni or! lama denganlww.wjlnYllynng lnma perin dikaderisasi !tecnall bib

dosen··do,l;en fellior h'rsebut b::radant3si denunll h1Jrik1..dum lY97.

j '-'

4. Padaiョ⦅ョャセセ kui.iah tidak adaィ。ャZョAスセャQ。ョ benuii, hanya ada sedikit pl ,bahan.

',)'. ,,\,,',·,1.·.,,·...(:\.. .' ..I.-'i.",l,\II·,.. ""':"'1',\(::, ,1'1' "'llYl')di ,:u a ':'.,d';'.}'",nl'}'a l()('. ュセGjャャ 't 1(a.t} lei).)., lnenll P(>JW mJl,Uinya )aJ:ya. I I

Gambar

TABEL IVNO.LAMA MENGASUHF
PERBANDINGANTABEL VIIIF
TABEL XF
PENAMBAHAN WAKTUTABEL XIIF
+3

Referensi

Dokumen terkait

Last,฀ business฀ faculty฀ may฀ benefit฀ from฀ viewing฀ RMP฀ and฀ other฀ such฀ rating฀ sites฀ through฀ the฀ lens฀ of฀ per- formance฀ appraisal.฀ In฀

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W3, 2013 The Role of Geomatics in Hydrogeological Risk, 27 – 28

Sebenarnya mungkin umum saja jika terdapat beberapa bangunan tradisional di suatu daerah lain, namun dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah bagaimana arsitektur yang selama ini

c.bahwa dalam rangka menyesuaikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1963 dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1964 tentang

a. Observasi lapangan, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan di lapangan dan dokumentasi sehingga diketahui kondisi yang.. Observasi atau pengamatan

[r]

Dari hasil analisis statis- tik bivariat didapatkan nilai p = 0,016 &lt; 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja pekerja di

Apabila terdapat kondisi dimana urutan nomor satu memiliki nilai similarity yang sama dengan urutan dibawahnya maka akan dilakukan voting kasus yaitu dengan cara melihat