• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Aplikasi Pencatatan History Barang Gudang Pada PT Istana Keramik Indah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Aplikasi Pencatatan History Barang Gudang Pada PT Istana Keramik Indah."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

APLIKASI PENCATATAN HISTORY BARANG GUDANG PADA PT ISTANA KERAMIK INDAH

Nama : Krisma Prakosa Nim : 07.41010.0023 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

APLIKASI PENCATATAN HISTORY BARANG GUDANG PADA PT ISTANA KERAMIK INDAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu Sistem Informasi

Nama : Krisma Prakosa Nim : 07.41010.0023 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Profil & Sejarah Singkat PT Istana Keramik Indah ... 6

2.2 Visi dan Misi ... 7

2.2.1 Visi ... 7

2.2.2 Misi ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Deskripsi Tugas ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 11

3.1Persediaan ... 11

STIKOM

(4)

ix

Halaman

3.2Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12

3.2.1 Analisa dan Perancangan Sistem ... 13

3.2.2 Sistem Flow ... 15

3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 17

3.3Konsep Dasar Basis Data ... 19

3.3.1 Database ... 19

3.3.2 Sistem Basis Data ... 19

3.3.3 Database Management System ... 21

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 23

4.1 Menganalisa Sistem ... 24

4.1.1 Prosedur Pencatatan Stok Gudang ... 24

4.2 Mendesain Sistem ... 26

4.2.1 Sistem Flow ... 26

4.2.2 Context Diagram ... 27

4.2.3 DFD Level 0 ... 28

4.2.4 DFD Level 1 Penerimaan Barang... 29

4.2.5 DFD Level 1 Barang Keluar ... 30

4.2.6 Entity Relational Diagram ... 30

4.2.7 Struktur Tabel ... 32

4.3 Implementasi Sistem ... 36

STIKOM

(5)

x

BAB V PENUTUP ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 44

STIKOM

(6)

xi

Tabel 4.2 Tabel Pembelian ... 33

Tabel 4.3 Tabel Penjualan ... 33

Tabel 4.4 Tabel Supplier ... 34

Tabel 4.5 Tabel Konsumen ... 34

Tabel 4.6 Tabel Penerimaan Barang ... 35

Tabel 4.7 Tabel Barang Keluar ... 35

STIKOM

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Istana Keramik Indah ... 8

Gambar 3.1 Simbol-Simbol pada System Flow ... 16

Gambar 4.1 Dokumen Flow Pencatatan Stok Gudang ... 25

Gambar 4.2 Sistem Flow Pencatatan Stok Gudang ... 27

Gambar 4.3 Context Diagram ... 28

Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 29

Gambar 4.5 DFD Level 1 Penerimaan Barang ... 29

Gambar 4.6 DFD Level 1 Barang Keluar ... 30

Gambar 4.7 Conseptual Data Diagram ... 31

Gambar 4.8 Physical Data Diagram ... 32

Gambar 4.9 Form Utama ... 36

Gambar 4.10 Form Login ... 37

Gambar 4.11 Form Pembelian Barang ... 38

Gambar 4.12 Form Penerimaan Barang ... 39

Gambar 4.13 Form Master Barang ... 40

Gambar 4.14 Form Laporan ... 41

STIKOM

(8)

xiii

Lampiran 2. Kartu Bimbingan Kerja Prakterk Belakang ... 45

Lampiran 3. Acuan Kerja ... 46

Lampiran 4. Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 47

Lampiran 5. Log Harian dan Perubahan Acuan Kerja ... 48

Lampiran 6. Kehadiran Kerja Praktek ... 49

Lampiran 7 Listing Program ... 50

STIKOM

(9)

v ABSTRAK

PT Istana Keramik Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor keramik dan pengelolaan pada perusahaan ini sebagian masih dilakukan secara manual antara lain masalah pencatatan hasil distribusi keramik. Pencatatan hasil distribusi keramik yang masih dilakukan secara manual ini mengurangi efisiensi kerja dan besarnya kemungkinan terjadinya kesalahan..

Pengarsipan data secara komputerisasi merupakan salah satu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi pada PT Istana Keramik Indah. Dengan adanya proses pencatatan yang terkomputerisasi maka proses pemeliharaan data induk, pengelolaan stok barang dan pembuatan laporan akan menjadi sangat mudah, cepat dan tepat.

Proses pembuatan sistem dimulai dari menganalisa sistem yang sedang berjalan, lalu hasil analisa diubah ke dalam bentuk document flow yang dibagi berdasarkan proses–proses transasksi yang ada. Dari document flow inilah dikembangkan sebuah sistem baru yang kemudian dituliskan ke dalam system

flow.

Dengan diterapkannya sistem ini pada PT Istana Keramik Indah, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi dan diharapkan mampu mempercepat proses penyajian laporan yang pada akhirnya dapat membantu pihak pengambil keputusan untuk lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan yang ada.

Keyword : distribusi, laporan distribusi, pengarsipan

STIKOM

(10)

1 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi, manusia dituntut untuk selalu berpikir bagaimana cara yang cepat dan tepat dalam menciptakan suatu sarana yang nantinya akan membantu proses kerja manusia. Salah satu di antaranya adalah teknologi komputer yang sampai sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Untuk itu, manusia dituntut untuk selalu mengetahui tentang teknologi komputer, walaupun hanya sistem komputernya saja.

Melalui sistem komputer dapat dikembangkan suatu sistem informasi sebagai pendukung yang sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan, guna sebagai penyedia informasi dan pengelolaan data untuk fungsi manajemen. Semua sistem informasi memiliki karakteristik umum, yaitu selalu tumbuh dan berkembang, melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengelolaan data dan menyediakan informasi kepada berbagai pemakai.

Sistem informasi dapat saja diwujudkan tanpa bantuan komputer, akan tetapi bila data yang harus diolah adalah data yang sangat besar dan selalu terjadi perubahan data maka apabila dikerjakan hanya dengan tenaga dan pikiran manusia saja tentunya tidak akan cepat selesai, dan komputer merupakan salah satu alat yang membantu manusia untuk tercapainya suatu sistem informasi yang tepat, cepat dan akurat. Komputer sangat membantu untuk pemrosesan data yang kuantitasnya besar, dan keakuratan komputer dapat diandalkan.

STIKOM

(11)

2

Begitu juga halnya pada PT Istana Keramik Indah, sebuah PT yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo 122 Malang dan bergerak di dalam bidang pendistribusian keramik , dimana sebagian aktivitas pengelolaan stok barang masih manual. Untuk menghindari resiko penyalahgunaan, kesalahan pencatatan pencatatan stok dan masalah lain serta sekaligus sebagai salah satu syarat untuk sekolah yang terakreditasi, maka pihak PT Istana Keramik Indah ingin mengubah sistem pengelolaan stok pada PT tersebut yang semula adalah dengan pencatatan manual menjadi sebuah sistem informasi pengelolaan stok barang yang terkomputerisasi. Dengan latar belakang itulah perlu kiranya diambil suatu cara yang nantinya mampu membantu mempermudah PT Istana Keramik Indah dalam pengelolaan data transaksi stok barang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana rancang bangun sistem informasi pengelolaan stok pada PT

Istana Keramik Indah.

2. Bagaimana menyajikan laporan-laporan terkait dengan sistem informasi pengelolaan stok pada PT Istana Keramik Indah.

STIKOM

(12)

1.3 Batasan Masalah

Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan sistem informasi pelayanan administrasi keuangan, dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun disesuaikan dengan sistem yang telah berjalan.

2. Sistem yang dibangun menggunakan Visual Basic 2005 dan database menggunakan SQL Server 2005 Express.

3. Sistem yang dibuat hanya mencakup proses barang masuk, proses barang keluar, pengiriman barang, penyesuaian barang, dan serta pembuatan laporan yang terkait.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan sistem informasi yang bertujuan untuk:

1. Terbentuknya sistem informasi untuk pelayanan pengelolaan barang pada PT Istana Keramik Indah.

2. Terbentuknya laporan-laporan yang terkait dengan arus keluar masuknya barang pada PT Istana Keramik Indah.

STIKOM

(13)

4

1.5 Kontribusi

Diharapkan setelah aplikasi ini dapat dimplementasikan dengan baik serta proses transformasi dari proses manual menjadi komputerisasi berjalan dengan lancar, maka data-data transaksi terorganisasi dengan lancar sehingga tidak terjadi kesalahan pada pengelolaan stok barang.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan kerja praktek ini, sistematika penulisan disusun dalam beberapa bab. Tiap bab terdiri dari sub bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini mambahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan sistematika penulisan kerja praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI

Pada bab ini akan dijelaskan secara detil mengenai asal usul PT Istana Keramik Indah Malang seperti antara lain : sejarah singkat dan profil.

BAB III LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam perancangan sistem program. Landasan teori yang digunakan adalah: Konsep Manajemen Inventori, Konsep Dasar Sistem Informasi dan Konsep Basis Data. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang metode penelitian, analisa sistem, rancangan baru yang diajukan sebagai alternatif penyelesaian dari permasalahan yang

STIKOM

(14)

dihadapi, serta implementasi dan hasil dari uji coba yang telah dilakukan di perusahaan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang rangkuman dari hasil seluruh pembahasan masalah, sedangkan saran berisi tentang harapan-harapan dari penulis untuk pengembangan sistem yang dibuat supaya semakin baik.

STIKOM

(15)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

2.1 Profil & Sejarah Singkat PT. ISTANA KERAMIK

PT. Istana Keramik adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi keramik. PT. Istana Keramik tidak hanya menjual keramik namun juga menjual berbagai barang kebutuhan dapur dan kamar mandi seperti pintu kamar mandi, wastafel, tempat sabun, dan lain-lain. PT. Istana Keramik terletak di Malang dan berdiri pada tahun 1996 dengan hanya 4 orang pegawai pada saat permulaan merintis hingga akhirnya memiliki 20 orang pegawai saat ini.

Pada tahun 1989, PT. Istana Keramik bernama Yan Sampoerna dan merupakan sebuah pabrik pembuatan lantai keramik dimana pada saat itu persaingan belum terlalu terasa seperti saat ini dan masi di di miliki oleh 3 orang owner termasuk Bapak Buyung yang saat ini menjadi pemilik tunggal PT. Istana Keramik. Namun karena adanya masalah dengan adanya penduduk sekitar pabrik di mana selalu melakukan demo sehingga membuat proses produksi dan proses pengiriman barang terhambat membuat Yan Sampoerna harus gulung tikar. Namun Bapak buyung tetap bersikeras untuk meneruskan usahanya meski tidak melakukan proses produksi lagi tapi karena keuletan bapak Buyung maka beliau mampu mendirikan PT. Istana keramik hingga kini.

STIKOM

(16)

Tahun 1996, PT. Istana Keramik hanya melakukan penjualan lantai keramik namun di karena namanya sudah cukup di kenal di pasaran terutama di kota Malang maka banyak supplier yang percaya dan memberikan banyak pinjaman serta barang untuk di jual oleh PT. Istana Keramik. Dan pada awal berdirinya PT. Istana Keramik hanya memiliki 1 orang kasir yang juga menjadi bagian penjualan serta pengadaan barang serta mengurus setiap pembukuan perusahaan sedangkan 3 orang pegawai yang lain adalah seorang supir dan 2 orang pegawai gudang yang akan membongkar dan menata barang di gundang. Namun dengan berkembangnya pasar dan begitu banyak konsumen kini PT. Istana Keramik memiliki 2 orang kasir, namun untuk pembukuan dan pengadaan barang tetap di pegang oleh kasir yang lama. Sedangkan 18 pegawai lainnya menjadi pegawai bongkar muat dan pegawai gudang.

Bangunan PT. Istana Keramik adalah sebuah ruko berlantai 3, di mana lantai 1 untuk kegiatan transaksi dan lantai 2 untuk gudang keramik. Sehingga lantai 3 di pergunakan untuk Bapak Buyung sebagai tempat tinggal pribadinya. Namun dengan banyaknya pesanan serta besarnya pasar maka saat ini memiliki sebuah gudang baru yang bertempat di daerah Batu, Malang. Sehingga barang yang di miliki oleh PT. Istana keramik menjadi bermacam-macam.

2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi

Menjadi suatu perusahaan yang bisa menjadi pemimpin pasar yang tidak hanya berpusat pada keuntungan tapi juga kepuasan pelanggan.

STIKOM

(17)

8

2.2.2 Misi

a) Menyediakan segala kebutuhan pelanggan. b) Memberikan kepuasan pelanggan.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan dimana terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada perusahaan secara detil. Struktur organisasi dari PT. Istana Keramik adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Istana Keramik Direktur

Manajer

Pengadaan Barang Bagian

keuangan

Bagian keuangan

STIKOM

(18)

2.4 Deskripsi Tugas

Dalam setiap instansi, sangat diperlukan adanya saling berkesinambungan dalam melakukan suatu pekerjaan, sehingga adanya pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.1 dapat dideskripsikan tugas yang dimiliki oleh tiap-tiap bagian yang bersangkutan sebagai berikut:

1. Direktur

Direktur sebagai pemilik dan pemberi keputusan tentang pengadaan barang dan pemberian hutang terhadap pelanggan.

2. Manajer

Manajer sebagai koordinator bertugas mengawasi setiap proses yang ada pada perusahaan serta yang menjalankan setiap perintah dari direktur secara langsung sehingga semua dapat berjalan dengan baik.

3. Bagian keuangan

Bagian keuangan adalah suatu bagian yang mengurus setiap pembukuan serta mencatat setiap arus uang yang masuk dan keluar.

4. Pengadaan barang

Pengadaan barang adalah suatu divisi di mana memiliki kemampuan untuk bisa membuat daftar barang yang sudah menipis di gudang maupun yang sudah habis namun tidak dapat secara langsung memensan kepada supplier karena membutuhkan validasi dari direktur.

STIKOM

(19)

10

5. Kasir

Kasir adalah bagian yang melakukan transaksi penjualan dimana bisa membuat surat barang keluar dan mendaftarkan seseorang agar bisa melakukan hutang atau pembayaran berjangka namun masi tetap mebutuhkan validasi dari direktur.

STIKOM

(20)

11 3.1 Persediaan

Menurut Eddy Herjanto (2008) Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalamn proses, barang jadi, atau pun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana menganggur, karena sebelum persedian digunakan berarti dana yang terikat didalmnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan memaksukannya dalam neraca sebagai salah satu pos aktiva lancar.

Sebagai salah satu aset penting dalam perusahaan -karena biasanya mempunyai nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi- perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapatkan perhatian khusus dari manajemen perusahaan.

Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memnuhi kebutuhan perusahaan, sebagai berikut :

1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.

STIKOM

(21)

12

2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.

4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas

6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel, adalah

STIKOM

(22)

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” 3.2.1 Analisa dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM

(23)

14

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

A. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

B. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

C. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

D. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

STIKOM

(24)

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

E. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management

Systems).

F. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.2.2 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

STIKOM

(25)

16

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 3.1.

1. Simbol Dokumen

2. Simbol Kegiatan Manual

3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database

6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama

8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain

Gambar 3.1 Simbol-Simbol pada System Flow 1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual. 3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses. 7. Simbol penghubung

STIKOM

(26)

3.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

A. External Entity atau Boundary

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

B. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external

entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk

sistem atau hasil dari proses sistem. C. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul.

STIKOM

(27)

18

D. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

E. Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan Data Flow Diagram. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan entity

apa saja yang digunakan. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.

F. Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi perpustakaan.

G. Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.

H. Entity Relational Diagram

STIKOM

(28)

antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.

3.3 Konsep Dasar Basis Data 3.3.1 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.3.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

STIKOM

(29)

20

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

a) Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

b) Mencegah ketidakkonsistenan.

c) Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

d) Integritas dapat dipertahankan.

e) Data dapat dipergunakan bersama-sama. f) Menyediakan recovery.

g) Memudahkan penerapan standarisasi. h) Data bersifat mandiri (data independence).

i) Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian system basis data adalah: a) Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

b) Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

STIKOM

(30)

3.3.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

STIKOM

(31)

22

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

STIKOM

(32)

23

PT Istana Keramik Indah memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong manual. Manual disini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola data-data dan laporan yang diselesaikan antar bagian secara otomatis.

Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam yang dilakukan dalam waktu 4 minggu. Setiap minggunya terdapat 5 hari jam kerja, masing-masing selama 8 jam. Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul.

Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah ini terdapat pada prosedur pencatatan stok barang, histori barang dan menyajikannya dalam suatu laporan yang informatif.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu:

a. Menganalisa sistem b. Mendesain sistem

c. Mengimplementasikan sistem

d. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

Keempat langkah tersebut, dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub bab dibawah ini.

STIKOM

(33)

24

4.1Menganalisa Sistem

Menganalisa Sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Biasanya dalam bentuk dokumen flow dengan pembagian proses-proses yang ada. Dalam langkah ini penulis melakukan analisa tehadap permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah.

4.1.1 Prosedur Pencatatan Stok Gudang

Proses penerimaan dimulai dengan penerimaan surat jalan dari suplier ke bagian Gudang. Bagian Gudang akan mengecek apakah sesuai dengan data pembelian barang. Apabila iya, maka barang diterima dan kemudian dicatat.

Untuk proses barang keluar dimulai dengan melihat ada tidaknya order barang dari bagian penjualan. Jika ada maka bagian gudang akan memberikan laporan barang siap kirim ke penjualan. Dari penjualan akan memberikan surat jalan untuk gudang yang akan diteruskan ke bagian pengiriman. Documen Flow dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini.

STIKOM

(34)

Mulai

Pencocokan surat jalan dengan data pembelian barang Surat jalan suplier

Ada barang inden? Laporan stok

gudang

Buat laporan barang inden siap

kirim dan surat jalan

Laporan stok gudang

Laporan barang inden siap kirim

1 1

Klarifikasi barang dan pembuatan surat jalan, surat barang keluar

Surat jalan

2

4

Proses pengiriman dan tanda terima

Surat jalan yg telah ditanda tangani Ya Selesai 5 3 Pembuatan faktur Surat barang keluar 3 Proses barang keluar dan update

stok gudang Data barang keluar Laporan stok gudang 4 5 Tidak Klarifikasi barang inden dari penjualan 2

Gambar 4.1 Dokumen Flow pencatatan stok gudang

STIKOM

(35)

26

4.2 Mendesain Sistem

Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sistem dilakukan. Desain sistem terdiri darimerancang sistem flow, Context Diagram,

Hierarchy Input Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD) dan struktur tabel. Lalu dilanjutkan dengan mendesain input

output untuk dibuat aplikasi selanjutnya.

Sistem flow dibuat dengan mengembangkan dokumen flow lama, proses komputerisasi yang harus terjadi di dalam alur sistem yang baru. Proses tersebut juga membutuhkan database yang tepat untuk penyimpanan data.

Desain sistem selanjutnya membuat Context Diagram. External Entity dan proses-proses yang terjadi pada Context Diagram didapat dari sistem flow yang telah dibuat. Pendesain kemudian menyusun secara lengkap masing-masing proses beserta file-file yang dibutuhkan pada DFD. Context Diagram yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan pembuatan HIPO. File yang terdapat pada DFD digunakan sebagai acuan membuat ERD dan struktur tabel.

4.2.1 Sistem Flow

Dokumen Flow Baru merupakan gambaran dari sistem yang telah dikembangkan. Dalam Sistem Flow, beberapa proses yang dilakukan secara komputerisasi. Proses yang dikembangkan adalah proses pencatatan stok barang masuk dan stok barang keluar.

Sistem Flow keluar masuk barang dilakukan secara komputerisasi yang dikembangkan dari Dokumen Flow yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dapat dilihat pada gambar 4.2 Sistem Flow barang masuk dan barang keluar.

STIKOM

(36)

Mulai

Pencocokan surat jalan dengan data pembelian barang Surat jalan suplier

Ada barang inden? Laporan stok

gudang

Buat laporan barang inden siap

kirim dan surat jalan

1 1

Klarifikasi barang dan pembuatan surat jalan, surat barang keluar

Surat jalan

2

4

Proses pengiriman dan tanda terima

Surat jalan yg telah ditanda tangani Ya Selesai 5 3 Pembuatan faktur Surat barang keluar 3 Proses barang keluar dan update

stok gudang Data barang keluar Laporan stok gudang 4 5 Tidak Klarifikasi barang inden dari penjualan DB Pembelian DB Penjualan DB Stok Barang inden siap kirim DB Pembelian DB Stok 2

Gambar 4.2 Sistem Flow pencatatan stok gudang 4.2.2 Context Diagram

Pada Context Diagram Sistem pencatatan stok gudang ini terdiri dari 4 entitas (bagian), yaitu Pembelian, Penjualan, Pengiriman dan Pemilik. Ketiga entitas tadi memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan. Sebagai contoh, Sistem memberikan informasi berupa data stok barang kosong

STIKOM

(37)

28

kepada Pembelian. Setelah itu, Pembelian akan memberikan inputan data pembelian barang tersebut kepada sistem. Dari sistem akan keluar informasi data barang diterima kepada bagian Pembelian dan laporan stok barang kepada Pemilik.

data penjualan data s tok g udang

data barang siap kirim data s tok kosong

data pembelian barang

data barang diterima

laporan peng iriman barang

surat jalan yang dis etujui laporan stok barang

surat jalan 0

sistem pencatatan stok g udang

+

pembelian penjualan

peng iriman

Pemilik

Gambar 4.3 Context Diagram 4.2.3 DFD Level 0

DFD level 0 ini, berisi tiga proses. Proses tersebut antara lain, Barang Masuk, Barang Keluar, Pembuatan Laporan.

STIKOM

(38)

Flow_42 Flow_41

Flow_38 data pembelian barang

laporan peng iriman barang data s tok g udang

data barang siap kirim data penjualan

data barang diterima

surat jalan yang dis etujui

laporan stok barang surat jalan penjualan Pemilik peng iriman Barang Masuk 2 Barang Keluar 3 Pembuatan Laporan

1 DB Stok Gudang 3 DB

Pembelian

4 DB Penjualan

Gambar 4.4 DFD Level 0 4.2.4 DFD Level 1 Penerimaan Barang

DFD Level 1 Penerimaan Barang meliputi tiga transaksi yang sering terjadi di dalam PT Istana Keramik Indah. Tiga transaksi diantaranya, laporan barang kosong, pencocokan barang, dan update stok. Transaksi tersebut dimulai dari data stok kosong gudang yang diberikan ke bagian pembelian.

Flow_75

Flow_74 Flow_41

data pembelian barang data barang diterima

data s tok kosong pembelian

1 DB Stok Gudang

[image:38.595.60.547.78.720.2]

3 DB Pembelian 1 laporan barang kos ong 2 pencocokan barang 3 update stok

Gambar 4.5 DFD Level 1 Penerimaan Barang

STIKOM

(39)

30

4.2.5 DFD Level 1 Barang Keluar

DFD Level 1 Barang Keluar ini menggambarkan proses permintaan barang dari penjualan, laporan barang siap kirim, pencatatan stok, dan pengiriman pada PT Istana Keramik Indah.

surat jalan

data s tok g udang data penjualan

Flow_88

Flow_38 Flow_42

laporan peng iriman barang surat jalan yang dis etujui data barang siap kirim

penjualan

peng iriman

1 DB Stok Gudang 4 DB Penjualan 1

permintaan barang

2 laporan barang siap

kirim

3

pencatatan stok

4 peng iriman

Gambar 4.6 DFD Level 1 Barang Keluar

4.2.6 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur database

dari Sistem Informasi Perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical

Data Model (PDM) atau secara fisik.

A. CDM (Conceptual Data Model)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan strukutur

STIKOM

(40)

digambarkan dengan menggunakan simbol entity. Pada ERD Conceptual Data Model (CDM) dapat dijelaskan hubungan kardinalisasi yang terjadi antar tabel.

Gambar 4.7 Conceptual Data Diagram

B. PDM (Physical Data Model)

Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.

Relation_142 Relation_83 Relation_73 Relation_61 Relation_59 Relation_58 Stok Barang id barang nama barang spesifikasi golongan merk KW jenis isi Dis kon Penjualan No Nota Tanggal Dis kon Komisi jumlah penjualan Sub Total Total Pembelian Id Order Tanggal Nama Suplier Jumlah Order Total J umlah

Penerimaan barang Id Penerimaan Tanggal masuk Suplier Id Suplier Nama Suplier Alamat s uplier telepon Kons umen

Id Konsumen Nama Kons umen Alamat konsumen telepon kons umen

Barang Keluar Id barang keluar jumah keluar tanggal keluar

STIKOM

(41)

32

Gambar 4.8 Physical Data Diagram

4.2.9 Struktur Tabel

Program Sistem Pencatatan Stok ini, memiliki database yang terdiri dari 7 tabel.

Tabel – tabel tersebut memiliki struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem.

Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel: 1. Tabel Stok Barang

Primary key : Id_Barang Foreign key : -

[image:41.595.62.554.74.708.2]

Fungsi : Menyimpan data barang

Tabel 4.1 Tabel Stok Barang

NO_NOTA = NO_NOTA

ID_KONSUMEN = ID_KONSUMEN ID_SUPLIER = ID_SUPLIER

ID_ORDER = ID_ORDER ID_BARANG = ID_BARANG

ID_BARANG = ID_BARANG

STOK_BARAN G ID_BARANG VARCHAR(50) NAMA_BARANG VARCHAR(50) SPESIFIKASI VARCHAR(50) GOLONGAN VARCHAR(50) MERK VARCHAR(50) KW VARCHAR(50) JENIS VARCHAR(50) ISI INTEGER DISKON INTEGER PENJUALAN NO_NOTA VARCHAR(50) ID_BARANG VARCHAR(50) ID_KONSUM EN VARCHAR(50) TANGGAL DATE DISKON INTEGER HARGA INTEGER JUM LAH_PEN JUALAN INTEGER SUB_TOTAL INTEGER TOTAL INTEGER PEM BELIAN ID_ORDER VARCHAR(50) ID_BARANG VARCHAR(50) ID_SUPLIER VARCHAR(50) TANGGAL DATE NAMA_SUPLIER VARCHAR(50) JUM LAH_ORDER INTEGER TOTAL_JUMLAH INTEGER PENERIMAAN _BARANG ID_PENERIMAAN VARCHAR(50) ID_ORDER VARCHAR(50) TANGGAL_MASUK DATE SUPLIER ID_SUPLIER VARCHAR(50) NAMA_SUPLIER VARCHAR(50) ALAMAT_SUPLIER VARCHAR(50) TELEPON VARCHAR(50) KONSUM EN

ID_KONSUM EN VARCHAR(50) NAMA_KONSUMEN VARCHAR(50) ALAMAT_KON SUM EN VARCHAR(50) TELEPON_KONSUMEN VARCHAR(50)

BARANG_KELUAR ID_BARANG_KELUAR VARCHAR(50) NO_NOTA VARCHAR(50) JUM AH_KELU AR INTEGER TANGGAL_KELUAR DATE

STIKOM

(42)

1 ID_BARANG VarChar 50 Primary Key 2 NAMA_BARANG VarChar 50

3 SPESIFIKASI VarChar 50

4 GOLONGAN VarChar 50

5 MERK VarChar 50

6 KW VarChar 50

7 JENIS VarChar 50

8 ISI Integer 50

9 DISKON Integer

2. Tabel Pembelian

Primary key : Id_Order

Foreign key : Id_Barang, Id_Suplier Fungsi : Menyimpan data Pembelian

Tabel 4.2 Tabel Pembelian

No Field Data Type Length Description

1 ID_ORDER VarChar 50 Primary key 2 TANGGAL_ORDER VarChar 50

3 NAMA_SUPLIER VarChar 50 4 JUMLAH_ORDER Int

5 TOTAL_ORDER Int

3. Tabel Penjualan

Primary key : No_Nota

Foreign key : Id_Barang, Id_konsumen Fungsi : Menyimpan data penjualan

Tabel 4.3 Tabel Penjualan

No Field Data Type Length Description

1 NO_NOTA VarChar 30 Primary Key

2 TANGGAL Date

3 DISKON Int

STIKOM

(43)

34

4 KOMISI Int

5 JUMLAH_PENJUALAN Int

6 SUB_TOTAL Int

7 TOTAL Int

4. Tabel Supplier

Primary key : ID_Supplier Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data supplier

Tabel 4.4 Tabel Supplier

No Field Data Type Length Description

1 ID_SUPLIER VarChar 50 Primary Key 2 NAMA_SUPLIER VarChar 50

3 ALAMAT_SUPLIER VarChar 50

4 TELEPON VarChar 50

5. Tabel Konsumen

Primary key : ID_Konsumen Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data customer

Tabel 4.5 Tabel Konsumen

No Field Data

Type Length Description

1 ID_KONSUMEN VarChar 50

2 NAMA_KONSUMEN VarChar 50 3 ALAMAT_KONSUMEN VarChar 50 4 TELEPON_KONSUMEN VarChar 50

6. Tabel Penerimaan Barang

Primary key : Id_Penerimaan

STIKOM

(44)

Fungsi : Menyimpan data penerimaan barang

Tabel 4.6 Tabel Penerimaan Barang

No Field Data Type Length Description

1 ID_PENERIMAAN VarChar 50 Primary Key 2 TANGGAL_MASUK Date

3 JUMLAH MASUK VarChar 50

7. Tabel Barang Keluar

Primary key : Id_Barang_Keluar Foreign key : No_Nota

Fungsi : Menyimpan data barang keluar

Tabel 4.7 Tabel Barang Keluar

No Field Data Type Length Description

1 ID_BARANG_KELUAR VarChar 50 2 JUMLAH_KELUAR Int

3 TANGGAL_KELUAR Date

STIKOM

(45)

36

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Implementasi dilakukan oleh dua orang, yaitu penganalisa sistem dan pendesain input output. Desain form yang telah dibuat oleh pendesain input output cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

A. Form Login

Form ini mucul saat user masuk ke program Form ini adalah tampilan dasar dari aplikasi ini yang berisi menu-menu yang tersedia pada menu bar di bagian atas form. Menu master barang berisi simpan dan ubah. Untuk menu transaksi berisi penerimaan barang dan barang keluar.

Gambar 4.9 Form Utama

STIKOM

(46)

B. Form Login

Form ini muncul saat user masuk ke menu file dan tekan menu login. User harus memasukkan user name dan password dengan benar agar bisa login ke dalam aplikasi.

Gambar 4.10 Form Login

C. Form Barang Keluar

Form ini digunakan untuk menginput data transaksi pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan setiap harinya. Ketika user sudah memasukan no nota dan cursor sudah beralih, maka setiap textbox dan datagridview akan terisi secara otomatis. Setelah itu user dapat menyimpan apa yang ada dalam form ini dengan menggunakan tombol simpan. Tombol keluar untuk menutup form ini.

STIKOM

(47)

38

Gambar 4.11 Form Barang Keluar D. Form Penerimaan Barang

Form ini digunakan untuk menginput data transaksi penerimaan barang yang dilakukan oleh perusahaan setiap harinya. Ketika user memasukan id order, maka semua textbox dan datagridview akan secara otomatis terisi dengan data yang sesuai dengan id order. Kemudian user dapat menyimpan dengan menekan tombol simpan dan tomobl keluar untuk menutup form ini.

STIKOM

(48)

Gambar 4.12 Form Penerimaan Barang

E. Form Master Barang

Form ini digunakan untuk memasukan data Barang baru dan mengubah data barang yang sudah ada. Dengan mengisi semua textbox maka semua data yang telah diisikan akan bisa di simpan, jika ada satu textbox yang kosong maka tidak bisa disimpan. Sedangkan tombol ubah akan muncul bila user memilih menu utama master barang kemudian menu ubah. Pada form ubah user dapat memilih data pada datagridview. Ketika user memilih salah satu data maka semua textbox akan secara otomatis terisi data stok barang yang dipilih. Setelah selesai mengubah data maka klik tombol ubah untuk merubah.

STIKOM

(49)

40

Gambar 4.13 Form Master Barang

F. Form Laporan

Form ini digunakan untuk melihat data Laporan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada menu laporan akan secara otomatis menampilakan data stok barang, histori penerimaan barang, dan histori barang keluar sesuai pilihan user.

STIKOM

(50)

Gambar 4.14 Form Laporan

STIKOM

(51)

42 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek pada PT. Istana Keramik Indah dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

a. Aplikasi yang telah dibangun dapat membantu proses pencatatan stok barang secara terkomputerisasi, sehingga tingkat kesalahan dapat berkurang. b. Pembuatan aplikasi pencatatan stok barang ini dapat membantu dan

mempercepat proses merekap barang masuk dan barang keluar dalam bentuk laporan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan aplikasi pencatatan stok barang gudang ini adalah agar aplikasi ini dikembangkan lagi menjadi sistem informasi yang tidak hanya menangani masalah pencatatan stok gudang saja melainkan juga bisa menjadi sistem pendukung keputusan.

STIKOM

(52)

43

Budiharto, Widodo. 2003. Panduan Bagi Programmer .NET : Menguasai VB.

NET Tingkat Lanjut. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Herjanto, Eddy. 2008. Majanemen Operasi(edisi ketiga). Grasindo. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. 1998. Analisis Desain dan Desain Sistem Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan

Sistem. Pearson Education Asia Ptc.Ltd. dan PT. Prenhallindo. Jakarta..

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Andi. Yogyakarta

STIKOM

Gambar

Gambar 4.5 DFD Level 1 Penerimaan Barang
Tabel 4.1 Tabel Stok Barang

Referensi

Dokumen terkait

Temuan pada penelitian ini menunjukkan partisipan memberikan pertimbangan yang lebih pada judgement akhir dibanding awal sehingga menimbulkan efek urutan resensi

Berangkat dari kerangka dasar tentang emosi, sebuah teori yang komprehensif tentang emosi kaitannya dengan kecerdasan emosi yang dikemukakan pada tahun 1990 oleh

Guru menjelaskan proyek kegiatan siswa yang akan dilakukan pada pembelajaran 3 ini yaitu siswa melakukan percobaan membuat cakram warna dan membuat laporan

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa , kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor kebiasaan belajar, siswa hanya terbiasa belajar

Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut

Serangga artropoda yang tertangkap setelah aplikasi bioinsektisida cair terdiri atas 2 ordo, 5 famili, 8 spesies dan 70 individu serangga fitofaga yang terperangkap dalam

Hal ini sejalan dengan penelitian Hu et al 10 yang melaporkan bahwa tidak terjadi perubahan bermakna pada berat organ hepar tikus setelah diberikan beban

Sedangkan perumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Apakah sinyal informasi dari adanya pengumuman right issue akan berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap