• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI,KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA TRITUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI,KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA TRITUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

DRIBBLING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA TRITUNGGAL TANJUNGBALAI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

JUNIAN PAULUS LUBIS NIM. 6103311127

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

JUNIAN PAULUS LUBIS : Penerapan Model Pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta Tritunggal Tahun Ajaran 2015/2016. (Pembimbing : M. Ishak)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan proses hasil belajar

dribbling bola basket menggunakan penerapan model pembelajaran Visual,

Auditori dan kinestetik pada siswa kelas VIII SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai

Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas

VIII A SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai yang berjumlah sebanyak 36 siswa

yang akan diberikan tindakan menggunakan model pembelajaran Visual, Auditori

dan Kinestetik terhadap proses belajar dribbling bola basket. Metode yang dipakai

dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Hasil penelitian menyimpulkan : (1) Dari tes hasil belajar siklus I

diperoleh sebanyak 24 orang siswa dengan nilai setelah dikomfersikan sebesar (

67%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar sedangkan 12 orang siswa (33%)

belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar

setelah dikonfersikan adalah 71,11% (2) Dari tes hasil belajar siklus II diperoleh

data sebanyak 32 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar (89%)

yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar dan 4 orang siswa (11%) masih

belum tuntas. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan 76,22%.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui penerapan model

pembelajaran Visual, Auditori dan Kinestetik dapat meningkatkan proses hasil

belajar dribbling bola basket pada siswa-siswi kelas VIII SMP Swasta Trituggal

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Pembantu Dekan I, Bapak Samsul

Gultom S.KM, M.Kes sebagai pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Mesnan,

AIFO, M.Kes sebagai pembantu Dekan III Bapak Drs. Suryadi Damanik,

M.Kes sebagai ketua Jurusan PJKR di FIK Universitas Negeri Medan, dan

Bapak Usman Nasution, S.Pd. M.Pd sebagai sekretaris Jurusan PJKR.

3. Bapak M. Ishak, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi yang begitu

banyak meluangkan waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

4. Para dosen dan asisten dosen, staf administrasi dan perlengkapan di

lingkungan Fakultas Ilmu Keoalahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Rosmaida Purba, S.Pd, M.M selaku kepala sekola beserta guru-guru di

SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai yang telah membantu dan memberi izin

penelitian.

6. Siswa-siswi Kelas VIII A SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai yang telah

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

7. Secara khusus dan teristimewa kepada kedua orang tua saya yang sangat saya

sayangi dan saya banggakan ayahanda Alm. Agustinus Pureden Lubis,

ibunda Kartini Hutabalian, terima kasih yang sebesar-besar saya ucapkan

kepada para beliau yang telah mendidik dan membimbing dari kecil hingga

(6)

8. Kepada sahabat-sahabat penulis Mahasiswa FIK khususnya (Klisman

Hutabarat S.Pd) yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Saudara/i saya yang sangat saya sayangi, (Henra Fransiskus Hutabalian, Cui

Laerentius Hutabalian, Otto Brono Hutabalian, Mariana Hutabalian, S.Pd),

dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan

dukungannya selama penulisan skripsi ini.

10. Kepada teman saya (Nattal Manurung, Alponso Tampubolon,S.Pd, Ronaldi

Hutabalian, Jesman Pakpahan, Frencho Sitanggang) terima kasih atas doa dan

dukangannya selama penulisan skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi kita semua pembaca

terutama bagi penulis sendiri.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

b. Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 14

2. Hakekat Permainan Bola Basket ... 18

a. Teknik Dasar Permainan Bola Basket ... 19

b. Lapangan Bola Basket... .. 20

c. .Bola Basket ... 21

3. Dribbling (Menggiring)... 21

4. Hakekat Pembelajaran Visual,Auditori dan Kinestetik ... 29

a. Unsur-unsur Model Mengajar Visual, Auditori, Kinestetik. ... 31

B. Kerangka Berpikir ... 34

C. Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Depkripsi Data Penelitian ... 49

B. Hasil Penelitian ... 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kelebihan dan Kekurangan Model Mengajar Visual,Auditori,

Kinestetik ... 33

2. Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar ... 40

3. Pelaksanaan Kegiatan... 42

4. Lembar Observase Guru ... 44

5. Lembar Observase Siswa ... 45

6. KKM Penjaskes SMP Kurikulum KTSP ... 46

7. Personalia Penelitian ... 48

8. Daftar Data Awal, Nilai Siklus I, Siklus II... 49

9. Hasil Post-tes I ( Siklus I )……… ... 54

10. Frekuensi Nilai Dribbling Bola Basket Siswa Pada Siklus I... 57

11. Hasil Post-tesII (Siklus II) ... 66

12. Frekuensi Nilai Dribbling Bola Basket Siswa Pada Siklus II ... 68

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Lapangan Bola Basket... 20

2.Bola Basket…………. ... 21

3.Dribbling Bola Basket ... 25

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. RPP... 80

2. Data Awal Hasil Belajar Dribbling Bola Basket ... 92

3. Nilai Post-test Hasil Belajar Dribbling Bola Baket ... 95

4. Nilai Hasil Belajar Bola Basket Siklus I ... 97

5. Ketuntasan Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Siklus I ... 99

6. Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Guru Penjas ( Siklus I) ... 101

7. Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Siswa ( Siklus I ) ... 103

8. Nilai Post-test II Hasil Belajar Dribbling Bola Basket ... 105

9. Nilai Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Siklus II ... 107

10. Ketuntasan Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Siklus II ... 109

11. Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Guru Penjas (Siklus II) ... 111

12. Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Siswa (Siklus II) ... 113

13. Perkembangan Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Pada Siklus I dan Siklus II ... 115

14. Format Fortofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Siklus I... 116

15. Format Fortofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Dribbling Bola Basket Siklus II ... 118

16. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data... 120

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini semakin

cepat dan semakin menyentuh seluruh aspek pendidikan dan kehidupan manusia.

Pendidikan dan pengajaran disekolah sangat bergantung pada perkembangan

pengetahuan dan teknologi. Sekolah sebagai lembaga pendidik, sebagai tempat

menimbah ilmu pengetahuan, turut berperan dalam meletakkan dasar-dasar

kemampuan, keterampilan dan moral yang berkualitas.

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk

membawa peserta didik pada suatu perubahan tingkah laku yang diinginkan.

Pengertian ini cukup sederhana, akan tetapi jika pengertian ini ditelaah lebih

dalam, maka akan terlihat rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut

dalam mengolah pelajaran itu sendiri. Hal ini bisa dipahami karena membawa

peserta didik kearah perubahan yang diinginkan merupakan pekerjaan yang berat.

Pekerjaan ini membutuhkan analisis yang tajam dan suatu perencanaan yang

mantap.

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha dasar yang menumbuh

kembangkan potensi sumberdaya manusia peserta didik dengan cara mendorong

dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Fuad Ihsan ( 2005 : 11 ) menyatakan :

pendidikan berpungsi membantu secara sadar perkembangan jasmani dan rohani

(13)

pengembangan warga Negara, pengembangan kebudayaan, pengembangan

bangsa.

Pendidikan juga merupakan suatu kegiatan yang telah ada sejak adanya

manusia, dalam arti bahwa sejak adanya manusia telah ada pula usaha-usaha

pendidikan dalam rangka memberikan pendidikan secara mandiri di masyarakat

luas. Namun bentuk tujuan serta proses dari periode selalu berbeda, tetapi jelas

mengarah kepeningkatan kualitas proses belajar mengajar.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah-sekolah ialah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar secara

efektif, misalnya dengan cara memilih metode belajar yang baik dan benar.

Metode yang dipilih diperkirakan cocok digunakan dalam proses pembelajaran

teori dan praktek. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru

dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga

pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal. Oleh karena itu salah satu

hal yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami

kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan

belajar mengajar yang sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam

keseluruhan komponen pendidikan.

Sejalan dengan itu penggunaan metode mengajar sebagai alat bantu

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan

yang bisa diterapkan dalam meningkatkan sumber daya manusia. Metode

mengajar dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah

(14)

dimana fungsi motorik seseorang itu memang untuk disiapkan sedemikian rupa

untuk bisa menuju kearah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar dan

berlatih.

Penyelenggaraan pendidikan jasmani disekolah selama ini berorientasi

pada suatu titik pusat yaitu guru. Kenyataan ini bisa dilihat dilapangan melalui

pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Hal ini mempengaruhi pola

pikir dan persebsi guru pendidikan jasmani itu sendiri, bahwa gurulah yang

berkuasa penuh dalam proses belajar mengajar tanpa mempertimbangkan

aspek-aspek dari peserta didik.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Swasta Tritunggal

Tanjungbalai menunjukkan masih rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan

dribbling, contohnya pada proses pembelajaran dribbling banyak ditemukan

siswa/siswi yang belum memahami cara memantulkan (dribbling) bola dengan

benar seperti dikelas VIII dari 36 jumlah siswa ternyata sebagian besar 21 siswa

memiliki nilai dibawah KKM (tidak tuntas) dan 15 orang yang memiliki nilai

diatas KKM (tuntas). Dengan demikian presentase ketuntasan hasil belajar

dribbling siswa hanya 42% dan presentasi 58% yang tidak tuntas. KKM adalah

kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh siswa. Nilai ketuntasan

minimal yang harus dicapai siswa yaitu 70. Dalam pendidikan jasmani para siswa

SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai masih sangat banyak mengalami kegagalan

dalam melakukan dribbling. Dribbling bola basket para siswa masih sangat tidak

(15)

Dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah yang diutamakan bukanlah

jumlah hasil yang didapat, tetapi yang paling diutamakan adalah proses hasil

belajar. Siswa harus dapat mengetahui tehnik-teknik dasar mendribbling bola

basket, misalnya teknik dasar sikap awalan, palaksanaan, dan gerakan lanjutan.

Setelah mengamati dribbling bola basket siswa kelas VIII SMP Swasta Tritunggal

Tanjungbalai. Siswa masih kurang menguasai teknik dasar melakukan dribbling

sehingga siswa cepat bosan dan merasa jenuh atau merasa tidak mampu untuk

mengikuti pelajaran dimana para siswa melakukan dribbling bola basket. Dan

fokus kesalahan atau kesulitan yang dialami siswa tersebut terletak pada

pergelangan tangan pada saat bersentuhan dengan bola, dimana jari dan

pergelangan tangan siswa kaku pada saat melakukan tolakan dengan bola, dan

tidak tepat pada posisi yang seharusnya, maka akibatnya siswa kurang paham

mendribbling bola sesuai dengan yang diperhatikan peneliti pada saat observasi.

Selain itu waktu belajar yang kurang maksimal dan sarana yang kurang memadai

contohnya bola basket hanya ada dua sedangkan siswa dalam satu kelas itu ada 25

orang sehingga para siswa masih minim dalam melakukan dribbling bola basket.

Guru pendidikan jasmani selama ini melakukan dribbling bola basket lebih

dominan dengan cara-cara lama, yaitu dengan metode komando atau pun

ceramah.Hal inilah yang menyebabkan proses pembelajaran dribbling bola basket

menjadi monoton, karena guru lebih banyak berperan dalam pembelajaran

sedangkan siswa lebih banyak mendengarkan dan meniru gerakan yang

diperankan oleh guru tersebut. Situasi seperti ini kurang mendukung atas

(16)

dribbling bola basket. Pola pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa tidak

dapat mengembangkan kognitif, kreatif dan inotif.

Jadi untuk mengatasi hal ini diperlukan model perbelajaran yang sesuai

pada pembelajaran dribbling bola basket, salah satunya yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran VAK ( Visuail, Auditori, kinestetik ). Gaya visual ( belajar

dengan cara melihat ) Belajar harus menggunakan indra mata melalui mengamati,

menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat

peraga. Seorang siswa lebih suka melihat gambar atau diagram, suka pertunjukan,

peragaan atau menyaksikan video. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang

memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual). Dalam hal ini

metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak dititik beratkan

pada peragaan/media, ajak siswa ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran

tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau

menggambarkannya di papan tulis.

Gaya auditori (belajar dengan cara mendengar). Belajar haruslah

mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan pendapat,

gagasan, menanggapi dan beragumentasi. Seorang siswa lebih suka

mendengarkan kaset audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah)

verbal. Alat rekam sangat membantu pembelajaran pelajar tipe auditori. Dr.

Wenger (dalam Rose Colin dan Nicholl, (2002:143) merekomendasikan setelah

membaca sesuatu yang baru, deskripsikan dan ucapkan apa yang sudah dibaca

tadi sambil menutup mata dengan suara lantang. Alasannya setelah dibaca,

(17)

dengan lantang, maka secara otomatis telah belajar dan menyimpannya dalam

multi-sensori.

Gaya Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).

Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Seorang siswa lebih suka

menangani, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri, gerakan

tubuh (hands-on, aktivitas fisik). Bagi siswa kinestetik belajar itu haruslah

mengalami dan melakukan. Ciri-ciri siswa yang lebih dominan memiliki gaya

belajar kinestetik misalnya lirikan mata ke bawah bila berbicara dan berbicara

lebih lambat. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena

keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang

bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Model pembelajaran

Visual Auditori Kinestetik (VAK) menganggap bahwa pembelajaran akan efektif

dengan memperhatikan ketiga gaya belajar tersebut, dengan kata lain

manfaatkanlah potensi siswa yang telah dimilikinya dengan melatih dan

mengembangkannya .

Dengan melalui model pembelajaran yang inovatif seperti model

pembelajaran VAK (visual, auditori, kinestetik). Diharapkan siswa tidak jenuh dan

dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa melakukan dan menguasai

gerakan dribbling bola basket dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil uraian

diatas pengamat tertarik menjadikan satu judul penelitian.

Berdasarkan itu penulis tertarik mengadakan penelitian untuk melihat

keefektipan dari latihan tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

(18)

satu judul penelitian yaitu : Penerapan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori,

kinestetik) untuk meningkatkan hasil Belajar dribbling bola basket pada siswa

kelas VIII SMP SWASTA TRITUNGGAL TANJUNGBALAI Tahun Ajaran

2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan

identifikasi masalah sebagai berikut, faktor apa saja yang mempengaruhi hasil

belajar dribbling bola basket pada siswa kelas VIII SMP Swasta Tritunggal

Tanjungbalai? Apakah dengan gaya mengajar Visual, Auditori, Kinestetik dapat

meningkatkan kemampuan dribbling bola basket pada siswa kelas VIII SMP

Swasta Tritunggal Tanjungbalai? Bagaiman pengaruh pembelajaran dengan

menggunakan gaya mengajar Visual, Auditori, Kinestetik terhadap hasil

kemampuan dribbling bola basket siswa kelas VIII SMP Swasta Tritunggal

Tanjungbalai?

C. Pembatasan Masalah

Sehubung dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi

masalah maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperdalam kajian

dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah: Penerapan dribbling melalui gaya mengajar Visual, Auditori, Kinestetik

pada peningkatan hasil belajar dribbling bola basket pada siswa kelas VIII SMP

(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai

berikut: Apakah melalui gaya mengajar Visual, Audtori, Kinestetik dapat

meningkatkan hasil belajar dribbling bola basket pada siswa-siswi kelas VIII

SMP Swasta Tritunggal Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dribbling bola

dalam permainan bola basket melalui penerapan gaya mengajar Visual, Auditori,

Kinestetik pada siswa-siswi SMP Swasta Tritunggal Tanjunbalai Tahun Ajaran

2015/2016

F. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi proses

balajar mengajar pendidikan jasmani terutama dalam materi bola basket yaitu

dribbling bola basket, adapun manfaat tersebut antara lain :

1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan instansi pendidikan

khususnya dilokasi penelitian tentang pentingnya gaya mengajar Visual,

Auditori, Kinestetik untuk meningkatkan kemampuan siswa melakukan

(20)

2. Sebagai penambah Wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang pentingnya

gaya mengajar Visual, Auditori, Kinestetik untuk meningkatkan kemampuan

siswa melakukan gerakan dribbling bola dalam permainan bola basket

3. Menambah wawasan bagi guru pendidikan jasmani untuk mengembangkan

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penilaian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

penerapan menggunakan model pembelajaran visual, auditori dan kinestetik dapat

meningkatkan hasil belajar dribbling bola basket pada siswa siswi kelas VIII SMP

Swasta Tritunggal Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/2016.

B.Saran

1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani sekolah SMP Swasta Tritunggal

Tanjungbalai untuk mempertimbangkan penerapan model pembelajaran

visual, auditori dan kinestetik dengan materi yang disesuaikan karena hal ini

dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa kurang memahami teknik

dasar belajar dribbling bola basket yang benar, disarankan pada guru agar

melaksanakan proses pembelajaran melalui penerapan menggunakan model

pembelajaran visual, auditori dan kinestetik, diharapkan dapat memotivasi

siswa untuk lebih semangat dalam belajar.

3. Kepada mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan

penelitian tindakan kelas (PTK) melalui penerapan model pembelajaran

visual, auditori dan kinestetik dengan meteri yang lain untuk proses

(22)

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan

menggunakan penerapan menggunakan model pembelajaran visual, auditori

dan kinestetik, dalam pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi

pembelajaran yang lain.

5. Untuk penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pembelajaran nanti

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Akros. (1999). Buku Penuntun Bola Basket Kembar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ahmadi. (1994). Didaktik Metodik Dalam Sudarmanto, Gunawan. 2008. Jurnal Pendidikan dan Informatika.

Ambler, Vic. 1990. Petunjuk Untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: Tarsito.

Arma Abdullah. (1981). Olahraga Untuk Pelatih, Pembina Dan Penggemar: Sastra Budaya.

Bloom. Dalam Suprijono (2010). Cooperative Learning Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daryanto. (2010). Belajar Dan Mengajar. Bandung, CV Yrama Widya.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Dimyanti dan Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyanti dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Fuad Ihsan, (2005). Dasar-dasar pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Imam Sodikun. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta : Depdikbud

Meier, Dave (2002). The Accerelated Learning Handbook. Alih Bahasa Rahmani Astuti. Penerbit Kaifa. Bandung.

Muhajir (2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Oliver, Jon. (2007). Dasar-Dasar Bola Basket. Pakar Raya, Human Kinetics. Perkuliahan FIK Universitas Negeri Medan.

(24)

Rose, C. Nicholl, J, M. ( 2002 ). Accerelated Learning For the 21 St Century. Alih Bahasa Dedi Ahimsa. Penerbit Nuansa Cendika. Bandung

Salim, Agus. (2008). Buku Pintar Bola Basket. Bandung Nuansa (http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/) http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/hakikat-pendidikan jasmani)

Sarumpaet, A, Parno dan Zulfar Djaset, 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Modulasi Delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal input analog didekati melalui fungsi tangga yang bergerak naik turun dengan satu level kuantisasi (δ)

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Administrasi Pendidikan. © Dede Irfan Sujani 2014

Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah untuk menerapkan metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process dalam menentukan pilihan lembaga bimbingan. belajar yang ada di

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah.

Pekarangan depan ditanami tanaman hias dan buah, pekarangan samping kanan dengan bedengan ukuran yang sama seperti pekarangan besar, yaitu ukuran 5x9 meter

JURNAL KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI ( PI ) DI PT MARS SYMBIOSIENCE INDONESIA SITE

Maka dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sebagai pemenang lelang kegiatan pekerjaan tersebut diatas untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya pada

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan sikap terhadap periksa payudara sendiri