-- -- - -
Bisa Kuatkan Otoritarianisme
- .. .
.
~~ ~ -~
.
~
~ K A R T A , K O M P A S - Si- Seluruh pembicara yan- l
m g k q K q ,
~ana~aar
noKw
ap antipolitik yang berkem- merupakan
ahli
danpemerha,
ilmu
politik
ik
Ohio Ststang dalam masyarakat saat palitik sependapat, kini kepel tJniv&i@, M a Seriks
li-terutama tampak dari si- cayaan masyarakat terhada
partai politik (parpol) dan tl
W .
i
ap antipartai politik-sebe- I Bizal
pun
mag&
adanyamya sangat herbahaya un- koh parpol semakin menum
keemkmgan
kaum
W d i llkperkembangan demokrati- Itu terjadi karena memar di n e g d
ini,
yang b w ~ k ~an
isi. Sikap antipolitik itu bisa partai dan tokoh partai mas1 tipactd
dan
antipditik,-Sikq
leniadi pintu masuk hagi me- kurang memenuhi haraps
ini
ya
ikuikutmm
guatnya kembali otontarian- masyarakat, serta lebih selir bt-si demokm
;me yang menempatkan ke- berkutat dengan kepentingal
yang
dilakukan berbgai ka
uasaan pada tangan sese- nya sendiri. Rahkan, k i ~ m:langan
p
rang. Sikap antipolitik pun kin kuat kecenderungan m.
isa mendomng rekonsolidasi syarakat bersikap antiparp danildan;dia
tMakmenydab
ekuatan lama yang antide- dan antipolitik. k a n e & e n u h n y a ~ m q
lokrasi. Sikap antiparpol serta an1 madyarakat yang anti@
Peringatan itu muncul da- politik itu bukan hanya d t u ti&
*an
htiprbi.rm diskusi yang membahas jukkan masyarakal m u m '*~i?$a
yang
d a b
.apabilepemimpinan masa depan. khususnya yang terdidik-m
terjadi
'pmucunan kapemya
cara yang diselenggarakan lainkan juga kalangan yang s
an
kepada
paitaipolitikr'
Is8leh Centre for Political Stu- : lamaini disebut sebagai kelor
8 pok prodemokrasi. "Padah,
ta Rizd
yam
iuga
P=%&
ies-Soegeng Sa rjadi Syndica-
Fakultas
&nu Sosialdan
Ilm
:d (CPS-SSS) itu berlangsung
1
sikap antipolitik yang berke~ politik 1Univ&tas
Gadji
:i Jakarta han Rabu (9110). bang bisa menjadi pintu mas1 Hada
(WGW,%gyakafta,,p
)islmsi yang dpandu Direk- yang terbuka lebar bagi ~ k o h t . Dia
tklak
menjawet us EksekutLf CPS Sukardi Ri- solidasi otoritarianisme, kWpi,
D i ~ ~ dU I ~
0 mlakit tersehut menampilkan kuatan masa lampau, yang
it
, titute; itu ni&&a%dtzq,kek
)r Rizal Mallarangeng, Prof,
tru merugikan perkembanggangan'poliiY
gmg:kemunj
)r Leo Suryadinata, Dr Kus-
i
demokratisasi. Karena itu,k
ldnan
akan
m&&t
masyi~anto Anggoro, Eep Saefullah
I
rus ada penghargaan gangrakat spakin
jenh meqgOi'atah. dan Soeeene Sariad se- batas pada apa yang ditunjs d a m
dimia
wlitik. &+p!kan pelaku politik saat in
AX
S
EBENAENYA bilit
refleksi perjalanan
bangsa kini ditaruh
tidak hanya dengan
kesadaran waktu pendek
empat tahun refonnasi
atau
32
tahun di
bawah
rezim Soeharto,
sebagai
se-
buah kesadasan waktu
ping pendek atay lebih
lama, tetapi ditaruh p a L
d e k s i mendam mengenai
pandangan jauh pen&
ki-
ta untuk cita-cita
'bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, kita
akan
bisa menuMk ke penda-
laman masalah dan buk
hanya kulit masalah.
Sebatamya, M a refleks atas pm;es demokrasl pada bmgsa $i t ~ d a k hanya ramai di awgna; fdk shopo, atau
hiruk
vdn&
seranq tetap d~taruh dalamdepth
stud^
merwlalam)
mevgena perqanatan-pmyamtanindividu
matangnurani dan jemih b u d rasional yang tiap-hap pnbadmya &andaikan p y a kehen&i baik inenghmmati sessma dengan kepereayaan ( W t ) bah- wa sama-sama mau twn@ahakan ke- baikanbersama (comnaon good), pasuahhta akan n u n g m y a dengan
men-
untuk pmses mrmbawpo dan rnvnegar*
yang tidak mudah pquangannya B i l a h q k a h lnidiambtl pahulakan
re-
fleksi akan menuju ke pmw~pmd~&kan wa@k dah sikap h m a t pada perbodan dalam identitas &u. ldentitaa
rmmnu-
I
nnl vane ham% &tanam. rmenuqu ke kon-I
rvdtak, dan kemajemukan pnyusun Indcnesia yang multi-ietuk, multi-agama;dan multiras, mentuu 1rknIit.4~ nanonal
diri seb- "nation"
lirlu
b e r k m m ~ ~ Wlag
r e q a d i natdon state RepulrWr I n c l o d .Bila pmses reflebsi int Iterima dan di- gakai untuk pembdajamn, maka a h n muncul pokok-pokok h e d a t
m.
R&ksi &IM mendamxrvanelanp-
da'n
tingkatitingkat Besejahteraan,lab
metwmh mpendidikan ban- atau
na-
W builcEing&&@visi &mdidik&n watak (c&T&.P budding)sebgai
pokok utama o ~ l a M - d d d a subvek individu kem u a ~ ~ e
~ ~ . a e ~ x a ctsn identiteam a
bunal,-.identitns-le
,
W
untuk m a~ ~ n . ~ ~ ~ e @ of%- f i t ~ ( ~ 1 ~ ~ n ~
:-)
.$I&%&
d&.~is"qegma pitihl&m.
,-;ZimbaRgsadan
.
:- .~, , ~ .
*
..
- -~ ----.-
pendidi$aiiwatak
ini
sudahlan@@rrd
m a n k e w n a r b i ry a n g d ~ b w u n l e w ~ t mumi
an pidatbpidato BungKamO &J
~er*L.erahan ~ k a n m a s y m & u & v
ip di tangan W g HaUa, S@hrir,&
EWm,
'B@airalaka,Saalba, d mB@
lalu;tidaE dttmd@n kgidwikan masYw&t
warn
tabunun
1%
b- kalwlKdemo&;d tmpb&!in
mengakrmni biroHraWi
kqsaderaia
byaan+e+ayaaa ~ j d a a l ~ dafsmpaket &+dimrnqwltbsbe
m b a B ma-%.@ yang*
~~
unt\pr:ldtasenrua
tmsi
Jd3 e t m
wial'ahk&oee~tkkk~sdiselamaemprrt , ,
. .
,M+
.~MENGA@AWdak%aiadi?
. .nyatn moral
ysng
msnyengkut kqujwan, peka terhndapwauu.\~aoll berbda ~ ~ dan . ~ ~ . ~ .
1-h
&a tidaklulusdalam -I m a r t d a h - harm, kduasaan- ~~ ~ - ~ - ~
pen&& masyarakot warga
I
dengan heda j&s m t a ~ nmng
pubhk dnn pribadi; an- hak-hak prim
atau
kedaatan
harkatdtri
kma-
I
~&n-kewhj~ban pubilk tu
myar pa]* mltuk loyal t
)an&; m i (sekgiu aldbat
ryamnya edukaai watak l
li dunia padidiknn kita) mpur-ad- antara a go dan komunal, publ~k I
mbxh
karena
kepaslian wninshnye- -
yanyHas
i
h
tnlah-pilah gang d i m bcmama s l k g a i hukum
m!rnweitifk*n aiau tlrlal nw.&prl~ mhyang a& c
mfwnukan watak-watal
baxsa
iru,Tidak s a p the l i w g kt tidgk d b h w a dalam
aw
antam -L-an&ta r
rakat unrga yang hhuat
mengatur hidup bemma
darr*u
sejahteranya hubumtu
sama
lain hyatallalhukummaitif
ltu
M a k hi~ ~~~ " -- ~" -- &&pi 1-1 tradism iivi M a l a m adat, namm lebih
e b 6 hntaran 1kx-s
Lyaan diri lumpuh dan
h m t t manakala nsLern pen-
W k a n menguntungi lapis- apis m ayangmenjadi &-
utan W ~ aekonomi n
&-
3al; ~kmminmdern dl mana !kohrmi tFadirsi-l ~ ~ tidak ~~~~~~~- mcx-
81
lapatkiln pemihilkan dan peng- bkspreslm bahasa hukumnya.
Padahd, asas dwi aturan
I
lukum yang dan dl-I
ntuhi berema menyumberkan
W-F
Oteabsahannya)mda k e e p a h t a n sejahteranya
I
W q k % m a dan ypaian
tu-.
mix m y a r a k a t w@ agar
smg
salah dihukim dalam@@et+dw?&n keadilan
m k x kesamaaese- in-
imarga di hadapan hukuni.itu mdiri.
,
.
clT
-
....
' . . . . , . . . d . .3
.
...
,...
...
. .
...
..
E...
..!
T.2
....
,...
&;n.;, .7<.-
:
Kompas
I
-t
I
...
...
,...
1..
$$:. ii.
....,...,..,
...
,..
...
...,.
....
.
...
Etika
Poli-tik
Bukan Hanva
-- ~ - ~- ~ ~ --
B
ANYAK pengalnat polit a politik. Seringnya p e r n ~ ?rties: kebebasan pws, kebe-.
berpandangan sin I "perubahan hams kons ;an herserikat dan ber-"Berbicara etika polit ~nal"; menunjukBan efi npul, kebebasan mengeluaf~ itu seperti berteriak di p a d a ~ tik tidak bisa diabaikan
I
1 pendapat, dan sebagainya.,.gum." IEtika politik itu no] )slam defihisi Ricoeur, etika
sens": Realitas politik ad&
Kekhasan e t i h
pdit
itik tidak hanya menyangku*pertarungan kekuatafl dan k ilaku individual saja, tetapi
pentingan. Politik dibangi ljuk dtika politik:itdal iait dengan tindakan kolek- bukan dari yang ideal, lid; @rahk& ke Wup bs :etika sosial). Dalam etika in- tunduk kepada apa yang s a m dan .mtuk orang
la
idual, kalau orang. mem-.. harusnya. Dalam politik, kece! ~ r nw g k a
memperhm b ii pandangan tertentu Id e m g a n m u m adalah tuju: , kebebman dan m m b a q 8 gsung diwujudkan dal
rnenghalalkan segala cara. D akan. Sedangkan dalam
lam konteks ini, bagaimana el Iitik, yang mempakan
ka politik bisa berbica~a? sosial, untuk dapat me!
Urgensi etika politi
kan pandangannya dibut Kalau orang menuntut kadilan, berpihak pada korba memberdayakan masyarak melalni civil society, memb ngvn demoluasi, bukanlah s mua itu mempakan npaya m
wujudkan etiks polit*? Dala
situasi kacau. bukankah etil. politik menjadi makin relevar P e r t m a , betapa kasar dan : dak santunnya suatu politi tindahannya membutuhkan 1 gitimasi. Le@timasi -~ lindak;
~ w g a n b i d u p seseorang den, Y d a k a n kolektlf tidak la s@g, membutuhkan perant; W a n t a r a ini btrfunasi- im
lgan Qndakan kolektlf I ara itu b ~ s a beruoa slink tbol m a n p u n nilai-ni ~bil-simbal agami, den si, dan nilai-nilai keadil .
= ~ ~.~
.
- - ~ ---.,ini mau tidak mau hams men
aPnrgun
&titu~i-instihmiya
I
,ebasan, lresetaraan, cjuk pada n o m a - n o m a morr adil. againya. Melalui simk
nilai-nilai hukum atau pwatu Tiga
tuntutan
itu
saling tr ~bol dan nilai-nilai it". pt an perundangan. Di smm let; Irait. '"np baik bararna d IS herusaha rneyakirh celah di mana etika ~ o l i t i k hi! untukarane
latn"ti&
mur a w a k mungkin wags berbica~a dencan ot61ltasm
!dntemud
k e r d bIla mer a agar menekma panda1 Kedua etlka~ohtlkberblca,-1
rim. ol&alitas dam dalam k ,\.a- seblna'za mendoxsimpsti dan reaksi indignatic :am dan persuasi, bukan r
(terusik dan protes terhadap k< ulasi, kehobongan, dan
tidakadilan). Kebemihakan o; o d u d a n kebebman deng asan. Etika ~ o l i t i k akan 1
da korban tidak akan mentoll ;
k&ndarkan'
warga& terhadap hanipulasi a rir politik yang kasar Jerits atau kelosnpok44orngok d; ~yalahgunaannlai-nilai <korban adalah berib duka baj
'
mePugikan, ,%balikn: ~bol-simbol itu. Ia berkai.etika politik. kebebasan mrga'negam me igan masalah struktursos
Ketiga, pertarungan kekuas; bmng inisiatg dan oikap
lai
itik, ekonami, dan bud; an dan kon5ik kepentinga terhadap instiWLinrtittqIya ~g mengkondisikan tindal vana beriarut-laiut akanI
men 'tidak adiL P W i a nkek
I
ektif.bangkitkan kesadaran aka
I
%W&&*.&
,m3,
perlunya penyelesaian yar
I
Etika politik
syarat +islnendesak dan a d l . Pcnyelt sosial, danpolitikyangperlud
Machiavellis~
saian semacam ini tidak aka mi pelaksanaan kongkret keE llntutan perlama etika p,
u.wc .=nus us-dng ram. r a a
I'
fkigkat,--=
ini; etika pblSfik..dipa bag '+lupBn
*Idsn
perilaku p n l i b ataI
w-ra: pditigus yaq baik adalah i q w . santyn, meToiliki
integritas, mahgbqa.oranp
lain, menaima plwalitas, memilikf Ltqxiha-
rn
tuk
kehhhteraanumum;
b
W a 4 - m
golongtuim.
Jadi, polltihSangmmjalankan
.etika.&UK
- arklnl negaramn ~ a $ mempurwa--keutamaan
moralDalm sejarah f i l e wlltik
pdka~ sebaga~ model jang&
Wo keiquran dan m w t a s P h b k dvnennertl wbam wn
kptamaan lporal
Kesantunar
~ t u tam@ Wla ada am
n
ththd hubungaufrrp,
dl
an* para pelaku.Pema-
h&a.m-etika mlihkasmacarn ini
belum men&upl korena adah W s bil8 dudemikhan dengan
k d i t a S mcral polltikw. Belum
koh-, pernyatw
ini
sahlh. tidak terbantahkan. Tetapi d m teoli konspondeosi, p y a t a a nhpotsk itu trrlalu~aah dan ke-
'
hptaan W t e t i s itpalis).j
Etika '@itlki y& hanya
I
F $ e n g a n b M i i w n n a - , ,
I
n m m y a dan tidak m e w . ,hltgkan
ml POW, c e n d ~mrng mandul.
Namun
bukan-!
kah 7eol
peMc,
sp&i &%re;'
taka0 M&i&welU, adalah hu-:
Swgan kebwaan atau w r - '"k JUI% mempunyai kepen-
:ingan yang ding berlawanan. ?olitikyan~ b d a d a l a h odiIik
.~
~ ~ -- rangb i
& m a y ~ tujuannya, Ipa pun carmya. Filsuf lwliani yakin tidak ada hukum ke-
:tali kekuatan yang da at me
naksanya. Hanyp ssu%dmyd. bukum dan
hak
a h n
mpltliti- Situasi Indon& w t'hi
ti-lak p u h dari gamtiamn
Ma-
hlaveli itu. PoNtik dan moral nenjadi dua duniayang berbe-I
k. Etika Nidk $e&an M a -
lj tidak rdwan. RelevanG etika
untuk-menjinakkan
&Witan itu a n mewatur k b --
mtingan-kepentingan kelom-
ok
dmbmn membm#m insti- 1s-imtitusi yang Lehth adil.Yp.""D*(L'-'...Y.ayYY YYYY~~..+
@+qu$gohmasya&t bebe-
da-beda dm? sebagian ditentu-
kanolehsistempoWkdankoh-
disi sosial-#kow@. Wlebih la@, &titusi-Wbi m a 1 t-tu men&finisikm hak- hak
dan
hewajiban masyam-kat, yang p+da gilirmya akan
mempq&masa depan se-
t i orangrang eftautany, &n kemungkinan terwujudnya.
Dengan dmikian .Wtusi-in-
stitusisosialitu~suduh~~pakan
sumber kepincangan b m a su-
dah , mmg&an titik asuwl ke-
Qeamtunpan bagi yang sptu:daa
kemalanganbepryanglain.
Maltametubangun iastitusi-instibxi
yang
adil
adahupaya memasti-kan t e z j e y a kesempatan
s-
ma &in@ !didupanseseo~ang. tidak pertama-tama diLenlukan
OM
kea+an, tetapi okh pilihan-nya. Keutamaan moral pditikus
tidak cukup tanpa adanya kcanit-
mea
untuk menmbak
iwtitusi-&&.a
sosial y a q .tidak adil,pen-
laten .k+an yangsffing krjadi di hidam&. Maka
sa%~gdi&gwpepataii "yiutgju-
jw h c u r " . Ungkapaa
lai
me-.nnojukkan nrgensi tlw*
iirstitwi-Wt@ yang
+.
,Inihisa dimulai d(lrgan
m e n e q b n
keadilan prm&hL.
Kedilan
pmqiural ada&:
had W t u j u a nxpelalui
pm-sedur tmtmtd d m qarnpunyai
'sasaran
utama wahlran-per- a w n , I hukum-hukum; un-dasg-udmg. Jadi p & u t ini
: terkait dengan legitimki dan
: justifikasi. Wsalnya, kue tart
1
ham3di!x&xadi1.
mtwk!b
:~mngng
B B a k M t u r a n . ~ 9 1m~R@Wpkao "yang,
, h q s 'inqpplbil *.&i
x*
tea!+"
dimgga.1;seb
gai Pnm$q;$&gadil. -,
k
&
*
i'&,6fla
pe*
' w d a p a t b a g i ~ .
.m
tid&
lebih kecil & - . ~ n g &i~dF@ll ~ e n d q " ~ , & , ~ h a n
dik;-1.
dia
.&anM
tWlnbag.kue
itn
&pa -:%ma besarnp.
,*-'
-,
m&i! ilndonesia, p e a peguasa,. yan . ~ ~ W ~ e r t e n t u a d d a B , p e r r
b @ . ' k @ b ~ a . q
a?aUha~IIkerj
swal, ju S t m , p & & & , a ;
bere
but
"&&+&$#&fi-
IF'
tima.
T f 3 i l t ~ i a . ~ ~ * ~E
/bil
~ S W
PWterk
l ~ a k
b*ak m a w atau kelompoj
yang mempeFtaruhkap swu
: untuk berdxlt l&o.lasam.
K@adfh Pmadural lnenjad
t*q
Pwzgung etike pdiW @ m as e b p g a f p ~ ~ ~ ~ ~
SekaliW.
.mampu. menmtml dm&%!hindarkan semalisima mungkis.~enyaia@unean.
K*
adilaD ti@ *ahkan k&& k+u#waan.pd&w,
wi
6
p e w b a n kepada prosedm YWmm%Whn
pemben-t u k ~ h hyang baik
sehilihi & a ~ A i l . ~ ;rl;-b*n...ur
kornutatif, dan keadilan
posf:@!
bisadijamin. 8
.
I
Dengat, demikian as'& hu-
kum
fang
ba& juga menghin- 'darkan pembusukan politikus. !
!
Memans. bisa teriadi me*'-'f
hukum&&h adil, seorang k[ ruptor divonis bebas karena b
\ b a a p a alasan kepiawai;
I
pengacara, tagcukup bukti, t,
kanan terhadap hakim, dan sbagainya. Padahal, prosed)
1
hukum positif yang berlahi
tidak mampu memuaskanra:
Ikeadilan, penyelesaiannya h;
INS
mengacu ke prinsip epirkein bang hedar dan yang adi
Bagaimana menentukan
irr
' teria kebenaran dan keadilan'
Semua diperlakukansam I
liepan hukum. Ketidaksama
!
per1aku.m hanya bisa dib-kan bila memihak kepada yan paling tidak diuntungkan ata
kwban. Secara struktural, k o ~
ban biasanya sudah dalam
pc
sisilemah, misalnya, warga ter
hadap penguasa, minoritas
ter
!
hadap myoritas_/
Prinsip epieikeiahi
mengI
andaikan integritas hkim, pejnguasa atau yang berkompeta
/
menafsirkan hukum. Maka ad;tuntutan timbal balik, prosedu yang adil helum mencukupi bi
la tidak dilaksanakan oleh pri.
badi yang mempunyai keuta m a n moral.
4 Haryatmoko, pengajar fil
!safal 6 Pascosayjaw UI Un$
versitas Sanata Dhanna,
dat
IAIN Sunala. Kalijasa Yogya