STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNCATION
BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PESERTA DIDIK
(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Kegiatan Strategi Integrated MarketingCommunication dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Peserta Didik di Bimbingan Belajar Youth Educational Centre)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh
LIA AINUN MAFTUKHAH 20120530030
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Lia Ainun Maftukhah
Nomor Mahasiswa : 20120530030
Konsentrasi : Advertising
Progam Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan Judul : ”STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PESERTA DIDIK” adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah dinyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi saya ini terbukti merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaannya.
Yogyakarta, 23 Agustus 2016
iv
MOTTO
مَن ْ
م ر ج َ
فِى
مِل ب ِ
مَِْبَِْ ِ
م نن َ
فِى
مِبَيِل ِ
مِهِ
ف ت ى
م ر ِىَج ي
“
Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu maka ia
adalah seperti berperang di jalan Allah hingga pulang”
(H.R.Tirmidzi)
“
Orang orang yang sukses telah belajar membuat diri
mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu
memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau
tidak “
(
Aldust Huxley)
“Mimpi bukan hanya untuk mereka yang bermimpi, tapi
mimpi adalah untuk mereka yang berani bermimpi”
v HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan bangga skripsi ini saya persembahkan untuk : ALLAH SWT, Tuhan segala umat yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang selalu mempermudah jalanku dalam
segaha hal termasuk dalam proses skripsi ini.
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia
dari zaman kegelapan menjadi zaman yang lebih terang.
Mama, Miftakhurrokhimah yang telah melahirkan,
mengajarkan, mendidik dan menjagaku serta menyayangiku
dengan sabar dan tulus, terimakasih sudah banyak berkorban
dalam hidupku.
Papa, Subandono. Terimakasih untuk segala semangat,
perhatian, dan kasih sayang yang diberikan. Semoga skripsi ini
menjadi titik mula untuk saya agar dapat memberikan sedikit
kebanggaan.
UCAPAN TERIMAKASIH Tidak lupa ucapan terimakasih saya kepada :
Bimbingan belajar Youth Educational Centre yang telah bersedia
menjadi objek penelitian saya.
vi
Untuk seseorang yang selalu memberi motivasi, semangat, perhatian,
kasih sayang, dan nasihatnya. Terima kasih banyak untuk waktu yang telah kamu berikan untuk saya dan terima kasih atas segalanya.
Teteh Rizka Khairunnisa Azzahrah terima kasih atas semua nasihat dan
dukungannya yang selalu kamu berikan kepada saya untuk tetap menjadi mahasiswi yang lulus tepat waktu.
Barisan para sahabat yang selalu ada untuk saya Nur Rahmawati Khairiah, Putri R. Fatekhawati, Muhammad Sayogi, Bayu Lismayandi. Terima kasih banyak untuk waktu, nasihat, kasih sayang, perhatian dan semangat yang telah kalian berikan kepada saya. Semoga komunikasi kita tidak akan pernah putus. Amin.
Barisan para teman seperjuangan skripsi Putri Selisca, Annisya
Rasyida, Syarifah Khamsiawi, Syarifah R. Wahyuni, Septi N. R. Rachmatika N. D., Terimakasih selalu memberi semangat untuk mendapatkan gelar sarjana bersama-sama.
Terima kasih banyak untuk Erwin Rasyid atas semua bantuannya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Seluruh pasukan Advertising 2012, semangat untuk kalian dalam
memperjuangkan skripsi.
Seluruh teman-teman dan sahabat di Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2012, kalian begitu luar biasa, bersatu kita berkarya untuk bersama-sama menginspirasi.
Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
vii KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian dengan judul
“Strategi Integrated Marketing Communication Bimbingan Belajar Youth Educational Centre dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik” ini guna melengkapi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata- 1 ( S-1) Jurusan
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2016.
Pencapaian terbesar ini tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Allah SWT beserta Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW.
2. Bapak Prof. Dr. H. Bambang Cipto, MA. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Haryadi Arief Nuur Rasyid, SIP., M.Sc Selaku ketua Jurusan
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Bapak DR. Taufiqurrahman, S.IP, MA. Selaku Dosen Pembimbing.
Terima kasih atas nasehat, arahan, saran serta perbaikan yang berguna
bagi peneliti dan kesabaran Bapak dalam membimbing saya selama
viii 5. Dosen Penguji Bapak Aly Aulia, Lc., M.Hum. Terima kasih telah
memberikan masukan dan saran untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen Penguji Ibu Adhianty Nurjanah, S.Sos, M.Si. Terima kasih telah
memberikan masukan, saran untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Dosen Penguji Ibu Sovia Sitta Sari, S.IP., M.Si. Terima kasih telah
memberikan masukan, saran untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi dan staf Ilmu Komunikasi, Pak Jono,
Pak Mur, Mbak Siti. Terima kasih telah menjadi pusat informasi dan
semua doa juga dukungannya selama proses penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran akan
sangat penulis harapkan. Semoga persembahan ini dapat selalu memberikan
manfaat.
Yogyakarta, 23 Agustus 2016
Peneliti
ix
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. ProfilBimbingan Belajar Youth Educational Centre……... 34
x C. Program-Program Unggulan Bimbingan Belajar Youth
Educational Centre... 36
D. Lokasi Bimbingan Belajar Youth Educational Centre... 40
E. Fasilitas Umum Untuk Peserta Didik... 40
F. Struktur Organisasi Bimbingan Belajar Youth Educational Centre... 41
G. Keunggulan Bimbingan Belajar Youth Educational Centre…... H. Penghargaan yang Telah Diraih Bimbingan Belajar Youth Educational Centre…... 42 43 BAB III PEMBAHASAN A. Sajian Data... 44
B. Analisis Data... 69
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 91
B. Saran... 92
DAFTAR PUSTAKA... 95
xi DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Profil Instagram Bimbingan Belajar Youth Educational
Centre ... 52 Gambar 3.2 Profil Line Official Bimbingan Belajar Youth
Educational Centre ... 52 Gambar 3.3 Profil Facebook Bimbingan Belajar Youth
Educational Centre ... 53 Gambar 3.4 Profil Twitter Bimbingan Belajar Youth
Educational Centre ... 53 Gambar 3.5 Beberapa postingan dari Line official Bimbingan Belajar
Youth Educational Centre ...
Gambar 3.6 Posting tentang Info Bedah SBMPTN ...
Gambar 3.7 Posting tentang Poster Outdoor Class Entrepreneur ...
Gambar 3.8 Brosur Program Belajar Klasikal ...
Gambar 3.9 Brosur Program Belajar Privat ...
Gambar 3.10 Poster Kunjungan Gratis untuk Pelajar SMA/SMK ...
Gambar 3.11 Voucher untuk Para Peserta didik ...
Gambar 3.12 Kegiatan Sosial untuk Warga Sekitar ...
Gambar 3.13 Retweet dari @JogjaLowker tentang Lowongan untuk
xii DAFTAR DIAGRAM
Halaman Gambar 1.1 Jumlah Pendapatan Tahun Ajaran 2012-2015 ... Gambar 1.2 Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2012-2015 ...
xiii ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Advertising Lia Ainun Maftukhah 20120530030
Strategi Integrated Marketing Communication Bimbingan Belajar Youth Educational Centre dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik
Tahun Skripsi: 2016 + 126 Halaman + 15 Lampiran + 13 Gambar Daftar Kepustakaan: 16 Buku + 1 Sumber Internet + 3 Skripsi
Persaingan industri jasa dalam bidang pendidikan di kota Yogyakarta saat ini semakin ketat, sehingga menuntut setiap perusahaan untuk memiliki strategi dalam meningkatkan jumlah peserta didik masing-masing. Melalui penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan dan menganalisa tentang pelaksanaan strategi integrated marketing communication di bimbingan belajar Youth Educational Centre dan bagaimana dalam meningkatkan jumlah peserta didik. Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pelaksanaan strategi integrated marketing communication sudah berjalan dengan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah peserta didik bimbingan belajar Youth Educational Centre. Strategi integrated marketing communication bimbingan belajar Youth Educational Centre dalam meningkatkan jumlah peserta didik adalah dengan menjalankan komunikasi pemasaran dengan mengkombinasikan berbagai bauran promosi melalui media online dan media offline, menerapkan sistem komunikasi pemasaran soft selling dengan lebih banyak membagikan informasi-informasi yang dapat memotivasi para peserta didik, dan bermitra dengan beberapa cafe di kota Yogyakarta guna meningkatkan kenyaman belajar untuk para peserta didik.
xiv ABSTRACT
Muhammadiyah University of Yogyakarta Faculty of Social and Politic Science
Communication Sciences Studies Advertising Course
Lia Ainun Maftukhah 20120530030
Integrated Marketing Communication Strategy Youth Educational Learning Centre in Increasing Number of Students
Thesis Year: 2016 + 126 Pages + 15 Attachment + 13 Images Literature list: 16 Books + 1 Internet Source + 3 Thesis
Now days, competition in services industry in of education in Yogyakarta is getting tougher, it makes every company should have their own strategy to increase the number of students. Through this research, researcher try to describe and analyze about the implementation of integrated marketing communication strategy in Youth Educational Learning Centre and how they are increasing the number of their students. By using descriptive method, researcher also conducts a qualitative approach which means a troubleshooting procedures that investigated by describing the state of the object of research based on the facts. Interview and documentation choosed as the method of collecting data. Based on the result of this research, we can see that the implementation of integrated marketing communication strategy has been running quite well, it can be seen from the increasing number of students in Youth Educational Learning Centre. The integrated marketing communication strategy of Youth Educational Learning Centre to increase the number of students is about to run marketing communications by combining a variety of mix campaigns through the online and offline media, introduced a soft selling system of marketing communications with also adding more informations to share to motivate the students and collaborate with some cafes in Yogyakarta in order to increase the students comfort.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan di Indonesia selama bertahun-tahun belakangan ini cukup
memprihatinkan. Melihat peringkat perkembangan pendidikan tahun 2015
yang telah dilansir di beberapa media massa bahwa Indonesia menduduki
peringkat ke 69 dari 76 negara. Peringkat pertama yang diduduki oleh
negara Singapura dengan kualitas pendidikan terbaik. Lalu, diikuti oleh
Hong Kong diperingkat kedua. Dari wilayah Eropa Inggris menduduki
peringkat ke 20, disusul Amerika Serikat diposisi 28. Sementara itu,
Indonesia menduduki posisi ke 69 dari 76 negara, diikuti dengan
negara-negara di benua Afrika yang menempati posisi terendah.
(http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/150513_majalah_asia_sek
olah_terbaik, Minggu, 31 Januari 2016).
Yogyakarta adalah kota yang sering disebut sebagai kota pelajar
karena kualitas pendidikan yang terjamin kualitasnya. Memiliki fasilitas
sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan
sudah terakreditasi secara baik di dunia pendidikan Indonesia. Sumber daya
manusia di kota Yogyakarta pun sudah terbukti di dalam dunia pendidikan,
2
terbaik di Indonesia. Yogyakarta diduduki oleh banyak pelajar dari seluruh
Indonesia. Banyak pelajar dari luar kota Yogyakarta merantau ke
Yogyakarta untuk menuntut ilmu, sehingga di Yogyakarta terdapat banyak
kantor pusat bimbingan belajar yang berasal dari Yogyakarta. Setiap
bimbingan belajar yang memiliki ketentuan sendiri untuk membantu para
siswa belajar mengikuti mata pelajaran di sekolah mereka.
Adanya perkembangan pendidikan yang menuntut siswa untuk terus
mengikuti gaya belajar mereka selama di sekolah, tentunya membuat siswa
yang bosan, hal ini menyebabkan turunnya prestasi siswa di sekolah.
Banyak para siswa atau para orang tua untuk mencari pendamping belajar
melalui lembaga bimbingan belajar untuk membantu para siswa mengikuti
materi pelajaran dari sekolah. Di Yogyakarta Lembaga Bimbingan Belajar
sudah semakin banyak bermunculan dan semakin lama semakin
berkembang untuk memperbaiki kualitas pendidik dan sarana belajar yang
mereka miliki. Salah satunya di lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta
bernama Youth Educational Centre (YEC). Bimbingan belajar yang berdiri
sejak tahun 2012 ini memiliki sistem belajar private dan classical. Semua
pengajar berusia dibawah 30 tahun dan memiliki kualitas yang baik sebagai
pendamping belajar siswa, banyak diantara mereka yang masih sekolah di
perguruan tinggi tingkat S1, ada pula yang telah melanjutkan studi ke
tingkat S2. Alasan mengapa lembaga ini bernama Youth Educational
Centre, karena memiliki pengajar yang berusia dibawah 30 tahun. Para
3
siswa, sehingga kedekatan diantara pengajar dengan siswa dapat
mempermudah dan memperlancar proses belajar. Siswa cepat menangkap
materi yang disampaikan oleh pengajar. Memiliki tim pengajar yang berusia
muda dan berkualitas menjadi salah satu keunikan dan keunggulan
bimbingan belajar YEC.
Awal berdirinya bimbel YEC, lembaga tersebut adalah bimbingan
belajar yang melayani para peserta didik yang ingin belajar bahasa asing
seperti bahasa Inggris, Perancis, Jepang, dan Jerman. Seiring berjalannnya
waktu bimbel YEC menambah pelayanan mereka untuk para peserta didik
yang ingin belajar mata pelajaran yang lain seperti Matematika, Fisika,
Kimia, Ekonomi, Akuntasi, dan lain sebagainya. Target peserta didik bimbel
YEC berubah menjadi tingkat SD, SMP, dan SMA. Para pengajar bimbel
YEC diwajibkan untuk dapat menyampaikan materi kepada peserta didik
dengan materi yang telah dikemas menjadi sebuah video animasi menarik
sebagai ganti model pembelajaran manual. Bimbingan belajar YEC pun
memiliki tim pengajar yang dapat datang ke rumah siswa atau dapat
fleksibel untuk datang ke tempat umum seperti cafe atau tempat makan
sesuai keinginan dan kenyamanan siswa, dengan catatan tempat tersebut
dapat dikondisikan untuk menjadi tempat belajar.
Bimbingan belajar YEC ini merupakan bimbingan belajar yang
mengarahkan para peserta didiknya dengan menggunakan tes bakat sidik
4
Assessment) Indonesia. Tes bakat sidik jari DMI ini adalah ilmu atau
metode yang berbasis teknologi canggih guna membaca atau mendeteksi
peta potensi diri melalui sidik jari (fingerprints), sehingga melalui tes ini
dapat menganalisa bakat dan minat dari masing-masing peserta didik.
Kemampuan para peserta didik dalam belajar juga dapat dianalisa melalui
tes tersebut, hal ini mampu memudahkan tim pengajar untuk menyesuaikan
cara belajar siswanya. Tes bakat ini dilakukan ketika siswa mulai bergabung
dengan bimbel YEC. Setelah tes bakat dilakukan, para siswa mendapatkan
hasil dari tes tersebut adalah salah satunya bagaimana karakter atau cara
belajar siswa.
Karakter atau cara belajar siswa dibagi menjadi tiga tipe, yaitu
audio-visual, visual dan taktil/sentuhan/percobaan. Tipe anak yang memiliki cara
belajar audio-visual adalah mereka yang lebih efektif belajar dengan belajar
sambil diiringi dengan musik, berdiskusi, debat, sharing dengan teman,
tentor, atau guru masing-masing. Kemudian, untuk tipe anak dengan cara
belajar visual, mereka cenderung belajar dengan cara melihat, misalnya
dengan menggunakan video, sehingga materi mata pelajaran dapat dikemas
menjadi sebuah video animasi yang dapat memudahkan anak tersebut dalam
memahami materi. Terakhir, anak dengan tipe belajar taktil, mereka harus
lebih banyak berlatih. Berlatih dengan banyak mengerjakan soal-soal atau
percobaan-percobaan. Sehingga tim pengajar YEC berusaha untuk
mengkombinasikan cara mengajar dari ketiga tipe kemampuan atau cara
5
Banyaknya bimbingan belajar di Yogyakarta yang menjadi kompetitor
YEC seperti New Newtron, Gongsin, dan Jogja Education Center. Ketiga
bimbingan belajar tersebut sama-sama bergerak di bidang pendidikan
industri jasa yang mengajarkan para siswa dengan sistem privat tutor dapat
datang ke rumah siswa dan classical. Bimbingan belajar YEC memberikan
treatment untuk para peserta didik dengan tes bakat sidik jari. Tes bakat
sidik jari ini bertujuan agar cara pengajar dapat sesuai dengan cara belajar
siswa dan siswa dapat diarahkan sesuai dengan bakatnya sehingga sedari
dini siswa mampu berkembang dan tahu target yang dituju. Hasil tes bakat
ini berupa rapor lengkap yang kemudian dapat dikonsultasikan dengan
psikolog. Konsultasi bersifat bebas biaya dan waktu, jadi kapanpun siswa
atau wali murid menginginkan konsultasi, tim psikolog bimbel YEC siap
melayani baik saat masih menjadi siswa YEC maupun ketika sudah lulus.
Bimbingan belajar YEC memiliki strategi komunikasi pemasaran
berbeda dari kompetitor lain. Komunikasi pemasaran yang dijalankan
adalah Integrated Marketing Communication (IMC) yang dilakukan dalam
bentuk offline dan online. Komunikasi pemasarandalam bentuk offline yang
dijalankan adalah melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan di
Yogyakarta seperti Cokelat nDalem dan Panda Seaweed. Kunjungan gratis
tersebut dapat diikuti oleh peserta didik YEC dan pelajar umum lainnya.
Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mengenalkan kepada peserta
tentang dunia bisnis, bagaimana memulai suatu bisnis hingga mencapai
6
tersebut untuk mengajarkan peserta tentang kemandirian dan memberikan
pandangan tentang profesi lain seperti berbisnis dan berbisnis dapat
dilakukan oleh siapa saja. Pengalaman dan pelajaran seperti itu dapat
mereka dapatkan langsung dari pemilik perusahaan, sehingga dapat
meyakinkan dan memberikan motivasi kepada peserta tentang dunia bisnis.
Komunikasi pemasaran dalam bentuk lain yang dijalankan oleh
bimbel YEC adalah online. Bimbel YEC menggunakan media sosial LINE
official dan instagram yang dimanfaatkan untuk memperkenalkan jasa yang
dimiliki bimbel YEC dan berbagi motivasi untuk para calon peserta didik
dan peserta didik bimbel YEC sendiri. Selain itu, melalui LINE official
tersebut para calon peserta didik dan para peserta didik bimbel YEC,
sehingga para calon peserta didik dan peserta didiknya dapat secara
langsung bertanya perihal semua sistem pembelajaran di bimbel YEC.
Komunikasi pemasaran yang dimiliki bimbel YEC dalam bentuk offline atau
online tersebut menjadi keunggulan dan pembeda dibanding dengan
kompetitor lain.
Peserta didik lembaga bimbingan belajar YEC setiap tahun semakin
bertambah dengan adanya program-program baru untuk para siswa terutama
siswa kelas XII dan program untuk masuk ke Perguruan Tinggi Nasional
(PTN). Bimbingan belajar YEC ini baru berjalan 3 tahun sudah mampu
bersaing dengan kompetitor yang sudah lama berdiri dan memiliki
7
Diagram 1.1
Jumlah Pendapatan Tahun Ajaran 2012-2015
Diagram 1.2
Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2012-2015
8
Peningkatan pendapatan dan peserta didik yang telah dicapai saat ini
berkat adanya strategi IMC yang telah dijalankan bimbel YEC sejak awal
tahun berdiri sampai sekarang. Beberapa prestasi pun telah diraih oleh
bimbel YEC, sehingga YEC dapat dikenal masyarakat memiliki keunggulan
di bidang pendidikan perusahaan industri jasa. Hal tersebut menjadikan
peneliti tertarik untuk mengangkat bimbel YEC sebagai bahan penelitian.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah “Bagaimana strategi Integrated Marketing Communication (IMC) bimbingan belajar Youth Educational Centre (YEC) dalam meningkatkan
jumlah peserta didik?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai masalah yang telah dirumuskan maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan strategi Integrated Marketing
Communication (IMC)bimbingan belajar Youth Educational Centre (YEC)
dalam meningkatkan jumlah peserta didik.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis
Sebagai referensi pemahaman sehingga dapat memberikan
pemikiran tentang strategi Integrated Marketing Communication
(IMC) yang merupakan salah satu topik utama dari suatu kajian ilmu
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menjadi sarana dalam mengembangkan cara
berpikir ilmiah dan rasional dalam rangka mengkaji lebih dalam
tentang strategi Integrated Marketing Communication (IMC).
b. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan informasi dan masukan kepada
perusahaan untuk mengambil langkah dan keputusan serta
sebagai bahan untuk mengevaluasi program yang berkaitan
tentang startegi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan
jumlah peserta didik.
E. KAJIAN TEORI
1. Konsep Dasar Integrated Marketing Communication (IMC)
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan
misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi
pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya,
yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses di mana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antarindividu, atau antara
organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di
mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan
10
bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau
kliennya. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi; iklan, tenaga
penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan
produk, direct-mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat
komunikasi lainnya (Shimp, 2003:4).
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah proses
pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program
komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan
efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya.
IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan
pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu
merek atau perusahaan adalah jalur potensial untuk menyampaikan
pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua
bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh
pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC
berawal dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik
kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan
metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang
persuasif (Shimp, 2003:24).
Sedangkan menurut four As (the American Association of
11
pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang
mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi, misalnya
iklan, direct response, promosi penjualan, dan humas dan
memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak
komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan (Sulaksana,
2003:30).
Menurut Shimp (2003:24-29) ada lima ciri yang melekat pada
filosofi dari aplikasi dari komunikasi pemasaran terpadu, antara lain:
a) Mempengaruhi perilaku
Untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya.
Komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar
mempengaruhi kesadaran mereka atau “memperbaiki” perilaku
konsumen terhadap merek. Menggerakkan orang untuk
bertindak.
b) Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan (prospect)
Prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan
kemudian berbalik kepada komunikator merek untuk
menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam
mengembangkan program komunikasi persuasif. IMC
menghindari pendekatan inside out (dari perusahaan kepada
pelanggan) dalam mengidentifikasi bentuk penghubung mereka
12
(outside-in) untuk menentukan metode komunikasi yang paling
baik dalam melayani kebutuhan informasi pelanggan, serta
memotivasi mereka untuk membeli suatu merek.
c) Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’ IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan
seluruh “kontak” yang menghubungkan merek atau perusahaan
dengan pelanggan mereka sebagai jalur untuk menerangkan
segala jenis media penyampai pesan yang diraih pelanggan dan
menyampaikan merek yang dikomunikasikan melalui cara yang
mendukung.
d) Berusaha menciptakan sinergi
Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian,
promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan
satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk
menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat
membuat konsumen melakukan aksi. Kegagalan dalam
mengkoordinasi semua elemen komunikasi dapat menghasilkan
pengulangan upaya yang sia-sia atau lebih buruk lagi pesan yang
kontradiktif, mengenai merek.
e) Menjalin hubungan
Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan
terjadinya hubungan antara mereka dengan pelanggannya.
13
bahwa IMC adalah kunci dari terjadinya hubungan tersebut.
Lebih menguntungkan untuk menjalin dan mempertahankan
hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dibandingkan
dengan mencari pelanggan baru.
Langkah pertama yang harus diambil dalam merencanakan
IMC adalah melakukan review atau kajian ulang terhadap
rencana pemasaran serta tujuan yang hendak dicapai.
2. Langkah-Langkah Promosi Terpadu
Menurut Rangkuti (2009:66) ada enam tahap dalam proses
membuat perencanaan IMC, antara lain:
a. Mengidentifikasi Target Audiens
Dalam tahap ini yang penting dilakukan terlebih dahulu adalah
membuat segmentasi pasar. Kegiatan ini mengelompokkan pelanggan
atau prospek sesuai dengan karakteristik, gaya hidup, kebutuhan,
keinginan maupun alasan produk/jasa yang ingin mereka beli. Setelah
melakukan segmentasi, selanjutnya dengan menentukan segmen mana
yang paling potensial untuk dijadikan target market. Targeting
berfokus pada:
1) Pelanggan sekarang yang memiliki kecenderungan untuk
membeli kembali atau mebgajak orang lain utnuk
14
2) Pelanggan atau prospek yang memiliki kesamaan
karakteristik dengan produk/jasa yang ingin ditawarkan.
3) Penentuan targeting harus tepat, sehinggan target market
yang dituju akan semakin jelas dan fokus. Semakin jelas
siapa target market yang dituju, maka semakin mudak
menentukan startegi yang sesuai untuk menarik perhatian
target market.
b. Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT adalah evaluasi
mengenai kekuatan, kelemahan semua indikator internal atau
indikator yang dapat dikendalikan perusahaan. Sedangkan,
analisis peluang dan ancaman adalah analisis semua indikator
eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
c. Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan harus mengikuti prinsip SMART, yaitu:
Specific: semakin spesifik tujuan yang ingin dicapai,
maka akan semakin baik.
Measurable: tujuan harus dapat diukur.
Achieveable: tujuan tersebut harus dapat dicapai.
Realistic: tujuan harus realistik berdasarkan kondisi
15
Time: tujuan harus ditetapkan batas waktu
pencapaiannya.
Penyusunan tujuan harus berfokus pada pelanggan. Sebab
tujuan yang baik adalah yang dapat meningkatkan penjualan,
meningkatkan frekuensi konsumsi pelanggan, meningkatkan
loyalitas pelanggan, meningkatkan word of mouth serta
peningkatan brand equity.
d. Menentukan Strategi dan Taktik
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan sedangkan
taktik adalah tindakan yang bersifat taktis sesuai dengan kondisi
lapangan dalam menunjang strategi yang sudah ditetapkan.
Berikut adalah tahap-tahap dalam menyusun strategi:
Memilih komunikasi pemasaran dan media yang
tepat.
Memilih ide yang kreatif.
Menjual strategi dengan alasan yang kuat.
e. Menyusun Budget
Budget dari aspek keuangan merupakan biaya, tetapi dari
aspek komunikasi pemasaran budget merupakan investasi. Ada
berbagai macam metode dalam menentukan besarnya budget
untuk kegiatan pemasaran, yaitu:
16
Berdasarkan tingkat pengembalia investasi.
Berdasarkan strategi dan program yang sudah
ditentukan.
Berdasarkan tingkat persaingan
f. Melakukan Evaluasi Efektivitas
Kegiatan evaluasi efektivitas program-program promosi
yang sudah berjalan perlu dilakukan secara periodik. Kegiatan
evaluasi efektivitas yang perlu dilakukan adalah:
Melakukan market testing.
Mengukur efektivitas pesan iklan yang disampaikan.
Mengukur feedback yang diperoleh dari pelanggan.
Evaluasi yang dilukan secara periodik dan sistematis akan
meningkatkan kemampuan perusahaan menjadi lebih baik dan
menjadikan perusahaan sebagai learning organization.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:115) ada enam
langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan
promosi terpadu yang efektif, antara lain:
a) Mengenali Audiens Sasaran
Seorang komunikator pemasaran memulai
pekerjaannya dengan sasaran yang tertanam jelas dalam
benaknya. Sasarannya bisa saja pembeli potensial atau
17
pembelian atau mereka yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan itu. Audiensnya bisa saja individu,
kelompok, masyarakat tertentu, atau masyarakat pada
umumnya. Audiens sasaran sangat berpengaruh terhadap
keputusan yang akan diambil komunikator, apa yang akan
dilakukan, bagaimana mengatakannya, kapan
mengatakannya, di mana mengatakannya, dan siapa yang
akan mengatakannya.
b) Menetapkan Tujuan Komunikasi
Setelah audiens sasaran ditentukan, komunikator
pemasaran harus memutuskan respon seperti apa yang
dicari. Komunikator pemasaran perlu mengetahui di mana
audiens sasaran sekarang berdiri dan sampai sejauh mana
mereka harus dipengaruhi. Sasaran mungkin berada di
salah satu dari enam tahap kesiapan pembeli, tahap yang
biasanya dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian.
Tahap-tahap ini meliputi kesadaran, pengetahuan, rasa
suka, preferensi (keberpihakan), keyakinan, dan
pembelian.
c) Merancang Pesan
Setelah menetapkan respon audiens yang
dikehendaki, komunikator beralih ke pembuatan pesan
18
perhatian (attention), mempertahankan minat (interest),
membangkitkan keinginan (desire), dan memperoleh
tindakan (action).
Dalam merangkai pesan, komunikator pemasaran
harus menyelesaikan tiga masalah: apa yang dikatakan (isi
pesan), dan bagaimana mengatakannya (struktur dan
format pesan).
d) Memilih Media
Komunikator harus memilih saluran komunikasi.
Terdapat dua tipe utama saluran komunikasi, yaitu pribadi
dan nonpribadi. Saluran komunikasi pribadi adalah saluran
yang digunakan oleh dua orang atau lebih berkomunikasi
langsung satu sama lain, bisa lewat tatap muka, seseorang
yang berbicara di depan audiens, lewat telepon, atau
melalui surat. Sedangkan, saluran komunikasi nonpribadi
adalah media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi
atau umpan balik, meliputi media, atmosfer, dan
acara-acara penting.
e) Menyeleksi Sumber Pesan
Dampak pesan pada audiens sasaran juga
dipengaruhi oleh cara audiens sasaran memandang
pengirimnya. Pesan yang disampaikan oleh sumber yang
19
f) Mengumpulkan Umpan Balik
Setelah mengirimkan pesan, komunikator harus
meneliti pengaruh pesan tersebut pada audiens. Ini
mencakup menanyakan kepada audiens sasaran, apakah
mereka mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya,
hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana pendapat
mereka mengenai pesan tersebut, dan sikap mereka,
sebelum dan sesudah melihat pesan, terhadap produk serta
perusahaan.
3. Bauran Promosi (Promotion Mix) dalam IMC
Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
tadinya tidak mengenal menjadi mengenal, sehingga menjadi pembeli
dan tetap mengingat produk tersebut (Saladin, 1991: 66).
Sedangkan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:120)
promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam melaksanakan
produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk memegaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian
20
Kegiatan promosi menarik perhatian, oleh karena tujuan
pertama promosi adalah menjual sesuatu, melalui komunikasi dengan
pasar (Stanton, 1996:155).
Promosi adalah bentuk pemasaran yang sangat penting bagi
suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan serta meningkatkan kualitas penjualan produk atau jasa
kepada konsumen. Dalam mempromosikan produk atau jasa yang
mereka miliki, suatu perusahaan menggunakan media sebagai
penyalur pesan yang akan disampaikan kepada khalayak.
Semakin meningkatnya dan berkembangnya bentuk promosi
yang dapat digunakan dengan berbagai kemudahan dan keunikan
mengharuskan perusahaan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan
perusahaan serta yang diinginkan oleh konsumen. Dalam
melaksanakan kegiatan promosi diperlukan strategi-strategi yang tepat
agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat mencapai target yang
telah ditentukan dan diharapkan.
Bauran promosi adalah kombinasi dari berbagai kegiatan
promosi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan suatu produk
atau jasa dan dapat lebih dikenal oleh masyarakat tentang produk atau
jasa yang dipasarkan, sehingga dapat memaksimalkan kegiatan
promosi yang dijalankan.
Dalam bauran promosi terdiri dari delapan model komunikasi
21
a) Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk
gagasan, barang atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2001:153).
Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk
membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa
yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang
jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk
membeli atau menggunakan jasa tersebut (Lupiyoadi dan
Hamdani, 2009:120).
Iklan memiliki sebuah pesan atau informasi dari perusahaan
yang menggunakan media yang dapat disampaikan kepada
masyarakat, agar masyarakat atau target konsumen dapat
terbujuk atau terpengaruh dengan promosi yang dibawa iklan
dari perusahaan tersebut. Tujuan periklanan adalah untuk
memberi informasi, membujuk dan mengingatkan.
Adapun pembagian iklan berdasarkan media menurut
Madjadikara (2005:52-53) yang digunakan terbagi dua, yaitu
iklan above the line dan iklan below the line:
1) Iklan media above the line adalah media yang bersifat
massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak
sasaran berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara
22
yaitu: surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio, dan
internet.
2) Iklan below the line adalah iklan yang menggunakan media
khusus. Yang termasuk media-media below the line adalah:
leaflet, poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of
purchase (POP), sticker, shop sign, flyers, display, dan
lain-lain.
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa. Kalau iklan
menyodorkan alasan untuk membeli suatu produk atau jasa,
maka promosi penjualan menekankan alasan mengapa kita harus
membeli sekarang juga (Kotler dan Amstrong, 2001:173).
Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak
dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk
mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang
ditargetkan sebagai alat promosi lainnya dengan menggunakan
bentuk yang berbeda (Saladin, 1991: 81).
Alat-alat yang digunakan dalam promosi penjualan adalah
sampel, kupon, paket harga, hadiah, barang promosi,
penghargaan atas kesetiaan, Promosi point-of-purchase, kontes,
23
c) Hubungan Masyarakat (Public Relations) dan Publisitas
Membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik
perusahaan. Hal ini dicapai dengan memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun “citra korporasi”, dan menangani
atau mengatasi rumor, dan kegiatan-kegiatan yang tidak
menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2001:181).
Publisitas adalah usaha memacu permintaan secara
non-personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh orang atau organisasi
yang memetik manfaat dari publikasi ini. Biasanya publisitas ini
berbentuk memuji suatu produk, jasa atau organisasi. Cara ini
dinamai “plug” (pengisi waktu, ruangan, kolom) yang disiarkan dalam bentuk cetakan, siaran radio atau tv, atau bentuk siaran
umum lain (Stanton, 1996:137).
Hubungan masyarakat (public relations) merupakan usaha
terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau
pendapat golongan terhadap badan usaha tersebut. Pasar sasaran
bagi usaha hubungan masyarakat adalah “khalayak umum”,
umpamanya pelanggan, instansi Pemerintah, atau penduduk
yang berdiam dekat organisasi yang berpromosi itu (Stanton,
1996:138).
Alat-alat untuk hubungan masyarakat adalah berita,
profesional humas menemukan atau membuat berita yang
24
stafnya. Pidato yang dapat menciptakan publisitas produk dan
perusahaan. Alat hubungan yang lain masyarakat yang lain
adalah acara istimewa seperti program pendidikan yang
dirancang untuk mencapai dan menarik masyarakat sasaran.
d) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi langsung dengan konsumen perorangan yang
menjadi sasaran untuk memperoleh tanggapan yang segera.
Dengan demikian, para pemasar langsung berkomunikasi
langsung dengan pelanggan, sering berdasarkan satu-lawan-satu
secara interaktif. Perusahaan pengepos langsung dan
telemarketes mengumpulkan nama pelanggan dan menjual
barang mereka terutama melalui pos dan telepon. Sekarang
teknologi pusat-data (database) yang ditingkatkan dan media
baru komputer, modem, mesin faks, e-mail, internet, dan jasa
online memungkinkan untuk melakukan pemasaran langsung
yang lebih canggih (Kotler dan Amstrong, 2001:242).
e) Word of Mouth
Dalam hal ini peranan seseorang sangat penting dalam
mempromosikan jasa. Pelanggan akan berbicara kepada
pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya
dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut
25
dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya (Kotler &
Keller, 2012:478).
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat
yang berhubungan dengan keunggulan dan pengalaman
membeli atau menggunakan produk atau jasa. Bentuknya seperti
orang ke orang atau chatroom.
f) Penjualan personal (Personal Selling)
Alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu
dalam proses pembelian, khususnya dalam membentuk
preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alat ini melibatkan
interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga setiap
orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik pihak lain
dan melakukan penyesuaian diri dengan cepat (Kotler dan
Amstrong, 2001:129).
Penjualan personal mempunyai keuntungan karena lebih
luwes. Tenaga-tenaga penjualan dapat menyesuaikan penawaran
penjualan mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
perilaku pelanggan masing-masing. Selain itu tenaga penjualan
dapat segera mengetahui reaksi pelanggan terhadap penawaran
penjualan dan dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di
26
F. RISET TERDAHULU
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang
strategi Integrated Marketing Communication (IMC) antara lain adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Windarta Nugraha (2014) yang
membahas tentang strategi komunikasi pemasaran terpadu XT-Square
dalam mengokohkan brand produk kerajinan dan kesenian
XT-Square. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
tersebut dilaksanakan di XT-Square. Jumlah informan dua orang.
Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa dalam mengokohkan
brand produk kerajinan dan kesenian XT-Square, PD. Jogjatama
Visesha memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran
menjadi satu kesatuan. Tidak hanya memadukan elemen bauran
komunikasi, perusahaan ini juga melakukan kegiatan perencanaan
strategi komunikasi pemasaran terpadu yang efektif dan efisien. Para
konsumen cukup antusias dan loyal terhadap kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh PD. Jogjatama Visesha, sehingga berpengaruh
pada peningkatan penjualan dan image yang positif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Media Gustriani (2012) yang
membahas tentang strategi komunikasi pemasaran terpadu Hotel Inna
Garuda dalam menghadapi persaingan pasar. Metode penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut dilaksanakan di Hotel
Inna Garuda Yogyakarta. Jumlah informan dalam penelitian ini
27
dalam menghadapi persaingan pasar, sejauh ini Hotel Inna Garuda
memadukan berbagai elemen komunikasi pemasaran terpadu untuk
memberikan sinergi dan kesempatan lebih untuk bertemu dengan
pelanggan dan calon pelanggan serta menanamkan citra positif. Hotel
Inna Garuda melaksanakan elemen-elemen komunikasi pemasaran
seperti advertising, sales promotion, public relations dan publication,
personal selling, direct marketing dan interactive marketing.
3. Penelitian yang dilakukan Sholehatun Nasha (2010) yang membahas
tentang strategi komunikasi pemasaran terpadu dalam mengokohkan
brand Dagadu Djogdja. Metode penelitian ini adaah kualitatif
deskriptif. Penelitian tersebut dilaksanakan di PT. Aseli Dagadu
Djogdja Yogyakarta. Jumlah informan dua orang. Hasil penelitian
tersebut menjelaskan bahwa dalam mengokohkan brand, perusahaan
ini memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasaran
menjadi satu kesatuan dan mengkombinasikan berbagai teknik
marketing communication. Melaksanakan program kegiatan humas
dan publisitas; penyelenggaraan event, bulletin internal, maintaining
stakeholder, kampanye “Kapan ke Jogja Lagi?” dan kerjasana dengan berbagai media di Indonesia.
Tabel diatas menjelaskan komponen-komponen apa saja yang ada di
dalam riset terdahulu, terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Ada beberapa poin yang terlihat sama antara riset terdahulu
28
jelas dalam memadukan elemen bauran promosi seperti penelitian ini
menggunakan advertising, sales promotion, PR, direct marketing, word of
mouth, dan personal selling, tetapi yang digunakan oleh Media Gustriani
seperti advertising, sales promotion, public relations dan publication,
personal selling, direct marketing dan interactive marketing. Perbedaan
juga terlihat dari penelitian ini yang mengambil objek penelitian bimbingan
belajar Youth Educational Centre dalam meningkatkan jumlah peserta didik.
Bimbingan belajar Youth Educational Centre memiliki inovasi dalam
memberikan suasana belajar yang lebih menyenangkan dengan
memanfaatkan beberapa cafe di Yogyakarta sebagai tempat belajar.
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
metode penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Sedangkan
metode yang dipilih adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif
(penggambaran) yang berupa fakta-fakta tertulis maupun lisan dari
setiap perilaku orang-orang yang dicermati.
Metode penelitian deskriptif merupakan prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
29
masyarakat, dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
bagaimana adanya.
Menurut Rakhmat (2001:25), penelitian deskriptif bertujuan
sebagai berikut:
a) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan
gejala yang ada.
b) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek
yang berlaku.
c) Membantu perbandingan atau evaluasi.
d) Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan
datang.
Data penelitian deskriptif hanyalah menjelaskan situasi atau
peristiwa. Oleh karena itu, analisa dilakukan adalah mengacu pada
kegiatan promosi di Bimbingan Belajar Youth Educational Centre.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncananakan akan dilaksanakan di Bimbingan
Belajar Youth Educational Centre yang beralamat di Jalan Poncowolo
no. 15 Wirobrajan, Yogyakarta. Jangka waktu penelitian dibatasi
30
3. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini terdiri dari Director of Youth
Educational Centre dan beberapa peserta didik. Alasan memilih
informan diatas karena individu berhubungan dengan objek penelitian
dan diharapkan subyek mampu memberikan data dan informasi sesuai
permasalahan peneliti. Informan penelitian ini adalah Hafidh Rifky
Adiyatna sebagai Direktur Youth Educational Centre, Ismail Jiwo
Atmoko sebagai Marketing, dan beberapa peserta didik dan
masyarakat sekitar diluar konsumen dan pihak perusahaan.
4. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian didapat dengan
cara bertanya secara langsung dengan orang-orang yang bersangkutan
dengan obyek penelitian. Secara umum sumber data dibagi menjadi
dua, yaitu:
a) Data Primer
Sumber data primer diperoleh langsung dari subjek
penelitian yang berhubungan langsung dengan penelitian yang
diangkat. Data yang diperoleh dari responden utama dapat
berupa wawancara, dokumen perusahaan , dan hasil pengamatan
catatan di lapangan.
b) Data Sekunder
Peneliti mengutip dari sumber lain dengan tujuan untuk
31
tertulis lainnya yang berhubungan dengan gambaran umum
organisasi dan struktur organisasi. Data tersebut digunakan
untuk mendukung koherensi data yang diperoleh dengan
mengutip dari sumber lain yang bertujuan untuk melengkapi
data primer. Contoh data sekunder yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah buku-buku sebagai pijakan teori.
5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk menggali
data/pengetahuan mengenai strategi integrated marketing
communication yang dibangun bimbingan belajar Youth
Educational Centre (YEC) dalam upaya meningkatkan jumlah
peserta didik. Metode wawancara mendalam dipilih dalam
penelitian ini.
Berdasarkan pendapat Singarimbun dan Efendi,
wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi untuk
mendapatkan informasi dengan cara bertanya kepada responden
atau narasumber (Singarimbun dan Efendi, 1987:192).
Wawancara dilakukan dengan subjek penelitian terdiri dari
Direktur Youth Educational Centre serta para peserta didik.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang
32
dokumenter memegang peranan sangat penting. Sebenarnya
sejumlah besar fakta dan data sosial tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi. Dokumen dibagi menjadi dua,
yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi (Bungin, 2007:121).
Pada proses dokumentasi, peneliti menggunakan
dokumen-dokumen dari pihak bimbingan belajar Youth
Educational Centre berupa material promosi seperti brosur,
folder, foto, company profile, serta menggunakan laporan
tahunan yang telah disusun guna penambah data.
6. Teknik Analisis Data
Setelah wawancara dan dokumentasi untuk
mengumpulkan data, maka dilakukan reduksi data. Reduksi data
adalah memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi
potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengcoding,
menyusunnya menjadi kategori (memoing), dan merangkumnya
menjadi pola dan susunan yang sederhana (Daymon dan
Holloway, 2008:369).
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan
adalah metode analisis data kualitatif dengan
menggeneralisasikan fenomena kebenaran tersebut pada suatu
peristiwa dan mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil
yang telah diperoleh menjadi suatu rangkaian hubungan terkait
33
7. Uji Validitas Data
Teknik uji validitas data yang digunakan adalah teknik
Triangulasi Data yang artinya upaya untuk mengecek kebenaran
data tertentu yang diperoleh dari sumber lain (Moleong,
2002:178). Pendapat tersebut mengandung makna bahwa
dengan menggunakan model Triangulasi data dapat
mempertinggi validitas, memberi kedalaman hasil penelitian,
sebagai pelengkap apabila data yang diperoleh dari sumber
pertama masih ada kekurangan. Agar data yang diperoleh ini
semakin dapat dipercaya, maka data yang diperoleh tidak hanya
dari satu sumber saja tetapi juga berasal dari sumber-sumber lain
yang terkait dengan subyek penelitian.
Triangulasi data yang peneliti terapkan dalam penelitian
ini adalah dengan membandingkan data-data yang peneliti
dapatkan dari hasil wawancar dan dokumentasi yang tentu saja
data tersebut berhubungan dengan strategi integrated marketing
34
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. PROFIL BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
Bimbingan Belajar Youth Educational Centre (Bimbel YEC)
merupakan lembaga bimbingan belajar untuk pelajar SD, SMP, dan SMA.
Bimbingan belajar ini didirikan tahun 2012 oleh alumni program studi
kimia Universitass Gadjah Mada, Hafidh Rifky Adiyatna. Keprihatinan
terhadap minat belajar, keluhan terhadap kurang cocoknya pelajar dengan
gurunya yang sudah tidak muda lagi, serta rasa bosan yang mereka rasakan
dalam belajar di sekolah membuat Hafidh berpikir keras untuk membantu
mereka sekaligus memanfaatkan peluang ini. Tahun 2012 Bimbel YEC
berdiri dengan empat anggota tim, yakni Hasan Hadi, Wuria Dwi Pawestri,
dan Fea Punini Mayangsari. Empat sekawan tersebut disamping memiliki
hobi yang sama yakni mengajar, juga tertarik di dunia bisnis.
Bimbel YEC sebagaimana dilihat dari namanya, memiliki filosofi
kumpulan pemuda bersemangat membara (Youth) yang tertarik di dunia
pendidikan baik akademis maupun non akademis (Educational), memiliki
konsep fresh dan fun. Pengajar bimbel YEC merupakan mahasiswa tingkat
akhir maupun fresh graduate dengan usia maksimal 30 tahun. Harapannya
35
bentuk animasi, kartun, video, dan audio siswa mendapat pembelajaran
yang berbeda dan lebih menarik dibanding yang didapat di sekolah.
Bimbel YEC memiliki tagline “cerdas mencerdaskan” hal ini
dimaksudkan, YEC mencerdaskan siswa-siswi nya baik secara akademis
maupun non akademis dengan cara yang cerdas. Bimbel YEC memberikan
lebih dari sekedar bimbingan belajar di kelas, rumus, buku, seperti hal nya
di bimbingan belajar lain.
Bimbingan belajar YEC memberikan treatmen dan fasilitas yang
lengkap yakni, sebelum masuk proses belajar mengajar siswa dianalisa
dulu tipe belajar, bakat, tipe berkomunikasi, dan karakternya dengan alat
tes bakat sidik jari. Tes ini bertujuan agar cara pengajar dapat tepat sesuai
dengan cara belajar siswa dan siswa dapat diarahkan sesuai dengan
bakatnya sehingga sedari dini siswa mampu berkembang dan tahu target
yang dituju. Hasil tes bakat ini berupa rapor lengkap yang kemudian dapat
dikonsultasikan dengan psikolog. Konsultasi bersifat bebas biaya dan
waktu, jadi kapanpun siswa atau wali murid menginginkan konsultasi, tim
psikolog bimbel YEC siap melayani, baik saat masih menjadi siswa YEC
maupun ketika sudah lulus. Itu adalah hal yang dilakukan bimbel YEC
sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses mensukseskan siswa-siswi.
Brand image yang akan diusung di YEC adalah dengan “Youth” nya atau pemuda-pemudanya. Dimana semua program dan event yang YEC
36
B. VISI DAN MISI BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
1. Visi
Menjadi bimbingan belajar terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia
dengan mengedepankan kualitas pemahaman siswa, pendidikan
karakter, dan pengembangan soft skill.
2. Misi
Memberikan metode belajar yang fresh dan fun
Mengarahkan peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya dalam mencapai kesuksesan baik secara
akademis maupun non akademis
Memberikan edukasi pada siswa dan orang tua mengenai
potensi yang dimiliki siswa dan cara mengoptimalkannya.
3. PROGRAM-PROGRAM UNGGULAN a. Program FOKUS
Program yang YEC susun untuk kelas 8,9 SMP dan 11, 12
SMA. Berdasarkan pengalaman kami dalam mensukseskan
siswa-siswi kelas 12 menuju kampus idamannya, kami menyususn
sebuah program khusus dengan metode belajar FUNNY
LEARNING, yang dikemas apik dan mudah dimengerti.
37
siswa masuk hingga kenaikan kelas, ujian nasional, dan atau lulus
seleksi masuk Universitas.
Tujuan program FOKUS antara lain:
1) Memberikan pendampingan belajar intensif pada
siswa.
2) Memberikan pengarahan, pendampingan, dan solusi
untuk siswa dalam menentukan keberlanjutan studi
maupun karir.
3) Mensukseskan siswa dalam ulangan harian, ujian
semester, ujian nasional, hingga tes seleksi masuk
Universitas.
Fasilitas program FOKUS antara lain:
1) Jadwal belajar 3x seminggu @pertemuan 100 menit
2) Treatment belajar yang disesuaikan dengan karakter
belajar siswa
3) Tentor sarjana dan master alumni Universitas
ternama
4) Tentor tamu Dosen UGM
5) Gratis Tes bakat sidik jari DMI (senilai Rp1.500.000,-)
6) Konsultasi dan pendampingan pemilihan jurusan
kuliah
38
8) Ruang kelas nyaman 1 kelas maksimal 10 siswa
9) Modul rangkuman materi dan kumpulan soal
b. Program Privat Reguler
Merupakan program privat maupun grup bidang mata
pelajaran sekolah dan bahasa asing dengan materi yang disesuaikan
standar sekolah dan nasional. Waktu belajar adalah 90-120 menit
dengan lokasi belajar menyesuaikan siswa. Belajar bisa dilakukan
di rumah, sekolah, perpustakaan, maupun tempat lain. Pilihan mata
pelajaran:
SD : Semua mata pelajaran
SMP : Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Bahasa Inggris
SMA : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika,
Kimia, Biologi, Ekonomu/Akuntansi, Geografi
Umum : Bahasa Jepang, Bahasa korea, Bahasa Jerman, Bahasa
Mandarin, Bahasa Perancis
c. Program Privat Ekselen
Merupakan program khusus privat individu bidang mata
pelajaran sekolah berjaminan dengan materi yang disesuaikan
standar sekolah dan nasional. Pilihan mata pelajaran:
SD : Semua mata pelajaran
39
SMA : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika,
Kimia, Biologi, Ekonomu/Akuntansi, Geografi
Benefit program ekselen:
1) Student priority (prioritas pelayanan siswa, 98% jadwal
terpenuhi)
2) Jaminan nilai rapor naik atau uang kembali 100%
3) Jaminan nilai UN > 8 atau uang kembali 100%
4) Evaluasi turin siswa
DISKON 50% tes bakat sidik jari DMI dan GRATIS konsultasi
psikolog anak intensif soal latihan harian, ujian, dan prediksi.
d. Program Class on Cafe (COC)
Merupakan program privat maupun grup bidang mata
pelajaran sekolah dan bahasa asing dengan materi yang disesuaikan
standar sekolah dan nasional. Waktu belajar adalah 90-120 menit
dengan lokasi belajar di cafe yang sudah disediakan.
SD : Semua mata pelajaran
SMP : Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Bahasa Inggris
SMA : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika,
40
Benefit program COC:
1) Siswa mendapatkan pengalaman belajar baru yang
menyenangkan di beberapa cafe.
2) Siswa dapat belajar dengan santai namun tetap serius.
3) Mendapatkan potongan harga untuk memesan menu
makanan yang berada di cafe.
4. LOKASI BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
Lokasi menjadi salah satu faktor penting untuk menentukan
pangsa pasar bagi bisnis industri jasa dalam bidang pendidikan.
Mudah untuk diakses oleh para konsumen menjadi salah satu tujuan
penetapan lokasi strategis. Bimbingan belajar Youth Educational
Centre terletak di Jalan Poncowolo no. 15 Wirobrajan, Yogyakarta.
5. FASILITAS UMUM UNTUK PESERTA DIDIK
Ruang kelas
Pendingin ruangan (AC)
Proyektor/LCD
Speaker
Papan tulis
Modul belajar
41
Alat tes bakat sidik jari
Konsultasi psikologi
Konsultasi tugas dan PR
Tanya jawab online melalui line, instagram, dan facebook
6. STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
a. Director : Hafidh Rifky Adiyatna S.Si
b. Finance : Dra. Chotimah M.Si
c. Human Resorces Department : Ditya Tiwi Safira
d. Administration : Anang Yulianto
e. Marketing : Ismail Jiwo Atmoko S.IP
Afan Anas Al Hakim S.E
Berikut ini adalah beberapa deskripsi tugas dari masing-masing
jabatan di Bimbingan Belajar Youth Educational Centre:
a) Director
Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional
departemen yang terdapat dalam bimbingan belajar Youth
Educational Centre.
b) Finance
Bertanggung jawab atas pencatatan penerimaan dan
pengeluaran uang yang dihasilkan oleh bimbingan belajar
42
c) Human Resorces Department (HRD)
Tugas dan tanggung jawab departemen ini adalah
menerima, menyeleksi, dan mengatur masalah
ketenagakerjaan di bimbingan belajar Youth Educational
Centre.
d) Administration
Tugas jabatan ini adalah mengatur jadwal para peserta didik
dengan para tim pengajar serta menjadi garda depan saat
prosesi pendaftaran, memberikan informasi dari peserta
didik, dan kelengkapan fasilitas.
e) Marketing
Bertanggung jawab dalam mengatur, mengkonsep, dan
menjalankan pemasaran bimbel YEC untuk mendapatkan
peserta didik. Media yang digunakan adalah media online
dan offline.
7. KEUNGGULAN BIMBINGAN BELAJAR YOUTH
EDUCATIONAL CENTRE
a. Bimbingan belajar satu-satunya yang menggunakan analisa bakat
sidik jari untuk menentukan tipe belajar dan target capaian siswa
dengan fasilitas konsultasi SEUMUR HIDUP.
b. Pengajar dengan usia maksimal 30 tahun yang terlatih dan
43
c. Metode belajar FUNNY LEARNING, yakni kombinasi dari
penggunaan audio visual dengan kuis yang dapat menambah minat
siswa dalam belajar.
d. Pendampingan siswa dari awal semester hingga diterima di
universitas ternama (untuk program FOKUS).
e. Konsultasi dan pendampingan dengan psikolog dalam memilih
jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat.
f. Program berjaminan nilai UN sesuai target.
8. PENGHARGAAN YANG TELAH DIRAIH BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE
Dua tahun terakhir ada beberapa penghargaan yang diraih oleh bimbel
YEC antara lain :
Perusahaan jasa dan perdagangan terbaik DIY Jateng karya
mahasiswa pada penghargaan Wirausaha Muda Mandiri, 2015
Pemuda pelopor bidang pendidikan, yang dalam hal ini
diwakilkan oleh Direktur Hafidh Rifky Adiyatna S.Si yang