• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

, !/

01$, $ +%$233 4 35

+% 1" 1" #/ + . 6$, .$ "&-$ %7 7 "

"+ 8 $ +7 + 7

(2)

/($%(0 2/ 01$, $ +%$233 4 35

#"( //

+ . 6$, .$ "&-$ %7 7 " "+ 8 $ +7 + 7

4

(3)

" *''' !

$ +

, +

, + ,

+ , ,

, +

, +

+ ,

" +

+ , ,

,

+ )

-#- , ) . ) / 0

. . 1 , " # ,

$ % & ' "()

(4)

) * + ,*** $

%

-#

+ + #

+ # #

"

"

# .

/&/ & - /

&

! "#$ %&

(5)

% &

% %

'

% %

% ( %

% % %

)

% %

*

+ , " #

(6)

/

! &

% %

0 ! " % %

% %

1 2

) % %

% % 3

4 #$ . $ 5

% $ 5

6 %

% %

7 % 3 % 86 3+

9 % %

(7)

% ) )

$ -8++

(8)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia saat ini sangat pesat sehingga kebutuhan informasi yang berkualitas sangat penting guna mendorong perancangan pengolahan data agar menghasilkan informasi yang berkualitas dan bermanfaat, untuk itu diperlukan strategi dalam pengolahan data tersebut serta diperlukan sarana penunjang. Untuk membantu mengolah data dengan cepat dan menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan perusahaan.

PT. Bintang Citra Motor yang beralamat di Jln Moh Toha No 141. Bandung. Perusahaan ini bergerak di bidang dagang yaitu penjualan motor. Pada perusahaan PT Bintang Citra Motor proses pencatatan akuntansi persediaan masih menggunakan microsoft excel dan sudah sesuai dengan standar akuntansi seperti jurnal umum, buku besar, laba rugi dan neraca, juga pengolahan data persediaan dalam stock barang masih menggunakan microsoft excel yang menyebabkan kurang efektif dan efisien serta dalam hal memasukan data sering terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam membuat laporan persediaan.

(9)

Menurut Wilkinson (1993) dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Sistem dan Teknologi Informasi, Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang di perbaharui, dan mencerminkan aktivitas organisasi.

Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor.

(10)

bisnis dalam bentuk informasi keuangan kepada pemakainya. Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka penyusun tertarik untuk mengambil judul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Barang Dagang Motor pada PT Citra Bintang Motor dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 berbasis client server”.

Dengan tujuan program yang penulis rancang dapat mempermudah perusahaan dalam mengolah data agar lebih cepat, tepat dan akurat. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari dan merupakan perangkat lunak yang mempunyai akses data yang cepat untuk membuat aplikasidatabaseyang berkemampuan tinggi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dirumuskan di atas, maka masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(11)

B. Bagaimana Sistem Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor pada PT Bintang Citra Motor

C. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor pada PT Bintang Citra Motor dengan menggunakansoftware Microsoft Visual Basic 6.0 dandatabaseSQL Server 2000.

1.3 Batasan Masalah

Luasnya ruang lingkup permasalahan maka penulis lebih memfokuskan permasalahan, sesuai dengan judul yang penulis ambil dalam penelitian agar permasalahan yang akan dibahas lebih terarah, maka penulis membatasi masalah hanya pada:

A. Penulis akan membahas tentang persediaan barang dagang yaitu motor dengan menggunakan metode pencatatan akuntansi Cash Basic, metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO metode pencatatan persediaan barang dagang yang digunakan yaitu perpectual.

B. Penulis menyajikan di mulai dari jurnal umum, buku besar hingga menghasilkan laporan keuangan laba rugi dan neraca.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

(12)

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: A. Untuk mengusulkanjob descriptionpada PT Bintang Citra Motor.

B. Untuk mengetahui Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Motor pada PT Bintang Citra Motor

C. Untuk merancang Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor pada PT Bintang Citra Motor dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 dandatabaseSQL Server 2000.

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah tempat dimana kita mengadakan penelitian, ada juga

yang menyebutkan bahwa ”Unit analisis merupakan satuan terkecil dari objek

penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data.”

(Sujoko, 2004: 55)

Definisi lain dari unit analisis adalah sebagai berikut: ”unit analisis adalah tingkat pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data”.(Uma, 2006: 248)

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unit analisis adalah suatu penyelidikan dari objek untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

(13)

1.5.2 Populasi dan Sempel

Definisi dari ”Populasi adalah seluruh item yang ada” (Jogiyanto 2005, 631), selain itu definisi dari ”populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.” (Nazir, 2005:271).

Definisi dari ”Sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya” (Jogiyanto, 2005:631), selain itu adapula yang mendefinisikan

bahwa ”sampel adalah bagian dari populasi” (Nazir, 2005:271).

Berdasarkan Definisi di atas Populasi yang digunakan dalam penelitian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor yang dilakukan pada PT Bintang Citra Motor ialah Populasi Data Barang Persediaan secara keseluruhan selama dua tahun dari tahun 2008 sampai dengan 2010 karena selama dua tahun berjalan pada bagian logistik sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan persediaan dan sebagai sampelnya adalah Data Barang Persediaan pada tahun 2009 - 2010. Dengan melakukan penelitian di bagian logistik.

1.5.3 Objek Penelitian

(14)

1.5.4 Desain Penelitian 1.5.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian terapan (applied research, practical research). Definisi penelitian terapan (applied research, practical research) menurut dalam buku Metodologi Penelitian, yaitu:

”penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu, hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.”(Nazir, 2005:26)

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan jenis penelitian terapan dimana peneliti menyelidiki suatu masalah dalam perusahaan dan yang akan diterapkan dalam penelitian.

1.5.4.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Definisi data kualitatif dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Bisnis adalah sebagai berikut: “Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan.”(Sugiyono, 2004: 68)

(15)

1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian

Desain penelitian dalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah sebagai berikut:”Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.”(Nazir, 2005: 84)

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian dengan Data Primer dan Data Sekunder, dimana dalam buku yang berjudulMetode Penelitiandijelaskan bahwa:

”Desain Penelitian Data primer merupakan desain yang dibuat harus

menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknis serta karakteritik dari responden dan peneliti dapat mengumpulkan data seperti observasi langsung, menggunakanquestionerdan sebagainya.

Desain Penelitian Data sekunder merupakan desain yang harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga harus menerima limitasi-limitasi atau keterbatasan dari data tersebut.”(Nazir, 2005: 91-92)

Penulis menggunakan data primer karena peneliti melakukan observasi langsung ke perusahaan.

1.5.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif dalam buku yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:”Metode Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. (Nazir, 2005: 54)

(16)

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatudaerah”. (Nazir, 2005: 56)

Berdasarkan definisi di atas Penulis memilih menggunakan metode penelitian deskriptif karena Penulis menemukan permasalahan yang terjadi di perusahaan khususnya pada sistem akuntansi persediaan barang dagang motor.

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

A. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian Lapangan (Field Research) dalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah: ”Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan

cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian.” (Nazir, 2005: 175)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti melakukan penelitian lapangan diaman peneliti mendatangi langsung perusahaan tersebut dan bagian logistik untuk penelitian.

Penulis melakukan pengumpulan data dengan teknik:

Pengamatan (Observation) dalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah:“Cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan

alat standar lain untuk keperluan tersebut.”(Nazir, 2005: 196)

(17)

sistem yang ada di perusahaan terutama dengan mendatangi bagian logistik untuk mengamati sistem yang berjalan pada perusahaan.

Wawancara (interview) dalam bukun yang berjudul Metode Penelitian adalah:“Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide(panduan wawancara).” (Nazir, 2005: 195)

Berdasarkan definisi di atas, penulis juga memakai teknik pengumpulan data dengan cara wawancara karena penulis melakukan penelitian dengan bertatap muka langsung dengan informan yang ada diperusahaan, dengan mewawancarai staf bagaian logistik untuk memperoleh data dan informasi yang ada di perusahaan.

B. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian Kepustakaan yang dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, adalah sebagai berikut: “Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari,

mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang

terkait dalam penelitian.”(Nazir, 2005: 93)

(18)

1.6 Rekyasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Definisi metodologi pengembangan sistem dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkaan bahwa: “Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”. (Jogiyanto, 2005: 59)

Menurut buku Analisis Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”.

(Sutabri, 2004: 68)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah metode, prosedur, konsep, dan aturan untuk mengembangkan sistem informasi.

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi,terdapat beberapa macam pengembangan sistem yaitu sebagai berikut: A. Metodologi yang berorientasi padaoutput

Metodologi yang berorientasikan keluaran disebut juga dengan metodologi tradisional. Fokus utama metodologi ini adalah pada keluaran/outputseperti laporan penjualan, laporan pembelian, dan lain sebagainya.

(19)

B. Metodologi yang berorientasi padaprocess

Metodologi yang berorientasikan proses disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain. Fokus utama metodologi ini pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakaidata flow diagram.

Gambar 1.2 Data sebagai fokus utama (Sutabri, 2004:68) C. Metodologi yang berorientasi pada data

Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi, alat yang digunakan untuk membuat model adalahEntity Relational Diagram(ERD). Fokus utama metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut.

Gambar 1.3 Data sebagai fokus utama (Sutabri, 2004:68)

(20)

1.6.2 Struktur Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang penulis pakai adalah iterasi, adapun definisi dari iterasi adalah ”Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakai teknik iterasi atau dimana suatu proses dilaksanakan secara

berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang diinginkan” (Sutabri, 2004: 62).

Adapun skema model pengembangan sistemiterasiadalah sebagai berikut:

Gambar 1.4 Iterasi(Sutabri, 2004: 63) A. Survei Sistem

(21)

B. Analisis Sistem

Dimana penulis menganalisis sistem yang ada pada perusahaan terutama bagian logistik, apabila ada kesalahan dalam sistem tersebut penulis menganalisis masalah tersebut.

C. Desain Sistem

Setelah menganalisis masalah yang ada pada perusahaan penulis mulai merancang dari masalah yang ada dengan digambarkan dengan model sistem. D. Pembuatan Sistem

Tahapan setelah merancang sistem yang ada pada perusahaan, maka penulis mulai membuat sistem tersebut.

E. Implementasi Sistem

Dimana setelah pembuatan sistem yang ada pada perusahaan maka sistem tersebut dikembangkan untuk menjadi lebih lengkap sesuai kebutuhan.

F. Pemeliharaan Sistem

Tahapan selajutnya yaitu untuk memelihara sistem yang telah dibuat, supaya terjang dengan baik.

1.7 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan penulis mengenai Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang adalah sebagai berikut:

A. Bagi Penulis

(22)

B. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan informasi dan bahan pertimbangan yang berharga maupun sumbang saran mengenai efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT Bintang Citra Motor.

D. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi mahasiswa lainnya untuk referensi, khususnya mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dandatabaseSQL Server 2000.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun melakukan penelitian di PT. Bintang Citra Motor, yang beralamat di Jln Moh Toha No 141 Bandung, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan motor.

1.8.2 Waktu Penelitian

(23)

Tabel 1.1Time SchedulePenelitian Tugas Akhir

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika Penelitian dari Proposal Tugas Akhir Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT Bintang Citra Motor adalah sebagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar simbol, dan daftar lampiran

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

(24)

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya PT Bintang Citra Motor, Visi misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan, kebijakan yang ada pada perusahaan, formulir/dokumen dan catatan yang digunakan di perusahaan, sistem yang berjalan, kelemahan sistem yang berjalan.

BABIV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERSEDIAAN BARANG DAGANG MOTOR

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, merancang struktur menu program aplikasi perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang, konversi komponen sistem, jaringan client server dan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai simpulan dan saran dari penulis.

(25)

18

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor

2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan adalah “strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu”. (Jogiyanto, 2005: 196)

Adapun definisi lain dari perancangan adalah:

“Perancangan adalah Suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”. (bin Ladjamudin 2005: 39)

Berdasarkan kedua definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan untuk mendesain strategi baru untuk dapat memecahkan masalah.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005: 2).

Adapun definisi lain sistem adalah:

(26)

samasecara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. (Susanto, 2004: 18)

Definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah merupakan kesatuan dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan memiliki fungsi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.3 Informasi

Definisi informasi adalah “data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (Jogiyanto, 2005: 8).Adapun definisi

lain dari informasi adalah “hasil pengolahan data yang memberikan arti dan

manfaat”. (Susanto, 2004: 40)

Definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan informasi adalah proses pengolahan data mentah yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi adalah “suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu”. (bin Ladjamudin, 2005: 13). Adapun definisi lain sistem informasi adalah:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(27)

Berdasarkan dari kedua definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan untuk mendukung operasi manajerial dan kegiatan straregi dari suatu organisasi.

2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut buku yang berjudulAkuntansi Suatu Pengantar, menjelaskan bahwa:

“Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. (Soemarso,

2002: 3)

Adapun definisi lain akuntansi adalah:

“Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut kedalam bentuk laporan dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan”. (Kusrini dan Koniyo, 2007: 16)

(28)

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Definisi metode pencatatan akuntansi denan berjudul Akuntansi suatu Pengantar Pendekatan Terpadu adalah:

“Acrual Basic atau dasar akrual adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang akan melaporkan pendapatan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima dan akan melaporkan beban pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan”.

“Cash Basic atau dasar kas adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang hanya akan mengakui pendapatan apabila benar-benar diterima secara tunai dan akan mengakui beban apabila betul-betul telah dikeluarkan”. (Tjahjono

dan Sulastiningsih, 2003: 42)

Definisi di atas maka metode pencatatan cash Basic merupakan pencatatan maupun pengakuan pendapatan dan beban pada saat terjadinya, yaitu suatu metode pencatatan yang melaporkan semua bentuk pendapatan saat diterima.

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi proses akuntansi menurut buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

(29)

Skema dari proses akuntansi sendri dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Soemarso, 2004: 20).

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantaradalah sebagai berikut: ”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya”. (Soemarso, 2002: 90)

Definisi lain dari siklus akuntansi adalah: ”Siklus akuntansi adalah tahap

-tahap yang ada dalam sistem akuntansi”. (Halim, 2004: 42)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, dan digolongkan ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Standar Jurnal Umum

(30)

Adapun definisi lain jurnal yang mengartikan sebagai berikut: “Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya”. (Mulyadi, 2005: 101)

[image:30.592.116.517.286.507.2]

Definisi di atas maka jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan, mengklarifikasikannya menurut nama akun dan tempat penjumlahnya akan ditempatkan di debit ataupun di kredit.

Tabel 2.1 Jurnal Umum (Soemarso, 2004: 95)

PT. XXX Jurnal Umum Periode XX/XX/XXXX

Tanggal Nomor Bukti Uraian Ref Debit Kredit

XX/XX/XXXX BKK01 Persedian barang dagang 311 XXX

-Kas 111 - XXX

XX/XX/XXXX BKM02 Kas 111 XXX

-Penjualan 411 - XXX

Harga pokok penjualan 421 XXX -Persedian barang dagang 311 - XXX

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum

Definisi dari “buku besar adalah kesatuan akun yang saling berkaitan satu

(31)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa buku besar adalah akun yang saling berkaitan satu sama lain.

Adapun definisi dari “Buku pembantu adalah buku yang digunakan untuk

mencatat rincian rekening tertentu yang ada di buku besar”. (Halim, 2004: 52)

Penjelasan dari buku pembantu adalah sebagai berikut:

“Buku tambahan digunakan untuk mencatat data lain disamping data yang

terdapat dalam buku besar. Pada umumnya, buku tambahan merupakan bagian dari buku besar yang merinci lebih lanjut data dalam salah satu

[image:31.592.124.536.348.596.2]

akun”. (Soemarso, 2004: 164)

Tabel 2.2 Buku Besar Umum Kas (Soemarso, 2004: 105)

PT. XXX Buku Besar Umum Periode XX/XX/XXXX

Nama Akun: Kas Nomor Akun: 111

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xxxx Saldo Awal V - - - xxx

xx/xx/xxxx Persediaan barang dagang 131 - xxx - xxx

(32)

Tabel 2.3 Buku Besar Umum Persediaan barang dagang (Soemarso, 2004: 105)

PT. XXX Buku Besar Umum Periode XX/XX/XXXX

Nama Akun: Persediaan barang dagang Nomor Akun: 131

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xxxx kas 111 xxx - xxx

-xx/xx/xxxx Harga pokok penjualan 211 - xxx xxx

-Tabel 2.4 Buku Besar Umum penjualan (Soemarso, 2004: 105)

PT. XXX Buku Besar Umum Periode XX/XX/XXXX

Nama Akun: Penjualan Nomor Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Saldo

Debit Kredit

[image:32.592.123.518.95.325.2]
(33)
[image:33.592.121.517.95.296.2]

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Harga pokok penjualan (Soemarso, 2004: 105)

PT. XXX Buku Besar Umum Periode XX/XX/XXXX

Nama Akun: Harga pokok penjualan Nomor Akun: 421

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xxxx Persediaan barang dagang 131 xxx - xxx

-2.1.5.3.3 Laporan Keuangan

Definisi laporan keuangan dalam buku yang berjudul Stardart Akuntansi Indonesiaadalah sebagai berikut:

“Laporan Keuangan adalah Memberikan informasi tentang posisi keuangan,

kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban (stewardship)manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.

(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007: 2)

Definisi lain dari Laporan keuangan (financial statement) adalah “laporan

yang menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya”. (Kusrini dan Koniyo, 2007: 38)

(34)

2.1.5.3.3.1 Laporan Laba Rugi

Definisi laporan laba rugi dengan buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantaradalah:

“Laporan laba/rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba/rugi menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu”. (Soemarso, 2004: 129)

Adapun definisi lain dari laporan laba rugi yang menjelaskan bahwa

“Laporan rugi-laba adalah menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu

periode waktu tertentu”.(Jusuf, 2003: 23)

(35)
[image:35.592.174.446.93.497.2]

Tabel 2.6 Laporan Keuangan laba Rugi (Soemarso, 2004: 129)

PT. XXX

Laporan Laba Rugi

Periode XXX

Pendapatan

Penjualan XXXX

Diskon penjualan XXXX

Retur Penjualan XXXX

Jumlah Pendapatan XXXX

Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang awal XXXX

Pembelian XXXX

Persediaan barang dagang di jual XXXX

Persediaan barang dagang akhir XXXX

Total Harga Pokok Penjualan XXXX

Beban Usaha

Beban Gaji XXXX

Beban Perlengkapan XXXX

Beban Peralatan XXXX

Beban Umum XXXX

Total Beban Usaha XXXX

Laba Bersih XXXX

2.1.5.3.4.2 Neraca

Berdasarkan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menjelaskan bahwa neraca:

”Neraca (balance sheet): daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaanya. Neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat

(36)

Berdasarkan buku yang berjudul Dasar-Dasar Akuntansi menjelaskan bahwa:”Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir bulan”. (Jusuf 2001: 129)

[image:36.592.117.486.249.620.2]

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa neraca adalah laporan yang memberi informasi posisi keuangan perusahaan yang meliputi aktiva, utang dan modal.

Tabel 2.7 Neraca (Sumarso 2004: 53)

PT "XXX"

Neraca

Periode XX/XX/XXX

Aktiva Utang & Modal

Aktiva Lancar: Utang

Kas XXX Utang dagang XXX

Persediaan XXX Utang Voucher XXX

Kas di Bank XXX Utang Bunga XXX

Piutang Usaha XXX Jumlah Utang XXX

Jumlah Aktiva Lancar XXX

Kantor Pusat XXX

Aktiva Tetap:

Peralatan XXX Modal:

Akumulasi Penyusutan Peralatan XXX Modal XXX

Kendaraan XXX Jumlah modal XXX

Akumulasi Penyusutan Kendaraan XXX

Jumlah Aktiva Tetap XXX

(37)

2.1.5.3.4 Jurnal penutup

Definisi Jurnal Penutup adalah “untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara (rekening-rekening nominal dan rekening prive)”. (Jusuf, 2003: 276)

Adapun definisi lain dari Jurnal Penutup yang menjelaskan bahwa “jurnal

penutup adalah Ayat jurnal untuk me-nol-kan saldo akun-akun sementara apabila

akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya”. (Soemarso, 2004: 134)

Dari definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal penutup adalah memindahkan saldo-saldo rekening nominal dan rekening prive.

Tabel 2.8 Jurnal Penutup (Soemarso, 2004: 248)

PT. XXX Jurnal Penutup Periode XX/XX/XXXX

Tanggal Nomor Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

XX/XX/XXX BM/XXXX/XX/XXX Ikhtisar laba rugi 312 XXX -Laba ditahan 313 - XXX

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi dari sistem akuntansi dengan buku yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut:

“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

(38)

Adapun definisi lain dari sistem akuntansi sebagai berikut:

“Sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi

guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,

mengendalikan dan memproses bisnis”. (Krismiaji, 2001: 16)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menyimpulkan sistem akuntansi adalah suatu catatan atau laporan yang dip roses sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi dari sistem informasi akuntansi dengan buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansiadalah :

“Sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan

informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis”. (Krismiaji, 2001: 16)

Definisi lain sistem informasi akuntansi, mengemukakan bahwa:

“Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen)”. (Jogiyanto, 2005: 17)

(39)

2.1.8 Barang Dagang

Definisi dari barang dagang dengan buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis Jasa Dan Dagangadalah“barang yang dibeli untuk dijual kembali sebagai aktivitas utama perusahaan untuk memperoleh pendapatan .”(Suharli, 2006: 416)

Adapun definisi lain dari laporan barang dagang yang menjelaskan bahwa

”barang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan.”

(Mulyadi, 2001: 553)

Berdasarkan dua definisi di atas barang dagang adalah barang yang di beli untuk tujuan dijual kembali agar perusahaan memperoleh pendapatan.

2.1.9 Persediaan

2.1.9.1 Definisi Persediaan

Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis dan Dagang adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk

dijual dalam kegiatan normal persediaan. Pada bisnis manufaktur, persediaan

meliputi bahan mentah, barang dalam proses produksi, barang jadi.”(Suharli, 2006: 227)

Definisi persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “Persediaan barang dagang adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali.”(Soemarso, 2004: 235)

(40)

2.1.9.2 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut dalam bukunya Sistem Akuntansi, metode pencatatan persediaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

“A. Sistem Pencatatan Periodik (Periodic System)

Yaitu pencatatan yang dilakukan secara terus-menerus baik kuantitas dan harganya maupun mutasi saldonya.

B. Sistem Pencatatan Perpetual (Perpetual System)

Yaitu pencatatan yang dilakukan hanya transaksi pembelian saja yang dicatat

sedangkan mutasi saldonya tidak dicatat.”(Mulyadi, 2001: 556)

Sistem pencatatan persediaan yang digunakan PT. Bintang Citra Motor Bandung adalah sistem pencatatan periodik dimana setiap mutasi persediaan dicatat secara terus menerus.

2.1.9.3 Metode Penilaian Persediaan

Metode penilaian persediaan menurut dalam buku yang berjudul Pengantar Akuntansiadalah sebagai berikut:

“A. Metode FIFO(First In First Out)

Metode FIFO atau metode masuk pertama keluar pertama adalah metode penilaian persediaan dimana biaya dimasukkan dalam harga pokok penjualan sesuai dengan urutan terjadinya.

B. Metode LIFO(Last In First Out)

Metode LIFO atau metode masuk terakhir keluar pertama adalah metode penilaian persediaan dimana biaya dari unit yang dijual merupakan biaya pembelian paling akhir.

C. Metode Rata-rata (Average)

Metode rata-rata adalah metode penilaian dimana biaya rata-rata per unit untuk masing-masing barang dihitung setiap kali pembelian dilakukan.

(41)

Metode penilaian akuntansi dalam buku yang berjudulAkuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut:

“A. Penetapan harga pokok persediaan :

1. Metode FIFO(First In First Out)

Metode FIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang paling akhir.

2. Metode LIFO(Last In First Out)

Metode LIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang terdahulu.

3. Metode Rata-rata (Average)

Metode Rata-rata adalah metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.

B. Metode Identifikasi Khusus (special identification)

Metode Identifikasi Khusus (special identification) adalah harga pokok yang dibebankan ke barang-barang yang dijual dan yang masih ada dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus dan barang-barang yang bersangkutan.

C. Metode Taksiran

1. Metode Eceran (Retail Method)

Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas dasar hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual.

2. Metode Laba Bruto atau Metode Laba Kotor (Gross Profit Method)

Metode Laba Bruto adalah metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam periode yang lalu,

(42)

Tabel 2.9 Kartu Stok Barang FIFO (Soemarso, 2004: 408)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode penilaian persediaan pada perusahaan yang penulis teliti metode FIFO (First in First Out)dimana persediaan akhir akan dinilai dari harga pembelian yang paling akhir.

2.1.10 Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mengatakan bahwa: “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan

dan memproses bisnis.”(Krismiaji, 2005: 4)

Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis dan Dagang adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk

dijual dalam kegiatan normal persediaan. Pada bisnis manufaktur, persediaan

(43)

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang adalah sistem yang memproses data persediaan yang berada di gudang.

2.1.11 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang 2.1.11.1 Definisi

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang adalah sistem yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dikaitkan dengan pencatatan persediaan dan penilaiannya, baik itu dalam proses penerimaan barang atau pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini proses yang terjadi dari input, proses,hingga menjadi sebuah output yaitu proses penerimaan barang dari kantor pusat, membuat jurnal, posting ke buku besar, hingga menghasilkan laporan pendukung yang terdiri dari laporan bulanan, kartu persediaan, metode FIFO (First in First Out)dimana persediaan akhir akan dinilai dari harga pembelian yang paling akhir

2.1.11.2 Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang Terkait dalam sistem akuntansi persediaan dalam buku yang berjudulSistem Akuntansiadalah sebagai berikut:

“A. Panitia perhitungan fisik.

(44)

B. Fungsi akuntansi.

Fungsi akuntansi berfungsi untuk mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil perhitungan fisik, mengalikan kuantitas harga pokok per satuan yang tercantum dalam daftar hasil perhitungan fisik, mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil perhitungan fisik, serta melakukan adjustment terhadap kartu persediaan berdasarkan data hasil perhitungan fiisk persediaan dan membuat bukti memorial untuk mencatat adjustment data persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil perhitungan fiisk persediaan.

C. Fungsi gudang.

Fungsi gudang bertanggungjawab untuk melakukan adjustment data kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil

perhitungan fisik persediaan.”(Mulyadi, 2005: 579-580)

2.1.11.3 Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan menurut buku yang berjudul Sistem Akuntansi antara lain:

“A. Surat Pemesanan Kendaraan

Surat Pemesanan Kendaraan, untuk mengetahui costumer yang memesan kendaraan.

B. Report Gudang

Report gudang, untuk mengetahui berapa stock yang berada di gudang. C. Kwitansi

Kwitansi, merupakan bukti pendapatan yang dibuat oleh perusahaan bagi parapelanggan”. (Mulyadi, 2001: 13)

2.1.11.4 Catatan yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan dalam buku yang berjudulSistem Akuntansiadalah sebagai berikut:

“A.Kartu Gudang

Kartu gudang berfungsi untuk mencatat mutasi kuantitas persediaan produk jadi karena transaksi penjualan.

B. Kartu Persediaan

(45)

C. Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal harga pokok produk jadi yang dijual untul diposting ke dalam rekening kontrol persediaan produk

jadi.”(Mulyadi, 2005: 577-578)

2.1.11.5 Standar Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah standar akuntansi persediaan barang dagang menurut PSAK no.14 adalah:

“Persediaan adalah aset:

a.Terdesia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b.Dalam proses Produksi atau dalam proses perjalanan, atau

c.Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”(SAK, 2009: 14.1)

Jenis Persediaan menurut Standar Akuntansi Persediaan, penulis mengambil salah satu jenis persediaan yaitu Persediaan Barang Dagang.

2.1.11.6 Kebutuhan Rekayasa Software Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Definisi rekayasa software (perangkat lunak) menurut buku yang berjudul Analisis Dan Desain Sistem Informasiadalah:

“A. Sebagai disiplin managerial dan teknis yang berhubungan dengan penemuan sistematik, produk dan maintenance sistem perangkat lunak yang berkualitas tinggi, disampaikan pada waktu yang tepat serta memiliki harga yang mahal.

B. Suatu proses evolusi dan pemanfaatan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak.

C. Penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam rangka mendapatkan perangkat nlunak yang ekonomis yaitu pernagkat lunak

(46)

Dibutuhkan software untuk membuat perancangan sistem informasi akuntansi pendapatan jasa tunai dan kredit, software yang dapat digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi akuntansi pendapatan jasa adalah sebagai berikut:

A. Java Script B. Turbo C++

C. Microsoft Visual Basic 6.0

Penulis menggunakan software microsoft visual basic 6.0 sebagai bahasa pemograman untuk sistem informasi akuntansi pendapatan jasa tunai dan kredit, karena microsoft visual basic 6.0 sangat mendukung database, penggunaanya lebih mudah, danuserfriendly bagi penggunanya.

Database yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi akuntansi pendapatan jasa tunai dan kredit adalah sebagai berikut:

A. SQL Server 2000 B. Oracle Server C. My SQL

D. Microsoft Access E.Microsoft Foxpro

(47)

Diperlukan software aplikasi pembuatan laporan pada sistem informasi akuntansi pendapatan jasa tunai dan kredit. Software aplikasi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut

A. Crystal Report

B. Data Environment Access

Penulis menggunakan crystal report sebagai software aplikasi pembuatan laporan pada sistem informasi akuntansi pendapatan jasa, karena crystal report dapat dibuat oleh user tanpa perlu bahasa pemograman, crystal report juga dapat mendesain laporan sesuai dengan keinginan si pemakai. Laporan yang dihasilkan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi dan lain-lain

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan 2.2.1 Bentuk Perusahaan

Bentuk dari perusahaan yang penulis teliti adalah Perseroan Terbatas (PT). Definisi dari PT (Perseroan Terbatas) adalah “Perseroan Terbatas (PT) ialah

perusahaan yang modalnya terbagi atas beberapa saham, dimana saham-saham

tersebut dimiliki lebih dari satu orang”. (Erhans, A & Junaedi, Yusuf, 2000: 13) Adapun definisi lain dari PT (Perseroan Terbatas) yang mengemukakan

bahwa “Perseroaan Terbatas adalah perusahaan yang merupakan badan hukum terpisah yang dibentuk berdasarkan hukum dimana pemilikannya dibagi di dalam saham-saham”. (Soemarso, 2004: 23)

(48)

2.2.2 Jenis Perusahaan

Berdasarkan buku yang berjudul Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia Pengantar I adalah sebagi berikut : “Perusahaan Dagang adalah

perusahaan yang menjual tetapi tidak memproduksi sendiri barang

tersebut.”(yusuf, 2000:11)

Berdasarkan definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan yang peneliti teliti merupakan perusahaan dagang yang hanya menjual barak tidak memproduksi sendiri.

2.2.3 Bidang Perusahaan

Bidang perusahaan yang penulis teliti merupakan bidang perusahaan yang bergerak di bidang penjualan motor.

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Definisi diagram konteks menurut buku yang berjudul Analisa Sistem Informasiadalah:

“Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada”. (Sutabri, 2004: 166)

Definisi lain dari diagram konteks, mengemukakan bahwa “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan

(49)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang dibuat untuk menggambarkan sistem secara umum atau menggambarkan arah tujuan data yang akan diproses dan disimpan.

2.3.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Definisi dari diagram arus data menurut buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasiadalah sebagai berikut:

Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur”

(Jogiyanto, 2005:700).

Definisi lain dari diagram arus data adalah “Diagram arus Data digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru”(Krismiaji, 2005: 68).

Beberapa simbol yang terdapat pada DFD (Data Flow Diagram) adalah sebagai berikut:

“1. Kesatuan Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian atau departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

2. Arus Data (Data Flow)

(50)

digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa keluaran. Proses sering pula disebutbubble.

4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis lurus atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database”. (bin Ladjamudin, 2005: 68)

Dalam membuat data flow diagram dibagi menjadi 3 tahap atau tingkat konstruksi DFD, adalah sebagai berikut:

“1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram Nol (0)

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

3. Data Flow DiagramDetail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol”.

(Sutabri, 2004: 163)

(51)

2.3.2.1 Diagram Level 0

Diagram ini merupakan level terperinci dari diagram konteks. Definisi dari diagram level 0 “Diagram Level 0 adalah diagram yang menggambarkan proses daridata flow diagram”(bin Ladjamudin, 2005: 64).

Definisi lain dari diagram level 0 mengemukakan bahwa “Diagram level 0

ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram

konteks yang penjabarannya lebih terperinci”. (Sutabri, 2004: 166)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram level 0 merupakan penggambaran tahapan proses yang lebih terperinci.

2.3.2.2 Diagram Level Detail

Diagram ini merupakan level terperinci dari diagram level 0. Definisi dari diagram level detail “Diagram Rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagramzeroatau diagram level diatasnya”. (bin Ladjamudin, 2005: 64)

Definisi lain dari diagram level detail “Diagram detail ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dan tahapan proses yang

ada di dalam diagram level sebelumnya”. (Sutabri,2004: 166)

(52)

2.3.3 Kamus Data

Definisi dari kamus data adalah “kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. (bin

Ladjamudin, 2005: 70)

Definisi lain dari kamus data adalah sebagai berikut:

“Kamus data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. (Jogiyanto,

2005: 725)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah fakta yang menjelaskan tentang data dari suatu sistem informasi.

2.3.4 Bagan Alir

Bagan alir dalam perancangan sistem berfungsi sebagai gambaran prosedur sistem baik yang berjalan maupun usulan, adapun definisi dari bagan alir“Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika”. (Jogiyanto, 2005: 795). Adapun definisi lain dari bagan alir atauflowchartadalah“Flowchartadalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu

masalah”. (binLadjamudin, 2005: 263)

(53)

2.3.4.1 Bagan Alir Dokumen

Definisi bagan alir dokumen menurut buku yang berjudulSistem Informasi Akuntansiadalah:

“Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tesebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal–hal lain yang terjadi ketika dokumen tesebut mengalir melalui sebuah sistem”. (Krismaji,

2005: 75)

Adapun definisi lain bagan alir dokumen menyebutkan bahwa:

“Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya”. (Jogiyanto, 2005: 800)

(54)

2.3.4.2 Bagan Alir Sistem

Definisi bagan alir sistem menurut buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansimenyebutkan bahwa:

“Bagan alirsistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. Bagan alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisa, mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem”. (Krismiaji, 2005: 75)

Adapun definisi lain dari bagan alir sistem “Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem”. (Jogiyanto, 2005: 796)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir sistem merupakan bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah sistem manual.

2.3.5 Normalisasi

(55)

Langkah-langkah pembentukan normalisasi menurut Al Bahra dalam bukunya yang berjudulAnalisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu:

“ A. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

B. Bentuk normal ke satu (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yangatomatic.

C. Bentuk normal ke dua (Second Normal Form/2 NF)Third Normal Form/3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit daripada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadianomalyperemajaan (update) terhadap relasi tersebut. D. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu relasi yang melibatkan seluruhcandidate keydi dalam relasi tersebut”.

(bin Ladjamudin, 2005: 176-188)

Definisi lain dari normalisasi adalah “Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang”. (Jogiyanto, 2005:403)

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang.

2.3.6Diagram Relasi Entitas

(56)

A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Menurut Al-Bahra dalam bukunya Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menjelaskan bahwa “Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship”.

(bin Ladjamudin, 2005: 145)

Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD adalah sebagai berikut:

1. Unary Relationship

Unary Relationshipadalah modelrelationship yang terjadi antaraentity yang berasal darientityset yang sama.

Contoh:

Gambar 2.2Unary Relationship(bin Ladjamudin, 2005: 145) 2. Binary Relationship

Binary Relationship adalah modelrelationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (duaentityyang berasal darientityyang sama). Contoh:

(57)

3. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara serentak.

Contoh:

Gambar 2.4 TernaryRelationship(bin Ladjamudin, 2005: 145)

B. Kardinalitas

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi menurut versi Chen yaitu sebagai berikut:

1. Relasi satu-ke-satu (One to One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Contoh:

(58)

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to ManyatauMany to One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh:

Gambar 2.6 Diagram KardinalitasOne to Many(bin Ladjamudin, 2005: 150)

Gambar 2.8 Diagram KardinalitasMany to One(bin Ladjamudin, 2005: 150) 3. Relasi Banyak ke-Banyak(Many to Many)

(59)

Contoh:

Gambar 2.7 Diagram KardinalitasMany to Many(bin Ladjamudin, 2005: 151).

Adapun definisi lain dari ERD adalah “Sebuah diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuahdatabase”. (Krismiaji, 2005: 146)

Berdasarkan definisi tentang Entity Relationship Diagram di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram adalah suatu desain yang menggambarkan rancangan dari database yang akan dibuat dan disimpan dalam sistem secara abstrak.

2.4Software

Definisi Software (Perangkat lunak) adalah “Perangkat lunak berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua instruksi yang mengarah padasystem computer”. (Daulay, 2007: 22)

Adapun definisi lain darisoftware adalah “kumpulan dari program-program

yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer”. (Susanto, 2004: 234)

(60)

2.4.1SoftwareSistem Operasi

Definisi dari sistem operasi adalah “mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer”. (Susanto,

2004: 167)

Adapun definisi lain dari sistem operasi adalah:

“Sistem operasi adalah gabungan program-program yang saling berkait yang bertindak sebagai sebuah buffer antara sebuah program aplikasi dengan

perangkat keras yang ada dalam komputer”. (bin Ladjamudin, 2006: 4)

Contoh dari operating system, diantaranya adalah Windows, Mac OS X, SCO Unix, Linux dan lain-lain.Software Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP.

Definisi dari microsoft windows XP adalah sebagai berikut:

“Microsoft Windows XP Profesional kependekatan dari microsoft windows experience profesional merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar)

dengan berbagai fasilitas, dan kemudahan dalam pengoperasiannya” (Rajaq, 2002: 9)

(61)

2.4.2Software Interpreter

Definisi dari software interpreter merupakan “software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang

dimengerti oleh komputer”. (Susanto, 2004: 171)

Adapun Definisi Software interpreter menjelaskan bahwa “Software interpreteradalah menerjemahkan instruksi per instruksi dan langsung dikerjakan, sehingga source program tidak harus ditulis secara lengkap terlebih dahulu”.

(Jogiyanto, 2000: 394)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwasoftware interpreter adalah sebuah software penterjemah dari bahasa manusia kedalam bahasa mesin atau komputer.

2.4.3Software Compiler

Definisi dari software Compiler “berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satufile”.(Susanto, 2004: 173)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwasoftware compiler adalah sebuah software penterjemah dari bahasa manusia kedalam bahasa mesin atau komputer yang dalam menterjemahkannya satufile.

Bahasa program yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 yang merupakan bahasa program yang bersifatcompiler.

(62)

yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi windows”. (Kusrini dan Koniyo, 2007: 320)

Adapun definisi lain visual basic mengemukakan bahwa“visual basic adalah proram untuk membuat aplikasi berbasis microsoft windows secara cepat dan

mudah”. (Sunyoto, 2007: 1)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang menggunakan sistem operasi windows.

2.4.4SoftwareAplikasi

Definisi darisoftware aplikasi adalah “Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut sebagai ’paket aplikasi’ merupakan software jadi yang siap untuk

digunakan”. (Susanto, 2004: 174)

Adapun Definisi lainsoftwareAplikasi yang menyebutkan bahwa:

Software Aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi dibidang tertentu. Misalnya dalam bidang database aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data baik yang berukuran kecil atau besar dan bisa digunakan secara stand alone (tunggal) maupun sistem yang berbasis jaringan localclient server”. (Daulay, 2007: 3)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa software aplikasi adalah program yang sudah siap untuk digunakan dan bisa digunakan secarastand alone(tunggal) maupun sistem yang berbasis jaringan localclient server.

(63)

produk andalan Microsoft untukdatabase server”.(Suyoto, 2007: 125)

Perangkat lunak (Software) adalah komponen data processing yang berupa program-program dan teknik-teknik lainnya untuk mengontrol sistem komputer.

Softwaredapat dikatagorikan ke dalam 3 bagian, yaitu: A. Perangkat lunak sistem operasi(operating system). B. Perangkat lunak bahasa(language software). C. Perangkat lunak Aplikasi(application software).

Adapun definisi Software Aplikasi menyebutkan bahwa “Application Software,merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada

aplikasi tertentu”. (Sutanta, 2005: 21)

A. SQL Server

Definisi dari SQL Server menurut buku yang berjudul Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Serveradalah:

“SQL Server adalah perangkat lunak relation database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas”. (Kusrini dan Koniyo, 2007: 145)

Adapun definisi lain dari SQL Server sebagai berikut:

”SQL Server adalah sebuah sistem arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalamdatabasetersebut”.(Djuandi, 2002: 3)

(64)

satu database dengan banyak file data dan bisa bekerja dengan bahasa pemrograman yang sering digunakan oleh para pemakai komputer.

B. Crystal Report

Definisi dariCrystal Reportdengan buku yang berjudulMembangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Serveradalah:

Crystal Reportmerupakan program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel”. (Kusrini dan Koniyo, 2007: 264)

Adapun definisi lain dari Crystal Report yang mengemukakan bahwa

Crystal Reportmerupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”. (Madcoms, 2003: 40)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Crystal Report adalah sebuah sofware yang digunakan untuk membuat report laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0 yang keduanya bisa dihubungkan. Dengan menggunakan Crystal Reportlebih baik dan lebih mudah, karena padaCrystal Reportbanyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

C. Client Server

(65)

Server adalah komputer database syang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client”. (Yuswanto, 2005: 5)

Adapun definisi lain sebagai berikut:

“Client danServer pada dasarnya tidaklah berarti dua buah komputer yang berbeda.ClientdanServeradalah dua buah aplikasi yang berjalan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga aplikasi Client dan Server bisa saja berada bersama dalam satu buah komputer secara sekaligus”. (Ramdhan,

2005: 3)

(66)

59 3.1 Sejarah Perusahaan

PT Bintang Citra Motor adalah sebuahdealer motor Yamaha yang menjual berbagai jenis motor yamaha,spare partmotor yamaha dan juga oli yamalube. Di PT Bintang Citra Motor tidak hanya menjual barang tetapi juga ada service khusus motor Yamaha oleh mekanik yang sudah di uji keahlianya itu semua untuk memudahkan customer bila mengalami kerusakan pada motor yamaha. PT Bintang Citra Motor juga mempunyai beberapa cabang di bandung.

3.2 Tujuan Perusahaan (Visi dan Misi Perusahaan) Visi

Visi kita ingin memberi yang tebaik kepadacustomer agar bisa mencapai prestasi yang memuaskan untuk menjadidealeryang terbaik.

Misi

Misi kami adalah: 1. bersemangat

2. ramah dan bersahabat 3. bersikap jujur dan komitmen 4. customer oriented

(67)

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui penjabaran dari fungsionaris mana yang bertanggungjawab untuk suatu kegiatan tertentu yang terjadi di perusahaan tersebut, Selain itu setiap fungsionaris dapat mengetahui dengan pasti wewenang dan tanggungjawab dalam susunan organisasi perusahaan, sehingga para pelaksana dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan lebih terarah.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bintang Citra Motor

Keterangan:

(68)

3.4 Deskripsi Jabatan (Job Description)

Job Description Yang Berjalan Pada PT Bintang Citra Motor Berdasarkan struktur organisasi di atas maka Deskripsi Jabatan (Job Description) PT. Bintang Citra Motor adalah sebagai berikut :

A.Shop Manager

1. Penanggung jawab kegiatan personaldealer. 2. Buat report bulanan.

3. Membuat perencanaan penjualan dan perencanaan order. B.Supervisor

1. Sebagai penanggung jawab masalah penjualan. 2. Mengkoordinir semua kordinator.

3. Membuat rencana penjualan di cabang. 4. Membuat rencana promosi.

5. Mengakomodir masalah lising. C.Adm Head

1. Penanggung jawab admin 2. Mengurus masalah keuangan 3. Mengurus perpajakan

4. Mengontrol pelunasan piutang lising 5. Pengurusan masalah ke

Gambar

Tabel 2.1 Jurnal Umum (Soemarso, 2004: 95)
Tabel 2.2 Buku Besar Umum Kas (Soemarso, 2004: 105)
Tabel 2.4 Buku Besar Umum penjualan (Soemarso, 2004: 105)
Tabel 2.5 Buku Besar Umum Harga pokok penjualan (Soemarso, 2004: 105)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Theo dõi doanh thu của từng đại lý, tư vấn các biện pháp giúp đại lý tăng và đại chỉ tiêu doanh thu.. Thu thập các thông tin về khách hàng và đối

Penelitian ini menggunakan 3(tiga) kriteria yaitu percepatan ekonomi, perluasan ekonomi, perkembangan sosial ekonomi serta alternatif-alternatif yaitu angkutan barang

Delay (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

- Nilai Pelanggan dan Citra perusahaan sebagai variable independen -Loyalitas Pelanggan sebagai variable dependen -Beda perusahaan - Penulis melakukan penelitian pada

Telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa L.) untuk dibandingkan dengan vitamin C (asam askorbat)

[r]

Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami secara mendalam mengenai gaya kepemimpinan dan kompensasi pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dan

Hasil yang diperoleh: (1) Telah diperoleh susunan urutan materi/sub materi yang disusun penulis pada bahan ajar inovatif kimia larutan SMA/MA semester II telah layak