• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. DUA SYNERGY COMUNICATIONS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGGUNAAN JASA EVENT ORGANIZER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. DUA SYNERGY COMUNICATIONS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGGUNAAN JASA EVENT ORGANIZER"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS

PT. DUA SYNERGY COMUNICATIONS DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH PENGGUNAAN

JASA EVENT ORGANIZER

Diajukan Oleh :

NAMA : Chairunnisa Nasution

NIM : 2014-41-021

MATA KULIAH : HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA

(2)

NAMA NIM

Kampus I : JI. Hang Lekir I / 8 Jakarta Pusat 12070 Telp. 7261433 Fax. 7252685 Kampus II: JI. Swadarma Raya No. 54 Ulujami Jakarta Selatan Telp. 58902927, 58902928

fikom@moestopo.ac.id ewww.moestopo.ac.id "#@fikomupdmb llfikomupdmb1964

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Chairunnisa Nasution 2014-41-021 PROGRAM STUDI KONSENTRASI JUDUL SKRIPSI llmu Komunikasi Hubungan Masyarakat

Strategi Marketing Public Relations PT. Dua Synergy Comunications dalam Meningkatkan Jumlah Penggunaan Jasa Event Organizer

Telah memenuhi persyaratan untuk diuji baik dari segi isi maupun segi teknis.

PANITIA PEMBIMBING SK

M.Si.

Pembimbing I; ' nggal:

~(0:.l.

..

~.C?.\~

... .

Ors. Gunawan. M.lkom

Pembimbing II; Tanggal: ..

?:~

.

./.~

. ./ ..

~9.~~---···

Mengetahui

Ketua Program Studi llmu Komunikasi UPDM (B)

·~

.·~

(3)

NAMA NIM

Kampus I : JI. Hang Lekir I / 8 Jakarta Pusat 12070 Telp. 7261433 Fax. 7252685 Kampus II: JI. Swadarma Raya No. 54 Ulujami Jakarta Selatan Telp. 58902927, 58902928

fikom@moestopo.ac.id ewww.moestopo.ac.id W'@fikomupdmb llfikomupdmb1964

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Chairunnisa Nasution 2014-41-021 PROGRAM STUDI KONSENTRASI JUDUL SKRIPSI llmu Komunikasi Hubungan Masyarakat

Strategi Marketing Public Relations PT. Dua Synergy Comunications dalam Meningkatkan Jumlah Penggunaan Jasa Event Organizer

Telah dipertahankan di hadapan penguji yang diadakan pada hari Selasa 19 Februari 2019 dan dinyatakan LULUS.

PANITIA PENGUJI

Dr. Novita Da ayanti, S.Sos .• M.Si

Pe~uji I;

Tanggal : ..

~

.. .

t?Y.1!?.

.t.9 ... .

Mengetahui,

Y os orta eliala S.Sos. M.Si

enguji II;

anggal:

.'l::?lt!.'Y.~.l.i

...

Dekan Fakultas llmu Komunikasi UPDM (B)

(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Dua Synergy Communications. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama).

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Dua Synergy Communications. Peran strategi komunikasi pemasaran dalam mempromosikan jasa event organizer sangat di butuhkan, dimana perusahaan harus mampu mempromosikan baik lewat media, internet, ataupun secara langsung. Strategi Komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kelengkapan skripsi ini.

(5)

wawasan informasi kita di bidang komunikasi.

Jakarta, Februari 2019

Chairunnisa Nasution

(6)

Swt sehingga penulis diberikan kelancaran dalam proses penyelesaian ksipsi. Atas segala perjuangan serta upaya penulis dan didukung dari berbagai pihak yang memotivasi penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Akhir kata,penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Kedua orang tua bapak (Hamzah Nasution, SE) dan Ibu (Agustini, SE) serta kakak dan adek serta ponakanku (Sofina Rutami Nasution, Nurjannah Hamzah Nasution dan Muhammad Fadhlan Nasution dan abangku Daniel Rigan, ponakanku Alfatih Hamzah, Danillo Prince Rigan) yang tiada hentinya memberikan motivasi dan doa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) : Prof. Dr. Rudi Harianto, MM, M.Sn

3. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.DR. Moestopo (Beragama) : Dr. Prasetya Yoga Santoso. MM

4. Dosen Pembimbing I : H.M.Saefullah, S.Sos, M.Si yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini serta atas waktu luang yang diberikannya selama bimbingan.

5. Dosen Pembimbing II :Drs. Gunawan, M.Ikom, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

7. Dosen penguji II Drs. Yos Horta Meliala, S.Sos.,.M.Si yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga .

8. Bapak Drs. Freddy Richardo, S.Sos.,M.Si yang selalu memberikan motivasi sampai skripsi terselesaikan.

9. Bapak Rialdo Rezeky MLT, S.Sos.,M.Si yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sampai skripsi terselesaikan

10. Seluruh dosen FIKOM Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis

11. Ibu Devi selaku Manager PT. Dua Synergy Communications, terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan penelitian

12. Sahabat-sahabat : Dinda Afnita , Feby Sarah Ramona, Tuty Amelia , hairunnisah , mutiara ribka, Dinda Dianna, , ardhan Harzandy, Tacha, Dola, Eldi R. S Chaniago, Prawira Mayer dan Posman Noel yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Akhir kata, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik manfaat akademis dan manfaat praktis.

Jakarta, Februari 2019

Chairunnisa Nasution iv

(8)

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 6 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 6 1.4 Tujuan Penelitian ... 7 1.5 Signifikansi Penelitian ... 7 1.5.1 Manfaat Akademis ... 7 1.5.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN TEORI .. 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori ... 12

2.2.1 Komunikasi ... 12

2.2.2 Pengertian Marketing Public Relations ... 17

2.2.3 StrategiKomunikasi ... 23

2.2.4 Event ... 33

2.2.5 Pengertian Jasa ... 37

2.3 Teori ... 42

2.3.1 Teori 7 Step Whalen’s ... 42

2.4 Bagan Alur Pikir ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

3.1 Paradigma Penelitian ... 43 v

(9)

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.6 Teknik Keabsahan Data ... 56

3.7 Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 61

4.1.1 Sekilas Perusahaan ... 61

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 62

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Dua Synergy Communications ... 4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ... 64

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 66

4.3.1 Menganalisis dan objects Strategi Marketing Public Relations PT. Dua Synergy Communication ... 66

4.3.2 Strategy dan Targets ... 70

4.3.3 Messages dan Tactics ... 78

4.3.4 Evaluasi ... 84

4.4 Pembahasan dan Analisis ... 87

BAB V PENUTUP ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

Gambar 2.1 Model dasar sistem komunikasi marketing public

relations ... 21 Gambar 2.3.1 Whalen’s 7 step strategic planning process ... 47

(11)

1. Transkrip Wawancara 2. Dokumentasi

3. Surat Keterangan Penelitian

(12)

ABSTRAK

Nama : Chairunnisa Nasution

Nim : 2014 – 41 – 021

Judul Skripsi : Strategi Marketing Public Relations PT. Dua Synergy

Communications dalam Meningkatkan Jumlah

Penggunaan Jasa Event Organizer Jumlah Halaman : 5 Bab + 97 halaman

Bibliografi : 25 Buku + website

Pembimbing : 1. H.M.Saefullah, S.Sos, M.Si 2. Drs. Gunawan, M.Ikom

Penelitian ini mengambil judul “Strategi Marketing Public Relations PT. Dua Synergy Communications dalam Meningkatkan Jumlah Penggunaan Jasa Event Organizer”

Peran strategi Marketing Public Relations dalam mempromosikan jasa event organizer sangat di butuhkan, dimana perusahaan harus mampu mempromosikan baik lewat media, internet, ataupun secara langsung. Strategi Komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan. Pertanyaan dalam penelitian ini Bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT Dua Synergy Communication dalam meningkatkan penjualan jasa sebagai Event Organizer? Sedangkan tujuan 1.) Strategi Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer. 2) Faktor yang menghambat Strategi Marketing public Relations PT. Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa sebagai Event Organizer. 3) Strategi Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer.

Penelitian ini menggunakan konsep Fours 7 Step Whalen’s metodologi kualitatif bersifat deskriptif. Paradigma yang digunakan paradigma konstruktivisme. Untuk teknik pengumpulan data yaitu melakukan wawancara mendalam (depth interview), dimana wawancara tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya serta dapat dipertanggung jawabkan. Maka peneliti melakukan wawancara dengan key informan. Kemudian data yang dikumpulkan dianalisis dan diinterpretasikan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diamati, melalui data display, data conclusion drawing dan data verifikasi.

(13)

mengamati penggunaan Bauran marketing 7 Step Whalen’s dengan menggunakan unsur-unsur secara kreatif untuk tujuan meningkatkan kuantity klien.

Tahap kedua membuat sebuah perencanaan Marketing Public Relations sesuai dengan segmentasi dan target pasar potensial dengan menerapkan unsur-unsur bauran marketing secara komprehensif, sehingga dapat menarik perhatian publik untuk menggunakan jasa Event Organizer.

Tahap ketiga Event Organizer sesuai kebijakan manajemen telah menerapkan dan melaksanakan bauran pemasaran yang dikemas dengan baik, sehingga pesan komunikasi pemasaran mudah diterima dan oleh khalayak sesuai segmentasi dan target pasar perusahaan jasa Event Organizer.

Tahap keempat (terakhir) peneliti melakukan evaluasi pasca pelaksanaan teori bauran pemasaran untuk penyelenggaraan sebuah event, melalui pengkoordinasian (mempertemukan produsen dengan konsumen) melalui penyelenggaraan sebuah event yang dilaksanakan Public Relations

Dua Synergy Communication dengan melakukan pengukuran tingkat kepuasan klien melalui wawancara, sehingga dari hasil wawancara tersebut digunakan untuk evaluasi untuk penyelenggaraan event yang akan datang.

Kata Kunci : Strategi Marketing Public Relations

(14)

ABSTRAK Nama : Chairunnisa Nasution Nim : 2014 – 41 – 021

Thesis Title : Public Relations Marketing Strategy PT. Dua Synergy Communications in Increasing the Amount of Use of Event Organizer Services

Number of Pages : 5 Chapters + 97 pages Bibliografi : 25 Books + website

Advisor : 1. H.M.Saefullah, S.Sos, M.Si 2. Drs. Gunawan, M.Ikom

This research is entitled "Public Relations Marketing Strategy of PT. Two Synergy Communications in Increasing the Number of Use of Event Organizer Services "

The role of the Marketing Public Relations strategy in promoting event organizer services is urgently needed, where companies must be able to promote through the media, the internet, or directly. This Communication Strategy is a combination of communication planning and communication management, to achieve these objectives the communication strategy must be able to show how the tactical operations must be carried out. Questions in this study What is PT Dua Synergy Communication's marketing communication strategy in increasing sales of services as an Event Organizer? the objectives are 1.) PT Dua Synergy Communications' Public Relations Marketing Strategy in increasing the number of Event Organizer service users. 2) Inhibiting Factors Marketing Strategy Public Relations PT. Two Synergy Communications in increasing the number of service users as Event Organizer. 3) PT Dua Synergy Communication’s Public Relations Marketing Strategy in increasing the number of Event Organizer service users.

This study uses the Fours 7 Step Whalen’s concept of descriptive qualitative methodology, and the paradigm used by the constructivism paradigm.

(15)

with the key informant, then the data that has been collected will be analyzed and interpreted to obtain an overview of the observed variables, through display data, conclusion drawing data and verification data.

The results of the analysis will be obtained that the Work Process of Public Relations Event services company Organizer Two Synergy Communication in implementing the Public Relations Marketing Strategy, the first stage begins with the use of segmentation, target and positioning. Then the researchers observed the use of the 7 Step Whalen marketing mix by using creative elements for the purpose of increasing the client's quantity.

The second stage is the Public Relations Marketing planning process that is in accordance with the segmentation and potential market targets by applying the elements of the marketing mix comprehensively, so that this process can attract public attention to use the Event Organizer services. The third stage of the Event Organizer according to management policy has implemented and implemented a marketing mix that has been implemented well, so the message of marketing communication is very easily accepted and by the appropriate segmentation audience and the target market for Event Organizer service companies.

The fourth stage (last) the researcher conducts an evaluation after the implementation of marketing mix theory for organizing an event, through coordination (bringing together producers and consumers) through the implementation of an event held by Public Relations Two Synergy Communication by measuring client satisfaction levels through interviews, so that interviews it is used for evaluating the implementation of upcoming events.

The Keywords: Public Relations Marketing Strategy

(16)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Chairunnisa Nasution

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ tanggal lahir : Medan, 30 Juli 1995

Alamat : Jl. Nila Gg. Nila I, RT. 004/001, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Telepon/ HP : 081281862150

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B)

NIM : 2014 – 41 – 021

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :

Judul : Strategi Marketing Public Relations PT. Dua

Synergy Communications dalam Meningkatkan Jumlah Penggunaan Jasa Event Organizer

Pembimbing I : HM. Saefullah, S.Sos, M.Ikom Pembimbing II : Drs. Gunawan, M.Ikom

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan Duplikasi dan Skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup

(17)

Yang menyatakan

Chairunnisa Nasution

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah yang menggembirakan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang barang maupun jasa, baik itu skala kecil maupun besar. Salah satunya adalah Event Organizer.

Dalam hal ini yang di maksudkan dengan Event Organizer lebih mengarah pada profesi, yaitu suatu lembaga baik formal maupun non formal, yang di percaya untuk melakukan kegiatan. Misal; peluncuran suatu produk baru, pesta, seminar, pagelaran musik, dan lain sebagainya, di sesuaikan dengan permintaan pengguna jasa atau inisiatif Event Organizer sendiri.Harrison (2008, p. 416)

Di sini yang membedakan sebuah event organizer dalam bentuk kepanitiaan (in-house production) dan event organizer yang mengarah pada profesi, dapat di lihat dari keberlangsungan event organizer

tersebut. Apabila dalam bentuk kepanitiaan, setelah kegiatan selesai dilaksanakan maka selesai pula tugas orang-orang yang terlibat di dalam kepanitiaan. Sedangkan dalam event organizer yang mengarah pada profesi, meskipun kegiatan telah berakhir, akan tetapi kegiatan orang-orang di dalamnya akan tetap berlangsung.

(19)

Menurut pakar manajemen Rhenald Kasali (2010 : 18), bahwa

Event Organizer adalah “bisnis yang menerapkan konsep manajemen secara berkesinambungan dan konsisten dalam mengeksplorasi dunia entertainment sedalam–dalamnya”. Yang dibangun dari sebuah tim yang mencatat every single detail dari proses memilih acara, mengemas acara, memenuhi pembayaran, mengurus perizinan, meyakinkan keamanan pelaksanaan, merekam gejolak keinginan pasar, serta menyiapkan teknologi dan marketing public relationsnya, sampai pada event report (laporan pertanggung jawaban) atau evaluasi.

Pada zaman sekarang ini, bisnis di bidang Event Organizer juga sudah mulai banyak di Indonesia khususnya di Jakarta. Maka dari itu persaingan dalam bisnis ini juga semakin banyak dan berat. Sehingga dibutuhkannya beberapa strategi Marketing Public Relations yang mampu meningkatkan penjualan jasa tersebut.

Peran strategi Marketing Public Relations dalam mempromosikan jasa event organizer sangat di butuhkan, dimana perusahaan harus mampu mempromosikan baik lewat media, internet, ataupun secara langsung. Sehingga banyak mendapatkan klien baik yang besar atau pun yang kecil. Menurut Effendy (2004:32) juga menjelaskan bahwa strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(20)

Dari pernyataan diatas bahwa strategi komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak) sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak langsung atau menggunakan media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif.

Marketing public relations adalah proses merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi informasi dan impresi yang kredibel. Seperti halnya iklan, hubungan masyarakat (public relations) juga menjadi kiat marketing public relations penting. Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, namun juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan masyarakat besar. Banyak perusahaan kini membentuk Divisi Marketing Public Relations untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau produknya. Dengan mengikuti training ini, diharapkan para peserta dapat memahami strategi dan teknik-teknik menjalankan Marketing Public Relations secara efektif dan terintegrasi guna memperoleh hasil maksimal.

Marketing Public Relations (MPR) penekannanya bukan pada selling (seperti kegiatan periklanan), namun pada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek produk, Jasa, perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh nasabah. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif bila dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dari iklan yang biasa. MPR memberi penekanan pada aspek

(21)

manajemen dari marketing public relations dengan memperlihatkan kesejahteraan nasabah (Saka Abadi, 1994:46)

Oleh karenanya peran Marketing Public Relations merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Marketing Public Relation harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi. Oleh sebab itu alasan penulis meneliti tentang Marketing Public Relation adalah karena Marketing Public Relation mempunyai keterkaitan yang sangat penting tentang perkembangan suatu perusahaan baik dari proses merencanakan, melaksanakan dan mngevaluasi program yang mendorong minat dan kepuasan konsumen melalui komunikasi informasi dan impresi yang kredibel.

Dalam penelitian yang sedang peneliti lakukan penggunaan strategi marketing public relations telah dilakukan oleh perusahaan event organizer di Jakarta, dan yang dijadikan sebagai objek kajian penelitian yakni PT. Dua Synergy Communications. Perusahaan ini terletak di Komplek Duta Mas Fatmawati C2 No.9 Jl. R.S. Fatmawati, Jakarta Selatan – 12150 Indonesia. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2003 yang di pimpin oleh Abi W. Farman. PT. Dua Synergy Communications sudah memiliki banyak klien semenjak berdiri, diantaranya Nielsen, BCA, Bayer, Panasonic Gobel Awards, McLaren, Ferrari dll.

PT. Dua Synergy Communications juga memiliki tim public relations sendiri, tim ini di ketuai oleh Bapak Arie Wibowo. Tim ini

(22)

bertugas untuk mengatur segala marketing public relations, serta sekaligus menjadi pemecah masalah yang ada di internal maupun eksternal perusahaan. Dalam tim Public Relations PT. Dua Synergy Communications terdapat bagianPublic Relations, yakni yang bertugas untuk memasarkan jasa Event Organizer dari perusahaan. Jenis jasanya pun terdiri dari pengelolaan Event untuk perusahaan, untuk wedding, bahkan hingga rapat pun juga mampu dikelola oleh perusahaan ini.

Public Relations PT. Dua Synergy Communications juga melakukan marketing public relations tidak hanya melaui secara langsung saja, namun juga menggunakan media online seperti internet, yakni menggunakan website sebagai wadahnya. Untuk mewujudkan keinginan dari perusahaan pemakai jasa Event Organizer tentu harus ada tujuan yang ingin dicapai, misalnya event menjadi daya tarik bagi masyarakat, jumlah khalayak yang menghadiri dan datang sangat banyak, khlayak sangat antusias dengan rangkaian acara, alur dari rangkaian acara mampu membawa emosi khlayak kearah yang diinginkan, dan tentu saja rangkaian acara diharap dapat berjalan dengan baik tanpa adanya masalah yang cukup signifikan (Megananda dan Wijaya, 2009:5).

Event organizer harus mempersiapkan secara matang pelaksanaan event sesuai dengan tujuan yang ingin diraih oleh

perusahaan. Proses para event yaitu pembuatan konsep,

pengembangan konsep, pembuatan bentuk-bentuk kreatif sebagai daya tarik tertentu bagi masyarakat untuk datang ke event, artis dan kru dalam

(23)

menjadi hal terpenting yang harus dikerjakan oleh event organizer sehingga event terlaksana dengan maksimal.

Sehingga dengan demikian, seorang public relations harus bisa membuat ataupun memiliki strategi marketing public relations yang tepat dan efektif. Agar strategi tersebut dapat memberikan profit terhadap perusahaan PT. Dua Synergy Communications.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah mengenai bagaimana strategi marketing public relations sebagai Event Organizer oleh public relations PT. Dua Synergy Communications. Sehingga bisa mendapatkan banyak klien yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memuat pertanyaan penelitian yang di harapkan dapat ditemukan jawabannya setelah peneliti melakukan penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana strategi Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer?

(24)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui:

1. Strategi Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer

2. Faktor yang menghambat Strategi Marketing public Relations PT. Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa sebagai Event Organizer.

3. Strategi Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer.

1.5 Kegunaan penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti tentunya memiliki manfaat, baik secara akademis maupun praktis, Keseluruhan manfaat tersebut dirumuskan di bawah ini.

1.5.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan kehumasan dan konteks strategi public relations.

1.5.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa, masyarakat atau pihak lainnya yang sedang melakukan penelitian tentang strategi

(25)

Marketing Public Relations PT Dua Synergy Communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Menurut Pohan, kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain lain yang terdapat di perpustakaan. Ini perlu dilakukan untuk memeriksa apakah ada orang lain yang memikirkan hal yang bertalian dengan masalah yang meliputi perhatian kita. Andi Prastowo (2011:162), Metode Penelitian Kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian.

Peneliti mencoba untuk menyajikan data penelitian sejenis terdahulu yang penelitian sebelumnya juga bergerak pada bidang

Public Relations. Penelitian menitik beratkan pada Strategi Marketing

Public Relations PT. Dua Synergy Communications dalam

memasarkan jasa event organizer. Untuk lebih memfokuskan gambaran strategi berikut disajikan data penelitian terdahulu serta hasil penelitiannya yang juga menyajikan tema yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

(27)

Tabel 2.1.1

Matrik Penelitian Sebelumnya

Keterangan Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3 Nama penulis dan

tahun penelitian Agung Rezkina Pramesti (2012) Dwitasari Diyanti (2012) Chairunisa Nasution (2018)

Judul penelitian Strategi Marketing

Public Relations Telkomsel Surakarta Dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan Startegi Marketing Public Relations dalam Proses Rebranding (studi mengenai perubahan apartement menara salemba batavia menjadi menteng square) Strategi Marketing public relations PT. Dua synergy communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer

Tujuan penelitian Untuk mengetahui

bagaimana strategi marketing public relations telkomsel dalam mempertahankan loyalitas pelanggan telkomsel Identifikasi proses rebranding Menara Salemba Batavia menjadi Menteng Square oleh Bahama Group dalam perspektif MPR Strategi marketing public relations PT. Dua synergy communications dalam meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer Teori yang digunakan

Three ways strategy 9 step of PR 7 Steps Whalen's

(28)

Public Relations Telkomsel untuk menjaga loyalitas pelanggannya yaitu menggunakan strategi Pull, Push, Pass.Bentuk dan alat

kegiatan marketing public relations Grapari Telkomsel iklan: Above the line dan Below the line. Events,yaitu melalui on air special events dan off air special events. Community network menunjukkan bahwa, strategi rebranding Menara Salemba batavia berhasil dalam tingkat produk, akan

tetapi kurang optimal dalam tingkat hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan. menunjukkan bahwa Strategi Marketing Public relations di anggap mempunyai peran penting bagi perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengguna jasa Event Organizer

(29)

2.2 Kerangka Teori dan Konsep 2.2.1 Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” dalam bahasa Inggris

“communication” berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau

communicatio atau communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengandemikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatuupaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Little John & Foss (2011: 3), “komunikasi adalah salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-benar terhubung dengan semua kehidupan kemanusiaan, sehingga kadang-kadang kita mengabaikan penyebaran, kepentingan, dan kerumitannya”.

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang–orang lainnya atau khalayak. Riswandi, Ilmu Komunikasi (2009: 1).

Menurut Harold Laswell komunikasi adalah merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. Who says what in which channel to whom and with what effect. Riswandi,

(30)

Ilmu Komunikasi (2009: 2). Menurut Mulyana (2004:3) komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.

Jadi komunikasi adalah cara untuk berhubungan antara satu individu dengan individu lainnya dengan cara verbal ataupun non verbal. Dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan dan diterima dengan baik. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi, kita tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik.

2.2.1.1 Fungsi Komunikasi

Mengacu kepada fungsi komunikasi Effendy (2011: 8) yang menyatakan fungsi komunikasi adalah:

1. To inform yaitu untuk menyampaikan informasi atau pesan yang akan disampaikan.

2. To educate yaitu untuk mendidik para khalayak melalui suatu informasi atau pesan dan juga untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat.

3. To entertain yaitu untuk menghibur dengan adanya informasi atau pesan–pesan.

4. To influence yaitu untuk mempengaruhi seseorang / masyarakat sehingga merubah pola perilakunya dan pikirannya.

Jadi keempat fungsi komunikasi tersebut merupakan fungsi dasar dari proses komunikasi. Dalam proses komunikasi setiap orang yang menyampaikan pesan menginginkan feedback atau timbal balik dari penerima pesan.

(31)

Tetapi terkadang para penerima pesan pun kurang memperhatikan isi pesan sehingga proses komunikasi menjadi terhambat bahkan pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik, sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Menurut peneliti, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau informasi melalui sarana atau media tertentu dan ditujukan kepada orang tertentu. Esensi komunikasi terletak pada proses,yakni suatu aktivitas yang melayani hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.

Komunikasi merupakan proses yang universal dalam berinteraksi sosial. Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi dengan cara atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud serta emosi yang dinyatakan dalam simbol-simbol dengan orang lain.

Komunikasi dilakukan untuk menciptakan suatu pemahaman baru yang akan terjadi apabila informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak baik dari pihak pengirim maupun pihak penerima pesan. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dan dengan berkomunikasilah hal tersebut dapat terpenuhi. Komunikasi kemudian berkembang menjadi suatu ilmu yang memiliki beberapa sub ilmu. Ilmu komunikasi merupakan bagian

(32)

dari ilmu sosial yang terdiri dari beberapa sub ilmu. Ilmu komunikasi merupakan bagian dari ilmu sosial.

2.2.1.2 Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari - hari tentu memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda- beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta saling pengertian, sebagai berikut :

1.Perubahan sikap (Attitude change) 2.Perubahan pendapat (Opinion change) 3.Perubahan prilaku (Behavior change)

4.Perubahan sosial (Social change) (Effendy, 2007 : 8)

Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut itu, maka sebelumnya harus diteliti, apa yang menjadi tujuan dilakukanya komunikasi itu. Tujuan komunikasi menurut Widjaja adalah :

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain. Ini dimaksudkan, apakah kita menginginkan orang lain mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini tentunya cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pernyataan saja.

3. Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau agar mereka mau bertindak (Widjaja, 2000:67).

(33)

2.2.1.3 Proses Komunikasi

Komunikasi tidak pernah terlepas dari sebuah proses, oleh karena itu apakah pesan dapat tersampaikan atau tidak tergantung dari proses komunikasi yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslan bahwa : “Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak” (Ruslan, 2006:81).

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu : 1. Proses komunikasi secara primer

Yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahasa. Hal ini jelas karena bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain (apakah itu berbentuk ide, informasi atau opini baik mengenai hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan pada waktu yang lalu yang akan datang).

2. Proses komunikasi secara sekunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alatatau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena komunikasi

(34)

sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan komunikan yang banyak. Surat, telephon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

2.2.2. Pengertian Marketing public relations

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) menyatakan The process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return. (Definisi tersebut mengartikan bahwa,Marketing public relations adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya).

Menurut Hasan (2013:4), “Marketing public relations adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Menurut Jhon w. Mullins & Orville C. Walker, Jr (2013:5),

marketing is a social process involving the activities necessary to enable iondividuals and organizations to obtain what they need and want through exchange with others and to develop ongoing exchange relationships.(Definisi tersebut mengartikan bahwa Marketing public relations adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan yang diperlukan mengaktifkan individuals dan organisasi untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui bertukar dengan lain dan mengembangkan hubungan bertukar berkelanjutan).

(35)

Beberapa definisi marketing public relations yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa marketing public relations adalah suatu proses sosial atau fungsi organisasi dalam kegiatan bisnis yang bertujuan untuk menyalurakan atau mendistribusikan barang-barang dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen. Tujuan marketing public relations adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya, idealnya marketing public relations menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia.

2.2.2.1 Konsep Inti Marketing public relations

Marketing public relations merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Konsep marketing public relations menghendaki bahwa kegiatan dalam perusahaan harus diarahkan pada tujuan pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengertian konsep marketing public relations menurut Kotler (2012:17) adalah sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara efektif dan efisien dibanding pesaing.

Konsep marketing public relations menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan, maka harus diketahui

(36)

kebutuhan pelanggan karena dengan mengetahui kebutuhan pelanggan akan lebih mudah dalam memuaskan pelanggan. Konsep marketing public relations mempunyai 3 (tiga) unsur pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Orientasi pada konsumen Perusahaan harus memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal-hal yang peru diperhatikan dalam penerapan orientasi konsumen adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani.

b. Memiliki kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

c. Menentukan produk atau program marketing public relations.

d. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang baik.

2. Integritas marketing

a. Beberapa departemen dalam perusahaan harus mengerti bahwa tindakan yang mereka ambil memiliki pengaruh yang besar terhadap perusahaan, untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan.

b. Dalam kegiatan marketing public relations ada penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga , saluran distribusi, dan promosi.

Dalam hal ini perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, dengan cara memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen harus terus dilakukan, agar konsumen menjadi puas dan perusahaan dapat memperoleh laba dalam jangka panjang yang sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

(37)

2.2.2.2 Komunikasi Marketing public relations

Menurut Kennedy (2006:4) “Komunikasi Marketing public relations adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan marketing public relations sebuah perusahaan. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan itu sendiri dan frekuensi penyajian pesan tersebut”,

“Komunikasi marketing public relations (Marketing Communication) merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi marketing public relations, guna meraih segmentasi yang lebih luas.Atau dapat dikatakan juga sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk (barang/jasa) yang dimiliki perusahaan.” (Kennedy, 2006:10)

Sebagai dasar pengembangan kegiatan promosi adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini seseorang, lembaga – lembaga, atau masyarakat dapat saling mengadakan interaksi. Di bidang marketing public relations ini kita akan mengetahui komunikasi dengan definisi sebagai berikut :

”Komunikasi Marketing public relations menurut Swastha dan Irawan (2005:345) adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang marketing public relations serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak agar lebih baik.

Semua pihak yang terlihat dalam proses komunikasi marketing public relations melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, berbicara, sampai tercipta hubungan yang saling memuaskan. Adapun unsur – unsur yang terdapat

(38)

dalam sistem komunikasi marketing public relations itu dapat dilihat dari Gambar 2.1

Gambar 2.1 Model dasar sistem komunikasi marketing public relations

Sumber : Swastha dan Irawan, Manajemen Marketing public relations Modern, Liberty, Yogyakarta, (2005 : 346)

Komunikasi yang efektif dapat merubah tingkah laku, atau memperkuat tingkah laku yang sudah diubah sebelumnya. Proses adopsi sangat berkaitan dengan masalah komunikasi yang efektif karena menyangkut keputusan menerima atau adopsi atau menolak produk atau ide dari pihak konsumen. Proses adopsi yang dilakukan oleh individu menurut Swastha dan Irawan (2005:345) melalui beberapa tahap :

a. “Kesadaran. Pembeli kurang potensial mengetahui tentang suatu produk tetapi kurang mendetail. Ia bahkan tidak mengetahui tentang kegunaan produk tersebut atau bagaimanakah memakainya.

b. Minat.Jika potensial tersebut menjadi berminat, maka ia berusaha mengumpulkan informasi dan fakta tentang produk yang bersangkutan

c. Evaluasi.Ia mulai menguji mental dengan menerapkan produk tersebut ke dalam kondisi pribadinya.

Sumber Penjual penerimaan Sumber Pembeli penerimaan Berita Mendengarkan bereaksi -Menganggapi - mendengarkan

Keinginan atau kebutuhan Informasi

Persuasi Negoisasi

(39)

d. Percobaan.Pembeli dapat membeli produk tersebut untuk mencoba penggunaannya. Jika pembeli tidak dapat mencoba terlebih dahulu karena terlalu mahal atau sulit diperoleh, maka ada kemungkinan menemui beberapa kesulitan di kemudian hari.

e. Keputusan.Pembeli harus mengambil keputusan baik menerima ataupun menolak. Jika dalam tahap evaluasi dan percobaan penggunaan pembeli merasa puas, maka kemungkinan besar ia akan menerima atau mengadopsi f. Konfirmasi. Meskipun pembeli tersebut mengambil

keputusan untuk menerima suatu produk, namun ia dapat terus mempertimbangkan kembali keputusannya”. Telah disebutkan bahwa tujuan dari komunikasi marketing public relations atau lebih dikenal dengan promosi yaitu memberitahu atau membujuk.Oleh karena itu promosi dilakukan oleh perusahaan dapat diarahkan untuk mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pembeli agar bersedia membeli.Dapat pula perusahaan mengadakan promosi lanjutan untuk meningkatkan pembeli tentang pengalaman yang baik sehingga dapat membantu dalam mengkonfirmasikan keputusannya.

Dalam mengelola suatu sistem komunikasi marketing public relations memerlukan suatu rancangan strategi dan program-program penjualan yang efektif dan efisien. Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye perusahaan dan promosi yang paling baik adalah promosi yan dilakukan oleh pelanggan yang puas. Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut pada bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya

(40)

ini yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan perusahan.

2.2.3 Strategi Komunikasi 2.2.3.1 Strategi

Strategi berasal dari kata yunani yaitu strategos dan menunjuk pada keseluruhan peran komandos seperti sebuah komando umum militer. Dalam bisnis, strategi menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.

Menurut Onong Uchjana Effendy, “Pada hakikatnya strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.” Sedangkan menurut pandangan John P. Simandjuntak, “Strategi adalah cara untuk meyelesaikan sesuatu secara jangka panjang, luas, besar dan menyeluruh.”

Menurut Philip Kotler, yang diterjemahkan oleh Jaka Wasana, mendefinisikan strategi dalam perencanaan hingga pelaksanaan sebuah program yang telah ditentukan. Strategi meliputi kegiatan perencanaan, kordinasi dan pengarahan secara umum melalui program yang telah dibuat agar semua tujuan utama dari program itu dapat tercapai, strategi juga harus dijabarkan ke dalam program khusus yang diterapkan secara efisien dan diperbaiki jika gagal mencapai tujuan.

(41)

Strategi umumnya berkaitan dengan proses penyelenggaraan suatu program atau hal-hal lainnya, pemilihan strategi yang tepat diperlukan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan penindakannya untuk jangka panjang, hal ini dilakukan agar para pelaku kegiatan memiliki arah dalam mengambil keputusa yang harus dipilih dalam mencapai suatu misi yang dikehendaki.

Sebuah strategi adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan diditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian. Inilah dasar terbangunnya program taktis dan memindahkan perusahaan dari posisi yang ada sekarang menuju pada posisi yang diinginkan pada akhir program.

2.2.3.2 Strategi Marketing Public Relations

Menurut Oliver (2007, p.4) Public Relation adalah

manajemen reputasi organisasi. Public Relation mengindentifikasi persepsi yang dipegang oleh organisasi dan memberi informasi mengenai kinerja organisasi kepada semua audiens yang relevan. Public Relations menyangkut pengembangan reputasi yang pantas untuk sebuah organisasi, yang didasarkan pada kinerja. Reputasi ini tidak harus baik, tetapi hanya diperoleh organisasi ini.

(42)

2.2.3.2.1 Penerapan Public Relation

Ke dalam Marketing Menurut Soemirat dan Elvinaro (2008, p.99), idealnya bahwa antara PR dan marketing itu secara struktural sama-sama memiliki department (divisi) sendiri - sendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahan. Menurut meskipun antara public Relation dan marketing secara filosofi berbeda. Public Relations bertujuan untuk membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling ) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep " marketing public relations" (MPR). Kriyantono (2008, p.57)

Menurut Ardianto (2009, p.120-p.121) masuknya bidang Public Realtions ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi, dan banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubah cara marketing dengan memasukan Public Relations ke dalamnya disebabkan oleh :

1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah

(43)

2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa.

3. Adanya kesan negatif kepada konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan

4. perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen

5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus

dipelihara dan ditingkatkan.

2.2.3.3 Tujuan Marketing Public Relations

Menurut Suparmo (2011, p.57), (sic) pengguna marketing Public Relations dilakukan ketika :

1. Memposisikan perusahaan sebagai leader dan ahli di bidangnya (advertorial)

2. Membangun kepercayaan konsumen 3. Introduksi produk baru

4. Menghidupkam kembali dan repositioning produk yang sudah mentas,

5. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama 6. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama 7. Melibatkan orang dengan produk

(44)

8. Melibatkan orang dengan produk 9. Membuka pasar baru

10. mencapai pasar sekunder 11. memperkuat pasar lemah 12. Mendorong pencapaian iklan

13. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan 14. Menembus kesemrawutan banyaknya iklan

15. menjadikan iklan sebagai berita

16. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan Menurut Kotler dan Keller (2007, p.279) [sic] Marketing Public Relations atau MPR dapat membangun kredibilitas dengan menyampaikan pesan dalam konteks editorial. Marketing Public Relations dapat membantu untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur dengan cerita mengenai produk baru sebelum diluncurkan. Marketing Public Relation menghabiskan biaya promosi karena marketing public relaltions menghabiskan biaya yang lebih rendah dari pada surat langsung dan iklan media.

2.2.3.4 Peranan Marketing Public Relations

Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi menurut Rosady Ruslan :

1.

Menumbuh-kembangkan kesadaran konsumennya

(45)

2.

Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan

3.

Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.

4.

Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.

5.

Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.

6.

Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.

7.

Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata masyarakat / publik.

(46)

8.

Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. 9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu

kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang. (Ruslan, 2002:262).

Strategi perencanaan Public Relations atau strategi planning

menurut Cultip-Center-Broom, dalam buku Manajemen Public Relations: Strategi menjadi Humas Profesional seperti di kutip oleh Morrisan mengatakan pengertian Strategi perencanan di Bidang Public Relations/humas adalah

1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program 2. Melakukan identifikasi khalayak penentu

3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan di pilih dan

4. Memutuskan strategi yang akan di gunakan.(2008:153)

Morrisan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations : Strategi menjadi humas profesional, mempersiapkan ada beberapa langkah yaitu :

1. Programming

Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

(47)

2. Penjadwalan(Scheduling)

Menentukan waktu yang di perlukan untuk melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran.

3. Anggaran (Budgeting)

Menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

4. Pertanggung Jawaban

Menetapkan siapa yang akan mengawasi pemenuhan tujuan,yaitu pihak yang menyatakan tujuan sudah tercapai atau belum.

5. Tentative plane

Menguji dana merevisi rencana sementara sebelum rencana tersebut dilaksanakan.(2010:154)

Walau begitu tujuan utamanya adalah menjalin hubungan baik antara pihak perusahaan dengan publiknya (pelanggan). Hubungan baik tersebut bukan semata-mata demi kepentingan perusahaan saja melainkan untuk keuntungan dua belah pihak, perusahaan menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik itu publik atau pelanggan menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik tersebut

(48)

2.2.3.5 Tujuan Marketing Public Relations.

Tujuan Marketing Public Relations menurutRosady Ruslandalam buku Manajemen Public Relations, yaitu:

1. Menumbuhkan citra perusahaan positif public eksternal atau masyarakat dan konsumen

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan

3. Mengembangkan sinergi fungsi marketing public relations dengan public relations

4. Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merek

5. Mendukung bauran marketing public relations (2010:239)

Ada tujuh tolak ukur kegiatan Marketing Public

Relationsmenurut Philip Kotlerdan Kevin Lane Keller, yaitu:

1. Publikasi (publications). Publikasi yaitu perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli atau konsumen yang dituju. Yang termasuk didalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, Koran perusahaan, majalah dan materi audio visual. 2. Identity Media. Identity Media yaitu perusahaan perlu

(49)

dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.

3. Events. Events yaitu perusahaan bisa menarik perhatian mengenai prodak baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar, pameran, kompetisi, konteks dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau dari masyarakat luas.

4. News (berita). Salah satu tugas utama marketing public relations adalah untuk membuat media tertarik memuat berita dan hadir dalam konferensi pers.

5. Pidato (speeches). Semakin tinggi kebutuhan

perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memeberikan pengarahan diasosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk membicarakan soal penjualan prodak maupun jasa, dan dapat membangun citra perusahaan..

6. Public Service Activities (berperan sebagai aktivitas sosial). Public Service Activities (berperan sebagai aktivitas sosial) yaitu perusahaan bisa membangun citra

(50)

yang positif dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam kegiatan sosial dan dalam hal- hal yang positif.

7. Pensponsoran (sponsorship) Pensponsoran

(sponsorship ) yaitu perusahaan bisa memasarkan barang maupun jasa mereka dengan menseponsori acara olah raga atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya. (2010:248-249)

Publik sasaran Marketing Public Relations meliputi pelanggan, konsumen, dan masyarakat. Sehingga berdasarkan prndapat telahdikemukakan, Marketing Public Relations dapat dipandang sebagaikomunikasi eksternal organisasi dengan pelanggan, konsumen, danmasyarakat baik secara langsung tanpa media dan tidak langsungmenggunakan media

2.2.4 Event

Pengertian event, menurut Jim Macnamara yang dikutip Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, adalah

“sebuah kegiatan yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk. Ajang tersebut dapat didesain untuk menunjukkan fakta bahwa perusahaan adalah tempat yang tepat untuk bekerja dan bertanggung jawab terhadap lingkungan social.” (2010:

(51)

232-233)

Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggrakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu maupun kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7).

Definisi event menurut ahli di antaranya Shone dan Parry, seperti yang dikutip oleh Any Noor dalam bukunya Management Event, mengatakan:

Special events are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart thenormal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge the exprerience of a group of people. (Noor, 2009: 7) Dari definisi di atas yang dipaparkan oleh para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa definisi event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati atau merayakan suatu hal yang penting dan memiliki tujuan tertentu untuk dicapai sesuai keinginan.

2.2.4.1 Jenis Event

Jenis event berdasarkan ukuran dan skala event Acara atau event dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Menurut Any Noor dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Event”, event dikategorikan berdasarkan ukuran dan skala yaitu Mega Event, Medium Event, dan Mini Event.

1. Mega event merujuk pada kriteria diikuti pengunjun internasional, regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta orang pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar,

(52)

berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh media secara luas.Event yang masuk dalam kategori sangat besar ini seperti Olimpiade, Piala Dunia, MTQ internasional.

2. Medium Event merujuk pada kegiatan event menengah yang dikunjungi antara seratus ribu orang sampai dengansatu juta orang pengunjung, berdampak secara nasional.

3. Mini Event merujuk pada kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus ribu orang pengunjung dan bersifat lokal. (2009: 47-48).

2.2.4.2 Elemen-elemen Event

Philip Lesly, seperti dikutip oleh Any Noormenyebut elemen-elemen Ajang Khusus sebagai newsquestion, yang terdiri dari 5W 1H, yaitu what, why, when, where, who, dan how.

1. What: berhubungan dengan bentuk acara, format acara, dan kesanyang ingin ditampilkan.

2. Why: meliputi tujuan dan maksud penyelenggaraan event.

3. When: meliputi hal-hal yang berhubungan dengan waktu penyelenggaraan, pemilihan waktu, serta alasannya.

4. Where: berhubungan dengan lokasi penyelenggaraan ajang khusu serta fasilitas pendukung.

5. Who: berhubungan dengan khalayak sasaran, pengisi acara, serta siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab.

6. How: berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. (2010: 15)

Jadi, berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa event merupakan kegiatan yang bukan semata – mata untuk mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal melainkan ada banyak tujuan – tujuan yang lebih dalam yang ingin dicapai perusahaan. Dalam merancang suatu event pun, banyak tahap yang perlu dilalui mulai dari perencanaan hingga

(53)

evaluasi agar event berlangsung maksimal serta penjabaran 5W 1H untuk menganalisa publik dan alasan mengapa event ini perlu diadakan.

2.2.4.3 Tujuan dan Fungsi Event

Tujuan utama diadakannya event adalah tidak semata-mata mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak sasaran, tetapi juga mempunyai tujuan lain yang ingin dicapai.(Rosady Ruslan,2010: 233).

Menurut Rosadi Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event

adalah:

1. Awareness, meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan atau produk yang ditampilkan.

2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbale balik.

3. Menunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai public sasarannya.

4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.

5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik dan kreatif. ( 2010:231)

Suatu event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya.

2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan

pengertian mendalam. Dari event tersebut juga

diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang diwakilinya.(Rosady Ruslan, 2010: 234)

(54)

2.2.5 Pengertian Jasa

Menurut Kotler & Keller (2012) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2014:26) “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Sejalan dengan pengertian di atas, Stantom (1981) yang diterjemahkan oleh Buchari Alma (2014:243) “Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan.

Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.” Selanjutnya menurut Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner (2000) yang diterjemahkan oleh Buchari Alma (2014:243) mengartikan jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud.

2.2.5.1 Klasifikasi Jasa

Menurut Lovelock (Fandy Tjiptono 2014:34), terdapat 5 (lima) klasifikasi jasa, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (tangible actions dan intangible actions), sedangkan sumbu horizontalnya adalah penerima jasa (manusia dan benda).

(55)

2. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di mana sumbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara perusahaan jasa dan pelanggannya (status keanggotaan dan hubungan temporer), sedangkan sumbu horizontalnya adalah sifat penyampaian jasa (penyampaian secara berkesinambungan/kontinyu dan penyampaian diskret).

3. Berdasarkan Tingkat Customization dan Kemampuan Mempertahankan Standar Konstan dalam Penyampaian Jasa Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat customization karakeristik jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan individual (tinggi dan rendah) dan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam mempertahankan standar yang konstan (tinggi dan rendah).

4. Berdasarkan Sifat Permintaan dan Penawaran Jasa Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sejauh mana penawaran jasa menghadapi masalah sehubungan dengan terjadinya permintaan puncak (permintaan puncak dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan permintaan puncak biasanya melampaui penawaran), sedangkan sumbu horizontalnya adalah tingkat fluktuasi permintaan sepanjang waktu (tinggi dan rendah).

5. Berdasarkan Metode Penyampaian Jasa Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di mana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat interaksi antara pelanggan dan perusahaan jasa (pelanggan mendatangi perusahaan jasa; perusahaan jasa mendatangi pelanggan; serta pelanggan dan perusahaan jasa melakukan transaksi melalui surat atau media elektronik), sedangkan sumbu horizontalnya adalah ketersediaan outlet jasa (single site dan multiple site).

Menurut Evans dan Berman (1990) dalam Tjiptono (2014:36), jasa dapat diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) kriteria yaitu sebagai berikut:

(56)

1. Segmen pasar Berdasarkan pada segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir (misalnya asuransi jiwa dan pendidikan) dan jasa kepada organisasi misalnya jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultasi manajemen dan jasa konsultan hukum. Dari dua segmen yang ada sebenarnya ada kesamaan dalam pembelian jasa. Baik konsumen akhir maupun konsumen organisasional sama-sama melalui pengambilan keputusan, meskipun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelinya berbeda. Perbedaan utama dari kedua segmen tersebut yaitu alasan dalam memilih jasa, kuantitas jasa yang dibutuhkan dan kompleksitas pengertian jasa tersebut. 2. Tingkat Keberwujudan Kriteria ini berhubungan dengan

tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen. Berdasarkan kriteria tersebut jasa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu sebagai berikut:

a. Rented goods service Dalam jenis ini konsumen hanya menyewa dan menggunakan produkproduk tertentu, berdasarkan tarif tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Misalnya penyewaan mobil, VCD, hotel, villa, apartemen, dll.

b. Owned goods service Barang-barang yang dimiliki konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan, dan dipelihara oleh perusahaan jasa. Jenis ini juga menyangkut perubahan bentuk barang yang dimiliki oleh konsumen. Contohnya jasa reparasi (arloji, sepeda motor, computer, pencucian mobil, perawatan, rumput lapangan golf, laundry, dll)

c. Non goods service Jasa ini adalah jasa personal bersifat intangible yang ditawarkan pada konsumen. Misalnya supir, pegasuh bayi, dosen, tutor, pemandu wisata, ahli kecantikan, dan lain-lain.

3. Keterampilan Penyedia Jasa Berdasarkan tingkat keterampilan jasa terdiri dari jasa profesional (misalnya konsultan manajemen, konsultan pajak, konsultan hukum, dokter, perawat, arsitek, dan lain-lain) yang memiliki pelanggan yang selektif dan jasa nonprofesional (misalnya supir taksi dan security).

4. Tujuan Organisasi Jasa Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi jasa komersial atau jasa profit

(57)

(misalnya sekolah, yayasan dan bantuan panti asuhan, panti wreda, perpustakaan). Jasa komersial masih dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991) yang dikutip oleh Tjiptono (2014:37) antara lain sebagai berikut:

a. Perumahan atau penginapan, mencakup penyewaan apartemen, villa, hotel, motel, dan rumah.

b. Operasi rumah tangga meliputi perbaikan rumah, reparasi peralatan rumah tangga, pertanaman, house hold cleaning.

c. Rekreasi dan hiburan penyewaan dan reparasi peralatan yang digunakan untuk aktivitas-aktivitas rekreasi dan hibran serta administrasi untuk hiburan, pertunjukan dan rekreasi.

d. Personal care,mencakup laundry dan perawatan kecantikan.

e. Perawatan kesehatan, meliputi segala macam jasa medis dan kesehatan.

f. Pendidikan swasta.

g. Bisnis dan jasa profesional lainnya, meliputi biro hukum, konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dan akuntansi seta jasa komputerisasi.

h. Asuransi, perbaikan dan jasa komersial lainnya, seperti asuransi perorangan dan bisnis, jasa kredit dan pinjaman, konseling investasi dan pelayanan pajak.

i. Transportasi, meliputi jasa angkutan dan penumpang baik melalui darat, laut, dan udara, serta reparasi dan penyewaan kendaraan.

j. Komunikasi, terdiri atas telepon, telegram, internet, dan jasa komunikasi bisnis yang terspesifikasi.

6. Regulasi Dari aspek ini jasa dapat dibagi menjadi regulated service (misalnya pialang, angkutan umum, dan perbaikan) dan non regulated service.

7. Tingkat Intensitas Karyawan Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja), jasa dapat dikembangkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu equipment based service (seperti cuci mobil otomatis, ATM, dan binatu) dan people based service (seperti pelatih sepak bla, satpam, jasa akuntan,konsultan manajemen dan konsultan hukum).

8. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dibagi menjadi

Gambar

Gambar 2.1 Model dasar sistem komunikasi marketing public relations
Gambar 2.3.1 Whalen’s 7 step strategic planning process
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Dua Synergy Communications

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketing public relations yang diterapkan Bank BNI dalam kegiatan Nonton Bareng, kegiatan nonton

Communication Surabaya, serta (2) untuk memahami dan mendeskripsikan secara mendalam media komunikasi yang digunakan oleh Event Organizer Insight Communication Surabaya

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi marketing communication Solo Paragon Lifestyle Mall dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi event marketing apa yang telah dilaksanakan manajemen Solo Grand Mall

Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu pada praktik operasionalnya dalam upaya meluaskan pasaran suatu

Dalam suatu lembaga dapat dikatakan level komunikasi organisasi, yang mempunyai tujuan untuk dicapainya, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya strategi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dalam menganalisis strategi marketing public relation s melalui penggunaan virtual reality untuk

Definisi operational strategi komunikasi public relation Radio komunitas Awang-Awang dalam mempertahankan Loyalitas pendengar dalam penelitian ini adalah perencanaan (planning) dan