• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Ruang Daerah Gambut untuk Perkebunan Sawit di Provinsi Riau dan kalimantan Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Ruang Daerah Gambut untuk Perkebunan Sawit di Provinsi Riau dan kalimantan Tengah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAPIN

1'llUl'llltllJAN IUIIAn 'I'AHUNAN 

l'l'l' Xl'lII ltlAl'lN 

SEMINAR NASIONAL

Geospasial dalam Pembangunan

Wilayah dan Kota

Biro Pene rbit Planologi Undip

(2)

Memprediksi Produktivitas Padi dengan OSSA T sebagai Vahdasj Model Perhfiungan Produktiv1tas dengan Data Hyperspehtra!

Nasriyati, da, Alif DarmaW<lr; ._______.• .• _.. ___ ,1V-47

Pengaruh Penataan RuanO' wilayah ternadap Tingkat Kera"Wanan Biimjir dj Kata Purwokerto

$uwardi, Sisno. dao Dian Naht1aenah .. IV..£2 

Pemanfaatan Data Sateiit SPOT 4 dan Landsat untuk !denttfik-asi La:han Sawah di Wilayah Kabupaten Sambas Provjnsi Kalimantan Berst

Analisis Spatia! Puncak Pallen Durian (Duno, Sp.) dan Hubungannya dengan Curah Hujan

Yell SatWia dan Ali!; Prat!\(JOia __ ... _

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Observasi Pertumbuhan Tanaman Padi Menggunakan Parameter Dekomposisi Entropi dan Sudut Alta

..." ... vセQ@

MOdel 

Perencanaan Spasial Rehabllifasj Hutan dan Lahan Dengen Memanfaatken Sistem !nformasl

Geografi dan Penglnderaan Jauh (St-<1di Kasus: Sub DAS

Kalanaman,

DAS

Katlngan,

Kalimantan

Tengan)

f>@.mgRuS<llyutmokO_ S_Si ..." .. ....____._-..._. __ ... __..___ ..._.. V-G

Pemanfaatan

Ruang

Daerah Gambut vnluk Perkebvnan Ke!apa Sawit di P((.lvinsi Rlau dan Kalimantan

Tengah

tl. BaM, K Gandasm;fIliIa, B. H. Tflsnsrmgko. Dlar St,l:idlq, LS. Imarl, dan R K\lsumo " ..

Penginderaao Jauh uniuk Penefltuan Daerah Resapan

pada

Lapangan

Panas

Bumj

Fajar l"Iet!dfasto, Agustan, dan Lamb{/<; M. Hu\9$rni

Dinarnlka

Proovkt1vjfas

Ekosistsm til Berbagai T1pe Hutan di

Jawa 

Oeogan Pendekatao Nilai NDV!

(Noffl,alized Difference Vegetation fndekSj

CITRA MODiS 2006 - 2010

Pemanfaatan Data Inderaja

Untuk

Pendugaan Depresissi Perlkanan Karang di KepUlauan Kabupatan Pangkap

Pengurangan Haze dengan Metode HOT:

Studl Ka$V$ Aceh Utara

t.$ Ode S. lman, Baoo BaNS, Bambao;:J n_ Tmasm-:gko. dan Dlat sr.:d6iq ... ".

Pemantauan Pertumbuhan Tanaman

Padl

dengan

SPOT

Vegetaiion

Mar",n8 e.G. fn.;denK, Retno A. Ambruinl, Fanny MeHlltti, dan Y!)ke FA OlQctan .. ... V-7B

Anahsis Kese$uaian Pe(airan untuk Kawasan Kcnservasi Dalam

Pengelolaan

St)mberdaya

Perikanan di

Taman Naslonal Kanmunjawa Berbasis

Pendekatar,

Ekosistem

(3)

LuooratO(ium Ch-"Offla!ika dan Komputusi Pere!1CBnaan

Jurusan Parefi.canaan \'Vijayeh dan Kola· FakvitSs Teknik, Utdvefsilus DJponegoro JL Prof. Svdharto Temba!&,g, Ssmara."'9 50275. TelplFax: +62 247460701

email: geospasial@undip.ac.id

ISBN  918­602­91898­3­3 

(4)

Pemanfaabn Ruang Daorah Gambut untuk Perkebunan KaJapa Sawlt di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah

B, Barus 1), K. GandaS3smita2), B. H. tイゥウM。ウッョセォッIIL@ Dlar Shlddiq4), 

l.S. 

{manS),

dan R. 

KU$umo J 

1)'13i 4){;)Slaf Bagian I.r:defaja dan Informasi Spasi«l, Departsmsn スセGtャオ@ TanehdM Sumbcrdnya Laharl, IPS

1)3) 4) S)Slaf di Pusat Pengkajian Pef8llc.3naan dan PengOO1oongan Wilayah, LPPM, !PS

Abstrak: Daernl1 porkubunan kelaps: saw';j di Indonesia S3at ini ,elatit b€sar (sekitar 8 jula Ha) c"an rrasi!',

berpo:ensi ukan berkembang セ[[・ゥイゥョァ@ cfengan besarrrya p€"rtninlaM paM, pada haSll dari peri<ebt:'1tll'1

W$¢b(lt atilu 1urunannl'.J!. Pe:rkemb,ngan kebun s.3w.1 inl ェlBセ。@ ",,,suk ke dae.-ah kawasan ga.'l1btt.: yung

dial'g9ap Dセァゥ。ョ@ k<aiangan hd3k baiK karena men;sa;; lingkurgan. llmmgnn untuk pengembongtm uniuk

;t;(l!apa sawi! khususnya lli daerah \f8ffiO',J1 adalah dj da8:ah r;arr.but yang befkedatamal1 distas 3 meter

nlau eNHセ。@ jut:m n:enganggap i2rang211 khu&usl1ya dj oaerah ウセゥエウH@ kubah ga"Tlbot. Daerah gambol yang

rClotlf besar ('k lndonesfa dianlar311ya adals'1 provinsi RiaJ dan K)timanlan T・Gセァ。ィL@ yang juge merupel\an o:;t<:)reh SitS?rilln )WEgemoongan sawll: Pe:ne:i1J'iln in; bertujuan wengkaji dinemtks kehun S'ilwlt balk aktual

maupun renCOM pengembangan cl kedua provinsi  terseb..<t dan secara khusus evaluasi kebufl 11 daerah

kubah gambul dengan menggonakan teknoiogl  c­i'lfa satelrt dan $IG. Al1sHsis dilakukan dengan evaluasi

mu!!ilJiteria unluk mehhat karaktElr daerah yang befpotersi merusa'< lingkungan dan Kemungkman korllik

Has!! anai;;i;; menunjukkan &danya poln befbeda unluk keeun savAt aktua! di kedua provirn;i dan juga

reocaoa penembangao, 01 Riau, dornJflan sawn akiuai berada tii 、ウセイ。ィ@ kering, sednngkan kebun snVYit oj deerah gembut cornman berada loar daeru:h kubah sambut Rem::aoa di petlge!Iibangan svdah terb:atas oi

semun

wllayah. 

Sedangkan di Kalteng, aktua! kebun sawn juga dominan OJ lahan kenng, tcl:sp! ren<:an,s

danioan O! lallan gambtrl, yang masuh di daerah kuban, Se!ain itu xaiaktet status lWWasan dan

pengusahao:o juga イ・ゥ。エitセL@ yaiW oomim<nnya Ka\'lasan kehutanan di Kaiteng dibandingkan dengen

kawasan di Riau Secafa diperbaodingkan, pen9usaha"n kebun sawit, maka kepemilikan swasta di Rio:u

lebih keci! dibandingkan dengan lrepemilikan kBbun sawil swasta di Kalteng. Akibat perbedBall kondisi

lingkungan, aldua! dan rencane pengembangan, stalus penguasaBn de:! pengusahaan yang lY>-tt:eda,

ma1\a kafaktet pemanfoalBn ruangnya juga OO:teda dan kemungkinan kerusakan lingkimgan dan poOOn$i

juga betb€rln.

1. 

Latar Bolakang 

Daerah perkebuoan kclapa sa'Hit allndonesia saat ini relatif oosar (sekitar 8 juta Ha) ;:ian masih bsrpO!ensi bertembang seiring dangao besarnya permintaan pasar pada hasi! perkebunan tersebut stau turunannysL pセイォ・ュ「。ョァ。ョ@ kehu() sawit inl ju,ga masuk ke daerah kawasan gambUl yang dianggap sahagian kalangan tidak balk karerWi merusak lingkungan. Larangan

untok pengembangan untuk kelapa sawit khususnya dj daerah gambut adalah di daerah gambut

yang berkeda!aman til stas 3 meter ataw ada juga menganggap larangan khususnya di daerah

sekltar kubah gambut, sehlngga dlrencanakan muncu! a{!jran demikian, dan sudah dimuncu!kan dalam perencanaan ruang (Gondosasmha:, Qt ai, 200S), kセイ。ォエ・ヲ@ lingkungan yang mirip $udah diterapkan juga dl perencanaan ruang 01 kow b。ヲセ。イュ。ウャョL@ dlmana daerah tangkapan air yang berada di daerah cekuflgan raws. diarahkan monJadi daerah Aゥョ、オヲBセL@ dan bukan diplngglr sungai (Barus, Laode dan Rerli, 2010).

Saat

int 

larangan pengembangan dl daerah rawa gam but malah sudah dijadikan komponen

moratorium pengembangan laMn. Oaerah gam but

yang

relatlf

besar di Indonesia diantaranya

adalah provrnsi Riau dan Kalimanlan T engah. yang juga merupakan daerah sasaran pengembangan sawit. Bagi sebag:an pihak ada pandangan bahwa kerusakan iahan di \vi!ayah ini sudah terjadi tetapi data sebenamya masih be!u01 je!as, dan masa!ah fadi simpang-siur, seperti di Kalimantan tengah, dite1nukan aoanya perkc.buran perkebunan masuk ke Kmvasan hutan, atau masih banyak par1z1nan yang ttdak dimanfaafkan. Dan kajian Barus dan Rusdiana

(2009)  menunjukkan banyaknya perizfnan

of

't\ifayah tersebut sete!ah eta reformasi, dibandingkan dengan periode sebe!umnya, Berbagei kebljakan inl sampa! saat ini ada yang berimp!ikasi baik dan ada yang lidak, misalnya

dar; pengusanaan 

lahar), DI Provinsr Riau, sekitar 2 juta kebun sawl! ternyata sebaginn besar dfrrmki oleh plhak asing atau penyertaan modal asing (Zaze)!, 2011 dalam Ko,71pas 2011). Saat snl diduga wdah ada patens! Korlffik karena tumpang-Hndih lahan (Anggara,

2011 

dB/am Kempas.

2011). 

(5)

PeneHtian ini bertujuao mengkaji dinamika kebun sawll baik aktua! maupun rencana pengembangan di kedua provinsi dan secara khustls evaluasi kebun sawit di wilayah tersebut dan khusuSflya 01 daerah kubah gambut der,gan menggunakan teknologi lrnormasi spasiaL

2. Bahan dan Metoda

2.1 Bahan dan Alat 

Data yang dipakai adalah peta kawasan hidrologi dan iindUrig gambJl 2007 {KLH), dAta status kav"asan (Kemenirian Kehvtanan. 2009), data aktua! peta saY>1t {!PB-$ucofim:lo, 2010}, peta status penzinan Riau (Bapr,:eda P,ovinsi Ria;;, 20(7), dan pets Status ptHizman Kallmanlan tengah (Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah, 2(08) Alai yang dipakai adala," kompvter dengan perangkat lunak S!G.

2,2 Metode a, Ruang Hngkup

Ruang lingkup analisis dilakukan dua (eve" yaitu level previ"si, yang diarahkan de:lgan anaBsis secara kesefuruhan penyebaran sawit

OM 

lingkungar.nya dengan p?..l10ekatan analisis tematik

roang, dan pada leve! kedua hanya dlfokuskan dj daerah kaw",san bergambut Pada ,anaJisis level

kedua djiakukan analls's. multikriteria, Data yang clpergunakan adalah data sekunder

dan

berbagai $umbec

h. 

i'ahapan

MetOde yang drpaK3i terdiri dan- bebe:apa tahap yaitu a) Studj !iteratur untuk pengembangan model konflik dan Pengumpulan data, b) Pembuataa model analisis untuk level p!'o\i!n$i, dengan metode ooskripsi pada beberapa peta tema1ik, dan anallsi level daerah gambut dengan metode multikriteria eveluasi (MKE); {ji tahapa.'1 ini terjaoi proses pemisahan daerah kajian dati level provinsi yang mencakup selUf\Jh 'tii!9.yah, dan hanya dj wHayah gambul, c) analisis level provinsi dengan pemataan temanK, d) anailsis !evel wHayah gam but dangal1 mullikti!eria; daiam <.malisis

mullikffieria dilakukan

skenario panggabunSan yai1tJ dengan perkal1an dan penfum!ahan, dan

juga dibuat 2 pilihan dengan kebun sawlt aktual dan daersh perijrnan, dan e) ana!isis karaktef pemanfaatan ruang dan fekomenda.si pemanfaatan lUang. Secara !engkap diagram analisis disaJ!karl pad<'< Gambar 1,

isエセLLセBセLBセNセュ」ゥZ[[[ZᄋセゥセH|@ PGf'gumpul.:!fl

d-;;t;M']

セャセ _________ mmセセZ_[ZZスLM

...

セMMMM

Pengernb,'\flgan model [ュHAH[[ャセG@ (Iavel ...セ@  

< lセセcpcBcカcゥョAゥゥ、。ョ@ da!!cmn ァ。ュ「ア|セ ...___

:,;;::J  

イ」a」L」GセhsセGvM」LNMNMNL」L」ー」イッセカcLB」L」LMZMMMMMMMMML@

aョLcGィセカセセcGNMカ」\NセLセBセL」LLNLcLWィMNcNMュセ「cュcMGMMMMMGj\@

llnalisiz peta tomatik d<1:n oom;iay rrwtotie multikdlcria spasilll

"fT'

"--TT-'- - - ...

. . .  _ _ _ _ _ _ _  M M

v

_____

M M  

V ____

M M   セ@

a. Pcnar\l;mn noramGtef d"f! kflteria

!

iL MAlis!" p..ta lemaHk  penent'Ja') variabel, 51<;0) dun navas setiap vmiat,ol

I

b Owtrlny daerah kebuo saw:1 b. Slandmrisa$i d,!(1 pembolXltan I 4M19fl" Ilngku!\gO!w \!Ian p'''fHl\lIaf! konvllr$i lmlt pcngukuITln vanab€! ke ""am.hr )

I

G. Overlay daernh pcrizinan rtilngan C. lmpfementasimoo0J tial$m S!G

I

lingirung;:m dan porDotaan lmplemenl$l\; penggaoongan dtlngllrl penamtmhan

Bセ⦅BBG

_____

]]セ]]U]]セ[セ]]GセGセBセpB]GN]GZG]B]Gョ]y]G]ZG]、]L]ッオァ。@

oo:'(\)pll1<;a51 berOOda

J

v

I

aャィャiゥsQウMォセイオォエ^AI[Mー・Nュ[[ュヲ。ャャエ[Iイi@ MセセGセァ@ Q, Pmvinsf RfllU 、セGセ@ Kplter;g dan Rekomcncllsi p"'ngekliil6n

Garnhar 1  Diagram Anaiisis yang  Dlpakal untuk Me­ngkaji  Pamanfaatan Ruang 

(6)

3. Hasi! dan Pembahasan

3.1Karakter daerah sawit al\tUa! dan pcrfzinan di kedua provinsi

HasH anaJisis menunjukken adanya pola berbeda tentang kenampakkan aktua! kebun 5aWit d! kedua provinsi dan juga rencana pengembangan (GDmbar

'2 

dan Ta!><';] 1). Data menunjukkan bahwa luasan ekosistem gambut oi Riau iahih besar dari di Kalteng, tetapi daerah kawasan lindung gambutnya (KlO) relatif minp. Tetapi 。ォセNj。ャ@ kebun sa\ ..セエ@ temyata jauh Icbih luas dl Riau, yang menyebar di daerah gambut dan lahan kering. Selain itu, daersh saw'lt di KaJteng menyebar dominan

di 

daerah lahan kenng, Dan sis' I1ngkungan, jika daerah sa'Nit dianggap berada dj daerah sekitar kuban gambvt (atau daerah KLG), maka data menunjukkan bahwa daerah sawit Of se;qtar kubah adalah 253,067 Ha di Riau dan 38,629 Ha di Kalteng. Jika dilihat dari renGana pengembangan atau pe';zinan, r;aka data menunjukkan bahwa pedzinan untuk k,ebun セエ di Ka!teng mas'h

sangat 

besar (hampir 5 juts Ha), (j!bandjngkan dengan perizinan di Rfau (sakltar 2 Juta Ha. dengan luJ)ssn yang mirip di daerah garnbut. Data ini menunjukkan, iika

terl?aFsasl, maka oaerah ss'Nit aKFln menjngkat sangat besar (:Ii Kalteng,

Dati sisi status kawasan maka karaKter kedua w,layah ini juga berbeda, Kebun sa-Mt di Kalteng saat tni relatif sedikit berada di kawasan Hndung dan banyak dl kawasan hutan produkSl, sedangkan kebun sawit

eli 

kaW"aSan lindung lebih banyak di Riau dat'! sedikit di kawasan hutan proouksi, tetapi jika dilihat da!am perizinan maka perizlnan sangat besar 、ゥ「エセエゥォ。ョ@ di ka'.vasan kehiJtanan (baik kawasan lindung maupun produksi}.

KHG  KlG  KEG KLG

Riau 451.302  253.057  3,879,415  1_641,603  2.04C,315 8,992,782

'11,525  $$,629  SLQPRNWセセ@ 1,er,,494 r"e8s.91M QULSUエャNセsR

"""'"

Dan sis] aktua! kebun sa'Wit yang ada, maka Juga dapat dHih-at dan $lsi pengusahaan. Tabe! 2 menunjukkan bahwa luasan pengvsahaan sawit of Riau dan Kalteng dldominBsi oleh 

perkabunan

$wasta, 

sedangkan pengtlsahaan negara dan rakyat relaUf

.sediklt; 

dan di daerah

gambut pengusahaan nagara malah tidak Baa. SeQ3r-a kaseluruhan d!temukan pe.bedaan

kondisi hngkungan kebun sa'Nit di kedus v.:i/ayah ini, sehingga pols pemanfaatan ruangnya juga berbeda.

Tabs! 2 luas (Ha) F'engusahaan Kebun Sawn: dl Prc..,)nsi yang BerbOOa

PtJ'ik¢!;utml) 8esar Peri\i':!b:':!Yoi.,8estl(

Nega:a

Bwrota

53,572  1,5:n,615  QLUsセLUAャAG[N@  

Kalteng 2,605  $35,052  S4S.M$  

3.2 Pott<nsi korusakan dan konflik pemanfaatan ruang eli daerah gambut

Potensl kerusaksl1

dan

konftik pemanfaatan Nang dl kedua v.ilayah ini menunjukkan fenomena yang berbeda. Dalam analisis ini juga akan ditunjukkan perbedaan akibat metode anallsis yang beroeda, dan slntesislmpiikasinya. Has1! pengo)ahan dlsajikan pada Gamb.ar 3 dan T abel ,3, 

Data tersebut menlJnjukkan bahwa dengan, unluk meioa'e perkalian menghasilkan kenampakan

daerah yang berporensi rusaktkonflik adalah lebih kedl dibandingkan dengan metode

penjumlahan. Seisin itu dengan adenya data perijinan saVtit, y<?:;lg berarti belum semus wilayah

(7)

SAWIT  GMIBUT   IDN

I

A

U

K

L

I

"

A

,

A

[image:7.611.123.547.79.328.2]

N

Gambar 2 Karalcter Kenampakan Pemanfaatan Ruang Oleh Aktual Kebun Sa'Nit, Daerah Gambut Can Daerah Perizinan Kebun Kelapa Sawtt Pada Provinsi 6erbeda. 

セセセセゥセセセセセセ

M, ,).d;i Daerah Borpotensi Konflik dl Rlau dan Kalimantan Tengah

Secara Keruangan. data menunjukkan bahwa daerah yang berpotensi rusak atau konfliK a\«ual sebenamya berbeda untuk kedua wilayah dengan -fungsi penjumfahan adalah yaitu 641 ,518 Ha di Riau. dan 127,343  Ha di Kafteng; tetapi jika dilihat pola peningkatan rencana pengembangan, maKa daerah yang berpolensi konflik di mass yang akan datang relatif besar juga terjadi di KaJteng. Sedangkan jika dipakaf dengan fungsi pengalian maka daerah yang befJXltensi konflik besar jauh !ebih Keeil khususnya di Riau (236,535 Ha) sedangkan di Kalteng ralatn sarna. Oafam hal ini dengan kedua metode terseblrt maka daerah yang dianggap berpotensi tersebut sebenamya berada di loKasi yang hampir sama yaitu di daerah aldua! kebun sawit yang terdapat di seKilar kubah gambut. Aplikasi dalam kebijakan hal ini bisa dipakai untuk pencarian daerah yang · dipriomaskan ditanggulangi . Oengan metode pengalian. maka daerah diprioritaskan tertinggi dapat diekstraksi. Secara Keruangan maka daerah tersebut dapat diseleksi seperti disajikan pada Gambar 3.

(8)

VERS II   VERSI2 

.,,_._-­_

­_

..

_-,-

..

_­.

!

I

I

peイ|juセ i la iャG| QB@

PERKAL I.\N 

PENJUI'ILAH .<\N 

[image:8.611.113.486.85.603.2]

PERKALIAN 

Gambar 3 Kenampakan Oaerah Berpotensi RusaklKonfllk yang Diakibatkan Perbedaan Metode dan Juga Porbedaan Paremoter

4. Kesirnpulan.

Keberadaan kebun sawil aktua! di daerah gambul di Riau !ebih besar dibandingkan di KaJteng. Oi Ka!leng kebun sawi! aktuaJ !ebih banyak berada di daerah kering sedangkan di Riau hampir sarna keberadaannya baik di daerah kering maupun gambul. Luas perizinan di Kalteog lebih besar dari di Riau, namun luasannya hampir sama untuk daerah gambut.

(9)

Kenampakan potensi rusakJkonfllk yang m<Jncul berbe<ia oordasafXan perbedaat1 metode dan data yang dipakaL Dengan metc-de perkalirm, daerah yang berpotensi rusakixonf!ik lenih keCi! dibandingkan dengan metode penjvmianan. Se!ain itu dengan adanya data perijinan, maka daerah yang berpotensi ru:sa:kfkonflikjuga makin il.'3S,

5. Refereosi

BCrl.l$, 8., K. Gendas.:;sruna, dan Reni, K (2008,: Pernetaao KesatU3n Hldologis Geml'Vl dan Kubah

Gamhlit dengan Iflderaja oan SIG Seminar IEFS, Faperta IPS

B Baws, Laooe, $-'-, dan Ren!, K (2010)' Kawasan Un00n9 di deorah ft;!Wjl buktln di pinggir $0119$)1,

StOOl Kosus: Identifikasi Kal'li:()t;g air c'engan &..ra sateli! Jeoolusi tinggL Poster d{saj,klm di seminar Mapin

2iJ10, Bogor

BafUs. EL ;md O. RlisOmnrL  (2009); Diwelepment B1d PeliCy for Large Scale l..ano Ottu;:,otron i.1

KaHl'l¥Intan Before rmd Mill' the DecenlraliUJucn Syste:n. PreseMoo in the Second IRSA lmernaticnal

fnstflule, SogOf, July 21,23, 2009

Saws, B.  (2010): Daerah Potens'l Konflik Lahan P81;ebUfHm Sawit Hulan Al3rm. (lan GambuI: :lB'19

berpen-garuh temadap Iingk!1!'lgan. Makalah disampaikan pad? 'N(ykshop.J : Imp!emenlBsi KLHS/SEA

te:hadap Rencana Pe,1gembangan Keh<pa Sav,f,t; diselenggsrakafl 0100 Baopenas di Bak 2:­.3 Noverrriber

2010 

Gandasa$(l1ita, K, B. Baros dan Syahwl, K. (20(:9)' Mas!e:-plan Penge1alaan Ekosistem Gambut, Provinsi

·Riau. KLH

Kompas. (2011): K$pe sawit Petani Riau Iet»h oanyak menjadl turuh Kompas, 28 Mei 201'1

StiblNm, S. (2010): Dis2in P¢rlgelolaan lah$!1 gambot dOilarn IBe1dU!\lJl1g pwdukti\llt<l$ Partan!an

berdasari;an teia(l,m salama 11gB ctekade (H170­20DO,.  u!$$jlkan daiam Seminar Lokak<H)'il nasional

oemamaatan !ahan gambut berkelanjutan, dllce, B:.gOL IPS, 280kto:;,er

Gambar

Gambar 2  Karalcter Kenampakan Pemanfaatan Ruang Oleh Aktual Kebun Sa'Nit, Daerah Gambut Can Daerah Perizinan Kebun Kelapa Sawtt Pada Provinsi 6erbeda. 
Gambar 3  Kenampakan Oaerah Berpotensi RusaklKonfllk yang Diakibatkan Perbedaan Metode dan Juga Porbedaan Paremoter

Referensi

Dokumen terkait

Jangka waktu pembatasan kegiatan usaha hingga pencabutan izin usaha dalam ketentuan asuransi diatur dalam Pasal 42 ayat (1) juncto Pasal 42 ayat (4) Peraturan

penjelasan lebih lanjut sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Om Santhi Santhi Om, Namo Buddaya, Salam Kebajikan. YANDRI SUSANTO, S.PT./F-PAN):

Dengan dikeluarkannya PP No 37 Tahun 2000 maka RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan tidak lagi menjadi corong dan

berhasil  membukukan  kenaikan  penjualan  emas  yang  fantastis.  Berdasarkan  Keterbukaan  Informasi  di  Bursa  Efek  Indonesia,  produksi  dari  tambang  Pongkor 

Dalam usaha untuk menemukan marka molekuler atau segmen DNA yang berkaitan dengan fenotipe tertentu, penelitian untuk mengkaji asosiasi polimorfisme lokus

Sedangkan Maximal Principal Stress (tegangan utama maksimum) sebesar 3,349 MPa dan Equivalent Stress sebesa 3,397 MPa. Ini berarti kanopi surya untuk sepeda motor listrik

Synthesis of Fatty Acid Methyl Ester from Crude Jatropha ( Jatropha curcas Linnaeus) Oil Using Aluminium Oxide Modified Mg-Zn Heterogeneous Catalyst.. Production

18 Berdasarkan analisa yang dilakukan pada 139 sampel pasien apendisitis, telah didapatkan cut off point jumlah leukosit darah pasien apendisitis akut dengan apendisitis