• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR

KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

INONG RIZKI SARI

NIM 209311009

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Inong Rizki Sari. NIM 209311009. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based Learning terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 354 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan undian. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model one group pre-test and post-test desaign. Dari pengelolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-tes = 62,83 kategori cukup , standar deviasi = 6,79, dan standar error = 1,26 dan termasuk ke dalam 3 kategori yaitu termasuk kategori baik sebanyak 0 siswa atau 0%, kategori cukup sebanyak 17 siswa atau 56,66%, dan kategori kurang sebanyak 5 siswa atau 16,67%. Dari pengolahan data diperoleh juga rata-rata post-test = 79,50 kategori baik, standart deviasi = 7,57, dan standar error = 1,40 dan termasuk ke dalam 3 kategori yaitu termasuk kategori sangat baik sebanyak 11 siswa atau 36,67%, kategori baik sebanyak 17 siswa atau 56,66%, kategori cukup sebanyak 2 siswa atau 6,67%, dan kategori kurang sebanyak 0 siswa atau 0% Berdasarkan uji normalitas,hasil pretes dan postest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar 7,58. Setelah t0 diketahui, maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan dk = N – 1= 30- 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel, yaitu 7,58 > 2,04 . Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran project based learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks

Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA NEGERI 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016.” Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh

karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

sekaligus sebagai Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan selama

perkuliahan.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan selama perkuliahan.

5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

(8)
(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ……….………..……….. 7

C. Pembatasan Masalah ……….…… 7

D. Rumusan Masalah ………. 8

E. Tujuan Penelitian ………. 9

F. Manfaat Penelitian ………. 10

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .……….…… 11

A. Landasan Teoretis ……….……… 11

1. Model Pembelajaran Project Based Learning ….…... 11

a. Hakikat Model Pembelajaran PBL ………... 11

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran PBL ……… 21

c. Kelebihan Model Pembelajaran PBL ……….. 22

d. Kelemahan Model Pembelajaran PBL ………. 23

2. Menulis Teks Prosedur Kompleks……..….……….. 25

a. Ciri-ciri Menulis Teks Prosedur Kompleks ……...………. 32

(10)

v

B. Kerangka Konseptual ………... 38

C. Hipotesis Penelitian ……….……… 40

BAB III METODE PENELITIAN ………. 41

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….…… 41

1. Lokasi Penelitian ………. 41

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………. 45

F. Instrumen Penelitian ……….………. 46

G. Jalannya Eksperimen ………. 50

H. Teknik Analisis Data ……..…………..………. 55

1. Uji Normalitas ……….. 56

2. Uji Homogenitas ……….. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………. 58

A. Hasil Penelitian ……….………. 58

1. Kemampuan Siswa Sebelum Perlakuan…………..……. 58

2. Kemampuan Siswa Sesudah Perlakuan …….…………. 60

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 42

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 44

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ... 47

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 49

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen... 50

Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 58

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Pre-test ... 59

Tabel 4.3 Nilai Kemapuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 60

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Post-test ... 62

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pre-test... 63

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus ... 75

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 87

Lampiran 3: Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Pre-test ... 98

Lampiran 4: Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Post-test ... 99

Lampiran 5: Nilai Menulis Teks Prosedur Kompleks Pre-test ... 100

Lampiran 6: Nilai Menulis Teks Prosedur Kompleks Post-test... 101

Lampiran 7: Lembar Hasil Kerja Siswa Pre-test ... 102

Lampiran 8: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 112

Lampiran 9: Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 115

Lampiran 10: Tabel Chi Kuadrat ... 116

Lampiran 11: Tabel Distribusi T ... 117

(13)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap keterampilan berbahasa berhubungan erat dengan proses-proses

yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin

trampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak

latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan

berpikir. (Tarigan, 1986:1)

Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat

berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.

Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikulum

disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan

menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan

semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa

merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan

makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah

dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu

mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideology penggunanya, dan (4) bahasa

(14)

2

Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks

memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, struktur

teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian, semakin banyak

jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat

digunakannya dalam kehidupan social dan akademiknya. Dengan cara tersebut,

siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan

mengobservasi hasil analisi secara memadai. Salah satu teks yang harus dikuasai

oleh siswa tingkat SMA, SMK, dan MA adalah teks prosedur kompleks. Dalam

kompetensi dasar bahasa Indonesia kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mampu

menulis Teks Prosedur Kompleks.

Salah satu kompetensi yang ingin dicapai oleh pembelajaran bahasa

Indonesia dalam kurikulum 2013 adalah siswa mampu menulis teks prosedur

kompleks. Kemampuan menulis teks prosedur kompleks merupakan salah satu

kemampuan yang penting. Sejalan dengan pernyataan di atas, pembelajaran

bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disusun dengan berbasis teks, baik lisan

maupun tulis dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai wahana untuk

mengekspresikan perasaan. Peserta didik dalam kurikulum ini diajak menjadi

berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas

sekitarnya. Sejak adanya kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengganti materi pelajaran dengan

buku-buku paket yang baru.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah

(15)

3

belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Kurikulum 2013 juga hanya berjalan

1 tahun, dan di ubah lagi menjadi KTSP karena kurikulum 2013 hanya dijadikan

bahan percobaan dalam penggantian kurikulum pembelajaran. Kurikulum ini

dianggap gagal. Rumusannya berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan

kurikulum berbasis materi sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan

persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini

menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan

kurikulum berbasis materi. Untuk itu, ada baiknya memahami lebih dahulu

konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU

Sisdiknas sebelum mengkritik.

Kemendikbud (2013:203) menyatakan bahwa, “Teks prosedur kompleks

adalah jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.” Langkah-langkahnya itu biasanya tidak dapat

di bolak balik. Terdapat banyak kegiatan disekitar kita yang harus dilakukan

menurut prosedur. Jika kita tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan

tidak tercapai dan kalian dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mengetahui

aturan. Melalui teks ini siswa dituntut untuk mampu melakukan kegiatan secara

sistematis dan terarah.

Timbul suatu masalah dilapangan yang menyebabkan tujuan pembelajaran

tidak tercapai, salah satunya yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam menulis.

Trimata dalam jurnalnya (2005:2) menyatakan bahwa, “Pembelajaran menulis

(16)

4

Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disampaikan oleh Aritonang

dalam jurnalnya (2009:32) yaitu Pembelajaran menulis sulit dilaksanakan oleh

guru, karena kemampuan guru yang belum memadai dalam hal pengetahuan

maupun cara mengajarkannya.

Hal ini juga diungkapkan oleh Fitri Rahmawati dalam jurnal penelitiannya

yang mengatakan bahwa, “Keterampilan menulis terabaikan karena kurangnya

minat siswa terhadap pelajaran menulis, khususnya menulis teks prosedur

kompleks.” Siswa menganggap menulis kalimat efektif dalam teks prosedur

kompleks itu sulit akibatnya siswa kurang mampu menulis sebuah kalimat efektif

dalam teks prosedur kompleks. Fenomena yang terjadi di lapangan itu

memperkuat anggapan bahwa kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan

sering diabaikan siswa. Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis di SMAN

19 Bandung disimpulkan bahwa kemampuan menulis kalimat efektif dalam teks

prosedur kompleks siswa kelas XI SMAN 19 Bandung masih rendah.

Selain faktor guru, kemampuan dan minat siswa pun menjadi penghambat

dalam pembelajaran itu. Faktor minat siswa juga dapat menjadi pemicu

terhambatnya pembelajaran menulis. Kurangnya minat dan kemampuan siswa

tersebut tidak terlepas dari faktor pemilihan model pembelajaran yang cocok serta

mudah untuk ditiru siswa.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dapat disebabkan oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh

(17)

5

menulis sangat menjenuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru

menyuruh siswa menulis tanpa memberikan penjelasan.

Menulis teks prosedur kompleks merupakan hal yang sulit bagi siswa. Hal

ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional,

dimana guru masih mnyampaikan materi dengan ceramah lalu siswa

mendengarkan dan mencatat. Hal ini juga diungkapkan oleh Silvia Ariani setelah

melakukan pengamatan di SMP Kartiyoso Semarang bahwa :

“Salah saru metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar

dikelas adalah metode ceramah disertai dengan mencatat. Berdasarkan

pengamatan, pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah disertai dengan

mencatat ini tidak efektif, karena masih berlangsung satu arah sehingga kegiatan

ini terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa

mendengarkan dan mencatat. Hal ini menyebabkan siswa yang belum jelas tidak

terdeteksi oleh guru. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya hanya sedikit siswa

yang melakukannya, dikarenakan siswa takut atau bingung mengenai apa yang

mau ditanyakan, selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan

ide-idenya dalam memecahkan masalah.”

Selain itu, Teks Prosedur Kompleks merupakan materi baru dalam bidang

studi bahasa Indonesia, hal ini dapat jelas terlihan dari silabus dalam kurikulum

2013. Akibatnya siswa masih belum mengenal materi ini secara sempurna. Oleh

karena itu, guru dituntut untuk menarik minat siswa dalam belajar dengan

berbagai model pembelajaran. Salah satu solusi yang baik untuk menangani

(18)

6

pembelajaran yang tepat mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Salah satunya dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning).

Syaiful dan Aswan Zain (2013:83) mengatakan bahwa, “Model Project

Based Learning adalah cara penyajian yang bertitik tolak dari suatu masalah,

kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehinnga pemecahannya

secara keseluruhan dan bermakna.” Penggunaan model ini bertolak dari anggapan

bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi.

Dengan kata lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatakan beberapa mata

pelajaran yang ada kaitannya bagi pemecahan masalah tersebut.

Model pembelajaran Project Based Learning dijadikan alternatif karena

dalam pelaksanaannya model ini melibatkan guru dan siswa serta memanfaatkan

penggunaan media yang sejalan dengan kemajuan teknologi sehingga dapat

menambah minat belajar siswa. Dalam hal ini, guru memilih bahan pelajaran

dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks, rekaman, atau sumber lain

yang merupakan peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar (peristiwa keluarga

atau peristiwa kemasyarakatan) yang sesuai dengan materi yang diajarkan

sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan.

Hal ini sejalan dengan temuan peneliti 1 Ketut Turyanta dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Aktifitas

dan Tercapainya Ketuntasan Hasil Belajar menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI

IPS 1 SMA Saraswati Seririt”. Ketut menunjukan bahwa model pembelajaran

(19)

7

pratindakan skors rata-rata klasikal 67, siklus 1 memperoleh skors rata-rata

klasikal 70, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata menjadi 79. Siswa terlihat

lebih aktif dan mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM. Dalam hal ini dapat

dilihat bahwa model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa dalam menulis.

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik ingin menjadikan

permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis. Adapun judul

yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks

Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks masih rendah,

2. Kurikulum 2013 belum terlaksana secara sempurna,

3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif

sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas terdapat tiga masalah, tidak

(20)

8

pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah, perlu

dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah

pertama yaitu kemampuan siswa dalam menulis masih rendah dan masalah yang

ketiga yakni Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif

sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru tersebut

menyebabkan kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Untuk mengatasi

masalah tersebut maka ditawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model

project based learning yang secara teoretis hasilnya akan mengakibatkan

kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik. Peneliti memilih model

pembelajaran project based learning. Karena penggunaan model ini merupakan

upaya untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks. Dengan demikian, dengan penggunaan model pembelajaran project

based learning ini akan tercipta proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan sehingga memacu kreativitas siswa dalam menulis

teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA NEGERI 11 MEDAN Tahun

Pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini terarah dalam pengerjaan dan untuk menjawab

permasalahan penelitian secara tepat dan terarah perlu ditetapkan rumusan

masalah. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian

(21)

9

1. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X

SMA Negeri 11 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran

Project Based Learning?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X

SMA Negeri 11 Medan sesudah menggunakan model pembelajaran

Project Based Learning?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based

Learning terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa

kelas X SMA Negeri 11 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan

penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan sebelum

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning,

2. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks prosedur

kompleks siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan sesudah

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning,

3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Project

Based Learning terhadap kemampuan kemampuan menulis teks

(22)

10

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat

praktis. Hal ini diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran menulis teks negosiasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks menggunakan

model pembelajaran Project Based Learning.

b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman profesional dalam menyusun melaksanakan rancangan

pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

c. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

tentang metode pembelajaran yang sesuai digunakan untuk

(23)

71

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang

pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kemapuan menulis

teks prosedur kompleks Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks sebelum

menggunakan model pembelajaran project based learning mempengaruhi

rendahnya nilai. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa pada saat dilakukan pre-test yakni 62,83 kategori cukup. Bila

dimasukan dalam kategori identifikasi kecenderungan pretest 62,83

kategori cukup masuk dalam kategori kurang. Selain itu nilai tertinggi

pada pre-test siswa adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 45.

2. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks sesudah menggunakan

Model Pembelajaran Project Based Learning berpengaruh pada siswa

menulis teks prosedur kompleks. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata

yang diperoleh siswa pada saat dilakukan post-test yakni 79,50 kategori

baik. Bila dimasukan dalam kategori identifikasi kecenderungan posttest

79,50 kategori baik masuk dalam kategori baik. Selain itu nilai tertinggi

pada post-test siswa adalah 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 60.

3. Hasil tes kemampuan siswa sesudah menggunakan Model Pembelajaran

(24)

72

test kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa sebelum

menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis juga menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan

model pembelajaran project based learning terbukti mempunyai

pengaruh yang baik sehingga model ini dapat menjadi alternative lain

bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks di sekolah.

2. Guna tercapainya tujuan pembelajaran, seorang guru seharusnya lebih

aktif dan kreatif dalam menggunakan model-model pembelajaran, baik

dari segi pendekatan, teknik, maupun medianya. Hal tersebut diharapkan

dapat meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar

mengajar.

3. Dalam penelitian ini, desai yang digunakan adalah pre-test - post-test

design. Pada pihak yang ingin mengkaji lebih lanjut mengenai

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, sebaiknya menggunakan

(25)

73

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendididkan. Jakarta: Bumi Aksara

Ariani Silvia. 2013. Skripsi: Keefektifan Model Modelling The Way Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks Pada Siswa Kelas VIII SMP Kartiyoso Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.

Aritonang. 2010. Jurnal Pendidikan “ Pembelajaran Menulis”. Alfabeta

Arudanti, 2010. Kemampuan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers

Aunurrrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Hadi. A. 2005. Teknik Belajar Secara Sistematik. Jakarta: Rineka Cipta

Rahmawati Fitri. 2013. Skripsi: Pengaruh Penguasaan Kompetensi Sintaksis Terhadap Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Pada Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas XI SMAN 19 Bandung.

Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: Cv. Iscom Medan

Kemendikbud. 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kusumaningsih, Dewi dkk. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Alfabeta

Triyanta Ketut. 2013. Jurnal: Ketuntasan Hasil Belajar menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Saraswati Seririt Tahun Ajaran 2012/2013

Mahsun. 2013. Pembelajaran Berbasis Teks Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana

Novi. 2014. Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks. Jakarta : Alfabeta

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: tarsito Bandung

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

(26)

74

Simamarta. 1983. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaran untukk Mendukung Implementasi Kurikulum). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Siahaan, dkk. 2004. Teks Prosedur Kompleks. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Trimmata. 2009. Pembelajaran Menulis. Jurnal Pendidikan. Vol 11, 32

Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sumber Lain:

Nurul. (2012), “Model Pembelajaran Proyek”. (online) http://nurulelkhalieqy.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-proyek.html

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ..........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

[r]

kebijakan hutang, antara lain : kepemilikan saham oleh manajer, kepemilikan. saham oleh institusi, penyebaran kepemilikan saham,

CATATAN DISKUSI DAN KONSULTASI GURU.. Nama

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik selai buah pepaya bangkok yaitu karakteristik fisik (kerapatan, kekentalan, konduktivitas listrik, total padatan terlarut),

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata

Penelitian dilakukan dengan intervensi pemberian cuka apel sebagai menu tambahan pada lansia dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi agar