IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT
UMUM UNTUK USAHA PADA BPR BANK JOMBANG
SKRIPSI
Oleh:
Gama Titut Rahmawati
201110160311231
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT UMUM
UNTUK USAHA PADA BPR BANK JOMBANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Gama Titut Rahmawati 201110160311231
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini sebagai tugas akhir di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang dengan judul “Implemebtasi Kebijakan Penyaluran
Kredit Umum Untuk Usaha Pada BPR Bank Jombang”. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini
dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis.
Namun demikian, dalam menyususn skripsi ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelasaikannya.
Disamping itu, bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas
penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Dr. Nasaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan izin untuk
menyusun skripsi.
3. Dra. Dewi Nurjannah, M.M, AFP selaku pembimbing I yang telah
membimbing dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian
4. Drs. Warsono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak dan tidak
bosan-bosannya memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan
skripsi.
5. Drs. Eko Handayanto, M.M selaku Dosen Wali Manajemen kelas E angkatan
2011 selama penulis dibangku kuliah.
6. Bapak Affandi Nugroho, SE, M.M selaku Direktur Utama yang telah
berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian di BPR Bank Jombang
tersebut.
7. Bapak Dwi Muktiono, Ibu Suhermin, Mbak Alfa dan Mbak Beta serta
keponakan dan kakak ipar yang telah memberikan banyak do’a, dorongan dan
materiel baik dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses
perkuliahan.
8. Sayangku Onny Cahyo Widodo yang memberikan dukungan, do’a, semangat,
dan sabar selama penyelesaian penulisan skripsi dan sejak proses perkuliahan
selama 2 tahun ini.
11. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini,
semoga kebaikan Bapak, Ibu dan Saudara dibalas oleh Allah SWT, amin ya
robbal alamin.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang implementasi
kebijakan penyaluran kredit umum untuk usaha pada BPR Bank Jombang ini.
Malang, Juli 2015
Peneliti,
DAFTAR ISI SKRIPSI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 8
B. Tinjauan Teori ... 9
C. Kerangka Pikir ... 22
D. Hipotesis... 23
C. Definisi Operasional Variabel ... 25
D. Data dan Sumber Data ... 26
E. Teknik Pengambilan Data ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
G. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29
B. Analisa Data ... 40
C. Pembahasan Hasil Analisa Data... 53
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 56
B. Saran... 57
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Non Performing Loan (NPL) BPR Bank
Jombang padaTahun 2012-2014... 3
Tabel 4.1Permohonan kredit ... 43
Tabel 4.2 Persyaratan kredit... 45
Tabel 4.3 Jaminan kredit ... 47
Tabel 4.4 Kredit bermasalah ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Implementasi Kebijakan Penyaluran
Kredit Umum ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar pertanyaan kuesioner
Daftar Pustaka
Abdullah, Faisal. 2005. Manajemen Perbankan: Teknik dan Analisis Kinerja Keuangan Bank. Cetakan Ketiga. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Firdaus, Rachmat dan Maya Arianti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta.
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Penertbit BPFE.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lukman Dendawijaya, 2009, Manajemen Perbankan, Bogor : Ghalia Indonesia.
Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Puspopranoto, Suwaldjo. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan (Konsep, teori, dan realita). Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RSD. Bandung: Alfabeta.
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha kecil dan Menengah. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Sujarwo. 2010. Prosedur dan kebijakan Pemberian Kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung.
SK Direksi BI Nomor 27/162/KEP/DIR Tanggal 3 Maret 1995. “Syarat Permohonan Kredit”, diakses pada tanggal 25 April 2013 dari http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/Lampiran14- PedomanPerhitungan RasioKeuangan.PDF.
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 30/267/KEP/DIR. Bank Indonesia, 27 Februari 1998.
Sutojo, Siswanto. 2003. Strategi Manajemen Kredit Bank Umum. Jakarta; PT. Ikrar Mandiriabadi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Pratama. 2010. Prosedur Pemberian Kredit pada Tahun 2007-2009 pada PT BPR Nusuma Gondanglegi Kabupaten Malang.
Lihani, Rafika. 2013. Analisis Manajemen Kredit Guna Meminimalkan Risiko Kredit Macet
(Studi Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Karanganyar).
www.bi.go.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat diperlukan bagi
pengusaha dalam golongan kecil dan menengah sangat memerlukan
bantuan keuangan dengan cara kredit untuk mengembangkan kegiatan
usahanya. Dalam kehidupan masyarakat, sering dijumpai bahwa aktivitas
manusia dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran Bank selaku pemberi
layanan perbankan bagi masyarakat..
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki
wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk
disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Jenis-jenis bank yang
ada di Indonesia antara lain Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
BPR mempunyai peran yang cukup strategis dalam perekonomian
Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM). Usaha mikro kecil menengah berperan sebagai
pencipta lapangan usaha dan pemerataan lapangan kerja. Kegiatan usaha
BPR terutama ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat
di daerah pedesaan dengan menyalurkan kredit kepada pengusaha mikro,
2
Salah satu jenis kredit berdasarkan penggunaannya adalah Kredit
Umum yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam
usahanya. Kredit umum ini adalah kredit yang ditunjukkan pada debitur
secara umum untuk keperluan modal kerja atau investasi bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang usahanya layak.
(www.bankjombang.com).
Pada dasarnya kredit bermasalah tidak terjadi secara tiba-tiba
melainkan melalui proses. Kredit bermasalah terjadi dapat disebabkan
karena adanya faktor debitur (eksternal) dan faktor kreditur (internal).
Faktor debitur (eksternal) dari faktor keuangan, faktor manajemen, dan
faktor operasional yaitu faktor yang paling berpengaruh adalah faktor
keuangan yaitu hutang meningkat sangat tajam dan pendapat bersih
menurun. Faktor kreditur (internal) yang berpengaruh adalah adanya
perubahan waktu dalam perjanjian kredit musiman sebagai jaminannya
adalah sertifikat sawah, apabila terjadi gagal panen dapat menyebabkan
debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Salah satu faktor untuk menilai kesehatan suatu BPR adalah
dengan melihat rasio NPL (Non Perfoming Loan), dihitung dari total
kredit yang masuk kategori tidak lancar, dibagi total kredit yang diberikan.
Rasio maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 5% sehingga
bila suatu BPR memiliki rasio diatas 5 % maka dapat dianggap bahwa
3
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh
Bank dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan usaha mikro, kecil,
dan menengah menyatakan bahwa semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%)
maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan
menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. (www.bi.go.id)
Tabel 1.1 Tingkat Non Performing Loan (NPL) BPR Bank Jombang pada
tahun 2012-2014
Sumber : Laporan keuangan BPR Bank Jombang
Pengelolaan kredit bermasalah (non performing loan) menjadi
sangat penting karena hal ini berdampak pada kinerja perusahaan. NPL ini
menunjukkan seberapa besar kolektibilitas bank dalam mengumpulkan
kembali kredit yang telah disalurkannya. Tingginya NPL dapat
mempengaruhi kebijakan bank dalam menyalurkan kreditnya. Bank
menjadi lebih berhati-hati, karena bank yang memberikan kredit ketika
NPL-nya tinggi berarti bank tersebut termasuk berani mengambil risiko.
4
Indonesia harus mengacu pada peraturan yang di buat oleh Bank Indonesia
tentang batas kewajaran tingkat non performing loan yaitu sebesar 5%.
Banyaknya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan laba
yang diperoleh. Bukan berarti jumlah kredit yang disalurkan akan
memberikan laba yang besar pula, karena dalam penyaluran kredit
kemungkinan timbul risiko kredit bermasalah. Hal ini akan berdampak
pada tingkat Non Performing Loan perbankan. Hal itu perlu adanya
kebijakan pemberian kredit yang tepat dan efektif yang diterapkan
perbankan agar tingkat kredit bermasalah dapat berkurang.
Di Indonesia sudah banyak praktik bank perkreditan rakyat yang
tersebar dipedasaan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh bank untuk
menyalurkan kredit. Kebijakan penyaluran kredit yang diterapkan untuk
mrngarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan suatu usaha. Kebijakan
penyaluran kredit dapat ditentukan dengan prinsip 5c (character, capital,
capacity, condition of economy dan collateral) terhadap nasabah. Dalam
berbagai referensi factor C yang paling dominan dalam analisis tersebut
adalah character, yang tentunya sangat penting untuk didalami oleh
petugas panyaluran kredit.
Adapun alasan peneliti memilih BPR Bank Jombang sebagai
tempat penelitian karena BPR Bank Jombang adalah bank perkreditan
rakyat yang beda dengan bank perkreditan lainnya dimana bank
5
milik perusahaan daerah. Semua modal usaha BPR Bank Jombang adalaah
berasal dari APBD kabupaten Jombang secara keseluruhan. Selain itu
alasan peneliti lainnya adalah BPR Bank Jombang mempunyai kantor kas
di setiap kecamatan di kabupaten Jombang dimana awalnya kantor BPR
Bank Jombang hanya ada di Jalan KH. Wachid hasyim no. 26 Jombang
(Sumber : Bank Jombang)
BPR Bank Jombang merupakan salah satu bank perkreditan yang
dimintai masyarakat. Dari produk tabungan hingga pinjaman masyarakat
yang mempercayakan dananya pada BPR Bank Jombang. Kredit yang
diberikan pun beraneka ragam, antara lain Kredit Umum yang dapat
digunakan sebagai kredit untuk usaha ini sangat diminati masyarakat
menengah kebawah untuk mengembangkan usahanya.
Berdasarkan uraian, penulis ingin melakukan penelitian pada BPR
Bank Jombang yang berjudul “Implementasi Kebijakan Penyaluran Kredit
Umum Untuk Usaha Pada BPR Bank Jombang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi kebijakan penyaluran kredit umum untuk
6
2. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab utama terjadinya kredit
bermasalah dalam penyaluran kredit umum untuk usaha pada BPR
Bank Jombang?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan penelitian diatas dan agar penelitian ini lebih fokus
dan tidak melebar, maka penelitian ini hanya meneliti penyaluran kredit
umum untuk usaha kecil pada periode 2012 sampai 2014 yang diterapkan
pada BPR Bank Jombang.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui implementasi kebijakan penyaluran kredit umum untuk
usaha pada BPR Bank Jombang.
b. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya
kredit bermasalah dalam penyaluran kredit umum untuk usaha pada
BPR Bank Jombang.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Manajemen BPR Bank Jombang.
Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan
bahan pertimbangan manajemen BPR Bank Jombang dalam
7
kredit agar di masa yang akan datang lebih efektif dan terhindar
dari permasalahan kredit macet.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya peneliti ini dapat menambah
wacana dan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan bagi
peneliti selanjutnya khususnya tentang implementasi kebijakan