• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI(Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI(Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengacu pada Perda Kota Malang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pengelolaan sampah menyatakan bahwa sampah atau limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan risiko bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam Peraturan Daerah pasal 1 disebutkan bahwa pengelolaan sampah, adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan sampah serta penimbunan hasil pengolahan tersebut.1

Dalam SK Bupati Malang No. 180/202/IMB/KEP/421.012/2005, bahwa pengelolaan limbah dibuat sedemikian rupa sehingga mewujudkan lingkungan yang bersih, aman, aman, sehat dan asri yang selalu terpelihara, dan gar berkoordinasi dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Malang.2 Mengingat pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu beserta aktivitasnya menyebabkan meningkatnya sampah bukan hanya dalam jumlah sampah tetapi juga dari variasi komposisi sampah, disamping itu diperkuat juga dengan kecenderungan masyarakat modern untuk menghasilkan berbagai macam sampah khususnya perilaku hidup masyarakat kota-kota besar di Indonesia, seperti halnya Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang.

1

Perda Kota Malang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pengelolaan sampah 2

(2)

Dari tahun ke tahun timbunan sampah di Kota Malang makin bertambah banyak, sedang lahan pembuangan akhir makin sempit. Untuk Kota Malang produksi sampah per hari berkisar 700 meter kubik. Dalam momen tertentu, produksi sampah bisa menembus 1.000-1.100 meter kubik per hari. Kecuali pada hari raya Idul Fitri volume sampah bisa menyusut tajam, karena banyaknya warga pulang ke daerah asal. Tapi, empat tahun ke depan sampah akan menjadi persoalan rumit.3

Karena teknologi pengolahan sampah di Kota Malang hingga saat ini belum memenuhi kriteria. Kebijakan sanitary landfill belum bisa dilaksanakan penuh. Di Kota Malang metode itu belum dilaksanakan, karena penimbunan sampah dengan tanah hanya dilakukan dua kali dalam setahun. Jika mengacu metode sanitary landfill, maka tiap 20 sentimeter timbunan sampah diuruk tanah setebal 10 centimeter. Termasuk dengan menggagas LPA (lahan pembuangan akhir) regional untuk wilayah Malang Raya. Ada tiga lokasi yang direkomendasikan, yakni sekitar LPA Supit Urang, daerah Lawang, dan Kepanjen. Namun, lokasi yang dinilai paling strategis adalah sekitar LPA Supit Urang.4

Dari hasil survey awal diperoleh bahwa pengelolaan persampahan di Kota Malang sebagian besar ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang memiliki jumlah personel 1637 (PNS dan Pasukan Kuning). Organisasi pemungutan retribusi oleh Subdin Pendataan dan PUSM dan bekerja sama

3

Berita Walikota Malang. malangraya.kabarku.com | Create your own website at kabarku.com. Diakses 16 / 01 / 2007

(3)
[image:3.612.163.491.297.526.2]

dengan U.D Hatiga yang dikontrak pada tahun 2002 dalam pengangkutan sampah. Biaya pengelolaan sampah per tahun adalah Rp 2.074.038.000,- dan penerimaan retribusi sampah Rp 1.575.000.000,-. Rata-rata timbunan sampah kota 1.850 m3 / hari dan volume rata-rata sampah yang telah dikelola 1.370 m3/hari. Beikut ini akan ditabulasikan tentang sarana pengelolaan sampah di Kota Malang:

Tabel 1.1

SARANA PENGOLAHAN SAMPAH

No Jenis Jumlah

1 Sarana Pengumpul Sampah Gerobak sampah

Becak sampah

425 unit - 2 Sarana Pemindahan Sampah

TPS

Transfer Depo

Container / Landasan Container

80 unit 48 unit 141 unit 3 Sarana Pengangkut Sampah

Truk Sampah Dump Truck Arm Roll Truck

- 14 unit 17 unit 4 Peralatan di TPA

Buldozer Back Hoe Loader traktor 2 unit 2 unit 1unit 1unit

Sumber: Berita Walikota Malang. malangraya.kabarku.com.

(4)

Masalah sampah tetap menjadi bahasan tersendiri dalam tatanan masyarakat saat ini, bagaimanapun juga itu merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat. Fakta yang ada dan umum dijumpai bahwa dari sebagian besar kota yang masih kotor dan terdapatnya tempat-tempat kumu, dimana hanya sebagian kecil saja sampah yang diolah atau didaur ulang sedangkan sebagian besar diangkut dan hanya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Oleh karena itu pengelolaan mencakup penanganan dari Tempat Penampungan Sementara/ Akhir hingga pengolahan sampah. Berikut ini penanganan sampah di Kota Malang:

Tabel 1.2

KEBUTUHAN PENANGANAN SAMPAH KOTA MALANG Jumlah Penduduk Timbulan Sampah Kota Besar Perkiraan timbulan sampah total Sampah yang terangkut saat ini Selisih

763.465 3,25

liter/orang/hari

2.481 m3 1.370 m3 1.141,08 m3 Sumber: Media masa. malangraya.kabarku.com

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sesuai dengan standar kota Besar,

yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,25 liter/orang/hari, Kota Malang dengan jumlah penduduk 763.465 jiwa, menghasilkan 2.481 m3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 3,25/1000. Namun Kota Malang baru dapat mengelola sebanyak 1.370 m3. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.111 m3 atau 44%.

(5)

sangat berpengaruh pada sampah yang dihasilkan. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka semakin tinggi pula biaya penghimpunan sampahnya, hal ini dikarenakan upah-upah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tinggi.

B. Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah mandiri?

2. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pengelolaan sampah mandiri di Kota Malang ?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, memiliki beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah mandiri.

2. Untuk mengetahui kendala Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sampah mandiri di Kota Malang.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

(6)

2. Secara Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengkaji, memahami dan menambah informasi serta sebagai bahan rekomendasi masyarakat dan Dinas Kebersihan Kota Malang dan dapat dijadikan referensi bagi masyarakat luas, mengenai pelaksanaan pengelolaan sampah di Kota Malang yang lebih efektif dan efisien serta bermanfaat bagi masyarakat.

E.Definisi Konseptual

Di dalam membahas suatu ilmu pengetahuan, kita sering diperhadapkan pada suatu istilah. Istilah tersebut mengandung banyak arti dan pengertian yang berbeda, sehingga apabila kita menggunakan satu istilah saja akan terasa kurang memuaskan dalam persamaan artinya. Untuk mencegah terjadinya salah pengertian terhadap istilah itu, maka penulis menggunakan batasan-batasan yang akan dipakai dalam penulisa skripsi ini. Pembatasan konsep yang digunakan disesuaikan dengan judul dalam penelitian ini, yaitu: Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah di Kota Malang, sebagai berikut;

1. Implementasi Kebijakan

(7)

usaha pengadministrasian maupun untuk menimbulkan dampak atau akibat nyata pada masyarakat. Dalam kaitanya dengan penelitian ini kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah di Kota Malang.

Van Meter dan Horn (1975) merumuskan bahwa proses implementasi kebijakan sebagai “suatu tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.5

2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945.6

3. Manajemen sampah, pengelolaan sampah salah satunya dilakukan di TPA. TPA itu sendiri adalah lokasi pembuangan akhir yang disediakan tempat oleh pemerintah kota untuk menampung dan membuang sampah. Dalam pengertiannya lebih lanjut yang dimaksud dengan pengelolaan TPA adalah proses mengelola sampah (input) dengan seluruh sumberdaya yang ada untuk mengambil manfaatnya, yang termasuk diantaranya adalah mengatasi pencemaran lingkungan.7

5

Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta. Hlm: 2

6

UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2 7

(8)

F.Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena berperan sebagai alat untuk mengukur variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada atau terjadi. Proyeksi pada masa mendatang dinas kebersihan hendak mewujudkan Kota Malang sebagai kota bersih, melalui peningkatan kualitas pengelolaan sampah di sumber sampah, LPS dan LPA. Indikator implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan sampah sebagai berikut:

1. Implementasi kebijakan Pemda dalam pengelolaan sampah mandiri:

a. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolan sampah

b. Menfasilitasi masyarakat dalam pengelolan sampah c. Peningkatan kualitas sarana pengelolaan sampah

2. Kendala Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sampah mandiri di Kota Malang, meliputi:

a. Bimbingan masyarakat dalam pengelolaan sampah b. Penyuluhan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat c. Kerja sama dalam pengelolaan sampah

(9)

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah di Kota Malang. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial. 8

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.9 Dalam penelitian yang dijadikan subyek penelitian adalah masyarakat dan pelaksana program Dinas Kebersihan Kota Malang dalam pengelolaan sampah. Untuk mendukung informasi ditetapkan narasumber sebanyak 6 (enam) orang, sebagai berikut:

a. Kepala Dinas Kebersihan,

b. Kepala Bagian pengelolaan kebersihan c. Kasubid kebersihan

d. LSM (pemerhati masalah sampah) e. Masyarakat disekitar TPA Supit Urang

f. Pekerja/pegawai yang ada di TPA Supit Urang

8

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: hlm:35

9

(10)

3. Sumber Data

Lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2001) mengemukakan10, sumber utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan. Dalam penelitian ini digunakan tiga sumber data yaitu:

(1)Kata-kata dan tindakan

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Pengamatan maupun wawancara dengan subyek yang dianggap dapat memberi informasi tentang data yang dimaksud dalam penelitian.

(2)Sumber data tertulis

Sekalipun dikatakan bahwa sumber data dari luar kata-kata dan tindakan merupakan sumber data kedua, tetapi hal ini tidak dapat diabaikan. Termasuk dalam sumber tertulis adalah buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi, disertasi/ karya ilmiah.

(3)Foto

Foto dapat menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan dapat dipakai untuk menelaah segi-segi subyektif seseorang. Ada dua katagori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif yaitu foto yang dihasilkan orang lain dan foto yang dihasilkan peneliti sendiri.

10

(11)

Untuk memperoleh data yang valid, sumber data berupa: 1.Sumber data primer,

Sumber data primer berupa data kata-kata dan tindakan tentang: (a) implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah di Kota Malang (b). Data tentang strategi dinas kebersihan d alam menangani d ampak TPA melalu i observasi, (c). d ata tentang kend ala dalam pelaksanaan implementasi program dinas kebersihan (d). Serta dokumen berupa catatan program yang disusun oleh dinas kebersihan, yang diperoleh melalui teknik dokumentasi maupun data lain yang bertujuan memperoleh data dari pihak pertama.

2. Sumber data sekunder.

Sumber data sekunder diperoleh dari buku, bahan referensi dan hasil-hasil kajian yang semuanya mendukung atau memperkaya sumber data primer. Dalam penelitian ini dicari informasi yang diperoleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Malang, juga dari beberapa dokumen seperti surat-surat, catatan khusus yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang.

4. Teknik Pengumpulan Data

(12)

Menurut Gulo, (2002) Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian11. Teknik pengumpulan data yang dipilih tergantung pada faktor utama dan jenis data. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Guba dan Lincoln dalam Moleong mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknik observasi: Pertama, teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung, kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi, ketiga, pengamatan memungkinkan mencatat peristiwa dalam situasi berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data, keempat, pengamatan merupakan aalternatif menghindari bias data, kelima, memungkinkan memahami situasi-situasi yang rumit.12

Disamping itu teknik observasi merupakan teknik penelitian melalui penjajakan lapangan berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik dan keadaan alam, sedangkan yang dimaksud dengan penilaian keadaan lapangan adalah untuk menilai keadaan, situasi, latar

11

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm: 115

12

(13)

dan konteksnya lebih spesifik lagi observasi dikatakan sebagai penelitian dengan cara pengindraan yaitu mengamati. 13

Dalam penelitian ini proses obervasi adalah mengamati tentang segala sesuatu yang dapat mendukung permasalahan penelitian tentang implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah di Kota Malang.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah teknik wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik wawancara mendalam dan terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan beberapa informan yang dianggap memahami masalah yang diteliti. Oleh sebab itu peneliti sebelum melakukan wawancara, perlu menentukan informan kunci. Beberapa pertimbangan dalam menentukan informan kunci, adalah pihak Dinas Kebersihan, LSM, Masyarakat disekitar TPS, Pekerja/pegawai yang ada di TPA atau subyek yang berkompeten dalam permasalahan yang diteliti.

Menurut Moleong (2002) taknik wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai/informan.

13

(14)

Masalah pencatatan data wawancara merupakan suatu aspek utama yang amat penting dalam wawancara, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian dari data akan hilang, dan usaha wawancara akan sia-sia.14

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen-dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis tersebut. Sehingga akan memperkaya data disamping itu metode dokumentasi ini akan dapat membantu peneliti dalam penganalisaan.

Peneliti mencari data sekunder dengan jalan mengadakan studi kepustakaan dan rekaman. Lincoln dan Guba seperti yang diikuti oleh Sonhaji (1994) mengartikan rekaman sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau memenuhi accounting. Sedangkan dokumen digunakan untuk mengacu setiap tulisan/rekaman, yaitu dipersiapkan secara khusus.15

Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sumber ini. Pertama, sumber ini selalu tersedia baik yang ada pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Kedua merupakan sumber informasi yang

14

Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 15

15

(15)

stabil baik keakuratanya dalam merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau maupun dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan. Ketiga merupakan sumber informasi yang kaya secara konseptual relevan dan mendasar dalam konteknya.

5. Teknik Analisa Data

Dalam rangka mencapai hasil penelitian, data yang akan dikumpulkan perlu dianalisis. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan arti dari makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan.16

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data

16

(16)

dianalisis secara normatif melalui studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi atau uraian. 17

Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai akhirnya dirasa telah cukup. pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus menunggu sampai seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan sejak mengumpulkan data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang diperoleh dari melalui observasi, wawancara maupun studi dokumen dengan analisa deskriptif kualitatif.

Analisa data yang dilakukan dengan menerapkan metode analisa yang lazim digunakan dalam penelitian lapangan (field research). Peneliti berpedoman pada langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin dengan proses pengamatan.

2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala sosial yang diamati, yakni menemukan pola-pola tindakan atau implementasi program pada dinas kebersihan yang diteliti.

3. Membentuk taksonomi tindakan terkait dengan kondisi yang diamati. 4. Menyusun secara tentatif proposisi teoritis, berkenaan dengan kategori

yang dikembangkan/dihasilkan dari penyusunan taksonomi diatas. 5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang

berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.

17

(17)

6. Mengevaluasi proposisi teoritis sementara untuk menghasilkan kesimpulan.

7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya: (a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi dengan orang lain, (b) menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.

Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a) melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2) melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi yang dikemukakan oleh sumber tersebut.

Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah selesai pengumpulan dimulai dengan18:

1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi, wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat, dan pada penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang valid.

2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis, akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti.

18

(18)
(19)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Arwan Sumardianto

04230075

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(20)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi: Strata. 1 (S-1)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

Pada tanggal: 30-April- 2011 Dihadapan Dewan Penguji

1. Drs. Krishno Hadi (...)

2. Drs. Imam Hidayat, MM (...)

3. Drs. Jainuri, M.Si (...)

4. Joko Susilo, M.Si (...)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(21)

melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas

Kebersihan Kota Malang)”. Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini. Secara sadar kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :

(22)

3. Bapak Joko Susilo, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses bimbingan skripsi

4. Bapak Drs. Krishno Hadi, selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Bapak Drs. Imam Hidayat, MM, selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.

Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.

Malang, 30-April- 2011 Penyusun

(23)

skripsi saya.

2. Terima kasih untuk Bapak, Ibu, kakak dan adik-adik saya atas segala dukungan, nasehat, arahan dan doa-doanya agar skripsi saya bisa terselesaikan dengan lancar.

3. Terima kasih untuk pacar saya Lindut yang setia memberi dukungan, nasehat, arahan, dan dengan sabar membangunkan saya pagi-pagi untuk berangkat ke kampus.

4. Terima kasih untuk Om dan Bude di Cepu atas doa dan dukungannya agar bisa menyelesaikan skripsi saya ini.

5. Terima kasih buat Dosen Pembimbing 1 dan Pembimbing 2, dan dosen-dosen Ilmu Pemerintahan.

6. Terima kasih buat teman-teman saya se Malang Raya khususnya pasukan gombal pawon lavanda dan joker coffee, tanpa dukungan, saya dapat menyelesaikan skripsi saya.

7. Terima kasih buat computer, HP, TV, Jarwo, tas ransel, jam tangan, sepatu dan benda-benda yang mendukung skripsi saya.

Motto

(24)

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arwan Sumardianto NIM : 04230075

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang).

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang) adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 30-April- 2011 Yang menyatakan

(25)

Program Studi: Strata. 1 (S-1)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi :Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang).

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri, M.Si 2. Joko Susilo, M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 17-03-2010 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 22-03-2010 ACC Bab I

Tanggal 01-04-2010 Seminar

Tanggal 12-06-2010 Revisi Bab II/III

Tanggal 16-06-2010 ACC Bab II/III

Tanggal 18-01-2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 22-02-2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 16-02-2011 ACC Bab IV dan V

Tanggal 20-04-2011 ACC ujian

Malang, 26-04-2011 Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Drs. Jainuri, M.Si) (Joko Susilo, M.Si)

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(26)

NIM : 04230075

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi: Strata. 1 (S-1)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi :Implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang).

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 26 April 2011

(27)

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. “implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah mandiri (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)”, Pembimbing I: Drs. Jainuri, M.Si; Pembimbing II: Joko Susilo, M.Si.

Masalah sampah tetap menjadi bahasan tersendiri dalam tatanan masyarakat saat ini, bagaimanapun juga itu merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat. Fakta yang ada dan umum dijumpai bahwa dari sebagian besar kota yang masih kotor dan terdapatnya tempat-tempat kumuh, dimana hanya sebagian kecil saja sampah yang diolah atau didaur ulang sedangkan sebagian besar diangkut dan hanya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Oleh karena itu pengelolaan mencakup penanganan dari Tempat Penampungan Sementara/Akhir hingga pengolahan sampah. Mencermati permasalahan yang terjadi pada pelayanan kebersihan (pengelolaan sampah) di Kota Malang, yang memiliki julukan kota terbersih, tetapi akhir-akhir ini penduduk Kota Malang semakin tinggi, dimana akan sangat berpengaruh pada sampah yang dihasilkan. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka semakin tinggi pula biaya penghimpunan sampahnya, hal ini dikarenakan upah-upah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tinggi

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

(28)

masyarakat mengenai sampah. Untuk itu perlu dirubah imej masyarakat bahwa sampah adalah sebuah investasi. Karena sampah organic itu sendiri bisa di daur ulang sebagai compos/pupuk dan sampah organic menghasilkan gas metan yang bisa digunakan sebagai pengganti BBM. Untuk itu diperlukan bimbingan kepada masyarakat untuk sedapat mungkin diingkatkan.

Meyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(29)

Government in policy implementation independent waste management (Studies in Malang City Sanitation Department)", Advisor I: Drs. Jainuri, M.Si; Advisors II: Joko Susilo, M.Si

Waste problem remains a separate discussion in society today, however it is an integral part of community life. The fact that there are common and that of most cities are still dirty and the presence of slum areas, where only a small fraction of waste treated or recycled, while most of the transported and simply dumped into landfill (Final Disposal). Therefore, the management includes the handling of Shelter While / End to waste. Observing the problems that occur in cleaning services (waste management) in Malang, which have the cleanest city nickname, but lately the higher population Malang, which will greatly affect the waste generated. The higher the income of the population the higher the cost of garbage collection, this is because the wages in waste management is also a high.

This research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Technique of data collecting is done through: Observations and interviews and documentation. After validity examination, data were analyzed by way of presenting the data at once analyzed and conclusion.

(30)

enhanced.

Approved,

Advisors I Advisors II

(31)

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konseptual ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

G.Metode Penelitian ... 9

1. Jenis Penelitian ... 9

2. Subyek Penelitian ... 9

3. Sumber Data ... 10

4. Teknik Pengumpulan Data ... 11

5. Teknik Analisa Data ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Implementasi Kebijakan.. ... 19

1. Analisis Implementasi Kebijakan ... 23

2. Model-model Implementasi Kebijaksanaan ... 28

3. Pendekatan-pendekatan Implementasi Kebijaksanaan ... 29

4. Langkah-langkah dalam Mengimplementasikan Kebijaksanaan... 30

B. Pemerintahan Daerah Dalam Konteks Good Governance.. ... 30

C. Manajemen Persampahan ... 36

D. Permasalahan Sampah dan Kebersihan ... 40

(32)

3. Pembagian Wilayah Administratif ... 47

4. Kondisi Sosial Kependudukan... 48

5. Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 48

6. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 50

7. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk ... 51

8. Kondisi Ekonomi ... 52

9. Kondisi Sosial ... 55

B. Pengelolaan Sampah di Kota Malang ... 56

BAB IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Implementasi kebijakan Pemda dalam Pengelolaan Sampah Mandiri ... 60

1. Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Pengelolan Sampah Mandiri . 60 2. Menfasilitasi Masyarakat dalam Pengelolan Sampah Mandiri ... 66

3. Peningkatan Kualitas Sarana Pengelolaan Sampah ... 70

B. Kendala Pemda dalam Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Kota Malang .... 78

1. Bimbingan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah ... 78

2. Penyuluhan dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat ... 82

3. Kerja Sama dalam Pengelolaan Sampah ... 85

4. Sarana Transportasi dalam Pelaksanaan Pengelolaan Sampah ... 88

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 91

(33)

Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta.

Abeng, Tanri, 2000, Managing atau Chaous?: Tantangan Globalisasi dan Ketidakpastian, Peneribit Institut Pembelajaran Manajemen dengan Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Agustinus, Sri Wahyudi, 1996, Manajemen Strategik : Pengantar Proses Berpikir Strategik, Bina Rupa Aksara.

Azhar, Arsyad, 2002, Pokok-pokok Manajemen : Pengetahuan Praktis bagi Pimpinan dan eksekutif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Crown, Dirgantoro, 2001, Manajemen Strategik : Konsep, Kasus dan Implementasi, Grasindo, Jakarta.

Dinas Kebersihan, 2006, Rencana Strategi Dinas Kebersihan tahun 2006-2010, Malang: Dinas Kota Malang

Fegunawar Suratmo, 2002. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Penerbit : Gajah Mada University Press.

Franciscus S Hardianto, 2008. Monitoring System Landfill. http://www. Indocondtruction.com.

Irfan, Islamy M,. 2004. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, Cetakan 13. Bumi Aksara. Jakarta.

Lexey, Moleong,. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria.

(34)

Ripley, B Randal, 1995, Policy Analysis in Political Science, Chicago, Nelson

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung

Sulchan, Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah

Tresna, sastrawijaya 1991, Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta.

Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation Proceess A Conceptual Framework in Administration and Society, Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali press

Wibawa, S., Purbokusumo Y., Pramusinto A. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Widarta, I. 2005. Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.

Wisnu, Arya wardhana 2004, Dampak Pencemaran Lingkungan,Yogjakarta: Andi Yogjakarta

Sumber Lain:

BAPEDA JAWA TIMUR, 1999, Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan TPA Tambakdono Benowo. Surabaya: BAPEDA.

Dinas Kebersihan, 2006, Rencana Strategi Dinas Kebersihan tahun 2006-2010 Modul I, 2000, Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP), “Akuntabilitas dan Good Governance”, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Gambar

Tabel 1.1 SARANA PENGOLAHAN SAMPAH

Referensi

Dokumen terkait

13 Husen Tampomas, Sistem Persamaan Linear, (Jakarta: Grasindo, 2003), 32.. siswa selam proses pembelajaran pada saat sebelum maupun sesudah tindakan. Peneliti mengadakan

No.. Hal ini didapat dari data awal yang diperoleh dari siklus I di kelas III B MI Darun Najah Kloposepuluh mengalami peningkatan nilai rata – rata pemahaman kelas sebesar

Berdasarkan perjanjian tersebut di atas, secara umum Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari bank terlebih dahulu, untuk memperoleh pinjaman/kredit dari pihak

Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan hara pada tanah gambut adalah jerapan hara yang lemah sehingga hara yang diberikan melalui pupuk tidak efisien karena sebagian

Hal ini terbukti pada hasil kuesioner responden yang menunjukkan bahwa 82,30% responden menyatakan setuju bahwa konsumen merasa puas karena kualitas pelayanan, kelengkapan

Pada pengujian laju korosi dengan metode weight lost test diketahui material stainless steel terlihat mengalami peningkatan sebesar 2,46 % dan laju korosi

Pemberian gelombang suara pada tanaman dapat secara otomatis dengan suhu di bawah 30 o C, waktu yang telah diatur dan kapasistas baterai yang mencukupi.. Alat

1. Setelah tahap perancangan dan pembuatan sistem informasi geografis direktori perguruan tinggi di Kota Bengkulutelah selesai, selanjutnya akan dilakukan pengujian secara