• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA (Studi pada karyawan operator PLTA Selorejo Ngantang – Mal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA (Studi pada karyawan operator PLTA Selorejo Ngantang – Mal"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DENGAN MOTIVASI KERJA

(Studi pada karyawan operator PLTA Selorejo Ngantang

Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:

Ika Sulistyo Reni 05810200

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirrobbil ’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, bimbingan serta hidayah-Nya. Shalawat dan salam selalu tercurah

pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut

jejak langkah beliau sampai hari akhir nanti. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi terhadap Efektivitas Komunikasi

Interpersonal dengan Motivasi Kerja (Studi pada Karyawan Operator PLTA

Selorejo Ngantang – Malang)” ini.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan

Program Sarjana Psikologi (S1). Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak - pihak

yang ikut terlibat membantu. Pada kesempatan ini, ijinkan penulis untuk menyatakan rasa

terima kasih yang terdalam atas segala bantuan yang telah diberikan baik secara langsung

maupun tidak langsung sehingga karya ini bisa terselesaikan. Sebagai pribadi yang

memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak. Dan penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I yang dengan sabar membimbing

dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ini.

2. Hudaniah, M.Si, dan Zakarija Achmat, M.Si selaku pembimbing I dan II yang dengan

sabar dan bijaksana memberikan bimbingan, arahan dan masukan, serta nasehat yang

membangun dari awal hingga akhir.

3. Yudi Suharsono, M. Si, selaku wali dosen kelas D angkatan 2005, terima kasih atas

nasihat dan arahannya.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi untuk semua ilmu yang diberikan, serta segenap Staf

TU, yang membantu memperlancar terselesaikannya karya ini.

5. Yang tercinta Ibu dan Bapak ku, terimakasih atas doa yang tak pernah henti terucap,

untuk kesabaran yang tak pernah habis dan untuk semangat yang tak pernah putus

untukku. Skripsi ini kupersembahkan untuk kalian.

6. Suamiku Agung Setyono, terimakasih untuk setiap tawa yang kau beri, dan rasa

(6)

7. Bapak dan Ibu mertuaku, terimakasih atas doa dan motivasinya.

8. Adikku Ines Purpita Rani terimakasih atas bantuan dan dukungannya sehingga aku

mampu melewati masa – masa sulit dalam hidupku.

9. Keluarga Kauman, Emak, Bu Ninil, Mbak Andri dan Raditya terimakasih atas

kesediaannya menerima dan menjagaku selama ini, memberi keceriaan dan

kebahagiaan di tengah keluarga kecilku.

10.Umi Ameliani dan segenap warga Amelia Education, kalian keluarga dan tempat

baruku menuntut ilmu. Terimakasih atas diskusi – diskusinya dan semua pelajaran

tentang kehidupan yang tidak kudapatkan dimanapun.

11.Keluarga Batu dan Ngoro, pak dhe – bu dhe, pak lek – bu lek, om – tante, dan

sepupuku semuanya terimakasih atas semangat dan dorongan yang diberikan selama

ini.

12.Semang Family, Mbak Ambar, Mbak Shofi, Ana dan Didi, terimakasih atas

persahabatannya. Kalian sahabat – sahabat terbaik yang pernah aku miliki yang selalu

menerimaku apapun keadaaanku.

13. Semua teman-teman baikku, Mami (Dian), Lala, Papah (Sandi), Cristian, Esty, terima

kasih atas masa – masa indah yang pernah terukir antara kita.

14. Teman-temanku kelas D khususnya dan seluruh anak psikologi angkatan 2005.

15.Semua pihak yang belum disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan

dukungannya.

16.Yang terakhir, untuk malaikat kecilku “Juna Arya Sakha Kusuma”, hadirmu adalah

keajaiban, memilikimu adalah anugrah terindah, sumber semangat dan kebahagiaanku,

inspirasi hidupku, kaulah segalanya. Kita akan lalui hari – hari indah bersama hingga

kelak kau dewasa nanti.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik

dan saran demi perbaikkan karya tulis ini sangat penulis harapkan. Meski demikian,

penulis berharap semmoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dan

pembaca pada umumnya.

Wassalaamu’alakum warohmatullah wabarokaatuh

(7)

DAFTAR ISI

1.Pengertian Motivasi Kerja ... 10

2. Teori Motivasi ... 11

3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 13

4. Asas – Asas Motivasi Kerja... 14

5. Tujuan Pemberian Motivasi Kerja ... 16

6. Ciri – Ciri Orang yang Mempunyai Motivasi Kerja Tinggi ... 16

B. Persepsi . ... 17

1. Pengertian Persepsi ... 17

2. Jenis Persepsi ... 18

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Persepsi ... 18

4. Proses Terjadinya Persepsi ... 19

C. Efektivitas Komunikasi Interpersonal ... ... 20

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ... 20

2. Fungsi Komunikasi Interpersonal ... 22

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal ... 23

(8)

5. Komunikasi Interpersonal yang Efektif ... 26

D. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja ... ... 28

E. Kerangka Berpikir ... 30

F. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Rancangan Penelitian ... 32

B. Variabel Penelitian ... 33

C. Definisi Operasional ... 33

D. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 34

E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 35

F. Prosedur Penelitian ... 40

G. Validitas Dan Reliabilitas ... 41

1. Validitas ... 41

2. Reliabilitas ... 44

H. Metode Analisis Data ... 47

BAB IV PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Data ... 49

B. Analisa Data ... 51

C. Pembahasan ... 53

BAB V PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Kerja ... 37

Tabel 2 Blue Print Skala Motivasi Kerja setelah Try Out ... 38

Tabel 3 Blue Print Skala Persepsi terhadap Efektivitas

Komunikasi Interpersonal... 39

Tabel 4 Blue Print Skala Persepsi terhadap Efektivitas

Komunikasi Interpersonal setelah Try Out... ... 40

Tabel 5 Uji Validitas Skala Motivasi Kerja... ... 43

Tabel 6 Uji Validitas Skala Persepsi terhadap Efektivitas

Komunikasi Interpersonal ... 44

Tabel 7 Analisis Reliabilitas Skala Motivasi Kerja ... 46

Tabel 8 Analisis Reliabilitas Skala Persepsi terhadap

Efektivitas Komunikasi Interpersonal... ... 46

Tabel 9 Analisis Reliabilitas Keseluruhan... 47

Tabel 10 Distribusi Frekwensi Kelompok pada Skala Persepsi

Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal ... 50

Tabel 11 Distribusi Frekwensi Kelompok pada Skala Motivasi Kerja ... 51

Tabel 12 Analisis Korelasi Antara Persepsi terhadap Efektivitas Komunikasi

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala ... 63

Lampiran 2 Data Try Out Skala Persepsi terhadap Efektivitas Komunikasi

Interpersonal ... 72

Lampiran 3 Data Try Out Skala Motivasi Kerja ... 74

Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi terhadap Efektivitas

Komunikasi Interpersonal... 76

Lampiran 5 Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Kerja... ... 87

Lampiran 6 Data penelitian Skala Persepsi terhadap Efektivitas

Komunikasi Interpersonal ... 97

Lampiran 7 Data Penelitian Skala Motivasi Kerja ... 99

Lampiran 8 Korelasi Skala Persepsi terhadap Efektivitas Komunikasi

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdilah. 2008. Pengaruh Motivasi terhadap Semangat Kerja Karyawan pada CV. Yuwana Karya Surabaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Anoraga, P. 1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Amelia. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Tetap Unit

Sarana Produksi Pakan Ternak pada Koperasi “SAE” Pujon. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Arif H. 2003. Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Tingkat Disiplin Kerja Karyawan (Study pada Bagian Produksi PT.Polowijo Gosari Group-Gresik). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Azwar, Syaifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2006. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Davis dan John, W. Newstrom. 1985. Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Devito, J. A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional Books.

Effendi, O. U. 2003. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gibson, dkk. 1996. Organisasi Perilaku Struktur Proses Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Binarupsa Aksara.

Gunaksari. 2010. Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Study pada Karyawan Yayasan Cinta Anak Bangsa Jakarta). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Hageman, G. 1993. Motivasi Dan Pembinaan Organisasi. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Handarini. 2005. Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja pada Karyawan PT.PLN (PERSERO) Area Pelayanan dan Jaringan di Pamekasan – Madura. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hariyanto. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tenun Pelangi Lawang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

(12)

Jewell, L. dan Siegal, M. 1998. Psikologi Industri Dan Organisasi Modern. Jakarta: PT. Arcan.

Kerlinger, Fred. N. 2000. Asas – asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM Press.

Krisdianto. 2005. Hubungan Motivasi Kerja dengan Pendapatan Karyawan pada Bagian Produksi di PG. Padjarakan Probolinggo. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Leavit, Harold. J. 1997. Psikologi Manajemen Sebuah Pengantar Bagi Individu Dan Kelompok Didalam Organisasi Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Mangkunegara, A.A.P. 1993. Psikologi Perusahaan. Bandung: PT. Trigenda Karya.

Mulyana, D. 2000. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan.

Bandung: Rosdakarya.

Pareek, U. 1991. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Pratikto, R. 1998. Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung: Remadja Karya.

Rahmat, J. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi Edisi Lengkap. Indeks Kelompok Gramedia.

Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen. Indeks Kelompok Gramedia.

Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Suryani. 2009. Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Gairah Kerja Karyawan (Study pada karyawan PO. Gunung Harta Malang). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Thoha, M. 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Grafindo Persada.

Trenholm, S. 1986. Human Communication Theory. New Jersey: Precentice Hall.

Umar, H. 2001. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Wachjowisumidjo. 1987. Kepemimpinan Dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.

(13)

Windarti, N. K. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. On-line:http//www.ut.ac.id/01-supp/FISIP/SKOM4101/page5,html.

Yulianto. 2008. Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada CV. Mavindo Kalimantan Tengah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hampir setiap organisasi bisnis menyatakan bahwa “manusia adalah aset terpenting

bagi perusahaan”. Secara eksplisit hal itu menghargai para sumberdaya manusia yang

dimiliki oleh perusahaan, namun dalam kenyataannya seringkali bertentangan. Misalnya,

sumberdaya manusia hanya dipandang sebagai unsur produksi yang tidak ada bedanya

dengan unsur lainnya, hal ini tentunya kurang manusiawi. Di sisi lain, masih banyak

terdapat perusahaan yang menerapkan sistem upah, iklim kerja dan kepemimpinan yang

kurang kondusif. Namun, terlepas dari hal – hal tersebut, secara umum manusia dan

potensinya merupakan elemen utama dari keberhasilan suatu bisnis. Tinggal bagaimana

sumberdaya manusia berupa tingkat etos kerja, pendidikan, ketrampilan, pengetahuan,

emosi, kejujuran, kesehatan, pengalaman, dan kepemimpinan dapat dioptimalisasikan.

Salah satu hal yang perlu di jaga untuk kestabilan kerja di perusahaan adalah

motivasi kerja karyawan. Motivasi ini menjadi hal yang begitu penting karena tanpa

adanya motivasi yang tinggi maka tidak akan tercipta kegairahan kerja dan semangat kerja

yang tinggi.

Locke (Jewell, 1998:36) berpendapat bahwa motivasi kerja adalah orang bisa

menentukan bagi dirinya sendiri untuk tujuan yang lebih tinggi (atau menerima tujuan

yang ditetapkan oleh orang lain) akan mengeluarkan usaha yang lebih dan berprestasi yang

lebih baik. Hai ini tentunya akan menguntungkan perusahaan ketika memiliki karyawan

dengan kemauan dan dorongan kuat untuk bekerja, maka tujuan perusahaan pun akan lebih

(15)

2 Hal ini didukung juga oleh Hasibuan (2002:295) yang mengatakan hubungan antara

motivasi kerja dengan prestasi kerja bukanlah hal yang sederhana, memang pada umumnya

terdapat korelasi positif antara keduanya. Terlepas dari faktor – faktor apa yang dijadikan

sebagai alat ukur motivasi kerja tersebut, tetap penting untuk mengusahakan agar terdapat

korelasi positif antara motivasi dan prestasi kerja karyawan. Melalui pernyataan di atas

memberikan pengertian bahwa menjadikan motivasi kerja untuk memacu prestasi kerja

yang lebih baik adalah hal yang penting meskipun disadari hal itu tidaklah mudah.

Penelitian oleh Amelia (2011:86) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap

Prestasi Kerja Karyawan Tetap Unit Sarana Produksi Pakan Ternak pada Koperasi “SAE”

Pujon” berdasarkan uji statistic maupun kondisi empiric pada perusahaan diketahui bahwa

motivasi merupakan faktor yang menentukan prestasi kerja karyawan, dimana hasil

multiple R (korelasi berganda) sebesar 884 dan mempunyai pengaruh dengan koefisien

determinasi 0,781 yang artinya kontribusi pengaruhnya sebesar 78,1% sedangkan sisanya

21,9% dipengaruhi faktor – faktor lain. Selanjutnya setelah dilanjutkan dengan uji t,

variabel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

Tidak hanya berpengaruh terhadap prestasi,tetapi motivasi juga berpengaruh

terhadap poduktivitas kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hariyanto (2006:76) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tenun Pelangi Lawang (Kajian Teori

Motivasi Herzberg) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari 101 karyawan

perusahaan Tenun Pelangi Lawang didapatkan hasil perhitungan r2 parsial yang

menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsic mempunyai pengaruh yang lebih kuat yaitu

57% terhadap produktivitas karyawannya.

Penelitian lainnya oleh Abdilah (2008:76) dengan judul “Pengaruh Motivasi

(16)

3 penelitian menunjukkann nilai koefisien regresi positif dapat diartikan variabel

independent mempunyai pengaruh yang positif terhadap semangat kerja, artinya apabila

motivasi yang terdiri dari kebutuhan keberadaan, kebutuhan berhubungan, dan kebutuhan

pertumbuhan ditingkatkan maka semangat kerja akan meningkat sebesar peningkatan

semangat kerja begitu juga sebaliknya. Nilai adjust R Square determinan sebesar 0,702 ,

artinya variabel bebas (kebutuhan keberadaan, kebutuhan berhubungan, dan kebutuhan

pertumbuhan) mampu menjelaskan variabel terikat (semangat kerja) sebesar 70,2% dan

29,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Penelitian oleh Krisdianto (2005:66) dengan judul “Hubungan Motivasi Kerja

dengan Pendapatan Karyawan pada Bagian Produksi di PG. Padjarakan Probolinggo”

dengan hasil penelitiannya diperoleh bahwa motivasi kerja karyawan bagian produksi PG.

Padjarakan dikatakan cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari sebanyak 22 karyawan atau 56,4%

sudah termotivasi tinggi. Hal ini dikarenakan karyawan selain memiliki produktivitas yang

tinggi, mereka juga mendapatkan kebutuhan – kebutuhan materiil maupun non materiil

yang belum terpenuhi, serta karyawan juga ingin mendapatkan kenaikan gaji dan

pemberian upah insentif (bonus) sehingga untuk mendapatkannya mereka terdorong untuk

bekerja keras.

Dari beberapa penelitian di atas kita bisa melihat bahwa banyak sekali pengaruh

yang diberikan oleh motivasi kerja terhadap berlangsungnya kinerja sebuah perusahaan.

Motivasi ini akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, produktivitas kerja

karyawan, semangat kerja, dan pendapatan karyawan juga. Dimana dengan meningkatnya

beberapa hal tersebut diharapkan akan meningkat pula penghasilan perusahaan dan lebih

cepatnya tujuan perusahaan tercapai.

. Hal ini didukung oleh Strauss dan Sayle (Handoko, 2001:196) dimana hubungan

(17)

4 motivasi kerja yang rendah tidak akan memperoleh kematangan psikologis dan akhirnya

akan menjadi frustasi, sering melamun, semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan,

emosi yang tidak stabil, sering absen, tetapi karyawan dengan motivasi kerja yang tinggi

akan bisa berprestasi dengan lebih baik.

Ada beberapa hal juga yang bisa mempengaruhi motivasi kerja pada karyawan.

Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2008:76) dengan judul “Pengaruh

Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada CV. Mavindo Kalimantan Tengah”

dimana hasil pengujian skala pada 63 karyawan, didapatkan hasil analisis regresi linier

berganda diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,838 yang sudah

mendekati 1, dengan demikian berarti bahwa variasi perubahan faktor motivasi dapat

dijelaskan sekitar 83,8% oleh perubahan kompensasi financial dan non financial,

sedangkan sisanya sekitar 16,2% dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

Gunaksari (2010:78) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Iklim

Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Study pada Karyawan

Yayasan Cinta Anak Bangsa Jakarta)” menemukan bahwa dengan uji korelasi regresi

menunjukkan adanya pengaruh antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja karyawan.

Besarnya pengaruh ini diuji dengan rumus uji determinasi, dari hasil perhitungan diperoleh

bahwa variabel iklim komunikasi organisasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan

sebesar 0,289 atau 28,9% dengan tingkat kesalahan sebesar 3,399 sedangkan sisanya

sebesar 71,1% dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Yuliyanti (2009:99) dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Sikap Karyawan pada Komunikasi Kepemimpinan terhadap

Motivasi Kerja (pada PT. KAI Stasiun Malang Kota Baru)” diperoleh hasil yang dapat

(18)

5 komunikasi kepemimpinan kepala stasiun PT. KAI Stasiun Malang Kota Baru terhadap

motivasi kerja karyawannya dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi r2 sebesar 0,497.

Yang artinya bahwa 49,7% motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh sikap karyawan pada

komunikasi kepemimpinan sedangkan sisanya 50,3% motivasi kerja karyawan dipengaruhi

factor – factor lain diluar penelitian ini.

Motivasi kerja dari penelitian – penelitian di atas ternyata bisa dipengaruhi oleh

beberapa hal. Antara lain kompensasi, iklim komunikasi, dan komunikasi kepemimpinan.

Ini didukung oleh Hasibuan (2002:203) dimana seorang pemimpin yang partisipasi akan

lebih bisa meningkatkan motivasi kerja karyawannya daripada pemimpin yang otoriter

karena dalam kepemimpinan yang partisipasi karyawan ikut aktif dalam memberikan

pendapatnya untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan. Adapun hubungannya dengan

besar kecilnya organisasi, bahwa semakin besar organisasi motivasi bisa saja semakin

menurun karena peran karyawan dalam organisasi akan semakin kecil dalam mewujudkan

tujuan perusahaan. Pada organisasi kecil motivasi kerja karyawan akan semakin besar

karena peranan karyawan akan semakin besar dalam mewujudkan tujuan.

Selain beberapa hal di atas salah satu hal penting yang bisa mempengaruhi motivasi

adalah komunikasi interpersonal. Seperti pendapat Mulyana (2000:136) bahwa dengan

komunikasi interpersonal di dalam perusahaan akan membuat karyawan termotivasi untuk

mencari informasi mengenai pekerjaannya. Dengan komunikasi juga karyawan dapat peka

terhadap motivasi karyawan lainnya sehingga terciptalah kesediannya berbagai informasi

yang terbuka dan cukup tentang pekerjaannya.

Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Handarini (2005:50) pada

penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi

Kerja pada Karyawan PT.PLN (PERSERO) Area Pelayanan dan Jaringan di Pamekasan –

(19)

6 signifikan antara komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja pada karyawan PT. PLN

Area Pelayanan dan Jaringan di Pamekasan – Madura (r=0,434 , p=0,000) yang artinya

apabila karyawan memiliki komunikasi interpersonal yang efektif maka motivasi kerja

karyawan juga tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila komunikasi interpersonal karyawan

tidak efektif maka motivasi karyawan akan rendah. Koefisisen determinannya adalah

sebesar 0,188 yang artinya komunikasi interpersonal menyumbang sebesar 18,8% terhadap

motivasi kerja, sedangkan 81,92% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Seperti yang dikemukakan oleh Davis & Newstrom (1985:151) bahwa dengan

komunikasi interpersonal yang efektif dapat mendorong timbulnya prestasi yang lebih baik

dan kepuasan kerja. Orang – orang memahami pekerjaan mereka lebih baik dan merasa

lebih puas dalam pekerjaan itu.

Melalui penelitian Suryani (2009:84) yang berjudul “Pengaruh Komunikasi

Interpersonal terhadap Gairah Kerja Karyawan (Study pada karyawan PO. Gunung Harta

Malang)”. Dimana pada penelitian 65 karyawan diperoleh hasil bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap gairah kerja karyawan PO. Gunung

Harta, seperti yang ditunjukkan dengan besarnya pengaruh komunikasi interpersonal

terhadap gairah kerja sebesar 64,6%. Hasil ini memberikan makna bahwa dorongan untuk

bekerja dengan penuh gairah, karena dipicu oleh adanya pengaruh dari seringnya karyawan

melakukan komunikasi dengan rekan kerjanya.

Adapun penelitian Arif H. (2003:67) yang berjudul “Pengaruh Komunikasi

Interpersonal terhadap Tingkat Disiplin Kerja Karyawan (Study pada Bagian Produksi

PT.Polowijo Gosari Group-Gresik)”, yang dalam penelitian ini besar prosentase

sumbangan data variabel X terhadap Y dapat dilihat melalui koefisien determinasinya (R2)

antara dua variabel tersebut sebesar 81,40% dan sisanya sebanyak 18,60% disebabkan oleh

(20)

7 interpersonal memberikan sumbangan sebesar 81,40% terhadap tingkat disiplin kerja

karyawan.

Tanpa adanya komunikasi yang efektif, seorang karyawan akan kesulitan dalam

memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja. Dengan kata lain, seorang

karyawan akan dapat menyelesakan atau memecahkan masalah yang timbul sehingga

pekerjaannya juga dapat terselesaikan dengan baik yang secara otomatis dapat

meningkatkan pekerjaannya.

Menurut Thoha (2003:229) tanpa komunikasi yang efektif kegiatan usaha tidak

akan dapat berjalan dengan lancer, perencanaan, instruksi – instruksi, petunjuk – petunjuk,

sasaran – sasaran yang ingin dicapai tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Kondisi ini

pada akhirnya menjadi factor – factor penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan.

Dengan demikian maka perusahaan sangat perlu memperhatikan bagaimana

pelaksanaan komunikasi interpersonal yang terjadi agar keberadaannya benar – benar

dimanfaatkan sebagai salah satu alat dalam rangka meningkatkan motivasi kerja karyawan

dalam rangka mencapai tujuan yang telah di programkan oleh suatu perusahaan.

Adapun penelitian ini akan dilakukan di PLTA Selorejo Ngantang – Malang,

dimana perusahaan ini bergerak di bidang pengadaan listrik untuk daerah Malang dan

sekitarnya. Dari segi fasilitas, PLTA Selorejo yang bergerak di bawah PT. PJB ini sudah

cukup baik dalam memberikan fasilitas, kompensasi baik finansial maupun non finansial.

Akan tetapi dari survey awal yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa permasalahan yang

timbul akibat dari turunnya motivasi kerja. Permasalahan yang terjadi diantara lain adalah

banyaknya tingkat absensi karyawan di setiap minggu. Karyawan dating tidak tepat waktu.

Dan beberapa kali terjadi keterlambatan dalam menyerahkan hasil laporan perusahaan

kepada pihak pusat. Jika dilihat dari fenomena yang ada, terdapat komunikasi interpersonal

(21)

8 Selorejo ini. Konflik yang biasa terjadi seperti kurangnya kerjasama karyawan dalam

pemberian informasi misalnya kerusakan salah satu instalasi atau alat, ketika salah satu

karyawan tidak memberitahu adanya kerusakan kepada karyawan lain atau yang berhak

menangani kerusakan tersebut, maka akan mempengaruhi komunikasi serta motivasi kerja

karyawan. Hal inilah yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen perusahaan terkait

dengan masalah komunikasi interpersonal.

Hal ini juga diperkuat oleh data observasi dimana tidak adanya komunikasi

interpersonal antar sesama karyawan. Disaat bekerja dalam satu shift yang mengharuskan

mereka saling berkomunikasi dalam mengarahkan atau menunjukkan alat – alat yang

kapan harus dimatikan dan kapan harus dinyalakan, mereka justru melalaikan tugas

mereka. Sehingga ini juga mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang pada akhirnya

mengakibatkan menurunya semangat dan gairah kerja karyawan. Hal ini terlihat dari

karyawan yang bekerja tidak sungguh – sungguh dan suka membuang – buang waktu

dalam bekerja

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Hubungan antara Persepsi terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal dengan

Motivasi Kerja Karyawan PLTA Selorejo Ngantang –Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti menyusun rumusan masalah

sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara persepsi terhadap efektivitas komunikasi

(22)

9

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap efektivitas komunikasi

interpersonal dengan motivasi kerja pada karyawan PLTA Selorejo Ngantang-Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan akademis bagi

beberapa pihak di antaranya:

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah bahan bacaan

atau referensi yang berkaitan dengan komunikasi organisasi terutama mengenai hubungan

komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja karyawan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

komunikasi interpersonal dengan motivasi kerja karyawan. Dengan demikian dapat

digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak HRD perusahaan untuk memperbaiki

komunikasi interpersonal di lingkungan perusahaan agar dapat meningkatkan motivasi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui efek dari ekstrak daun sukun yang diformulasikan dalam sediaan krim sebagai anti-aging sehingga dapat digunakan sebagai bahan alami dalam sediaan

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap dari output IRMS di Bidang Bina Marga Provinsi D.I.Y3. Di mana pada output IRMS ini belum

Dalam perkuliahan ini dibahas : Rihlah ila Syathi al-Bahr, Fi al-Thariq, Hariq fi Mashna al-Darrajat, al-Qadhi al-'Adil, al-Thaqsu, Muraja'ah, 'Umar ibn Khathab, al- Thalib

Pada form diatas admin dapat mengisi anggota pengganti, anggota pengganti ini digunakan untuk mengganti anggota ronda apabila ada salah satu atau beberapa

A., 2007, Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Secara Enzimatis , www.Liptan BPTP Kaltim.com, Departemen Pertanian Kalimantan Timur, Kalimantan Timur.. Rindengan,

PENERAPAN ANDROID LOGIC SIMULATOR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM Universitas Pendidikan Indonesia |

Cara melipat yang benar dalam pembuatan PUFF PASTRY pada akhirnya akan menghasilkan tekstur roti dengan lipatan yang banyak dan tipis sehingga lezat untuk

Penulisan Ilmiah ini berisikan satwa langka yang ada di Indonesia Menggunakan Macromedia Flash 5.0, bertujuan untuk dapat menjadi alternatif informasi bagi masyarakat yang