• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELECTUALLY (SAVI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELECTUALLY (SAVI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELECTUALLY (SAVI) TERHADAP

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA

DHARMAWANGSA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

WAHYU RIZKY INDIRA

NIM 2123111084

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Wahyu Rizky Indira, NIM 2123111084. Pengaruh Model Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually (SAVI) Terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi oleh siswa kelas X SMA Swasta Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas X SMA Swasta Dharmawangsa Medan yang berjumlah 411 orang. Dari populasi ini diambil sampel yang terdiri dari 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas X SMA Swasta Dharmawangsa. Dan diperoleh sampel yaitu kelas X MIA 1. Metode penelitian yang digunakan adalah model desain penelitian one group pre-test post-test

design yang hanya dilakukan pada satu kelas saja.

Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Distribusi data yang diperoleh: rata-rata pre-test sebesar 73,45 dengan standar deviasi 9,42 , sedangkan rata-rata post-test sebesar 85,5 dengan standar deviasi 5,88. Hasil perhitungan uji normalitas: data pre-test diperoleh harga Lhitung = 0,11 dan Ltabel = 1,84. Ternyata (0,11

1,84). Hal ini menunjukkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Data post-test diperoleh harga Lhitung= 0,13 dan Ltabel= 1,84. Ternyata

(0,13 1,84). Hal ini menunjukkan bahwa data

post-test berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data dilakukan

uji F. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,41

sedangkan Ftabel = 4,08 untuk = 0,05, dk= 41 orang. Ternyata,

Fhitung Ftabel yakni 1,41 4,08. Hal ini membuktikan bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji “t”. Hasil perhitungan uji “t”diperoleh thitung

= 3,64, sedangkan ttabel= 2,02. Karena thitungyang diperoleh lebih besar

dari ttabel yaitu 3,64 2,02. Hal ini membuktikan bahwa model

pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually (SAVI) berpengaruh positif terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Swasta Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Model Pembelajaran SAVI,

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Medan. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung

jawab penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang

diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang

maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah

pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan

penelitian-penelitian yang selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang didapat dalam menyelesaikan

Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh,

sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Penguji

7. Dr. Oky Gafari,S.Sos, M.Hum., Dosen Penguji

(8)

9. Terkhusus untuk Oma penulis, Prof. Hj. Yusmaniar Noor

10. Drs. Sutrisno,. selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Dharmawangsa

Medan

11. Wakil Kepala Sekolah, Marliana, S.Pd., selaku Guru Bahasa Indonesia

kelas X, serta Pegawai Tata Usaha SMA Swasta Dharmawangsa Medan

yang telah bersedia untuk bekerja sama demi kelancaran proses penelitian

12. Orangtua tercinta Zulfikar, S.T. dan Roslina, S.E. yang telah selalu

memberikan doa, motivasi dan dukungan.

13. Buat saudara penulis terkasih, Adek Anggi Alyafatin yang juga

memberikan motivasi serta dukungan.

14. Buat sahabat terbaik penulis Sery Muryanis, Cimi-Cimi Group dan Iqbal

Thawakal,S.Pd , Siti Fatimah,S.Pd dan Hafizah,S.Pd dan yang telah juga

memberikan motivasi serta dukungannya.

15. Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak dan

Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, April 2016

Wahyu Rizky Indira

(9)

DAFTAR ISI

2. Model Pembelajaran SAVI ... 14

a. Pengertian Model SAVI ... 14

b. Tujuan Pembelajaran SAVI... 17

c. Kelebihan dan Kelemahan penerapan SAVI ... 17

d. Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Model pembelajaran SAVI ... 19

3. Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 24

a. Pengertian Memproduksi Teks Negosiasi ... 24

b. Teks Negosiasi... 25

c. Ciri-ciri Teks Negosiasi ... 26

d. Struktur Teks Negosiasi ... 28

e. Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi ... 31

f. Cara Menilai Teks Negosiasi ... 32

g. Memproduksi Teks Negosiasi ... 34

B. Kerangka Konseptual ... 35

C. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

C. Variabel dan Operasional Penelitian ... 40

D. Metode dan Desain Penelitian... 41

E. Jalannya Eksperimen ... 43

(10)

G. Organisasi Pengolahan Data ... 51

H. Teknik Analisis Data... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 56

A. Hasil Penelitian... 56

1. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran SAVI ... 56

2. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Setelah Menerapkan Model Pembelajaran SAVI ... 57

B. Analisis Data ... 55

1. Analisis Data Pre-test... 55

2. Analisis Data Post-test ... 59

3. Uji Persyaratan Analisis Data... 65

C. Uji Homogenitas ... 69

D. Uji Hipotesis... 69

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN SARAN ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Saran... 77

(11)

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Siklus Belajar SAVI ... 19

3.1 Tabel Jumlah Siswa... 39

3.2 Desain Eksperimen One Group Pretest-Posttest Design ... 42

3.3 Langkah-Langkah Yang Dilakukan Di Kelas Eksperimen Dengan Model Pembelajaran SAVI ... 42

3.4 Aspek Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 46

3.5 Penilaian Kegiatan Siswa Dalam Memproduksi Teks Negosiasi ... 46

4.1 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran SAVI (Somantic, Auditory, Visualization, Intelectually)... 55

4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 57

4.3 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model SAVI (Somatic, Auditory, Visualizatin, Intelectually) ... 59

4.4 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran SAVI (Somantic, Auditory, Visualization, Intelectually) ... 59

4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 62

4.6 Identifikasi Kecenderungan Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Sebelum Menggunakan Model SAVI (Somatic, Auditory, Visualizatin, Intelectually) ... 64

4.7 Analisis Data Pre-test dan Post-test ... 65

4.8 Uji Normalitas Data Pre-test ... 65

4.9 Uji Normalitas Data Post-test... 67

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 87

Lampiran 2 RPP ... 102

Lampiran 3 Instrumen Penelitian Pre-test ... 117

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Post-test ... 121

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian... 122

Lampiran 6 Tabel 0 ke Z ... 124

Lampiran 7 Tabel “t” ... 125

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia menjadi salah satu materi pembelajaran pada pengajaran

di sekolah-sekolah. Selain itu Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu syarat

kelulusan dalam Ujian Nasional. Namun kenyataannya pembelajaran bahasa

Indonesia tidak begitu diminati oleh siswa di sekolah. Banyak siswa yang

mendapatkan nilai yang rendah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Rendahnya

nilai bahasa Indonesia yang diperoleh siswa bisa jadi disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan siswa terhadap materi pembelajaran bahasa Indonesia. Pernyataan ini

didukung oleh artikel yang terdapat dalam surat kabar mengenai hasil Ujian

Nasional siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang paling rendah nilainya dalam ujian

nasional SMA/SMK 2010. Bahkan, siswa yang gagal dalam UN utama umumnya

mengulang untuk mata pelajaran ini. Di Surabaya, sebanyak 230 siswa kelas XII

SMA gagal dalam UN. Dari jumlah itu, 110 orang harus mengulang untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia. untuk SMK, sebanyak 897 siswa dari 1.297 siswa

SMK yang gagal dalam UN mengulang untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

(Kompas.com)

Hasil ujian nasional tingkat SMA/K dan sederajat telah diumumkan. Menurut

(14)

2

SMA dan sederajat tahun ini mencapai 99,4 persen. Ini berarti hanya 0,52 siswa

peserta UN yang tidak lulus. Namun juga ada suatu hal yang mencengangkan,

yaitu ada 24 SMA dan sederajat dengan tingkat kelulusan nol persen.Nilai UN

bahasa Indonesia yang rendah bukan hanya kali ini terjadi. Hasil UN pada 2012

juga menunjukkan bahwa 25 persen siswa jurusan bahasa tidak lulus mata

pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan siswa jurusan IPS yang tidak lulus mata

pelajaran ini hanya 19 persen, dan siswa IPA hanya 12 persen.

(Tempo.Co)

Rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat SMA/SMK/MA yang

diumumkan 15 Mei lalu naik 0,29 poin dari tahun sebelumnya 61,00 menjadi

61,29 pada tahun ini.Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies

Baswedan, ini menunjukkan bahwa kekhawatiran dihapuskannya UN sebagai

penentu kelulusan akan membuat anak-anak malas belajar tak terbukti.“Nilai rata

-rata SMA/SMK/MA negeri sebesar 62,64, sedangkan SMA/SMK/MA swasta

nilai rata-ratanya sebesar 58,91,” ungkap Anies di Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (18/5/2015). Meski nilai rata-rata

naik, sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran pada UN mengalami penurunan

terutama pada program studi IPS, bahasa, dan agama.“Untuk program studi IPA,

nilai rata-rata matematika mengalami penurunan dari sebelumnya 60,4 menjadi

59,17. Sementara untuk program studi IPS, nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi

(15)

3

Untuk program studi bahasa, sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran

menurun seperti bahasa Indonesia turun menjadi 1,24, matematika menurun

menjadi 8,06, sastra menjadi 5,87, antropologi menjadi 6,21, dan bahasa asing

turun 0,5 poin. Sementara untuk program studi agama, nilai rata-rata mata

pelajaran yang menurun yakni tafsir menurun sebesar 4,17, hadist turun menjadi

4,52 dan fiqih menjadi 3,91. “Kondisi ini menunjukkan hasil UN tetap lebih baik

dari tahun sebelumnya,” tambah Anies.

(Kabar24.com)

Dari pernyataan di atas terdapat beberapa penyebab rendahnya nilai Ujian

Nasional siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu:

1) Adanya pandangan dari para siswa bahwa bahasa Indonesia kalah pamor

atau kalah kelas dibanding mata pelajaran lain. Dengan adanya pandangan

seperti itu, minat dan keinginan siswa untuk mempelajari bahasa Indonesia

menurun. Rendahnya minat dan keinginan siswa berakibat pada keseriusan

mereka dalam belajar bahasa Indonesia.

2) Rendahnya kemampuan membaca di kalangan siswa juga ikut

memengaruhi rendahnya nilai bahasa Indonesia, karena soal UN bahasa

Indonesia cenderung bentuk teks bacaan yang sifatnya analisis dan

pemahaman. Ini menuntut kecakapan siswa dalam membaca dan bernalar.

Namun kemampuan membaca itulah yang kurang dimiliki para siswa

(16)

4

yang bertujuan mengukur mutu pendidikan suatu negara, khususnya dalam

kemampuan membaca. Dari studi tersebut, rata-rata nilai anak Indonesia

untuk kemampuan membaca pada 2011 masih jauh di bawah rata-rata

dunia, yaitu pada angka 33, sedangkan rata-rata dunia adalah 55. Jadi,

tidak perlu heran jika nilai bahasa Indonesia rendah. Sebab, kemampuan

anak-anak kita dalam membaca juga masih rendah.

3) Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia merangkap mengajar untuk

seluruh pengajaran bidang bahasa. Misalnya, guru bahasa Indonesia harus

mengajarkan puisi dan berbagai hal lainnya yang masuk dalam pelajaran

bahasa Indonesia. Padahal bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi

sangat berbeda dengan bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu

pengetahuan. Dengan adanya guru yang mengajarkan seluruh aspek mata

pelajaran bahasa Indonesia, dengan sendirinya bahasa Indonesia yang

diajarkan tidak mendalam.Menurut guru besar Suhardi, adanya guru

bahasa Indonesia yang merangkap mengajar puisi, sastra, jurnalistik, dan

lainnya berakibat pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu

pengetahuan tidak utuh. Yang dibahas hanya sebatas elementer atau hanya

sebatas pengetahuan informatif.

4) Penguasaan bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu pengetahuan oleh guru

masih rendah. Dengan demikian, dalam proses transfer pengetahuan, yang

terjadi masih sebatas hal teoretis. Guru belum memiliki keterampilan dan

(17)

5

(Tempo.Co Kamis, 30 Mei 2013)

Data yang didapat peneliti pada sekolah tempat peneliti akan melakukan

penelitian tersebut diperoleh dengan menggunakan observasi. Yaitu dengan

melakukan interview/ wawancara dengan salah satu guru pada sekolah tersebut

yang membidangi mata pelajaran bahasa Indonesia. Menurut Ibu Siti Fatimah,

S.Pd. masalah yang dihadapi oleh siswa SMA Swasta Dharmawangsa Medan

adalah kesulitan untuk memproduksi teks. Kebanyakan siswa tidak mengerti

bagaimana memulai untuk memproduksi teks, salah satunya adalah teks negosiasi.

Dalam Kurikulum 2013, istilah menulis memiliki kesamaan arti dengan

memproduksi. Memproduksi sendiri merupakan proses mengeluarkan hasil.

Memproduksi teks adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menghasilkan sebuah

teks melalui cara-cara atau aturan-aturan tertentu. Kegiatan memproduksi teks

merupakan salah satu bentuk penerapan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan

siswa yang lebih kreatif, inovatif serta produktif serta mampu berkomunikasi

dengan baik di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menulis adalah aktivitas berbahasa yang produktif, ekspresif dan tidak

langsung atau tidak tatap muka. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Depdiknas, 2005: 1219) dinyatakan, “Menulis adalah melahirkan pikiran atau

perasaan dengan tulisan”. Menurut Sauli Takala dalam Barus (2010: 1),

menyatakan “Menulis atau mengarang adalah suatu proses menyusun, mencatat,

dan mengomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan

(18)

6

tanda konvensional yang dapat dilihat (dibaca)”. Artinya menulis dapat dilihat

sebagai suatu proses. Selain dilihat sebagai suatu proses, menulis dapat pula

dilihat sebagai suatu kegiatan berkomunikasi yaitu dengan menggunakan

lambang-lambang grafik. Pernyataan tersebut diperkuat dengan definisi yang

diberikan Lado dalam Barus (2010: 1) menyatakan “Menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu”

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

suatu kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis, menulis juga

merupakan rangkaian kegiatan yang mengungkapkan dan menyampaikan gagasan

atau pikiran kepada pembaca agar pembaca dapat memahaminya.

Teks negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang

berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang

mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan

perbedaan tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan merugikan salah satu

pihak. (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013)

Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu

membuat kesepakatan mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian

bersama. Tujuannya yaitu untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak,

dengan mencari cara menemukan butir-butir yang sama sehingga tercipta

(19)

7

ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil dari setiap pihak, begitu jugabentuk atau

struktur interaksi yaitu berbentuk dialog atau mediasi.

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk diterapkan

adalah model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,

Intelectually). SAVI merupakan akronim dari Somatis, Auditori, Visual, Intektual.

Teori yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori

otak kanan/kiri, dimana teori ini menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang

melibatkan seluruh anggota tubuh meliputi gerakan tubuh, penglihatan,

pendengaran serta pemikiran. Belajar somatik yang berarti belajar dengan

memanfaatkan indra peraba, kinestetik, praktis melibatkan fisik dan

menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Belajar auditori yang berarti belajar dengan

cara mengajak siswa membicarakan apa yang sedang mereka pelajari. Sedangkan

belajar visual adalah belajar yang menggunakan sebuah media yang dapat

membantu pembelajar terutama pembelajar visual akan lebih dipermudah dalam

memahami apa yang menjadi pembicaraan gurunya. Belajar intelektual adalah

menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional, dan intuitif untuk membuat

makna baru bagi diri pembelajar itu sendiri. Model pembelajaran SAVI memiliki

empat tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan

tahap penampilan yang secara keseluruhan harus dapat memunculkan unsur SAVI

dalam setiap tahapannya.

Jadi dari model pembelajaran SAVI tersebut, diharapkan siswa dapat

(20)

8

khususnya untuk memproduksi teks negosiasi, yaitu dengan melibatkan siswa

secara lebih aktif untuk mengamati dan memahami bentuk negosiasi yang benar

dan dapat diterapkan saat memproduksi teks negosiasi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba meneliti apakah model

pembelajaran SAVI dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memproduksi

teks negosiasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah-masalahnya yaitu sebagai berikut:

1. Siswa kesulitan dalam memproduksi teks negosiasi,

2. Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat,

3. Diperlukan sebuah model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intelectually (SAVI)yang dapat mempermudah dan mendukung siswa

semakin aktif dalam memproduksi teks negosiasi.

C. Pembatasan Masalah

Tidak semua masalah yang teridentfikasi dalam identifikasi masalah akan

dikaji.Pembatasan masalah diperlukan untuk melihat kemmapuan siswa dalam

memproduksi teks negosiasi sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI

(21)

9

pengaruh penerapan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intelectually (SAVI) terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang akan menjadi rumusan

masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasisiswa kelas X

SMA Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016 sebelum

menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intellectualy?

2. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasisiswa kelas X

SMA Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016setelah

menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intellectualy?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intellectualy terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa

kelas X SMA Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016?

E. Tujuan Pembelajaran

(22)

10

1. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi sebelum

menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intellectualy siswa kelas X SMA Dharmawangsa Medan Tahun

Pembelajaran 2015/ 2016.

2. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi setelah

menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,

Intellectualy siswa kelas X SMA Dharmawangsa Medan Tahun

Pembelajaran 2015/ 2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Somatic, Auditory,

Visualization, Intellectualy siswa kelas X SMA Dharmawangsa Medan

Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu

pendidikan. Manfaat tersebut dikemukakan secara teoretis maupun praktis yaitu

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Beberapa manfaat secara teoretis dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi siswa, melalui model pembelajaran Somatic, Auditory,

Visualization, Intellectualy(SAVI) memudahkan siswa dalam

memproduksi teks negosiasi. Dengan model pembelajaran tersebut

(23)

11

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan

tambahan informasi mengenai model pembelajaran yang inovatif

yang dapat memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran

khususnya menerapkan model SAVI untuk memproduksi teks

negosiasi.

c. Bagi peneliti, mendapat informasi mengenai hasil belajar siswa

menggunakan model SAVI terhadap kemampuan siswa dalam

memproduksi teks negosiasi.

2. Manfaat praktis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini yaitu:

a. Sebagai referensi peneliti lain dalam mengadakan penelitian

dengan jenis yang sama

b. Hasil penelitian dalam memperkaya ilmu pengetahuan peneliti

terkhusus dalam memproduksi teks negosiasi

c. Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya

(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang

pengaruh model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,

Intelectually) terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi pada siswa kelas

X SMA Swasta Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA

Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran sebelum menerapkan model

SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, intelectually) berada pada

kategori baik dengan nilai rata-rata 73,45 dengan nilai tertinggi 90 dan

terendah 56 serta standar deviasi 9,42.

2. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA

Dharmawangsa Medan Tahun Pembelajaran setelah menerapkan model

SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, intelectually) berada pada

kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 85,5 dengan nilai tertinggi 93

dan terendah 66 serta standar deviasi 5,88.

3. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visualization, intelectually) memberikan pengaruh yang

signifikan yaitu sebesar 13% terhadap kemampuan memproduksi teks

(25)

77

Pembelajaran 2015/2016. Hasil tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian

hipotesis yang telah dilakukan yaitu (3,63 2,02) yang berarti Haditerima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu

diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa menggunakan model

pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually)

memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan

kemampuan memproduksi teks negosiasi. Oleh karena itu, model

pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas.

2. Sebaiknya dalam menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visualization, Intelectually), guru bahasa Indonesia memiliki

pemahan yang baik dari segi persiapan, pelaksanaan sampai dengan

evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan

memproduksi teks negosiasi siswa dapat tercapai.

3. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain agar

memberikan masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USUPress

Depdiknas, 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan: EYD Terbaru

(Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009). Yogyakarta: Pustaka Timur

Istarani& Muhammad Ridwan. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan:

Media Persada

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia : Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kemendikbud

Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah Serta

Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Rusman. 2011.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Santosa, Arif. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Mahkota Kita

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelakaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

(27)

79

Ginting, Meta Melisa Br. Pengaruh Media Televisi “NEWS” NetTv Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Ulasan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Binjai Tahun Pembelajaran 2015/2016 Jurnal

Kamilah, S. Latifatul. Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis

Puisi (Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9

Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013) E-Jurnal

Milawati, Teti. 2011. Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama dan

Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) E-Jurnal

Pilmon. 2011. Pengaruh Penerapan Hypnoteaching (Mengajar Dengan Hipnosis)

Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa

Kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012 Jurnal

Purba, Adelita. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap

Kemampuan Memproduksi Tels Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 20

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016Jurnal

Putri, Adliya Eka. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa

Kelas Smk Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2014/ 2015” Jurnal

https://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/

Gambar

Tabel Siklus Belajar SAVI...................................................................Tabel Jumlah Siswa..............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan menganalisis struktur teks dengan kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bahasa Inggris melalui strategi pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,

Hambatan yang Dihadapi dan Solusinya pada Pelaksanaan Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Fokus masalah dalam penelitian ini, 1) Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy) dalam meningkatkan

Secara keseluruhan guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Somatic, Auditory, Visualization, Intelellectually (SAVI) Berbantuan Media Boneka

Berdasarkan analisis hasil dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) berhasil meningkatkan keterampilan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model Somatic Auditory Visualization Intellectualy (SAVI) dengan Media Puzzle berpengaruh positif terhadap aktivitas siswa,

Sebagaimana hal tersebut penelitian ini yaitu pendekatan SAVI (somathic, auditory, visually, intelectually) memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengenal bangun datar