KONSTRUKSI KURIKULUM BERBASIS TAUHID
DI HOMESCHOOLING GROUP SD KHOIRU UMMAH 20 MALANG
SKRIPSI
Oleh:
AGUS ALIP MUKHAROM
NIM. 09110048
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang, dan diterima untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada tanggal: 29 Oktober 2014
Dewan Penguji
1. Prof. Dr. Tobroni, M.Si
2. Drs. Khozin, M.Si
3. Dr. Nur Hakim, M.Ag
4. Drs. Agus Purwadi, M.Si
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
Mengesahkan,
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Agus Alip Mukharom
NIM : 09110048
Tempat/tgl. Lahir : Bojonegoro, 20 Agustus 1990
Fak/jurusan : Agama Islam/Tarbiyah
Menyatakan bahwa Tugas Akhir/Skripsi dengan judul:
“Konstruksi Kurikulum Berbasis Tauhid Di Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 20 Malang”
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Malang, 16 Juli 2014
Mahasiswa Ybs,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan nikmat berupa kesehatan, kesempatan dan kemantapan hati. Dengan
rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang. Shalawat serta salam semoga tetap selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah mengentaskan manusia
dari jalan yang sesat menuju jalan yang lurus.
Dalam setiap kegiatan ada harapan-harapan yang ingin dicapai, tetapi
semua itu pasti ada hambatan dan rintangan yang menghalanginya. Begitu pula
dalam penyelesaian skripsi ini yang pada pelaksanaannya penulis banyak
mengalami kendala, di antaranya kesulitan dalam menentukan ide penelitian,
menemukan masalah, menyusun kata-kata, mengatur waktu bimbingan dan
penelitian, mencari literatur dan lain sebagainya. Hal ini kadang menjadikan
penulis malas untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Namun, Alhamdulillah atas
ridha Allah Swt semua hal itu dapat terlewati. Untuk itu, peneliti ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta, Latip dan Sri Hanti yang telah mendukung penulis
baik secara materi maupun doa yang tiada henti, sehingga penulis mampu
2. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah
malang, dan Pembantu Rektor I, II dan III yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. Dr. Tobroni, M.Si dan Drs. Khozin, M.Si yang dengan rasa sabar dan
kasih sayang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis sadar bahwa di tengah kesibukan beliau berdua masih menyempatkan
waktu untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Drs. Faridi, M.Si selaku dekan, penulis sampaikan banyak terima kasih atas
motivasi dan dukungannya. Serta kepada Pembantu Dekan I Drs, H.N. Taufiq,
M.Ag, Pembantu Dekan II, saiful amien, M.Pd, Pembantu Dekan III, Drs. M.
Sarif, M.Ag dan para dosen.
5. Segenap civitas akademika FAI UMM, khususnya pada segenap staf pengajar
Tarbiyah yang telah membukakan cakrawala keilmuan yang luas kepada
penulis. Hanya rasa terima kasih serta doa yang dapat penulis sampaikan agar
beliau sekalian senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah Swt supaya dapat
mencetak generasi-generasi muslim yang unggul.
6. Keluarga besar Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 20 Malang,
Ustadzah Halimah (al-marhumah), Ustadz Abdullah, Ustadzah Fitriana,
Ustadz Sigit, Ustadz Mahrus, Ustadz ulum, Ustadzah Hartini serta karyawan
7. Semua kawan di PPUT, Ginanjar, kang Malik, Ustad Fahdi, Firman, Yusuf,
Sholin, Yahya, Toriq, Ubed, Dedy, Imam Syafi’i, Sholeh, Juned, Faqih, Huda, Basir, Azhari, Nabawi, Sofyan yang banyak mengisi hari-hari penulis.
8. Semua kawan di Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 yang telah bersama-sama
dalam menimba dan memperluas ilmu saat-saat kuliah.
9. Kawan-kawan di IMM, Alif, Bestari yang telah memberikan banyak ilmu baik
tentang softskill, jurnalistik maupun manajerial organisasi.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan semoga penulis dapat
menulis karya ilmiah selanjutnya.
Malang, 16 Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
SURAT PERNYATAAN ... vii
ABSTRAKSI ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Istilah ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konstruksi Kurikulum Pendidikan Islam 1. Pengertian Kurikulum ... 10
2. Asas Kurikulum ... 11
3. Komponen kurikulum ... 15
4. Jenis Kurikulum ... 20
5. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam ... 21
6. Isi Kurikulum Pendidikan Islam ... 22
B. Tauhid Sebagai Basis Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam 1. Pengertian Tauhid ... 26
2. Paradigma Tauhid ... 27
3. Tauhid Sebagai Paradigma Keilmuan ... 29
4. Tauhid Sebagai Paradigma Pendidikan ... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 43
B. Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian ... 44
C. Sumber Data ... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ... 46
E. Teknik Penyajian Data ... 47
F. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi 1. Sejarah Singkat dan Latar Belakang Berdirinya Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 20 Malang ... 49
2. Visi dan Misi ... 51
3. Tujuan ... 52
4. Profil Lulusan ... 52
5. Struktur Organisasi ... 53
6. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ... 54
7. Sarana dan Prasana ... 56
B. Konstruksi Kurikulum Berbasis Tauhid di Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 20 Malang 1. Dasar-dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Berbasis Tauhid ... 58
a. Latar belakang pengembangan kurikulum ... 58
b. Landasan filosofis kurikulum ... 61
c. Konsep kurikulum ... 65
2. Muatan Kurikulum Berbasis Tauhid ... 70
a. Struktur Kurikulum ... 70
b. Filosofi Struktur Kurikulum ... 71
c. Perumusan Nilai-Nilai Tauhid Pada Kurikulum ... 75
3. Implementasi Kurikulum Berbasis Tauhid Di Homeschooling Group SD Khoiru Ummah 20 Malang ... 76
a. Sistem Pendidikan ... 76
b. Proses Pembelajaran ... 80
c. Evaluasi ... 96
d. Buku Pedoman ... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 99
B. SARAN ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 104
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh RPP
Lampiran 2. Contoh Silabus
Lampiran 3. Contoh modul pembelajaran
Lampiran 4. Contoh buku kegiatan harian siswa (KHS)
Lampiran 5. Contoh buku laporan hasil belajar
Lampiran 6. Buku profil HSG Khoiru Ummah
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakkir. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Al-Faruqi, Ismail Raji. (1984) Islamization of knowledge: General Principles and Workplan, terj. Anas Mahyuddin. Washington D.C.)
Al-Syaibani, Omar Mohammad al-Toumy. (1983). Falsatut tarbiyyah al islamiyah, Jakarta: Bulan Bintang, terjemah oleh Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam
Arifin, Zainal. (2011). Komponen dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Asmani, Jamal Ma’mur. (2012). Buku Pintar Homeschooling. Yogyakarta: FlashBooks.
Asmuni, Yusran. (1993). Ilmu Tauhid. Jakarta: Rajawali Pers.
Barizi, Ahmad. (2011). Pendidikan Integratif: Akar Tradisi & Integrasi Keilmuwan Pendidikan Islam. Malang: UIN-MALIKI Press.
Bungin, Burhan. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Dakir, (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2008). Managemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Idi, Abdullah. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Jalaluddin & Usman Said. (1999). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus Versi Online/Daring (Dalam Jaringan) diakses pada tanggal 21 November 2013 dari http://kbbi.web.id/.
Kartanegara, Mulyadhi. (2005). Integrasi Ilmu Sebuah Rekonstruksi Holistik. Jakarta: Arasy PT Mizan Pustaka.
Kompas. (2007). Homeschooling Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Kuntowidjoyo. (1993). Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan
Kurniasih, Imas. (2009). Homeschooling: Bersekolah di Rumah, Kenapa Tidak? Yogyakarta: PT Cakrawala.
Mas’ud, Abdurrahman. (2002). Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik. Yogyakarta: Gama Media.
Muhtadi, Ali. Pendidikan dan Pembelajaran di Rumah (Homeschooling) Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis, diakses pada tanggal 07 Agustus 2013 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/11.%20Pendidikan%2 0dan%20pembelajaran%20di%20sekolah%20rumah%20%28home%20s chooling%29-tinjauan%20teoritis%20dan%20praktis.pdf
Muliawan, Jasa Ungguh. (2005). Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. ( 2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Peter Salim, Yenny Salim. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry. (2001) Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola
Putra, Agus Suhartono. Perubahan Kurikulum, diakses pada 26 Oktober 2013 dari http://lilisdisdik.wordpress.com/2012/10/30/perubahan-kurikulum/
Raharjo, M. Dawam.(1993). Intelektual inteligensia dan perilaku politik bangsa. Bandung: Mizan
Reksatmodjo, Tedjo Narsoyo. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana.
Santoso, Satmoko Budi. (2010). Sekolah Alternatif Mengapa Tidak?. Yogyakarta: Diva Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana S. (2008). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumardiono. (2007). Homeschooling: A Leap For Better Learning. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tafsir, Ahmad. (2007). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad (2008). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Team Pustaka Phoenix. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tobroni. (2010). The Spiritual Leadership: Pengefektifan Organisasi Nobel Industry Melalui Prinsip-prinsip Spiritual Etis. Malang: UMM Press.
Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan nasional. (pdf)
Yamin, Moh. (2012). Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Yogyakarta: Diva Press.
Zainuddin. (1992). Ilmu Tauhid Lengkap. Jakarta: PT Rineka Cipta.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak hanya terbatas belajar di sekolah. Demikian pula,
sistem pendidikan tidak hanya ada dalam bentuk formal sebagaimana yang
dikenal dan berkembang di masyarakat. Ada bentuk-bentuk pendidikan lain
yang dikenal dan diakui dalam sistem pendidikan nasional yang berlaku di
Indonesia.1 Sistem pendidikan nasional mengakui ada tiga bentuk pendidikan,
yakni pendidikan formal, nonformal dan informal. Sebagaimana telah
disebutkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang berbunyi:
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.2 Jalur Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.3
Salah satu bentuk pendidikan informal yang saat ini berkembang ialah
homeschooling, yakni pendidikan yang menggunakan rumah sebagai basis
pendidikannya. Model pendidikan ini dibentuk untuk memberikan pelayanan
yang lebih khusus terhadap peserta didik. Tujuannya ialah agar peserta didik
1
Sumardiono, Homeschooling: A Leap For Better Learning (Jakarta: 2007), hal. 54
2 dapat belajar lebih nyaman, fokus dan menyenangkan. Selain itu, pendidikan
ini juga dirancang untuk memberikan peluang bagi peserta didik agar dapat
mengembangkan bakat, kreativitas, kemandirian dan karakternya dengan
lebih leluasa.4
Istilah homeschooling berasal dari bahasa inggris yang berarti sekolah
rumah. homeschooling pertama kali muncul dan berkembang di Amerika
Serikat. Homeschooling juga dikenal dengan home education, home-based
learning atau sekolah mandiri. 5 Pengertian umum homescchooling ialah
model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung
jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dengan menggunakan rumah
sebagai basis pendidikan. Memilih bertanggung jawab yakni orang tua
terlibat penuh dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai dari penentuan arah
dan tujuan pendidikan, nilai-nilai (value), kecerdasan dan keterampilan,
kurikulum dan materi pelajaran hingga metode dan praktek belajar.6
Perkembangan homeschooling saat ini telah marak di Indonesia.
bahkan, akses mengenai homeschooling pun juga semakin terbuka. Hal ini
ditunjukkan dari praktisi homeschooling yang terus mengalami peningkatan.
Republika Online mencatat bahwa pada tahun 2007 saja ada sekitar
1000-1500 siswa homeschooling di Indonesia.7 Ini menunjukkan homeschooling
banyak diminati di Indonesia.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang tujuannya untuk
mengembangkan potensi diri siswa secara aktif serta memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta
4
Ali Muhtadi, Pendidikan dan Pembelajaran di Rumah (Homeschooling) Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis hal. 4 pdf
5
Imas Kurniasih, Homeschooling: Bersekolah di Rumah, Kenapa Tidak? (Yogyakarta: 2009), hal. 9
6
3 keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Untuk meningkatkan
kualitas pendidikan maka dibutuhkan seperangkat pembelajaran yang dapat
mengatur proses pembelajaran. Seperangkat pembelajaran tersebut biasa
disebut kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat isi yang dijadikan sebagai
acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun
penyelenggara, khususnya guru dan kepala sekolah untuk menjalankan proses
pembelajaran.8
Selama ini kurikulum di Indonesia (di lembaga formal) telah
mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Perubahan itu dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik dari segi ekonomi, politik, budaya maupun
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.9 Secara berurutan kurikulum
itu berubah mulai tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun
1975, tahun 1984, tahun 1994 dan tahun 2004, serta yang terbaru ialah
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.10
Jika ditilik pada penerapan kurikulumnya, homeschooling berbeda
dengan sekolah-sekolah formal. Jika pada sekolah formal diterapkan
kurikulum sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pusat (Depdiknas dan
Depag), maka kurilum pada homeschooling dapat dibentuk sendiri sesuai
kebutuhan. Misalnya saja, kurikulum yang diterapkan di Homeschooling
Group SD Khoiru Ummah Malang. Meski lembaga ini berstatus sebagai
7 Jamal Ma’mur Asmani, Buku Pintar Homeschooling (Yogyakarta: 2012), hal. 98 8
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: 2007), hal. 4
9
4 lembaga non formal (bukan informal), akan tetapi menerapkan kurikulum
yang berbeda dengan kurikulum pada umumnya (yang ditentukan oleh Pusat).
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 24 September 2013
terhadap Kepala Homeschooling Group (HSG) Khoiru Ummah 20 Malang,
diperoleh hasil bahwa kurikulum yang diterapkan di lembaga tersebut ialah
Kurikulum Berbasis Tauhid. Kurikulum Berbasis Tauhid ialah kurikulum
yang disajikan dengan konsep berbeda dari kurikulum pada umumnya.
tersebut penerapannya berbeda dengan kurikulum pada umumnya. Perbedaan
tersebut terletak pada ide dasar yang diusung, impelementasinya dan
evaluasinya.
Tauhid merupakan konsep pemikiran yang pada prinsipnya harus
dijadikan standar bagi berjalannya aktivitas manusia, utamanya dalam dunia
pendidikan. Akan tetapi, selama ini tauhid hanya dijadikan sebagai
pengetahuan yang terpisah dari aktivitas tersebut. Pada akhirnya, muncullah
berbagai fenomena seperti maraknya pergaulan atau seks bebas, tawuran,
rokok, penggunaan obat-obat terlarang dan sebagainya.11
Berangkat dari pola pikir itulah maka HSG Khoiru Ummah
berkeinginan kuat untuk menerapkan kurikulum yang berbeda dari kurikulum
pada umumnya, yakni Kurikulum Berbasis Tauhid. Diharapkan dengan
diterapkannya kurikulum berbasis tauhid tersebut akan dapat mengatasi
10
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru (Bandung: 2013), hal. 111
11
5 persoalan tersebut. Sebab, kurikulum berbasis tauhid mencoba untuk
mengintegrasikan konsep tauhid ke dalam kurikulum. Dengan begitu, harapan
selanjutnya ialah akan terbentuk produk manusia yang cerdas dan takwa
karena selalu bersinggungan dengan konsep tauhid yang berusaha untuk
didekatkan dengan rangkaian kegiatan sehari-hari dalam proses
pendidikannya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, menarik
kiranya jika selanjutnya dilakukan penelitian terhadap Kurikulum Berbasis
Tauhid yang diterapkan di HSG SD Khoiru Ummah 20 Malang. Alasannya,
jika memang kurikulum tersebut berbeda secara ide, impelementasi dan
evaluasinya, maka pantas kiranya pula untuk dicari mengenai ide dasar atau
dasar pemikiran berikut pelaksanaan dan evaluasinya yang menjadikannya
berbeda dengan konsep kurikulum yang diterapkan pada umumnya. Oleh
karena itu, tepat untuk dilakukan penelitian dengan mengambil judul
“Konstruksi Kurikulum Berbasis Tauhid di HSG SD Khoiru Ummah 20
Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
beberapa permasalahan yang perlu dijawab dalam penelitian ini ialah:
1. Apa dasar-dasar pemikiran HSG SD Khoiru Ummah 20 Malang
6 2. Apa saja muatan Kurikulum Berbasis Tauhid di HSG SD Khoiru Ummah
20 Malang?
3. Bagaimana implementasi Kurikulum Berbasis Tauhid di HSG SD Khoiru
Ummah 20 Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian bertujuan:
1. Mendeskripsikan dasar-dasar pemikiran HSG SD Khoiru Ummah 20
Malang dalam mengembangkan Kurikulum Berbasis Tauhid
2. Mendeskripsikan muatan Kurikulum Berbasis Tauhid di HSG SD Khoiru
Ummah 20 Malang
3. Mendeskripsikan implementasi Kurikulum Berbasis Tauhid di HSG SD
Khoiru Ummah 20 Malang
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun
manfaat tersebut ialah sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan sumbangan bagi
pengembangan keilmuan baik di bidang pendidikan secara umum
maupun di bidang kurikulum secara khusus.
2. Secara praktis,
a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai
model atau konstruksi kurikulum yang sedang dikembangkan, yakni
Kurikulum Berbasis Tauhid yang ada di HSG SD Khoiru Ummah 20
7 b. Bagi lembaga yang diteliti, penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam merumuskan, memperbaiki atau memperbarui
kurikulum, baik pada manajemennya maupun pada isisnya. Selain
itu, penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru
dalam mendesain pembelajarannya di kelas.
c. Bagi lembaga pendidikan lain, penelitian ini dapat rujukan dalam
mengembangkan model kurikulum berbasis tauhid.
E. Batasan Istilah
1. Konstruksi Kurikulum
Konstruksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan sebagai rancangan, susunan (tata letak) atau model.12
Sementara, kurikulum dalam Kamus Ilmiah Populer diartikan sebagai
rencana pelajaran.13 Apabila keduanya digabung maka memiliki arti,
rancangan, susunan atau model rencana pelajaran. Namun, untuk
memudahkan, maka penyebutannya disederhanakan menjadi rancangan,
susunan atau model kurikulum.
Adapun Konstruksi kurikulum yang dimaksud dalam penelitian ini
ialah rancangan, susunan atau model kurikulum Berbasis Tauhid yang
ada di HSG SD Khoiru Ummah 20 Malang.
12
8 2. Berbasis Tauhid
Berbasis Tauhid adalah gabungan dari dua kata, “berbasis” dan “tauhid”. Kata “berbasis” dalam KBBI Online diartikan asas atau dasar. Sedangkan, kata “tauhid” diartikan dengan keesaan Allah atau kuat
kepercayaannya bahwa Allah hanya satu.14 Apabila keduanya digabung
maka memiliki arti berasas atau berdasar atas keesaan Allah. Agar lebih
mudah, maka penyebutannya diganti dengan bersandar atau berdasar
pada tauhid.
F. Sistematika Penulisan
- BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan merupakan bab yang ditulis untuk menyampaikan
maksud dan tujuan dilaksanakannya penelitian. Dalam bab ini dijelaskan
mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
- BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab kajian pustaka ialah bab yang membahas tentang tinjauan pustaka
yang terkait dengan judul penelitian. Adapun yang dibahas dalam bab ini
ialah tentang konsep kurikulum dan konsep tauhid yang dihubungkan
dengan konsep keilmuan, pendidikan dan kurikulum.
- BAB III METODE PENELITIAN
13
Pius A Partanto & M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: 2001), hal. 390
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus Versi Online/Daring (Dalam Jaringan)
9 Pada bab ini membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi
penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data
dan teknik analisis data sebagai sebuah metode dalam penelitian.
- BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang penyajian data hasil penelitian yang diperoleh
selama proses penelitian.
- BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan paparan kesimpulan dari data hasil penelitian dan