PENGARUH MODEL PROJECT - BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS
NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 KUALA TAHUN
PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SULIS FITRIA NINGSI
NIM 2103111069
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
▸ Baca selengkapnya: menyimak kritis teks negosiasi kelas 10
(2)(3)(4)(5)ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
anugerahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Project – Besed Learning terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015.” Penulisan skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi
pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
6. Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum., Pembimbing Skripsi,
7. Muhammad Surif, S.Pd. M.Si., Dosen Pembimbing Akademik,
8. S.Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom. dan M.Oky F. Gafary, S.Sos.M.Hum., Dosen
Pengarah,
9. Seluruh bapak/ibu dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Medan,
10.Kepala sekolah dan seluruh guru, staf pegawai dan SMA Negeri 1 Kuala yang telah
memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kuala,
11.Ayahanda Sugiono dan Ibunda Rukiyah serta adik-adik penulis, Dedi Raka Setiawan,
Arif Hadi Prasetio, Nuri Mutia Renza serta seluruh keluarga terima kasih atas motivasi,
i
ABSTRAK
Sulis Fitria Ningsi, NIM 2103111069, Pengaruh Model Project - Based Learning terhadap Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model project–based learning
terhadap kemampuan menulis teks negosiasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 258 siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas X-MIA-3 dan X-MIA-4 yang masing-masing kelas berjumlah 36 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah esay test.Dari pengolahan data diperoleh hasil di kelas yang menggunakan model project–based learning (eksperimen) dengan rata-rata = 78,19, standard
deviasi = 6,68 dan termasuk pada kategori sangat baik, baik, dan cukup yakni 28% dari kategori sangat baik, 50% dari kategori baik, 22% dari kategori cukup. Hasil di kelas yang menggunakan model pembelajaran ekspositori (kontrol) dengan rata-rata = 68,89 standard deviasi = 7,83 dan dari kategori baik, cukup, dan kurang yakni 42% dari kategori baik, 30% dari kategori cukup, 28% dari kategori kurang. Dari uji data hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah to sebesar 5,34.
Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5%
dengan df=N-1=36-1=35 dari df =36 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,03, karena to yang
diperoleh lebih besar dari tabel yaitu 5,34 > 2,03, maka hipotesis diterima. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan model project-based
learning terhadap kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Model Project-Based Learning ... 10
a. Filosofi Model Project-Based Learning ... 10
b. Pengertian Model Project-Based Learning... 12
c. Karakteristik Model Project-Based Learning... 14
d. Prinsip-Prinsip Model Project-Based Learning... 14
e. Prosedur Pelaksanaan Model Project-Based Learning... 15
f. Kelebihan Model Project-Based Learning... 17
g. Kelemahan Model Project-Based Learning ... 17
2. Model Pembelajaran Ekspositori... 18
a. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori ... 18
b. Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori... 19
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Ekspositori... 19
3. Hakikat Kemampuan Menulis Teks Negosiasi... 20
v
1. Hasil Kemampuan Menulis Siswa dalam Menulis Teks Negoiasi dengan Model Project-Based Learning ……… 49
2. Hasil Kemampuan Menulis Siswa dalam Menulis Teks Negosiasi dengan Model Pembelajaran Ekspositori ………. 53
3. Uji Persyaratan Analisis Data ………... 57
B.Pembahasan Hasil Peneitian... 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 66
B. Saran ... 66
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala Tahun Pembelajaran
2014/2015 ... 32
Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 36
Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen dengan Model Project-Based Learning .. 36
Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen dengan Model Pembelajaran Ekspositori 39
Tabel 3.5 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Teks Negosiasi ... 41
Tabel 3.6 Kategori Penilaian ... 43
Tabel 4.1 Data Hasil Menulis Teks Negosiasi dengan Model Project-Based Learning di Kelas Eksperimen (X) ... 48
Tabel 4.2 Data Hasil Menulis Teks Negosiasi dengan Model Pembelajaran Ekspositori di Kelas Kontrol (Y) ... 50
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen (X) ... 53
Tabel 4.4 Kategori dan Penilaian ... 55
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol (Y) ... 57
Tabel 4.6 Kategori dan Penilaian ... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen (X) ... 61
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol (Y) ... 62
Tabel 4.9 Data Uji Normalitas ... 64
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 76
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 80
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 89
Lampiran 4 Instrument Soal ... 97
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ... 98
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol ... 100
Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 102
Lampiran 8 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Nomal 0 - Z ... 103
Lampiran 9 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 104
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat yang dipakai secara efektif untuk menyampaikan
ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Bahasa
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi sehingga bahasa memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan berbahasa kita dapat
mengetahui cerminan dari diri seseorang. Bahasa yang baik menciptakan
komunikasi yang baik, begitu sebaliknya. Sehubungan dengan penggunaan
bahasa, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terkait
antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam pembagian keterampilan berbahasa, menulis selalu diletakkan
paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca.
Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan
kemampuan yang tidak penting. Dalam menulis semua unsur keterampilan
berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang
benar-benar baik. Menulis telah menjadi gaya dan pilihan untuk
mengaktualisasikan diri, alat untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan
emosi, sarana membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan
2
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Di
sekolah, keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu
menulis dan menghasilkan tulisan yang dapat membangun dan menunjukkan
identitasnya. Selain itu, Tarigan (2008: 3) mengemukakan bahwa menulis juga
merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung atau tidak tatap muka dengan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa kegiatan berbahasa yang
produktif tersebut merupakan kegiatan yang berisikan tentang gagasan, pikiran,
atau perasaan oleh pihak penutur. Di dalam kurikulum 2013, untuk siswa kelas
X SMA ditetapkan kompetensi dasar 4.2, yaitu memproduksi teks negosiasi
yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat. Dalam
pembelajaran ini siswa dituntut untuk mampu menulis teks negosiasi yang
sesuai dengan kaidah dan strukturnya.
Negosiasi adalah proses mengenali, menata, dan menyepakati “syarat
-syarat” sebuah transaksi (Patrick, 1996: 111). Negosiasi juga merupakan proses
komunikasi antara dua orang atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik
yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Dengan adanya
negosiasi, sudah dapat dipastikan tidak ada lagi pihak yang terlibat merasa
dirugikan.
Kompetensi menulis teks negosiasi sangat bermanfaat bagi siswa
karena dengan kompetensi ini siswa dapat berpikir untuk menuliskan solusi
yang terbaik yang dapat dilakukan dalam suatu kegiatan tertentu melalui
3
diharapkan dapat lebih memahami pentingnya bernegosiasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kemampuan menulis siswa di SMA Negeri 1 Kuala masih tergolong
rendah. Tuntutan kompetensi 4.2 tidak seutuhnya dapat dicapai. Hal ini
terbukti ketika peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 1 Kuala. Dra
R.Sriati, guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kuala menyatakan bahwa
sebagian besar siswa merasa sulit menuangkan idenya dalam sebuah tulisan
sehingga nilai rata-rata siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). KKM siswa dalam aspek menulis adalah 65. Namun pada
kenyataannya, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis siswa masih tergolong
rendah. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wrigth, dkk (1993:
15) bahwa mengajar anak untuk dapat menulis merupakan kegiatan yang sulit
dilakukan.
Salah satu faktor penyebab hasil belajar siswa rendah yaitu terletak
pada guru. Wahyu Sukartiningsih dalam jurnal pendidikannya (2005, 5:
61-118) menyatakan bahwa “Rendahnya kemampuan membaca dan menulis siswa
terutama disebabkan kurang tepatnya strategi pembelajaran yang diterapkan
guru dalam pembelajaran”. Selanjutnya, Smith dalam Slamet (2008: 105)
mengatakan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah
tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri.
Guru kurang efektif dalam menggunakan model pembelajaraan yang
4
Dengan kata lain, guru masih menggunakan model pembelajaran ekspositori
sebagai satu-satunya model untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
proses pembelajaran guru lebih menguasai kelas daripada siswa sehingga siswa
menjadi merasa tidak ada tuntutan terhadap dirinya untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
Tidak tepatnya penerapan model pembelajaran oleh guru
menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Sebaliknya, penerapan model yang
tepat dapat diasumsikan memperoleh hasil belajar yang baik. Kurangnya
pengetahuan guru terhadap strategi dalam belajar tentu saja akan berpengaruh
besar terhadap kualitas dari hasil pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa
hal ini sering kali terabaikan. Guru merasa tidak perlu menggunakan strategi
apapun dalam proses pembelajaraan yang seharusnya itu merupakan salah satu
hal yang penting untuk menunjukkan berhasil tidaknya proses pembelajaran
tersebut.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat juga diketahui bahwa
diperkirakan hasil belajar siswa untuk tahap sekarang ini bahkan akan
mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena baru diterapkannya
kurikulum 2013. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah
menjadi faktor utamanya karena sebagian besar guru belum memiliki bekal
yang cukup untuk melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013.
Tidak sedikit guru yang masih bingung terhadap kurikulum baru ini
5
dengan sistem yang ada dalam kurikulum 2013. Pada dasarnya yang mendasari
kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah
(saintific approach), walaupun sebenarnya bukan hal yang baru, karena
pendekatan ilmiah pada KBK sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda.
Adapun ciri-ciri umumnya adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan
kegiatan-kegiatan proses yaitu mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan.
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan
scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang
demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang terintegrasi. Hanya ada tiga model pembelajaran yang
dianjurkan dalam kurikulum 2013 yaitu problem-based learning, discovery
learning dan project-based learning.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk menguji model
project-based learning
dalam pembelajaran bahasa Indonesia terhadap menulis
teks negosiasi. Model Project-based learning merupakan salah satu cara
pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan
sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok (Moeslichatoer, 1998:
137). Model Project-based learning memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk
6
Model project-based learning ini membuat pebelajar menjadi
terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur berposisi di belakang
dan pebelajar berinisiatif, instruktur memberi kemudahan dan mengevaluasi
proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka
sehari-hari. Model ini cocok digunakan terhadap materi teks negosiasi karena
sama-sama berawal dari masalah, terdapat pemecahan masalah dan kemudian
menghasilkan suatu produk yang nyata.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap
Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kuala
Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis siswa rendah
2. Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar penilitian ini lebih
terfokus dan mendalam kajiannya perlu ada pembatasan masalah penelitian.
Oleh karena itu, penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan kurang
efektifnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru menyebabkan
kemampuan menulis siswa rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
ditawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model project-based learning
yang secara teoretis hasilnya akan mengakibatkan kemampuan menulis siswa
menjadi lebih baik. Karena model ini lebih menekankan pada keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran dengan memfokuskan pada menentukan masalah
serta pemecahan masalah tersebut.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah
yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kuala tahun pembelajaran 2014/2015 melalui model
Project-Based Learning?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kuala tahun pembelajaran 2014/2015 melalui model
pembelajaran Ekspositori?
3. Apakah model Project-Based Learning lebih berpengaruh daripada
8
negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuala tahun pembelajaran
2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Kuala tahun pembelajaran 2014/2015 melalui model
Project-Based Learning
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Kuala tahun pembelajaran 2014/2015 melalui model
pembelajaran Ekspositori
3. Untuk mengetahui mana yang lebih berpengaruh antara model
Project-Based Learning dan model pembelajaran Ekspositori terhadap
kemampuan menulis teks negosiasi siswa X SMA Negeri 1 Kuala tahun
pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya
dalam menulis teks negosiasi dengan menggunakan model Project-Based
9
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
bagi pihak yang terkait yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru bahasa Indonesia dalam
memberikan model belajar yang sesuai dengan pokok bahasan
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal
b. Sebagai bahan perbandingan atau pertimbangan untuk
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas
X SMA Negeri 1 Kuala dengan menerapkan model project-based learning
adalah 78,19 dan termasuk dalam kategori baik.
2. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas
X SMA Negeri 1 Kuala dengan menerapkan model pembelajaran
ekspositori adalah 68,89 dan termasuk dalam kategori cukup.
3. Hasil pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menerapkan model
project based learning lebih berpengaruh signifikan daripada hasil
pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menerapkan model
pembelajaran ekspositori. Hal tersebut terlihat dari adanya hasil belajar
siswa dalam menulis teks negosiasi.
B. SARAN
1. Kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi perlu ditingkatkan
lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang
efektif digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu
model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model
67
2. Model project-based learning baik digunakan oleh guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, karena dapat membuat siswa menjadi
aktif dalam melaksanakan pembelajaran
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain dalam
mengembangkan model-model pembelajaran yang ada guna memberi
masukan bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan
68
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Forsyth, Patrick. 1996. Negosiasi Menang/Menang dengan Komunikasi Persuasif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Khalsa, SiriNam S. 2008. Pengajaran & Disiplin Harga Diri. Jakarta: PT Indeks
Kosasih, E. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Rafika Aditama
Muchlis, Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Mudjito, AK. 1994. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud-Dirjen PDM Direktorat Pendidikan Dasar
69
Priyatni, Endah Tri dan Titik Harsiati. 2014. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Bandung: Rajawali Pers
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Slamet, St. Y. 2008. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: UNS Press
Solso, R. L dan MacLin, M. K, O. H. 2005. Cognitive Psychologi. New York: Pearson
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sujana, Asep ST. 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta : PT. SUN Printing
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Afabet
Tarigan, H.G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara