PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR
KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
INONG RIZKI SARI
NIM 209311009
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Inong Rizki Sari. NIM 209311009. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based Learning terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 354 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan undian. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model one group pre-test and post-test desaign. Dari pengelolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-tes = 62,83 kategori cukup , standar deviasi = 6,79, dan standar error = 1,26 dan termasuk ke dalam 3 kategori yaitu termasuk kategori baik sebanyak 0 siswa atau 0%, kategori cukup sebanyak 17 siswa atau 56,66%, dan kategori kurang sebanyak 5 siswa atau 16,67%. Dari pengolahan data diperoleh juga rata-rata post-test = 79,50 kategori baik, standart deviasi = 7,57, dan standar error = 1,40 dan termasuk ke dalam 3 kategori yaitu termasuk kategori sangat baik sebanyak 11 siswa atau 36,67%, kategori baik sebanyak 17 siswa atau 56,66%, kategori cukup sebanyak 2 siswa atau 6,67%, dan kategori kurang sebanyak 0 siswa atau 0% Berdasarkan uji normalitas,hasil pretes dan postest dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar 7,58. Setelah t0 diketahui, maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan dk = N – 1= 30- 1 = 29 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0 > ttabel, yaitu 7,58 > 2,04 . Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran project based learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks
Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA NEGERI 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.” Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh
karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
sekaligus sebagai Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan selama
perkuliahan.
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan selama perkuliahan.
5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
iv
B. Identifikasi Masalah ……….………..……….. 7
C. Pembatasan Masalah ……….…… 7
D. Rumusan Masalah ………. 8
E. Tujuan Penelitian ………. 9
F. Manfaat Penelitian ………. 10
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .……….…… 11
A. Landasan Teoretis ……….……… 11
1. Model Pembelajaran Project Based Learning ….…... 11
a. Hakikat Model Pembelajaran PBL ………... 11
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran PBL ……… 21
c. Kelebihan Model Pembelajaran PBL ……….. 22
d. Kelemahan Model Pembelajaran PBL ………. 23
2. Menulis Teks Prosedur Kompleks……..….……….. 25
a. Ciri-ciri Menulis Teks Prosedur Kompleks ……...………. 32
v
B. Kerangka Konseptual ………... 38
C. Hipotesis Penelitian ……….……… 40
BAB III METODE PENELITIAN ………. 41
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….…… 41
1. Lokasi Penelitian ………. 41
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………. 45
F. Instrumen Penelitian ……….………. 46
G. Jalannya Eksperimen ………. 50
H. Teknik Analisis Data ……..…………..………. 55
1. Uji Normalitas ……….. 56
2. Uji Homogenitas ……….. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .………. 58
A. Hasil Penelitian ……….………. 58
1. Kemampuan Siswa Sebelum Perlakuan…………..……. 58
2. Kemampuan Siswa Sesudah Perlakuan …….…………. 60
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 42
Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 44
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ... 47
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 49
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen... 50
Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 58
Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Pre-test ... 59
Tabel 4.3 Nilai Kemapuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 60
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Post-test ... 62
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pre-test... 63
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus ... 75
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 87
Lampiran 3: Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Pre-test ... 98
Lampiran 4: Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Post-test ... 99
Lampiran 5: Nilai Menulis Teks Prosedur Kompleks Pre-test ... 100
Lampiran 6: Nilai Menulis Teks Prosedur Kompleks Post-test... 101
Lampiran 7: Lembar Hasil Kerja Siswa Pre-test ... 102
Lampiran 8: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 112
Lampiran 9: Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 115
Lampiran 10: Tabel Chi Kuadrat ... 116
Lampiran 11: Tabel Distribusi T ... 117
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap keterampilan berbahasa berhubungan erat dengan proses-proses
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
trampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak
latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan
berpikir. (Tarigan, 1986:1)
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar.
Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia selalu disertakan dalam kurikulum
disetiap jenjang pendidikan di sekolah.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah
dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu
mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideology penggunanya, dan (4) bahasa
2
Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks
memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, struktur
teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian, semakin banyak
jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat
digunakannya dalam kehidupan social dan akademiknya. Dengan cara tersebut,
siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan
mengobservasi hasil analisi secara memadai. Salah satu teks yang harus dikuasai
oleh siswa tingkat SMA, SMK, dan MA adalah teks prosedur kompleks. Dalam
kompetensi dasar bahasa Indonesia kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mampu
menulis Teks Prosedur Kompleks.
Salah satu kompetensi yang ingin dicapai oleh pembelajaran bahasa
Indonesia dalam kurikulum 2013 adalah siswa mampu menulis teks prosedur
kompleks. Kemampuan menulis teks prosedur kompleks merupakan salah satu
kemampuan yang penting. Sejalan dengan pernyataan di atas, pembelajaran
bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disusun dengan berbasis teks, baik lisan
maupun tulis dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai wahana untuk
mengekspresikan perasaan. Peserta didik dalam kurikulum ini diajak menjadi
berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas
sekitarnya. Sejak adanya kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengganti materi pelajaran dengan
buku-buku paket yang baru.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah
3
belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Kurikulum 2013 juga hanya berjalan
1 tahun, dan di ubah lagi menjadi KTSP karena kurikulum 2013 hanya dijadikan
bahan percobaan dalam penggantian kurikulum pembelajaran. Kurikulum ini
dianggap gagal. Rumusannya berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan
kurikulum berbasis materi sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan
persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini
menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan
kurikulum berbasis materi. Untuk itu, ada baiknya memahami lebih dahulu
konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU
Sisdiknas sebelum mengkritik.
Kemendikbud (2013:203) menyatakan bahwa, “Teks prosedur kompleks
adalah jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.” Langkah-langkahnya itu biasanya tidak dapat
di bolak balik. Terdapat banyak kegiatan disekitar kita yang harus dilakukan
menurut prosedur. Jika kita tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan
tidak tercapai dan kalian dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mengetahui
aturan. Melalui teks ini siswa dituntut untuk mampu melakukan kegiatan secara
sistematis dan terarah.
Timbul suatu masalah dilapangan yang menyebabkan tujuan pembelajaran
tidak tercapai, salah satunya yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam menulis.
Trimata dalam jurnalnya (2005:2) menyatakan bahwa, “Pembelajaran menulis
4
Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disampaikan oleh Aritonang
dalam jurnalnya (2009:32) yaitu Pembelajaran menulis sulit dilaksanakan oleh
guru, karena kemampuan guru yang belum memadai dalam hal pengetahuan
maupun cara mengajarkannya.
Hal ini juga diungkapkan oleh Fitri Rahmawati dalam jurnal penelitiannya
yang mengatakan bahwa, “Keterampilan menulis terabaikan karena kurangnya
minat siswa terhadap pelajaran menulis, khususnya menulis teks prosedur
kompleks.” Siswa menganggap menulis kalimat efektif dalam teks prosedur
kompleks itu sulit akibatnya siswa kurang mampu menulis sebuah kalimat efektif
dalam teks prosedur kompleks. Fenomena yang terjadi di lapangan itu
memperkuat anggapan bahwa kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan
sering diabaikan siswa. Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis di SMAN
19 Bandung disimpulkan bahwa kemampuan menulis kalimat efektif dalam teks
prosedur kompleks siswa kelas XI SMAN 19 Bandung masih rendah.
Selain faktor guru, kemampuan dan minat siswa pun menjadi penghambat
dalam pembelajaran itu. Faktor minat siswa juga dapat menjadi pemicu
terhambatnya pembelajaran menulis. Kurangnya minat dan kemampuan siswa
tersebut tidak terlepas dari faktor pemilihan model pembelajaran yang cocok serta
mudah untuk ditiru siswa.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh
5
menulis sangat menjenuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru
menyuruh siswa menulis tanpa memberikan penjelasan.
Menulis teks prosedur kompleks merupakan hal yang sulit bagi siswa. Hal
ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional,
dimana guru masih mnyampaikan materi dengan ceramah lalu siswa
mendengarkan dan mencatat. Hal ini juga diungkapkan oleh Silvia Ariani setelah
melakukan pengamatan di SMP Kartiyoso Semarang bahwa :
“Salah saru metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar
dikelas adalah metode ceramah disertai dengan mencatat. Berdasarkan
pengamatan, pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah disertai dengan
mencatat ini tidak efektif, karena masih berlangsung satu arah sehingga kegiatan
ini terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa
mendengarkan dan mencatat. Hal ini menyebabkan siswa yang belum jelas tidak
terdeteksi oleh guru. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya hanya sedikit siswa
yang melakukannya, dikarenakan siswa takut atau bingung mengenai apa yang
mau ditanyakan, selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan
ide-idenya dalam memecahkan masalah.”
Selain itu, Teks Prosedur Kompleks merupakan materi baru dalam bidang
studi bahasa Indonesia, hal ini dapat jelas terlihan dari silabus dalam kurikulum
2013. Akibatnya siswa masih belum mengenal materi ini secara sempurna. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk menarik minat siswa dalam belajar dengan
berbagai model pembelajaran. Salah satu solusi yang baik untuk menangani
6
pembelajaran yang tepat mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Salah satunya dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning).
Syaiful dan Aswan Zain (2013:83) mengatakan bahwa, “Model Project
Based Learning adalah cara penyajian yang bertitik tolak dari suatu masalah,
kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehinnga pemecahannya
secara keseluruhan dan bermakna.” Penggunaan model ini bertolak dari anggapan
bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi.
Dengan kata lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatakan beberapa mata
pelajaran yang ada kaitannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Model pembelajaran Project Based Learning dijadikan alternatif karena
dalam pelaksanaannya model ini melibatkan guru dan siswa serta memanfaatkan
penggunaan media yang sejalan dengan kemajuan teknologi sehingga dapat
menambah minat belajar siswa. Dalam hal ini, guru memilih bahan pelajaran
dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks, rekaman, atau sumber lain
yang merupakan peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar (peristiwa keluarga
atau peristiwa kemasyarakatan) yang sesuai dengan materi yang diajarkan
sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan.
Hal ini sejalan dengan temuan peneliti 1 Ketut Turyanta dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Aktifitas
dan Tercapainya Ketuntasan Hasil Belajar menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI
IPS 1 SMA Saraswati Seririt”. Ketut menunjukan bahwa model pembelajaran
7
pratindakan skors rata-rata klasikal 67, siklus 1 memperoleh skors rata-rata
klasikal 70, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata menjadi 79. Siswa terlihat
lebih aktif dan mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa model Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dalam menulis.
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik ingin menjadikan
permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis. Adapun judul
yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Teks
Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks masih rendah,
2. Kurikulum 2013 belum terlaksana secara sempurna,
3. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif
sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas terdapat tiga masalah, tidak
8
pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan lebih terarah, perlu
dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah
pertama yaitu kemampuan siswa dalam menulis masih rendah dan masalah yang
ketiga yakni Guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif
sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru tersebut
menyebabkan kemampuan menulis siswa menjadi rendah. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka ditawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model
project based learning yang secara teoretis hasilnya akan mengakibatkan
kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik. Peneliti memilih model
pembelajaran project based learning. Karena penggunaan model ini merupakan
upaya untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran menulis teks prosedur
kompleks. Dengan demikian, dengan penggunaan model pembelajaran project
based learning ini akan tercipta proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan sehingga memacu kreativitas siswa dalam menulis
teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA NEGERI 11 MEDAN Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini terarah dalam pengerjaan dan untuk menjawab
permasalahan penelitian secara tepat dan terarah perlu ditetapkan rumusan
masalah. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian
9
1. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X
SMA Negeri 11 Medan sebelum menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning?
2. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X
SMA Negeri 11 Medan sesudah menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based
Learning terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa
kelas X SMA Negeri 11 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan
penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks prosedur
kompleks siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan sebelum
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning,
2. untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis teks prosedur
kompleks siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan sesudah
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning,
3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Project
Based Learning terhadap kemampuan kemampuan menulis teks
10
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat
praktis. Hal ini diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran menulis teks negosiasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses
pembelajaran menulis teks prosedur kompleks menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning.
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman profesional dalam menyusun melaksanakan rancangan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
c. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
tentang metode pembelajaran yang sesuai digunakan untuk
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang
pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kemapuan menulis
teks prosedur kompleks Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks sebelum
menggunakan model pembelajaran project based learning mempengaruhi
rendahnya nilai. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa pada saat dilakukan pre-test yakni 62,83 kategori cukup. Bila
dimasukan dalam kategori identifikasi kecenderungan pretest 62,83
kategori cukup masuk dalam kategori kurang. Selain itu nilai tertinggi
pada pre-test siswa adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 45.
2. Kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks sesudah menggunakan
Model Pembelajaran Project Based Learning berpengaruh pada siswa
menulis teks prosedur kompleks. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata
yang diperoleh siswa pada saat dilakukan post-test yakni 79,50 kategori
baik. Bila dimasukan dalam kategori identifikasi kecenderungan posttest
79,50 kategori baik masuk dalam kategori baik. Selain itu nilai tertinggi
pada post-test siswa adalah 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 60.
3. Hasil tes kemampuan siswa sesudah menggunakan Model Pembelajaran
72
test kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa sebelum
menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis juga menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan
model pembelajaran project based learning terbukti mempunyai
pengaruh yang baik sehingga model ini dapat menjadi alternative lain
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks prosedur
kompleks di sekolah.
2. Guna tercapainya tujuan pembelajaran, seorang guru seharusnya lebih
aktif dan kreatif dalam menggunakan model-model pembelajaran, baik
dari segi pendekatan, teknik, maupun medianya. Hal tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
3. Dalam penelitian ini, desai yang digunakan adalah pre-test - post-test
design. Pada pihak yang ingin mengkaji lebih lanjut mengenai
pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, sebaiknya menggunakan
73
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendididkan. Jakarta: Bumi Aksara
Ariani Silvia. 2013. Skripsi: Keefektifan Model Modelling The Way Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks Pada Siswa Kelas VIII SMP Kartiyoso Semarang Tahun Ajaran 2012/2013.
Aritonang. 2010. Jurnal Pendidikan “ Pembelajaran Menulis”. Alfabeta
Arudanti, 2010. Kemampuan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers
Aunurrrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Hadi. A. 2005. Teknik Belajar Secara Sistematik. Jakarta: Rineka Cipta
Rahmawati Fitri. 2013. Skripsi: Pengaruh Penguasaan Kompetensi Sintaksis Terhadap Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Pada Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas XI SMAN 19 Bandung.
Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: Cv. Iscom Medan
Kemendikbud. 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kusumaningsih, Dewi dkk. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Alfabeta
Triyanta Ketut. 2013. Jurnal: Ketuntasan Hasil Belajar menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Saraswati Seririt Tahun Ajaran 2012/2013
Mahsun. 2013. Pembelajaran Berbasis Teks Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana
Novi. 2014. Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks. Jakarta : Alfabeta
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: tarsito Bandung
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
74
Simamarta. 1983. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaran untukk Mendukung Implementasi Kurikulum). Jakarta: Prestasi Pustaka.
Siahaan, dkk. 2004. Teks Prosedur Kompleks. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Trimmata. 2009. Pembelajaran Menulis. Jurnal Pendidikan. Vol 11, 32
Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.
Sumber Lain:
Nurul. (2012), “Model Pembelajaran Proyek”. (online) http://nurulelkhalieqy.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-proyek.html