• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES KOMUNIKASI PEWARISAN TRADISIKESENIAN REYOG PONOROGO Studi Pada Paguyuban Seni Reyog Simo Daruseto Ponorogo Pasca Adanya Perubahan Nilai-nilai Dalam Kesenian Reyog Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES KOMUNIKASI PEWARISAN TRADISIKESENIAN REYOG PONOROGO Studi Pada Paguyuban Seni Reyog Simo Daruseto Ponorogo Pasca Adanya Perubahan Nilai-nilai Dalam Kesenian Reyog Ponorogo"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES KOMUNIKASI PEWARISAN TRADISIKESENIAN REYOG

PONOROGOStudi Pada Paguyuban Seni Reyog Simo Daruseto

Ponorogo Pasca Adanya Perubahan Nilai-nilai Dalam Kesenian Reyog

Ponorogo

Oleh: ARIS HERISUBAGIO ( 03220070 )

Management

Dibuat: 2010-06-24 , dengan 6 file(s).

Keywords: Kata Kunci: Proses komunikasi, Pewarisan Tradisi, Kesenian Reyog Ponorogo

ABSTRAKSI

Penelitian ini dibuat berdasarkan kesenian reyog Ponorogo yang merupakan salah satu kesenian langka dan tidak ada duanya dan memiliki ciri khas tersendiri yang pernah mengakibatkan kontroversi di dalamnya. Adapun rumusan masalah serta tujuan dari penelitian ini adalah bagaimanakah proses komunikasi yang terjadi di masyarakat perihal pewarisan tradisi kesenian reyog Ponorogo dan berusaha untuk mendeskriptifkan fenomena-fenomena sosial yang sedang terjadi dan menjadi fokus dari penelitian.

Proses komunikasi adalah bagaimana cara seorang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Penyajian data-data dan analisis dari hasil penelitian dalam Bab ini adalah sebagai berikut: pertama, data yang diambil dari mengamati fenomena aktual perkembangan serta perubahan-perubahan nilai dalam kesenian Reyog Ponorogo di masyarakat dan data yang didapatkan melalui wawancara langsung dengan mantan penari Gemblak dan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga kabupaten Ponorogo. Kedua, menganalisa proses komunikasi yang dipergunakan dalam penyampaian perubahan-perubahan nilai tersebut kepada masyarakat.

Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, bentuk proses komunikasi yang dianggap efektif dalam penyampaian atau sosialisasi kesenian Reyog Ponorogo dilakukan dengan sarasehan yang diikuti pemerintah, perwakilan paguyuban, tokoh agama, tokoh seniman reyog, dan dari kalangan akademis. Sarasehan ini bertujuan mengumpulkan dan mencari solusi-solusi tentang masalah-masalah disekitar group reyog. Sasaran yang disepakati dari hasil sarasehan ini cenderung lebih heterogen seperti anak-anak TK sebagai bibit muda penerus kesenian Reyog, pengrajin alat-alat Reyog sebagai pelestari peralatan-peralatan reyog juga sebagai penyedia lahan pekerjaan, bagi sekolah-sekolah dengan memasukkan muatan lokal yang berupa pelajaran tentang kesenian reyog, serta bagi mahasiswa/pelajar sebagai pemelihara

kelestarian kesenian Reyog ini, kedua, Munculnya paguyuban-paguyuban kesenian Reyog Ponorogo sebagai bentuk kepedulian masyarakat dalam usaha melestarikan kesenian Reyog Ponorogo. Kesenian reyog ini berperan sebagai suatu identitas yang diciptakan dan telah berlangsung berabad-abad. Demi berjalannya usaha tersebut, maka diperlukan suatu

kerjasama yang baik antar pemerintah, masyarakat umum, dan penjaga tradisi, dalam hal ini pelaku kesenian reyog Ponorogo. Peran pemerintah disini merupakan fasilitator dan

(2)

ABSTRACT

This research was made based artistic Ponorogo Reyog who is one of the rare and arts is second to none, and has its own characteristics which have resulted in controversy in it. The formulation of the problem and the objectives of this research is how the communication process that occurs in the community regarding the inheritance of Ponorogo Reyog arts tradition and trying to mendeskriptifkan social phenomena that are going on and become the focus of research.

Communication process is how to convey a message to the communicants communicator, who can create an equation of meaning between the communicants with komunikatornya. This communication process aims to create effective communication (in accordance with the purpose of communication in general). Presentation of data and analysis of the results of research in this chapter are as follows: first, the data derived from observing the actual phenomena of development and changes in the value of art in society and Ponorogo Reyog data obtained through direct interviews with former dancers and from Gemblak Department of Tourism Culture Youth and Sports Ponorogo district. Second, analyze the communication processes used in delivering the changes that value to the community.

Results from this study are: first, forms of communication processes that are considered effective in the transmission or dissemination of art Reyog Ponorogo gatherings attended by government, community representatives, religious leaders, artists Reyog, and from academia. This Workshop aims to gather and seek solutions on issues surrounding the group Reyog. Agreed targets of the results of these gatherings tend to be more heterogeneous as

kindergarten children as young seedlings Reyog art router, craftsman tools Reyog as

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, pada cerita rakyat “Si Kelingking” dari Bangka Belitung, di akhir cerita tokoh utama meraih kebahagian karena kedua orang tuanya menerima dirinya

Hal ini dapat diartikan bahwa kepemimpinan tranformasional sangat memberi pengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai PPKP sedangkan kepemimpinan transaksional

Bahan yang digunakan u.luk p€n€lltian iniadalah Tepung nduslr,lepung cassava, tepung sekam padi, urea formaldehid, NH4cLdan vnr (ienis me6nt dan kapu, Alal yang

Minat pembelian ulang dapat terjadi setelah pelanggan tersebut melakukan pembelian, dapat juga karena pernah mengkonsumsi produk tersebut sehingga memiliki keinginan

Di dalam litetarur pendidikan matematika, pembuktian secara sintaksis lebih dikenal sebagai dengan pembuktian deduktif formal murni (Weber, 2004). Selain berangkat

Kesalahan mahasiswa pendidikan matematika Universitas Kanjuruhan Malang dalam menyelesaikan soal geometri ada pada beberapa tahapan, pertama mahasiswa salah memahami

Mereka merasa bingung jika membuktikannya hanya dengan pendekatan luas daerah jajargenjang seperti yang diminta pada soal.B erdasarkan informasi tersebut, dapat

(pemuaian panjang), pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat, dan perpindahan kalor untuk menentukan jenis kesulitan dalam hal kesulitan dalam