• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI

(Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

ASMAUL KHUSNA 201210170311270

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Univeritas Muhammadiyah Malang dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, petunjuk, dan bimbingan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis Bapak Mokhammad Akhsanun dan Ibu Romelah Idhayanti yang tidak pernah lelah untuk mendidik, mengajarkan, membantu, menasehati, merawat, mendorong penulis untuk bekerja keras dan yang selalu mendoakan agar menjadi orang baik, sholehah, sukses, dan menjadi orang yang bermanfaat untuk Negara.

2. Kakak penulis Khoirul Sholeh S.Kom dan Anggun Kusuma Dianita S.Kom yang tidak pernah lelah memberikan semangat, motifasi, nasehat kepada penulis agar tidak putus asa dan tetap terus bekerja keras dalam menyelesaikan tugas akhir.

3. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, MM. Ak. CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat untuk kesempurnaan tugas ini.

4. Bapak Drs. Setu Setyawan, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat untuk kesempurnaan tugas ini. 5. Pasangan penulis Briptu Arya Geraudy S. dan orang tua Bapak Suratman

S.pd dan Ibu Sustriyani yang tidak pernah lelah untuk memberikan semangat dan doa kepada penulis untuk kelancaraan pengerjaan skripsi ini. 6. Semua teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2012,

(5)

7. Dan semua pihak dan teman-teman yanng tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu terimakasih atas bantuan, dorongan, masukan dan doa sehingga tugas akhir ini bisa diselesaikan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yanng konstruktif dari semua pihak yang sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya dan semoga skripsi ini bisa memberi manfaat untuk penelitian selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi semua usaha penulis dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Malang, 06 Oktober 2016

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABE ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1-4 B.Rumusan Masalah ... 5

C.Batasan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E.Maanfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 6-7 B.Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ... 7-9 2. Manfaat dan Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban ... 9-11 3. Konsep Akuntansi Pertanggungjawaban ... 11-12 4. Syarat-syarat Akuntansi Pertanggungjawaban ... 12-16 5. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ... 16-20 6. Pengertian Pusat Biaya ... 20

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian ... 28 B.Jenis Penelitian... 28 C.Jenis dan Sumber Data ... 28 D.Teknik Pengumpulan Data ... 28-29 E.Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum

1. Sejarah Perusahaan ... 30 2. Struktur Organisasi ... 31-32 B.Penyajian Data

1. Sistem Penganggaran Biaya Produksi ... 33-34 2. Klasifikasi Kode Rekening ... 42 3. Laporan Pertanggungjawaban ... 43-44 C.Analisis Data

1. Struktur Organisasi ... 51 2. Penyusunan Anggaran ... 51-52 3. Klasifikasi Kode Rekening ... 52-53 4. Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali ... 53-56 5. Laporan Pertanggungjawaban ... 56-60 D.Pembahasan ... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 62-63 B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 32

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater ... 37

Tabel 4.2. Anggaran dan Realisasi Immersion Heater ... 38

Tabel 4.3. Anggaran dan Realisasi Bubin Heater ... 39

Tabel 4.4. Total Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater ... 40

Tabel 4.5. Total Anggaran dan Realisasi Immersion Heater ... 40

Tabel 4.6. Total Anggaran dan Realisasi Bubin Heater ... 41

Tabel 4.7. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ... 45-46 Tabel 4.8. Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater ... 47-48 Tabel 4.9. Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater ... 49-50 Tabel 4.10. Klasifikasi Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali ... 55

Tabel 4.11. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ... ..57

Tabel 4.12. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ... ..57

Tabel 4.13.Total Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ..59

Tabel 4.14.Total Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater .... 60

Tabel 4.15.Total Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater ... 60

Tabel 4.16. Total Efisiensi/ Inefisiensi Biaya Produksi ... 61

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 4.1. Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater

Tabel 4.2. Anggaran dan Realisasi Immersion Heater

Tabel 4.3. Anggaran dan Realisasi Bubin Heater

Tabel 4.4. Total Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater

Tabel 4.5. Total Anggaran dan Realisasi Immersion Heater

Tabel 4.6. Total Anggaran dan Realisasi Bubin Heater

Tabel 4.7. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater

Tabel 4.8. Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater

Tabel 4.9. Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater

Tabel 4.10. Klasifikasi Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali

Tabel 4.11. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater

Tabel 4.12. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater

Tabel 4.13.Total Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater

Tabel 4.14.Total Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater

Tabel 4.15.Total Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater

Tabel 4.16. Total Efisiensi/ Inefisiensi Biaya Produksi

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay. 2012. Management Control Systems. Salemba Empat. Jakarta.

Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay. 2009. Management Control Systems. Salemba Empat. Jakarta.

Atkinson, A. A., et al. 2001. Management Accounting. 3rd ed. Prentice Hall International, Inc.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 14, Buku 2. Salemba empat. Jakarta. Fauziyah, Elok. 2007. “Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Salah Satu Alat

Penilaian Prestasi Manajer Produksi pada PT. Industri Sandang Nusantara (Persero) Unit Patal Grati-Pasuruan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.

Garrison, Ray H. And Eric W. Noreen. 2000. Manajemen Accounting. Diterjemahkan oleh A. Totok Budisantoso. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, D. R., dan M. M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Terjemahan. Buku I dan II. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta.

Hasibuan, Melayu S. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Bumi Aksara. Jakarta.

Langgeng, S. Yogi 2014. “Ilmu dan Riset Akuntansi”. Vol. 3, No. 6, hlm: 2.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat.Jakarta.

Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System. Sistem Informasi Biaya untuk Pengurangan Biaya, Edisi 6. UPP AMP YPKN. Yogyakarta.

(12)

Mulyadi. 2008. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ke 3. Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi ke 4. ANDI, Yogyakarta.

Matz, Adolph., Usry, Milton ., Hammer, Lawrence H.2008. Perencanaan dan Pengendalian. Erlangga. Jakarta

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi revisi. Salemba Empat. Jakarta. Nafirin, M. 2005. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Ratriya, Devana. 2004. “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Dasar Penilaian Prestasi Kinerja Manajer Pemasaran PT. Bukit Barisan Permai Malang”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak

Dipublikasikan.

Rompas, L. Herlini 2015. “ Penerapan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban”. Vol.3, No.3, hlm: 879.

Setyaningrum, M. Rina, Darmawan, Farid 2009. “ Riset Ekonomi dan Bisnis”. Vol.3, No.6, hlm: 98.

Samryn, L. M. 2012. Akuntansi Manajemen. (Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Oprasi dan Infestasi) Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sari, Ika R. 2010. “Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi dan Penilaian Kinerja Manajer Produksi PT. Sejahtera Usaha Bersama Jombang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.

Supriyadi, Eko. 2007. “Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kerja Manajer Produksi pada Perusahaan Garam Budiono Pamekasan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.

Sugiri. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Supriyono, R. A, 2001. Struktur Pengendalian Manajemen Edisi Pertama, BPFE,

Yogyakarta

(13)

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. 2011. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan menghendaki adanya organisasi yang baik untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan melihat tumbuh kembangnya dunia perekonomian yang semakin pesat ini, mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh kedepan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya (Rompas, 2015). Oleh karena itu, segala upaya dilakukan oleh perusahaan demi tercapainya keunggulan kompetitif, salah satunya dengan cara memanfaatkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki.

Dengan perkembangan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas menjadikan sumber daya manusia menjadi yang paling penting dalam suatu perusahaan, karena dibawah pengelolaan sumber daya manusia yang baik, pegawai diharapkan dapat melakukan tugas yang diberikan oleh perusahaan dengan baik dan juga benar sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya. Namun dalam hal tersebut seorang pemimpin perusahaan memiliki keterbatasan dalam mengawasi dan mengendalikan secara langsung dan terus menerus tugas jalannya perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya pemberian wewenang dan tanggungjawab oleh manajer tingkat atas kepada manajer tingkat bawah (Rompas, 2015). Perusahaan yang memiliki beberapa pusat pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu dari dua pendekatan untuk pengambilan keputusan, dimana pendekatan tersebut pendekatan tersentralisasi dan terdesentralisasi.

(15)

2

adanya sistem desentralisasi, maka perusahaan dapat melihat dan menilai kinerja yang telah dilakukan oleh tiap-tiap pusat pertanggungjawaban yang telah terdesentralisasi. Penilaian salah satunya dapat dilihat dari sistem akuntansi pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah membagi pusat-pusat pertanggungjawaban secara jelas dan tegas didalam wewenangnya. Dimana pusat-pusat akuntansi pertanggungjawaban ini menyusun anggaran biaya atau pendapatan yang dapat mereka kelola sedemikian rupa dengan memperhatikan tujuan dari perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Garrison dan Noreen (2000: 409) bahwa setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terbaik sesuai dengan bidangnya, dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Masukan terbaik dari setiap manajer tingkat lebih rendah ini tentunya mengandung informasi yang lebih rinci dan terbaru mengenai kondisi-kondisi dalam dalam bidang tanggungjawab mereka sendiri dari pada manajer puncak (Garrison dan Noreen, 2000: 587).

Agar manfaat akuntansi pertanggungjawaban tercapai harus disusun anggaran setiap tingkatan manajemen, yang dicantumkan dalam laporan pertanggungjawaban. Laporan tersebut menguraikan perbandingan antara biaya yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan serta penyimpangannya. Selisih antara anggaran dan realisasi tersebut bisa dijadikan salah satu alat penilaian kinerja manajer disuatu perusahaan dan juga berfungsi sebagai motivasi bagi manajer untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan pertanggungjawaban harus dapat menelusuri ketidakefisienan masing-masing komponen, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan apabila ditemukan suatu keadaan yang dapat menyebabkan tujuan yang telah diterapkan tidak tercapai (Langgeng, 2014).

(16)

3

pada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja tersebut manajer pusat pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang dicapai (Setyaningrum, 2009). Oleh karena itu bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan hal yang penting untuk diterapkan, karena dapat menunjang pencapaian tujuan disebuah perusahaan. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dijadikan sebagai saran yang efektif bagi pihak manajemen dalam menghasilkan suatu laporan pertanggungjawaban secara tepat dan akurat untuk dasar penilaian kinerja manajemen.

Dikatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasinya dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan (Mulyadi: 2010).

(17)

4

penyusunan anggaran, pengkodean rekening, pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali serta laporan pertanggungjawaban.

Namun kenyataan diperusahaan CV. Internusa Sidoarjo yang bergerak dibidang pemanasan mesin untuk pabrik melalui perakitan sudah menerapkan beberapa syarat akuntansi pertanggungjawaban akan tetapi masih belum menerapkan syarat akuntansi pertanggungjawaban mengenai pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali. Hal ini akan berakibat sulitnya untuk di identifikasi dimana letak penyimpangannya. Oleh karena itu adanya perbedaan didalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, peneliti

mengambil judul “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya

Sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer Produksi”.

Berdasarkan uraian diatas mengenai akuntansi pertanggungjawaban akan membantu landasan untuk terciptanya suatu sistem penilaian kinerja manajer dari proses pengendalian dan penilaian prestasi yang melekat pada setiap langkah perusahaan yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam setiap tingkatan struktur organisasi, sistem anggaran pusat biaya dan laporan pertanggungjawaban pada perusahaan. Maka latar belakang masalah yang dijelaskan diatas rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di CV. Internusa?” dengan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk menganalisis akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya dan apakah diperusahaan sudah

(18)

5

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di CV. Internusa?

C. Batasan Masalah

Untuk penelitian ini, peneliti hanya membahas perhitungan biaya dibagian produksi pada bagian divisi peralatan industri.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menggambarkan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di CV. Internusa Sidoarjo

2. Untuk menganalisis apakah didalam perusahaan sudah menerapkan syarat-syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan dan pengalaman mengenai akuntansi pertanggungjawaban.

2. Dapat menjadi bahan pedoman atau informasi bagi peneliti lainnya yang hendak melakukan penelitian atau melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai akuntansi pertanggungjawaban.

Gambar

Gambar 4.3 Bentuk Permintaan Pembelian  .......................................... 36

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja manajer pada setiap

Peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai pusat biaya adalah sebagai pengukur kinerja manajer melalui metode anggaran dan pelaporan, setiap pusat-pusat

Pulungan: Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Investasi sebagai Alat Pengukur Kinerja Manajer..., 2004... Pulungan: Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Investasi sebagai Alat

Jumita : Penerapan akuntansi pertanggungjawaban, 2004 USU e-Repository © 2008... Jumita : Penerapan akuntansi pertanggungjawaban, 2004 USU e-Repository

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh

rahmat dan pertolongan-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “ Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Untuk Menilai Efektivitas Dan Efisiensi Kinerja Manajer

penilaian kinerja manajer di PT Perkebunan Nusantara IX belum berjalan dengan baik, karena tanaman tahunan komoditi karet tidak mencapai target anggaran biaya

Hal ini menunjukan bahwa akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh sebesar 69,06% dalam mempengaruhi pencapaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan sisanya 30,94%