• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja."

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PENEMPATAN PERAWAT

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINGARAJA

Oleh :

Nama : Ni Luh Putu Sri Yudhantri

Nim : 96.41010.4154

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

Halaman

ABSTRAKSI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Landasan Teori tentang Permasalahan... 6

2.2 Landasan Teori tentang Ilmu yang Terkait ... 7

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Identifikasi Permasalahan ... 29

3.3 Sistem Flow Terkomputerisasi ... 36

3.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 39

3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 49

(3)

3.7 Desain Input Output ... 59

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 74

4.1 Implementasi Sistem ... 74

4.2 Evaluasi Sistem ... 128

BAB V PENUTUP ... 133

5.1 Kesimpulan ... 133

5.2 Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 135

(4)

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Penempatan Perawat di RSUD Singaraja

Menggunakan Metode AHP ... 25

Gambar 3.2 Sistem Flow Manual Penempatan Perawat ... 34

Gambar 3.3 Sistem Flow Komputerisasi Penempatan Perawat Menggunakan Metode AHP (bagian satu) ... 37

Gambar 3.4 Sistem Flow Komputerisasi Penempatan Perawat Menggunakan Metode AHP (bagian dua) ... 38

Gambar 3.5 Context Diagram ... 40

Gambar 3.6 DFD Level 0 ... 41

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Maintenance Data ... 42

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Penghitungan Nilai Bobot Ruangan . 43 Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Penilaian Perawat ... 44

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Penilaian Perawat Berdasarkan History Kerja ... 45

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Penilaian Perawat Berdasarkan Pelatihan ... 46

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Penilaian Perawat Berdasarkan Prestasi Kerja ... 47

Gambar 3.13 DFD Level 1 Perankingan Perawat ... 48

Gambar 3.14 Entity Relationship Diagram ... 49

Gambar 3.15 Konsep Relational Database... 50

Gambar 3.16 Diagram Menu Program Penempatan Perawat ... 60

Gambar 3.17 Desain Form Tahun Penilaian ... 60

Gambar 3.18 Desain Form Ruang ... 61

(5)

Gambar 3.21 Desain Form Pendidikan ... 62

Gambar 3.22 Desain Form Keahlian ... 62

Gambar 3.23 Desain Form Perawat ... 62

Gambar 3.24 Desain Form Nilai Tingkat Hunian ... 63

Gambar 3.25 Desain Form Nilai Tingkat Pelayanan ... 63

Gambar 3.26 Desain Form Nilai Tingkat Penyakit ... 63

Gambar 3.27 Desain Form Nilai History Kerja ... 63

Gambar 3.28 Desain Form Nilai Gagal Rawat ... 64

Gambar 3.29 Desain Form Nilai Pelatihan ... 64

Gambar 3.30 Desain Form Nilai Prestasi Kerja ... 64

Gambar 3.31 Desain Form Keahlian Ruangan ... 64

Gambar 3.32 Desain Form Penilaian Ruangan ... 64

Gambar 3.33 Desain Form Penilaian Perawat... 65

Gambar 3.34 Desain Form Pembobotan faktor-faktor Ruangan ... 65

Gambar 3.35 Desain Form Pembobotan Ruangan ... 67

Gambar 3.36 Desain Form Penentuan Prioritas Ruangan Dengan Faktor Perawat ... 68

Gambar 3.37 Desain Form Penilaian Total Perawat ... 69

Gambar 3.38 Desain Form Pemilihan Perawat Untuk Penugasan ... 70

Gambar 3.39 Desain Laporan Nilai Bobot Ruangan ... 71

Gambar 3.40 Desain Laporan Bobot Ruangan Terhadap Perawat ... 71

Gambar 3.41 Desain Laporan Nilai Perawat ... 71

Gambar 3.42 Desain Laporan Nilai Total Perawat ... 72

(6)

Gambar 4.2 Menu Utama ... 76

Gambar 4.3 Menu File ... 77

Gambar 4.4 Menu Proses ... 77

Gambar 4.5 Menu Laporan ... 77

Gambar 4.6 Menu Window ... 78

Gambar 4.7 Menu Keluar ... 78

Gambar 4.8 Form Data Tunjangan ... 78

Gambar 4.9 Form Maintenance Data Pendidikan ... 79

Gambar 4.10 Form Maintenance Data Golongan ... 81

Gambar 4.11 Form Maintenance Data Perawat ... 82

Gambar 4.12 Form Maintenance Data Ruangan ... 84

Gambar 4.13 Form Maintenance Data Tahun Penilaian ... 85

Gambar 4.14 Form Data Nilai Tab History Kerja ... 86

Gambar 4.15 Form Data Nilai Tab Hunian Pasien ... 87

Gambar 4.16 Form Data Nilai Tab Penyakit... 88

Gambar 4.17 Form Data Nilai Tab Gagal Rawat ... 89

Gambar 4.18 Form Data Nilai Tab Pelayanan ... 89

Gambar 4.19 Form Data Nilai Tab Prestasi Kerja... 90

Gambar 4.20 Form Data Pelatihan ... 91

Gambar 4.21 Form Data Keahlian ... 92

Gambar 4.22 Form Data Keahlian tiap Ruangan……….. 94

Gambar 4.23 Form Maintenance Data User ………. 95

(7)

Gambar 4.26 Form Penilaian Bobot Faktor Ruangan Untuk CR Valid .. 98

Gambar 4.27 Form Pembobotan Ruangan ... 99

Gambar 4.28 Form Penilaian Perawat ... 100

Gambar 4.29 Form Penilaian Perawat Untuk History Kerja ... 101

Gambar 4.30 Form Penilaian Perawat Untuk Pelatihan ... 102

Gambar 4.31 Form Penilaian Perawat Untuk Prestasi Kerja ... 103

Gambar 4.32 Form Penilaian Faktor Ruangan Terhadap Perawat ... 104

Gambar 4.33 Form Penilaian Faktor Ruangan Terhadap Perawat Untuk CR Tidak Valid ... 105

Gambar 4.34 Form Penilaian Faktor Ruangan Terhadap Perawat Untuk CR Tidak Valid ... 106

Gambar 4.35 Form Penilaian Total Perawat ... 107

Gambar 4.36 Form Perankingan Perawat ... 108

Gambar 4.37 Form Grafik Perankingan Perawat berdasarkan Ruang ... 108

Gambar 4.38 Form Grafik Perankingan Perawat berdasarkan semua Ruang ... 109

Gambar 4.39 Form Grafik Perankingan Perawat berdasarkan Perawat .. 110

Gambar 4.40 Form Grafik Perankingan Perawat berdasarkan Perawat dengan tipe Garis ... 111

Gambar 4.41 Form Seting Printer ... 112

Gambar 4.42 Form Laporan Bobot Ruang ... 112

Gambar 4.43 Form Laporan Bobot Ruang Untuk Data Sebelum Revisi . 113 Gambar 4.44 Laporan Semua Data Bobot Ruang Sebelum Revisi ... 114

(8)

Gambar 4.46 Form Laporan Bobot Ruang Untuk Data Sesudah Revisi 115

Gambar 4.47 Laporan Semua Data Bobot Ruang Sesudah Revisi ... 116

Gambar 4.48 Laporan Bobot Ruang Sesudah Revisi Per Tahun Penilaian ... 116

Gambar 4.49 Form Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat ... 117

Gambar 4.50 Form Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Sebelum Revisi ... 117

Gambar 4.51 Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Sebelum Revisi ... 118

Gambar 4.52 Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Sebelum Revisi Per Tahun Penilaian ... 118

Gambar 4.53 Form Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Setelah Revisi ... 119

Gambar 4.54 Form Laporan Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Setelah Revisi ... 120

Gambar 4.55 Laporan Semua Data Bobot Ruang Terhadap Faktor Perawat Sesudah Revisi Per Tahun ... 121

Gambar 4.56 Form Laporan Penilaian Perawat ... 121

Gambar 4.57 Form Laporan Penilaian History Kerja Perawat ... 122

Gambar 4.58 Laporan Semua Data Penilaian History Kerja Perawat ... 122

Gambar 4.59 Laporan Penilaian History Kerja Perawat Per Tahun Penilaian ... 123

Gambar 4.60 Form Laporan Penilaian Pelatihan Perawat ... 123

Gambar 4.61 Laporan Semua Data Penilaian Pelatihan Perawat ... 124

Gambar 4.62 Laporan Semua Data Penilaian Pelatihan Perawat Per Tahun Penilaian ... 125

Gambar 4.63 Form Laporan Penilaian Prestasi Kerja Perawat ... 125

(9)

Gambar 4.66 Form Laporan Nilai Total Perawat ... 127

(10)

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Batasan Nilai ... 6

Tabel 3.1 Tabel Matrik Berpasangan ... 23

Tabel 3.2 Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan untuk Penilaian Ruangan ... 23

Tabel 3.3 Tabel Menjumlahkan Isian Pada Tiap Kolom dari Matrik Perbandingan Berpasangan ... 23

Tabel 3.4 Tabel Perhitungan Matrik Yang di Normalisasikan ... 24

Tabel 3.5 Tabel Perhitungan Rata-rata Baris (Prioritas Relatif) ... 24

Tabel 3.6 Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Orisinil ... 25

Tabel 3.7 Tabel Nilai Kolom Matrik Dikalikan Dengan Prioritas ... 25

Tabel 3.8 Tabel Random Index ... 26

Tabel 3.9 Tabel Bobot Preferensi ... 27

Tabel 3.10 Tabel History Kerja ... 30

Tabel 3.11 Tabel Prestasi Kerja ... 31

Tabel 3.12 Tabel Tingkat Hunian ... 31

Tabel 3.13 Tabel Penyakit Pada Ruangan ... 32

Tabel 3.14 Tabel Gagal Rawat ... 32

Tabel 3.15 Tabel Kemampuan Pelayanan ... 33

Tabel 3.16 Tabel Golongan ... 51

Tabel 3.17 Tabel Tunjangan ... 51

Tabel 3.18 Tabel Pendidikan ... 51

Tabel 3.19 Tabel Perawat ... 52

(11)

Tabel 3.22 Tabel History Kerja ... 53

Tabel 3.23 Tabel Pelatihan ... 53

Tabel 3.24 Tabel Prestasi Kerja ... 53

Tabel 3.25 Tabel Tingkat Hunian Pasien ... 54

Tabel 3.26 Tabel Tingkat Penyakit ... 54

Tabel 3.27 Tabel Tingkat Gagal Rawat ... 54

Tabel 3.28 Tabel Tingkat Pelayanan ... 54

Tabel 3.29 Tabel Penilaian Ruang ... 55

Tabel 3.30 Tabel Pembobotan Ruang ... 56

Tabel 3.31 Tabel Penilaian Perawat ... 57

Tabel 3.32 Tabel Faktor Ruang ... 57

Tabel 3.33 Tabel Nilai Total ... 58

Tabel 3.34 Tabel User ... 58

Tabel 3.35 Tabel Keahlian ... 58

Tabel 3.36 Tabel Detil Ruang ... 58

(12)

Halaman

Lampiran 1 Laporan Bobot Ruangan Sebelum Revisi untuk

Semua Data ... 136

Lampiran 2 Laporan Bobot Ruangan Sebelum Revisi per Tahun Penilaian ... 137

Lampiran 3 Lampiran 3 Laporan Bobot Ruangan Setelah Revisi untuk Semua Data ... 138

Lampiran 4 Laporan Bobot Ruangan Sesudah Revisi per Tahun Penilaian ... 139

Lampiran 5 Laporan Bobot Ruangan untuk Faktor Perawat Sebelum Revisi untuk Semua Data ... 140

Lampiran 6 Laporan Bobot Ruangan untuk Faktor Perawat Sebelum Revisi per Tahun Penilaian ... 141

Lampiran 7 Laporan Bobot Ruangan untuk Faktor Perawat Setelah Revisi untuk Semua Data ... 142

Lampiran 8 Laporan Bobot Ruangan untuk Faktor Perawat Sesudah Revisi per Tahun Penilaian ... 143

Lampiran 9 Laporan Nilai Perawat untuk Semua Data ... 144

Lampiran 10 Laporan Nilai Perawat per Tahun Penilaian ... 145

Lampiran 11 Laporan Nilai Total Perawat untuk Semua Data ... 146

Lampiran 12 Laporan Nilai Total Perawat per Tahun penilaian ... 147

Lampiran 13 Listing Program Form Data Tunjangan ... 148

Lampiran 14 Listing Program Form Data Pendidikan ... 150

Lampiran 15 Listing Program Form Data Golongan ... 151

Lampiran 16 Listing Program Form Data Perawat ... 154

Lampiran 17 Listing Program Data Ruang ... 156

(13)

Lampiran 20 Listing Program Form Data User ... 161

Lampiran 21 Listing Program Penilaian Bobot Faktor Ruang ... 162

Lampiran 22 Listing Program Penilaian Bobot Ruang ... 164

Lampiran 23 Listing Program Penilaian Perawat ... 167

Lampiran 24 Listing Program Penilaian Faktor Ruang Terhadap Perawat ... 170

Lampiran 25 Listing Program Penilaian Total Perawat ... 172

Lampiran 26 Listing Program Perankingan Perawat ... 174

Lampiran 27 Listing Program Laporan Bobot Ruang ... 175

Lampiran 28 Listing Program Laporan Bobot Ruang Terhadap Perawat ... 176

Lampiran 29 Listing Program Laporan Nilai Perawat ... 177

(14)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan nasional di Indonesia saat ini memerlukan

pendekatan dan penanganan secara intersektoral. Untuk itu dalam sistem

kesehatan nasional telah dijabarkan bahwa pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang saat ini

telah menunjukkan hasil nyata, seperti banyak berdirinya pembangunan

Puskesmas. Pemerintah juga mengadakan pembangunan rumah sakit baru,

maupun peningkatan rumah sakit dari tipe D ke tipe C. Disamping itu juga

peningkatan fasilitas di berbagai rumah sakit tipe B dan tipe A seperti perawatan

gawat darurat baik sirurgis maupun medis, dialisa darah dan lain sebagainya.

Dengan adanya pembangunan terhadap rumah sakit maka terpikirkan

pula untuk melakukan pengadaan tenaga kesehatan termasuk diantaranya dokter

ahli, dokter, paramedik, dan tenaga penunjang baik dalam bidang teknis maupun

administratif.

Kualitas suatu pelayanan kesehatan sangat bergantung pada kecepatan

dan ketepatan pelayanan yang diberikan, dimana kecepatan dan ketepatan

pelayanan ini dipengaruhi oleh ketepatan penempatan tenaga petugas

kesehatannya, baik medis, paramedik maupun non paramedik pada bagian-bagian

yang ada pada suatu pelayanan kesehatan. Ada banyak faktor yang harus

(15)

Selama ini pada Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja penempatan

tenaga perawat untuk tiap ruangan dilakukan secara acak, dengan mengambil

asumsi tingkat keahlian tenaga perawat adalah sama. Tiap ruangan dianggap

memiliki prosentase keperluan yang sama akan tenaga perawat. Dan pergantian

perawat dilakukan dengan lebih banyak berdasarkan pada pertimbangan faktor

senioritas dibandingkan dengan faktor lain, misal prestasi kerja, keterampilan

ataupun pelatihan yang diperoleh.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka diperlukan adanya suatu sistem

yang tepat guna dan terkomputerisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja.

Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang merupakan suatu

bidang ilmu yang sangat membantu Kepala Seksi Perawat dalam mengambil suatu

keputusan untuk penempatan perawat pada posisi yang tepat di Rumah Sakit

Umum Daerah Singaraja sesuai dengan kemampuan yang disyaratkan oleh

masing-masing ruangan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat

diambil sebagai berikut:

1. Bagaimana proses sistem dalam hal pengambilan keputusan untuk penentuan

penempatan tenaga perawat pada posisi yang telah disediakan?

2. Bagaimana membuat aplikasi sistem pendukung keputusan yang bersifat

(16)

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam pembuatan sistem ini sebagai berikut:

1. Tempat yang akan dianalisa adalah pada Rumah Sakit Umum Daerah

Singaraja.

2. Hanya membahas tentang penempatan tenaga perawat, tidak membahas

tentang tenaga medis ahli maupun tenaga administratif.

3. Deskripsi persyaratan keahlian yang diperlukan tiap ruangan, deskripsi

pelatihan dan perankingannya telah ada dan jelas.

4. Penilaian terhadap prestasi kerja merupakan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja.

5. Dalam Tugas Akhir ini, apabila setelah proses penempatan perawat dan

diketahui perawat melakukan kesalahan, maka dari sistem yang dibuat ini

tidak menangani adanya kejadian tersebut.

6. Program maintenance yang akan mengelola database dari sistem ini

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

7. Database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 7.0.

8. Metode yang digunakan adalah AHP (Analytic Hierarchy Process).

1.4 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya program aplikasi ini antara lain:

1. Mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

2. Membantu Kepala Seksi Perawat dalam proses pengambilan keputusan untuk

penempatan perawat pada posisi yang tepat di Rumah Sakit Umum Daerah

Singaraja sesuai dengan kemampuan yang disyaratkan oleh masing-masing

(17)

3. Membuat program pengambilan keputusan dengan menggunakan metode

Analytic Hierarchy Process (AHP).

4. Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit

kepada masyarakat.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab. Pada tiap bab

terdiri dari beberapa subbab. Sebagai gambaran yang jelas dari Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini membahas gambaran umum mengenai

latar belakang permasalahan, pembatasan masalah dan tujuan yang

hendak dicapai.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bagian ini membahas tentang studi literatur yang digunakan

untuk mendukung analisa dan perancangan Sistem Pendukung

Keputusan.

BAB III : METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dibahas tentang permasalahan yang ada pada bentuk

manual dan memberikan gambaran dari sistem manual yang lama

untuk mendapatkan landasan dari pengembangan software dan

variabel-variabel pendukungnya juga analisa dan perancangannya

yang meliputi sistem flow, DFD, ERD, desain basis data, desain

(18)

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang implementasi beserta evaluasi dari

sistem pendukung keputusan yang telah dibuat. Dimana didalamnya

terdapat instalasi program dan penjelasan penggunaan program.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari semua penjelasan yang

telah dikemukakan. Pada akhirnya didapatkan saran-saran yang bisa

dijadikan sebagai masukan yang berarti bagi Rumah Sakit Umum

(19)

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori tentang Permasalahan 2.1.1 Prosedur penilaian prestasi kerja

Pada Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja, rotasi tenaga perawat dilakukan dua tahun sekali. Selama ini, dasar penentuan rotasi tenaga perawat hanya berpatokan pada senioritas pada suatu ruangan. Ini berarti seorang perawat yang telah memiliki masa dinas yang cukup lama pada suatu ruangan tertentu maka akan mendapat prioritas untuk dirotasi ke ruangan lain.

Untuk sistem yang baru di tempat ini, aktivitas penilaian penempatan perawat lebih diarahkan pada usaha kenaikan pangkat yang dipengaruhi oleh beberapa kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria tersebut adalah pemberian nilai bobot pada ruangan, penilaian perawat berdasarkan history kerja, pelatihan dan prestasi kerja. Kriteria-kriteria tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa sub kriteria. Pada sub kriteria terdapat range nilai yang telah ditentukan. Range nilai sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Batasan Nilai

Nilai Sebutan Nilai Normalisasi

91-100 Amat baik 5

76-90 Baik 4

61-75 Cukup 3

51-60 Sedang 2

(20)

Dimana tiap kriteria mempunyai sub kriteria yang mempunyai range nilai antara 1 sampai 5 yang berguna untuk membandingkan para perawat serta membuat peringkat para perawat menurut penilaian tersebut.

2.2 Landasan Teori tentang Ilmu yang Terkait 2.2.1 Sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan informasi umum yang dibutuhkan.

Sistem informasi manajemen berfungsi untuk mengelola sistem dengan penerapan manajemen yang baik sehingga menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan. Data-data yang sudah terkumpul kemudian diproses secara matang sehingga akan dihasilkan informasi yang baik. Informasi tersebut berupa laporan-laporan yang lengkap seputar data yang ada dan melalui beberapa proses sistem informasi, seperti pengumpulan data, pemrosesan data dan sampai menghasilkan suatu output data yang diinginkan sesuai dengan tujuan akhir dari sistem informasi yang dikerjakan.

2.2.2 Analisa dan perancangan sistem

(21)

Analisa sistem dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum desain sistem. Analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini akan sangat berpengaruh di tahap selanjutnya.

Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan user untuk mendapatkan informasi. Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang lagi.

A. Sistem Flow Chart

Flow chart merupakan salah satu peralatan dokumentasi utama, digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses-proses yang terpisah dikaitkan untuk membentuk suatu sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sistem flowchart:

Operasi secara manual

Fungsi pengolahan utama

Kartu

Pita magnetic

(22)

Dokumen atau laporan

Penyimpanan file secara sementara

Penyimpanan file secara tetap

Keyboard

Tampilan

Arus informasi

Penghubung ke halaman berikutnya

Database

File storage offline

Operasi pemasukan data melalui keyboard

B. Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.

(23)

dapat digunakan untuk merepresentasikan sistem atau perangkat lunak di tingkat abstraksi.

DFD dapat didekomposisikan ke dalam beberapa tingkatan yang merepresentasikan aliran-aliran data dan informasi berikut detil-detil fungsionalnya.

DFD menggunakan notasi-notasi grafis sebagai berikut (menurut model Gane & Searson):

Entity

Proses

Aliran data

Penyimpanan data

C. Entity Relational Diagram

Entity relational diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity dengan relasi. Setiap entity mempunyai attribute yang merupakan ciri dari entity itu sendiri. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. 1. Entity

(24)

sama atau sejenis yang terdapat didalam lingkup yang sama akan membentuk sekumpulan entity.

2. Atribut

Setiap entity memiliki atribut yang akan mendeskripsikan karakteristik dari entity yang bersangkutan. Penentuan atau pemilihan atribut yang relevan bagi suatu entity merupakan hal penting di dalam pembentukkan model data.

3. Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu entity dengan entity lain yang berbeda. Jika relasinya banyak, maka kumpulan semua relasi yang ada diantara entity yang terdapat pada sekumpulan entity- sekumpulan entity yang berbeda akan membentuk sekumpulan relasi.

4. Tingkat Relasi

Tingkat relasi menunjukkan adanya batas jumlah maksimum entity yang dapat berelasi dengan entity yang terdapat pada sekumpulan entity yang berbeda.

Beberapa tingkatan relasi yang terdapat pada sekumpulan entity adalah: a. One To One Relationship

Setiap entity pada sekumpulan entity R berhubungan satu (paling banyak) entity pada entity S. Demikian pula sebaliknya.

Entity Set R Entity Set S

Entity 1 Entity 1

Entity 2 Entity 2

Entity 3 Entity 3

Entity 4 Entity 4

(25)

b. One To Many Relationship

Setiap entity pada sekumpulan entity R dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) entity pada sekumpulan entity S. Tetapi tidak sebaliknya, setiap entity pada sekumpulan entity S hanya dapat berhubungan dengan satu (paling banyak) entity pada sekumpulan entity R.

Entity Set R Entity Set S

Entity 1 Entity 1

Entity 2 Entity 2

Entity 3 Entity 3

Entity 4 Entity 4

One To Many Relationship c. Many To One Relationship

Setiap entity pada sekumpulan entity R hanya dapat berhubungan dengan satu (paling banyak) entity dari sekumpulan entity S, sementara setiap

Many To One Relationship d. Many To Many Relationship

(26)

Entity Set R Entity Set S

Entity 1 Entity 1

Entity 2 Entity 2

Entity 3 Entity 3

Entity 4 Entity 4

Many To Many Relationship 2.2.3 Basis data dan normalisasi

Basis data adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, yang diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Konsep dari basis data adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).

Normalisasi merupakan pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi.

Bentuk normalisasi ada 3, antara lain : 1. first normal form (1NF)

setiap data dibentuk dalam file datar/rata dan menghendaki adanya penghapusan semua elemen yang terulang dalam suatu relasi.

2. second normal form (2NF)

merupakan syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria 1NF. Atribut yang bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama. Kunci field harus dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

3. third normal form (3NF)

(27)

2.2.4 Sistem pendukung keputusan

Sistem Pendukung Keputusan menyediakan informasi pemecahan suatu masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi– terstruktur. Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur, mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya, dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Sistem Pendukung Keputusan merupakan pengembangan Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif terhadap penggunanya. Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan, prosedur, kebijakan, analisa teknis, serta pengalaman dan wawasan manajerial untuk membentuk suatu kerangka keputusan yang fleksibel.

Sistem Pendukung Keputusan dibuat dengan tujuan untuk membantu pengambilan keputusan dan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan data dan informasi yang diperoleh dari penggunaan model-model pengambilan keputusan. Adapun karakteristik-karakteristik dari Sistem Pendukung Keputusan adalah:

1. kapabilitas interaktif

Sistem Pendukung Keputusan memberi pengambil keputusan akses cepat terhadap data informasi yang dibutuhkan.

2. fleksibilitas

(28)

3. kemampuan berinterkasi dengan model

Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan para pembuat keputusan berinteraksi dengan model-model, termasuk pemanipulasian model-model tersebut sesuai kebutuhan.

4. variasi keluaran

Sistem Pendukung Keputusan mendukung pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai keluaran, termasuk kemampuannya dalam menghasilkan grafik dan analisa-analisa pada kondisi-kondisi tertentu.

2.2.5 Metode penugasan

Metode penugasan adalah suatu model yang bertujuan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk sejumlah pekerjaan pada total nilai maksimum/minimum dari suatu kriteria tertentu. Penugasan dibuat atas dasar bahwa setiap sumber daya harus ditugaskan hanya untuk satu jenis pekerjaan.

2.2.6 Analitic hierarchy process

Metode Analitic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. Model ini adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hierarki.

(29)

multiobjectives” dan “multicriterias”. Kelebihan model AHP ini lebih disebabkan oleh fleksibilitasnya yang tinggi terutama dalam pembuatan hierarki. Sifat fleksibel tersebut membuat model AHP dapat menangkap beberapa tujuan dan beberapa kriteria sekaligus dalam sebuah model atau sebuah hierarki. Bahkan model tersebut bisa juga memecahkan masalah yang mempunyai tujuan-tujuan dan kriteria-kriteria yang saling berlawanan. Karenanya, keputusan yang dilahirkan dari model AHP tersebut sudah akan memperhitungkan berbagai tujuan dan berbagai kriteria yang berbeda-beda atau bahkan saling bertentangan satu sam lain.

AHP menanggulangi suatu permasalahan yang kompleks, permasalahan yang memiliki kriteria yang sangat banyak yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Ada tiga prinsip penyusunan proses hierarki analitik yaitu prinsip menyusun hierarki, prinsip menetapkan prioritas dan prinsip konsistensi logis. a. Penyusunan Hirarki

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mempersepsikan sesuatu, baik itu benda maupun gagasan, kemudian mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan apa yang mereka amati. Untuk memperoleh gambaran secara terinci, pikiran manusia akan menyusun realitas atau permasalahan yang kompleks ke dalam bagian-bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan kemudian bagian ini dipecahkan ke dalam bagian-bagiannya lagi dan demikian seterusnya secara hierarki.

b. Penentuan Prioritas

(30)

berdasarkan kriteria tertentu, dan membedakan dua hal dengan memperkuat perbedaan mereka terhadap satu hal.

Hasil dari proses pembedaan ini adalah suatu vektor Prioritas. Pembanding Berpasangan yang selalu diulang lagi untuk semua elemen dalam tiap tingkat. Langkah terakhir adalah dengan memberi bobot prioritas netto untuk tingkat paling dasar. Elemen dengan nilai bobot yang paling tinggi adalah rencana yang patut dipertimbangkan paling serius untuk diambil tindakannya, meski rencana lain tidak harus dikesampingkan sama sekali.

c. Konsistensi Logis

Manusia memiliki kemampuan untuk menetapkan hubungan antar obyek atau antar pemikiran yang masuk akal, yaitu obyek-obyek atau pemikiran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka menunjukkan konsistensi.

Konsistensi berarti dua hal, yaitu:

a. pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut kesamaan atau pertaliannya.

b. intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu, saling membenarkan secara logis.

(31)

perimbangan. Untuk menghitung prioritas, kita memerlukan suatu metode praktis untuk menghasilkan skala bagi pengukuran.

Analitic Hierarchy Process mengijinkan seorang pengambil keputusan untuk menentukan prioritas dan membuat pilihan yang berdasarkan obyektifitas, ilmu pengetahuan, serta pengalaman yang secara konsisten sejalan dengan proses pemikiran secara naluri. Pada dasarnya Analitic Hierarchy Process dengan data minim pun suatu proses untuk pengambilan keputusan bisa dilakukan.

Perhitungan pada Analitic Hierarchy Process dilakukan dengan Metode Pembanding dengan skala-skala untuk membandingkan yang memiliki nilai 1 sampai 9. Dalam memasukkan nilai-nilai pembanding antara elemen berdasarkan skala-skala yang telah ditetapkan besaran dan fungsinya, skala pembanding berpasangan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:

(32)

Tabel 2.2 Skala Pembanding Berpasangan AHP

Verbal Judgement Numerical Judgement

Extremelly Preferred ( Suatu elemen mutlak lebih penting dibandingkan dengan yang lalu ) 9

Very Strongly to Extremelly 8

Very Strongly Preferred ( Suatu elemen jelas lebih penting dibandingkan dengan yang lain ) 7

Strongly to Very Strongly 6

Strongly Preferred ( Elemen yang satu essensial atau sangat penting dibandingkan dengan eleman

lain ) 5

Moderately to Strongly 4

Moderately Preferred ( Elemen yang satu sedikit lebih penting dibandingkan yang lain ) 3

Equally to Moderatelly 2

EquallyPreferred ( Kedua elemen sama penting ) 1

Prinsip konsistensi logis disini melakukan evaluasi konsistensi dari perimbangan yang telah dilakukan. Evaluasi ini dilakukan dengan memperhatikan nilai dari Consistency Ratio (CR), supaya penilai dianggap konsisten maka nilai CR harus lebih kecil atau sama dengan 0,1. Nilai CR yang lebih besar dari 0,1 menandakan perlu adanya pemeriksaan kembali terhadap pertimbangan yang telah dibuat.

2.2.7 Metode point system

(33)
(34)

BAB III

METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini

antara lain:

1. Rancangan Penelitian dan Analisa Kebutuhan

Rancangan penelitian dan analisa kebutuhan dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:

a. Inisialisasi spesifikasi kebutuhan (perangkat lunak dan perangkat keras).

b. Analisa spesifikasi kebutuhan terhadap tingkat resikonya.

c. Proyeksi waktu, sumber daya serta kompleksitas penelitian.

2. Analisis, Perancangan Program dan Desain Interface

Dalam perancangan sistem menggunakan software Power Designer yang

telah memiliki kemampuan check model. Dan untuk desain interface

menggunakan Visual Basic 6, yang memiliki kemampuan pembangunan

(35)

Kriteria

Diagram Penempatan Perawat di RSUD Singaraja Menggunakan Metode AHP

Keterangan:

a. Adapun data yang diinput pada proses input, antara lain : history kerja,

prestasi kerja, pelatihan, keahlian, gagal rawat, hunian, pelayanan, penyakit,

ruang, perawat, tahun penilaian. Dimana data tersebut akan digunakan dalam

proses pengambilan keputusan menggunakan metode AHP.

b. Sebagai salah satu contoh, diawali dengan proses penilaian ruangan. Penilaian

ruangan dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama melakukan pembobotan

ruang. Pembobotan tersebut dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap

faktor-faktor tingkat hunian, tingkat penyakit, tingkat kemampuan pelayanan

dan tingkat gagal rawat.

c. Penilaian tersebut dilakukan pada suatu ruangan tertentu, dimana penilaian

(36)

Tabel 3.1 Matrik Berpasangan

Ruangan x Hunian Pelayanan Penyakit Gagal Rawat

Hunian - 2 3 4

Pelayanan - - 2 3

Penyakit - - - 3

Gagal Rawat - - - -

Dari matrik berpasangan diatas, tampak pada matrik segitiga atas adalah

nilai-nilai skala yang dimasukkan. Sedang untuk matrik segitiga bawah

merupakan “inverse” dari nilai yang diisikan pada matrik segitiga atas. Matrik

selengkapnya dan perhitungan selanjutnya adalah:

Tabel 3.2 Matrik Perbandingan Berpasangan untuk Penilaian Ruangan

Dengan menjumlahkan masing-masing nilai pada tiap kolom, maka akan

diperoleh:

Tabel 3.3 Menjumlahkan Isian pada Tiap Kolom dari Matrik Perbandingan Berpasangan

Selanjutnya dengan menormalisasi matrik, membagi nilai pada tiap-tiap

(37)

Tabel 3.4 Perhitungan Matrik yang di Normalisasikan

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan nilai pada tiap baris dari

matrik yang dinormalisasikan dan membagi dengan banyak kolom (mencari

rata-rata tiap baris), diperoleh:

Tabel 3.5 Perhitungan Rata-rata Baris (Prioritas Relatif)

Dari hasil rata-rata diatas tampak bahwa Hunian memiliki nilai tertinggi,

kemudian menyusul Pelayanan, lalu Penyakit dan terakhir adalah Gagal Rawat.

Selanjutnya dilakukan uji konsistensi dimana pada evaluasi ini dilakukan dengan

memperhatikan nilai dari CR. Supaya penilaian dianggap konsisten maka nilai CR

harus lebih kecil atau sama dengan 0.1 (CR <= 0.1). Nilai CR yang lebih besar

dari 0.1 menandakan perlu adanya pemeriksaan kembali terhadap pertimbangan

yang telah dibuat.

Langkah – langkah konsistensi sebagai berikut:

1. Kalikan kolom pertama dari matrik perbandingan yang pertama dengan

(38)

tiga. Selanjutnya jumlahkan baris dari tiap mobil sehingga dapat dilihat

Tabel 3.7 Nilai Kolom Matrik Dikalikan dengan Prioritas

Ruangan x H Plyn Pny GR Jml tiap baris

membagi jumlah tiap baris dengan prioritasnya yang sepadan dari jumlah

baris H (1.886) dibagi dengan prioritasnya (0.459) diperoleh nilai 4.108.

dibandingkan atau juga merupakan banyaknya kolom atau baris dari

matrik.

4. Didapat besarnya CI = (4.081 – 4) : 3 = 0.027

(39)

CR = CI / RI dimana RI adalah “Random Index” yang besarnya dapat dilihat

0.03. Karena nilai CR lebih kecil 0.1 maka dianggap konsisten.

d. Dari hasil pengoperasian tersebut akan diperoleh bobot prioritas untuk

masing-masing faktor.

e. Pada sistem pembobotan ini analisa validitas ditunjukkan pada nilai CR.

Dimana, jika nilai CR lebih kecil dari 0,1 maka pembobotan atas ruangan

tersebut dianggap valid atau konsisten.

f. Kemudian berdasarkan data dari rumah sakit, diketahui data-data hunian,

penyakit, pelayanan, keahlian dan gagal rawat. Dengan memakai

perbandingan 60 : 40 untuk faktor kesibukan dan faktor keahlian, maka dapat

ditentukan nilai bobot ruangan tersebut.

g. Kemudian diadakan pengevaluasian terhadap perawat, dimana evaluasi

tersebut meliputi history kerja, pelatihan, dan prestasi kerja. Evaluasi ini

(40)

h. Selanjutnya dilakukan penilaian preferensi ruangan, maksudnya adalah nilai

dari kecenderungan kepentingan suatu ruangan terhadap history kerja,

pelatihan dan prestasi kerja yang dimiliki oleh seorang perawat. Misalkan

suatu ruangan memiliki bobot preferensi sebagai berikut:

Tabel 3.9 Tabel Bobot Preferensi

Ruangan x History kerja Pelatihan Prestasi kerja

History kerja 1 2 3

Pelatihan 0.5 1 2

Prestasi kerja 0.33 0.5 1

Dari tabel 3.2 tersebut dapat diketahui bahwa faktor history kerja merupakan

faktor yang paling dominan, dimana faktor history kerja ini 2 kali lebih penting

dibandingkan dengan faktor pelatihan, 3 kali lebih penting dibandingkan dengan

faktor prestasi kerja, dan seterusnya.

i. Kemudian didapatkan nilai preferensi ruang terhadap faktor-faktor tersebut,

dan nilai CR-nya.

j. Selanjutnya dengan mengalikan nilai preferensi ruangan ini dengan nilai

perawat yang dipilih, maka akan diperoleh nilai total bagi perawat.

k. Penilaian ini akan menghasilkan alternatif-alternatif informasi yang bisa

digunakan oleh pengambil keputusan, yaitu informasi ranking perawat

tersebut pada satu ruangan, ataupun informasi nilai yang dimiliki oleh seorang

perawat untuk tiap ruangan.

3. Implementasi

Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas akhir ini

antara lain:

(41)

b. Pembuatan Sistem Flow menggunakanVisio Professional 5.0.

c. Pembuatan Program Maintenance Data menggunakan Microsoft Visual Basic

6.0.

d. Pembuatan Database menggunakan Microsoft SQL Server 7.0.

4. Evaluasi

a. Pengamatan Langsung dan Wawancara

Dilakukan untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi kebutuhan

sistem ini. Beberapa daftar pertanyaan secara umum yang telah disiapkan guna

membantu dalam melakukannya, adalah sebagai berikut:

1. Siapa saja pengguna dari sistem beserta tugas dan batasan

penggunaannya?

2. Apa saja masukan (master data) yang dibutuhkan oleh sistem, beserta

item-item informasi yang terkait?

3. Bagaimana proses pemasukan data ke dalam sistem, beserta penetapan

status yang terlibat?

4. Apa saja keluaran yang diharapkan dari proses pengolahan data masukan,

beserta item-item informasi yang terkait?

5. Bagaimana proses pengolahan data masukan hingga menjadi suatu

keluaran (tindak lanjut dari masukan untuk proses selanjutnya)?

b. Analisis Hasil Uji Coba

Analisis dan Uji Coba untuk menentukan tingkat keberhasilan dari

penelitian ini dilakukan dengan menganalisa metode AHP yang digunakan untuk

(42)

Dalam menentukan keputusan menggunakan metode AHP, metode ini

harus dicoba dan diulang-ulang dengan melakukan evaluasi konsistensi dari

pertimbangan yang ada dengan memperhatikan nilai CR sampai nilai tersebut

valid. Supaya dianggap valid maka nilai CR harus lebih kecil atau sama dengan

0,1. Nilai CR yang lebih besar dari 0,1 menandakan perlu adanya pemeriksaan

kembali terhadap pertimbangan yang telah dibuat.

Timbulnya ketidak konsistenan bisa disebabkan karena ide baru yang

mempengaruhi fungsi fsikolog manusia didalam usahanya memecahkan masalah

seperti intuisi, pikiran, perasaan dan penginderaan. Hal ini cenderung

menyebabkan pengambil keputusan mengubah pandangannya atau mengubah

komitmen yang pernah dilakukan setelah nilai prioritas yang diberikan untuk

setiap elemen telah diperoleh.

5. Revisi dan Reimplementasi

Revisi akan dilakukan sesuai dengan hasil uji coba, terutama mengenai

kemudahan pemakaian program, efektifitas dan efisiensi pembelajaran, serta tepat

tidaknya tujuan yang dicapai oleh perangkat lunak ini.

3.2 Identifikasi Permasalahan

Pada sistem penempatan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah

Singaraja dalam hal pengambilan keputusan penempatan perawat masih belum

optimal. Dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan penempatan perawat

yang baru diperlukan sekumpulan data penilaian sebagai faktor penunjang sistem.

Data-data penilaian tersebut, antara lain:

(43)

Data tentang berapa lama masa kerja seorang perawat di masing-masing

ruangan tersebut. Untuk pengaturan nilainya sebagai berikut:

Tabel 3.10 Tabel History Kerja

Lama Masa Kerja Nilai <= 12 bulan 1

13-18 bulan 2

19-24 bulan 3

25-30 bulan 4

>= 31 bulan 5

2. Data pelatihan

Data tentang pelatihan atau training yang pernah diikuti oleh perawat

yang bersangkutan. Jenis pelatihannya adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan manajemen proses keperawatan

b. Pelatihan penyuluhan kesehatan masyarakat

c. Pelatihan penanganan gawat darurat

d. Pelatihan rehabilitasi

e. Pelatihan lab. Dasar

f. Pelatihan perimatologic

g. Pelatihan penggunaan infus

h. Pelatihan infeksi nasokomial

i. Pelatihan KB

j. Pelatihan pemantapan ASI dan rawat gabung

k. Pelatihan penggunaan alat elektromedik

(44)

Data yang digunakan untuk pengevaluasian perawat. Terdapat 8 faktor,

yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama,

prakarasa dan kepemimpinan. Untuk pengaturan nilainya sebagai berikut:

Tabel 3.11 Tabel Prestasi Kerja

Nilai Sebutan Nilai Normalisasi

91-100 Amat baik 5

Data yang menyatakan tingkat hunian pasien pada masing-masing ruang.

Untuk pengaturan nilainya sebagai berikut:

Tabel 3.12 Tabel Tingkat Hunian

Tingkat Hunian (orang / bulan) Nilai

<= 25 1

5. Data penyakit pada ruangan

Data yang menunjukkan seberapa gawat penyakit yang harus ditangani

(45)

Tabel 3.13 Tabel Penyakit pada Ruangan

Definisi Kategori Nilai

Tidak menimbulkan bahaya kematian atau pun cacat bagi

penderita dan hanya memerlukan perawatan kecil. Ringan 1

Hanya menimbulkan bahaya cacat ringan yang dapat

ditangani dengan perawatan lanjutan dan tidak

mengakibatkan kematian bagi penderita.

Cukup ringan 2

Kadang-kadang dapat mengakibatkan cacat atau

kematian dan memerlukan perawatan intensif. Sedang 3

Mengakibatkan cacat tetap dan memerlukan penanganan

yang serius. Gawat 4

Mengakibatkan kematian dalam waktu yang cepat dan

memerlukan suatu penanganan yang sangat serius. Sangat gawat 5

6. Data gagal rawat

Data yang menunjukkan tingkat kegagalan perawatan pada

masing-masing ruangan yang diperlihatkan oleh angka kematian pada tiap ruangan.

Untuk pengaturan nilainya sebagai berikut:

Tabel 3.14 Tabel Gagal Rawat

Jumlah Kematian (orang / bulan) Nilai

<= 1 1

2-3 2

4-5 3

6-7 4

>= 8 5

7. Data kemampuan pelayanan

Data yang menunjukkan perbandingan antara perawat dengan pasien

yang dapat ditanganinya.

(46)

Tabel 3.15 Tabel Kemampuan Pelayanan

Perbandingan (per satu perawat) Kategori Nilai

1 pasien Ideal 1

2-3 pasien Baik 2

4 pasien Cukup 3

5 pasien Kurang 4

> 5 pasien Kurang sekali 5

8. Data keahlian

Data tentang keahlian yang ada pada tiap ruangan. Jenis keahliannya

adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan manajemen proses keperawatan

b. Pelatihan penyuluhan kesehatan masyarakat

c. Pelatihan penanganan gawat darurat

d. Pelatihan rehabilitasi

e. Pelatihan lab. Dasar

f. Pelatihan perimatologic

g. Pelatihan penggunaan infus

h. Pelatihan infeksi nasokomial

i. Pelatihan KB

j. Pelatihan pemantapan ASI dan rawat gabung

k. Pelatihan penggunaan alat elektromedik

Untuk lebih jelas melihat alur sistem penempatan perawat, bisa dilihat

(47)
(48)

Adapun gambaran dari sistem kerjanya sebagai berikut:

1. Kepala Seksi Ruangan mengajukan laporan kondisi perawat kepada Direktur.

2. Dari laporan kondisi perawat, Direktur memutuskan untuk membuat

kebijaksanaan rotasi perlu dilakukan atau tidak.

3. Jika kebijaksanaan rotasi perlu dilakukan, maka Direktur memberikan

pemberitahuan kepada Kepala Seksi Perawat.

4. Kepala Seksi Perawat melakukan proses perubahan pengalokasian tenaga

perawat di tiap ruangan.

5. Pada proses pengalokasian tenaga perawat di tiap ruangan memerlukan data

pasien yang diperoleh dari masing-masing Kepala Ruangan.

6. Dari proses ini dapat diketahui perkiraan keperluan tenaga perawat untuk

setiap ruangan.

7. Kemudian dilakukan proses pemilihan kandidat perawat yang dapat dirotasi,

dengan menggunakan laporan data lama kerja dan laporan prestasi kerja

bulanan dari Kepala Ruangan sebagai acuan.

8. Berdasarkan informasi tersebut Kepala Seksi Perawatan melakukan proses

pengevaluasian atas kandidat perawat.

9. Dari proses tersebut dihasilkan laporan lama masa kerja dan prestasi

masing-masing perawat.

10.Laporan tersebut digunakan sebagai acuan untuk proses transfer perawat.

11.Hasil dari proses transfer tersebut akan disampaikan pada Direktur, Kepala

(49)

3.3 Sistem Flow Terkomputerisasi

Sistem flow terkomputerisasi merupakan suatu diagram yang

menggambarkan arus informasi yang terdapat dalam sebuah sistem baru yang

terkomputerisasi yang dibuat dengan tujuan memperbaiki sistem lama yang telah

ada saat ini.

Prosedur sistem penempatan perawat dengan sistem yang baru dapat

dijabarkan dalam bentuk sistem flow seperti pada gambar 3.3 dan gambar 3.4

(50)
(51)
(52)

3.4 Data Flow Diagram (DFD)

Langkah selanjutnya dalam perancangan sistem adalah pembuatan data

flow diagram. DFD adalah representasi grafik dari suatu sistem. DFD

menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara

komponen-komponen, asal, tujuan, dan juga penyimpanan dari data tersebut.

(53)

data nilai perawat

Gambar 3.5 Context Diagram

Keterangan:

Pada gambar 3.5 dapat dilihat context diagram yang terdiri dari satu

proses yaitu sistem penempatan perawat yang terdiri dari 3 entity, yaitu perawat,

(54)

data detil_perawat kasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawat kasie perawatkasie perawat kasie perawat

kasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawatkasie perawat

(55)

Keterangan:

Dari context diagram bisa dikembangkan lagi menjadi level 0 yang dapat

dilihat pada gambar 3.6. Pada level 0 terdiri dari 4 proses yaitu proses

maintenance data, proses penghitungan nilai bobot ruangan, proses penilaian

perawat dan proses perankingan perawat. Dimana proses-proses tersebut terkait

dengan 3 entity yaitu perawat, kasie. perawat dan personalia.

data keahlian

[data nilai kerja] [data history kerja] [data history kerja] [data nilai kerja] [data pelatihan] [data ruang]

[data ruang] [data tahun penilaian] [data tahun penilaian]

(56)

Keterangan:

Pada gambar 3.7, level 1 dari proses maintenance data terdiri dari 14

proses yaitu maintenance data golongan, maintenance data tunjangan,

maintenance data pendidikan, maintenance data perawat, maintenance data ruang,

maintenance data tahun penilaian, maintenance data pelatihan, maintenance data

history kerja, maintenance data penyakit, maintenance data gagal rawat,

maintenance data nilai kerja, maintenance data pasien, maintenance data

kemampuan pelayanan, dan maintenance data keahlian. Dimana proses-proses

tersebut terkait dengan 3 entity, yaitu perawat, kasie. perawat dan personalia.

[data gagal rawat]

(57)

Keterangan:

Pada gambar 3.8, level 1 dari proses penghitungan nilai bobot ruangan

terdiri dari 3 proses yaitu proses masukkan nilai pembobotan untuk matrik

perbandingan berpasangan, proses perhitungan AHP, proses perhitungan nilai

bobot ruang. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 1 entity, yaitu kasie.

perawat.

(58)

Keterangan:

Pada gambar 3.9, level 1 dari proses penilaian perawat terdiri dari 3

proses yaitu proses penilaian perawat berdasarkan history kerja, proses penilaian

perawat berdasarkan pelatihan, proses penilaian perawat berdasarkan prestasi

kerja. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 1 entity, yaitu kasie. perawat.

data nilai hasil perhitungan

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Penilaian Perawat Berdasarkan History Kerja

Keterangan:

Pada gambar 3.10, level 2 dari proses penilaian perawat berdasarkan

history kerja terdiri dari 2 proses yaitu penghitungan nilai history kerja dan

penyimpanan nilai history kerja. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 1

(59)

[data detil_perawat]

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Penilaian Berdasarkan Pelatihan

Keterangan:

Pada gambar 3.11, level 2 dari proses penilaian berdasarkan pelatihan

terdiri dari 2 proses yaitu penghitungan nilai pelatihan dan penyimpanan nilai

pelatihan. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 1 entity, yaitu kasie.

(60)

data nilai hasil perhitungan

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Penilaian Berdasarkan Prestasi Kerja

Keterangan:

Pada gambar 3.12, level 2 dari proses penilaian berdasarkan prestasi

kerja terdiri dari 2 proses yaitu penghitungan nilai prestasi kerja dan penyimpanan

nilai prestasi kerja. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 1 entity, yaitu

(61)

[data detil_ruang] [data detil_perawat]

data nilai hasil penghitungan [data perawat]

[data perawat] [data nilai perawat] [data bobot ruang]

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Perankingan Perawat

Keterangan:

Pada gambar 3.13, level 1 dari proses perankingan perawat terdiri dari 4

proses yaitu proses masukkan nilai pembobotan untuk matrik perbandingan

berpasangan, proses penghitungan AHP, penghitungan nilai bobot perawat dan

proses penempatan perawat. Dimana proses-proses tersebut terkait dengan 2

(62)

3.5 Entity Relational Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan

mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database.

Berikut ini adalah ERD yang digunakan untuk sistem informasi pelayanan

pelanggan. Dimana ERD dibawah ini terdapat 19 tabel yang nantinya merupakan

database dari sistem yang dibuat.

nip

(63)

3.6 Konsep Relational Database

(64)

3.7 Struktur Database

Adapun struktur database yang digunakan dalam tem ini berdasarkan

ERD yang telah dibuat dan akan igunakan dalam program aplikasi sebagai

berikut:

1. Tabel Data Golongan

Nama tabel : golongan

Fungsi : untuk menyimpan data golongan

Tabel 3.16 Tabel Golongan

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_golongan PK Varchar 4 Kode Golongan

Jml_gaji_pokok Currency Jumlah Gaji Pokok

Jml_pesangon Currency Jumlah Pesangon

2. Tabel Data Tunjangan

Nama tabel : tunjangan

Fungsi : untuk menyimpan data tunjangan

Tabel 3.17 Tabel Tunjangan

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_tunjangan PK Varchar 4 Kode Tunjangan

Nama_tunjangan Varchar 20 Nama Tunjangan

Jml_tunjangan Varchar 10 Jumlah Tunjangan

3. Tabel Data Pendidikan

Nama tabel : pendidikan

Fungsi : untuk menyimpan data pendidikan

Tabel 3.18 Tabel Pendidikan

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_pendidikan PK Varchar 4 Kode Pendidikan

Tingkat_pendidikan Varchar 15 Tingkat Pendidikan

(65)

Nama tabel : perawat

Fungsi : untuk menyimpan data perawat

Tabel 3.19 Tabel Perawat

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nip PK Varchar 10 Nomor Induk Pegawai

Nama Varchar 30 Nama Perawat

Tmp_lahir Varchar 30 Tempat Lahir Perawat

Tgl_lahir Date Tanggal Lahir Perawat

Alamat Varchar 50 Alamat Perawat

Kota Varchar 30 Kota Perawat

No_telp Varchar 12 Nomor Telpon Perawat

Tgl_masuk Date Tanggal Masuk Perawat

Tgl_keluar Date Tanggal Keluar Perawat

Status_nikah Varchar 13 Status Marital Perawat

Jml_anak Varchar 2 Jumlah Anak Perawat

Agama Varchar 20 Agama Perawat

Jns_kel Varchar 15 Jenis Kelamin Perawat

Kode_pendidikan FK Varchar 4 Kode Pendidikan

Kode_gol FK Varchar 4 Kode Golongan

Kode_tunjangan FK Varchar 4 Kode Tunjangan

5. Tabel Data Ruangan

Nama tabel : ruang

Fungsi : untuk menyimpan data ruang

Tabel 3.20 Tabel Ruang

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_ruang PK Varchar 4 Kode Ruangan

Nama_ruang Varchar 50 Nama Ruangan

Nama_bagian Varchar 50 Nama Bagian

6. Tabel data tahun penilaian

Nama tabel : tahun_penilaian

(66)

Tabel 3.21 Tabel Tahun Penilaian

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Thn_nilai PK Varchar 6 Tahun Penilaian

Keterangan Varchar 100 Keterangan

7. Tabel data history kerja

Nama tabel : history_kerja

Fungsi : untuk menyimpan data history kerja

Tabel 3.22 Tabel History Kerja

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Lama_masa_kerja Varchar 12 Lama Masa Kerja

8. Tabel data pelatihan

Nama tabel : pelatihan

Fungsi : untuk menyimpan data pelatihan

Tabel 3.23 Tabel Pelatihan

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_pelatihan PK Varchar 5 Kode Pelatihan

Jenis_pelatihan Varchar 50 Jenis Pelatihan

Lama_pelatihan Varchar 10 Lama Pelatihan

9. Tabel Data Prestasi Kerja

Nama tabel : prestasi_kerja

Fungsi : untuk menyimpan data prestasi kerja

Tabel 3.24 Tabel Prestasi Kerja

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Range_nilai Varchar 6 Range Nilai

Keterangan Varchar 9 Keterangan

10. Tabel Data Tingkat Hunian Pasien

(67)

Fungsi : untuk menyimpan data tingkat hunian pasien

Tabel 3.25 Tabel Pasien

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Tkt_hunian Varchar 7 Tingkat hunian

11. Tabel Data Tingkat Penyakit

Nama tabel : penyakit

Fungsi : untuk menyimpan data tingkat penyakit

Tabel 3.26 Tabel Penyakit

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Jenis_penyakit Varchar 12 Jenis Penyakit

12. Tabel Data Tingkat Gagal Rawat

Nama tabel : gagal_rawat

Fungsi : untuk menyimpan data tingkat gagal rawat

Tabel 3.27 Tabel Gagal Rawat

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Jml_kematian Varchar 3 Jumlah Kematian

13. Tabel Data Tingkat Pelayanan

Nama tabel : pelayanan

Fungsi : untuk menyimpan data tingkat pelayanan

Tabel 3.28 Tabel Pelayanan

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nilai PK Varchar 1 Nilai

Kategori Varchar 13 Kategori Pelayanan

Pelayanan Varchar 10 Jumlah Pelayanan

14. Tabel Data Penilaian Ruang

(68)

Fungsi : untuk menyimpan data penilaian ruang

Tabel 3.29 Tabel Penilaian Ruang

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_ruang PK,FK Varchar 4 Kode Ruang

Thn_nilai PK,FK Varchar 6 Tahun Penilaian

Tkt_pasien Varchar 6 Tingkat Pasien

Tkt_penyakit Varchar 6 Tingkat Penyakit

Tkt_gagalrawat Varchar 6 Tingkat Gagal Rawat

Tkt_pelayanan Varchar 6 Tingkat Pelayanan

15. Tabel Data Pembobotan Ruang

Nama tabel : bobot_ruang

(69)

Tabel 3.30 Tabel Pembobotan Ruang

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_ruang PK,FK Varchar 4 Kode Ruang

Thn_nilai PK,FK Varchar 6 Tahun Penilaian

Tkt_pasien Varchar 6 Tingkat Pasien

Tkt_penyakit Varchar 6 Tingkat Penyakit

Tkt_gagalrawat Varchar 6 Tingkat Gagal Rawat

Tkt_pelayanan Varchar 6 Tingkat Pelayanan

Bobot_ruang Varchar 6 Bobot Ruangan

Isi1 Varchar 1 Isi Matrik 1

Isidulu1 Varchar 1 Isi Matrik 1 Sebelum Revisi

Isidulu2 Varchar 1 Isi Matrik 2 Sebelum Revisi

Isidulu3 Varchar 1 Isi Matrik 3 Sebelum Revisi

Isidulu4 Varchar 1 Isi Matrik 4 Sebelum Revisi

Isidulu5 Varchar 1 Isi Matrik 5 Sebelum Revisi

Isidulu6 Varchar 1 Isi Matrik 6 Sebelum Revisi

Tkt_penyakit_dulu Varchar 6 Tingkat Pasien Sebelum Revisi

Tkt_pasien_dulu Varchar 6 Tingkat Penyakit Sebelum Revisi

Tkt_pelayanan_dulu Varchar 6 Tingkat Gagal Rawat Sebelum Revisi

Tkt_gagalrawat_dulu Varchar 6 Tingkat Pelayanan Sebelum Revisi

Bobot_ruang_dulu Varchar 6 Bobot Ruangan Sebelum Revisi

16. Tabel Data Penilaian Perawat

Nama tabel : nilai_perawat

(70)

Tabel 3.31 Tabel Penilaian Perawat

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nip PK,FK Varchar 10 Nomor Induk Pegawai

Thn_nilai PK,FK Varchar 6 Tahun Penilaian

Nilai_hk Varchar 6 Nilai History Kerja

Nilai_pelatihan Varchar 6 Nilai Pelatihan

Nilai_pk Varchar 6 Nilai Prestasi Kerja

17. Tabel Data Faktor Ruang

Nama tabel : faktor_ruang

Fungsi : untuk menyimpan data faktor ruang

Tabel 3.32 Tabel Faktor Ruang

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_ruang PK,FK Varchar 4 Kode Ruang

Thn_nilai PK,FK Varchar 6 Tahun Penilaian

Nilai_hk Varchar 6 Nilai History Kerja

Nilai_pelatihan Varchar 6 Nilai Pelatihan

Nilai_pk Varchar 6 Nilai Prestasi Kerja

Isi1 Varchar 1 Isi Matrik 1

Isi2 Varchar 1 Isi Matrik 2

Isi3 Varchar 1 Isi Matrik 3

Isidulu1 Varchar 1 Isi Matrik 1 Sebelum Revisi

Isidulu2 Varchar 1 Isi Matrik 2 Sebelum Revisi

Isidulu3 Varchar 1 Isi Matrik 3 Sebelum Revisi

Nilai_hk_dulu Varchar 6 Nilai History Kerja Sebelum Revisi

Nilai_pelatihan_dulu Varchar 6 Nilai Pelatihan Sebelum Revisi

Nilai_pk_dulu Varchar 6 Nilai Prestasi Kerja Sebelum Revisi

18. Tabel Data Nilai Total

Nama tabel : nilai_total

(71)

Tabel 3.33 Tabel Nilai Total

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nip PK,FK Varchar 10 Nomor Induk Pegawai

Kode_ruang PK,FK Varchar 4 Kode Ruangan

Thn_nilai PK,FK Varchar 6 Tahun Penilaian

Nilai Varchar 6 Nilai Total

19. Tabel Data User

Nama tabel : user_rs

Fungsi : untuk menyimpan data user

Tabel 3.34 Tabel User

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

User PK Varchar 12 Nama user

Password Varchar 12 Password user

Bagian Varchar 30 Jenis level user

20. Tabel Data Tingkat Keahlian

Nama tabel : keahlian

Fungsi : untuk menyimpan data tingkat keahlian

Tabel 3.35 Tabel Keahlian

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_kaehlian PK Varchar 6 Kode Keahlian

Jenis_keahlian Varchar 30 Jenis Keahlian

21. Tabel Data Detil Ruangan

Nama tabel : detil_ruang

Fungsi : untuk menyimpan data keahlian yang ada pada tiap ruang

Tabel 3.36 Tabel Detil Ruang

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Kode_ruang FK Varchar 6 Kode Ruang

(72)

22. Tabel Data Detil Perawat

Nama tabel : detil_perawat

Fungsi : untuk menyimpan data pelatihan tiap perawat

Tabel 3.37 Tabel Detil Perawat

Nama Key Tipe Lebar Keterangan

Nip FK Varchar 10 Nomor IndukPegawai

Kode_pelatihan FK Varchar 5 Kode Pelatihan

3.8 Desain Input Output

Desain input output adalah suatu desain yang memberikan informasi

tentang rancangan jalannya suatu sistem. Sehingga dengan desain input output ini

dapat memudahkan dalam memahami jalannya suatu sistem.

3.8.1 Diagram Menu

Rancangan diagram menu seperti pada gambar 3.16 merupakan

(73)

File Data Tunjangan

Proses Penilaian Bobot Faktor Ruangan

Penilaian Bobot Ruangan

Menu Utama Penilaian Perawat

Penilaian Faktor Ruangan Terhadap Perawat

Penilaian Total Perawat Penempatan Perawat

Laporan Seting Printer

Lap. Bobot Ruang

Lap. Bobot Ruang terhadap Perawat Lap. Nilai Perawat

Lap. Nilai Total Perawat Lap. Penempatan Perawat

Window Tile Horizontal

Tile vertical Cascade

Keluar

Gambar 3.16 Diagram Menu Program Penempatan Perawat

3.8.2 Desain Input

Pada tiap-tiap program menggunakan desain input sistem berbentuk

form yang setiap proses didalam sistem menggunakan form yang berbeda. Desain

input form tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Desain Form Tahun Penilaian

Desain form tahun penilaian sebagai mana digambarkan pada gambar

3.17 digunakan untuk menyimpan data-data dari tahun penilaian perawat.

Form Tahun Penilaian Tahun Penilaian <thn_nilai> Keterangan <keterangan>

(74)

2. Desain Form Ruang

Desain form ruang sebagai mana digambarkan pada gambar 3.18

digunakan untuk menyimpan data-data dari ruangan yang ada.

Form Ruang

Kode Ruang <kode_ruang> Nama Ruang <nama_ruang> Nama Bagian <nama_bagian>

Gambar 3.18 Desain Form Ruang

3. Desain Form Golongan

Desain form golongan sebagai mana digambarkan pada gambar 3.19

digunakan untuk menyimpan data-data tingkat golongan dari pegawai.

Form Golongan

Kode Golongan <kode_golongan> Jumlah Gaji Pokok <jml_gaji_pokok> Jumlah Pesangon <jml_pesangon>

Gambar 3.19 Desain Form Golongan

4. Desain Form Tunjangan

Desain form tunjangan sebagai mana digambarkan pada gambar 3.20

digunakan untuk menyimpan data-data dari jenis-jenis tunjangan para pegawai.

Form Tunjangan

Kode Tunjangan <kode_tunjangan> Nama Tunjangan <nama_tunjangan> Jumlah Tunjangan <jml_tunjangan>

Gambar 3.20 Desain Form Tunjangan

5. Desain Form Pendidikan

Desain form pendidikan sebagai mana digambarkan pada gambar 3.21

Gambar

Tabel 2.2  Skala Pembanding Berpasangan AHP
Gambar 3.1  Diagram Penempatan Perawat di RSUD Singaraja Menggunakan Metode AHP
Tabel 3.11 Tabel Prestasi Kerja
Tabel 3.13 Tabel Penyakit pada Ruangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode triwulan I tahun 2012 sampai

Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum., Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai pembimbing skripsi

sesuai dengan penelitian ini dimana pupuk organik cair dengan perlakuan 40% adalah perlakuan yang memiliki tinggi tanaman dan jumlah daun tertinggi oleh sebab

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) melalui media kartu bergambar dengan metode abjad dalam

Kesimetrisan langkah (Observasi dari samping klien, analisa), panjang langkah sama /tidak Panjang langkah tidak sama (sisi yang patologis biasanya memiliki langkah yang lebih

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Higienis siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Godean termasuk

Hasil dari perancangan aplikasi augmented reality ini adalah terealisasinya suatu aplikasi pembelajaran chord piano yang dapat mempermudah pengguna dalam

Ekli je samo nešto promumlao kad mu je Stredleter rekao &#34;Kako si?&#34; Nije hteo da mu odgovori, ali nije imao petlje da ništa ne promumla.. Onako bez košulje