• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun media pembelajaran online berbasis learning management system di SMA Negeri 9 bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun media pembelajaran online berbasis learning management system di SMA Negeri 9 bandung"

Copied!
254
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Data Pribadi

Nama : Arif Firmansyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Cianjur, 30 Mei 1990

Alamat : Perumnas Cijerah 2 Blok 2 Gg. Mesjid no. 20 Rt.01/11

Telepon/Fax. : (022) 6070335

HP. 085624388132

E-Mail : arifsyah11@yahoo.com

Pendidikan Formal

2008 – sekarang Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

2005 – 2008 SMA Negerei 9 Bandung

2002 – 2005 SMP Negeri 9 Bandung

1996 – 2002 SD Negeri Cijerah Indah 6 Bandung

Pengalaman Organisasi

 Pengurus HIMA(Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) UNIKOM

Anggota Litbang (2010 – 2011)

(6)

(2005-HIMA Teknik Informatika Unikom

Peserta

 Seminar “Cloud Computing: Today and Tomorrow”, 2010 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

 Seminar Microsoft User Group Indonesia

“To Be Closer With Informatic Engineering”, 2010 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

 Seminar Android “Touch The Android”, 2011 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

Kompetensi

 Desktop Programming (C, Delphi, Java, C++)  Web Programming (PHP, AJAX, JQuery¸CSS)  Database (MySQL, Oracle)

 Hardware

(7)

Bandung,

(8)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ARIF FIRMANSYAH 10108038

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr.wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, serta hidayah-Nya sehingga Skripsi dengan judul “MEMBANGUN MEDIA

PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS LEARNING MANAGEMENT

SYSTEM DI SMA NEGERI 9 BANDUNG” dapat terselesaikan dengan baik, untuk

menyelasaikan program sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat-Nya.

2. Ayah dan ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

3. Kakak dan adik yang telah membantu, memberi dukungan dan doa kepada penulis.

4. Ibu Riani Lubis S.T, M.T selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku reviewer dan penguji 1 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Iskandar Ikbal , S.T.,M.Kom selaku penguji 3 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Irawan Afrianto S.T,M.T selaku Ketua Program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

(10)

iv Indonesia.

10. Bapak Drs. H. Warya Zakarilya, M.Pd. dan Bapak Sucendi, S.Kom selaku Kepala sekolah dan pembimbing penulis di SMA Negeri 9 Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian tugas akhir ini di SMA Negeri 9 Bandung.

11. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

12. Rekan-rekan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-1 2008 yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Wassalamualaikum Wr.Wb

(11)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

(12)

vi

2.1.2 Visi Misi Sekolah ... 14

2.1.3 Struktur Organisasi ... 15

2.1.4 Deskripsi Tugas ... 16

2.2 Landasan Teori ... 17

2.2.1 Sistem Informasi ... 17

2.2.2 Data ... 18

2.2.3 Informasi ... 19

2.2.4 E-learning ... 20

2.2.5 Learning Management System (LMS) ... 24

2.2.6 Internet ... 26

2.2.7 Website ... 27

2.2.8 Basis Data... 28

2.2.10 DBMS (Database Management System) ... 29

2.2.11 Flowmap... 31

2.2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) / Model E-R ... 31

2.2.13 Diagram Konteks ... 32

2.2.14 Data Flow Diagram (DFD) ... 33

2.2.15 Kamus Data ... 35

2.2.16 PHP (Hypertext Prepocessor) ... 35

2.2.17 MySQL ... 36

2.2.18 Notepad ++ ... 37

2.2.19 Xampp ... 38

(13)

vii

2.2.21 Cascading Style Sheet (CSS) ... 40

2.2.22 Dashboard ... 40

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 43

3.1 Analisis Sistem ... 43

3.1.1 Analisis Masalah ... 43

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 44

3.1.3 Analisis Learning Management System ... 54

3.1.4 Aturan Bisnis ... 55

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 56

3.3 Analisis Basis Data ... 68

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 70

3.4.1 Diagram Konteks ... 70

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 71

3.4.3 Spesifikasi Proses ... 90

3.4.4 Kamus Data ... 111

3.5 Perancangan Sistem ... 117

3.5.1 Diagram Relasi ... 117

3.5.2 Struktur Tabel ... 119

3.5.3 Perancangan Struktur Menu ... 125

3.5.4 Perancangan Antarmuka ... 131

3.5.5 Perancangan Pesan ... 158

3.5.6 Jaringan Semantik... 160

3.5.7 Perancangan Prosedural ... 163

(14)

viii

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 172

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 172

4.2.3 Implementasi Basis Data ... 173

4.2.4 Implementasi Antarmuka ... 180

4.2 Pengujian ... 183

4.2.1 Pengujian Alpha ... 183

4.2.2 Kasus Dan Hasil Pengujian Alpha... 184

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 198

4.2.4 Pengujian Betha ... 198

4.2.5 Skenario Pengujian Betha ... 198

4.2.6 Hasil Pengujian Betha ... 201

4.2.7 Kesimpulan Pengujian Betha ... 211

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 213

5.1 Kesimpulan... 213

5.2 Saran ... 213

(15)

[1]. Fathansyah, Ir. 2002. Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data. Bandung : Informatika. [2]. Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Yogyakarta :

Lokomedia.

[3]. Hartono, Empy. 2005. E-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset. [4]. Indrajani. 2011. Pengantar dan Sistem Basis Data. Jakarta: Elex Media Komputindo [5]. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional.

Yogyakarta : Andi Offset.

[6]. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

[7]. Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering. New York : McGrawHill

[8]. Raharjo, Budi. 2010. Modul Pemrograman Web(HTML, PHP & MySQL). Bandung : Modula.

[9]. Shahaluddin, Rosa. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak. 2011. Bandung : Modula.

[10]. Surjono, Herman Dwi. 2010. Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle.

Yogyakarta : UNY Press.

[11]. Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

(16)

1

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penyampaian informasi yang baik dan menyeluruh dapat membantu proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik dan memenuhi kompetensi yang diharapkan. Pemanfaatan teknologi informasi telah banyak diterapkan pada lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Bandung adalah salah satu sekolah menengah atas yang terletak di jalan Laksamada Muda Suparmin 1A yang berada di kawasan lanud Husein Sastranegara. Sistem pembelajaran yang berjalan di SMA Negeri 9 Bandung sudah cukup baik, namun masih ada beberapa kendala yang muncul dengan sistem pembelajaran yang ada seperti siswa kesulitan dalam mendapatkan materi pendukung yang sesuai dengan silabus mata pelajaran karena dibutuhkan banyak waktu untuk siswa dalam mencari dan memilah materi pendukung. Materi pendukung perlu diberikan kepada siswa agar siswa memiliki banyak pengetahuan mengenai mata pelajaran dan tidak hanya mengacu pada satu referensi saja.

Masalah lain yang muncul adalah guru yang berhalangan hadir yang disebabkan oleh guru yang bersangkutan memiliki tugas di luar sekolah atupun hal lainnya. Kondisi ini membuat guru terpaksa menjelaskan dua materi dalam satu pertemuan pada pertemuan berikutnya, padahal materi tersebut memerlukan waktu pembahasan yang cukup agar materi dibahas secara menyeluruh dan mudah dipahami oleh siswa.

(17)

ketika siswa enggan bertanya kepada guru mengenai materi yang tidak dipahaminya. Sebagian siswa merasa malu, tidak percaya diri ataupun sungkan ketika ingin bertanya.

Informasi mengenai nilai rata-rata kelas per mata pelajaran merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan untuk persiapan ujian sehingga dengan mengetahui nilai rata-rata kelas pihak sekolah dapat mengetahui strategi apa yang dilakukan untuk persiapan ujian. Kepala sekolah pun masih kesulitan dalam memonitoring nilai rata-rata kelas. Belum adanya media yang menampilkan informasi nilai rata-rata-rata-rata kelas per mata pelajaran dengan cepat dan mudah dipahami menjadi kendala dalam proses monitoring. Nilai rata-rata kelas sendiri diambil dari nilai ulangan online dan nilai tugas.

Masalah yang telah disebutkan diatas dapat berdampak pada pemahaman siswa terhadap mata pelajaran dan dapat berimbas terhadap prestasi dan nilai siswa, maka dibutuhkan sebuah media pembelajaran lain yang dapat menunjang proses pembelajaran selain di ruang kelas. E-Learning merupakan media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran tersebut karena e-learning dapat memberikan kegiatan pembelajaran dimana pelajar dapat mendapatkan materi pelajaran, tugas dan berinteraksi dengan guru serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan e-learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas aktifitas dan kemandirian siswa, peningkatan kualitas pembelajaran serta kualitas komunikasi antar guru dengan siswa sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

(18)

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun media pembelajaran online berbasis learning management system di SMA Negeri 9 Bandung.

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMA Negeri 9 Bandung, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun media pembelajaran online

berbasis learning management system di SMA Negeri 9 Bandung.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menyediakan media untuk membantu guru dalam menyediakan materi pendukung yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja sehingga memudahkan siswa dalam mendapatkan materi pendukung.

2. Memudahkan guru dalam memberikan materi ketika berhalangan hadir sehingga guru tidak menumpuk penjelasan materi pada pertemuan berikutnya. 3. Menyediakan sarana komunikasi berupa forum agar memudahkan siswa untuk bertanya langsung kepada guru dan dapat berbagi ilmu mengenai mata pelajaran.

(19)

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi media pembelajaran ini hanya bersifat suplemen atau tambahan

bukan sebagai pengganti pembelajaran.

2. Sistem yang terdapat pada media pembelajaran ini hanya mengolah data untuk keperluan pembelajaran online, tidak mengolah data untuk keperluan sistem informasi akademik sekolah.

3. Sistem informasi akademik sekolah di SMA Negeri 9 sendiri sedang dikembangkan bersamaan dengan media pembelajaran ini.

4. Aplikasi media pembelajaran ini tidak terintegrasi sistem informasi akademik sekolah, hanya mengambil data yang dibutuhkan media pembelajaran online dari sistem informasi akademik sekolah.

5. Data pengurus, data guru, data siswa, data tahun ajaran, data kelas, data mata pelajaran diambil dari sistem informasi akademik sekolah yang berupa file excel (.xls). File excel ini merupakan hasil export dari sistem informasi akademik sekolah. Sedangkan data yang dikelola media pembelajaran ini adalah data mengajar, data materi, data tugas, data soal latihan, data forum, data pengumuman dan data nilai tugas.

6. Untuk pengolahan data master harus dilakukan di sistem informasi akademik sekolah yang kemudian di export menjadi file excel (.xls). 7. Format file yang didukung adalah file teks (doc, docx, ppt, pptx, pdf, xls,

xlsx), file gambar (jpeg).

8. Ukuran maksimal file yang dapat di-upload adalah 3MB per satu file. 9. Ulangan online hanya berbentuk pilihan ganda dimana siswa dapat

(20)

nilai ini disajikan berdasarkan nilai latihan soal dan tugas siswa untuk nilai rata-raata kelas per mata pelajaran serta aktivitas guru dalam memberikan materi dan tugas pada media pembelajaran ini.

11. Monitoring tidak berlaku pada seluruh mata pelajaran, beberapa mata pelajaran yang tidak termasuk dalam monitoring yaitu penjaskes, seni rupa dan seni musik.

12. Grafik aktivitas guru tidak berlaku pada seluruh mata pelajaran, beberapa mata pelajaran yang tidak termasuk dalam grafik aktivitas yaitu penjaskes, seni rupa, dan seni musik.

13. Aktivitas guru hanya menghitung dari jumlah guru memberikan materi dan tugas.

14. Media pembelajaran ini hanya mengelola data pembelajaran berdasarkan tahun ajaran dan semester yang sedang aktif.

15. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah metode analisis terstruktur. Tools yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD).

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif. Ada 2 tahap yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu :

1. Tahap Pengumpulan Data

(21)

a. Studi Literatur

Dilakukan dengan mencari pustaka – pustaka yang menunjang berupa buku-buku atau mencari penjelasan yang berhubungan untuk pemecahan masalah melalui internet dan sumber sumber lainnya

b. Observasi

Dilakukan dengan mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di dalam instansi unutk memperoleh gambaran mengenai objek yang diteliti.

c. Wawancara

Dilakukan dengan melakukan dialog secata langsung dengan pihak yang berwenang dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Model pengembangan dalam pembuatan media pembelajaran online ini menggunakan model waterfall yakni sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan sistem

(22)

Langkah ini merupakan tahap analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan observasi, melakukan wawancara dengan narasumber, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di buku, jurnal, artikel dan internet.

b. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen kebutuhan user yang berisi data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

c. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkiarakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma prosedural).

d. Construction

Construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh koputer.

(23)

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan software. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh

user. Kemudian software yang dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupalan bagian yang mengemukakan latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah sekolah, visi dan misi sekolah. Serta berisi landasan teori yaitu berisi teori teori pendukung yang digunakan untuk membangun media pembelajaran online di SMA Negeri 9 Bandung.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(24)

Bab ini berisi hasil implementasi, hasil analisis dan perancangan sistem disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem yang dibangun. Pengujian dilakukan dengan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak yang dibangun .

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(25)
(26)

11

2.1 Tinjauan Sekolah

Pada tahap ini akan melakukan peninjauan terhadap sekolah. Diantaranya sejarah singkat sekolah, dan visi misi sekolah.

2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah

Sekitar tahun 1957 berdiri SMA Negeri VI C Bandung yang berlokasi di Jalan Belitung No 8 dipimpin oleh M .Sibarani, waktu belajarnya dilaksanakan pada siang hari. Pada tahun 1966 SMA VI C Bandung pindah ke Jalan Pasirkaliki 51 menempati gedung bekas sekolah Cina yang ditinggalkan karena adanya G 30 S PKI. Pada tahun 1967 terjadi penggantian kepala sekolah oleh Kantor Inspeksi Daerah SMA Departemen P dan K Jawa Barat dari M .Sibarani kepada Drs. Ahmad Hamid. Setelah serah terima jabatan terjadi perbedaan pendapat diantara para siswa SMA VI C karena ada sebagian siswa yang mendukung Drs Sabarani tetap sebagai kepala sekolah , sebagian lagi siswa mendukung Drs.Ahmad Hamid sebagai kepala sekolah. Akibatnya terjadi dua kubu siswa yang saling mendukung kedua kepala sekolah tersebut.Akhirnya Pihak kantor P dan K memutuskan SMA VI C menjadi dua yaitu SMA Negeri VI Jalan Pasirkaliki dipimpin oleh M.Sabarani dan SMA VI Jalan Belitung 8 dipimpin oleh Drs Ahmad Hamid. [12]

(27)

delapan menunjukan jalan Belitung no 8 sedangkan 22 menunjukan nomor register sekolah. Pada tanggal 29 Januari 1972 terjadi serah terima jabatan kepala SMA Negeri 8/22 dari Sulaeman Tjakrawiguna, SH. kepada Drs. Endang Jarkasih karena Sulaeman Tjakrawiguna, SH.beralih tugas menjadi Anggota DPR - RI. Tidak lama pada tanggal 15 mei 1972 terjadi lagi serah terima jabatan kepala SMA Negeri 8/22 dari Drs Endang Jarkasih kepada Drs. Adit Rosadi. Pada tanggal 23 Maret 1975 terbentuk BP3 SMA Negeri Jalan Belitung 8/ 22 Bandung. [12]

Pada tanggal 10 Oktober 1975 berdasarkan SK kanwil P dan K No.2553/A/1975 SMA Negeri 8/22 diganti menjadi SMA Negeri IX Bandung . Selanjutnya pada tanggal 9 Desember 1975 dibentuk Koprasi Mekar Sembilan (KMS). Pada tanggal 22 Desember 1975 dilaksanakan serahterima jabatan Kepala SMA IX Bandung dari Drs. Adit Rosadi kepada Drs. Saleh Yusupadi yang sebelumnya menjabat Kepala SMA IX Margahayu dan selanjutnya berubah menjadi SMA Negeri Margahayu Bandung. Pada tanggal 10 Oktober 1977, Drs. Saleh Yusupadi mendapat tugas rangkap sebagai kepala SMU Negeri 5 Bandung. [12]

Pada tahun 1978 terjadi serahterima jabatan kepala SMA Negeri IX Bandung dari Drs Saleh Yusupadi kepada Rd Hj Oetjoe R. Pada tahun 1982 Kepala SMA Negeri IX diganti oleh Drs M Yunus. Kemudian tahun 1983 diganti lagi oleh Drs H Sap'an Sumarja Putra . pada saat itu beliau mengembangkan kesenian tradisional sunda.[12]

(28)

Kusdana. Beliau membangun lapangan Olah Raga Gasasanga dan bangunan kelas bertingkat . Pada waktu itu nama SMA berubah menjadi SMU, selanjutnya pada tahun 1997 Kepala SMU Negeri 9 Bandung diganti oleh Dra. Hj Hafsah Harun beliau mengembangkan suasana pertamanan yang indah dilingkungan sekolah dan pembangunan Mesjid Al-Hidayah berikutnya [12]

(29)

2.1.2 Visi Misi Sekolah

SMA Negeri 9 Bandung memiliki visi yaitu :

Mewujudkan SMA Negeri 9 Bandung menjadi Sekolah Berstandar Nasional (SSN) / Sekolah Kategori Mandiri (SKM) pada tahun 2012

SMA Negeri 9 Bandung memiliki misi yaitu :

1. Merealisasikan rencana kerja jangka pendek satu tahun dan rencana kerja jangka menengah empat tahunan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah sesuai dengan standar nasional.

2. Mencapai standar kompetensi lulusan melalui pembekalan materi dan tingkat kompetensi lulusan sesuai dengan standar nasional.

3. Menyediakan, merawat dan mengoptimalkan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional.

4. Meningkatkan pembinaan kesiswaan yang meliputi ; pemberian layanan konseling, pelaksanaan ekstra kurikuler, kokurikuler dan pembinaan prestasi unggulan sekolah sesuai dengan standar nasional .

5. Mengoptimalkan pelaksanaan manajeman berbasis sekolah dalam pelayanan pendidikan di sekolah sesuai dengan standar nasional.

6. Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien sesuai dengan standar nasional .

(30)

sekolah sehingga terwujudnya sekolah yang efektif, efisien, akuntabel dan sustainable.

Tujuan yang hendak dicapai oleh SMA Negeri 9 Bandung yaitu :

1. Menjamin dan mengendalikan mutu pendidikan di SMA Negeri 9 Bandung 2. Mencapai Standar Nasional Pendidikan.

2.1.3 Struktur Organisasi

Bagian ini menggambarkan struktur organisasi yang ada di SMA Negeri 9 Bandung.

(31)

2.1.4 Deskripsi Tugas

Tabel 2.1 Deskripsi Tugas

Jabatan Deskripsi Tugas

Komite Sekolah a. Menyusun dan menetapkan standar pembelajaran di sekolah

b. Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah dan mencari solusinya bersama pihak sekolah c. Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan d. Membina seluruh karyawan dan karyawai Kepala Sekolah a. Memantau seluruh aktivitas pembelajaran,

ekstrakurikuler, bimbingan konseling dan kegiatan ketatausahaan

b. Memantau dan mengelola kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

c. Membantu menyiapkan perencanaan sarana dan prasarana sekolah.

Koordinator Staff Tata Usaha a. Mengkoordinasikan bagian administrasi b. Menyiapkan rencana anggaran organiasi Wakasek Kurikulum Menyiapkan rencana kurikulum pendidikan Wakasek Kesiswaan

Menyiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan kesiswaan

Wakasek Humas Menjaga hubungan baik sekolah dengan orang tua siswa/wali, komite sekolah, masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga sosial serta dunia usaha/dunia industri

(32)

Jabatan Deskripsi Tugas

Wakasek Sarana Memiliki tanggung jawab dalam perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana di sekolah Wali Kelas/Guru Mata Pelajaran a. Menyiapkan materi sesuai silabus

b. Mengevaluasi perkembangan siswa c. Bertanggung jawab atas seluruh siswa di

dalam kelas

Guru BK Menuntaskan, member solusi dan mencegah masalah yang terjadi pada siswa yang berhubungan dengan lingkungan sekolah Siswa Mengikuti pelaksanaan seluruh kegiatan yang

direncanakan sekolah

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai buku dan internet.

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.[11]

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyampaikan informasi. b. Sukumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / atau untuk mengendalikan organisasi.

(33)

Dapat disimpulkan bahwa sistem informsai adalah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi serta bersifat manajerial dengan tujuan untuk menyampaikan informasi.

Manfaat sistem informasi adalah organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

2.2.2 Data

Ada beberapa definisi tentang data, antara lain :[4]

1. Fakta-fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan dialur ke dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang.

2. Deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. 3. Fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama merupakan

masukan bagi suatu sistem informasi.

Dapat dikatakan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database.[4]

(34)

Ada beberapa definisi tentang informasi, antara lain : [11]

1. Data yang telah diolah menjjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia.

2. Data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.

3. Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Dapat disimpulkan bahwa informasi bermuara pada data, jika tidak ada data maka informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh. Informasi juga memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan dan juga dapat mendukung untuk pengambilan keputusan bagi yang menggunakannya.

Karakteristik dari Informasi yang Baik

Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik sebagai berikut:[11]

1. Information must be pertinent

(35)

2. Information must be accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan.

3. Information must be timely

Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

4. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.

2.2.4 E-learning

(36)

pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous.

1. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training adalah tipe pelatihan, di mana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifatnya maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet oleh karena itu, sysnchronous training sering pula dinamakan virtual classroom.

2. Asynchronous Training

Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan di manapun.

Ada pelatihan asynchronous training yang terpimpin, di mana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat email.

(37)

dapat diberikan dalam media CD-ROM. Jadi, peserta dapat membawa CD-ROM dan memainkanya di komputer rumah maupun komputer di meja kantor. [3]

E-learning dapat diterima oleh berbagai perusahaan karena dimotivasi oleh kelebihan dan keuntungannya. Keuntungan yang ditawarkan oleh e-learning, antara lain : [3]

1. Biaya

Kelebihan pertama e-learning adalah ia mampu mengurangi biaya pelatihan. Dengan adanya e-learning, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatihan dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan atu pelatih. Perusahaan tidak perlu menyediakan makan siang, kopi, maupun peralatan kelas, seperti papan tulis, proyektor dan alat tulis.

2. Fleksibilitas Waktu

E-learning membuat karyawan dan pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan, atau ketika sedang menunggu laporan rekan dan tidak ada pekerjaan mendesak.

3. Fleksibilitas Tempat

Di sekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas lain (misalnya tempat bimbingan belajar). Mereka hanya perlu ke labotarium komputer sekolah, di mana e-learning tersebut diinstal, untuk mengikuti tambahan pelajaran.

(38)

siswa mengerti dengan cepat, ia dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dan mengisi waktu denan belajar topik lain. Hal ini berbeda sekali dengan pelatihan di kelas karena semua pelajar mulai dan berhenti di waktu yang sama.

5. Standarisasi Pengajaran

Guru atau pelatih favorit, yang terasa dapat mengajar dngan baik sehingga materi sesulit apapun mudah diserap. Sebaliknya, penjelasan guru bukan favorit terasa sulit dimengerti.

E-learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut. Pelajaran e-learning selalau memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.

6. Efektivitas Pengajar

Karena e-learning merupakan teknologi baru, karyawan dan pelajar dapat tertarik dan mencobanya sehingga jumlah peserta pelatihan meningkat. E-learning

yang didesain mutakhir membuat karyawan atau pelajar lebih mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.

7. Kecepatan Distribusi

(39)

8. Ketersediaan On-Demand

Karena e-learning dapat sewaktu-waktu diakses, e-learning dapat dianggap sebagai “buku saku” yang membantu pekerjaan setiap saat. Pengguna dapat dengan mudah dan cepat untuk menyelesaikan pekerjaannya maupun tugasnya dengan waktu dan tempat yang terbatas.

9. Otomasi Proses Administrasi

E-learning menggunakan suatu Learning Management System (LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang berlangsung. Sehingga, pelatih atau guru yang memiliki akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa harus menunggu administrator.

E-learning dirasa sangat berguna bagi siswa yang memiliki kejenuhan pada pembelajran didalam kelas. Dengan adanya e-learning dapat memberikan warna baru dalam pendidikan sehingga menjadi lebih dan ketertarikan khusus bagi siswa untuk mengetahui mata pelajaran lebih luas dan mereka dapat mengembangkan suatu mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Keterampilan siswa menjadikan suatu kemandirian mereka dalam melakukan kegiatan belajar mereka, maka dengan adanya

e-learning mungkin dapat membangkitkan rasa ingin tahu seorang siswa menjadi meledak dan menghasilakan siswa yang minimal berguna bagi dirinya sendiri.[3]

2.2.5 Learning Management System (LMS)

(40)

dalm bentuk icon. Bagaimana bila kita memiliki lebih dari 100 judul pelajaran e-learning? Layar komputer kita tentu akan penuh. Oleh karena itu, kita perlu memiliki LMS sebagai sistem yang mengatur e-learning content atau mata pelajaran e-learning.. E-learning dapat membantu administrasi pelatihan kegiatan kita. LMS inilah yang berperan banyak dalam membantu administrasi. LMS pun mengatur semua kegiatan e-learning. [3]

Organisasi anda dapat memilih membuat LMS sendiri atau memberli yang sudah jadi dan tersedia di pasaran. Keputusan bergantung kepada kemampuan orang-orang di organisasi, serta waktu dan dana yang tersedia. Apapun keputusan organisasi, kita harus ingat untuk membuat dan mengemas LMS sedemikian rupa sehingga sistem dapat bekerja dan memiliki fungsi seusai keinginan pemakai.

Beberapa fungsi dasar LMS adalah :[3] 1. Katalog

LMS yang baik harus dapat menunjukkan materi pelatihan yang dimiliki. Materi-materi dapat berupa pelajaran e-learning, artikel, tesis, hasil diskusi, dan lain sebagainya. Katalog yang baik pun harus membedakkan materi berdasarkan jenis materi, departemen yang membutuhkan maupun kurikulum. 2. Evaluasi

LMS yang baik pun harus dapat melakukan evaluasi yang dapat mengukur keahlian peserta pelatihan.

3. Komunikasi

LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihan dan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada para pelajar tertentu. Pengumuman dapat dari pengajar atau administrator pelatihan.

(41)

Integrasi dengan sistem SDM adalah hal yang paling vital. Dengan integrasi yang baik, LMS akan mendapatkan daftar informasi siswa terbaru dari sistem SDM yang sudah ada. Jadi, apabila pada sistem SDM terdapat perubahan data siswa, penambahan siswa baru atau siswa yang keluar, maka informasi dapat digunakan untuk memperbaharui data pelatihan terkait.

2.2.6 Internet

Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. penggunaan

internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan ngmenetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.[8]

Sumber lain menyebutkan Internet sendiri berasal dari kata interconnection-networking, merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian

internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

(42)

saat ini internet bukan hanya digunakan sebagai sarana komunikasi atau pun sarana mencari informasi saja, tetapi juga telah digunakan sebagai sarana untuk mencari uang. Harga tarif akses internet pun saat ini juga telah lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. dan pengguna akses internet pun bukan hanya orang yang berada di wilayah perkotaan saja, orang yang tinggal di pedesaan pun juga dapat mengakses internet.

2.2.7 Website

Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun yang bersifat dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Ada 2 macam website, yakni website statis dan website dinamis. Website

statis, yakni website yang informasinya merupakan informasi satu arah yakni hanya berasal dari pemilik software-nya saja. Sementara itu, website dinamis merupakan

website yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari pengguna dan pemilik.

Unsur unsur yang ada dalam penyediaan website atau situs diantaranya sebagai berikut.

1. Nama Domain (Domainname / URL – UniformResourceLocator)

Alamat unik di dalam internet yang berguna untuk menemmukan sebuah

(43)

Web hosting merupakan ruangan yang terdapat dalam harddisk sebagai tempat penyimpanan data, file, video, database, dll yang nantinya akan ditampilkan dalam website tersebut.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Bahasa program merupakan bahasa yang digunakan untuk menterjemahkan setiap perintah pada saat website tersebut sedang di jalankan contoh dari bahasa program yaitu HTML, PHP, Java Script, XML, JSP, dll.

4. Desain Website

Pendesainan website merupakan hal yang penting. Faktor userfriendly harus diterapkan dalam pembuatan desain sebuah website. Membuat pemakai

website merasa nyaman dan udah dalam penggunaanya membuat pemakai

website akan terus mengunjunginya. 5. Program Transfer Data ke Pusat Data

FTP (File Transfer Protocol) merupakan akses yang diberikan pada saat kita memsesan web hosting. FTP berguna untuk memindahkan file website yang ada pada komputer kita ke pusat web hosting agar dapat terakses ke seluruh dunia.

2.2.8 Basis Data

Ada beberapa definisi mengenai basis data, antara lain :[4]

1. Kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis data menongsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam file

terpisah.

(44)

daya organisasi yang dapat digunakan bersama.

Basis data merupakan hal yang sangat penting dalam website dinamis. Basis data memiliki fungsi untuk menyimpan seluruh informasi yang terdapat dalam

website dan basis data memiliki kapasitas yang besar untuk menyimpan seluruh informasi yang berupa file text, audio, video, gambar, dll.

2.2.10 DBMS (Database Management System)

Untuk kepentingan menangani database sejumlah DBMS tersedia di pasaran. DBMS (Database Management Systems) adalah suatu perangkat lunak yang ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan mengendalikan akses data. Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi mudah dilakukan. Selain itu perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai piranti yang berguna misalnya peranti yang memudahkan dalam membuat berbagai bentuk laporan.[1]

Sejauh ini banyak sekali produk DBMS yang beredar. Oracle 9i, Microsoft SQL Server 7.0, dan Microsoft Access 2000 merupakan contoh produk DBMS komersial yang terkenal di dunia.

(45)

Keuntungan dari Database Management System adalah: 1. Pengulangan Data Berkurang

Pengulangan data atau repetisi berarti bahwa field data yang sama (misal: alamat seseorang) muncul berkali-kali dalam file yang berbeda dan terkadang dalam format yang berbeda. Dalam sistem pemrosesan yang lama, file-file yang berbeda akan mengulang data yang sama sehingga memboroskan ruang penyimpanan.

2. Integritas Data Meningkat

Integritas data berarti data itu akurat, konsisten dan terbaru. Dalam sistem lama, ketika ada perubahan dalam sebuah file, perubahan ini tidak perlu dibuat dalam file lain. Akibatnya, beberapa laporan memiliki informasi yang tidak akurat. Dalam DBMS, berkurangnya pengulangan berarti meningkatkan kesempatan integritas data, karena semua perubahan hanya dilakukan di satu tempat.

3. Keamanan Meningkat

Meskipun berbagai departemen bisa berbagi pakai data, namun akses ke informasi bisa dibatasi hanya untuk pengguna tertentu. Hanya dengan menggunakan password maka informasi finansial, medis, dan nilai mahasiswa dalam database sebuah universitas tersedia hanya bagi mereka yang memiliki hak untuk mengetahuinya.

4. Kemudahan Memelihara Data

(46)

tersedianya data jika terjadi kegagalan sistem primer.

2.2.11 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perllu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Fungsi flowmap adalah mendefiniskan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual / berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen ke dalam keluaran dan masukkan).

2.2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) / Model E-R

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

(47)

Berikut ini adalah elemen-ekemen diagram hubungan entitas (ERD)

1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi dan kejadian.

2. Relationship

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan dengan alamiah yang tejadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memuddahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Relationship Degree

Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

2.2.13 Diagram Konteks

(48)

boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Dalam diagram konteks jumlah masukan serta keluaran yang berupa dokumen jumlahnya harus sama, serta entitas yang terkait dalam sistem harus ada didalam struktur organisasi. Diagram konteks ini nantinya dikembangkan dengan diagram rinci atau nol. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa diagram konteks digunakan untuk melihat sistem secara keseluruhan.

2.2.14 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

Data Flow Diagram (DFD) awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam Structured Systems Analysis dan Design Methodology (SSADM) yang ditulis oleh Crish Gane dan Trish Sarson. Sistem yang dikembangkan ini berbasis pada dekomposisi fungsional dari sebuah sistem.

Keuntungan DFD antara lain :

1. Membantu para analis sistem meringkas informasi tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif.

(49)

3. Dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi (teknik untuk membuat perangkatm proses atau sistem agar berjalan secara otomatis) untuk pengembangan alternatif sistem fisik.

Data flow diagram (DFD) memiliki elemen dasar yaitu : 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi.

External entity tidak termasuk bagian dari sistem. 2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garus diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukkan untuk sistem atau hasil proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukkan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setuap proses memiliki satu atau beberapa masukkan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.

4. Simpanan Data (Data Store)

(50)

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data sering juga disebut dengan sistem data dictionary dalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengguanakan data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang akan mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Kamus data biasanya berisi : a. Nama – nama dari data

b. Digunakan – merupakan proses-proses yang terkait data. c. Deskripsi – merupakan deskripsi data

d. Informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data.

2.2.16 PHP (Hypertext Prepocessor)

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika di panggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan ptogram PHP dilakukan dilingkungan

(51)

seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan terlihat pada user memilintih perintah “View Source” pada web browser yang mereka gunakan. Selain menggunakan PHP, aplikasi web juga dapat dibangun dengan Java (JSP – JavaServer Pages dan Servlet), Perl, maupun ASP (Active Server Pages).

Beberapa keunggulan PHP diantaranya : 1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemrograman

web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting. 3. Mudah dibuat dan berkecepatan tinggi

4. PHP dapat berjalan lintas platform, yaitu dapat berjalan dalam banyak sistem operasi dan web server.

5. Dapat digunakan secara gratis

6. Termasuk bahasa embedded, yaitu dapat diletakkan dalam tag HTML.

7. Mendukung banyak database diantaranya MySQL, Oracle, Ms SQL Server, So;id, PostgreSQL, dBase, dll.

2.2.17 MySQL

(52)

basis data, antara lain :

1. Mendukung standar yang telah ada, yaitu standar ODBClevel 0-2 2. Mampu membuat tabel dengan ukuran besar

3. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).

4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.

5. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host. 6. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Microsoft Windows.

7. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.

8. MySQL dan PHP saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database

dengan menggunakan sintak PHP dapat di buat. Sedangkan input yang di masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script server-side seperti PHP dapat langsung dimasukkan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya web tersebut berada di sebuah web server.

2.2.18 Notepad ++

Notepad ++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting source code yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad ++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingkan berkas teks dan berkas source code

berbagai bahasa pemrograman. Notepad ++ didistribusikan sebagai perangkat lunak gratis. Proyek ini dilayani oleh Sourceforge.net dengan diunduh lebih dari 27 kali.

(53)

1. ActionScript, Ada, ASP, Assembler, autoIt 2. Batch

3. C, C++, C#, Caml, Cmake, COBOL, CSS 4. D, Diff

5. Flash ActionScript, Fortran 6. Gui4CLI

7. Haskell, HTML 8. Berkas INI, InnoSetup 9. Java, Javascript, JSP 10. KiXtart

11. LISP, Lua

12. Makefile, Matlab, MS-DOS 13. NSIS

14. Objective-C

15. Pascal, Perl, PHP, Postscript, PowerShell, Properties file, Python 16. R, Resource file, Ruby

17. Shell, Scheme, Smalltalk, SQL 18. TCL, TeX

19. Visual Basic, VHDL, Verilog 20. XML

21. YAML

2.2.19 Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.Fungsinya adalah sebagai

(54)

GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.

Beberapa keunggulan XAMPP antara lain :

1. Bundle aplikasi web tool yang sangat lengkap 2. Dapat digunakan dan didistribusikan secara gratis

3. Proses instalasi yang mudah dilakukan dan sangat praktis 4. Dapat dijalankan dalam modus grafis

5. Dilengkapi dengan fitur htdoc yang merupakan folder untuk menyimpan file-file yang dijalankan

6. Dilengkapi dengan fasilitas phpMyAdmin yang digunakan untuk mengelola basis data pada MySQL

7. Dilengkapi dengan fasilitas Control Panel, yang dapat digunakan untuk pengelolaan layanan yang terdapat pada XAMPP.

8. Multiplatform. Dapat digunakan pada beragam sistem operasi populer

2.2.20 JavaScript

JavaScript adalah bahasa scripting yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar browser popular seperti internet explorer, Mozilla firefox, netscape, opera dan google chrome. Kode javascript dapat disisipkan dalam halaman web

menggunakan tag script.

Beberapa hal tentang JavaScript :

1. Javascript didesain untuk menambah interaktif suatu web. 2. Javascript merupakan sebuah bahasa scripting.

(55)

4. Javascript berisi baris kode yang dijalankan di komputer (web browser) 5. Javascript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML.

6. Javascript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi tanpa proses kompilasi).

7. Setiap orang dapat menggunakan Javascript tanpa menmbayar lisensi.

2.2.21 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading style sheet (CSS) adalah suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mempercantik halaman web dan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstuktur dan seragam. CSS dapat kita gunakan dalam mengendalikan ukuran gambar, warna teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraph, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS bisa juga diartikan sebagai bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampolkan halaman sama dengan format yang berbeda.

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk suatu hubungan layaknya hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau

W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

(56)

6. Lebih mudah didownload karena lebih ringan ukuran filenya. 7. Satu CSS dapat digunakan banyak halaman web.

2.2.22 Dashboard

Dashboard merupakan salah satu solusi untuk penyajian dan visualisasi data.

Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari. Dashboard dapat mengkomunikasikan informasi penting dengan cepat. Setiap pengguna memerlukan akses terhadap informasi yang terstruktur dengan baik dan jelas. Oleh karena itu desain dashboard yang efektif menjadi sangat penting. Sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data akan memberikan kejelasan mengenai informasi penting yang disampaikan bagi pengguna. Dengan desain yang baik, dashboard yang dibuat akan dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi trend, pola, dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Dari kutipan di atas, banyak diperoleh informasi tentang pentingnya

dashboard, yaitu:

1. Mempermudah pembacaan informasi dengan antarmuka sistem informasi yang lebih mudah dipahami juga.

2. Dapat mengomunikasikan informasi dengan cepat.

3. Membantu analisis keadaan dengan cepat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

(57)

1. Tampilan dashboard memudahkan penggunanya dalam membaca informasi, tidak malah menyusahkan.

2. Desain dashboard efektif menjadi suatu hal yang sangat penting atau dengan kata lain desain dashboard perlu memperhitungkan sisi ergonomis.

Macam-macam dashboard: a. Dashboard strategic

Dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari perusahaan, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan. Dashboard

ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi di dalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Dashboard tactical

Dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan.

c. Dashboard operasional

(58)

43

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kebutuhan dan kelemahan yang terdapat pada sistem konvensional yang telah dimiliki SMA Negeri 9 Bandung. Hasil proses analisis dapat menghasilkan berbagai saran dan perbaikan terhadap sistem serta akan menjadi dasar perancangan media pembelajaran yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Saat ini sistem pembelajaran di SMA Negeri 9 Bandung dilakukan secara tatap muka. Sistem pembelajaran yang hanya mengandalkan tatap muka di dalam kelas mengakibatkan munculnya beberapa masalah dalam pelaksanaanya, maka dari itu diperlukannya sebuah sistem untuk membantu proses belajar mengajar tersebut. Salah satu solusinya adalah e-learning. Sistem ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja, selama pengguna terhubung dengan internet.

Berikut adalah beberapa masalah yang muncul pada sistem pembelajaran di SMA Negeri 9 Bandung berdasarkan hasil pengamatan :

1. Siswa mengalami kesulitan dalam mendapatkan materi pendukung. Yang sesuai dengan silabus mata pelajaran karena dibutuhkan banyak waktu untuk mencari dan memilah materi pendukung.

(59)

3. Komunikasi yang kurang berjalan dengan baik, karena ada kalanya siswa enggan untuk bertanya kepada guru secara langsung ketika materi yang disampaikan guru tidak dipahami siswa.

4. Belum adanya media yang menyajikan informasi nilai rata-rata kelas per mata pelajaran dengan cepat dan mudah dipahami, sehingga kepala sekolah kesulitan untuk memonitoring perkembangan siswa.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data dapat disimpulkan mengenai sistem yang sedang berjalan. Secara umum ada enam prosedur yang sedang berjalan yang akan diperbaiki yaitu:

1. Prosedur penyampaian materi saat guru hadir 2. Prosedur penyampaian materi saat guru tidak hadir 3. Prosedur pemberian tugas saat guru hadir

4. Prosedur pemberian tugas saat guru tidak hadir 5. Prosedur komunikasi siswa dengan guru.

6. Prosedur monitoring kepala sekolah terhadap nilai rata-rata kelas per mata pelajaran.

Prosedur yang sedang berjalan 1-4 digambarkan dengan flowmap dan prosedur komunikasi digambarkan dengan deskripsi.

1. Prosedur Penyampaian Materi Saat Guru Hadir

(60)

di sampaikan kepada siswa berdasarkan buku mata pelajaran.

2. Ringkasan yang telah dibuat sebelumnya disampaikan kepada siswa di dalam kelas.

3. Siswa melakukan pencatatan materi yang disampaikan guru.

4. Catatan materi yang telah dicatat siswa kemudian disimpan segagai arsip. 5. Guru menyimpan ringkasan materi pelajaran untuk digunakan sebagai

(61)
(62)

A1 : Buku materi pelajaran. A2. : Catatan Materi

A3 : Ringkasan Materi Pelajaran

2. Prosedur Penyampaian Materi Saat Guru Tidak Hadir

Prosedur penyampaian materi pelajaran ini melibatkan guru, guru piket dan siswa. Prosedur penyampaian materi pelajaran ini dilakukan guru melalui guru piket. Selanjutnya guru piket yang menyampaikan kepada siswa. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat ringkasan materi berdasarkan buku materi pelajaran. 2. Ringkasan materi tersebut diserahkan kepada guru piket yang bertugas

untuk selanjutnya di sampaikan kepada siswa.

3. Siswa mencatat isi materi pelajaran yang diberikan lalu disimpan sebagai arsip catatan materi pelajaran.

4. Ringkasan materi yang telah dicatat siswa kemudian dikembalikan kepada guru piket.

5. Guru piket menyerahkan kembali ringkasan materi pelajaran kepada guru yang bersangkutan.

(63)
(64)

A1 : Buku materi pelajaran. A2. : Catatan materi.

A3. : Ringkasan materi pelajaran.

3. Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir

Prosedur ini melibatkan guru dan siswa. Prosedur ini adalah sebagai berikut : 1. Guru membuat soal tugas beserta jawaban berdasarkan materi yang telah

diberikan sebelumnya.

2. Soal tugas kemudian disampaikan kepada siswa di dalam kelas . 3. Siswa mengerjakan tugas yang telah guru berikan.

4. Hasil pengerjaan tugas siswa kemudian diserahkan kepada guru, dan siswa menyimpan soal tugas sebagai arsip.

5. Selanjutnya guru melakukan penilaian terhadap jawaban tugas siswa berdasarkan jawaban tugas yang telah guru buat sebelumnya.

6. Hasil penilaian jawaban tugas siswa kemudian dimasukkan oleh guru ke dalam daftar nilai tugas siswa dan guru menyimpan jawaban tugas yang telah dibuat yang akan digunakan untuk keperluan pembelajaran.

7. Guru kemudian menyimpan daftar nilai tugas siswa tersebut ke dalam arsip.

(65)
(66)

A1 : Ringkasan materi. A4 : Soal tugas (guru). A5 : Soal tugas (siswa). A6 : Jawaban tugas (guru). A7 : Daftar nilai tugas. A8 : Jawaban tugas (siswa).

4. Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir

Prosedur pemberian tugas saat guru tidak hadir ini melibatkan guru, guru piket dan siswa. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru membuat soal tugas berdasarkan materi yang telah disampaikan sebelumnya

2. Selanjutnya menyerahkan kepada guru piket yang bertugas.

3. Guru piket selanjutnya menyampaikan tugas tersebut kepada siswa

4. Siswa kemudian mengerjakan tugas yang diberikan guru tersebut kemudian menyerahkan lembar jawaban tugas kepada guru piket dan menyimpan soal tugas sebagai arsip.

5. Guru piket selanjutnya menyerahkan jawaban tugas kepada guru yang bersangkutan

6. Guru memberikan penilaian terhadap tugas siswa sesuai jawaban yang telah dibuat sebelumnya.

(67)

8. Guru memasukkan nilai siswa ke dalam daftar nilai tugas siswa yang kemudian disimpan ke dalam arsip.

9. Tugas yang telah dinilai diberikan guru kepada siswa.

10. Siswa menyimpan tugas yang telah dinilai tersebut sebagai arsip.

(68)

A1 : Ringkasan materi. A4 : Soal tugas (guru). A5 : Soal tugas (siswa). A6 : Jawaban tugas (guru). A7 : Daftar nilai tugas. A8 : Jawaban tugas (siswa).

5. Prosedur Komunikasi Guru dan Siswa

Proses komunikasi yang berjalan hanya mengandalkan pertemuan di dalam kelas. Berikut ini adalah penjelasan mengenai prosedur komunikasi antara guru dan siswa :

1. Guru dan siswa melakukan proses pembelajaran di dalam kelas sesuai jadwal kelas dan mata pelajaran.

2. Guru menyampaikan materi kepada siswa.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau memberikan tanggapan setelah materi disampaikan.

4. Siswa dapat bertanya atau memberikan tanggapan.

6. Prosedur Monitoring

(69)

1. Guru mata pelajaran memberikan rekap nilai siswa kepada wali kelas. 2. Wali kelas membuat rekap nilai rata-rata kelas per mata pelajaran. 3. Wali kelas menyerahkan rekap/laporan nilai rata-rata kelas per mata

pelajaran kepada kepala sekolah.

3.1.3 Analisis Learning Management System

Analisis yang dilakukan sesuai dengan fungsi dasar yang dimiliki Learning Management System, antara lain :

Tabel 3.1 Analisis LMS Fungsi

Dasar Definisi Usulan Sistem

Katalog Mampu menunjukan materi pelatihan yang dimiliki dan mampu mengunduh materi pelatihan tersebut

Guru dapat memberikan materi sesuai kelas dan mata pelajaran. Guru dan siswa juga dapat mengunduh materi sesuai kelas dan mata pelajaran

Evaluasi Dapat mengukur keahlian peserta pelatihan

1. Siswa dapat mengukur keahlian dengan mengerjakan latihan soal. 2. Guru dapat melihat perkembangan

siswa dengan melihat nilai siswa. 3. Kepala sekolah dapat melihat

perkembangan nilai rata-rata kelas per mata pelajaran yang disajikan dalam bentuk grafik.

Komunikasi Dapat menyajikan atau memberi pengumuman, serta interaksi secara berdiskusi

Dapat memberikan pengumuman sebagai sarana informasi dan memberikan sarana forum sebagai kebutuhan diskusi terhadap materi pelajaran.

Integrasi Mendapatkan informasi terbaru dari sistem yang sudah ada

(70)

Aturan bisnis yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Siswa kelas X, XI dan XII memperoleh materi sesuai kelas masing-masing dengan guru yang bersangkutan.

2. Tugas diberikan setelah materi pelajaran.

3. Latihan soal hanya bersifat latihan ulangan yang tidak berpengaruh terhadap nilai akademik siswa.

4. Forum dapat diakses oleh seluruh guru dan siswa tidak bergantung terhadap kelas dan mata pelajaran.

5. Topik forum hanya dapat dibuat oleh guru dan bergantung terhadap kelas dan mata pelajaran.

(71)

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi sistem. Spesifikasi ini juga meliputi komponen – komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan.

3.2.1 Analisis Pengkodean

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pengkodean yang ada di SMA Negeri 9 Bandung. Pengkodean yang ada di SMA Negeri 9 Bandung terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Induk Siswa (NIS), dan pengkodean kelas.

1. Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP)

Pengkodean NIP terdiri dari 18 digit dengan format sebagai berikut :

Gambar 3.5 Format Pengkodean NIP

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 2.1 Deskripsi Tugas
Gambar 3.3 Prosedur pemberian tugas saat guru hadir
Gambar 3.6 Format Pengkodean NIS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemberi layanan juga dapat melihat informasi singkat mengenai kelompok kerja tersebut pada menu KELOMPOK KERJA yang terletak di sebelah kiri menu utama.. Adapun informasi yang

Bibit yang sudah berakar harus dipindahkan ke bedeng aklimatisasi Pemeliharaan bibit yang berada di bedeng aklimatisasi (bibit yang memiliki akar dan 3 minggu berada

Menentukan kebutuhan sistem dalam perancangan notifikasi kunci pintu berbasis android dan mikrokontroler yang akan dibuat diantaranya : Kebutuhan perangkat keras (hardware)

Berdasarkan paparan data dan pembahasan terhadap data yang tersaji pada bagian terdahulu, maka penelitian ini menemukan beberapa temuan, yaitu bahwa dalam

Pemerintah Denamrk dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan perburuan paus tersebut karena perburuan tersebut secara tidak langsung dilakukan oleh aparat

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Undang-Undang

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa jelas ada perbedaan sanksi penjatuhan pelaku sumbang dalam hukum adat yang berlaku, hukuman yang

E-learning adalah pemanfaatan media elektronik membantu kegiatan pembelajaran (Daryonto, 2016). E-learning membantu berlangsungnya pembelajaran tanpa siswa dan guru