• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT KESUKAAN MAKAN DENGAN BERAT BADAN LEBIH (OVER WEIGHT) REMAJA SMP NEGERI 27 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT KESUKAAN MAKAN DENGAN BERAT BADAN LEBIH (OVER WEIGHT) REMAJA SMP NEGERI 27 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT KESUKAAN MAKAN DENGAN

BERAT BADAN LEBIH (OVER WEIGHT) REMAJA

SMP NEGERI 27 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Tata Boga

Oleh

SITI SARAH

5113142039

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Siti Sarah, NIM : 5113142039, “Hubungan Tingkat Kesukaan Makan Dengan Berat Badan Lebih (Over Weight) Remaja SMP Negeri 27 Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat kesukaan makan, (2) mengetahui berat badan lebih (over weight) remaja SMP Negeri 27 Medan, (3) mengetahui hubungan tingkat kesukaan makan dengan berat badan lebih (over

weight) remaja SMP Negeri 27 Medan. Desain penelitian adalah deskriftif

korelasional. Lokasi penelitian di SMP Negeri 27 Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan yang over weight dengan jumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel total dengan ketentuan siswa yang memiliki berat badan lebih (over weight) sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) sebagai alat pengumpulan data penelitian. Data penelitian variabel tingkat kesukaan makan dikumpulkan dengan menggunakan angket sedangkan untuk data variabel berat badan lebih (over weight) diambil dari hasil pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data dengan uji kecenderungan, uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas, uji hipotesis dengan uji korelasi product moment.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kesukaan makan remaja Over Weight dilihat dari jenis dan frekuensi makanan, mahwa jenis makanan yang disukai yaitu nasi sebagai makanan pokok (49%), ayam sebagai lauk pauk hewani (32%), sayur kangkung sebagai lauk pauk nabati (26%), pisang sebagai buah – buahan (28%), bakso sebagai makanan selingan (43%). Frekuensi makanan yang dikonsumsi siswa Over Weight yaitu nasi untuk makanan pokok, ayam untuk lauk pauk hewani, sayur kangkung untuk lauk pauk nabati, pisang untuk buah – buahan, dan bakso untuk selingan, rata – rata 5 – 7 kali/minggu. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa: tingkat kecenderungan tingkat kesukaan makan adalah cenderung cukup sebesar 60%, tingkat kecenderungan berat badan lebih (over

weight) adalah cenderung cukup sebesar 54,28%. Bentuk persamaan regresi Ŷ =

2,42+ 0,07x merupakan regresi linier, dimana Fhitung< Ftabel(0,65<2,75) dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Dari perhitungan koefisien korelasi didapat rxy= 0,54

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada teladan hidup Rasulullah

SAW. keluarga serta para sahabatnya.

Skripsi berjudul “Hubungan Tingkat Kesukaan Makan Dengan Berat

Badan Lebih (over weight) Remaja SMP Negeri 27 Medan, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Medan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

yang sebesar besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu, pikiran, dan bimbingan penyelesaian skripsi

ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed

beserta seluruh jajaran.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga

4. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, selaku ketua Prodi Pendidikan Tata Boga.

5. Ibu-Ibu narasumber, Ibu Dra. Ade C.H Gultom, M.Pd, Dra. Mastarina Barus,

M.Pd dan Ibu Dra. Yuspa Hanum, M.S, yang juga selaku dosen pembimbing

akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus

dosen jurusan PKK yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan.

7. Dra. Farida Hannum Siagian kepala sekolah SMP Negeri 27 Medan.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada orang tercinta Ayahanda Sofyan

Nasution dan Ibunda Dermiah Rangkuti serta abanganda Amsar, ketiga adikku

Alm. Khoiruddin, Leni Mariani, dan Khalimatussa’diah yang sudah banyak

(7)

iii

skripsi ini. Semua ini adalah persembahan abadi yang dapat penulis berikan

untuk keluarga tercinta.

9. Teristimewa juga kepada bou Rohani, a.boru Amas Muda, S.Pd, Nur Abidin

Tanjung, Rohani Hanum Lubis, S. H, Nur Kholilah, S.Keb, Siti Aisyah

Nasution, Nur Halimah, S.Keb, Dian Anggi Maria Ulfa, Dea Mora.

10. Para sahabat Desriani Barus, Fatimah Rahmadhani, Lastri Rantika, Santia

Liana Sari, S.Pd, Silviani Harahap, Tanti Andriani, Yeni Ananda Batubara,

Muhammad Rifa’I.

11. Para sahabat teman satu kontrakan Siti Rohani Ritonga, Rahmatulkhoir, Astri

Nasution.

12. Keluarga besar posko Heboh SMP Negeri 1 Tanjung Pura PPLT 2014.

13. Keluarga besar IMA MADINA, terkhusus kepada Saipul Anwar Nasution,

S.Pd, Herman Birje Nasution, S.Pd, Pandapotan, Arifin Taher.

14. Juga terspesial kepada teman-teman seperjuangan keluarga besar Boga Reguler

2011.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

kesempurnaan skripsi ini, kiranya skripsi ini bernanfaat bagi pembaca. Penulis

berharap semoga kebaikan yang telah mereka berikan mendapat balasan yang

berlipat ganda oleh Allah SWT. Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala

bentuk dan perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2016 Penulis

(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Msalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Tingkat Kesukaan Makan ... 9

2. Berat badan Lebih... 12

B. Penelitian Yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berfikir ... 16

D. Pengajuan Hipotesis ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Desain Penelitian ... 18

(9)

v

C. Populasi Dan Sampel penelitian ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 19

E. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 21

F. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Pesrentase Angket Tingkat Kesukaan Makan Siswa ... 27

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 31

1. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Makan (X) ... 31

2. Distribusi Frekuensi Berat Badan Lebih (over weight) (Y) ... 32

C. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 33

1. Tingkat Kesukaan Makan (X) ... 33

2. Berat Badan Lebih (Over Weight) ... 33

D. Uji Persyaratan Analisis ... 34

1. Uji Normalitas ... 34

2. Uji Linearitas ... 35

E. Uji Hipotesis Penelitian ... 36

F. Pembahasan Penelitian ... 37

BABA V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(10)

vi DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasifikasi Makanan ... 12

Tabel 2. Kisi-kisi Kesukaan Makan ... 20

Tabel 3. Jenis Makanan Pokok ... 27

Tabel 4. Jenis Lauk Pauk Hewani ... 27

Tabel 5. Jenis Lauk Pauk Nabati ... 28

Tabel 6. Jenis Buah - buahan... 28

Tabel 7. Jenis Selingan... 29

Tabel 8. Frekuensi Makanan Pokok ... 29

Tabel 9. Frekuensi Lauk Pauk Hewani ... 29

Tabel 10. Frekuensi Lauk Pauk Nabati ... 30

Tabel 11. Frekuensi Buah – buahan... 30

Tabel 12. Frekuensi Selingan ... 31

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesukaan Makan (X) ... 31

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Berat Badan Lebih (over weight) (Y)... 32

Tabel 15 Tingkat Kecenderungan Variabel Tingkat Kesukaan Makan (X) ... 33

Tabel 16. Tingkat Kecenderungan Variabel Berat Badan Lebih (over weight) (Y) .. 34

Tabel 17. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 35

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Tingkat Kesukaan Makan ... 43

Lampiran 2 Pengukuran Uji Coba Instrumen Tingkat Kesukaan Makan ... 46

Lampiran 3 Penghitungan Validitas Angket Tingkat Kesukaan Makan... 47

Lampiran 4 Penghitungan Reliabilitas Angket Tingkat Kesukaan Makan ... 50

Lampiran 5 Data Tingkat Kesukaan Makan Remaja Over Weight ... 53

Lampiran 6 Data Over Weight ... 62

Lampiran 7 Angket Penelitian ... 64

Lampiran 8 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Angket Tingkat Kesukaan Makan (X)... 67

Lampiarn 9 Tabulasi Data Tingkat Kesukaan Makan (X) Dengan Berat Badan Lebih (over weight) (Y) ... 68

Lampiran 10 Perhitungan Distribusi Frekuensi Dari Variabel Penelitian ... 70

Lampiran 11 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel ... 75

Lampiran 12 Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Penelitian ... 80

Lampiran 13 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhan, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Dari Berat Badan Lebih (over weight) (Y) Atas Tingkat Kesukaan Makan (X) ... 83

Lampiran 14 Uji Hipotesis Penelitian ... 89

Lampiran 15 Tabel Niliai Product Moment ... 91

Lampiran 16 Dokumentasi Uji Instrumen ... 92

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan

periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang

lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan fisik, perkembangan yang drastis,

gaya hidup dan kesukaan makan remaja mempengaruhi baik asupan maupun

kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

Kesukaan makan menyebabkan asupan makan berlebih yang akan

menyebabkan anak remaja memiliki berat badan lebih (over weight). Pemenuhan

makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mempertahankan

hidupnya dan melaksanakan aktifitas sehari-hari. Bahan makanan dikelompokkan

berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi yaitu 1) Sumber energi atau tenaga, yaitu

padi-padian atau serelia seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbia-umbian

seperti ubi, singkong, dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan,

mie, roti, dan bihun. Selain padi-padian lemak hewani juga sebagai penghasil

energi atau tenaga yang digunakan setelah energi yang didapat dari karbohidrat

telah habis, lemak dapat diperoleh dari hewani (susu, keju, daging, dll) dan nabati

(kacang tanah, jagung, dll). Kelebihan mengkonsumsi karbohidrat dan lemak

hewani menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dan sistem jantung tidak

bekerja maksimal dan dapat menyebabkan berat badan lebih (over weight) dan

jantung koroner; (2) sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging,

(13)

2

berupa kacang tanah, kedelai, kacang hijau; (3) sumber zat pengatur berupa

sayuran dan buah. Sayuran diutamakan yang warna hijau dan kuning jingga,

seperti bayam, daun singkong, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan.

Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya akan serat seperti

pepaya, mangga, nenas. Jadi, seseorang yang asupan makanannya kurang atau

kebutuhan gizi tidak terpenuhi maka mengalami gangguan kesehatan dan beresiko

menderita berbagai penyakit yang terkait dengan kekurangan gizi. Begitu juga

sebaliknya jika asupan makan seseorang berlebih atau kebutuhan gizi berlebih

akan mengalami gangguan kesehatan dan beresiko menderita berbagai penyakit

yang terkait dengan kelebihan gizi (Marwati, 2010).

Remaja merupakan golongan yang paling mudah terkena pengaruh budaya

dari luar karena mereka sedang mengalami masa pencarian identitas diri akibat

periode transisi yang dilalui. Pengaruh yang terjadi bukan hanya tampak pada

penampilan fisik, tetapi juga pada perubahan kesukaan makan anak remaja

khususnya yang menuju perubahan fisik anak remaja (Agoesman, 2013).

Tingkat kesukaan makan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan

sebagai upaya memperhatikan status gizi. Daya terima seseorang terhadap

makanan dapat dilihat dari frekuensi makanan, jumlah dan jenis makanan yang

dikonsumsi (Spears & Gregoire, 2010).

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari. Tubuh

mengolah makanan melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai dari

husus halus, lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan,

(14)

3

makanan adalah pengkategorian makanan berdasarkan pada makanan pokok,

makanan selingan, makanan penutup, dan selingan. Jumlah makan adalah

banyaknya bahan makanan yang dikonsumsi dalam sehari, pengukuran jumlah

makanan yang dikonsumsi per hari diukur menggunakan alat URT (sendok, gelas,

piring) (Silvih, 2014).

Salah satu masalah pada remaja adalah berat badan lebih pada remaja yaitu

yang relatif berlebihan bila dibandingkan dengan berat badan ideal yaitu batas

ambang yang diperbolehkan adalah 10%, apabila lebih dari 10% dari berat ideal,

maka termasuk berat badan lebih (over weight) pada remaja sebaya sesuai dengan

usia remaja, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan dalam

jaringan lemak tubuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa kegemukan adalah

dampak dari konsumsi energi yang berlebihan, dimana energi yang berlebihan

tersebut disimpan dalam tubuh sebagai lemak, sehingga akibatnya dari waktu ke

waktu badan menjadi bertambah berat (Sulistyoningsih, 2011).

Ditinjau dari kesukaan makan, remaja merupakan kelompok yang peka

terhadap pengaruh lingkungan luar seperti maraknya iklan makanan siap santap

(fast food) yang umumnya mengandung kalori tinggi, kaya lemak, tinggi natrium

dan rendah serat. Hal ini memungkinkan terjadinya kasus kegemukan dikalangan

remaja (Leane, 2012). Hal ini juga didukung oleh data hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas), (2013) bahwa, terdapat prevalensi kegemukan pada anak usia

sekolah SMP tertinggi ada di Jakarta (25%), Semarang (24%), Medan (17,75%),

Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%), Padang (7,1%), Manado (5,3%),

(15)

4

tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan berat badan lebih (over weight

ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan

menengah dan atas, yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk

berperilaku hidup sehat. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang cepat saji atau

semakin meningkatnya konsumsi kalori dan karbohidrat serta berkurangnya

aktivitas fisik yang berperan penting yang menyebabkan berat badan lebih (over

weight). Penyajian fast food yang cepat dan praktis tidak membutuhkan waktu

lama, rasanya enak, sesuai selera dan seringnya mengonsumsi fast food dapat

menaikkan status sosial remaja, menaikkan gengsi dan tidak ketinggalan

globalitas (Suswanti, 2013). Hal itu menyebabkan remaja lebih memilih fast food.

Salah satu faktor penyebab berat badan lebih (over weight), adalah

berhubungan dengan kesukaan makan terutama frekuensi, jumlah dan jenis

makanan yang dikonsumsi oleh remaja (Silvih, 2014). Patcheep, (2011)

menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kesukaan dan pemilihan makan

pada remaja, yaitu ; a). Rasa dan Pilihan. Rasa dan pilihan makanan menjadi

faktor penting dalam mengambil keputusan tentang pilihan makanan dan perilaku

makan pada remaja. Rasa kenyang, dan kesenangan dianggap lebih penting dalam

pemilihan makanan daripada hasil jangka panjang dari pemilihan tersebut ; b).

Pertimbangan Waktu. Remaja cenderung merasa dibatasi dalaam hal waktu

karena disibukkan dengan kegiatan akademik dan ekstrakurikuler seperti

program-program sosial yang sibuk, pekerjaan paruh waktu dan kegiatan olahraga

sehingga hanya dapat menyediakan waktu yang sedikit untuk makan. Dan

(16)

5

makanan siap saji tanpa berpikir makanan tersebut sehat atau tidak sehat ; c).

Kenyamanan. Kenyamanan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi

remaja dalam hal perilaku makan dan pilihan makanan. Remaja lebih memilih

makanan yang nyaman seperti mudah untuk ditemukan atau mudah untuk

diasiapkan, yang tidak menuntut persiapan dan pembersihan, yang dapat dibawa

ke bus atau disimpan dalam ransel.

Perubahan kesukaan makan remaja yang cenderung mengkonsumsi kalori

yang berlebihan disertai dengan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan insiden

berat badan lebih pada remaja cenderung semakin meningkat. Sebagian besar

kelebihan kalori ini berasal dari meningkatnya konsumsi karbohidrat dari

minuman manis, yang saat ini mencapai 25 % energi makanan harian dewasa.

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada makanan padat energi,

berporsi besar dan cepat saji (fast food), hubungan antara konsumsi makanan

cepat saji (fast food) dan kegemukan menjadi semakin perhatian (Wirakusumah,

2013).

Secara nasional data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), (2013),

kelompok umur 13-15 tahun penilaian status gizi berdasarkan TB/U dan IMT/U,

terdiri dari 8,3% gemuk (over weight) dan 2,5% sangat gemuk (obesitas).

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 27 Medan pada tanggal 17-25

September 2015, dari 287 siswa terdapat 35 siswa yang memiliki berat badan

lebih (over weight) dengan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran

tinggi badan. Dari hasil observasi yang penulis lakukan di sekolah SMP Negeri 27

(17)

6

makanan cepat saji (fast food), dan berbagai macam jenis minuman instan yang

banyak dinikmati anak sekolah, mengkonsumsi makanan fast food seperti

gorengan, mie instan, sosis, dan minuman instan. Selain rasa makanan dan jajanan

yang enak, teknik penyediaan makanan yang cepat sehingga siswa sangat

menyukai jajanan dan makanan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin meneliti tentang

Hubungan Tingkat Kesukaan Makan dengan Berat Badan Lebih ( Over Weight)

Remaja SMP Negeri 27 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kesukaan makan siswa kelas IX SMP Negeri 27

Medan?

2. Apakah yang mempengaruhi tingkat kesukaan makan siswa kelas IX

SMP Negeri 27 Medan?

3. Bagaimana frekuensi makan siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan?

4. Apakah yang mempengaruhi frekuensi makan siswa kelas IX SMP

Negeri 27 Medan?

5. Jenis makanan apa saja yang disukai siswa kelas IX SMP Negeri 27

Medan?

6. Apakah yang mempengaruhi jenis makanan yang disukai siswa kelas IX

(18)

7

7. Apakah banyaknya produsen makanan cepat saji dapat memicu

seseorang lebih menyukai mengkonsumsi makanan cepat saji?

8. Bagaimana berat badan lebih (over weight) siswa kelas IX SMP Negeri

27 Medan?

9. Apakah yang mempengaruhi berat badan lebih (over weight) siswa kelas

IX SMP Negeri 27 Medan?

C. Pembatasan Masalah

1. Tingkat kesukaan makan siswa dibatasi pada frekuensi makanan, jenis

makanan.

2. Obyek penelitian adalah siswa yang memiliki berat badan lebih (over

weight) yaitu diatas dari 10% berat ideal dan dibawah 20% berat badan

ideal siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kesukaan makan siswa kelas IX SMP Negeri 27

Medan?

2. Bagaimana berat badan lebih (over weight) siswa kelas IX SMP Negeri

27 Medan dilihat dari IMT ?

3. Bagaimana hubungan tingkat kesukaan makan dengan berat badan lebih

(over weight) siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat kesukaan makan siswa kelas IX SMP Negeri

(19)

8

2. Untuk mengetahui berat badan lebih (over weight) siswa kelas IX SMP

Negeri 27 Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat kesukaan makan dengan berat

badan lebih (over weight) siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu masukan bagi institusi sekolah dapat berkontribusi

terhadap jajanan yang tersedia disekolah dengan menyediakan kantin

sehat, dan untuk mengembil kebijakan sekolah tentang tingkat kesukaan

makan serta berat badan lebih.

2. Sebagai salah satu masukan bagi para orang tua untuk dapat

memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak, dan memperhatikan

berat badan yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh.

3. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menanmbah pengetahuan terutama

pengalaman dalam merealisasikan teori yang telah didapat dibangku

kuliah.

4. Bagi siswa diharapkan mampu memilih makanan yang sehat dan

(20)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kesukaan makan remaja Over Weight

dilihat dari jenis dan frekuensi makanan, mahwa jenis makanan yang

disukai yaitu nasi sebagai makanan pokok (49%), ayam sebagai lauk pauk

hewani (32%), sayur kangkung sebagai lauk pauk nabati (26%), pisang

sebagai buah – buahan (28%), bakso sebagai makana selingan (43%).

Frekuensi makanan yang dikonsumsi siswa Over Weight yaitu nasi untuk

makanan pokok, ayam untuk lauk pauk hewani, sayur kangkung untuk

lauk pauk nabati, anggur untuk buah – buahan, dan bakso untuk selingan,

rata – rata 5 – 7 kali/mingguData tingkat kesukaan makan siswa kelas IX

SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 cenderung cukup, yaitu

sebanyak 60 persen dengan Mi = 129 dan SDi = 29.

2. Data berat badan lebih (over weight) siswa kelas IX SMP Negeri 27

Medan Tahun Ajaran 2015/2016 cenderung cukup, yaitu sebanyak 54,28

persen dengan Mi = 15.dan SDi = 1,3.

3. Hasil analisis Tingkat Kesukaan Makan Dengan Berat Badan Lebih (Over

Weight) siswa kelas IX SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016

dengan nilai rhitung = 0,54 > rtabel = 0,33 adalah positif dan signifikan.

Artinya semakin tinggi tingkat kesukaan makan, maka akan semakin tinggi

(21)

memberi pengaruh sebesar 29,16 % terhadap berat badan lebih (over

weight) remaja kelas IX SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Saran

Disarankan kepada para siswa agar tetap memperhatikan tingkat kesukaan

makan mereka baik makanan pokok, lauk pauk hewani, lauk pauk nabati, buah –

buahan dan selingan yang dilihat dari jenis dan frekuensi makanan, karena hal ini

(22)

41

DAFTAR PUSTAKA

Agoesman. 2013. Skirpsi Analisis Kebiasaan Makan Remaja Over Weight. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatul Jaklarta.

Almatsier, S dkk. 2011. Gizi SeimbangDalam Daur Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarata.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Rineka Cipta:Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Arisma. 2009. Program penanggulanan masalah gizi remaja. Diakses pada tanggal 04 November 2015 dari https://yannawari.wordpress.com/

Danone. 2013. Tentang Gizi Seimbang. Diakses pada tanggal 18 November 2015. Dari http://.danonenutrind.org/tentang_gizi_seimbang.php

Devi, Nirmala. 2011. Nutrition and Food. Jakarta. Kompas.

Dieny, Fillah, F. 2014. Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gregaire dan Sprier. 2010. Pengukuran Tingkat Kesukaan Uji Hedonik. Fakultas Kedokteran USU.

Kuroifah, M. 2014. Pengaruh Daya Tarik Iklan Makanan Instan Di Televisi Terhadap Perilaku Konsumsi Makanan Pada Mahasiswa Kos Program Studi Pendidikan Teknik Boga FT UNY. Hasil Penelitian UNY, Yogyakarta. Diakses 04 November 2015.

Khomsan, Ali. 20012. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindopersada.

Marwati. 2010. Keamanan Pangan dan Penyelenggaraan Makanan. [http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Keamanan%20Panagan.pdf] diakses pada 4 Novemember 2015.

Moore, J Barbara. 2011. Assesment of Children How to Use Repeated Measures of Body Mass Index (BMI) To Asses and Prevent Obesity in Children.

(23)

42

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Citra.

Patcheep, Kamonporn. 2011. Factors Influencing thai Adolescents’ Eating Behavior. Thesis of Nursing Science, Fakulty of Medicine and Health

Science, University of East Anglia.

Riskesdas, 2013. Riset kesehatan dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Tahun 2013.

Salvana, 2013. Konsumsi pangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Saraswati, Putri, Neyla. 2013. 100% Diet Sehat dan Hemat. Yogyakarta: Syura Cipta, Jakarta.

Sediaoetama. 2014. AngkaKecukupanGizi. Diakses 06 Desember 2015. Dari

http://www.scribd.com/doc/176146462/AKG-2013.

Silvih, 2014. Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup yang Benar. Diakses tanggal 19 November 2015. Dari http://www.rumahsakitmitrakemayoran.com/pola-makan-sehat-dan-gaya-hidup-yang-benar/.

Spears M dan Gregoire M. 2010. Foodservice Organisation a Managerial and

System Approach 6th Edition. New Jersey (ID): Pearson, Prentice Hall.

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suswanti, Ika. 2013. Skripsi Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan cepat saji pada mahasiswa fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Syarif Hidayatul Jakarta Tahun 2012.Fakultas Kedokteran dan Imu kesehatan. UIN Syarif Hidayatul Jakarta/.

Referensi

Dokumen terkait

Jika sebagai konsekuensi dari perundingan- perundingan TRIPs, negara-negara tersebut setuju untuk memberikan perlindungan demikian, dan jika HKI yang harus dilindungi

Variasi nilai migration aperture pada migrasi kirchoff dalam pengolahan data seismik refleksi 2D di Perairan Alor.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan uraian masalah tersebut di atas, maka peneliti ingin melakukan suatu kajian dengan judul ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Dengan Etika Auditor

Perencanaan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi di kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan. Setelah mendapat izin dari

Ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.. Ini merupakan struktur

Hasil dari penelitian ini menujukkan financial development (M2/GDP) sebagai indikator utama liberalisasi keuangan secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa rata- rata hasil belajar siswa pada materi statistika dengan penerapan model

Pada pertemuan ketujuh pelatih meminta siswa untuk melakuka ragam gerak tari bedana yang telah diajarkan dari awal sampai terakhir, sesuai dengan pola lantai