• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Pengukur Tekanan Darah Untuk Monitoring Pasien Rawat Jalan Dengan Tampilan Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Pengukur Tekanan Darah Untuk Monitoring Pasien Rawat Jalan Dengan Tampilan Web"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH

UNTUK MONITORING PASIEN RAWAT JALAN DENGAN

TAMPILAN WEB

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Pada Program Studi Teknik Komputer Diploma Tiga di Jurusan Teknik Komputer

Oleh

Mochamad Reza Pahlevi 10810033

Pembimbing Ir. Syahrul, MT

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II DASAR TEORI ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Tekanan Darah ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah Secara Non-InvasiveError! Bookmark not defined. 2.2.1 Metode Auscultatory ... Error! Bookmark not defined.

(3)

viii

2.10.1 HyperText Transfer Protocol (HTTP)Error! Bookmark not defined. 2.10.2 HyperText Markup Language (HTML)Error! Bookmark not defined. 2.10.3 PHP ... Error! Bookmark not defined. 2.10.4 Database MySQL ... Error! Bookmark not defined. 2.10.5 Web Browser ... Error! Bookmark not defined. 2.11 Modem Wavecom ... Error! Bookmark not defined. BAB III PERANCANGAN SISTEM ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Perancangan Perangkat Keras... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Skematik Rangkaian Keseluruhan .... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Mikrokontroler ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3 Bagian Interface RS232 ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Sensor MPX5050DP ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Modul Filter ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6 Penguat Non-Inverting ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7 Rangkaian Relay ... Error! Bookmark not defined. 3.2.8 LCD ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Perancangan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Algoritma Sistem Utama ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Algoritma Cari Nilai SBP dan DBP . Error! Bookmark not defined. 3.4 Perancangan Website ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Membuat Database dengan MySQL . Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Membuat Website ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Proses Pengiriman Data dengan Modem GPRSError! Bookmark not defined. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Pengujian dan Analisa Akurasi Pengukuran Sistem Dibandingkan dengan

(4)

ix

(5)

49

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Budi R., Imam H., Enjang R.K. Modul Pemograman WEB (HTML, PHP & MySQL). Bandung: Modula, 2010

[2]. Damar, T.D., Suyanto. Rancang Bangun Sistem Transmisi Data Tekanan Darah untuk Mendukung Human Health Monitoring Berbasis Pada Mobile Platform Android, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 2012 [3]. Kadir, A. Membangun Aplikasi Web dengan PHP + Database MySQL.

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009

[4]. Sigit P., Rafael K. Pengukur Tekanan Darah Digital Dengan Database, Binus University Jakarta, 2010

[5]. Datasheet MPX5050DP diakses september 7, 2013 dari http:// datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/M/P/X/5/MPX5050DP.shtml

[6]. Interface Relay Ke Rangkaian Digital. Diakses november 15, 2013, dari

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/interface-relay-ke-rangkaian-digital/

[7]. High Pass Filter. Diaksesoktober 17, 2013 dari http://www.electronics-tutorials.ws/Filter/Filter_3.html

[8]. Pengantar Atemega16 diakses Agustus 2, 2013 dari http://irwankurniawanblog.files.wordpress.com/2013/10/pengantar-atmega-16.pdf.

[9]. Sellen-key topology. Diakses oktober 17, 2013 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Sallen%E2%80%93Key_topology

(6)
(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, anugrah dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Alat Pengukur Tekanan Darah Untuk Monitoring Pasien Rawat Jalan Dengan Tampilan Web”. Adapun maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan diploma tiga pada program studi Teknik Komputer di Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa tidak lepas dari kekurangan-kekurang baik penyajianmaupun isi dari penulisan ini, hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat menyempurnakan tugas akhir ini dimasa mendatang.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini banyak yang telah membantu baik itu dari dorongan moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala perhatian, bimbingan, serta motivasi yang telah diberikan kepada:

1. Kedua orang tua, adik serta keluarga besar tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, do’a, perhatian, nasihat serta motivasi kepada penulis selama menempuh pendidikan.

2. Bapak Prof, Dr. H. Denny Kurniadie, Ir, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Ir. Syahrul, MT, selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, saran, nasihat, motivasi dan bimbingan kepada Penulis selama menempuh studi.

(8)

vi

6. Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Teknik Komputer Universitas komputer Indonesia, yang telah banyak memberikan ilmu, wawasan motivasi serta bimbingannya, baik secara akademik maupun non akademik.

7. Seluruh staff administrasi di Jurusan Teknik Komputer, terima kasih atas segala pelayan akademik.

8. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Komputer, khususnya kelas 10.TK-5 terima kasih atas kebersamaannya, semoga dapat menjaga tali silaturahmi yang telah terjalin ini.

9. Semua orang yang telah membantu penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang penulis dalami.

Bandung, Agustus 2014

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem sirkulasi darah pada tubuh manusia. Peningkatan dan penurunan tekanan darah akan mempengaruhi hemositas didalam tubuh. Diperlukan alat pengukur tekanan darah untuk mengukur nilai tekanan darah dimana pada awalnya mengukur tekanan darah dilakukan secara manual, seiring berkembangnya teknologi dibidang elektronika dan kontrol maka pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara otomatis dan lebih mudah dalam penggunaannya.

Dari data hasil pengukuran tekanan darah, dokter dapat mengetahui tentang penyakit apa yang diderita oleh pasien tersebut apakah mengalami kelebihan tekanan darah atau kekurangan tekanan darah. Pentingnya monitoring tekanan darah khususnya untuk pasien rawat jalan, seperti pasien yang terserang penyakit stroke perlu diadakan pemantauan tekanan darah secara berkala oleh pihak medis atau dokter untuk mengetahui kondisi pasien tersebut apakah membaik atau tidak, dan karena faktor jarak pihak medis atau dokter kesulitan

dalam memonitor tekanan darahnya. Oleh karena itu dengan pembuatan “Alat

Pengukur Tekanan Darah Untuk Monitoring Pasien Rawat Jalan dengan Tampilan

Web” diharapkan dapat membantu mempermudah pihak medis ataupun dokter

(10)

2 1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah merancang alat pengukur tekanan darah untuk memonitoring pasien yang sedang menjalani rawat jalan dengan hasil pengukurannya ditampilkan pada website.

Tujuan membuat alat pengukur tekanan darah untuk monitoring pasien rawat jalan dengan tampilan web ini adalah:

1. Membuat sistem monitoring untuk mengukur tekanan darah dengan mengirim data hasil pengukuran kedalam sebuah website agar pihak medis ataupun dokter dapat memantau tekanan darah pasiennya karena faktor jarak antara pasien rawat jalan dengan dokter.

2. Alat pengukur tekanan darah untuk memudahkan cara melakukan pengukurannya tanpa teknik khusus yang biasa dokter lakukan dengan

sphygmomanometer atau pengukur tekanan darah konvensional.

1.3 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah dari perancangan alat pengukur tekanan darah dengan tampilan web tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sensor tekanan yang digunakan adalah MPX5050DP. 2. Pengukuran menggunakan metode oscillometric.

3. Komponen-komponen elektronika yang digunakan adalah komponen yang memiliki tingkat kepresisiannya kurang dari standard dari alat ukur sehingga alat tersebut akan memiliki nilai error dibawah nilai error standard alat elektronika medis.

4. Media untuk mengirim data ke website menggunakan modem GSM Wavecom M1306B Q24plus.

5. Website hanya menampilkan data hasil pengukuran tekanan darah.

6. Aplikasi sistem monitoring tekanan darah dengan tampilan website ini hanya untuk satu pasien dan satu dokter.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

(11)

3

Merupakan metoda pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku juga mencari referensi di internet yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian.

2. Interview dan konsultasi

Bertanya kepada pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan berdiskusi dengan sesama rekan mahasiswa.

3. Percobaan atau Eksperimental

Eksperimental yaitu melakukan perancangan dan pembuatan rangkaian secara langsung dengan Mengumpulkan berbagai macam komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat yang akan dibuat..

4. Pengujian dan Analisa

Pengujian dan analisis merupakan metode untuk mengetahui hasil dari perancangan sistem yang telah dibuatdengan melakukan pengujian, apakah perancangan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan atau belum sehingga pada akhirnya dapat diperoleh suatu kesimpulan dari hasil penelitian.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan buku Tugas Akhir ini terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, halaman kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel, sedangakan isi masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini di jelaskan mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, pembatasan masalah,serta metodeologi pengumpulan data.

BAB II Dasar Teori

Dalam bab ini menjelaskan tentang teori dasar atau teori penunjang yang berhubungan dengan perancangan sistem yang dibuat.

BAB III Perancangan Sistem

(12)

4

Bab ini membahas tentang hasil pengujian sistem dan analisa yang telah dibuat serta mengamati batasan dan hambatan yang ditemui selama proses pengujian.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari proses perancangan, dan juga hasil pengujian sistem alat yang dibuat ini.

DAFTAR PUSTAKA

(13)

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan tekanan yang disebabkan oleh aliran darah yang arahnya tegak lurus terhadap dinding pembuluh darah. Umumnya, yang sering disebut dengan tekanan darah, merupakan tekanan darah pada pembuluh darah arteri. Satuan yang sering digunakan ketika mengukur tekanan darah adalah mmHg.

Untuk mengukur tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode invasive dan non-invasive. Metode invasive dilakukan dengan cara menghubungkan alat pengukur tekanan darah dengan pembuluh darah secara langsung (alat tersebut harus ”menginvasi” tubuh pengguna). Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman atau sakit pada pengguna. Selain itu, alat pengukur jenis ini harganya sangat mahal, dan tidak bisa dipakai secara langsung oleh orang awam, melainkan harus dibantu dan diawasi oleh dokter atau tenaga ahli dibidang kesehatan. Metode yang kedua, yaitu metode non-invasive dilakukan dengan cara menghubungkan alat pengukur tekanan darah dengan bagian luar pada tubuh manusia. Dengan demikian, tubuh pengguna tidak disusupi benda apapun, sehingga pengguna akan merasa jauh lebih nyaman dibandingkan dengan menggunakan alat yang menggunakan metode invasive. Pengukuran tekanan darah manusia secara non-invasive ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan pengukuran menggunakan metode invasive.

2.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah Secara Non-Invasive

2.2.1 Metode Auscultatory

(14)

6

dengan nama penemunya) yang terjadi dan mengingat pada tekanan berapa suara-suara tersebut terdengar. Metode ini membutuhkan keterampilan khusus untuk mendengarkan suara-suara tersebut karena suara-suara tersebut sangat halus sehingga kemungkinan untuk tidak terdengar sangat besar.

Proses pengukuran tekanan darah dengan menggunakan metode

auscultatory adalah sebagai berikut. Pertama, pengukur akan mengikatkan cuff ke bagian lengan atas pasien. Kemudian, dengan pompa udara manual, pengukur akan memompa udara ke dalam cuff sampai kira-kira 160 mmHg. Setelah tekanan udara didalam cuff mencapai 160 mmHg, maka pengukur hentikan pemompaan dan mulai mencoba untuk mendengarkan suara korotkoff. Ketika pertama kali suara korotkoff terdengar, maka pengukur segera mencatat bahwa tekanan udara didalam cuff pada saat suara tersebut pertama kali terdengar adalah nilai tekanan darah sistolik dari pasien. Kemudian, pengukur akan terus mendengarkan suara korotkoff yang terjadi sampai akhirnya suara tersebut berhenti. Tekanan udara didalam cuff pada saat suara tersebut berhenti adalah nilai tekanan diastoliknya. Kemudian pengukur akan membuka katup untuk membuang udara didalam cuff

dengan cepat, sehingga pasien tidak merasa kesakitan. Apabila dalam proses tersebut, suara korotkoff langsung terdengar ketika pengukur menghentikan pemompaan atau suara korotkoff sama sekali tidak terdengar, pengukur harus memompa ulang dengan batasan yang lebih besar dari 160 mmHg (dimana batasan tersebut biasanya bergantung dari perkiraan pengukur). Hal tersebut dilakukan karena tekanan darah pasien lebih besar dari 160 mmHg.

2.2.2 Metode Oscillometric

(15)

7

Metode oscillometric bekerja dengan cara sebagai berikut. Pertama, cuff

dilingkarkan ke bagian lengan atas pengguna. Kemudian, dengan pompa udara (elektronik atau manual), udara dipompakan kedalam cuff sampai tekanan udara didalam cuff mencapai 180 mmHg. Setelah itu, pompa dihentikan dan sinyal yang berasal dari sensor tekanan akan diproses oleh sistem pengukuran dengan algoritma tertentu. Setelah nilai-nilai tersebut didapatkan, nilai-nilai tersebut akan ditampilkan oleh modul penampil. Algoritma dalam memproses sinyal untuk mendapatkan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik ada banyak. Hal ini disebabkan tidak ada satu algoritma pun yang hasil pengukurannya sama apabila dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan menggunakan metode ausciltatory.

2.3 Sensor MPX5050DP

Sensor tekanan MPX5050DP merupakan tranduser piezoresensif yang terbuat dari bahan silicon dan dirancang untuk berbagai aplikasi terutama yang menggunakan mikrokontroler. Sensor ini dilengkapi dengan conditioned internal dan output dari modul sensor berupa data serial dan sensor ini beroperasi dengan baik untuk keakurasian data. Sensor tekanan jenis ini mempunyai dua lubang

input tekanan (sisi kanan ”high” dan sisi kiri ”low”), dan mampu mengubah range

input tekanan dari 0 – 50 kPa menjadi tegangan listrik dari 0,2 – 4,7 Volt dengan tegangan supply sebesar 5 Volt.

Tampilan fisik dari sensor tekanan MPX5050DP seperti pada gambar 2.1 memiliki 6 kaki pin dengan 2 jalur. Sensor tekanan MPX5050DP ini dilengkapi dengan sebuah plasticcap yang digunakan sebagai saluran ke alat bantu pendeteksian. Tegangan output yang dihasilkan sensor ini berbanding lurus dengan tegangan input. Sensor ini didesain khusus untuk pengukuran tekanan darah. Bentuk sensor ini sangat kecil dan ringan untuk melihat fitur lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2.

(16)

8

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin MPX5050DP

Dari gambar 2.2 diatas konfigurasi pin MPX5050DP diatas dapat dilihat bahwa ketika sumber tegangan diberikan melalui ground dan vcc pada pin 2 dan pin 3, maka akan terjadi perubahan V output pada pin 1 saat keadaan pendeteksian aktif. Output inilah kemudian yang akan digunakan sebagai data yang akan diolah oleh pin adc mikrokontroler.

2.4 Mikrokontroler Atemega16

(17)

9

lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler menyediakan memori dalam chip yang sama dengen prosesornya (in chip).

Mikrokontroler merupakan suatu komponen elektronika yang didalamnya terdapat rangkaian mikroprosesor, memori (RAM/ROM) dan I/O, rangkaian tersebut terdapat dalam level chip atau biasa disebut single chip microcomputer. PadaMikrokontroler sudah terdapat komponen-komponen mikroprosesor dengan bus-bus internal yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut adalah RAM, ROM, timer, komponen I/O paralel dan serial, dan interrupt controller. Adapun keunggulan dari Mikrokontroler adalah adanya sistem interrupt. Sebagai perangkat kontrol penyesuaian, mikrokontroler sering disebut juga untuk menaikkan respon eksternal (interrupt) pada waktu yang nyata. Perangkat tersebut harus melakukan hubungan switching cepat, menunda satu proses ketika adanya respon eksekusi yang lain, untuk konfigurasi pin mikrokontroler Atmega16 ditunjukan pada gambar 2.3.

Mikrokontroler dengan arsitektur Harvard ini memisahkan memori program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent), adapun blog diagram arsitektur Atmega16. Secara garis besar mikrokontroler Atmega16 terdiri dari :

1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.

2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte.

3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

5. User interupsi internal dan eksternal.

(18)

10

Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Atmega16

Berikut adalah penjelasan dari gambar 2.3 fungsi tiap kaki yang biasa ada pada seri mikrokontroler AVR ATmega8535 yaitu :

1. VCC (power supply)

2. GND (ground)

3. Port A (PA7..PA0)

Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D.Port A juga sebagai suatu port I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan.Pin-pin Port

dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, pin-pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

4. Port B (PB7..PB0)

(19)

11

Sebagai input, Pin B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset

menjadi aktif, sekalipun waktu habis. 5. Port C (PC7..PC0)

Pin C adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Pin C output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

6. Port D (PD7..PD0)

Pin D adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Pin D output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

7. RESET (Reset input) 8. XTAL1 (Input Oscillator) 9. XTAL2 (Output Oscillator)

10. AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk Port A dan Konverter A/D. 11. AREF adalah pin referensi analog untuk konverter A/D.

2.5 Low Pass Filter

Low Pass Filter (LPF) merupakan filter yang berfungsi mem-Filter

frekuensi tinggi dan melewatkan frekuensi rendah dari frekuensi cutoff. Frekuensi

cutoff merupakan sebuah batas dalam respon frekuensi sistem dimana Filter mulai melemahkan atau melewatkan frekuensi sinyal input yang bergantung dari jenis

(20)

12

Gambar 2.4 Respon Frekuensi LPF

2.6 High Pass Filter

High Pass Filter (HPF) merupakan filter yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan Low Pass Filter. Pada Low Pass Filter sinyal yang dilewatkan adalah sinyal yang memiliki frekuensi lebih rendah dari frekuensi cutoff dan melemahkan sinyal yang memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi

cutoff, sedangkan pada High Pass Filter sinyal yang dilewatkan adalah sinyal yang memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cutoff dan melemahkan sinyal yang memiliki frekuensi lebih rendah dari frekuensi cutoff. Seperti pada gambar 2.5 merupakan sinyal respon dari High Pass Filter.

(21)

13 2.7 Sellen-Key Filter

Filter Sallen-Key adalah sebuah topologi filter elektronik yang digunakan untuk mengimplementasikan Filter aktif berorde dua dan terkenal karena kesederhanaannya. Filter jenis ini diperkenalkan oleh R.P Sallen dan E.L. Key dari MIT Lincoln Laboratory pada tahun 1955. Topologi filter Sallen-Key yang umum digunakan seperti pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Topologi Filter Sellen-Key

2.8 LCD (Liquid Cristal Display)

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horizontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan. Bentuk dan tampilan serta konfigurasi pin LCD seperti pada gambar 2.7 dimana LCD mempunyai 16 pin.

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan mikrokontroler internal LCD adalah :

(22)

14

1. Valve Body 2. Terminal Masukan 3. Terminal Keluaran 4. Koil Solenoida 5. Kumparan gulungan 6. Kabel suply tegangan 7. Plurger

8. Spring / Per 9. Lubang

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM

Gambar 2.7 Pin LCD 16x2

2.9 Solenoid Valve

Solenoid valve elektrik adalah salah satu kran yang dirancang menggunakan solenoida sebagai kontrol nya, kran ini aktif ketika diberikan tegangan minimal 12 volt dengan arus 1,2 Ampere untuk tiap kran. Kran ini hanya mampu on dan off saja karena solenoida pada prinsipnya bekerja pada dua kondisi yaitu hanya on dan off. Gambar 2.8 menunjukan bentuk fisik dan bagian-bagian yang terdapat pada solenoid valve.

Gambar 2.8 Solenoid Valve

(23)

15

piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoida valve atau katup

solenoida mempunyai tiga lubang, lubang keluaran, lubang masukan dan lubang

exhaust, lubang masukan, berfungsi sebagai terminal/tempat cairan masuk atau

supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau tempat cairan keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika solenoida valve bekerja.

Prinsip kerja dari solenoida valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka lubang keluaran dari

solenoida valve mempunyai tegangan mulai kerja di 12 Vdc.

2.10 Pemograman Web

Pemrograman Web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan Web. Pemrogramandiartikan proses, cara, perbuatan program dan Web adalah jaringan komputer yang terdiri darikumpulan situs Internet yang menawarkan teks, grafik, suara dan sumber daya animasimelalui protokol HTTP. Orang banyak mengenal Web dengan istilah World Wide Web (WWW). WWW adalah layanan Internet yang paling populer saat ini, Internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW.

WWW adalah halaman-halaman Website yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya (hyperlink) yang membentuk kumpulan informasi. WWW berjalan dengan protocol HyperText Transfer Protokol (HTTP). Halaman Web merupakan

(24)

16

2.10.1 HyperText Transfer Protocol (HTTP)

HyperText Transfer Protocol (HTTP) dirancang untuk memungkinkan komunikasi antara client dan server. Web client dan Web serverberkomunikasi satu sama lain menggunakan protokol HTTPketika clientmengakses server, server

membuat permintaan HTTP yang berisi perintah HTTP dan alamat yang

Universal Resources Locator (URL). Metode yang digunakan untuk komunikasi antara Web server dengan CGI adalah dengan metode GET dan POST, berikut

POST method adalah standar yang digunakan oleh client untuk mengirimkan informasi ke server.

2.10.2 HyperText Markup Language (HTML)

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman Web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. Bahasa ini akan diterjemahkan oleh

browser sehingga Website tersebut dapat digunakan sebagai media informasi oleh pengguna. HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman Web dan HTML kini merupakan standar Internet yang saat ini dikendalikan oleh World Wide Web Consortium (W3C).

HTML berisi kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah berkas yang merupakan berkas HTML dapat dibuka dengan menggunakanWeb browserseperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka e-mail ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan

browser.

2.10.3 PHP

(25)

17

ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan kedalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan program PHP dilakukan di lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (server-side). Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukanan sebelumnya, kode PHP tidak akan terlihat pada saat user memilih perintah “View Source” pada webbrowser yang mereka gunakan. Selain menggunakan PHP, aplikasi web juga dapat dibangun dengan Java (JSP – Java Server Page dan Servlet), Perl, maupun ASP (Active Server Page)

2.10.4 Database MySQL

Hampir semua aplikasi web yang dikembangkan saat ini membutuhkan teknologi database untuk menyimpan dan mengelola data-data yang digunakan di dalamnya, PHP memberikan banyak dukungan terhadap banyak jenis database, baik yang bersifat komersial maupun tidak. MySQL merupakan sistem database yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Alasanya mungkin karena gratis, pengelolaan datanya sederhana, memiliki tingkat keamanan yang bagus, mudah diperoleh, dan lain-lain.

2.10.5 Web Browser

Web dapat diakses oleh software Web client yang secara populer disebut sebagai Web browser. Web browser berfungsi untuk membaca halaman-halaman Web yang tersimpan dalam Webserver melalui protocol HyperText Transfer Protocol (HTTP). Tersedia beragam pilihan untuk Web browser, beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan secara meluas seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera dan lain-lain.

2.11 Modem Wavecom

(26)

18

tipe apa yang pertama dibuat oleh Wavecom SA. Gambar 2.9 merupakan bentuk Modem GSM Wavecom m1306b Q24plus.

Gambar 2.9 Modem GSM Wavecom

Modem Wavecom pada gambar 2.9 diatas adalah modem wavecom seri m1306b Q24plus yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

1. Dualband GSM 900/1800 MHz. 2. Mendukung Data / SMS / Voice / Fax.

3. Max Power Output: 2W (900 Mhz), 1 W (1800 MHz).

4. Mendukung Group 3 Fax (Kelas 2) GPRS # Kelas B, Kelas 10 (1 2Rx Tx). 5. SimToolKit Kelas 2.

6. AT command set (GSM 07,05, 07,07 dan fungsi AT pada GSM WAVECOM).

(27)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengerjaan Tugas Akhir ini maka diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya adalah adalah:

1. Kemudahan dalam penggunaan alat atau sistem yang dibuat dalam melakukan pengukuran meskipun oleh orang awam sekalipun yang menggunakannya karena hanya dengan menekan tombol saja dapat melakukan pengukuran secara otomatis dan tentu saja mempermudah seorang pasien rawat jalan melakukan pengukuran tekanan darahnya sendiri dan hasil pengukurannya dikirim ke website agar dapat dimonitoring oleh dokter ataupun pihak medis. 2. Dari hasil pengujian didapat perbedaan hasil pengukuran pada sistem yang

dibuat dibandingkan dengan menggunakan pengukuran konvensional dengan metode auscultatory dan juga dengan tensi meter digital yang sudah ada di pasaran diketahui perbedaan hasil pengukuran mencapai 4 sampai 5 persen. 3. Pengiriman data hasil pengukuran dari alat pengukur tekanan darah ke web

server via modem GPRS wavecom berhasil dikirim. 5.2 Saran

Adapun saran yang dapat ditambahkan untuk pengembangan lebih lanjut dalam perancangan Tugas Akhir ini yaitu:

1. Menambahkan/menggunakan komponen-komponen elektronika lain agar dapat memperkecil nilai error dengan error standard alat elektronika medis. 2. Dapat ditambahkan sms gateway untuk pemberitahuan kepada pihak medis

pasca pengukuran.

3. Dalam perancangan web dapat ditambahkan biodata pasien ataupun kontak untuk komunikasi lebih lanjut antara pasien dan dokternya dan untuk keperluan administrasi dan lain sebagainya.

4. Website dapat dikembangkan untuk memonitoring hasil pengukuran lebih dari satu pasien rawat jalan.

(28)
(29)

Gambar

Gambar 2.1 Fisik Sensor MPX5050DP
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin MPX5050DP
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin Atmega16
Gambar 2.4 Respon Frekuensi LPF
+4

Referensi

Dokumen terkait

Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan: 1) menggambarkan tindak mengajar yang dilakukan guru dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan inquiry, 2)

Produksi gas kumulatif hasil fermentasi substrat jerami padi oleh isolat mikroba rumen kerbau yang telah disimpan selama 8 bulan di refrigerator dan freezer

persaingan dan ketenagakerjaan. Akademisi memaksimalkan dalam menghadapi dinamika perkembangan iptek, baik murni maupun terapan.. Meningkatkan kerjasama lembaga litbang

 Larutan sodium hidroksida adalah juga merupakan kimia dasar dari semua proses industri seperti tekstile (dyieng, finishing, weaving), kertas, cat, dan alin lainnya.  Gas

marginatus akibat perlakuan dengan insektisida nabati uji pada metode semprot serangga jauh lebih rendah daripada mortalitas pada metode semprot daun, yang

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis sikap, niat konsumen dan konsumsi beras organik, (2) Menganalisis norma/lingkungan sosial dan kendala terhadap konsumsi beras

Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan dan komitmen sebagai kunci kesuksesan hubungan kemitraan (relationship marketing) dengan tida alasan: (1) mendorong pihak-pihak

Muam dai latihan, penbinaan Jan oldhnsa profesional adalah pr6tasi. Meeih prestasi tidaklah scmudrh nehbalikkrn relapak tlnsan. llerlatih sccafa torus menerus belun