• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh KIKI FAZRINA NIM 2103111037

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan hasil wawancara siswa sma

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Kiki Fazrina, NIM 2103111037. Pengaruh Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengajaran model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) terhadap kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini berjumlah 280 orang. Dari populasi tersebut ditentukan 80 siswa yang diambil secara acak sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan hasil karya (tertulis). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menerapkan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 80,9, sedangkan kemampuan siswa dalam memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menerapkan model pengajaran langsung termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 67,78. Selanjutnya, hasil dari hipotesis > atau 12,28 > 1,99 pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Dengan kata lain, hasil pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menerapkan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) lebih baik dari hasil pembelajaran dengan menerapkan model pengajaran langsung.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)

terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014//2015”. Shalawat dan salam keharibaan rasul tercinta Nabi Besar Muhammad S.A.W.

Selama proses penyelesaian Skripsi ini banyak kendala yang penulis hadapi, namun semuanya dapat teratasi berkat pertolongan Allah SWT serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 7. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

(8)

iii

9. Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

10. Syahruddin Lubis, S.Pd., M.M., Kepala SMA Negeri 2 Kisaran dan Ibu Julida Hasmi, S.Pd., Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia beserta seluruh Guru dan siswa yang telah membantu selama penelitian,

11. Ayahanda Subur dan Ibunda Arenawati Sinaga, Ananda Muhammad Shoufi, Muhammad Ardiansyah, Kakanda Zuhari, S.E., dan Adinda Tri Yoansya Piadini Siregar atas segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,

12. Indri Gusri, S.Pd., Jufri Yuningsih, S.Pd., Yunita Dongoran, S.Pd., Eli Yulidar Pohan S.Pd., Afifah Bushrah Nadia, S.Pd., Armaliyah, S.Pd., Livana Mendrofa, teman-teman kelas Reguler C 2010, serta banyak pihak yang tak tersebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis banyak mengucapkan terima kasih, kiranya Allah SWT senantiasa melindungi kita dan melimpahkan rahmatnya, serta penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2015 Penulis,

(9)

iii

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Pengaruh Model Pembelajaran ... 11

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) .... 12

3. Model Pengajaran Langsung ... 23

4. Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pengajaran Langsung ... 28

5. Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi ... 30

(10)

iv

D. Desain Eksperimen ... 47

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 49

1. Variabel Penelitian ... 49

2. Definisi Operasional ... 49

F. Instrumen Penelitian ... 50

G. Jalannya Eksperimen ... 54

H. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 63

1. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Eksperimen... 63

2. Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Kontrol ... 65

3. Deskripsi Data Variabel X1 (Pembelajaran Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek) ... 68

4. Deskripsi Data Variabel X2 (Pembelajaran Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Pengajaran Langsung) ... 69

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 70

1. Uji Normalitas ... 70

2. Uji Homogenitas ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 75

D. Temuan Hasil Penelitian ... 78

1. Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015 Menggunakan Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) ... 78

2. Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015 Menggunakan Model Pengajaran Langsung ... 79

(11)

v BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Hubungan Antara Desain Pembelajaran Model Project Based

Learning dengan Langkah Kegiatan Pembelajaran Pendekatan

Saintifik ... 19

Tabel 2.2 Sintaks Model Pengajaran Langsung ... 24

Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran Tradisional (Pembelajaran Langsung) dan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 29

Tabel 2.4 Contoh Kalimat Pernyataan Umum/Klasifikasi Teks Laporan Hasil Observasi ... Tabel 2.5 Contoh Kalimat Definisi Teks Laporan Hasil Observasi ... 34

Tabel 2.6 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi ... 36

Tabel 3.1 Rincian Populasi ... 46

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 48

Tabel 3.3 Rincian Penilaian Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi ... 51

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 54

Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) ... 54

Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Model Pengajaran Langsung 57

Tabel 4.1 Data Nilai Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 63

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 65

(13)

vii

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan

Model Pengajaran Langsung ... 67

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen (X1) ... 68

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol (X2) ... 69

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X1) ... 70

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 72

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian ... 74

(14)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 90

Lampiran 2 RPP Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) ... 92

Lampiran 3 RPP Model Pengajaran Langsung ... 103

Lampiran 4 Tes Kemampuan Siswa Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi ... 114

Lampiran 5 Tabel Z ... 115

Lampiran 6 Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 116

Lampiran 8 Tabel T ... 117

Lampiran 7 Tabel Harga Distribusi F ... 119

Lampiran 9 Hasil Tes Kemampuan Kelas Eksperimen ... 122

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga mudah dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa harus tetap dilatih dan dipelajari, menyadari betapa pentingnya kehadiran bahasa tersebut dalam keseharian. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahan ajar di tingkat SMA memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, menjadikan siswa terampil berkomunikasi, hal ini sejalan dengan salah tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tercantum dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Kurikulum 2013, yaitu siswa dilatih menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai atau menghafalkan tentang pengetahuan bahasa. Keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi terdiri dari empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Penyampaian informasi secara tulis erat kaitannya dengan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung.

(16)

2

menuntut suatu penggambaran pokok persoalan yang jelas, pengungkapan ide-ide secara sistematis, dan pokok persoalan yang dibahas sesuai dengan minat dan pengalaman seseorang.

Pembelajaran menulis, selain untuk meningkatkan keterampilan menulis, juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, pendapat, informasi secara jelas dan efektif. Dalam hal ini, penulis mempunyai suatu topik yang hendak dibicarakan ( Barus, 2010:3).

Keterampilan menulis juga akan mampu membentuk generasi masa depan yang kreatif sehingga mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, dan mudah dipahami.

Tulisan itu sendiri wujudnya adalah teks. Teks dimaknai sebagai ujaran atau tulisan yang bermakna, yang memuat gagasan utuh. Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia adalah berbasis teks, salah satunya terdapat pada kompetensi dasar 4.2., pada siswa kelas X SMA, yaitu memproduksi teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulis. Berdasarkan tuntutan kurikulum, siswa diharapkan mampu memproduksi teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulis.

(17)

3

Pada kenyataannya, kemampuan siswa menulis teks laporan hasil observasi masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil belajar siswa sebelum menggunakan kurikulum 2013. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi ini tidak disebut sebagai memproduksi teks laporan hasil observasi, melainkan menulis laporan pengamatan. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan siswa menulis teks laporan hasil observasi. Misalnya, siswa di SMA Negeri 2 Kisaran dilihat dari nilai ulangan harian mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis laporan pengamatan masih kurang maksimal. Dari seluruh siswa kelas XI yang bejumlah 116 siswa hanya 45,20 % yang dinyatakan lulus dari KKM, dam 54,80% dinyatakan tidak mencapai KKM, dengan rata-rata kelas 64,25.

Rendahnya hasil pembelajaran di atas, selain diperoleh dari data yang bersumber dari nilai ulangan harian siswa, juga merupakan hasil wawancara penulis dengan Sabaria Silaban, S.Pd., (guru bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kisaran) “rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh minat siswa menulis masih rendah, belum sepenuhnya memahami apa yang dinamakan laporan pengamatan, unsur-unsur penulisan laporan pengamatan, dan yang paling dominan model pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan kondisi siswa yaitu masih menggunakan model pengajaran langsung atau biasa disebut konvensional”.

(18)

4

mencapai 67,65 yang berarti belum mencapai keberhasilan yang disyaratkan yaitu sebesar 75.

Selain itu, Anik (2013) dalam penelitiannya membuktikan dengan hasil nilai sesudah mendapat perlakuaan adalah 78,8 yaitu kategori baik. Nilai sebelum dilakukan perlakuan dengan model pembelajaran termasuk dalam kategori rendah atau cukup, yaitu 65,5.

Mengapa siswa kurang mampu dalam memproduksi sebuah teks laporan hasil observasi? Menurut Putri (2009), diketahui adanya kesulitan menulis laporan hasil pengamatan. Kesulitan mereka terletak pada aspek kurangnya kesesuaian isi dengan judul dan tidak mengembangkan fakta-fakta dalam mengorganisasikan isi teks. Padahal, penulisan teks laporan pengamatan seharusnya dikembangkan dengan adanya fakta-fakta yang membentuk sebuah teks yang kohesi serta koherensi.

(19)

5

Untuk mengatasi masalah yang ditemukan, maka diperlukan sebuah model atau metode pembelajaran yang tepat terhadap kemampuan memproduksi teks laporan observasi

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam memproduksi teks laporan observasi adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Model pembelajaran Proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Alur strategi pembelajaran menggunakan project based learning (model pembelajaran proyek) menurut Istarani (2011: 156), yaitu memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance), yang secara umum pembelajar melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar, melakukan pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan mensintesis informasi.

(20)

6

model pengajaran yang bersifat teacher center.” Sifat tersebut sangat berbeda dengan model pembelajaran berbasis proyek yang bersifat menunjang keaktifan siswa dalam berpikir maupun bertindak. Perbedaan tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan peneliti untuk menjadikan model pembelajaran berbasis proyek sebagai model pembelajaran yang dipakai pada kelas eksperimen untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap peningkatan kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa.

Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di SMA 2 Kisaran, model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) belum pernah digunakan untuk penelitian terdahulu. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam penelitian yang akan dilakukan di SMA Negeri 2 Kisaran.

Dari gambaran pemikiran di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa memproduksi teks laporan observasi masih rendah

(21)

7

observasi/pengamatan sebagai langkah untuk menjaring data untuk dijadikan laporan, dilakukan secara konvensional.

3. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model pengajaran langsung, dan tidak melakukan bimbingan dalam proses pembuatan teks laporan observasi.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada identifikasi poin 3, yaitu solusi terhadap penggunaan model pembelajaran yang salah terhadap kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, peneliti menyarankan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk melihat apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) terhadap kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi. Untuk menunjukkan pengaruh itu dengan jelas, kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dibandingkan dengan kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pengajaran langsung. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

(22)

8

1. Bagaimana kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan

model pengajaran langsung pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) terhadap peningkatan kemampuan memproduksi teks laporan hasil

observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. untuk memperoleh gambaran kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015,

2. untuk memperoleh gambaran kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model pengajaran langsung pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran tahun pembelajaran 2014/2015, dan

(23)

9

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah mampu memberikan sumbangan konsep teroretis dalam memperkuat teori-teori menyusun sebuah makalah yang sudah ada sebelumnya, dan menambah referensi bagi penelitian sejenis berikutnya khususnya dalam materi baru yang ada di kurikulum 2013 terutama mengembangkan teori memproduksi teks laporan hasil observasi.

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu manfaat praktis bagi guru, siswa, peneliti dan lembaga pendidikan yang akan dijabarkan di bawah ini.

1. Bagi guru

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam pembelajaran memproduksi teks hasil laporan observasi dengan cara memberikan model pembelajaran yang inovatif dan berbeda dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) sehingga dapat menciptakan alternatif pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan.

2. Bagi siswa

(24)

10

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang relevan.

4. Bagi lembaga pendidikan

(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) diperoleh nilai rata-rata yaitu 80,9, dengan demikian kategori kemampuan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) adalah Baik.

2. Kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pengajaran langsung diperoleh nilai rata-rata yaitu 67,78 dengan demikian kategori kemampuan model pengajaran langsung adalah Cukup. 3. Hasil kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dengan model

project based learning (pembelajaran berbasis proyek) lebih baik dan lebih

efektif dibandingkan dengan hasil model pengajaran langsung dalam memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2014/2015.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan.

1. Kemampuan siswa dalam memproduksi teks laporan hasil observasi perlu ditingkatkan lagi dengan model pembelajaran yang lebih efektif. Salah satu

(26)

86

model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model project based learning (pembelajaran berbasis proyek).

2. Untuk menggunakan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) diperlukan pemahaman guru baik dari segi persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi agar harapan untuk meningkatkan kemampuan memproduksi teks laporan hasil observasi dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa diharapkan memperbanyak sumber buku atau referensi lainnya, guna menghasilkan penelitian yang lebih baik.

(27)

87

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anik. 2013. Efektivitas Model Project Based Learning dalam Pembelajaran

Menulis Cerpen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batangan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan: Unimed.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hasnun, Anwar. 2006. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Jogyakarta: Andi.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Jihat, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jogyakarta: Multi Pressindo.

Kemendikbud. 2013. Model Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SMA. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang

Kemendikbud.

Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik: Buku Guru. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud. Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Buku Siswa.

(28)

88

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena.

Maimunah, Siti Annijat. 2007. Buku Pengantar Bahasa Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Moeliono, Anton. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti. Muchlis, Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nababan, Rina. 2012. Efektivitas Teknik Catatan Tulis Susun terhadap Kemampuan Menulis Laporan Hasil Pengamatan oleh Siswa Kelas VIII SMP Swasta Satria Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Medan: Unimed.

Nurgiantoro, B. 2008. Penilaian Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : Penerbit BPFE Poerwadarminta, W.J.S. 1992. Kemampuan Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Soeseno, Slamet. 1995. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

(29)

89

Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).

Gambar

Tabel 4.4 Identifikasi
Tabel Z  ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik selai buah pepaya bangkok yaitu karakteristik fisik (kerapatan, kekentalan, konduktivitas listrik, total padatan terlarut),

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen

[r]

 Dokumen daftar Forto folio

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

The Environmental ASAS 5 stating that there are two types of natural resources, namely natural resources that procurement can stimulate the use and have no

Bisnis cemilan merupakan salah satu bisnis yang memiliki pangsa pasar yang sangat meyakinkan. Hal ini dibuktikan dengan terus bermunculnya berbagai jenis produk baru di