• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS

NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 20

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RINI PRIMA S RITONGA

NIM 2113111067

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan

rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Memproduksi

Teks Negosiasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun pembelajaran

2014/2015.” Penulisan Skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga

Skripsi ini dapat diselesaikan.

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S. Sos., M.I.Kom., selaku Sekretaris Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia

6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd. dan Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Dosen

Pengarah.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

9. Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Staf beserta Siswa/I SMA Negeri 20

(7)

iii

10.Ayahanda D. Ritonga yang selalu memberikan semangat dan dengan penuh

kesabaran mendidik penulis dan ibunda Dra. E. Sihombing yang selalu

memberikan dukungan doa, semangat, serta dukungan moril yang tak ternilai.

Saudara-saudaraku : Mario Ritonga dan Jogi Ritonga yang selalu memberi

support kepada penulis dan mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.

11.Teman-teman Pendidikan Reg. B 2011 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Unimed.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

penyempurnaannya. Semoga Skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan

dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(8)

i ABSTRAK

Rini Prima S. Ritonga, NIM 2113111067. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah kemudian mengetahui pengaruhnya dari hasil belajar atau prestasi siswa.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan yang terdiri 5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 170 orang. Dari jumlah tersebut ditetapkan sampel sebanyak 60 orang siswa. Teknik pengambilan sampel adalah dengan random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design. Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes esai memproduksi sebuah teks negosiasi.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa model pembelajaran berbasis masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan. Dalam hal ini diperoleh nilai rata-rata di kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran ekspositori) = 69,2, standar deviasi 7,31, sedangkan nilai rata-rata di kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran berbasis masalah) = 78,8, standar deviasi = 6,67.

Berdasarkan uji normalitas, hasil kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal yaitu Lhitung < Ltabel atau 0,11 < 0,16 untuk kelas kontrol dan juga untuk kelas eksperimen data berdistribusi normal dengan Lhitung < Ltabel (0,05) atau 0,09 < 0,16. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen dengan Fhitung < Ftabel (0,05) yakni 1,2 < 1,84. Sehingga hipotesis penelitian ini diterima dengan thitung > ttabel (0,05), yakni 5,22 > 1,70. maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan daripada model pembelajaran ekspositori.

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A.Kerangka Teoritis ... 12

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 12

b. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

c. Konsep Dasar dan Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18 d. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Masalah 19 e. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 22

1) Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 22

2) Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 24

2. Model Pembelajaran Ekspositori ... 25

a. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori ... 25

b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Ekspositori ... 27

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Ekspositori ... 28

3. Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 29

a. Pengertian Kemampuan ... 29

b. Pengertian Memproduksi ... 30

c. Teks Negosiasi ... 30

1) Pengertian Teks ... 30

2) Pengertian Negosiasi ... 31

3) Pengertian Teks Negosiasi ... 32

4) Struktur Teks Negosiasi ... 33

5) Kaidah Negosiasi ... 34

(10)

v

7) Langkah-langkah Memproduksi Teks Negosiasi ... 37

d. Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 37

4. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 38

5. Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 39

B. Kerangka Konseptual ... 42

C. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

1. Lokasi Penelitian ... 45

2. Waktu Penelitian ... 45

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

1. Populasi Penelitian ... 45

2. Sampel Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian dan Desain Eksperimen ... 47

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 49

F. Jalannya Eksperimen ... 51

G. Organisasi Pengolahan Data ... 57

H. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Penelitian ... 62

1. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Negosiasi Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 62

2. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Negosiasi Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 65

3. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ... 68

a. Uji Normalitas Data ... 68

b. Uji Homogenitas Data ... 75

c. Pengujian Hipotesis ... 76

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 81

A.Simpulan ... 81

B. Saran ... 81

(11)

vi

DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015 ... 46

3.2 Desain Eksperimen Post-Test Control only Design Group ... 47

3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 49

3.4 Kategori Penilaian Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 50

3.5 Jalannya Eksperimen Dengan Model Problem-based Learning ... 51

3.6 Jalannya Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 53

4.1 Data Nilai Post-Test Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 59

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 60

4.3 Data Hasil Post-Test Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 61

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 63

4.5 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 64

4.6 Uji Normalitas Data dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 66

4.7 Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 67

4.8 Uji Normalitas Data dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 68

4.9 Data Hasil Uji Normalitas ... 70

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 20 Medan... 79

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 85

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 92

Lampiran 4 Tes Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi ... 99

Lampiran 5 Contoh Teks Negosiasi ... 100

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ... 102

Lampiran 7 Tabel Wilayah Kurva Normal 0 ke Z ... 106

Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 107

Lampiran 9 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi f ... 108

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Salah satu perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dewasa ini yaitu

dibentuknya kurikulum baru yang sering disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam

pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA/SMK/MA terdapat lima kegiatan

menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

kompleks, menulis teks eksposisi, menulis teks anekdot, dan menulis teks

negosiasi. Dalam kurikulum terbaru ini, pembelajaran bahasa Indonesia

mengalami perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa

Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa

tidak hanya sekadar belajar pengetahuan bahasa saja melainkan dapat

mengembangkan kemampuan menalar siswa dalam bentuk lisan dan tulisan.

Pendekatan berbasis teks lebih menguatkan siswa pada kegiatan menulis.

Menulis merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir menjadi

lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menulis membutuhkan ketekunan agar

dapat mengembangkan suatu kerangka karangan yang baik. Keterampilan menulis

harus dilatih secara terus menerus karena menulis tidaklah mudah, harus ada

latihan dan praktik yang berkelanjutan. Kegiatan menulis memiliki hubungan

yang erat dengan berpikir. Menulis bukan hanya sekadar kegiatan berbahasa,

namun juga dapat digunakan sebagai wadah menuangkan hasil pemikiran.

Semakin banyak menulis maka siswa akan terlatih untuk berpikir kritis,

(14)

2

mempunyai daya nalar yang tinggi dan aktif dalam mengembangkan prestasi

akademik.

Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan, dikarenakan

hasil belajar siswa dalam kegiatan menulis tergolong rendah. Pengakuan dari

siswa sendiri menyatakan bahwa pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang

membosankan. Ketika diberi tugas untuk menulis, siswa sengaja mengulur waktu

agar tugas menulis tersebut menjadi tugas rumah. Hal ini diperbuat agar tugas

tersebut dapat disalin secara utuh dari internet atau media cetak bukan hasil

pemikiran siswa itu sendiri. Hal ini dibuktikkan dari penelitian Purba (dalam

Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012) dengan

judul “Pengaruh Model Kreatif Treffinger Terhadap Kemampuan Menulis Narasi

Sugestif “ dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis rendah. Hal tersebut

disebabkan karena siswa hanya diajarkan untuk terampil menguasai teori menulis

daripada terampil menerapkannya. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan

Wardani (dalam Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 9, Nomor 13,

Oktober 2012) dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)

Terhadap Kemampuan Menulis Artikel” juga mengatakan bahwa pembelajaran

menulis hanya berfokus pada materi tanpa disesuaikan dengan model yang cocok

terhadap materi yang diajarkan.

Salah satu wujud dari pembelajaran menulis terlihat pada pembelajaran

menulis teks bahasa Indonesia yaitu pembelajaran teks negosiasi yang dimuat

dalam Kurikulum 2013 di kelas X SMA/SMK/MA dengan KD “4.2 Memproduksi

(15)

3

baik secara lisan maupun tulisan.” Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk

mampu menulis teks negosiasi yang sesuai dengan kaidah dan strukturnya.

Negosiasi merupakan proses komunikasi antara dua orang atau lebih guna

mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak

yang terlibat. Hal ini didukung oleh pendapat Forsyth (1996:111) yang

mengatakan bahwa negosiasi adalah proses mengenali, menata, dan menyepakati

syarat-syarat sebuah transaksi. Di dalam kurikulum yang terbaru ini, teks

negosiasi merupakan teks yang berisi penawaran-penawaran dan hal-hal yang

harus dikompromikan antara dua pihak atau lebih. Contohnya, ketika terjadi

kegiatan tawar menawar antara penjual cabai dengan pembeli, maka kegiatan

tersebut disebut dengan kegiatan negosiasi. Dalam kurikulum 2013, kegiatan

tawar menawar tadi bisa dibuat menjadi sebuah teks yang disebut dengan teks

negosiasi. Kompetensi menulis teks negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa

karena dengan kompetensi tersebut, siswa dapat berpikir untuk menuliskan solusi

yang terbaik yang dapat dilakukan dalam suatu kegiatan tertentu melalui diskusi.

Dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, siswa masih kurang

memperoleh contoh teks lain yang ingin dipelajarinya padahal bisa saja contoh

teks tersebut sangat dekat dengan siswa bahkan dikatakan sangat sering terjadi di

kehidupan siswa. Kekurangan lainnya yaitu dalam kegiatan belajar mengajar,

guru harus mampu dan berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif

sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini

guru dituntut untuk mampu mengelola interaksi belajar mengajar yang

(16)

4

dalam keberhasilan pencapaian kompetensi siswanya. Adapun pembelajaran

menulis teks negosiasi di tingkat SMA/SMK/MA yang diupayakan guru belum

sepenuhnya menuju ke arah proses pengembangan kreativitas dan keaktifan siswa.

Hal ini terbukti dengan hasil penelitian dari Ningsi (dalam Skripsi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015.” Hasil

penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata menulis siswa yaitu 78. Padahal, model

pembelajaran yang digunakan oleh peneliti tersebut juga merupakan salah satu

model pembelajaran inovatif yang menjadi salah satu model belajar unggulan

untuk diterapkan pada Kurikulum 2013. Namun, hasil menulis teks negosiasi

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek masih tergolong

rendah.

Di dalam kurikulum terbaru ini, yang menjadi konsep pembelajaran di

kelas adalah pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa proses

belajar yang dilakukan peserta didik merupakan pengalaman yang dilakukan oleh

peserta didik. Dalam proses pembelajaran ini, pendidik dituntut untuk menjadi

fasilitator yang baik, mampu menggali potensi yang dimiliki peserta.

Menurut hasil observasi penulis, kemampuan menulis teks negosiasi siswa

kelas X di SMA Negeri 20 Medan masih tergolong rendah. Tuntutan kompetensi

4.2 tidak seutuhnya dapat dicapai. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara

peneliti dengan ibu Mahanim, S.Pd., guru bahasa Indonesia yang telah tiga

(17)

5

siswa dalam menulis teks negosiasi dikarenakan pembelajaran berbasis teks

dianggap sebagai pembelajaran yang tidak masuk akal dan membosankan.

Kurangnya contoh konkret dari suatu teks negosiasi yang bisa dijadikan acuan

untuk pemodelan teks masih sangat minim. Siswa sendiri mengakui bahwa

mereka sulit menuangkan idenya dalam sebuah teks negosiasi sehingga nilai

rata-rata siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini sejalan

dengan informasi yang didapatkan penulis dari bapak Subagus Ahmad, S.Pd.,

yang mengajar di SMA Singosari Medan. Beliau juga mengatakan bahwa menulis

teks terutama menulis teks negosiasi adalah materi pelajaran yang kurang

mendapat umpan balik dari siswa. Ini dikarenakan siswa kurang tertarik dengan

contoh yang tertera di buku siswa kelas X. Hal ini menyebabkan tugas yang

diberikan oleh guru menjadi hanya mencapai nilai KKM saja.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis menunjukkan

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi masih rendah.

Menulis tidak dapat tercipta tanpa motivasi atau rangsangan dari guru agar siswa

mau menulis. Motivasi dapat berupa pemberian semangat untuk siswa mau

menulis dan memperhatikan dengan baik pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Rangsangan dapat dilaksanakan dengan pemilihan model yang tepat terhadap

kegiatan menulis. Model pembelajaran didesain untuk mengatur jalannya

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

Kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi perlu ditingkatkan

dengan menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan inovatif sehingga

(18)

6

yang dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya teks negosiasi adalah

model pembelajaran berbasis masalah.

Penulis berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu

meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa. Model pembelajaran

berbasis masalah bukanlah model pembelajaran yang baru dalam dunia

pendidikan, hanya saja model pembelajaran ini memiliki satu keunggulan untuk

menarik siswa dalam kegiatan menulis yaitu merangsang siswa untuk

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran berbasis

masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah yang nyata,

proses untuk siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis.

Dengan demikian, siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi

pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk

memecahkan suatu masalah. Masalah-masalah yang diberikan guru merupakan

masalah yang terdapat dalam kehidupan nyata sehingga siswa dapat

menghubungkannya dengan pengalaman yang pernah dialami langsung ataupun

yang didengar langsung dari orang lain.

Pernyataan di atas didukung oleh penelitian yang relevan oleh Barus

(dalam Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed 2014) dengan

judul “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based

learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penelitian itu

membuktikan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

(19)

7

diperolehnya nilai rata-rata post-test siswa sebesar 82,35. Selain itu, penelitian

yang dilakukan oleh Fahrurazi (dalam Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia/Repitory.upi.edu 2011) dengan judul “Penerapan Pembelajaran

Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Berpikir Kritis dan Komunikasi

Sistematis Siswa Sekolah Dasar.” Hasil penelitiannya membuktikan bahwa

penerapan pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan komunikasi sistematis siswa. Berdasarkan tinjauan di atas,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah sangat

berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar.

Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah sebagai

langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru

berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktivitas secara nyata. Masalah yang

diberikan ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada

pembelajaran yang dimaksud. Model pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk

membentuk pengetahuan baru melalui langkah analisis terhadap

pengetahuan-pengetahuan baru yang siswa kumpulkan. Dalam hal ini model pembelajaran

berbasis masalah membantu siswa berpikir kritis dan lebih kreatif dalam

mengembangkan tulisan yang baik berbentuk teks negosiasi sesuai dengan

struktur teks tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, muncul ketertarikan penulis untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah Terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X

(20)

8

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi

yaitu sebagai berikut.

1. Hasil belajar siswa dalam menulis teks negosiasi rendah.

2. Pembelajaran berbasis teks dianggap sebagai pembelajaran yang

membosankan.

3. Kurang menariknya contoh yang diberikan oleh guru untuk dijadikan

panduan menulis teks negosiasi.

4. Siswa kurang mampu menulis teks negosiasi.

5. Siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan kurang mampu menuangkan ide

dalam bentuk teks negosiasi.

C.Pembatasan Masalah

Penelitian harus terfokus pada satu arah tujuan. Oleh sebab itu, masalah

harus dibatasi. Berdasarkan hal tersebut, pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan

memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun

pembelajaran 2014/2015.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat diketahui

bahwa fokus masalah ialah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah

(21)

9

Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Agar penelitian ini lebih terarah,

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah?

2. Bagaimanakah kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model

pembelajaran ekspositori?

3. Apakah model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh digunakan untuk

meningkatkan kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

E.Tujuan Penelitian

Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang

dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu

bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X

SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah.

2. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X

SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 menggunakan model

(22)

10

3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh

digunakan untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks negosiasi

siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis

dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat

baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.

1) Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis teks

negosiasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa

dalam proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan juga model

pembelajaran ekspositori sehingga hasil belajar siswa dalam menulis dapat

(23)

11

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan suatu dorongan atau motivasi bagi guru

untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan pengalaman yang bermakna kepada penulis

karena mampu mengembangkan wawasan serta mengaplikasikan

konsep-konsep pembelajaran yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam bidang

(24)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini.

1. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20

Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran

ekspositori di kelas kontrol dengan nilai post-test terendah 55, tertinggi 80,

dan dengan nilai rata-rata (mean) 69,2 dan standar deviasi 7,31.

2. Kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 20

Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dengan model pembelajaran berbasis

masalah di kelas eksperimen dengan nilai post-test terendah 65, tertinggi 90,

dan dengan nilai rata-rata (mean) 78,8 dan standar deviasi 6,67.

3. Model pembelajaran berbasis masalah lebih berpengaruh digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam memproduksi teks

negosiasi daripada model pembelajaran ekspositori.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

(25)

76

1. Agar model pembelajaran berbasis masalah digunakan dalam proses

belajar mengajar di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

lebih maksimal khususnya dalam bidang studi bahasa Indonesia.

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya

menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik

perhatian siswa. Salah satu model pembelajaran yang efektif

khususnya dalam pembelajaran memproduksi teks negosiasi adalah

model pembelajaran berbasis masalah.

3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut bagi peneliti lain sebagai

langkah nyata peningkatan mutu pendidikan dengan model

(26)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Barus, Irawati. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based learning) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed

_________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

_________. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Fahrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia/Repitory.upi.edu

Firth, Alan. 1995. The Discourse of Negotiation (Studies of Language in the Workplace. Denmark: Pergamon

Forsyth, Patrick. 1996. Negosiasi Menang/Menang dengan Komunikasi Persuasif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Handayani, Seni, dkk. 2014. Bahasa Indonesia 1 untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas Kelompok Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013. Bandung: Grafindo Media Pratama

Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Khalsa, Sirinam S. 2008. Pengajaran & Disiplin Harga Diri. Jakarta: PT Indeks

Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

____________. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT RajaGrafindo

(27)

78

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Ningsih, Sulis Fitria. 2014. Pengaruh Model Project-Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: Skripsi Unimed

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Purba, Lisna. 2012. Pengaruh Model Kreatif Treffinger Terhadap Kemampuan Menulis Narasi Sugestif. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9, Nomor 2, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali Press

Sujana, Asep. 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta: PT. SUN Printing

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wardani. 2012. Efektivitas Pembelajaran Siklus (Leraning Cycle) Terhadap Kemampuan Menulis Artikel. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia. Volume 9, Nomor 13, Oktober 2012. Diunduh 2 Desember 2014

Wardoyo, Sigit M. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme (Teori dan Aplikasi Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter. Bandung: Alfabeta

Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi Aksara

Resma, Puspita. 2013. Santun Bernegosiasi.Dalam

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model project based

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Oleh Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Tahun

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Oleh Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 8 Kisaran Tahun

Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Secara Lisan sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture .... Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Secara Lisan sesudah

Meiliana Sirait, NIM 2113111052, Pengaruh Media Pembelajaran Karikatur Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Oleh Siswa Kelas X Sma Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengeruh penerapan pendekatan saintifik terhadap kemampuan siswa memproduksi teks eksposisi kelas X SMA RK Deli Murni

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri

Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dengan Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator 1 orientasi Berdasarkan