Nam NIM Pro Jur
MANA
K
ma :
M :
ogram : rusan :
SE AJEMEN I
KERJA PRA
Bayu Kris 08.39011.0 DIII (Dipl Komputer
EKOLAH T INFORMA
SURABA 2013
AKTEK
sna Andrian 0022
oma Tiga) r Akuntans
TINGGI ATIKA & K
AYA 3
nto
si
Teknologi informasi yang semakin berkembang di berbagai bidang usaha semakin tidak terlepas dari pengaruh teknologi informasi. Pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang dagang, proses obat masuk dan obat keluar merupakan hal yang umum terjadi. Sehingga diperlukan pencatatan obat masuk maupun keluar, apabila proses tersebut masih manual maka akan mempengaruhi efisiensi kerja dan kurangnya keakuratan data. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jual beli obat Apotek Puskesmas Ngantru tentu saja harus mempunyai infrastruktur yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat untuk mengetahui arus proses masuk dan keluar sebuah bahan produksi.
Kelemahan sistem yang diterapkan Apotek Puskesmas Ngantru saat ini adalah masih menggunakan metode pancatatan persediaan barang yg menggunakan aplikasi pengolah angka (Ms. Excel). Dan kurang akuratnya data antara jumlah obat di gudang dengan bagian pencatatan obat, sehingga menyebabkan selisih jumlah obat serta tumpang tindihnya obat yang disimpan di gudang sehingga menyulitkan untuk rekapitulasi data.
Melihat hal ini maka diperlukan sistem informasi yang handal dan mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul. Selain itu pemanfaatan sistem manajemen yang tepat akan membuat efektif dan efisien dalam mengontrol sistem tersebut secara informatif.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 7
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Ngantru Tulungagung ... 7
2.2 Visi Misi & Motto ... 8
2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Ngantru Tulungagung ... 11
BAB III LANDASAN TEORI ... 12
3.1 Sistem ... 12
3.2 Sistem Informasi ... 12
3.3 Sistem Informasi Persediaan Obat ... 13
3.4 Pengertian Database ... 14
3.5 Visual Basic. Net 2005 ... 16
3.6 Microsoft SQL Server 2005 ... 18
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 25
4.1 Analisis Sistem ... 25
4.1.1 Dokumen Input/Output ... 25
4.1.2 Dokumen Flow ... 27
4.2 Desain Sistem ... 28
4.2.1 System Flow ... 29
4.2.2 Data Flow Diagram ... 30
4.2.3 Diagram Berjenjang ... 32
4.2.4 ERD ... 36
4.2.5 Struktur File ... 38
4.2.6 Desain Input/Output ... 43
4.2.7 Implementasi Program ... 46
BAB V PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ... ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
Tabel 3.2 Jenis ERD ... 19
Tabel 4.1 Tabel Obat ... 38
Tabel 4.2 Tabel Pemasok ... 39
Tabel 4.3 Tabel Permintaan ... 40
Tabel 4.4 Tabel Order Pembelian ... 40
Tabel 4.5 Tabel Pembelian ... 41
Tabel 4.6 Tabel LPB ... 42
Tabel 4.7 Tabel Hutang Dagang ... 42
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 11
Gambar 4.1 Buku Pencatatn Barang Di Gudang ... 26
Gambar 4.2 Dokumen Flow Manual Inventory ... 27
Gambar 4.3 Sistem Flow Inventory ... 30
Gambar 4.4 Contex Diagram ... 31
Gambar 4.5 Diagram Berjenjang ... 32
Gambar 4.6 DFD Level 0 ... 33
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pemesanan ... 34
Gambar 4.8 DFD Level 1 Penerimaan ... 35
Gambar 4.9 DFD Level 1 Pembayaran ... 36
Gambar 4.10 CDM ... 37
Gambar 4.11 PDM ... 38
Gambar 4.12 Desain I/O Form Input Master Obat ... 44
Gambar 4.13 Desain I/O Form Input Master Pemasok ... 45
Gambar 4.14 Desain I/O Form Input Master Pembelian... 46
Gambar 4.15 Folder Setup Inventory ... 47
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Awal Instalasi ... 47
Gambar 4.17 Jendela Instalasi ... 47
Gambar 4.18 Jendela Folder Instalasi ... 48
Gambar 4.19 Jendela Konfirmasi Instalasi Program ... 49
Gambar 4.20 Jendela Proses Instalasi Program ... 49
Gambar 4.24 Input Data Obat ... 53
Gambar 4.25 Form Input Data Pemasok ... 54
Gambar 4.26 Form Input Transaksi Pembelian... 55
Halaman
Lampiran 1. Hasil Wawancara ... 59
Lampiran 2. Surat Keterangan Survey ... 61
Lampiran 3. Form KP 5 ... 62
Lampiran 4. Form KP 6 ... 64
Lampiran 5. Form KP 7 ... 66
Lampiran 6. Form Bimbingan ... 68
Lampiran 7. Laporan Persediaan Obat ... 69
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi yang semakin berkembang di berbagai bidang usaha semakin tidak terlepas dari pengaruh teknologi informasi. Dengan demikian semakin banyak para pengusaha yang menerapkan teknologi informasi tersebut dalam mengelola bidang usahanya. Pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang dagang, proses obat masuk dan obat keluar merupakan hal yang umum terjadi. Sehingga diperlukan pencatatan obat masuk maupun keluar, apabila proses tersebut masih manual maka akan mempengaruhi efisiensi kerja dan kurangnya keakuratan data. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jual beli obat Apotek Puskesmas Ngantru tentu saja harus mempunyai infrastruktur yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat untuk mengetahui arus proses masuk dan keluar sebuah bahan produksi.
Kelemahan sistem yang diterapkan Apotek Puskesmas Ngantru saat ini adalah masih menggunakan metode pancatatan persediaan barang yg menggunakan aplikasi pengolah angka (Ms. Excel). Dan kurang akuratnya data antara jumlah obat di gudang dengan bagian pencatatan obat, sehingga menyebabkan selisih jumlah obat serta tumpang tindihnya obat yang disimpan di gudang sehingga menyulitkan untuk rekapitulasi data.
manajemen yang tepat akan membuat efektif dan efisien dalam mengontrol sistem tersebut secara informatif.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dirumuskanlah permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang bangun sebuah aplikasi yang dapat membantu apotek dalam memantau data persediaan obat?
2. Bagaimana merancang bangun sebuah aplikasi persediaan yang dapat membantu memasukkan data barang, data supplier dan transaksi penjualan barang, serta pencarian data barang, dan pemasok.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Obat adalah sebagai berikut:
1. Sub sistem pemeliharaan file induk
a. File Obat : berapa data obat yang dimiliki perusahaan. b. File Rak Obat : dimana obat tersebut disimpan.
c. File Pemasok : siapa saja pemasok yang menyuplai obat ke perusahaan. d. File Karyawan : data karyawan yang bertanggung jawa atas segala keluar
masuknya obat ke gudang.
2. Sub sistem pemeliharaan file transaksi
b. Transaksi Pengeluaran Obat (Gudang- Apoteker) : transaksi ini dilakukan oleh bagian gudang kepada bagian apoteker.
c. Transaksi Order Pembelian Obat (Gudang- Pembelian) : transaksi ini dilakukan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian.
d. Transaksi Penerimaan Obat (Pemasok- Gudang) : transaksi ini dilakukan oleh pemasok kepada bagian gudang.
3. Sub sistem laporan
a. Laporan Persediaan Obat Per Periode : laporan ini dapat digunakan untuk melihat persediaan obat yang tersedia per bulan.
b. Laporan Data Pemasok : laporan ini digunakan untuk mengetahui siapa supplier atau pemasok yang mengisi persediaan obat ke gudang.
c. Laporan Data Rak Obat : laporan ini digunakan untuk mengetahui Obat yang tersedia di letakkan di rak mana.
d. Laporan Pemesanan Obat Per Periode : laporan ini digunakan untuk mengetahui obat apa saja yang di pesan gudang per bulan.
e. Laporan Penerimaan Obat Per Periode : laporan ini digunakan untuk mengetahui Obat apa saja yang diterima gudang per perbulan.
f. Laporan Order Pembelian Obat Per Periode : laporan ini digunakan untuk mengetahui Obat apa saja yang di order per bulan.
1.4 Tujuan
1. Merancang bangun sistem informasi yang dapat memantau data penjualan barang.
2. Merancang bangun sebuah aplikasi penjualan yang dapat membantu memasukkan data barang, supplier dan transaksi penjualan barang, serta pencarian data barang, supplier.
1.5 Manfaat
Manfaat rancang bangun sistem informasi persediaan obat adalah sebagai berikut:
1. Kepala Apotek
Bagi owner/pemilik bermanfaat mengetahui laporan-laporan yang nantinya akan dihasilkan oleh sistem informasi persediaan obat dan dapat dijadikan landasan untuk mengambil sebuah keputusan.
2. Bagian Pembelian
a. Mempermudah dalam mengetahui jumlah obat yang tersimpan di gudang, dan jumlah obat yang akan dibeli ke pihak supplier.
b. Mempermudah dalam mengetahui laporan transaksi persediaan obat yang dibutuhkan.
3. Bagian Gudang
a. Mempermudah dalam mengetahui jumlah obat yang dibutuhkan oleh apoteker.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunannya, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang hasil survey pada Apotek Puskesmas Ngantru Tulungagung yang menjelaskan tentang gambaran umum Apotek Puskesmas Ngantru Tulungagung dan struktur organisasi yang bersangkutan beserta job descriptionnya.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Sistem Informasi Persediaan Obat, pengertian konsep dasar sistem informasi, pengertian sistem informasi persediaan obat, database dan pengembangan sistem.
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
diagram, entity relationship diagram beserta struktur file dan desain input/output yang baru.
BAB V PENUTUP
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Ngantru 2.1.1 Geografi
Puskesmas Ngantru terletak di kec. Ngantru Kabupaten Tulungagung yang memiliki luas wilayah 20.73 KM persegi. Adapun batas wilayah Puskesmas Ngantru adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Kediri.
Sebelah barat berbatasan dengan Puskesmas Karangrejo.
Sebelah selatan berbatasan dengan Puskesmas Kedungwaru.
Sebelah timur berbatsan dengan Puskesmas Pucung kecamatan Ngantru.
2.1.2 Demografi
1. Pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Ngantru 33.731 jiwa, jumlah KK Miskin 1.824 KK (Sumber: BPS Jawa Timur; Proyeksi Penduduk Sasaran Program Kesehatan 2001-2010).
2. Ditribusi penduduk menurut kelompok umur
Kelompok umur 10-14 tahun merupakan proporsi yang paling banyak, disusul kelompok umur 5-9 tahun.
3. Kepadatan penduduk
sehingga rata- rata kepadatan pendudu Puskesmas Ngantru Tulungagung sebesar 13.40 jiwa/KM persegi, sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 8632 KK dengan rata- rata 4.36 jiwa/KK.
2.1.3 Beban Tanggungan
Untuk mengetahui beban tanggungan usia produktif digunakan indikator dependency ratio, dimana rata- rata di Puskesmas Ngantru Kab. Tulungagung beban ketergantungannya adalah 50.84% yang diperoleh dari jumlah penduduk usia non produktif sebanyak 10.932 jiwa terhadap jumlah penduduk usia produktif sebanyak 21.449 jiwa.
2.1.4 Angka Melek Huruf
Kemampuan penduduk untuk menyerap informasi termasuk informasi kesehatan berhubungan erat dengan angka melek huruf. Jumlah penduduk Puskesmas Ngantru Kab. Tulungagung pada tahun 2010 adalah 19.476 orang, dari jumlah penduduk sebanyak 33.731 orang atau secara relatif dikatakan bahwa jumlah penduduk di Puskesmas Ngantru Kab. Tulugnagung yang melek huruf untuk usia 10 keatas sebesar 65.62%.
2.2 Visi Puskesmas Ngantru
2.3 Misi Puskesmas Ngantru
Untuk mewujudkan visi “Masyarakat Ngantru sehat ” yang mengarah pada “Tulungagung sehat 2012”, maka ditetapkan misi pembangunan kesehatan kabupaten Tulungagung sebagai berikut:
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata- mata ditentukan oleh hasil kerja sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan daerah. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya kecamatan Ngantru sehat, para penanggungjawab program pembangunan harus memberikan pertimbangan- pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif bagi kesehatan, seyogyanya tidak diselelnggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan yang berwawasan kesehatan ini, adalah tugas seluruh elemen dan sistem kesehatan untuk berperan sebagai penggerak utama pembangunan daerah berwawasan kesehatan.
untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehata. Oleh karena itu salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatn tidak semata- mata berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar- besarnya peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
mas MO ”SE MEN
2.4 Struk Str dimana ter pada orga Puskesma yarakat dip TTO pemb HAT ITU NGOBATI” ktur Organ ruktur Orga rdapat pemb anisasi terse as Ngantru T
perlukan pu bangunan
MAHAL D ”. nisasi Pusk anisasi ini mbagian tuga but. Bagan Tulungagun Gamba ula tercipta kesehatan DAN MEN kesmas Nga merupakan as dan tangg
dibawah in ng
ar 2.1 Strukt
anya lingku di kabupa NCEGAH L
antru Tulun n sistem pe
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem
Menurut Hartono (1999 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan berjalan tidaknya suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan akan selalu berdasarkan pada suatu sistem dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya.
Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan yang terdiri dari bagian-bagian yang mana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi dan bersama-sama beroperasi guna mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem tersebut merupakan suatu kompleksitas tersendiri, tapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.
3.2 Sistem Informasi
Dari uraian diatas maka definisi Sistem Informasi adalah merupakan sekelompok elemen yang telah terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan data yang telah diproses.
Menurut terjemahan Edwards (2001:11) ada beberapa cara berbeda untuk mengklarifikasikan sistem, yaitu melalui :
1. Tingkat Formalitasnya.
2. Tingkat penerapan otomasi yang diberikan.
3. Hubungan sistem tersebut dalam pembuatan keputusan. 4. Sifat-sifat input, proses dan outputnya.
5. Sumber dan tingkat kesesuainnya. 6. Bobot sistem pada perusahaan.
3.3 Sistem Informasi Persediaan Obat
Setiap perusahaan dagang perlu memiliki persediaan untuk menjamin kelangsungannya. Hal itu perlu dilakukan dengan menginvestasikan sejumlah uang ke dalamnya. Mereka harus mampuh mempertahankan jumlah persediaan optimum untuk menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Oleh sebab itu pada kebanyakan perusahaan sejumlah minimal persediaan harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas dan stabilitas penjualannya.
Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
Menurut Zaki Badridwan (2000:149), menerangkan bahwa :
“Pengertian persediaan barang secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukan barang- barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual”.
Menurut KepMenkes No.1027/MENKES/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan kefarmasian, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Menurut PerMenkes 917/MENKES/per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan- paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa , pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Dalam sebuah sistem informasi persediaan obat, apotek pada umum memiliki struktur organisasi seperti: Kepala Apotek, bagian penjualan/ kasir, bagian apoteker, bagian gudang, dan bagian pembelian.
3.4 Database
pengambilan keputusan (Marlinda,2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut :
1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.
3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan teroganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Dibawah ini adalah penjelasannya yaitu :
1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan.
2. External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.
3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari Internal level dan External level.
1. Table atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan profesional komputer. 2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut
tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.
3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.
4. Index merupakan tipe dari suatu table tertentu yang bersis nilai-nilai field kunci atau field.
5. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.
3.5 Visual Basic.NET 2005
Visual Basic (VB) 2005 merupakan bahasa pemrograman yang terdapat dalam satu paket aplikasi Visual Studio 2005. Visual Studio 2005 merupakan suatu produk Microsoft yang merupakan penerus dari Visual Studio 2003.
Budiharto (2006:1) menyebutkan, “ Visual Basic 2005 ialah bahasa pemrograman terbaru yang memudahkan programmer VB 6/ VB.Net beralih ke VB 2005”. Budiharto (2006:3-4) juga menyebutkan alasan penting lainnya untuk melakukan migrasi ke VB 2005, yaitu :
aplikasi lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.
2. Visual Basic 2005 memiliki fasilitas penanganan bug yang hebat dan real time background compiler yang mengakibatkan developer visual C# dapat mengetahui kesalahan kode yang terjadi secara up-to-date.
3. Windows Form Designer memungkan developer memperoleh aplikasi desktop dalam waktu yang singkat.
4. Bagi developer, Visual Basic 2005 menyediakan model pemrograman data akses ActiveX data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati, ditambah XML baru yang berbasis Microsoft ADO.Net dengan ADO.Net, developer akan memperoleh akses ke komponen yang lebih powerfull, seperti control DataSet.
5. Visual Basic 2005 menghasilkan web. Menggunakan form web yang baru, anda dapat dengan mudah membangun thin-client aplikasi berbasis web. 6. .NET Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan dengan
windows 2003 dengan keunggulan memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan, dan mmengisolasi setiap aplikasi yang sedang berjalan. 7. Developer dengan berbagai latar belakang dapat dengan segera menguasai
.NET karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.
9. Integrasi dengan sistem yang sudah ada sangat mudah, NET Framework com memungkinkan anda berinteraksi dengan sistem yang sudah ada menggunakan XML web service.
10. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang sebelumnya.
3.6 Microsoft SQL Server 2005
1. SQL Server 2005 merupakan produk dari Microsoft dalam bidang Relational Database Management System (RDBMS) yang didesain untuk mendukung proses transaksi yang besar. SQL Server 2005 dapat dijalankan pada Windows 2000 profesional service pack 4, Windows 2000 service pack 4, windows XP profesional service pack 2, atau windows 2003 service pack 1 (Budiharto,2006:21). Budiharto (2006:21) juga menyebutkan SQL Server 2005 membutuhkan windows installer 3.1 yang dapat diperoleh pada saat instalasi Visual Studio 2005.
3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram menurut Hartono (1999:11) adalah suatu bentuk perencanaan database secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem, dimana dimana di dalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu :
Tabel 3.2 Jenis ERD
NO JENIS ERD KETERANGAN
1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan dapat menggambarkan semua struktur logic database (DBMS), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM.
dari model schema, tipe data penyimpanan dsb.
ERD memiliki 4 jenis obyek, yaitu :
1. Entity
Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainya dan adanya hubungan saling ketergantungan. Ada 2 macam tipe entity, yaitu :
a. Strong Entity
Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk setiap individu yang ada didalamnya.
b. Weak Entity
Strong Entity merupakan entity yang tidak memiliki key atribut, oleh karena itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk menggunkan atribut kunci secara bersama-sama.
2. Attribute
Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau data field.
3. Key
diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key).
4. Relationship
Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu :
a. One to One Relationship
Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain.
b. One to Many Relationship
Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak.
3.8 Data Flow Diagram(DFD)
1. Context Diagram
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.
2. Diagram Zero (Level 0)
Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source.
3. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
1. Terminator
2. Proses
Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah identifikasi proses.
3. Data Store
Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya sebagai berikut :
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses.
b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data, mengurangi data maupun mengubah data.
4. Alur Data
Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.
5. Syarat-syarat sebuah DFD :
a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD. b. Pemberian nomor pada proses DFD.
c. Penggambaran DFD serapi mungkin. d. Menghindari pembuatan DFD yang rumit.
BAB IV
ANALIS DAN DESAIN SISTEM
4.1 Analisa Sistem
Berikut ini merupakan penjabaran rancangan sistem baru yang dikembangkan setelah mempelajari sistem lama yang sebelumnya telah berlaku di Puskesmas Ngantru Tulungagung. Beberapa proses yang dikembangkan meliputi :
1. Prosedur pemesanan dari bagian pembelian ke pemasok:
Prosedur ini diawali dari permintaan obat dari gudang ke manajer atas obat yang menunjukkan stok minimal. Setelah mendapatkan validasi dari manager bagian pembelian bisa melakukan pembelian ke pemasok.
2. Prosedur Penerimaan dari pemasok ke bagian penerimaan:
Setelah obat dikirim oleh pemasok bagian penerimaan melakukan pengecekan terhadap obat yang datang.
3. Prosedur pembayaran :
Prosedur ini dilakukan setelah datangnya surat tagihan dari pemasok juga setelah pengecekan obat yang dilakukan oleh bagian penerimaan.
4.1.1 Dokumen Input/Output
Bu pencatatan dalam buk Pe mengguna kurang ak admin kur uku pencata n dalam pe ku besar seb ncatatan o akan MS. E kurat karena
[image:34.612.135.510.77.307.2]rang cepat d
Gambar 4
atan obat embelian ob belum dimas obat di gu
Excel, Seh a MS. Exce dalam mena
.1 Buku pe
digudang bat. Obat y
sukan dalam dang masi hingga untu el yang digu ampilkan lap
encatatan ob
terdapat ba yang sudah m ruang oba ih dilakuka uk mengece unakan sang poran inven
bat di gudan
anyak jenis diterima k at.
an secara ek obat ma gat banyak ntory.
ng
s salah sat kemudian d
4.1.2 Dokumen Flow Inventory
[image:35.612.133.508.100.561.2]
LPB = Lembar Penerimaan Barang
Gambar 4.2 Document Flow Inventory
yang akan di serahkan kepada bagian pembelian. Bagian pembelian akan membuat daftar pesanan obat yang masing- masing akan diserahkan kepada bagian penerimaan dan juga pemasok.
Setelah itu pemasok akan mengirimkan obat dan nota yang akan diterima oleh bagian penerimaan. Setelah melakukan pengecekan bagian penerimaan akan membuat laporan penerimaan obat dan akan mengirimkan laporan penerimaan obat ke bagian pembelian juga menyerahkan nota ke bagian keuangan.
Setelah menerima laporan penerimaan obat bagian pembelian akan membayar obat yang diterima, dan bagian keuangan akan membuat laporan pembelian.
4.2 Desain Sistem
Berikut ini adalah langkah - langkah dalam membuat desain sistem :
1. Membuat System Flow Terkomputerisasi 2. Membuat Diagram Berjenjang
3. Membuat Document Flow Diagram (DFD) 4. Membuat Context Diagram
5. Membuat DFD Level 0 6. Membuat DFD Level 1
7. Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) a. Membuat Conceptual Data Model
4.2.1 Sistem Flow Inventory
Proses Inventory Pada Gudang ini dimulai dengan bagian gudang yang mengecek stok persediaan obat, bagian gudang akan membuat order pembelian yang akan di serahkan kepada bagian manager untuk mendapatkan validasi atas obat apa saja yang diperlukan. Setelah mendapatkan validasi dari manager bagian pembelian akan membuat order pembelian obat yang masing- masing akan diserahkan kepada bagian penerimaan dan juga pemasok.
Setelah itu pemasok akan mengirimkan obat dan nota yang akan diterima oleh bagian penerimaan. Bagian penerimaan akan mengecek obat yang dating tersebut apakah sesuai dengan order pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian. Setelah melakukan pengecekan bagian penerimaan akan membuat laporan penerimaan obat dan bagian keuangan akan mengupdate hutang.
[image:38.612.134.503.76.492.2]
LPB = Lembar Penerimaan Barang
Gambar 4.3 Sistem Flow Inventory
4.2.2 Data Flow Diagram
Puskesmas Ngantru Tulungagung ini, DFD dibuat hingga DFD Level 1. Berikut ini adalah penjelasannya :
4.2.3.1 Context Diagram
Bukti Pembayaran
Surat Tagihan
Nota dan obat
Slip Pembayaran Surat Retur
Order Pembelian
Hasil Validasi Laporan persediaan obat
Laporan Pembelian Permintaan obat
Barang
Permintaan obat
1
Sistem Persediaan obat
+ Gudang
Manajer
[image:39.612.134.493.163.487.2]Pemasok
Gambar 4.4 Context Diagram
Gambar di atas merupakan gambaran sistem persediaan obat yang dibuat dalam kerja praktek ini secara garis besar. Dalam sistem ini, terdapat 3 eksternal entity, yaitu gudang, pemasok, dan manajer. Masing-masing memberikan input dan output dari sistem persediaan obat ini.
Pemasok menerima ouput berupa order pembelian dan menginputkan nota dan obat ke gudang. Selain itu pemasok juga menerima output berupa surat retur dan slip bukti pembayaran. Kemudian pemasok akan menginputkan surat tagihan dan bukti pembayaran.
Manager memberikan inputan berupa hasil validasi, dan menerima output berupa laporan permintaan obat, laporan persediaan obat dan laporan pembelian obat.
4.2.3.2 Diagram Berjenjang
Berikut ini merupakan gambar diagram berjenjang dari sistem informasi Inventory Puskesmas Ngantru Tulungagung :
[image:40.612.137.505.365.661.2]4.2.3.3 DFD Level 0 read read read input read read read read input
Laporan persediaan barang
Laporan Pembelian Slip Pembayaran Bukti Pembayaran Surat Tagihan input input input input read
Nota dan Barang Surat Retur Barang Hasil Validasi Order Pembelian input input Permintaan Brg Permintaan Barang Gudang Gudang Manajer Manajer Manajer Manajer Pemasok Pemasok Pemasok Pemasok Pemasok Pemasok 1 Pemesanan + 1 Barang 2 Permintaan
3 Order Pembelian
2
Penerimaan
+
4 Retur
5 LPB
6 Hutang Dagang
[image:41.612.135.503.83.547.2]3 Pembayaran + 7 pembelian 8 Penjualan 9 Suplier
Gambar 4.6 DFD Level 0
Dari diagram di atas terlihat ada 8 tabel yang terdapat dalam database yang diperlukan oleh sistem Inventory yang dibuat ini, yaitu tabel obat, pemasok, order pembelian, permintaan, pembelian, hutang, LPB, retur.
4.2.3.4 DFD Level 1 Proses Pemesanan Obat
read
Flow_71 Flow_70
read input
Order Pembelian
Hasil Validasi read
input Permintaan Brg
Permintaan Barang Gudang
Manajer
2 Permintaan
3 Order Pembelian Pemasok
Manajer 8 Penjualan
1 Buat Permintaan
Barang
2
Persetujuan
9 Suplier 3
Buat Order Pemebelian
1 Barang
[image:42.612.138.506.197.508.2]
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pemesanan Obat
4.2.3.5 DFD Level 1 Proses Penerimaan Obat
Flow_90
Flow_89
input input
Flow_87
Flow_86
Flow_85
input
input Surat Retur
Barang
read Nota dan Barang
Gudang
Pemasok Pemasok
3 Order Pembelian
4 Retur
5 LPB
1 Barang
6 Hutang Dagang 1
Penerimaan Barang
2
Cek Barang
3
Buat Retur 4
Buat LPB
5
Input Data
[image:43.612.134.507.88.395.2]
Gambar 4.8 DFD Level 1 Inventory penerimaan obat
DFD Level 1 Pemeliharaan Data Transaksi merupakan hasil dekompose dari DFD Level 0 sub sistem pemeliharaan data transaksi.
4.2.3.6 DFD level 1Proses Pembayaran read read Flow_174 Flow_172 Flow_107 Flow_106 input read Laporan persediaan barang
Laporan Pembelian Bukti Pembayaran Slip Pembayaran input read Surat Tagihan Pemasok Pemasok Pemasok Manajer Manajer 6 Hutang Dagang
7 pembelian 1
Tagihan
2 Cek Hutang
6 Hutang Dagang
[image:44.612.135.506.79.407.2]3 Pembayaran Hutang 7 pembelian 4 Cetak laporan 5 LPB 1 Barang
Gambar 4.9 DFD Level 1 pembayaran
Gambar di atas merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 pembayaran. Sub sistem terdidri dari 3 proses, yaitu proses pengecekan hutang, proses pembayaran hutang dan proses cetak laporan.
4.3 Entity Relationship Diagram
4.3.1 Conceptual Data Model
Gambar 4.10 CDM
4.3.2 Physical Data Model
Gambar 4.11 PDM
Physical Data Model (PDM) merupakan desain fisik desain tabel dari sebuah database. Dalam PDM ini terdapat 14 tabel yang saling berhubungan dan terintegrasi. Ketujuh belas tabel inilah yang akan dibuat tabelnya dalam database.
4.3.3 Struktur File
Di dalam sistem informasi persediaan obat ini, terdapat 14 tabel. Berikut ini keterangan mengenai tabel-tabel tersebut :
1. Tabel Obat
Nama Tabel : OBAT Primary Key : ID_OBAT
KD_RETUR = KD_RETUR KD_PEMBELIAN = KD_PEMBELIAN
KD_PEMBELIAN = KD_PEMBELIAN
KD_PEMASOK = KD_PEMASOK KD_PEMBELIAN = KD_PEMBELIAN
KD_ORDER = KD_ORDER
KD_PERMINTAAN = KD_PERMINTAAN KD_PERMINTAAN = KD_PERMINTAAN
OBAT_ KD_OBAT Text(50) NAMA_OBAT Text(50) JENIS_OBAT Text(50) SATUAN Text(10) HARGA Currency
KD_PERM INTAAN Text(50) KD_PEM ASOK Text(50) PERM INTAAN
KD_PERM INTAAN Text(50)
TANGGAL DateTime
JUM LAH_PERM INTAAN Integer
PEM ASOK KD_PEM ASOK Text(50) NAMA_PEM ASOK Text(50) ALAMAT Text(15) NO_TELP Integer KD_PEM BELIAN Text(50) ORDER_PEM BELIAN
KD_ORDER Text(50) TGL_ORDER DateTime TOTAL_ORDER Integer KD_PERM INTAAN Text(50)
PEM BELIAN KD_PEM BELIAN Text(50) TGL_PEMBELIAN DateTime TOTAL_PEMBELIAN Integer KD_ORDER Text(50) KD_RETUR Text(50)
HUTANG_DG KD_PEM BELIAN Text(50) KD_HUTANG Text(50) JUM LAH Currency
RETUR KD_RETUR Text(50) TGL_RETUR DateTime LPB
[image:46.612.136.511.103.449.2]Foreign Key : -
[image:47.612.133.504.181.390.2]Fungsi : Tabel yang menampung data obat
Tabel 4.1 Tabel Obat
Nama Kolom
Tipe Data
Length Constraint Keterangan
ID_OBAT varchar 10 Primary key Id obat
NAMA_OBAT varchar 50 - Nama obat
SATUAN numeric 50 - Satuan obat
HARGA numeric 10 - Harga obat
jenis numeric 10 - Harga obat
2. Tabel Pemasok
Nama Tabel : PEMASOK Primary Key : ID_PEMASOK Foreign Key : -
Fungsi : Tabel yang menampung data pemasok
Tabel 4.4 Tabel Pemasok
Nama Kolom Tipe Data Length Constraint Keterangan
ID_PEMASOK Varchar 10
Primary key
[image:47.612.131.513.597.684.2]NAMA_PEMASOK Varchar 25 - Nama pemasok
ALAMAT Varchar 75 - Alamat pemasok
NO_TELP Numeric 15 - Nomer telepon
3. Tabel Permintaan
Nama Tabel : Permintaan Primary Key : Kd_permintaan Foreign Key : Kd_obat
[image:48.612.133.513.80.194.2]Fungsi : Tabel yang menampung data permintaan Tabel 4.5 Tabel permintaan
Nama Kolom
Tipe Data
Length Constraint Keterangan
Kd_permintaan varchar 15
Primary key
Kd_obat varchar 50
Foreign Key
Tanggal date 10 -
Jumlah_permintaan numeric 10 -
4. Tabel Order Pembelian
Foreign Key : Kd-Obat
[image:49.612.130.505.180.346.2]Fungsi : Tabel yang menampung data order pembelian
Tabel 4.6 Tabel Order Pembelian
Nama Kolom Tipe Data Length Constraint Keterangan
Kd_order varchar 15 Primary key
Kd_obat varchar 50 Foreign Key
TGL_order date -
TOTAL numeric 20 -
5. Tabel Pembelian
Nama Tabel : PEMBELIAN Primary Key : KD_PEMBELIAN
Foreign Key : Kd_pemasok, Kd_LPB, Kd_obat Fungsi : Tabel yang menampung data Pembelian
Tabel 4.7 Tabel Pembelian
Nama Kolom
Tipe Data
Length Constraint Keterangan
Kd_PEMBELIAN varchar 15 Primary key
TGL_PEMBELIAN date -
Kd_pemasok Varchar Foreign Key
[image:49.612.132.499.549.709.2]Kd_obat Varchar 10 Foreign Key Total_pembelian numeric 15
6. Tabel LPB
Nama Tabel : LPB Primary Key : Kd_LPB Foreign Key : -
[image:50.612.125.492.65.726.2]Fungsi : Tabel yang menampung data penerimaan
Tabel 4.8 Tabel LPB
Nama Kolom
Tipe Data
Length Constraint Keterangan
Kd_LPB varchar 15 -
TGL_TERIMA date -
7. Tabel Hutang Dagang
Nama Tabel : Hutang Dagang Primary Key : Kd_hutang Foreign Key : Kd_pembelian
Fungsi : Tabel yang menampung data hutang
Tabel 4.9 Tabel Hutang
Nama Kolom
Tipe
[image:50.612.137.497.82.135.2]Kd_hutang Varchar 15 Primary
key
Kd_pembelian Date
Foreign Key
Jumlah numeric -
8. Tabel Retur
Nama Tabel : Retur Primary Key : Kd_retur
Foreign Key : Kd_pembelian, Kd_LPB
[image:51.612.133.507.81.217.2]Fungsi : Tabel yang menampung data retur Tabel 4.10 Tabel Pengcekan
Nama Kolom
Tipe Data
Length Constraint Keterangan
Kd_retur varchar 15 Primary Key
Tgl_retur date -
Kd_pembelian varchar 10 Foreign Key
Kd_LPB varchar 15 Foreign Key
4.3.4 Desain Input-Output
4.3.4.1 D Ga master ob nama obat
4.3.4.2 In Ga pemasok. terdiri dar
esain Input ambar di ba bat ini disim t, jumlah, sa
nput Maste ambar 4.13
Data mast i id pemaso
[image:52.612.135.499.192.480.2]t/Output F awah ini ad mpan pada t atuan, harga
Gambar 4
er Pemasok di bawah ter pemasok ok, nama pe
Form dalah gamba
tabel obat. a satuan dan
.12 Form In
k
ini merupa k disimpan
masok, alam
ar desain in Data yang n harga.
nput Master
akan gamba di tabel p mat, no telep
nput data m disimpan m
r Obat
ar desain in emasok. D pon, dan co
master obat. meliputi id
4.3.4.6 Fo Ga rumah ini karyawan, id karyaw pemasok, G orm Transa ambar di ba disimpan d , pemasok d an, nama ka no telp, cp,
Gambar 4.13
aksi Pembe awah ini me dalam tabel
dan obat. D aryawan, id id obat, na
3 Form Inpu
elian erupakan ga
pembelian. Data pembel
d pembelian ma obat, jum
ut Master P
ambar form Tabel pemb lian yang di
4.4 IM 4.5.1 Sis Un perpustaka 4.5.2 So 4.5.3 Ha 1. 2. 3. G MPLEMENT
stem yang D ntuk dapat
aan Puskesm
[image:54.612.134.508.79.324.2]oftware Pen 1. Sistem O 2. Microso 3. Microso ardware Pe Microproc Harddisk 4 RAM 1GB Gambar 4.1 TASI PRO Digunakan menjalanka mas Ngantru ndukung Operasi Mic oft SQL Serv oft VB.NET
endukung cessor Pent
40GB B atau lebih
14 Form Tra
OGRAM n an aplikasi u Tulungag crosoft Win ver 2005 T 2005
tium Dual C
h tinggi
ansaksi Pem
sistem inf gung dibutuh
ndows 7
Core atau leb mbelian
formasi sirk hkan :
bih tinggi
4. 5.
4.5.4 Ca Se pertama y Inventory
1. Bu
Buka fold gambar 5. 2. Set gam Monitor 1 Mouse + K
ara Setup P telah semua yang harus
Langkah-l
uka folder se
der debug. L 2 di bawah
telah di-klik mbar beriku
4” atau lebi Keyboard Program a komponen s dilakukan langkahnya etup invento Gamb Lalu Klik 2
[image:55.612.217.421.565.678.2]ini.
Gambar 4.1
k 2 kali, ma ut ini :
Gamb
ih besar, dis
n yang dibu n adalah m sebagai ber
ory pada CD
bar 4.15 Fol kali pada fi
16 Tampilan
aka akan mu
ar 4.17 Jend
sesuaikan d
utuhkan tela menginstal p
rikut :
D
lder Setup In ile inventory
n Halaman A
uncul jendel dela Instala engan kebu ah terpenuh program S nventory y.msi seper Awal Instal
la instalasi s
si
utuhan
hi, maka lan istem Infor
rti yang ada
Klik Nex meletakka dapat diub sesuai den dan sisa m semua, sil Back. Jika 3. Ke ben ing me
xt, lalu aka an file dari bah dengan ngan yang d memori yang
lakan klik N a ingin mem
Gamba
emudian, ak nar-benar y gin kembal embatalkan an muncul program si meng-klik diinginkan. U
g tersedia, k Next. Jika i mbatalkan in
ar 4.18 Jend
kan muncu yakin untuk li ke lang
instalasi kli pilihan lo istem inform tombol bro Untuk meng klik button ingin kemb nstalasi klik
dela untuk m
ul jendela u k menginsta
kah yang ik Cancel.
okasi folde masi invent owse, lalu m
getahui info Disk Cost. bali ke lang k Cancel. mengatur Fo untuk men al program sebelumny r instalasi tory ini. Lo meletakkann ormasi meng
Jika telah s gkah yang s
older Instala
ngkonfirmas ini, maka ya, klik B
Se menunjuk bawah ini. La dilaksanak instalasi. Gamb telah meng kkan progre . G alu, jendela kan akan m
bar 4.19 Jen
[image:57.612.138.503.77.250.2]gklik Next, ss dari pro
Gambar 4.20
a yang men muncul. Se
ndela Konfir
maka aka ses instalas
0 Jendela Pr
nunjukkan etelah itu, rmasi Instal an muncul si program roses Instala bahwa pro klik Close lasi Program sebuah jen ini seperti asi Program oses instala untuk kel m ndela yang pada gamb m
asi telah se luar dari p
akan bar di
La menu Star anda ingin 4.5.5 Penj Se program pemakaian Gambar 4
alu, akan mu rt. Anda da nkan. Gambar 4 jelasanPem telah instal sistem inf n dari progr
4.21 Jendel uncul sebua apat menam 4.22 Shortcu makaian lasi berhas formasi pe ram tersebut
la yang Men
ah shortcut mai kembali
ut Program
il, maka p erumahan.
t :
nunjukkan I
pada deskt i shortcut te
Sistem Info
pengguna s Berikut i
Instalasi Sel
4.5.5.1 Fo Fo program d login. Unt data login Nam Te Com B Butto
orm Menu U
orm menu u dijalankan. S
[image:59.612.134.511.99.285.2]tuk dapat m dengan ben Tabel ma Kontrol extBox mbobox Button on Simpan Utama Gambar 4 utama meru Saat progra memunculka nar terlebih 4.11 Tabel Menem menged Tempat Tombol perintah Tombol 4.23 Tampil upakan form am pertama
an menu ya dahulu.
Referensi F
mpatkan text dit text terse
t menginput
l yang berfu h atau tindak
l untuk men
lan Menu U m yang aka kali dibuka ang lainnya Fungsi Tool Fung pada form ebut. tkan pilihan ungsi untuk kan saat dig
nyimpan
Utama an tampil p a, menu yan a, diharuska
lbox Program
gsi
dan pemaka
n atau memi
melaksanak gunakan.
pertama kali ng muncul h an untuk me
m
ai dapat
ilih satu pili
kan suatu
i saat hanya engisi
[image:59.612.134.510.482.704.2]Butt Butto Butto Butt DataG ton Batal on Keluar on Ubah on Cari GridView Tombol saat per mengha combob Tombol Tombol Tombol data dan Menam dilihat t
l yang digun rtama kali m apus isian ya box yang ter
l untuk kelu
l untuk men
l yang digun n menampil mpilkan data tetapi tidak nakan untuk membuka fo ang terdapa rdapat pada
uar dari sebu
nyimpan per
nakan untuk lkan data ha
dalam bent dapat di edi
k merefresh orm tersebut at pada textb a form.
uah form
ruobat (upd
k melakukan asil pencaria
tuk tabel ya it.
h form seper t, atau box, atau
date)
n pencarian an tersebut
ang hanya d rti
n
4.5.5.2 Fo
Fo tersedia d kesalahan ubah data
orm Input D
orm ini digu di gudang.
. Untuk me pada textbo
[image:61.612.138.503.103.453.2]Data Maste
Gambar 4
unakan unt Petugas ap engubah kl ox.
er
4.24 Form I
tuk menyim poteker dap lik pada ko
Input Data O
mpan/menam pat mengub ode maka a
Obat
mbah data bah data o akan muncu
obat yang obat apabila ul data oba
4.5.5.3Fo
Fo Pemasok t
Un pada detil klik pada k
orm Input D
orm ini digu terisi secara
ntuk menyim pemasok, u kolom pem
[image:62.612.135.500.101.472.2]Data Pema
Gambar 4.2
unakan unt a otomatis d
mpan data, untuk kelua masok dan kl
asok
25 Form Inp
tuk menyim dari program
klik pada ar dari form lik button ha
put Data Pe
mpan/menam m.
button sim m klik button
apus.
masok
mbah data
mpan. Untuk n keluar. U
pemasok.
k mengubah Untuk mengh
Kode
4.5.5.4Fo Fo dibeli. Pad sebelumny Un pada detil kolom det orm Transa Gam orm ini digu
da kolom pe ya, begitu ju
ntuk menyim , untuk kelu til dan klik b
aksi Pembe
mbar 4.26 F unakan unt emasok, ko uga dengan
mpan data, uar dari form button hapu elian Form Input tuk menyim de supliyer kolom tran klik pada m klik butto us.
Transaksi P mpan/menam
akan terisi nsaksi pada t
button sim on keluar. U
4.5.5.5. Fo
Ga Laporan b Untuk men
orm Lapor
Ga
ambar di at berdasarkan ncetak lapo
ran Persedi
ambar 4.27
tas merupak n kode obat oran dapat d
iaan obat
Form Lapo
kan gambar t, nama oba di klik pada
oran Persedi
r Form Lap at, jenis oba
button print
iaan Obat
poran Trans at, harga be t.
saksi Pemb eli dan qua
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa sistem yang sedang berjalan, serta merancang sistem yang baru ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya rancang bangun sistem informasi ini dapat lebih memudahkan dan memperlancar proses-proses yang terdapat pada Apotek Puskmas Ngantru Tulungagung.
2. Dengan adanya aplikasi ini, maka akan semakin meningkatkan mutu pelayanan Apotek Puskmas Ngantru Tulungagung.
3. Proses pemesanan, pembelian, penerimaan, pengecekan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan lebih akurat, sehingga tidak ada lagi masalah dengan ketidakcocokkan data. Karena data-data tersebut telah secara otomatis tersimpan dalam database.
4. Membuat laporan dengan lebih mudah dan cepat, karena telah terintegrasi dengan aplikasi dan dapat langsung dicetak.
5.2 Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 2005. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermedite Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Edwards, Chris. 2001. Sistem Informasi Edisi 2, Andi Offest. Yogyakarta.
Hartono, Jogianto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Sussanti, Eneng. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Obat Apotek
Jaya Farma Di Garut. Skripsi. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Universitas Ilmu Komputer. Bandung.