• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN DAN MINAT PEMBELIAN PRODUK FASHION MEREK TIRUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN DAN MINAT PEMBELIAN PRODUK FASHION MEREK TIRUAN"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP

KONSUMEN DAN MINAT PEMBELIAN PRODUK

FASHION

MEREK

TIRUAN

THE ANALYSIS INFLUENCING FACTORS OF CONSUMER ATTITUDES

AND INTEREST ON PURCHASING IMITATION BRAND FASHION

Oleh

SRI HESTI WULANDARI

20130410457

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

THE ANALYSIS INFLUENCING FACTORS OF CONSUMER ATTITUDES

AND INTEREST ON PURCHASING IMITATION BRAND FASHION

Oleh

SRI HESTI WULANDARI

20130410457

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP

KONSUMEN DAN MINAT PEMBELIAN PRODUK

FASHION

MEREK

TIRUAN

THE ANALYSIS INFLUENCING FACTORS OF CONSUMER ATTITUDES

AND INTEREST ON PURCHASING IMITATION BRAND FASHION

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

Sri Hesti Wulandari

20130410457

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(4)

ii

Dengan ini saya,

Nama

: Sri Hesti Wulandari

Nomor Mahasiswa

: 20130410457

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul:

“ANALISIS FAKTOR

-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN DAN MINAT

PEMBELIAN PRODUK

FASHION

MEREK TIRUAN”

tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Yogyakarya, 21 Maret 2017

Yang membuat pernyataan

(5)

iii

MOTTO

“Barang siapa berbuat kebaikan sekecil apapun perbuatan baik itu, dia

akan menyaksikan hasilnya. Begitu pula yang melakukan perbuatan

buruk, sekecil apa pun perbuatan buruk itu, dia akan menyaksikan

hasilnya.”

(Al-Zalzalah;7 dan 8)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);

dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kalian kerjakan.”

(QS. Al-Hasyr: 18)

“Sesuatu akan terlihat tidak mungkin, sampai saat semuanya selesai”

(Nelson Mandela)

“Bangga tapi jangan sombong. Bekerja keras tapi jangan terpaksa.

Bersyukur tapi jangan cepat berpuas diri”.

(Wishnutama)

“Bahagia itu, jika anda mengerti bagaimana menerima diri anda sendiri

apa adanya”.

( Merry Riana)

“Apa pun yang terjadi hari ini, ingatlah bahwa Tuhan tidak menguji anda

dengan kesulitan yang tidak bisa anda selesaikan. Karena jika anda

bersabar, sesungguhnya anda akan mengatasi kesulitan itu bersama

Tuhan. Tersenyumlah.”

(Mario Teguh)

“Bersabarlah dan berdoa dalam menghadapi segala sesuatu yang

dilakukan karena sabar dan doa adalah kekuatan yang sangat besar dari

segalanya, maka semuanya akan menjadi lebih baik dan akan

mendapatkan kenikmat dan keindahan tersendiri.”

(6)

iv

Puji syukur kepada Allah SWT. dimana atas berkat dan rahmatNya

saya bisa melewati semuanya sampai saat ini. Rasulullah SAW. atas

tuntunan nikmatnya, bahagia menjadi salah satu kebanggaan umatnya.

Semoga kelak Beliau akan memberikan kenikmatan yang indah pada

keadaan apapun dan pada hari akhir.

Amin ya Rabbal’alamin.

Terima kasih kepada kedua orang tua, Papa dan Mama yang selalu

memberikan doa di setiap shalatnya dalam keadaan apapun doa yang

selalu dipanjatkan, doa kedua orang tua adalah suatu semangat dan

dukungan yang sangat besar, atas segalanya. Adik dan Kakak yang

menjadi penyemangat dalam seagala keadaan.

Selanjutnya, dosen-dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UMY terutama dosen pembimbing yang sudah memberikan ilmu dan

bantuannya kepada semua mahasiswa. Semoga kebaikan Ibu dan Bapak

dibalas oleh Allah SWT.

Untuk sahabat yang selalu memberikan semangat, dukungan dan

bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu Noventy Saka Gumintang,

Endah Lisma Syamita S.KEP, Risandi Fitra M, Titis Teguh, Lalu Alfin

Indra Kusuma, Bagas Kurnia Yoga, Fhatimatuz Zuhra S.KEP, Tria S.E,

Desi Handayani S.E, Alfiyah Zulfa telah menjadi keluarga selama berada

dijogja dan memberikan warna-warni kehidupan yang sulit untuk

dilupakan terutama untuk kebaikan yang luar biasa, pasti sulit menemukan

orang yang baiknya seperti kalian. Semoga kebaikan kalian semua akan

dibalas Allah SWT.

Teman termanis yang selalu memberikan kebahagiaan dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu Ariya Ayu Yuliawati, Nurul

Khairani, Yua Molek Yunarti Putri, Ghea Paramita, Laela Dea Faisa, Dian

Permata, Sinta Sakinada, Muhammad Fais, Mega Putri, Sarirah Darwin,

Melani Sri Hastuti, Vivi Ayudya, Wahyu Rifki Mubarok, Evelina Nur Fitri

telah memberikan kebahagiaan dengan berbagai macam tingkah laku dan

perbuatan kalian mau itu memalukan, menyenangkan, menyebalkan dan

kekonyolan lainnya tapi itu semua membuat tertawa yang menyenangkan

sehingga bahagianya sulit untuk dilupakan.

Teman yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan

skripsi ini, yaitu Dita, Febrina Annisa, Wa Ode Sitty Atriana S.E, Khylda,

Muna, Ririn, Rizka, Metti, Ar rum, Selfi Astuti, Endra.

(7)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ...

x

DAFTAR TABEL ...

xiii

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A.

Landasan Teori ... 7

1.

Perilaku Konsumen ... 7

2.

Sikap Konsumen ...

7

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen ... 9

b. Keterkaitan antara sikap konsumen dan minat pembelian ... 12

3.

Minat Pembelian ... 13

B.

Penelitian Terdahulu ... 14

C.

Penurunan Hipotesis ... 17

1.

Pengaruh status konsumsi terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk tiruan ... 17

2.

Pengaruh kesadaran nilai terhadap minat pembelian produk

fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

tiruan ... 18

3.

Pengaruh perbandingan kualitas-harga terhadap minat

pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap

konsumen pada produk tiruan ... 20

4.

Pengaruh sosial seseorang terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk tiruan ... 21

5.

Pengaruh sikap konsumen terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan... 22

D.

Model Penelitian ... 23

(8)

vi

D.

Teknik Pengumpulan Data ... 28

E.

Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

1.

Variabel Bebas ... 28

2.

Variabel Mediasi ... 32

3.

Variabel Terikat ... 33

F. Uji Kualitas Instrumen ... 34

1.

Uji Validitas ... 34

2.

Uji Reliabilitas ... 34

G.

Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 35

BAN IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A.

Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian ... 37

1.

Objek Penelitian ... 37

2.

Subjek Penelitian ... 38

B.

Uji Kualitas Instrumen ... 42

1.

Uji Validitas ... 42

2.

Uji Reliabilitas ... 44

C. Hasil Penelitian ... 45

1.

Path analysis atau analisis jalur ... 45

a.

Pengujian Hipotesis 1 (H1) ... 46

b.

Pengujian Hipotesis 2 (H2) ... 46

c.

Pengujian Hipotesis 3 (H3) ... 47

d.

Pengujian Hipotesis 4 (H4) ... 48

D.

Pembahasan ... 50

1.

Status konsumsi berpengaruh terhadap minat pembelian produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen ... 50

2.

Kesadaran nilai berpengaruh terhadap minat pembelian produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen ... 51

3.

Perbandingan kualitas-harga berpengaruhterhadap minat pembelian

produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen ... 51

4.

Pengaruh sosial seseorang berpengaruh terhadap minat pembelian

produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen ... 52

5.

Sikap konsumen berpengaruh terhadap minat pembelian ... 53

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PEELITIAN ... 54

A.

Simpulan ... 54

B.

Keterbatasan Penelitian ... 55

C.

Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA

(9)

vii

DAFTAR TABEL

4.1

Penggolongan harga tas tiruan ...

28

4.2

Fakultas Responden ...

29

4.3

Uang Saku Perbulan Responden ...

30

4.4

Merek Tas Yang Ingin Dibeli Responden ...

30

4.5

Merek Tas Yang Pernah Dibeli Responden ...

31

4.6

Tingkatan Kualitas Produk Tas Tiruan Yang Pernah Dibeli

Responden ...

32

4.7

Hasil Uji Validitas ... 33

4.8

Hasil Uji Reliabilitas ...

34

4.9

Hasil Uji Sobel ...

37

(10)
(11)
(12)
(13)

vii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Sikap Konsumen dan Minat Pembelian Produk Fashion

Merek Tiruan pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta yang menyukai produk tas dari berbagai merek ternama dan

minat dalam pembelian produk tas merek tiruan. Dalam penelitian ini

sampel yang digunakan berjumlah 150 responden yang dipilih dengan

menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan

adalah

path

analysis.

Berdasarkan hasil yang dilakukan diperoleh hasil bahwa status

konsumsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada

produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen produk merek tiruan,

kesadaran nilai berpengaruh tidak signifikan terhadap minat pembelian pada

produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen produk merek tiruan,

perbandingan kualitas-harga berpengaruh tidak signifikan terhadap minat

pembelian pada produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen

produk merek tiruan, pengaruh sosial seseorang berpengaruh tidak

signifikan terhadap minat pembelian pada produk

fashion

merek tiruan

melalui sikap konsumen produk merek tiruan, sikap konsumen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat pembelian produk

fashion

merek

tiruan

(14)

viii

Consumer Attitudes and Interests Purchase Brand fashion products

Artificial on Yogyakarta Muhammaddiyah University student. Subjects

Research hearts Singer Was Yogyakarta Muhammaddiyah University

student Yang liked the product bag from different renowned brands and

Interests hearts Product Purchasing Counterfeit Brand bags. In the study

sample singer Yang used was 150 respondents selected with using

purposive sampling method. The analysis tool used is path analysis.

Based on the results to be obtained results that status consumption is

positive and significant effect on the interest in the purchase on fashion

products counterfeit brands through consumer attitudes brand products are

faux, awareness of the value not significant effect on interest in the purchase

on fashion products counterfeit brands through consumer attitudes product

counterfeit brands, quality comparison -price not significant effect on the

interest in the purchase of counterfeit brands of fashion products through

imitation brand product consumer attitudes, social influence someone not

significant effect on the interest in the purchase of counterfeit brands of

fashion products through imitation brand product consumer attitudes,

consumer attitudes positive and significant effect on the interest in the

purchase imitation brand fashion products

(15)

A.

Data Responden

1.

Nama Responden

:

2.

Fakultas

:

3.

Uang Saku/perbulan

:

4.

Merek tas yang ingin dibeli

:

a.

b.

c.

5.

Merek tas tiruan yang pernah dibeli

:

a.

b.

c.

6.

Berdasarkan butir 5, tingkatan kualitas produk tas tiruan yang

pernah dibeli

:

a.

KW 1

b.

KW 2

c.

KW 3

d.

KW Semi Super

e.

KW Super Premium

f.

KW Super Original

Sebelum menjawab kuesioner, mohon mengisi beberapa data berikut

terlebih dahulu (jawaban yang saudari berikan akan diperlukan secara

rahasia).

B.

Petunjuk Pengisisn Kuesioner

Responden dapat memberikan tanda centang

(√) atau silang (×)

pada

salah satu jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang

dimungkinkan unruk setiap pertanyaan.

(16)

1.

Saya akan membeli produk tas merek tiruan dengan

status merek yang terkenal

2.

Saya membeli produk tas merek tiruan karena

tertarik dengan status produk tersebut

3.

Saya bersedia untuk

membayar status produk tas

merek tiruan jika sesuai dengan yang diharapkan

4.

Saya merasa ada kesesuaian antara status

produk tas

merek tiruan dengan

yang saya inginkan

5.

Status produk tas merek tiruan memberikan nilai

tambah dalam berpenampilan

B.

Kesadaran Nilai

No.

Pernyataan

STS TS N

S

SS

1.

Harga menjadi pertimbangan saya ketika membeli

produk tas merek tiruan

2.

Saya suka produk tas merek tiruan karena

harganya yang lebih murah

3.

Saya menggunakan produk tas merek tiruan

4.

Saya benar-benar akan membeli produk tas merek

tiruan karena harganya yang lebih murah

(17)

C.

Perbandingan Kualitas-Harga

No.

Pertanyaan

STS TS

N

S

SS

1.

Menurut saya harga sebagai indikator kualitas

dalam produk tas merek tiruan

2.

Saya bersedia membayar lebih jika kualitas pada

produk tas merek tiruan baik

3.

Saya bersedia untuk membeli produk tas merek

tiruan yang ternama

4.

Saya ingin membeli produk tas merek tiruan dari

perusahaan yang memiliki reputasi baik

5.

Saya akan membeli produk tas merek tiruan

dengan membandingkan kualitas dan harga

melalui tayangan iklan eksklusif

D.

Pengaruh Sosial

No.

Pertanyaan

STS TS

N

S

SS

1.

Memperhatikan peraturan yang ada adalah

hambatan bagi saya untuk membeli produk tas

merek tiruan

2.

Saya sulit mengendalikan diri dari hal yang

disukai seseorang terhadap produk tas merek

tiruan

3.

Saya suka tanggung jawab seseorang dengan

produk tas merek tiruan

(18)

tiruan

E.

Sikap Konsumen

No.

Pertanyaan

STS TS

N

S

SS

1.

Saya menyukai kualitas dari produk tas merek

tiruan

2.

Saya menyukai produk tas merek tiruan karena

terlihat dapat bertahan lama

3.

Menurut saya produk tas merek tiruan dapat

mengikuti tren mode saat ini

4.

Saya menyukai produk tas merek tiruan yang

sesuai dengan harapan

5.

Menurut saya produk tas merek tiruan memiliki

kualitas tinggi

F.

Minat Pembelian

No.

Pertanyaan

STS TS

N

S

SS

1.

Saya memilih produk tas merek tiruan untuk

mengikuti tren yang ada saat ini

2.

Saya berhasrat untuk membeli produk tas merek

tiruan

(19)

4.

Saya akan menceritakan hal menarik dari produk

tas merek tiruan

(20)

Dengan Hormat,

Perkenalkan saya Sri Hesti Wulandari, Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Program Studi Manajemen yang sedang

mengadakan penelitian tentang

“Analisis Faktor

-Faktor yang Mempengaruhi

Sikap Konsumen Dan Minat Pembelian Produk

Fashion

Merek Tiruan”.

Kali ini, saya saya selaku peneliti meminta kesediaan Mahasiswi untuk membantu

penelitian ini dengan mengisi kuesioner. Berikut kuesioner yang saya ajukan,

mohon kepada Mahasiswi untuk memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban Mahasiswi berikan

tidak akan berpengaruh pada diri Mahasiswi karena penelitian ini dilakukan

semata-mata untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediaannya saya

ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian

Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

mengkhawatirkan karena konsumen lebih menyukai produk luar negeri.

Fashion luar negeri yang memiliki merek dan kualitas yang sangat bagus,

menarik dan terlihat sangat mewah membuat konsumen tertarik untuk

membelinya dibandingkan produk fahion dalam negeri. Hal ini

menjadikan adanya merek tiruan terhadap produk fashion luar negeri dan

konsumen lebih memilih untuk membeli produk fashion merek tiruan

dibandingkan produk asli. Selain itu, produk asli yang harganya sangat

mahal mengakibatkan tidak semua kalangan konsumen dapat membeli

produk asli tersebut.

(22)

Produk-produk sekarang banyak yang sering dijadikan sebagai

merek tiruan seperti, tas, sepatu, jam tangan, pakaian, perhiasaan dan

produk berbahan kulit (Yoo dan Lee, 2009). Fashion luar negeri sering

menjadi produk tiruan bukan hanya konsumen yang menyukainya tetapi

juga karena Indonesia tidak dapat menyamakan produk bermerek yang

ada di luar negeri (Ruhjatini dkk, 2014).

Sikap konsumen ini merupakan perilaku yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan terhadap suatu produk tertentu. Sikap yang penting

dan sangat diperlukan untuk memahami peran sikap dalam perilaku

konsumen. Sikap yang berkaitan dengan membeli dibentuk sebagai hasil

dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang

diperoleh dari orang lain, atau terpapar oleh iklan media massa, internet

dan berbagai bentuk pemasaran langsung (Schiffman dan Kanuk 2008).

Menurut

Schiffman

dan

Wisenblit

(2015)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi sikap konsumen, antara lain:

1.

Status konsumsi merupakan status sosial seseorang yang mempunyai

kepuasaan atau keinginan baik dari yang dimilikinya namun akan

diperlihatkan kepada orang lain dengan sesuai kepribadiannya.

2.

Kesadaran nilai yaitu konsumen yang sadar akan nilai terhadap produk

yang ingin dibelinya, kualitas dan harga menjadi faktor utama saat

membeli produk.

(23)

3

4.

Pengaruh sosial merupakan seseorang yang cenderung terpengaruh

terhadap lingkungan sekitar pada suatu produk sehingga selalu ingin

mengikuti tren yang ada.

Minat pembelian yang terjadi dikarenakan konsumen yang ingin

mencari kepuasaan terhadap sesuatu yang diinginkannya, seorang

konsumen yang ingin mencari suatu kepuasan tentang suatu produk akan

mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk tersebut, ketika

konsumen sudah menemukan hal yang diinginkannya maka konsumen

akan mencari tentang produk tersebut (Kotler dan Keller 2003).

Merek tiruan sudah dijual diberbagai toko, tidak hanya di toko-toko

saja tetapi sekarang juga sudah dijual di internet. Hal ini dapat

memudahkan konsumen yang tidak harus keluar untuk membeli barang

yang diinginkan cukup melalui toko online Pedangang memanfaatkan

teknologi yang modern saat ini agar konsumen bisa memesan lewat

aplikasi internet yang ada dari toko tersebut dan banyak konsumen yang

lebih memilih membeli melalui internet (Aisyah dkk, 2014).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) dengan judul: faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap konsumen dan minat pembelian terhadap produk

(24)

tiruan. Persepsi konsumen tentang kualitas atau keunggulan dari suatu

produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan atas atribut yang

dianggap penting baginya. Penelitian ini memiliki perbedaan dari

penelitian sebelumnya dalam hal responden yang dipilih adalah

responden Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di kota

Yogyakarta.

Alasan memilih judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

sikap konsumen dan minat pembelian produk fashion merek tiruan karena

banyak orang yang menyukai produk tiruan untuk dijadikan fashion

mereka. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan kemampuan finansial

namun tetap ingin mengikuti tren fashion. Saat ini tren menjadi faktor

unggul bagi banyak orang sehingga perilaku yang muncul dari satu orang

ke orang lain bukan dari lingkungan saja tetapi dari seseorang yang

diidolakan, maka pedagang banyak yang menjual produk fashion tiruan

karena banyaknya peminat dari konsumen sehingga produk fashion merek

tiruan pada saat ini sangat mempengaruhi konsumen untuk dijadikan

sebagai fashion mereka.

(25)

5

B. Rumusan Masalah Penelitian

1.

Apakah status konsumsi berpengaruh terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

fashion merek tiruan?

2.

Apakah kesadaran nilai berpengaruh terhadap minat pembelian

produk merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk fashion

merek tiruan?

3.

Apakah perbandingan kualitas-harga berpengaruh terhadap minat

pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk fashion merek tiruan?

4.

Apakah pengaruh sosial seseorang berpengaruh terhadap minat

pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk fashion merek tiruan?

5.

Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap minat pembelian pada

produk fashion merek tiruan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini :

(26)

2.

Untuk menganalisis pengaruh kesadaran nilai terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

fashion merek tiruan.

3.

Untuk menganalisis pengaruh perbandingan kualitas-harga terhadap

minat pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen

pada produk fashion merek tiruan.

4.

Untuk menganalisis pengaruh sosial seseorang terhadap minat

pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk fashion merek tiruan.

5.

Untuk menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap minat

pembelian pada produk fashion merek tiruan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini berharap dapat bermanfaat untuk semua pihak

diantaranya:

1.

Manfaat di bidang teoritis

Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap konsumen dan minat pembelian produk

fashion

merek tiruan.

2.

Manfaat di bidang praktis

(27)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Landasan Teori

1.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah

dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak

selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan

oleh teori pemasaran. Bahkan berbagai pasar industri, dimana

kebutuhan akan barang dan jasa selalu lebih homogen dari pada

pasar-pasar konsumen, para pembeli memperlihatkan atau menunjukkan

preferensi (kelebihan-kelebihan) yang beragam dan perilaku membeli

yang kurang dapat diramalkan (Schiffman dan Kanuk 2008).

(28)

2.

Sikap Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) merupakan tidak dapat

diamati secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari apa yang

dikatakan orang atau apa yang mereka lakukan. Sikap adalah

kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek

tertentu.

Kata obyek dalam definisi kita mengenai sikap yang berorientasi

pada konsumen harus ditafsirkan secara luas meliputi konsep yang

berhubungan dengan konsumsi atau pemasaran khusus, seperti

produk, golongan produk, merek, jasa, kepemilikan, penggunaan

produk, sebab-sebab atau isu, orang, iklan, situs Internet, harga,

medium, atau pedagang ritel.

(29)

9

Sikap (

attitude

) sebagai evaluasi secara menyeluruh yang

dilakukan seseorang atas suatu konsep. Evaluasi adalah respon afektif,

umumnya dalam intensitas dan kadar rendah (Peter dan Olson 2013).

a.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen (Schiffman dan

Wisenblit, 2015) antara lain:

1)

Status Konsumsi

Merupakan pemahaman sifat-sifat kepribadian seperti,

tingkat stimulasi optimum, mencari sensasi, mencari hal-hal

baru, sangat mempengaruhi perilaku konsumsi dan pemahaman

mereka memungkinkan pemasar untuk mengembangkan strategi

persuasif yang efektif (Schiffman dan Wisenblit, 2015).

Merupakan status sosial yaitu, dengan membatasi setiap

kelas sosial dengan banyaknya status yang dipunyai para

anggota dibandingkan dengan yang dipunyai para anggota kelas

sosial lainnya. Status sering dianggap sebagai penggolongan

relatif para anggota setiap kelas sosial dari segi faktor-faktor

status tertentu. Ketika mempertimbangkan perilaku konsumen

dan riset pasar, status paling sering ditentukan dari sudut satu

variabel demografis atau lebih cocok seperti, penghasilan

keluarga, status pekerjaan, dan pencapaian pendidikan

(Schiffman dan Kanuk, 2008).

(30)

Merupakan kesadaran nilai produk yang dirasakan telah

digambarkan sebagai

trade-off

antara manfaat (atau kualitas)

produk yang dirasakan dan pengorbanan yang dirasakan baik

yang berkaitan dengan keuangan maupun bukan yang

diperlukan untuk memperolehnya. Sejumlah riset mendukung

pandangan bahwa para konsumen mengandalkan harga sebagai

indikator kualitas produk. Beberapa riset telah menunjukkan

bahwa konsumen menghubungkan kualitas yang berbeda pada

produk identik yang mempunyai etiket harga yang berbeda.

Nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang

dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi kualitas,

pelayanan dan harga yang disebutkan nilai pelanggan. Nilai

meningkat seiring meningkatnya kualitas dan pelayanan, dan

sebaliknya menurun seiring dengan menurunkan harga, walau

faktor-faktor lain juga dapat memainkan peran penting dalam

persepsi kita akan nilai (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Nilai-nilai didefinisikan sebagai sarana untuk jujur,

sopan, bertanggung jawab. Pentingnya nilai adalah untuk

mereka sebagai “prinsip” di setiap nilai

-nilai, ada dua himpunan

(31)

11

pada dunia damai dan keindahan (Schiffman dan Wisenblit,

2015).

3)

Perbandingan Kualitas-Harga

Merupakan kualitas-harga mengandalkan merek yang lebih

terkenal

sebagai

indikator

kualitas,

tanpa

benar-benar

mengandalkan harga itu sendiri secara langsung. Karena harga

sering sekali dianggap sebagai indikator kualitas, beberapa iklan

produk dengan sengaja menekankan harga yang tinggi untuk

menegaskan pernyataan pemasar mengenai kualitas.

Para konsumen menggunakan harga sebagai indikator

pengganti kualitas jika mereka mempunyai sedikit informasi

yang dapat dipegang, atau jika mereka kurang yakin pada

kemampuan mereka sendiri untuk melakukan pilihan atas dasar

hal-hal lain (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Mereka percaya sebuah harga dari kualitas produk lebih

mahal itu lebih baik. Konsumen memiliki sedikit kepercayaan

dalam kemampuan mereka sendiri untuk membuat pilihan

produk atau layanan dengan alasan lain. Ketika konsumen akrab

dengan nama merek, atau memiliki pengalaman dengan produk

(atau jasa), atau toko dimana itu dibeli, penurunan harga sebagai

faktor penentu dalam evaluasi produk dan pembelian (Schiffman

dan Wisenblit, 2015).

(32)

Merupakan konsep kelas sosial secara tidak langsung

menyatakan hierarki dimana orang-orang dalam kelas yang

sama biasanya mempunyai tingkat status yang sama, sedangkan

para anggota kelas lain mempunyai status yang lebih tinggi

maupun lebih rendah.

Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok

yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal

pendapatan, gaya hidup, dan kecenderungan konsumsi. Kelas

sosial bisa ditunjukkan oleh perbedaan pendapatan yang terjadi

pada populasi penduduk (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Individu membandingkan harta benda mereka sendiri

dengan yang dimiliki oleh orang lain dalam rangka untuk

menentukan status sosial relatif mereka. Ini jelas dalam

masyarakat yang matrelialistis, dimana status sering berasrosiasi

dengan daya beli konsumen. Dengan demikian, orang dengan

daya beli lebih (lebih harta) memiliki status yang lebih dan

mereka yang kurang uang memiliki status yang kurang. Harga

yang lebih mahal dan eksklusif seseorang, semakain status

seseorang memiliki di samping itu ada dua demografi lain yang

menentukan status sosial yang status pekerjaan dan pencapaian

pendidikan (Schiffman dan Wisenblit, 2015).

(33)

13

lain), dan kelompok referensi lainnya seperti teman, rekan sekerja,

dan rekan seprofesi.

b.

Keterkaitan antara sikap konsumen dan minat pembelian

Menurut Kinnear dan Taylor (2007) minat membeli adalah

merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam

sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen

(Kotler, 2005) yaitu :

1)

Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal

yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang

disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain.

2)

Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan

dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan

pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen

sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan

membeli suatu barang atau tidak.

3.

Minat Pembelian

(34)

berdasarkan

pengalaman

dalam

memilih

menggunakan

dan

mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Seorang

konsumen yang ingin mencari suatu kepuasan tentang suatu produk

akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk tersebut.

Jika dorongan kebutuhan konsumen kuat dan obyek yang dicari dapat

memenuhi kebutuhan, maka konsumen akan membeli produk tersebut.

Minat diartikan sebagai suatu sikap yang membuat orang senang

akan obyek, situasi dan ide tertentu. Hal ini akan diikuti oleh perasaan

senang dan kecenderungan untuk mencari dan mendapatkan obyek

yang diinginkan. Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang tidak

dapat menghasilkan obyek pemenuhannya sendiri. Sebagian obyek itu

dihasilkan atau dibuat oleh pihak lain. Proses pemenuhan kebutuhan

yang melibatkan pihak lain akan memulai kegiatan jual beli.

Aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain:

a.

Perhatian, adanya perhatian dari konsumen terhadap suatu produk.

b.

Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa

tertarik dalam diri konsumen.

c.

Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk memiliki produk

tersebut.

d.

Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap

produk tersebut sehingga menimbulkan keputusan (proses akhir)

untuk memperolehnya dengan tindakkan membeli.

(35)

15

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) tentang Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen dan Minat

Pembelian Produk

Handbag

Merek Tiruan yang dilakukan kepada wanita

di kota Malang, dalam penelitian ini digunakan metode sampel

Nonprobability Sampling

dengan jumlah sampel 120 responden,

menggunakan teknik sampling purposive sampling dan menggunakan

alat analisis yaitu

path analisis

. Hasil dari penelitian ini menyatakan

bahwa Status konsumsi berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen, Kesadaran nilai

berpengaruh positif terhadap minat pembelian produk

handbag

merek

tiruan melalui sikap konsumen, Perbandingan kualitas-harga berpengaruh

positif terhadap minat pembelian produk

handbag

merek tiruan melalui

sikap konsumen, Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap minat

pembelian produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen dan

Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap minat pembelian produk

handbag

merek tiruan.

Penelitian yang dilakukan Budiman (2012) tentang

Analysis of

Consumer Attitudes to Purchase Intentions of Counterfeiting Bag

(36)

rendah akan cenderung positif membeli produk palsu. Konsumen

memiliki pandangan yang kuat terhadap kesadaran nilai produk akan

sikap negatif terhadap pemalsuan produk tersebut. Konsumen dengan

pandangan yang kuat terhadap perbandingan kualitas-harga produk akan

sikap positif terhadap produk palsu tersebut. Konsumen dengan

pengaruh sosial tinggi sikap akan memiliki kecenderungan negatif pada

niat untuk membeli produk palsu tas. Menyatakan bahwa konsumen

dengan sikap positif terhadap produk palsu yang lebih berniat untuk

membeli produk palsu.

Penelitian yang dilakukan Phau dkk (2009) tentang

Targeting

buyers of counterfeits ofluxury brands: A study on attitudes of

Singaporean consumers

yang dilakukan kepada Mahasiswa Universitas

besar di Singapura, dalam penelitian ini digunakan jumlah sampel 300

responden dan menggunakan alat analisis yaitu SPSS software version

14. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pengaruh sosial memiliki efek

positif terhadap sikap pemalsuan merek mewah.

Konsumen yang lebih

kekhawatiran tentang harga atas kualitas memiliki sikap yang lebih

negatif terhadap pemalsuan merek mewah.

Penelitian yang dilakukan Phau dan Teah (2009) tentang

Devil

wears (counterfeit) Prada: a study of antecedents and outcomes of

(37)

17

14. Hasil ini menyatakan bahwa Status konsumsi memiliki pengaruh

negatif pada sikap konsumen terhadap pemalsuan merek mewah.

Penelitian yang dilakukan Riquelme dkk (2012) tentang

Intention

to Purchase Fake Products in an Islamic Country

yang dilakukan kepada

Muslim Arab di Timur Tengah, dalam penelitian ini digunakan jumlah

sampel 401 responden dan menggunakan alat analisis yaitu LISREL 8.8

dan PRELIS. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kesadaran nilai

memiliki pengaruh positif pada sikap terhadap produk palsu. Ada

hubungan positif antara sikap terhadap pemalsuan produk dan niat untuk

membelinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Turk (2015) tentang

Perceived

Quality Of Counterfeit Perfume And Original Perfume

yang dilakukan

kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi

Manado, dalam penelitian ini digunakan metode sampel

Independent

Sample T-test

dengan jumlah sampel 100 responden, dan menggunakan

program SPSS untuk analisis data

.

Hasil penelitian ini menyatakan

bahwa ada perbedaan yang positif dari kualitas konsumen yang dirasakan

antara parfum palsu dan parfum asli.

C. Penurunan Hipotesis

1.

Pengaruh status konsumsi terhadap minat pembelian produk fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk tiruan

(38)

anggota dibandingkan dengan yang dipunyai para anggota kelas sosial

lainnya. Status sering dianggap sebagai penggolongan relatif para

anggota setiap kelas sosial dari segi faktor-faktor status tertentu

(Schiffman dan Kanuk 2008). Konsumen yang mempunyai kepuasaan

terhadap produk tiruan yang ingin diperlihatkan status nilainya kepada

lingkungan sekitar dengan mencerminkan dari diri mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) menyatakan

bahwa status konsumsi berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen. Penelitian

yang dillakukan oleh Budiman (2012) menyatakan bahwa konsumen

dengan status konsumsi rendah akan cenderung positif membeli

produk palsu. Penelitian yang dilakukan oleh Phau dan Teah (2009)

menyatakan bahwa status konsumsi memiliki pengaruh negatif pada

sikap konsumen terhadap pemalsuan merek mewah.

Berdasarkan dukungan riset tersebut maka diturunkan hipotesis

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

H

1

: Status konsumsi berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

fashion merek tiruan

2.

Pengaruh kesadaran nilai terhadap minat pembelian produk merek

fahion tiruan melalui sikap konsumen pada produk tiruan

(39)

19

yang dirasakan dan pengorbanan yang dirasakan baik yang berkaitan

dengan

keuangan

maupun

bukan

yang

diperlukan

untuk

memperolehnya. Sejumlah riset mendukung pandangan bahwa para

konsumen mengandalkan harga sebagai indikator kualitas produk.

Beberapa riset telah menunjukkan bahwa konsumen menghubungkan

kualitas yang berbeda pada produk identik yang mempunyai etiket

harga yang berbeda (Schiffman dan Kanuk 2008).

Suatu produk yang sadar untuk menilai kualitas dari produk

tersebut sehingga saat konsumen membeli produk fashion tiruan,

harga dan kualitas yang diberikan sesuai dengan kualitas yang

diberikan atau tidak.

Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) menyatakan

bahwa kesadaran nilai berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen. Penelitian

yang dillakukan oleh Riquelme dkk (2012) menyatakan bahwa

kesadaran nilai memiliki pengaruh positif pada sikap terhadap produk

palsu. Penelitian yang dillakukan oleh Budiman (2012) menyatakan

bahwa konsumen memiliki pandangan yang kuat terhadap kesadaran

nilai produk akan sikap negatif terhadap pemalsuan produk tersebut.

(40)

H

2

: Kesadaran nilai berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

fashion merek tiruan

3.

Pengaruh perbandingan kualitas-harga terhadap minat pembelian

fashion produk merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk

tiruan

Perbandingan kualitas-harga merupakan mengandalkan merk yang

lebih terkenal sebagai indikator kualitas, tanpa benar-benar

mengandalkan harga itu sendiri secara langsung. Karena harga sering

sekali dianggap sebagai indikator kualitas, beberapa iklan produk

dengan sengaja menekankan harga yang tinggi untuk menegaskan

pernyataan pemasar mengenai kualitas (Schiffman dan Kanuk 2008).

Kualitas dari produk asing sangat menarik sehingga membuat

konsumen tertarik tetapi harga yang dimiliki produk asing sangat

mahal tidak semua konsumen mampu untuk membeli produk asli

dikarena masalah keuangan. Jadi, konsumen lebih memilih produk

fashion tiruan dengan kualitas dan harga yang dapat terjangkau.

(41)

21

Budiman (2012) menyatakan bahwa konsumen dengan pandangan

yang kuat terhadap perbandingan kualitas-harga produk akan sikap

positif terhadap produk palsu tersebut. Penelitian yang dilakukan pleh

Phau dkk (2009) menyatakan konsumen yang lebih kekhawatiran

tentang harga atas kualitas memiliki sikap yang lebih negatif terhadap

pemalsuan merek mewah.

Berdasarkan dukungan riset tersebut maka diturunkan hipotesis

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

H

3

: Pebandingan kualitas-harga berpengaruh positif terhadap minat

pembelian produk

fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk fashion merek tiruan

4.

Pengaruh sosial sesorang terhadap minat pembelian produk fashion

merek tiruan melalui sikap konsumen pada produk tiruan

(42)

Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) menyatakan

bahwa pengaruh sosial positif terhadap minat pembelian produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen. Penelitian yang

dilakukan oleh

Phau dkk (2009) menyatakan bahwa pengaruh sosial

memiliki efek positif terhadap sikap pemalsuan merek mewah.

Penelitian yang dillakukan oleh Budiman (2012) menyatakan bahwa

konsumen dengan pengaruh sosial tinggi sikap akan memiliki

kecenderungan negatif pada niat untuk membeli produk palsu tas.

Berdasarkan dukungan riset tersebut maka diturunkan hipotesis

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

H

4

: Pengaruh sosial seseorang berpengaruh positif terhadap minat

pembelian produk fashion merek tiruan melalui sikap konsumen pada

produk fashion merek tiruan

5.

Pengaruh sikap konsumen terhadap minat pembelian pada produk

fashion merek tiruan

(43)

23

tetapi ada juga konsumen yang tidak suka dengan produk fashion

tiruan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dkk (2014) menyatakan

bahwa sikap konsumen berpengaruh positif terhadap minat pembelian

produk

handbag

merek tiruan melalui sikap konsumen. Penelitian

yang dillakukan oleh Riquelme dkk (2012) menyatakan bahwa ada

hubungan positif antara sikap terhadap pemalsuan produk dan niat

untuk membelinya. Penelitian yang dillakukan oleh Budiman (2012)

menyatakan bahwa konsumen dengan sikap positif terhadap produk

palsu yang lebih berniat untuk membeli produk palsu.

Berdasarkan dukungan riset tersebut maka diturunkan hipotesis

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

H

5

: Sikap konsumen terhadap minat pembelian berpengaruh positif

terhadap produk fashion merek tiruan

D. Model Penelitian

(44)

Variabel Independen

Variabel Mediasi

Variabel Dependen

H1

H2

H3

H1

H5

H3

[image:44.595.134.535.252.598.2]

H4

Gambar 2.1 Model Penelitian

Model ini mempunyai enam variabel, ada empat variabel

independen, satu variabel mediasi dan satu variabel independen.

Status

Konsumsi

(X1)

Kesadaran

Nilai (X2)

Perbandingan

Kualitas-Harga (X3)

Pengaruh

Sosial (X4)

Sikap

Konsumen

(Y1)

Minat

Pembelian

(45)

25

Variabel mediasi sebagai perantara antara variabel independen dan

intervening.

(46)

26

METODE PENELITIAN

A.

Obyek dan Subyek Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) objek adalah hal,

perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek adalah

satu anggota dari sampel (Sekaran, 2013) sehingga objek dari

penelitian ini adalah produk Tas, merek ternama yang dijadikan

produk tiruan. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B.

Jenis Data

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah kenyataan di lapangan, ketika kuesioner

diberikan kepada responden (subjek), kita memperoleh informasi

sesuai dengan tuntutan kuesioner itu. Informasi yang kita peroleh itu

adalah data yang menurut jenisnya berupa data subjek dan wujudnya

biasanya tertulis.

(47)

27

pertanyaan yang disusun dari hasil elaborasi variabel tersebutn

(Sanusi, 2011).

C.

Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

nonprobability

sampling

yang dengan menggunakan teknik

purposive sampling

.

Purposive sampling

adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai

dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Jadi sampel berdasarkan

pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sanusi, 2011).

Kriteria pemilihan sampel penelitian ini yaitu, Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sudah pernah membeli

produk tas dari berbagai merek ternama dan minat dalam pembelian

produk tas merek tiruan.

Menurut Ferdinand (2006) ukuran sampel tergantung pada jumlah

indikator dikalikan 5 sampai dengan 10. Penelitian ini digunakan

ukuran sampel yaitu dengan mengkalikan jumlah seluruh indikator (30

indikator x 5 = 150 ) maka dalam penelitian ini menyebarkan sampel

sebanyak 150 responden sudah representatif. Menurut Mustafa (1992)

dalam Rahmawati (2014) pengambilan harus representatif (harus

dapat mewakili populasinya).

(48)

1)

Besarnya ukuran sampel (dipengaruhi oleh biaya, waktu, alat dan

tenaga

2)

Teknik pengambilan sampel

3)

Ciri-ciri populasi dalam sampel

D.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sanusi (2011) data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

filed survey. Field survey

berbentuk kuesioner yang disebarkan

berupa daftar pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden.

Pengukuran jawaban menggunakan skala likert lima poin. Skala

Likert adalah sebuah pertanyaan yang akan diberikan kepada

responden untuk menjawab atau menilai dari kuesioner yang telah

diberikan dengan memberikan jawaban setuju atau tidak setuju.

Semakin tinggi angka yang digunakan oleh responden untuk

menjawab, maka akan semakin besar variabel independen yang

mempengaruhi variabel dependen. Adapun skala Likert yang

digunakan dalam penelitian adalah : Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).

E.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

1.

Variabel Bebas

(49)

29

Variabel independen dalam penelitian ini adalah status konsumsi,

kesadaran nilai, perbandingan kualitas-harga, pengaruh sosial.

Berikut ini adalah definisi dan pengukuran dari variabel bebas

atau variabel independen:

1)

Status Konsumsi

Merupakan status sosial yaitu, dengan membatasi setiap

kelas sosial dengan banyaknya status yang dipunyai para

anggota dibandingkan dengan yang dipunyai para anggota kelas

sosial lainnya. Status sering dianggap sebagai penggolongan

relatif para anggota setiap kelas sosial dari segi faktor-faktor

status tertentu (Schiffman dan Kanuk 2008).

Indikator yang digunakan untuk mengukur status konsumsi

dalam penelitian Phau dan Teah (2009), Eastman et al (1997)

dalam Budiman (2012) digunakan lima indikator yaitu:

a)

Akan membeli status produk

b)

Ketertarikan dengan status produk

c)

Membayar produk yang sesuai dengan status

d)

Relevansi dengan status produk

e)

Status produk sebagai nilai tambah dari penampilan

2)

Kesadaran Nilai

(50)

dirasakan dan pengorbanan yang dirasakan baik yang berkaitan

dengan keuangan maupun bukan yang diperlukan untuk

memperolehnya. Sejumlah riset mendukung pandangan bahwa

para konsumen mengandalkan harga sebagai indikator kualitas

produk. (Schiffman dan Kanuk 2008).

Indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran nilai

dalam penelitian Huang et al (2004) dalam Budiman (2012)

digunakan lima indikator yaitu:

a)

Pertimbangan harga

b)

Menyukai produk tiruan

c)

Menggunakan produk tiruan

d)

Kebenaran untuk membeli produk tiruan

e)

Pertimbangan efektivitas

3)

Perbandingan Kualitas-Harga

(51)

31

Indikator yang digunakan untuk mengukur perbandingan

kualitas-harga dalam penelitian Lichtenstein et al (1993), Field,

J.R.B. (2003), Huang et al (2004) dalam Budiman (2012)

digunakan lima indikator yaitu:

a)

Harga sebagai indikator kualitas

b)

Kesediaan membayar lebih untuk kualitas baik

c)

Kesediaan untuk membeli produk bermerek

d)

Keinginan untuk membeli produk dari perusahaan yang

memiliki reputasi baik

e)

Menunggu produk-produk dengan iklan eksklusif

4)

Pengaruh Sosial

Merupakan mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang

yang pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok

referensi lainnya seperti teman, rekan sekerja, dan rekan

seprofesi (Griffin, 2007).

Indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh sosial

dalam penelitian Phau, Teah, dan Lee (2009). Ang et al (2001),

Hidayat (2008) dalam Budiman (2012) digunakan lima indikator

yaitu:

a)

Memperhatikan peraturan

b)

Pengendalian diri seseorang terhadap kesukaannya

c)

Menyukai orang yang bertanggung jawab

(52)

e)

Pentingnya kejujuran

2.

Variabel Mediasi

Variabel

mediasi

atau variabel

intervening

(Y1)

adalah

variabel antara yang fungsinya bertindak sebagai perantara dalam

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat (Sanusi,

2011). Dalam penelitian ini variabel perantara adalah: Sikap

Konsumen.

1)

Sikap Konsumen

Merupakan tidak dapat diamati secara langsung, tetapi

harus disimpulkan dari apa yang dikatakan orang atau apa yang

mereka lakukan. Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari

dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu (Schiffman dan

Kanuk 2008).

Indikator yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen

dalam penelitian Field, J.R.B. (2003)

dalam Budiman (2012)

digunakan lima indikator yaitu:

a)

Kualitas dari produk tiruan

b)

Produk tiruan terlihat dapat bertahan lama

c)

Produk tiruan mengikuti tren mode

(53)

33

3.

Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel dependen (Y2), adalah variabel

yang dipengaruhi oleh variabel lain (Sanusi, 2011). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Minat Pembelian.

1)

Minat Pembelian

Merupakan sebuah perilaku dari konsumen, dimana

konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih

produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih menggunakan

dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Seorang konsumen yang ingin mencari suatu kepuasan tentang

suatu produk akan mencari informasi sebanyak-banyaknya

tentang produk tersebut (Kotler dan Keller, 2003).

Indikator yang digunakan untuk mengukur minat pembelian

dalam penelitian Phau dan Teah (2009), De Matos et al. (2007),

Ang et al. 2001 Budiman (2012) digunakan lima indikator yaitu:

a)

Memilih produk tiruan

b)

Hasrat untuk membeli produk tiruan

(54)

F.

Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan

ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya.

Validitas berhubungan dengan kenyataan (

actually

). Validitas juga

berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan

valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur

yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang

dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan

kesalahan (eror) atau varian (Hartono, 2014). Menurut Kuncoro

(2003) Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi

product

momen

dengan taraf signifikan 5%. Uji validitas ini menggunakan

program SPSS. Jika P value

≤ 0,05

(5%), maka pertanyaan

dinyatakan valid

, sedangkan jika P value ≥ 0,05

(5%), maka

pertanyaan dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan dari

pengukurannya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurtely)

dari pengukurannya. Suatu pengukuran dikatakan reliabel (dapat

diandalkan) jika dapat dipercaya (Hartono, 2014). Pada pengujian

reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik

Cronbach Alpha

(55)

35

Cronbach Alpha

dari suatu variabel > 0,60 maka butir pertanyaan

yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki

reliabilitas yang memadai dan sebaliknya. Apabila nilai

Cronbach

Alpha

dari suatu variabel < 0,60 maka reliabilitasnya kurang memadai

(Sekaran, 2006).

G.

Uji Hipotesis dan Analisis Data

1.

Analisis jalur (

Path analysis

)

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear

berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel

(model casual

) yang

telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri

tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat

digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar variabel (Ghozali, 2011).

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yaitu uji sobel untuk

menguji pengaruh mediasi. Penelitian ini juga akan dibantu oleh data

yang diolah melalui software SPSS. Analisis data akan dilakukan

dengan menggunakan

Path Analysis

atau Analisis Jalur.

Menurut Sanusi (2011) beberapa asumsi yang perlu diperhatikan

dalam analisis jalur, antara lain:

1.

Hubungan antara variabel haruslah linear dan aditif,

(56)

4.

Skala pengukuran semua variabel minimal interval.

Menurut Ghozali (2011) langkah-langkah dalam path analysis

antara lain :

1.

Melakukan regresi persamaan (1) dengan meregresikan

variabel independen dan variabel mediasi

2.

Melakukan regresi persamaan (2) dengan meregresikan

variabel independen, variabel mediasi dan variabel

dependen.

3.

Melakukan uji sobel untuk mengetahui apakah ada

pengaruh mediasi atau tidak.

Dalam analisis jalur untuk mengetahui apakah ada pengaruh

mediasi atau tidak dapat diuji dengan melakukan Sobel test, sebagai

berikut:

=

Setelah mendapatkan hasil dari

maka dapat dihitung nilai t

statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

t =

(57)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

1.

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah tas merek tiruan karena banyak

konsumen yang tertarik dengan produk tiruan terutama terhadap tas.

Tas menjadi produk merek tiruan yang banyak disukai konsumen

karena memiliki berbagai merek yang terkenal dan harga yang

terjangkau. Ini termasuk dalam gaya hidup seseorang, gaya hidup

suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya.

Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok

masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. (Setiadi, 2003).

[image:57.595.171.507.552.698.2]

Produk tiruan mempunyai berbagai macam tingkatan atau jenis

kualitas (KW) mulai dari harga tertinggi sampai harga terendah.

Berikut ini ada tujuh macam jenis kualitas tas tiruan, yaitu :

Tabel 4.1

Penggolongan harga tas tiruan

N

o

Penggolongan harga tas

tiruan

Harga

1

KW original

Rp. 3. 000.000

Rp. 10. 000.000

2

KW semi original

Rp. 2. 500.000

3

KW super premium

Rp. 1. 500.000

Rp. 2.000.000

4

KW semi super

Rp. 1.000.000

5

KW 1

Rp. 250.000

Rp. 500.000

6

KW 2

Rp. 150.000

7

KW 3

Rp. 50.000

(58)

Berdasarkan jenis tas tiruan dan harga pada Tabel 4.1

menunjukkan bahwa harga menjadi indikator penting ketika

konsumen ingin membeli produk tas merek tiruan. Hal ini terjadi

karena berbagai konsumen akan memilih dengan harga dan kualitas

dari tas yang diminatinya dan sesuai dengan uang yang mereka miliki

sehingga jenis KW dipengaruhi oleh keinginan seseorang.

2.

Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang ada di

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 150, kuesioner diberikan secara

langsung. Berikut ini di sajikan data responden penelitian, berdasarkan

karakteristiknya.

[image:58.595.171.504.451.617.2]

a.

Asal Fakultas

Tabel 4.2

Fakultas Responden

No

Fakultas

Jumlah

Persentase (%)

1

Ekonomi dan Bisnis

25

12,5%

2

FKIK

25

12,5%

3

Ilmu hukum

20

10%

4

Fisipol

20

10%

5

Pendidikan Agama Islam

20

10%

6

Pertanian

20

10%

7

Pendidikan Bahasa

20

10%

Total

150

Sumber: data primer yang diolah 2017

(59)

39

menunjukkan bahwa konsumen yang minat membeli produk tas

merek tiruan lebih didominasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan

Fakultas FKIK.

[image:59.595.169.505.204.389.2]

b.

Uang saku/perbulan

Tabel 4.3

Uang saku/perbulan Responden

nnNo

Uang saku/perbulan

Jumlah

Persentase (%)

1

Rp. 250.000 - Rp. 500.000

18

9%

2

Rp. 500.000 - Rp. 750.000

8

4%

3

Rp. 750.000 - Rp. 1. 000.000

54

27%

4

Rp. 1. 000. 000 - Rp. 1. 250.000

11

5,5%

5

Rp. 1. 250.00 - Rp. 1. 500. 000

29

14,5%

6

Rp. 1. 500.000 - Rp. 1.750.000

29

14,5%

7

Rp. 1.750.000

Rp. 2.000.000

19

9,5%

8

Rp. 2.000.000

Rp. 2.250.000

18

9%

9

Rp. 2.250.000

Rp. 2.500.000

11

5,5%

Total

150

Sumber: data primer yang diolah 2017

(60)
[image:60.595.171.498.111.364.2]

c.

Merek tas yang ingin dibeli

Tabel 4.4

Merek tas yang ingin dibeli responden

No

Merek tas yang ingin dibeli

Jumlah

Persentase (%)

1

Prada

31

15,5%

2

Hermes

26

13%

3

Gucci Louis vuitton (LV)

25

12,5%

4

Calvin klein (CK)

21

10,5%

5

Buberry

20

10%

6

Channel

17

8,5%

7

Louis vuitton (LV)

10

5%

8

Guess

10

5%

9.

Zara

9

4,5%

10. Michael Kors (MK)

8

4%

11. Dior

5

2,5%

12. Yves saint laurent (YSL)

4

2%

13. Dolce & Gabbana (D&G)

1

0,5%

Total

187

Sumber: data primer yang diolah 2017

(61)

41

[image:61.595.170.504.109.347.2]

d.

Merek tas yang pernah dibeli

Tabel 4.5

Merek tas yang pernah dibeli responden

No

Merek tas yang pernah dibeli

Jumlah

Persentase (%)

1

Prada

37

18,5%

2

Puma

30

15%

3

Channel

20

10%

4

Gucci

16

8%

5

Hermes

15

7,5%

6

Zara

15

7,5%

7

Burberry

15

7,5%

8

Calvin klein (CK)

11

5,5%

9

Louis vuitton (LV) MK

6

3%

10

Guess

5

2,5%

11

Michael Kors (MK)

3

1,5%

12

Dior

2

1%

Total

175

Sumber: data primer yang diolah 2017

(62)
[image:62.595.169.500.122.345.2]

e.

Tingkatan kualitas produk tas tiruan yang pernah dibeli

Tabel 4.6

Tingkatan kualitas produk tas tiruan yang pernah dibeli

responden

No Tingkatan kualitas produk tas

tiruan yang pernah dibeli

Jumlah

Persentase (%)

1

KW semi original

6

3%

2

KW super premium

9

4,5%

3

KW semi super

17

8,5%

4

KW1

45

22,5%

5

KW2

41

20,5%

6

KW3

32

16%

Total

150

Sumber: data primer yang diolah 2017

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 150

responden banyak yang membeli produk tas tiruan dengan KW1

yaitu nilai tertinggi sebesar 45 dengan persentase 22,5%. KW1 ini

merupakan produk tiruan yang harganya cukup memadai dengan

uang saku yang dimiliki responden dan kualitas yang sesuai dengan

harga yang dipasarkan.

A.

Uji Kualitas Instrumen

1.

Uji validitas

(63)

43

value ≤ 0,05

(5%). Penelitian ini ada 30 pertanyaan yang mewakili

[image:63.595.127.504.173.651.2]

setiap variabel untuk diuji kualitasnya. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS 16.0.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas

Variabel

Pertanyaan

Sig. (2-tailed)

α

< 0,05

Keterangan

Status

Konsumsi

(X1)

SK1

0,000

0,05

Valid

SK2

0,000

0,05

Valid

SK3

0,000

0,05

Valid

SK4

0,000

0,05

Valid

SK5

0,000

0,05

Valid

Kesadaran

nilai

(X2)

KN1

0,000

0,05

Valid

KN2

0,000

0,05

Valid

KN3

0,000

0,05

Valid

KN4

0,000

0,05

Valid

KN5

0,000

0,05

Valid

Perbandingan

kualitas-harga

(X3)

PKH1

0,000

0,05

Valid

PKH2

0,000

0,05

Valid

PKH3

0,000

0,05

Gambar

Gambar 2.1 Model Penelitian
Tabel 4.1 Penggolongan harga tas tiruan
Tabel 4.2 Fakultas Responden
Tabel 4.3 Uang saku/perbulan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

This can be used to achieve a sophisticated security system (SSS). Recent research works have shown that different human characteristics like finger prints and

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mevita (2013), yang menyatakan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang dominan terhadap

KaryaDesain Media Komunikasi Visual Teori dan Praktek 2 x 50’ Buku, LCD infoccus proyektor, komputer dan laptop, alat gambar. Tanya jawab &amp;

Guna menunjang kompetensi yang harus dikuasainya, terutama dalam kajian geografi fisik, keberadaan karakteristik air tanah di sekitar Rawa Jombor yang unik

Dan Tabel 1, terlihat bahwa suhu udara rataan harian dan suhu udara maksimum pada petak C dan D di plot percobaan Cibandawoh, Cijengkol maupun di Cigenter, relatif lebih tinggi

Disk E: yang mengunakan RAID 0 memiliki kapasitas maksimal yang lebih besar dari disk F: yang menggunakan RAID 1, namun data dalam disk F: masih bisa

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul: “ Analisa Pengaruh Penambahan Tembaga (Cu) Dengan Variasi (1%, 2%, 3%) Pada Paduan Aluminium Silikon

Perspektif Barat secara umum, sebagaimana yang umum didefinisikan, termasuk di dalam instrumen hak asasi manusia PBB, hak asasi manusia dipandang sebagai hak- hak yang secara