• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COORPERATIF LEARNING TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN GRUP INVESTIGATION KELAS XSMA YAPIM TARUNA MEREK T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COORPERATIF LEARNING TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN GRUP INVESTIGATION KELAS XSMA YAPIM TARUNA MEREK T.P 2015/2016."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COORPERATIF LEARNING TIPE

PROBLEM BASED LEARNING DAN GRUP INVESTIGATION KELAS XSMA

YAPIM TARUNA MEREK T.P 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebahagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

ANDI EKO TANJUNG NIM : 7123141008

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v ABSTRAK

Andi Eko Tanjung, NIM. 7123141008. “Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Melalui Penerapan Model Cooperatif Learning Tipe Problem Based Learning dan Grup Investigation Kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran Grup Investigation kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi seluruh kelas X SMA Yapim Taruna Merek Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 117 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Purpusive Sampling yang terdiri dari kelas eskperimen I sebanyak 40 orang dan kelas eksperimen II sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam bentuk tes yaitu pilihan berganda sebanyak 20 butir soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan Uji Lilifors dengan rumus Kolmogorov Smirnov, Uji Homogenitas menggunakan Uji F, menghitung uji hipotesis dengan uji t dengan kriteria diterima hipotesis apabila

> pada α = 0,05

Dari hasil analisis data dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 22 for windows diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eskperimen I = 84,12 dengan standar deviasi 8,61, dan pada kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata = 79,25 dengan standar deviasi 7,72. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan α = 0,05. Pada postes hasil belajar diperoleh = 2,665 sedangkan = 1,99 dengan sig sebesar 0.009 < 0,05

sehingga Ha diterima.

Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Grup Investigation kelas X SMA Yapim Taruna Merek Tahun Pelajaran 2015/2016.

(6)

vi ABSTRAK

Andi Eko Tanjung, NIM. 7123141008. “The Difference Learning Result of Economic Using Cooperatif Learning Model Type Problem Based Learning and Grup Investigation Of SMA Yapim Taruna Merek Grade X Of Year 2015/2016. Thesis, Departement of Economic Education, Study Program of Economics Education, Faculty of Economics, State University of Medan 2016.

The problem of this research is economic learning result is still low. The purpose of this research is to know which learning models is more effective to increase the result of economic between problem based learning model and grup investigation model on X Grade SMA Yapim Taruna Merek on 2015/2016

This research was conducted by using experiment design with population is X Grade SMA Yapim Taruna Merek on 2015/2016 which consists of three classes totaling 117 people. Sampel ini this research taken with purposive sampling technique, consisting of 2 class experiment. First experiment class totaled 40 people dan second experiment class is also 40 people. The data of learning result is collection using multiple choice tes totaled 20. Technique of data analysis using lilifors test using Kolmogorov Smirnov formula, homogeny test using f test, counting hypotheses test by using t test with criteria acceptable if > at α = 0,05

From the data analisys using Statistical Product and Service Solution (SPSS) 22 for windows earn mean postes of first experiment class is 84, 12 with deviasian standar 8,61 and in the second experiment class earn mean of postest is 79,25 with deviasian standar 7,72. Hypotheses test by using t test earned = 2,665 dan

= 1,99 with sig 0,009>0,05 therefore Ha acceptable.

From that result can be concluded that the result of economic using problem based learning model is higher then learning activities using grup investigation model X grade SMA Yapim Taruna Merek on 2015/2016.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

Berkat dan Karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “ Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Penerapan

Model Cooperatif Learning Tipe Problem Based Learning dan Grup Investigation

Kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016”. Penelitian ini dimaksudkan

untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak berupa kritik

maupun saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Disamping

itu, penulisan skripsi ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan pembaca, secara

khusus mahasiswa/i pendidikan ekonomi.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Drs Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

(8)

ii

2. Bapak Prof.Indra Maipita M.Si. PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji saya.

3. Bapak Dr.Arwansyah selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi sekaligus

Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah bersedia memberikan waktu,

bimbingan dan motivasi yang sangat mendukung kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji saya.

5. Bapak Tauada Silalahi M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis

yang telah banyak memberikan motivasi untuk terus meningkatkan prestasi

dan meningkatkan Indeks Prestasi dalam perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama masa

perkuliahan, serta para staf pegawai Fakultas Ekonomi yang memberikan

pelayanan terbaiknya.

7. Bapak Jadingot Girsang, S.Pd, MBA selaku Kepala Sekolah SMA Yapim

Taruna Merek, Ibu Eltrini S.Pd selaku guru mata pelajaran ekonomi pada

siswa kelas X SMA Yapim Taruna Merek yang telah memberikan waktu dan

tenaganya membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

8. Teristimewa buat orang tua tercinta Ayahanda D.M Tanjung, Ibunda P.

(9)

iii

materil sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan dan penulisan

skripsi ini.

9. Terkhusus buat saudaraku yang terkasih Hilman.M. Tanjung, Wesly Or Lando

Tanjung yang selalu memberikan doa dan semangat bagi penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan.

10.Teristimewa buat Opung, Mak Tua Ria, dan saudara- saudaraku yang selama

ini memberi perhatian kepada penulis dalam bentuk doa dan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.

11.Terkhusus buat sahabat-sahabat penulis “The Nine Rainbow” Agustinus

Sembiring, Arini Cloudia, Hatianna Mungkur, Esra Sitanggang, Novit Soit,

Novit Tompul, sahabat-sahabat seperjuangan A-Reguler Pendidikan Ekonomi

2012. Teman- teman PPLT SMA N 1 Kabanjahe. Terima kasih atas

dukungan, kerjasama, bantuan, canda tawa, suka dan duka bersama kalian,

penulis sangat bersyukur mengenai pribadi-pribadi seperti kalian.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Akhirnya mengucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.

Medan, Juni 2016

Penulis

(10)

vii DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2Indentifikasi Masalah ………. 7

1.3Pembatasan Masalah ………...... 8

1.4Rumusan Masalah ………...... 8

1.5Tujuan Penelitian ……… 9

1.6Mamfaat Penelitian ……….……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teori ……… 11

2.1.1 Hakikat Model Problem Based Learning ………... 11

(11)

viii

2.1.3 Hasil Belajar Ekonomi ………... 30

2.2 Penelitian yang Relevan ……….. 35

2.3 Kerangka Berpikir ………... 39

2.4Hipotesis ……….. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Lokasi Penelitian ………... 42

3.2Populasi dan Sampel ………... 42

3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ……… 44

3.4Rancangan Penelitian ……….. 45

3.5Desain Penelitian. ………..… 48

3.6Prosedur Penelitian ………… 48

3.7Alat dan Teknik Pengumpulan Data ………. ... 50

3.8 Teknik Analisis Data ……….… 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ……….….57

4.1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I ……….58

4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen II ………... 60

4.2 Analisis Data Penelitian ……… 61

4.2.1 Mean, Standar Deviasi, Varians ……… 62

(12)

ix

4.2.3 Uji Homogenitas ………64

4.2.4 Uji Hipotesis ………...65

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ………66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……….71

5.2 Saran ………...72

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa ... 5

Tabel 2.1 Langkah- langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning... 16

Tabel 2.2 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Grup Investigation ... 25

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Yapim Taruna Merek ... 41

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 42

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 46

Tabel 4.1 Hasil Belajar Ekonomi Siswa Eksperimen ... 59

Tabel 4.2 Hasil Belajar Ekonomi Siswa Eksperimen II ... 61

Tabel 4.3 Data Hasil Pre-Test ... 62

Tabel 4.4 Data Hasil Post Test ... 63

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 63

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Homogenitas ... 64

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis SPSS ... 65

(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa ... 5

Tabel 2.1 Langkah- langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning... 16

Tabel 2.2 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Grup Investigation ... 25

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Yapim Taruna Merek ... 41

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 42

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 46

Tabel 4.1 Hasil Belajar Ekonomi Siswa Eksperimen ... 59

Tabel 4.2 Hasil Belajar Ekonomi Siswa Eksperimen II ... 61

Tabel 4.3 Data Hasil Pre-Test ... 62

Tabel 4.4 Data Hasil Post Test ... 63

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 63

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Homogenitas ... 64

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis SPSS ... 65

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pembelajaran

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 2a Materi Ajar

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Lampiran Validitas Tes

Lampiran 6 Tabel r Product Moment

Lampiran 7 Tabel Hasil Uji Reabilitas Tes

Lampiran 8 Uji Daya Beda Tes

Lampiran 9 Tabel Tingkat Kesukaran

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

Lampiran 12 Data Frekuensi Kelas Eksperimen 1

Lampiran 13 Data Frekuensi Kelas Eksperimen 2

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas

Lampiran 15 Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 16 Tabel Distribusi F

Lampiran 17 Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 18 Tabel T

(16)
(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur perkembangan suatu negara

karena pada zaman Globalisasi sekarang ini umumnya kemajuan suatu negara bukan

hanya dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah akan tetapi Negara

yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menjawab tantangan-

tantangan Globalisasi. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam setiap sisi

kehidupan manusia, baik dari kebudayaan, ekonomi, sosial, dan juga pembangunan

negara. Pendidikan sangatlah penting untuk menentukan kedudukan suatu bangsa.

Faktanya Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal pendidikan dengan negara

-negara maju seperti Jepang, Jerman, Inggris, dan -negara maju lainya, bukan tanpa

sebab Indonesia masih memiliki banyak masalah pendidikan baik dari sisi sarana dan

prasarana pendidikan dan juga pengembangan metode belajar yang masih jauh dari

harapan.

Dewasa ini makna dari pendidikan mengalami banyak perkembangan, namun

hal yang tidak boleh dilupakan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan. Anies

Baswedan (12 Januari 2010) “Mendidik merupakan tugas setiap orang terdidik,

pendidikan bukan saja mencerdaskan, pendidikan adalah ekskalator sosial- ekonomi,

dan keterdidikan mengantarkan pada kesejahteraan. Pendidikan bukan segala-

(18)

2

membutuhkan suatu proses belajar karena manusia tidak dirancang untuk dapat

hidup secara langsung tanpa proses belajar terlebih dahulu untuk memahami jati

dirinya, oleh sebab itu jika pendidikan dilaksanakan dengan tidak memadai dan

berkesinambungan akan menghasilkan peserta didik yang kurang bekal

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.

Praktek pendidikan yang pada dasarnya untuk meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kepentingan bangsa sesuai dengan tujuan

Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, serta

kesehatan jasmani dan rohani yang mantap namun pada prakteknya pendidikan

pada umumnya diselenggarakan dan diarahkan kepada kemampuan mengingat

dan menghapal sehingga menciptakan siswa yang hanya hapal teori dan kurang

memaknai dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari- hari.

Guru sebagai pelaksana pendidikan harus mengembil peranan yang

dominan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Abin Syamsuddin

(16 Januari 2016) mengemukakan bahwa dalam pengertian pendidikan secara luas

seorang guru seyogiyanya berperan sebagai:

1. Konsevator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan

2. Inovator (pengembang) sistem nilai tersebut kepada peserta didik 3. Transmitor (penerus) sistem nilai tersebut kepada peserta didik

(19)

3

5. Organisator (penyelengara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik dan Tuhan yang menciptakannya).

Dengan demikian guru berperan penting dalam memperbaiki dan

meningkatkan mutu pendidikan bukan hanya mengajar, guru harus melakukan

perubahan. Konsep yang selama ini digunakan guru dimana guru tetap menjadi

aktor utama pembelajaran (Teacher Centre) harus diubah, guru harus melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran dan mampu menemukan alternative yang harus

diambil dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran itu

sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Salah satu cara untuk

mencapai tujuan tersebut yaitu perlu dikembangkannya dan diterapkannya metode

yang beragam dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan siswa

didalam kelas.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Yapim Taruna

Merek, berbekal pengalaman karena sekolah ini merupakan sekolah penulis saat

menduduki bangku SMA dan dari segi aktivitas sekolah karena sekolah ini

merupakan sekolah swasta maka dari pengamatan penulis manajemen aktivitas

sekolahnya tertata rapi dimana pelaku pendidikan baik guru, pegawai, dan siswa

sangat memegang teguh kedisiplinan. Pandangan berbeda terdapat didalam kelas

setelah mengamati kurang lebih satu jam pelajaran atau sekitar 40 menit, aktivitas

belajar siswa masih rendah. Guru masih menggunakan metode pembelajaran

konvensional dimana pembelajaran masih terpusat kepada guru (Teacher

centered). Hasilnya siswa hanya sebagai penonton dan pencatat atas apa- apa saja

(20)

4

Ditinjau dari sarana dan prasarananya sebenarnya sekolah ini sangat

mendukung terciptanya pembelajaran yang kooperatif. Hal ini terlihat dari

lengkapnya sarana dan prasarana sekolah mulai dari tersedianya laptop, infokus,

ruangan yang mendukung, dan beberapa gambar pendukung materi ekonomi.

namun permasalahan terdapat pada guru walaupun secara general guru- guru yang

ada di SMA Yapim Taruna Merek merupakan guru- guru muda atau Fresh

Graduated yang menurut pengamatan penulis sangat fasih dalam menggunakan

barang- barang teknologi yang seharusnya bisa menjadi media pembelajaran

namun kebanyakan dari mereka memilih tidak menggunakan dan lebih memilih

menggunakan metode ceramah dengan alasan lebih muda dilakukan dan cepat

dalam penyampaian meteri sehingga yang menjadi acuan mereka adalah

tersampaikannya materi yang ada di RPP dan Silabus dan hasilnya aktivitas

belajar didalam kelas masih sangat rendah, dimana sangat sedikit siswa yang aktif

bertanya dan menjawab pertanyaan.

Siswa kurang memiliki keberanian dalam mengutarakan pendapatnya dan

takut bertanya atas materi yang belum dimengerti, interaksi yang terjadi adalah

interaksi satu arah dimana siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru tanpa

mengajak siswa berpikir mengenai materi, hasilnya kemampuan berpikir kritis

dan kemampuan analisis siswa kurang terasah, ditambah lagi kurangnya

pemahaman guru mengenai model- model pembelajaran kooperatif terbukti dari

hasil wawancara penulis kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan sehingga

(21)

5

kooperatif guru lebih memilih metode konvensional yang cenderung lebih mudah

digunakan.

Selain rendahnya aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa juga menjadi

sorotan, yaitu karena penulis melihat bahwa hasil belajar siswa dikelas X 1 juga

tergolong rendah. Hal ini terlihat dari rekapitulasi ulangan harian siswa.. dimana

setiap diadakannya ulangan harian siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

tidak pernah lebih dari 50 % Pada ulangan harian yang pertama, siswa yang tuntas

dalam belajarnya atau yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

adalah 10 orang (22,72 %), dan ada 24 orang (77,27 %) siswa yang tidak tuntas

dengan jumlah total siswa 44 orang dan nilai KKM 75. Pada ulangan harian

kedua, siswa yang tuntas ada 18 orang (42,86%) dan yang tidak tuntas 24 orang

(57,14 %), dengan jumlah siswa sebanyak 4 orang dan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) mata pelajaran ekonomi disekolah tersebut adalah 75.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Pelajaran Ekonomi Kelas X-1 SMA Yapim Taruna Merek

Periode Februari – April 2016

No Tes KKM

Siswa > KKM Siswa < KKM Total

Jumlah % Jumlah %

1 UH1 75 10 22,72 34 77,27 % 44

2 UH2 75 18 42,86 24 57,14 42

3 UH3 75 12 28,57 30 71,43 42

(22)

6

Rendahnya hasil belajar siswa diduga karena proses pembelajaran yang

dilakukan guru tidak mendukung siswa untuk aktif dalam pembelajaran ditambah

lagi materi ekonomi bukanlah materi yang menuntut hapalan saja melainkan perlu

analisis, pemikiran kritis, dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu ilmu

ekonomi yang dinamis, artinya jika materi ekonomi disampaikan hanya dengan

cara yang konvensional atau dengan metode ceramah saja peserta didik tidak akan

dapat menguasai materi secara utuh dan kurang aktif dalam menyampaikan ide-

ide atau pertanyaan karena metode yang kurang menarik dan tidak mendukung.

Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang berfungsi

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan suatu proses belajar

mengajar yang lebih menarik dan menggembirakan, mendorong peserta didik

untuk berpikir kritis, mengeluarkan ide - ide serta mengasah kemampuan softskill

seperti bekerjasama dalam kelompok dan leadership.

Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI) adalah suatu

bentuk pengembangan pembelajaran yang kooperatif. Penerapan model

pembelajaran ini menuntut siswa aktif dan kreatif selama proses belajar mengajar

berlangsung dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi juga meningkat

karena menuntut siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Selain itu model

pembelajaran diatas memiliki kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.

Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang

berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme dimana dalam model

(23)

7

masalah dimana pada tahapan berikutnya masalah yang disajikan akan dipecahkan

sendiri oleh peserta didik berbekal materi serta pemikiran mereka yang pada

akhirnya mengintegrasikan pengetahuan dalam bentuk laporan. Menurut

Sudarman (20 Maret 2014) model pembelajaran problem based learning adalah:

Suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran.

Sedangkan model pembelajaran Group investigation (GI) adalah model

yang dapat melatih dan menumbuhkan kemampuan berpikir dan bekerjasama

dalam kelompok dan menuntut keterlibatan siswa secara aktif. Keterlibatan siswa

secara aktif terlihat pada setiap sintaks model ini dan setiap tahapan dari awal

sampai akhir pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempertajam gagasan. Dalam model ini nantinya guru dan peserta didik akan

memilih topik- topik tertentu sesuai permasalahan dan dikembangkan dari topik

tersebut. Nantinya setiap kelompok akan melakukan investigasi atau penyelidikan,

mengumpulkan data, analisis data, sintesis dan menarik kesimpulan.

Dari uraian diatas bisa kita simpulkan penggunaan model kooperatif diatas

nantinya akan menuntut siswa untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta

model pembelajaran ini nantinya akan sangat mengasah kemampuan analisis dan

berpikir kritis siswa. Dengan demikian dengan menerapkan kedua model diatas

yaitu Problem based learning (PBL) dan Group investigation (GI) penulis ingin

melihat bagaimana kedua model tersebut bekerja serta model mana yang paling

(24)

8

untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi

Siswa Melalui Penerapan Model Coorperatif Learning Tipe Problem Based Learning dan Group Investigation Kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016”.

1.2. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka indentifikasi

masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar Ekonomi siswa kelas X

SMA Yapim Taruna Merek?

b. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X

SMA Yapim Taruna Merek?

c. Apakah hasil belajar siswa akan meningkat jika menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Problem based learning (PBL)?

d. Apakah hasil belajar siswa akan meningkat jika menerakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group investigation (GI) ?

e. Model pembelajaran manakah yang lebih baik diterapkan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa?

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar lebih

memfokuskan pembahasan sehingga pembahasan tepat sasaran dan tidak

menyimpang mengingat keterbatasan penulis. Dengan demikian maka masalah

(25)

9

a. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian adalah

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Group

Investigation (GI).

b. Hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas

X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016

c. Materi yang dijadikan bahan penelitian adalah mengenai masalah –

masalah yang dihadapi pemerintah dalam perekonomian.

1.4. Rumusan masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan

hasil belajar ekonomi dengan menerapkan model problem based learning (PBL)

dan Group investigation (GI) pada siswa kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P

2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dan Group

investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa

kelas X SMA Yapim Taruna Merek T.P 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

a. Menambah wawasan bagi penulis mengenai model- model

pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan untuk meningkatkan

kemampuan analisis dan pemikiran kritis siswa terutama pada model

(26)

10

b. Bagi sekolah terkhusus guru diharapkan dapat menjadi referensi dan

bahan pertimbangan untuk memilih model pembelajaran yang tepat

guna menciptakan pembelajaran yang variatif, kreatif, dan inovatif

yang nantinya akan memberi dampak positif bagi siswa seperti

peningkatan hasil dan aktivitas belajar.

c. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi para peneliti kedepannya

(27)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning diperoleh nilai rata- rata post test

84,12 dengan standar deviasi 8,61, sedangkan dengan model pembelajaran

Grup Investigation memiliki rata- rata 79,25 dengan standar deviasi 7,72,

sehingga diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar ekonomi siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar ekonomi siswa yang diajarkan dengan

model grup investigation pada materi masalah masalah yang dihadapi

pemerintah dalam bidang ekonomi.

2. Hasil uji hipotesis untuk post-test diperoleh harga > yaitu

2,665 > 1,99. Dengan sig penelitian 0.009 > 0.05. dari hasil uji hipotesis

dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi

dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi

dibandingkan model pembelajaran grup investigation pada materi masalah-

masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ekonomi kelas X SMA Yapim

(28)

72

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning terbukti mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam membangun pengetahuan dan

berpikir kritis secara aktif dan kreatif, sehingga disarankan kepada guru

mata pelajaran ekonomi dan lainnya serta kepada mahasiswa sebagai calon

guru/pendidik agar menerapkan model pembelajaran ini sebagai variasi

dalam mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian yang sejenis

untuk dapat memodifikasi penggunaan model kearah yang lebih baik

melihat kelemahan dan kekurangan yang dihadapi peneliti, sehingga

dalam penerapannya dilain kesempatan dapat meminimalkan

kekurangannya.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mujdiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ekocin, Model Pembelajaran Grup Investigation,

https://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt/.( 13 Januari 2016)

Fajar, Anggraeni, Supriyono.2015. Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surabaya Pada Materi Pokok Fluida Statik. Jurnal Iovasi Pendidikan Fisika. Vol 04/ No 03/2015. Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya. ( 25 Januari 2016)

Faqihi, Ahmad. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Grup Investigation Pada Materi Peluang Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol 3/ No 10/ ISSN 2339-1685. Prodi Magister Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gunatara, Gd. Dkk, (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol:2 No:1/2014.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/download/2058/1795. ( 13 Desember 2015)

Ibrahim, 2011. Dalam Rusman. Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Hal. 243. Jakarta : Rajawali Pers.

Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan :Media Persada.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

(30)

Marike, Sabrina, (2013), Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Grup Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Doloksanggul Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan. UNIMED

Retno, Ika. 2014. Peningkatan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Masalah Ekonomi Dengan Model Problem Based Learning SMA Negeri 1 Juwana T.A 2014/2015. Economic Education Analisis Jurnal. Vol 2252-6544. Universitas Negeri Semarang. (11 Februari 2016)

Sastrawati,Eka. 2011. Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Tekno Pedagogie. Vol 1/No 2/ ISSN 2088-205X/ 2011. Universitas Jambi

Sagala, Syaiful.2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Slavin, E. Robert. 2010. Cooperative Learning: Teori, Rise, Praktik. Bandung: Nusa Media

Slamento.2010.Belajar dan faktor- faktor yang mempengaaruhinya. Jakarta : Rineka.Cipta

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdkarya

Sutanto, 2010. Profil Keterampilan Proses Sains dan Peningkatan Prestasi Belajar Fisika SMA Dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation. Bandung :UPI

Silitonga, Wanty,(2015), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPSSMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Medan. UNIMED

(31)

Syamsudin, Abin. Peran Guru Dalam Proses Pendidikan. https://akhmadsudrajat.wordpress.com ( diakses 8 Januari 2016)

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Kencana Persada Media Grup

Tan.2011. Dalam Rusman. Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Hal. 232. Jakarta : Rajawali Pers.

Utami, Ayudya, Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Grup Investigation dan Project Based Learning Pada Materi Kalor di SMKN 1 Kandeman, https://www.academia.edu/10130811/.( 12 Januari 2016)

Wahyuni, Dwi. 2014. Efektivitas Implementasi Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) Diintegrasikan Dengan Predict-Observe-Explain (POE) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreatifitas dan Kemampuan Inferensi Siswa. Bioedukasi. Vol 7/ No 1/ ISSN 1693-2654,. Surakarta. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret

Wulandari, Ayu. Efektivitas Penggunaan Metode Grup Investigation dan Brainstrorming Terhadap Presstasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Laweyan Pada Pokok Bahasan Sifat-

Sifat Bangun Datar Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa.

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/14471/MjkyOTc=. ( 25 Januari 2016)

Wijayanti, Putri, Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Grup Investigation dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar

Geografi SMA,

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/25829 (11 Februari 2016)

Wijayanti, Wahyu. Pengaruh Pembelajaran Grup Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Majeyan Madiun, http://jurnal-online.um.ac.id/ (16 januari 2016)

Gambar

TABEL DISTRIBUSI
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Pelajaran Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan pemangkasan pucuk yang dilakukan pada jarak pagar dengan dua aksesi yang berbeda mulai mengalami pertumbuhan pada minggu ke-2 setelah pemangkasan yaitu dengan

PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI.. OLEH

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa citra hasil temu kembali dengan menggunakan SVM lebih baik Hal ini dikarenakan sistem mempunyai model klasifikasi untuk memprediksi baik

The teachers are not enough to encourage the students to develop their ability in language learning, particularly in narrative writing skill, but they have to have the good sense

[r]

[r]

PENGUMPULAN DATA &amp; INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan diperoleh data historis luas sawah terkena kekeringan untuk seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Karena daerah layanan