• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan

FAKULTAS MA

Oleh:

Inu Shadra Hanum Nim 4113131028

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016

Gelar

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Inu Shadra Hanum lahir di daerah Teluk Pulai pada 15 Desember 1994.

Ibu bernama Lasmirawati dan Ayah bernama Giyanto dan merupakan anak

pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikannya

di MI Al-Azhar Rokan Hilir Riau, lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis

melanjutkan pendidikannya di SMP Swasta Al-Muhsinin Rokan Hilir Riau, dan

lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikannya di

SMA Negeri 2 Tanah Putih, lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis

melanjutkan kuliah untuk jenjang S1 di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

(4)

iii

P E R B A N D I N G A N P E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R K I M I A MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI

IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN INU SHADRA HANUM (4113131028)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan kooperatif tipe Studen Teams Achievement Division (STAD) pada materi ikatan kimia. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah test objektif dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen II menggunakan kooperatif Tipe Studen Teams Achievement Division (STAD). Dari hasil penelitian untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata – rata peningkatan hasil belajar sebesar 0,70 sedangkan untuk kelas eksperimen II nilai rata – rata peningkatan hasil belajar adalah 0,362. Hasil uji t diperoleh thit= 0,4 dan ttabel = 1,974 sehingga thitung< ttabel

yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima.koefisien determinasi pada eksperimen I 49% dan eksperimen II 13,1%. Uji t untuk hubungan antara peningkatan hasil belajar terhadap sikap demokrasi siswa padaeksperimen I thitung 5,71 > ttabel

2,021dan kelas eksperimen II thitung2,12 > ttabel 2,042 yang berarti menunjukkan

(5)

KATA PENGANTAR

Terimakasih Kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan

karunia-Nya. Limpahan Rezeki-Nya jugalah yang memampukan penulis mengerjakan

penelitian ini. Skripsi ini berjudul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia

Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) dengan Media Power Point pada Materi Ikatan

Kimia di SMA Swasta Prayatna Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia Universitas Negeri

Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada

Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi dan

juga Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Ibu

Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai

perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga

kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam perkuliahan dan seluruh

bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang

sudah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf

Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa siswi kelas X SMA Swasta Prayatna Medan

yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda

tersayang Giyanto dan Ibu tercinta Lasmirawati, adik – adik saya Muhammad

Muslim Subekti, Wahyu Salsabila, Muhammad Muzaky yang selalu memberikan

doa dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Saya ucapan terima kasih juga kepada sahabat – sahabat yang terkasih

Muhammad Ibrahim Nst, Yuni Khairani Nst, Yusra Wani Nst. Teman - teman

(6)

v

Maulidatul Akmal, Dimas Ridho, Kristedi Barus, Arfiena Fitria Berutu, Juliana

Rizky. Yang selalu memberi semangat dan dukungan serta seluruh teman–teman

Kimia Dik A 2011, teman - teman semasa PPL di SMA Negeri 2 Kisaran. Penulis

menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita.

Medan, Januari 2016

Penulis,

(7)

Daftar Isi

2.3 Pengertian Problem Based Learning (PBL) 10

2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) 13

2.5 Hakikat Hasil Belajar Kimia 15

2.6 Definisi Media Pembelajaran 16

2.9.7 Kepolaran Ikatan dan Keelektronegatifan 28

2.9.8 Ikatan Logam 29

2.10 Kerangka Konseptual 31

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2 Populasi dan Sampel 33

4.2 Analisis Data Instrumen Penelitian 48

4.2.1 Validitas Test 48

4.2.2 Reliabilitas Test 48

4.2.3 Tingkat Kesukaran Soal 48

4.2.4 Daya Pembeda Soal 49

4.2.5 Distruktor 49

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian 49

4.3.1 Data Nilai Pre test Post tes Siswa Peningkatan

Hasil Belajar dan Gain 49

4.3.2 Data Nilai Sikap demokrasi Siswa 51

4.3.3 Perbandingan Data Sikap Siswa Kelas Eksperimen I dan II 52

4.4 Analisis Data Hasil Penelitian 53

4.4.1 Uji Normalitas 53

4.4.2 Uji Homogenitas 53

4.4.3 Uji Hipotesis 54

4.4.4 Uji Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Dengan

(9)

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Strategi Pembelajaran 9

Gambar 2.2 Piramida Pembelajaran 17

Gambar 2.3 a. Susunan Anion Na+dan Cl dalam Molekul NaCl 24

b. Bentuk Lapisan Ion NaCl 24

Gambar 2.4 Ikatan Logam 30

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 36

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest, Postest dan Peningkatan Hasil Belajar

dan Gain 50

Gambar 4.2 Grafik Penilaian Sikap Siswa Eksperimen I 51

(10)

ix

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Fese-fase Pembelajaran Berbasis Masalah 12

Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran Model STAD 14

Tabel 2.3 Sifat Senyawa Ion dan Kovalen 26

Tabel 2.4 Harga Keelektronegatifan Relatif Atom 29

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 34

Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validitas Isi 40

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi 44

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kimia Siswa 50

Tabel 4.2 Penilaian Sikap Siswa Eksperimen I 51

Tabel 4.3 Penilaian SikapSiswa Eksperimen II 52

Tabel 4.4 Uji Normalitas 53

Tabel 4.5 Uji Homogenitas 54

Tabel 4.6 Uji Hipotesis 54

(11)

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Silabus KTSP 62

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 65 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 90 Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 93

Lampiran 5 Instrumen Tes Sebelum Validasi 96

Lampiran 6 Instrumen Tes yang akan di Pakai 121

Lampiran 7 Lembar Observasi Sikap Sebelum Validasi 127 Lampiran 8 Lembar Observasi Sikap Setelah Validasi 129

Lampiran 9 Lembar Analisis Masalah 131

Lampiran 10 Lembar Diskusi 141

Lampiran 11 Lembar Media Pembelajaran 147

Lampiran 12 Nilai Sikap Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 157

Lampiran 13 Perhitungan Validitas 163

Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran 164

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda 165

Lampiran 16 Perhitungan Distraktor 166

Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas 167

Lampiran 18 Tabel Analisis Instrumen Tes 169

Lampiran 19 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen I Dan Kelas

Eksperimen II 170

Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Data 180

Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas 183

Lampiran 22 Perhitungan Uji Hipotesis 186

Lampiran 23 Tabel Data Regresi Dan Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Dengan Sikap Siswa Kelas Exsperimen I dan

Eksperimen II 188

Lampiran 24 Perhitungan Korelasi Antara Peningkatan Hasil Belajar

dengan Aktivitas Siswa 190

Lampiran 25 Tabel Nilai–Nilai r-Product Moment 195

Lampiran 26 Tabel Nilai Krisis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 196 Lampiran 27 Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 197

Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 198

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan bangsa yaitu

pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang

cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pembaharuan harus selalu dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan diharapkan dapat

mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat

memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter

bangsa.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan

secara kreatif dan inovatif. Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 yang menjelaskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

yang demokratis dan bertanggung jawab”. Depdiknas, 2003

Mempunyai sikap demokratis mutlak diperlukan setiap warga negara

Indonesia yang baik. Keanekaragaman budaya, agama, ras dan lain lain yang ada

di Indonesia dapat menjadikan bangsa Indonesia terpecah becah jika tidak

dibarengi sikap demokratis yang baik dari setiap warganya. Kesadaran akan

pluralisme harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, dimulai dari keluarga,

lingkungan terdekat, dan tentunya sekolah sebagai sarana pendidikan.

Menanamkan sikap demokratis pada siswa dapat dilakukan guru melalui proses

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil yang heterogen dapat dijadikan upaya menanamkan

kesadaran pada siswa bahwa ada banyak hal yang berbeda dalam kehidupan dan

harus menghargai perbedaan tersebut Suharta, 2012.

(13)

Dalam proses belajar mengajar perlu melibatkan berbagai macam kegiatan

yang harus dilakukan, terutama jika menginginkan hasil yang optimal. Salah satu

cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan

adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. yaitu dapat dilaksanakan

dengan memilih model pembelajaran yang tepat.

Hal ini merupakan pengalaman pada saat PPLT tahun 2014. Masih ada

dalam pembelajaran kimia guru bersifat monoton dan mendominasi dalam

pembelajaran. Selain itu, guru juga jarang menggunakan media. Sehingga siswa

pada umumnya hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya aktivitas

yang berarti. Ini dapat menyebabkan siswa kurang tertarik untuk mempelajari

kimia dan akhirnya siswa tidak mencapai keberhasilan dalam belajar.

Agar pembelajaran tidak bersifat monoton, guru dapat menggunakan

model pembelajaran ketika mengajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Diantara model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) dan juga di dukung dengan media

power point. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini pernah diteliti

beberapa peneliti sebelumnya, antara lain : Ratna, 2014, hasil penelitiannya

menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan model Problem Based Learning

(PBL) dilengkapi dengan LKS dikategorikan baik dengan persentase siswa

berturut-turut adalah 78%, 81.24%, dan 78.13%. Peneliti lain yaitu: Amalina,

2014 pembelajaran kimia pada materi stoikiometri menggunakan model problem

Based Learning di SMA Negeri 1 Surakarta aspek pengetahuan 82.35%. Dan

menurut penelitian dari Yussi, 2014, hasil penelitiannya menyatakan bahwa

81,25% peserta didik telah mencapai KKM.

Pada proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) masalah yang

dimunculkan sedemikian rupa hingga siswa perlu menganalisis masalah,

mengumpulkan informasi sebagai bantuan yang diperlukan, mengevaluasi dan

mempresentasikan solusi, pada proses pembelajaran kooperatif tipe STAD

merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pembentukan kelompok

(14)

3

Selain model model Problem Based Learning (PBL) terdapat model

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Naba, 2013 berdasarkan

hasil penelitian yang diperoleh ada pengaruh metode pembelajaran STAD

menggunakan laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil

terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Menurut penelitian dari

Nurina, 2013 berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat

pengaruh metode STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa. Dan menurut

Imtihani, 2013 menyatakan pembelajawan STAD dapat meningkatkan kualitas

hasil belajar kimia materi pokok Kesetimbangan Kimia ketuntasan belajar siswa

meningkat dari 40% menjadi 70% .

Penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran dengan

media Microsoft Power Point yaitu Tartiyoso, 2011, menunjukkan bahwa

peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran inkuiri dengan power

point = 0,546 dan pada materi kimia peningkatan hasil belajar siswa dengan

media Power Point sebesar 68,2%.

Karakteristik materi pokok bahasan ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan

materi kimia yang diajarkan di SMA kelas X. Karakteristik materi ikatan kimia

ialah bersifat abstrak serta gabungan antara pemahaman konsep dan aplikasi.

Karakteristik abstrak terdapat pada kajian yang membahas terbentuknya ikatan

ion, kovalen, kovalen koordinat, dan ikatan logam. Pada materi ikatan kimia

siswa juga dituntut untuk menyelidiki kepolaran dari senyawa dan ikatan yang

terbentuk dalam senyawa tersebut. Karakteristik ini merupakan pemahaman

konsep dan sekaligus aplikasi konsep tersebut. Dengan bantuan media power

point yang menyajikan proses terbentuknya ikatan kimia maka diharapkan materi

(15)

Bedasarkan identifikasi dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia

Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media Power Point pada Materi Ikatan Kimia di SMA Swasta Prayatna Medan T.A 2015/2016

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukan, maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan

guru.

2. Materi pelajaran kimia yang sarat dengan konsep, abstrak dan

membosankan sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, model yang diterapkan kurang

bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal serta model

pembelajaran secara langsung masih mendominasi dalam pembelajaran.

4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan

belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis hal ini tidak

mencerminkan Karakter siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah penelitian

ini sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia menggunakan

model Problem Based Learning dan kooperatif tipe Student Student Teams

Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi

ikatan kimia?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap demokratis dengan

(16)

5

3. Berapa persenkah peningkatan hasil belajar kimia menggunakan model

Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif tipe Student Teams

Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi

ikatan kimia?

1.4 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang termasuk dalam pembelajaran kimia,

maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based

learning (PBL)

2. Model pembelajaran yang menjadi pembanding adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD)

3. Yang akan di ukur adalah peningkatan hasil belajar kognitif siswa melalui

tes berupa pretes dan postes.

4. Penilaian sikap demokratis siswa yang diamati melalui lembar observasi.

5. Materi yang diajarkan adalah ikatan kimia di kelas X SMA Swasta

Prayatna T.A 2015/2016.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia

menggunakan model Problem Based Learning dan kooperatif tipe Student

Teams Achievment Division (STAD) dengan media power point pada

materi ikatan kimia.

2. Mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara sikap demokratis

dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa.

3. Mengetahui berapa persen peningkatan hasil belajar kimia menggunakan

model problem based learning dan kooperatif tipe Student Teams

Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Proposal ini memiliki manfaat bagi peningkatan kualitas pelajaran kimia

antara lain :

1. Bagi guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar kimia

menggunakan model problem based learning dan kooperatif tipe Student

Teams Achievment Division (STAD) dengan media power point pada

materi ikatan kimia.

2. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan

berpikir dan berpendapat positif dan memberikan bekal untuk dapat

bekerja sama dengan orang lain, baik dalam belajar maupun dalam

masyarakat.

3. Bagi peneliti lain yaitu sebagai informasi untuk penelitian yang relevan.

1.7 Definisi Operasional

1. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pengajaran yang

berbasis masalah sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang

cara berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi pelajaran.

2. Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

(STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota

tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.

3. Power point merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi.

Power point dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi maupun

menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Presentasi semacam

ini dapat disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang

dimainkan pada saat presentasi. Sehingga media Power Point ini dapat

membantu dalam proses pembelajaran khususnya dalam kimia.

4. Sikap demokrasi adalah sikap menghargai manusia lain, menghargai

(18)

7

kelas secara rasional, sikap tidak deskriminatif, sikap kritis terhadap

gagasan guru, pimpinan, dan instansi yang ada, keberanian untuk

berdiskusi secara rasional dengan teman yang punya nilai lain,

persaudaraan dengan teman. Sikap demokrasi dapat dinilai dalam dua

aspek, yaitu aspek pemahaman dan penghayatan. Pemahaman dapat

dievaluasi dengan melihat pengertian siswa, dalam pembelajaran budi

pekerti sendiri yang berisi pemahaman nilai moral atau niali baik.

Sedangkan nilai penghayatan dapat dievaluasi dengan memantau sikap

siswa selama di sekolah, sejauh mana mereka sungguh menghargai teman

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini,maka disimpulkan:

1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar

kimia menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif

tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi ikatan

kimia. Pada Problem Based Learning (PBL) peningkatannya 49%

dibandingkan dengan kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) peningkatannya 13,1 %

2. Ada hubungan sikap demokrasi dengan peningkatan hasil belajar siswa.

Pada eksperimen I (rhitung= 0,70 > rtabel = 0,326) Eksperimen II (rhitung=

0,362 > rtabel = 0,349). Dan uji t korelasi kelas eksperimen I menunjukkan

thitung5,71 > ttabel2,012 dan kelas eksperimen II menunjukkan thitung2,12 >

ttabel2,042.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini,maka peneliti mengajukan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) memerlukan waktu yang

sangat lama,baik dari segipersiapan maupun pelaksanaan pembelajaran.

Disarankan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik

dan mengelola waktu yang tepat agar didapat hasil yang maksimal.

2. Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi

kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan

(20)

60

Daftar Pustaka

Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional

Devi, Amalina., Sry Muliani., Haryono., (2014) Perbedaan Implementasi Pembelajaran Kimia Model Problem Based Learning (PBL) Materi Stoikiometri Kelas X MIA SMA Megeri di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia Vol 3 No.4 Tahun 2014 : Hal 126-135.

Eko, G. P., 2012, Pengaruh Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Sikap Demokrasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Citizenship, 1(2), 33-45

Hamida, Naba., dkk (2013) Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari kreaktivitas siswa pada materi pokok sistemkoloid kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnak Pendidikan Kimia Vol 2 No. 2 tahun 2013 : Hal 7-15

Hidayati, Imtihani Nur Arum Hidayati., dkk (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas danPrestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok KesetimbanganKinia Siswa Kelas XI MAN Kelaten Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No. 2 Tahun 2013 : Hal 92-99 Isjoni., (2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Muhson,A., 2010, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi, jurnal pendidikan akutansi indonesia, 8(2), 1-10.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 3 No. 3 Tahun 2014 : Hal. 40-48.

Purba, M., 2006, Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Rosidah, Ratna.T.W., dkk, (2014), penerapan model problem based learning (PBL) pada pembelajaran hukum-hukumdasar kimia ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3 No. 3 tahun 2014 : Hal 66-75

(21)

Setiawati, Nurina T., dkk (2013) Studi Komparasi Tipe STAD danTGT pada Materi Koloid ditinjau dari Kemanpuan Memori Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No.1 Tahun 2013

Silitonga, P.M., 2011, Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan.

Slavin, R. E., 2005, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan MEmecahkan MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2

Sudjana., 2002, Metode Statistik, Tarsito, Jakarta

Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung

Suharta dan Syafriani. D., 2012, Sistem Pembelajaran Yang Optimal untuk Menumbuhkan Perilaku Demokrasi dan Meningkatkan Hasil belahar Siswa Pada Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1), 9-17

Suratman, D., 2007, Pemanfaatan Media Power Point dalam Pembelajaran, jurnal cakrawala kependidikan, 5(1), 1-10.

Tambunan, M, dan Simanjuntak, A., 2010, Strategi Belajar Mengajar , FMIPA, Unimed , Medan

Tartiyoso, Seget., (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai, Tesis, Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, 2010, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1Hubungan Strategi Pembelajaran
Tabel Analisis Instrumen TesData Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen  I  Dan KelasEksperimen II

Referensi

Dokumen terkait

Teman-teman Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana UNS Angkatan ke 2 yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam penyusunan tesis ini.... Pihak

Analisis data yang digunakan adalah (1) Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal, mengetahui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara tinggi pangkas 50 cm dan dosis pupuk urea 90 g/tanaman merupakan interaksi terbaik yang menghasilkan produksi biomassa

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Dari hasil yang didapat dalam penelitian ini bahwa komitmen organisasional dan komitmen Profesional mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. Kata kunci :

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SDN KARTASURA I.. DAN SDN NGADIREJO II DI

Bagi orang tua, memberi masukan dan informasi tentang hubungan interaksi teman sebaya dan konsep diri dengan intensi perilaku seks pranikah pada remaja sehingga orang tua

Organoklorin tergolong senyawa klorokarbon yang memiliki ciri khusus dan banyak digunakan dalam bidang industri, contohnya diklorometana, kloroform, dan karbon tetraklorida..