PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM
MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA OLEH ANAK
(Studi Kasus Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Gembira Rumabutar NIM. 3123111027
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
Gembira Rumabutar, NIM 3123111027, Peran Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak (Study Kasus: Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara).
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan anak menggunakan Narkotika, (2) Untuk mengetahui peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkotika oleh anak dan (3) Untuk mengetahui faktor penghambat BNN dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkotika terhadap anak. Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terletak di Jln Williem Iskandar Pasar V Barat No. IA Medan Estate. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 4 orang staf yang ada di BNNP Sumatera Utara. Adapun sampel dari penelitian ini adalah staf bidang penyuluhan, bidang rehabilitasi, bidang pencegahan.
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) Studi dokumentasi, Selanjutnya, Tehnik Analisis data adalah diperoleh melalui hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
ii
ABSTRACT
Gembira Rumabutar, NIM 3123111027, The Role of the National Narcotics Agency (BNN) In Tackling Narcotics Abuse By Kids (Case Study: National Narcotics Agency Province of North Sumatra).
The purpose of this study is (1) To determine the factors that cause children to use narcotics, (2) To determine the role of the National Narcotics Agency (BNN) in tackling abuse of narcotics by children and (3) To determine the factors inhibiting the BNN in tackling Narcotics abuse against children. This research is a kind of juridical empirical law by using qualitative descriptive approach, the type of data used are primary data and secondary data. Location Research conducted at the National Narcotics Agency (BNN) located at Jln Pasar Willem Alexander V West No. IA Medan Estate. The population in this study were 4 staff in BNNP North Sumatra. The sample of this research is the field staff counseling, rehabilitation, prevention.
The data collection techniques were used to answer the question in this research is to implement (1) interview, (2) observation, (3) study the documentation, then, Technical Analysis of the data was obtained through interviews, field notes and documentation, by organizing data into categories, describe into the units, synthesize, organize into a pattern, choose what is important and that will be studied, and make conclusions so easily understood by myself and others.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasih-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Selesainya Skripsi ini,
bukan karena kuat atau karena hebatnya penulis tapi hanya karena kebaikan Dia
yang mengasihiku senantiasa.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan
perkuliahan pada program S-1 di jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul proposal penelitian ini
adalah “ Peran Badan Narkotika Nasional dalam Menanggulangi
Penyalahgunaan Narkotika oleh Anak (study kasus BNN Propinsi Sumatera
Utara).
Dalam penyusunan skripsi ini mulai dari awal hingga akhir banyak
kendala dan hambatan yang dihadapi, namun berkat bantuan, dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan penuh ihklas dan kerendahan hati pada kesempatan penulis mengucapkan
terima kasih kepada kedua orang tua saya yang sangat saya kasihi dan yang akan
selalu saya banggakan, J. Rumabutar dan L. Sibarani sebagai malaikat penolong
bagi penulis yang banyak memberikan kasih sayang, semangat doa dan yang
memberikan segala kebutuhan sehari-hari dan yang selalu memberiku motivasi
iv
dapat menyelesaikan perkuliahan kurang lebih 4 tahun serta dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M. Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deni Setiawan, M. Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial.
4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M. Pd selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial.
5. Bapak Drs. Waston Malau, M. SP selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial.
6. Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku sekretaris jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan serta sebagai dosen penguji skripsi penulis.
8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing akademik dan
sebagai dosen penguji skripsi penulis.
9. Bapak M. Fahmi Siregar, SH, M. Hum selaku dosen penguji skripsi
v
10.Bapak Joni selaku bagian tata usaha jurusan Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas
yang dibutuhkan penulis.
11.Bapak kepala BNN dan seluruh staf pegawai BNN (Bapak Soritua, Bapak
Fandi, Bapak Sinuhaji, Ibu Fitri Yanti, Ibu Sukmah, dan seluruh staf
pegawai BNNP Sumatera Utara) terimakasih untuk bantuannya telah
mengijinkan penulis untuk penelitian di BNNP Sumatera Utara.
12.Adik-adik penulis (Dani Inra Rumabutar, Dina Putri Rumabutar, Arjuno
Progusdur Rumabutar) yang selalu memberikan sukacita dan semangat
bagi penulis.
13.Seluruh keluarga besar Manalu dan Sibarani terimakasih untuk
dukungannya kepada penulis dari awal perkuliahan sampai pada
penyusunan skripsi ini.
14.Adik-adik kelompok “Miracle Small Group” (Indra, Juli, Lesita,
Nurmaida) yang selalu membawa penulis dalam doa, yang selalu
memberikan semangat dan dukungan, terimakasih kita telah bertumbuh
bersama-sama di dalam Tuhan Yesus Kristus.
15.Teman-teman KTB ku Renova Small Group (Ka Nijar, Haryati) dan PKK
(Bg Juppa Haloho, Ka Eriana Situmorang, dan Ka Kalawati Surbakti)
terimakasih untuk kasih dan doa-doanya yang selalu penulis rasakan
ketika kita melakukan persekutuan melalui kelompok kecil.
16.Teman-teman satu koordinasi di UKMKP UP FIS “Joyful” (Endang,
vi
Kordinasi UKMKP 2016 (Inra, Lasro, Riando, Isrin, Haryati sitinjak,
Maria Clara, Novia, Monica, Maria Betti, Risna, Artha, Nobel, Tutur).
17.Teman-teman dan kaka/abang WS 92 (Ka Mardiana, Ka Debora, Bg
Parlin, Bg Agam, Bg Jhontri, Ka Nijar, Choryn, Roy, Likon, Evan,
Endang, Samuel, Pardiman) terimakasih atas semangat dan dukungan
teman-teman dan kaka/abang yang sudah saya anggap sebagai keluarga
sendiri.
18.Teman-teman seperjuangan di Jurusan PPKn Reguler B 2012, secara
khusus kepada “Kepompong” (Ririn, Rista, Ifni, Inti) semoga ke depan
kita dapat mengejar cita-cita dan harapan kita.
19.Teman-teman satu PPL di SMP N 1 PEGAJAHAN (Febri, Rahel,
Carolina, Farah, Friska, Intan, Lasronika, Ines, Ulfah, Dahlia, Ruhaini,
Dina, Rizki Fadilah, Yusnita, Vita, Winda, Renita, Periaman, Fajar, Rifai,
Rikki) terimakasi untuk waktu kebersamaanny selama PPL.
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan
semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat membantu.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Gembira Rumabutar
vii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penulisan ... 5
F. Manfaat Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kerangka Teoritis ... 7
1. Pengertian Anak Menurut Hukum ... 7
2. Faktor penyebab Anak Menggunakan Narkotika... 8
3. Narkotika Menurut Undang-Undang ... 12
viii
5. Penanganan Anak yang Bermasalah dengan Hukum ... 32
B. Kerangka Konseptual ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Jenis Penelitian ... 39
B. Jenis Data ... 40
1. Data primer... 40
2. Data sekunder ... 40
C. Lokasi Penelitian ... 40
D. Populasi dan Sampel ... 41
1. Populasi ... 41
2. Sampel ... 41
E. Tehnik Pengumpulan Data ... 42
1. Observasi ... 42
2. Wawancara ... 42
3. Dokumentasi ... 42
F. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 43
1. Variabel Penelitian ... 43
2. Defenisi Operasional ... 43
G. Tehnik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Gambaran Umum BNN... 46
ix
2. Visi Misi BNN ... 47
B. Faktor Anak menggunakan Narkotika ... 49
C. Peran BNNP Sumatera Utara dalam menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika oleh Anak ... 55
D. Hambatan BNNP Sumatera Utara dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika oleh Anak ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual ... 38
Gambar 4.1 Kantor BNNP Sumatera Utara ... 46
Gambar 4.2 Struktur organisasi BNNP Sumatera Utara ... 48
Gambar 4.3 Penyuluhan BNNP Sumatera Utara ke sekolah ... 57
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Transkip wanwancara
2. Dokumentasi
3. Nota tugas
4. Surat ijin penelitian dari jurusan
5. Surat ijin penelitian dari fakultas
6. Surat ijin penelitian dari tempat penelitian
7. Surat keterangan bebas perpustakaan
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi
setiap hari antara anggota-anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
Pergaulan tersebut menimbulkan berbagai peristiwa atau kejadian. Salah satu
contoh dari peristiwa tersebut adalah penyalahgunaan Narkotika yang sudah
sangat mencemaskan. Masalah penyalahgunaan Narkotika merupakan masalah
nasional dan internasional yang tidak pernah henti-hentinya dibicarakan. Hampir
setiap hari terdapat berita mengenai penyalahgunaan Narkotika.
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menyatakan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Secara
umum, Narkotika adalah sejenis zat yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi orang-orang yang menggunakannya, yaitu dengan cara memasukkan
ke dalam tubuh. Di satu sisi Narkotika merupakan obat atau bahan yang
bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan kesehatan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat
merugikan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian serta pengawasan
2
Penyalahgunaan Narkotika saat ini sudah sampai pada tingkat yang
memprihatinkan dan mengancam seluruh kalangan masyarakat. Bahkan
penyalahgunaan narkotika sudah masuk pada kalangan anak-anak dibawah umur
seperti pelajar SD dan SMP. Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan
penerus cita-cita bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional,
sehingga diperlukan upaya pembinaan dan perlindungan terhadap anak agar anak
terhindar dari penyalahgunaan narkotika.
Fenomena penggunaan dan pemasaran narkotika dikalangan anak-anak
semakin mencemaskan. Salah satu contoh teknik pemasaran Narkotika sekarang
ini pada tingkat anak-anak SD, yakni dengan memasukkan Narkotika ke dalam
permen, tisu dan minuman yang diberikan secara gratis kepada anak-anak. Bila
anak-anak sudah kecanduan, barulah mereka dibujuk untuk membeli barang
tersebut (Santoso, 2000: 37).Anak didalam perkembangannya memasuki remaja
sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan yang ada disekitarnya sehingga mudah
dibujuk membeli narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika menimbulkan dampak negatif bagi pelakunya.
Dampak penyalahgunaan Narkotika mencakup kematian dini, kecacatan fisik, dan
kerugian sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, sangat diperlukan tindakan
pecegahan penyalahgunaan narkotika tersebut. Upaya pencegahan dapat
mencakup pencegahan primer (untuk tidak mencoba narkotika), pencegahan
sekunder (mencegah bagi mereka yang telah memakai narkotika untuk tidak
menjadi adiksi), dan pencegahan tersier (melakukan pemulihan bagi mereka yang
3
Melihat peredaran narkotika yang semakin meluas hampir ke seluruh
kalangan masyarakat pemerintah pun membuat peraturan tentang narkotika yang
terdapat pada Undang-Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
(UUNarkotika) yang sebelumnya Narkotika diatur dalam Undang-Undang No.22
Tahun 1997.Perubahan signifikan dariundang-undang yang lama
Undang No. 22 Tahun 1997) dengan undang-undang yang baru (Undang-
(Undang-UndangNo.35 Tahun 2009) ialah dibentuknya Badan Narkotika Nasional. Badan
Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Badan Koordinasi Narkotika Nasional
yang dibentuk tahun 1999 dengan pertimbangan bahwalembaga itu sudah tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan.
BNN merupakan lembaga non kementerian. Dasar hukum BNN sebagai
lembaga non kementerian adalah Peraturan Presiden No. 23 Tahun 2010 tentang
Badan Narkotika Nasional. BNN merupakan lembaga penyidik dalam kejahatan
Narkotika dan lembaga ini dibantu oleh pihak kepolisian, hal ini didasarkan pada
Undang-Undang Narkotika yang berperan sebagai penyidik pembantu BNN.
BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab kepada
presiden melalui Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Visi dari BNN dalam
penanganan narkotika adalah “Terwujudnya masyarakat Indonesia bebas
penyalahgunaan dan peredaran gelapNarkotika, Psikotropika dan bahan adiktif
lainnya (Narkoba) tahun 2015”. Bahkan sebagai tindak lanjut dari visi diatas,
dibentuklah badan serupa di tingkat provinsidan kota/kabupaten dimana hal ini
diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk merealisasikaan upaya
4
Berdasarkan latar belakang di atas, meskipun BNN telah lama dibentuk
akan tetapi penyalahgunaan Narkotika semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana Peran BNN dalam
menanggulangi penyalahgunaan Narkotika oleh anak.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
identifikasi masalah yaitu :
1. Jumlah anak yang menggunakan Narkotika tiap tahun semakin
meningkat.
2. Peran pemerintah yang masih kurang dalam menanggulangi
penyalahgunaan Narkotika.
3. Peran Badan Narkotika Nasional yang belum terlihat dalam
menanggulangi penyalahgunaan Narkotika.
4. Banyaknya faktor yang menghambat Badan Narkotika Nasional dalam
menanggulangi penyalahgunaan Narkotika.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam setiap penelitian, agar
penelitian terarah. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil
yang mengambang maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini
ialah:
5
2. Peran Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi Penyalahgunaan
Narkotika Oleh Anak (Study Kasus BNNP Sumatera Utara).
3. Faktor penghambat BNN dalam Menanggulangi Penyalahgunaan
Narkotika oleh Anak.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor penyebab anak menggunakan narkotika?
2. Bagaimana peran BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi
penyalahgunaan Narkotika oleh Anak ?
3. Apa faktor penghambat BNN Provinsi Sumatera Utara dalam
menanggulangi penyalahgunaan Narkotika oleh anak?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor penyebab anak menggunakan Narkotika
2. Untuk mengetahui peran BNN dalam menanggulangi penyalahgunaan
narkotika oleh anak
3. Untuk mengetahui faktor penghambat BNN dalam menanggulangi
6
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah supaya dapat
bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional untuk
menanggulangi penyalahgunaan Narkotika oleh anak.
b. Sebagai bahan informasi bagi Badan Narkotika Nasional untuk
mengetahui faktor penghambat dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anak.
c. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk mengetahui
bahaya dari penyalahgunaan Narkotika.
2. Manfaat teoritis,
a. sebagai penambah ilmu pengetahuan dalam mengembangkan
kreativitas menulis karya ilmiah terkhusus dalam bidang hukum.
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka adapun kesimpulan
dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Anak yang menggunakan narkotika disebabkan beberapa faktor. Pertama,
individu/pribadi anak yang terdiri dari aspek kepribadian dan
kecemasan/depresi. Yang termasuk dalam aspek kepribadian antara lain
kepribadian yang ingin tahu, rasa percaya diri yang kurang dan bisa juga
rasa percaya diri yang terlalu tinggi, masa anak-anak adalah masa bermain
yang pribadinya masih ingin mencoba-coba. Mereka juga ingin merubah
kepribadiannya yaitu mereka yang beranggapan menggunakan narkotika
dapat merubah kepribadian seperti untuk menjadi berani, untuk
menghilangkan rasa malu, cemas, gelisah, sakit hati ataupun frustrasi dan
menjadi tidak kaku dalam pergaulan dan lain-lain. Kedua, faktor sosial
budaya terdiri dari kondisi keluarga dan pengaruh teman. Kondisi keluarga
disini merupakan kondisi yang disharmonis seperti orang tua yang
bercerai, orang tua yang sibuk dan jarang di rumah serta perekonomian
keluarga yang serba berlebihan maupun yang serba kekurangan, kemudian
salah satu orang tua menjadi penjual/pemakai.Ketiga, dasar agama yang
tidak kuat, sebab apabila ditanam sejak kecil akan menjadi perisai bagi diri
anak untuk menolak sesuatu yang merusak ahlak, tetapi anak yang tidak
72
perbuatan kriminal seperti pecandu narkotika, minum-minuman keras dan
lain-lain. Keempat, Pengaruh lingkungan sebab peranan lingkungan sangat
menentukan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia,
apabila masyarakat dalam lingkungan berkepribadian santun dan ramah
dan komunikatif maka pada umumnya anak akan baik, pintar dan cerdas
sehingga tidak mudah terpengaruh dengan perbuatan tercela. Kelima,
faktor ketersediaan zat dimana narkotika sangat mudah didapat dan
biayanya murah. Apabila sudah ketagihan maka anak akan sulit lepas dari
narkotika ini.
2. Peranan BNNP Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan
narkotika oleh anak dapat dilihat dari berbagai program yang telah
dilaksanakan yakni:
a. pencegahan yaitu dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan
kelembaga-lembaga masyarakat, pendidikan dan instansi-instansi
pemerintah lainnya. Tujuannya adalah supaya semua masyarakat
mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkotika, sehingga mampu menjaga dan menghindarkan
anak-anak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkotika tersebut.
b. Pemberantasan/penindakan yaitu dilakukan terutama bagi para
pengedar, bandar dan produsen sehingga jaringan atau sindikat
narkotika inilah yang menjadi sasaran dari upaya penanggulangan
peredaran gelap yang dilakukan oleh BNNP Sumatera Utara.
73
rajia-rajia di tempat hiburan malam serta daerah-daerah yang
dicurigai sangat rawan bagi peredaran gelap narkotika.
c. Penanggulangan yaitu dilakukan dengan adanya rehabilitas. Akan
tetapi BNNP Sumatera Utara belum memiliki tempat untuk
merehabilitasi anak di bawah umur. Apabila ada kasus
penggunanya anak di bawah umum, maka akan dirujuk ke tempat
rehabilitas lainnya seperti Rumah Umi dan Yayasan Caritas PSE.
Peran BNN dalam hal ini adalah sebagai fasilitator. Sehingga peran
BNN sebagai salah satu tempat untuk rehabilitasi belum dapat
terwujud sebagaimana yang tercantum dalam UU No 35 Tahun
2009.
3. Dalam melaksanakan peranannya BNNP Sumatera Utara menghadapi
berbagai tantangan/hambatan diantaranya adalah fasilitas untuk
rehabilitasi anak belum terpenuhi artinya BNNP Sumatera Utara tidak
menerima anak untuk di rehab. BNNP Sumut hanya sebagai fasilitator
bagi anak yang menjadi pengguna narkotika. Hambatan selanjutnya adalah
kepedulian masyarakat masih kurang artinya bahwa pada kenyataannya
bahwa saat ini manusia tidak lagi memiliki rasa simpati dan empati
terhadap orang lain. Masyarakat tidak peduli akan apa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya. Ketika pun melihat anak-anak menggunakan
narkotika, lebih memilih untuk diam, tidak berbuat apa-apa. Budaya
keluarga artinya Karena masih tersimpan dibenak orang tuan bahwa anak
74
dilaporkan ke BNN atau tempat rehabilitas lainnya. Orang tua lebih
memilih perawatan medis atapun terapi lainnya dan takut melapor karena
malas berhadapan dengan hukum.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Meningkatnya peredaran narkotika di kalangan anak sebagai generasi
penerus bangsa, maka pemerintah sekiranya dapat memberantas peredaran
narkotika dikalangan masyarakat, tidak terlepas juga dari peran serta
masyarakat yang sangat penting dalam memberikan motivasi dan
mengurangi penyalahgunaan narkotika tersebut. Dan untuk mengurangi
faktor penyebab anak menggunakan narkotika, ada baiknya anak dibina
sejak usia dini supaya dibekali dengan dasar agama yang kuat, pribadi
anak dapat dibina dalam keluarga sehingga kemungkinan-kemungkinan
penyalahgunaan narkotika dapat dihindarkan
2. Peran BNN supaya lebih ditingkatkan lagi khususnya bagi
penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anak, secara khusus untuk
proses rehabilitasi supaya dapat dilaksanakan dalam BNNP Sumatera
Utara. Peran dari setiap pihak juga sangat dibutuhkan. Harapannya semua
pihak dapat bekerjasama untuk membrantas penyalahgunaan narkotika ini,
karena sangat miris melihat anak-anak yang nantinya akan menjadi
generasi penerus bangsa Indonesia terjerumus ke dalam penyalahgunaan
75
3. Mengenai hambatan BNNP Sumatera Utara dalam melaksanakan
perannya perlunya tambahan sarana dan prasana oleh pemerintah kepada
pihak BNNP Sumuatera Utara untuk dapat melaksanakan perannya secara
khusus untuk rehabilitasi anak. Untuk mengurangi hambatan-hambatan
tersebut, ada baiknya kerjasama yang baik antar pemerintah dalam
76
Daftar Pustaka
A. Buku
Adi Kusno, 2009. Kebijakan Kriminal dalam Penanggulangan Tindak Pidana
Narkotika Oleh Anak. Malang : UMM Press.
Afiatin Tina, 2008. Pencegaha Penyalahangunaan Narkoba. yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar Saifuddin, 2005. Metode Pelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harlina Lidya, 2008. Belajar Hidup Bertanggungjawab Menangkal Narkoba dan
Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.
Hasan Maulana, 2000. Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak.
Jakarta: Gramedia.
Kaligis, 2007. Narkoba dan Peradilannya Di Indonesia: Reformasi Hukum
Pidana Melalui Perundangan dan Peradilan. Bandung: PT Alumni.
Muhtaj Majda, 2009. Dimensi dimensi HAM: Mengurai Ekonomi, Sosial dan
Budaya. Jakarta : Rajawali Pers.
Siswanto, 2012. Politik Hukum Dalam Undang – Undang Narkotika. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sunarso Siswantoro, 2004. Penegakan Hukum Psikotropika. Jakarta: Grafindo
77
Supramono Gatot, 2004. Hukum Narkoba Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Tanjung Mastar, 2004. Kenali Kejahatan Narkoba HIV – AIDS. Jakarta: Lembaga Terpadu Permasyarakatan Anti Narkoba.
Tumpa Harifin, 2011. Komentar dan Pembahasan Undang – Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Jakarta: Sinar Grafika.
Umar Husein, 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Grafindo.
B. Jurnal
Dwi Made. 2015. Tesis. Kewenangan Penyidikan Badan Narkotika Nasional
(BNN) Terhadap Pengedar Narkotika New Psychoactive Substances.
Hartono Bambang, 2012. Implementasi Kebijakan POLRI terhadap Pelaku
Pengguna Shabu-shabu di bawah 1 Gram (Studi pada Wilayah Hukum
Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung). Jurnal Hukum. Vol 28, No. 2.
Halaman: 864-865.
Heningsih Rina, 2015. Peran Badan Narkotika Nasional (Bnn) Dalam
Penanggulangan Narkotika Di Kota Samarinda. eJournal Ilmu
Pemerintahan, 3 (1). Halaman: 139 -152.
Santo Budi, 2008. Analisis Kriminologi dan Yuridis terhadap Penyalahgunaan
Narkotika yang dilakukan oleh anak. Skripsi: USU Repository.
Santoso Topo, 2000. Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja : Suatu
Perspektif. Jurnal Kriminologi Indonesia. Volume 1 No. I September
78
C. Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Perpres Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional.