Diajukan
FAKULTAS MA
Oleh:
Inu Shadra Hanum Nim 4113131028
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
Gelar
RIWAYAT HIDUP
Inu Shadra Hanum lahir di daerah Teluk Pulai pada 15 Desember 1994.
Ibu bernama Lasmirawati dan Ayah bernama Giyanto dan merupakan anak
pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis memulai pendidikannya
di MI Al-Azhar Rokan Hilir Riau, lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis
melanjutkan pendidikannya di SMP Swasta Al-Muhsinin Rokan Hilir Riau, dan
lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikannya di
SMA Negeri 2 Tanah Putih, lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis
melanjutkan kuliah untuk jenjang S1 di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
iii
P E R B A N D I N G A N P E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R K I M I A MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI
IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN INU SHADRA HANUM (4113131028)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan kooperatif tipe Studen Teams Achievement Division (STAD) pada materi ikatan kimia. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah test objektif dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning (PBL) dan kelas eksperimen II menggunakan kooperatif Tipe Studen Teams Achievement Division (STAD). Dari hasil penelitian untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata – rata peningkatan hasil belajar sebesar 0,70 sedangkan untuk kelas eksperimen II nilai rata – rata peningkatan hasil belajar adalah 0,362. Hasil uji t diperoleh thit= 0,4 dan ttabel = 1,974 sehingga thitung< ttabel
yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima.koefisien determinasi pada eksperimen I 49% dan eksperimen II 13,1%. Uji t untuk hubungan antara peningkatan hasil belajar terhadap sikap demokrasi siswa padaeksperimen I thitung 5,71 > ttabel
2,021dan kelas eksperimen II thitung2,12 > ttabel 2,042 yang berarti menunjukkan
KATA PENGANTAR
Terimakasih Kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya. Limpahan Rezeki-Nya jugalah yang memampukan penulis mengerjakan
penelitian ini. Skripsi ini berjudul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dengan Media Power Point pada Materi Ikatan
Kimia di SMA Swasta Prayatna Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi dan
juga Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Ibu
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai
perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga
kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam perkuliahan dan seluruh
bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang
sudah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf
Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa siswi kelas X SMA Swasta Prayatna Medan
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda
tersayang Giyanto dan Ibu tercinta Lasmirawati, adik – adik saya Muhammad
Muslim Subekti, Wahyu Salsabila, Muhammad Muzaky yang selalu memberikan
doa dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Saya ucapan terima kasih juga kepada sahabat – sahabat yang terkasih
Muhammad Ibrahim Nst, Yuni Khairani Nst, Yusra Wani Nst. Teman - teman
v
Maulidatul Akmal, Dimas Ridho, Kristedi Barus, Arfiena Fitria Berutu, Juliana
Rizky. Yang selalu memberi semangat dan dukungan serta seluruh teman–teman
Kimia Dik A 2011, teman - teman semasa PPL di SMA Negeri 2 Kisaran. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita.
Medan, Januari 2016
Penulis,
Daftar Isi
2.3 Pengertian Problem Based Learning (PBL) 10
2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) 13
2.5 Hakikat Hasil Belajar Kimia 15
2.6 Definisi Media Pembelajaran 16
2.9.7 Kepolaran Ikatan dan Keelektronegatifan 28
2.9.8 Ikatan Logam 29
2.10 Kerangka Konseptual 31
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2 Populasi dan Sampel 33
4.2 Analisis Data Instrumen Penelitian 48
4.2.1 Validitas Test 48
4.2.2 Reliabilitas Test 48
4.2.3 Tingkat Kesukaran Soal 48
4.2.4 Daya Pembeda Soal 49
4.2.5 Distruktor 49
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian 49
4.3.1 Data Nilai Pre test Post tes Siswa Peningkatan
Hasil Belajar dan Gain 49
4.3.2 Data Nilai Sikap demokrasi Siswa 51
4.3.3 Perbandingan Data Sikap Siswa Kelas Eksperimen I dan II 52
4.4 Analisis Data Hasil Penelitian 53
4.4.1 Uji Normalitas 53
4.4.2 Uji Homogenitas 53
4.4.3 Uji Hipotesis 54
4.4.4 Uji Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Dengan
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Strategi Pembelajaran 9
Gambar 2.2 Piramida Pembelajaran 17
Gambar 2.3 a. Susunan Anion Na+dan Cl dalam Molekul NaCl 24
b. Bentuk Lapisan Ion NaCl 24
Gambar 2.4 Ikatan Logam 30
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 36
Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest, Postest dan Peningkatan Hasil Belajar
dan Gain 50
Gambar 4.2 Grafik Penilaian Sikap Siswa Eksperimen I 51
ix
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Fese-fase Pembelajaran Berbasis Masalah 12
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran Model STAD 14
Tabel 2.3 Sifat Senyawa Ion dan Kovalen 26
Tabel 2.4 Harga Keelektronegatifan Relatif Atom 29
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 34
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validitas Isi 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi 44
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kimia Siswa 50
Tabel 4.2 Penilaian Sikap Siswa Eksperimen I 51
Tabel 4.3 Penilaian SikapSiswa Eksperimen II 52
Tabel 4.4 Uji Normalitas 53
Tabel 4.5 Uji Homogenitas 54
Tabel 4.6 Uji Hipotesis 54
Daftar Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Silabus KTSP 62
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 65 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 90 Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 93
Lampiran 5 Instrumen Tes Sebelum Validasi 96
Lampiran 6 Instrumen Tes yang akan di Pakai 121
Lampiran 7 Lembar Observasi Sikap Sebelum Validasi 127 Lampiran 8 Lembar Observasi Sikap Setelah Validasi 129
Lampiran 9 Lembar Analisis Masalah 131
Lampiran 10 Lembar Diskusi 141
Lampiran 11 Lembar Media Pembelajaran 147
Lampiran 12 Nilai Sikap Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 157
Lampiran 13 Perhitungan Validitas 163
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran 164
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda 165
Lampiran 16 Perhitungan Distraktor 166
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas 167
Lampiran 18 Tabel Analisis Instrumen Tes 169
Lampiran 19 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen I Dan Kelas
Eksperimen II 170
Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Data 180
Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas 183
Lampiran 22 Perhitungan Uji Hipotesis 186
Lampiran 23 Tabel Data Regresi Dan Korelasi Antara Hasil Belajar Siswa Dengan Sikap Siswa Kelas Exsperimen I dan
Eksperimen II 188
Lampiran 24 Perhitungan Korelasi Antara Peningkatan Hasil Belajar
dengan Aktivitas Siswa 190
Lampiran 25 Tabel Nilai–Nilai r-Product Moment 195
Lampiran 26 Tabel Nilai Krisis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 196 Lampiran 27 Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 197
Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 198
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan bangsa yaitu
pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pembaharuan harus selalu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan diharapkan dapat
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat
memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter
bangsa.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan
secara kreatif dan inovatif. Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 yang menjelaskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
yang demokratis dan bertanggung jawab”. Depdiknas, 2003
Mempunyai sikap demokratis mutlak diperlukan setiap warga negara
Indonesia yang baik. Keanekaragaman budaya, agama, ras dan lain lain yang ada
di Indonesia dapat menjadikan bangsa Indonesia terpecah becah jika tidak
dibarengi sikap demokratis yang baik dari setiap warganya. Kesadaran akan
pluralisme harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, dimulai dari keluarga,
lingkungan terdekat, dan tentunya sekolah sebagai sarana pendidikan.
Menanamkan sikap demokratis pada siswa dapat dilakukan guru melalui proses
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen dapat dijadikan upaya menanamkan
kesadaran pada siswa bahwa ada banyak hal yang berbeda dalam kehidupan dan
harus menghargai perbedaan tersebut Suharta, 2012.
Dalam proses belajar mengajar perlu melibatkan berbagai macam kegiatan
yang harus dilakukan, terutama jika menginginkan hasil yang optimal. Salah satu
cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan
adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. yaitu dapat dilaksanakan
dengan memilih model pembelajaran yang tepat.
Hal ini merupakan pengalaman pada saat PPLT tahun 2014. Masih ada
dalam pembelajaran kimia guru bersifat monoton dan mendominasi dalam
pembelajaran. Selain itu, guru juga jarang menggunakan media. Sehingga siswa
pada umumnya hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya aktivitas
yang berarti. Ini dapat menyebabkan siswa kurang tertarik untuk mempelajari
kimia dan akhirnya siswa tidak mencapai keberhasilan dalam belajar.
Agar pembelajaran tidak bersifat monoton, guru dapat menggunakan
model pembelajaran ketika mengajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Diantara model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) dan juga di dukung dengan media
power point. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini pernah diteliti
beberapa peneliti sebelumnya, antara lain : Ratna, 2014, hasil penelitiannya
menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan model Problem Based Learning
(PBL) dilengkapi dengan LKS dikategorikan baik dengan persentase siswa
berturut-turut adalah 78%, 81.24%, dan 78.13%. Peneliti lain yaitu: Amalina,
2014 pembelajaran kimia pada materi stoikiometri menggunakan model problem
Based Learning di SMA Negeri 1 Surakarta aspek pengetahuan 82.35%. Dan
menurut penelitian dari Yussi, 2014, hasil penelitiannya menyatakan bahwa
81,25% peserta didik telah mencapai KKM.
Pada proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) masalah yang
dimunculkan sedemikian rupa hingga siswa perlu menganalisis masalah,
mengumpulkan informasi sebagai bantuan yang diperlukan, mengevaluasi dan
mempresentasikan solusi, pada proses pembelajaran kooperatif tipe STAD
merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pembentukan kelompok
3
Selain model model Problem Based Learning (PBL) terdapat model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Naba, 2013 berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh ada pengaruh metode pembelajaran STAD
menggunakan laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil
terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Menurut penelitian dari
Nurina, 2013 berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
pengaruh metode STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa. Dan menurut
Imtihani, 2013 menyatakan pembelajawan STAD dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar kimia materi pokok Kesetimbangan Kimia ketuntasan belajar siswa
meningkat dari 40% menjadi 70% .
Penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran dengan
media Microsoft Power Point yaitu Tartiyoso, 2011, menunjukkan bahwa
peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran inkuiri dengan power
point = 0,546 dan pada materi kimia peningkatan hasil belajar siswa dengan
media Power Point sebesar 68,2%.
Karakteristik materi pokok bahasan ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan
materi kimia yang diajarkan di SMA kelas X. Karakteristik materi ikatan kimia
ialah bersifat abstrak serta gabungan antara pemahaman konsep dan aplikasi.
Karakteristik abstrak terdapat pada kajian yang membahas terbentuknya ikatan
ion, kovalen, kovalen koordinat, dan ikatan logam. Pada materi ikatan kimia
siswa juga dituntut untuk menyelidiki kepolaran dari senyawa dan ikatan yang
terbentuk dalam senyawa tersebut. Karakteristik ini merupakan pemahaman
konsep dan sekaligus aplikasi konsep tersebut. Dengan bantuan media power
point yang menyajikan proses terbentuknya ikatan kimia maka diharapkan materi
Bedasarkan identifikasi dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media Power Point pada Materi Ikatan Kimia di SMA Swasta Prayatna Medan T.A 2015/2016
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukan, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan
guru.
2. Materi pelajaran kimia yang sarat dengan konsep, abstrak dan
membosankan sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, model yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal serta model
pembelajaran secara langsung masih mendominasi dalam pembelajaran.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis hal ini tidak
mencerminkan Karakter siswa.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah penelitian
ini sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia menggunakan
model Problem Based Learning dan kooperatif tipe Student Student Teams
Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi
ikatan kimia?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap demokratis dengan
5
3. Berapa persenkah peningkatan hasil belajar kimia menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif tipe Student Teams
Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi
ikatan kimia?
1.4 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang termasuk dalam pembelajaran kimia,
maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based
learning (PBL)
2. Model pembelajaran yang menjadi pembanding adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD)
3. Yang akan di ukur adalah peningkatan hasil belajar kognitif siswa melalui
tes berupa pretes dan postes.
4. Penilaian sikap demokratis siswa yang diamati melalui lembar observasi.
5. Materi yang diajarkan adalah ikatan kimia di kelas X SMA Swasta
Prayatna T.A 2015/2016.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia
menggunakan model Problem Based Learning dan kooperatif tipe Student
Teams Achievment Division (STAD) dengan media power point pada
materi ikatan kimia.
2. Mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara sikap demokratis
dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa.
3. Mengetahui berapa persen peningkatan hasil belajar kimia menggunakan
model problem based learning dan kooperatif tipe Student Teams
Achievment Division (STAD) dengan media power point pada materi
1.6 Manfaat Penelitian
Proposal ini memiliki manfaat bagi peningkatan kualitas pelajaran kimia
antara lain :
1. Bagi guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar kimia
menggunakan model problem based learning dan kooperatif tipe Student
Teams Achievment Division (STAD) dengan media power point pada
materi ikatan kimia.
2. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,
bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan
berpikir dan berpendapat positif dan memberikan bekal untuk dapat
bekerja sama dengan orang lain, baik dalam belajar maupun dalam
masyarakat.
3. Bagi peneliti lain yaitu sebagai informasi untuk penelitian yang relevan.
1.7 Definisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pengajaran yang
berbasis masalah sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang
cara berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi pelajaran.
2. Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division
(STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota
tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.
3. Power point merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi.
Power point dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi maupun
menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Presentasi semacam
ini dapat disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang
dimainkan pada saat presentasi. Sehingga media Power Point ini dapat
membantu dalam proses pembelajaran khususnya dalam kimia.
4. Sikap demokrasi adalah sikap menghargai manusia lain, menghargai
7
kelas secara rasional, sikap tidak deskriminatif, sikap kritis terhadap
gagasan guru, pimpinan, dan instansi yang ada, keberanian untuk
berdiskusi secara rasional dengan teman yang punya nilai lain,
persaudaraan dengan teman. Sikap demokrasi dapat dinilai dalam dua
aspek, yaitu aspek pemahaman dan penghayatan. Pemahaman dapat
dievaluasi dengan melihat pengertian siswa, dalam pembelajaran budi
pekerti sendiri yang berisi pemahaman nilai moral atau niali baik.
Sedangkan nilai penghayatan dapat dievaluasi dengan memantau sikap
siswa selama di sekolah, sejauh mana mereka sungguh menghargai teman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini,maka disimpulkan:
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar
kimia menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi ikatan
kimia. Pada Problem Based Learning (PBL) peningkatannya 49%
dibandingkan dengan kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) peningkatannya 13,1 %
2. Ada hubungan sikap demokrasi dengan peningkatan hasil belajar siswa.
Pada eksperimen I (rhitung= 0,70 > rtabel = 0,326) Eksperimen II (rhitung=
0,362 > rtabel = 0,349). Dan uji t korelasi kelas eksperimen I menunjukkan
thitung5,71 > ttabel2,012 dan kelas eksperimen II menunjukkan thitung2,12 >
ttabel2,042.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini,maka peneliti mengajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) memerlukan waktu yang
sangat lama,baik dari segipersiapan maupun pelaksanaan pembelajaran.
Disarankan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik
dan mengelola waktu yang tepat agar didapat hasil yang maksimal.
2. Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi
kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan
60
Daftar Pustaka
Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional
Devi, Amalina., Sry Muliani., Haryono., (2014) Perbedaan Implementasi Pembelajaran Kimia Model Problem Based Learning (PBL) Materi Stoikiometri Kelas X MIA SMA Megeri di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia Vol 3 No.4 Tahun 2014 : Hal 126-135.
Eko, G. P., 2012, Pengaruh Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Sikap Demokrasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Citizenship, 1(2), 33-45
Hamida, Naba., dkk (2013) Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari kreaktivitas siswa pada materi pokok sistemkoloid kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnak Pendidikan Kimia Vol 2 No. 2 tahun 2013 : Hal 7-15
Hidayati, Imtihani Nur Arum Hidayati., dkk (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas danPrestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok KesetimbanganKinia Siswa Kelas XI MAN Kelaten Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No. 2 Tahun 2013 : Hal 92-99 Isjoni., (2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Muhson,A., 2010, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi, jurnal pendidikan akutansi indonesia, 8(2), 1-10.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 3 No. 3 Tahun 2014 : Hal. 40-48.
Purba, M., 2006, Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rosidah, Ratna.T.W., dkk, (2014), penerapan model problem based learning (PBL) pada pembelajaran hukum-hukumdasar kimia ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3 No. 3 tahun 2014 : Hal 66-75
Setiawati, Nurina T., dkk (2013) Studi Komparasi Tipe STAD danTGT pada Materi Koloid ditinjau dari Kemanpuan Memori Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No.1 Tahun 2013
Silitonga, P.M., 2011, Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan.
Slavin, R. E., 2005, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan MEmecahkan MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2
Sudjana., 2002, Metode Statistik, Tarsito, Jakarta
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung
Suharta dan Syafriani. D., 2012, Sistem Pembelajaran Yang Optimal untuk Menumbuhkan Perilaku Demokrasi dan Meningkatkan Hasil belahar Siswa Pada Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1), 9-17
Suratman, D., 2007, Pemanfaatan Media Power Point dalam Pembelajaran, jurnal cakrawala kependidikan, 5(1), 1-10.
Tambunan, M, dan Simanjuntak, A., 2010, Strategi Belajar Mengajar , FMIPA, Unimed , Medan
Tartiyoso, Seget., (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai, Tesis, Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.
Trianto, 2010, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.