• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak permasalahan salah satunya adalah gangguan haid, gangguan haid ini mempunyai manifestasi klinis yang bermacam macam tergantung kondisi serta penyakit yang dialami seorang perempuan, salah satunya adalah gangguan haid berupa spotting yaitu perdarahan bercak atau tetesan darah yang terjadi antara 2 siklus haid atau perdarahan yang tidak berhubungan dengan siklus haid keadaan ini dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon tubuh yaitu kadar progesteron yang tinggi dan esterogen yang rendah yang salah satunya disebabkan karena efek samping dari penggunaan kontrasepsi (Pandapotan, 2005).

Saat ini tersedia berbagai metode atau alat kontrasepsi seperti IUD, Suntik, Pil, Implant, kondom. Salah satu kontrasepsi yang populer dan paling banyak digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi suntik, kontrasepsi suntik yang paling banyak digunakan adalah depo medroxi progesteron asetat yaitu merupakan kontrasepsi suntik 3 bulanan yang telah dipakai diberbagai negara dengan angka kegagalan ≤ 2 per 100 wanita pertahun, akseptornya semakin bertambah

(Everett, 2007).

(2)

2

sedangkan di provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 46,27% (BKKBN, 2009).

Pada tahun 2010 Di wilayah malang di Indonesia sebanyak 120.598 peserta dengan proporsi peserta KB baru10,38% peserta dan proporsi peserta KB aktif 89,6% peserta, berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik 57% (Dinas kesehatan kota malang, 2010).

Kontrasepsi suntik yang lebih banyak dipilih adalah depo medroxi progesteron asetat (DMPA) atau kontrasepsi suntik 3 bulan. Kontrasepsi jenis injeksi yang hanya mengandung progesteron saja, depo medroxi progesteron asetat merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak dipakai yaitu sebesar

94 % dari total semua pemakai kontrasepsi jenis injeksi, kontrasepsi suntik depo medroxi progesteron asetat sangat cocok dan sangat baik digunakan oleh para ibu

yang sedang menyusui karena tidak mengandung estrogen hanya mengandung progesteron saja. Selain itu efektifitasnya sangat tinggi diperkirakan 0,3 dari kehamilan dari 100 pemakainnya (Surbakti, 2003).

Keuntungan kontrasepsi suntik Depo medroxi progesteron asetat antara lain sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, aman digunakan untuk ibu menyusui, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, mencegah beberapa penyakit radang panggul (Saifuddin, 2006).

Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid berupa

(3)

3

densitas tulang,Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapati pada akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid inilah yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para akseptornya (Everett, 2007).

Spotting adalah perdarahan bercak atau tetesan darah diluar siklus haid yang disebabkan karena penipisan endometrium dan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan suntik depo medroxi progesteron asetat berdasarkan studi pendahuluan di beberapa puskesmas di kota malang, spotting terbanyak di wilayah puskesmas pandan wangi yaitu 29% pada tahun 2009 di wilayah puskesmas pandanwangi sebanyak peserta 7164 dengan proporsi peserta KB baru 1329 peserta (22,9%) dan proporsi peserta KB aktif 5835 peserta (74,81%), berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik 57,6%, jumlah kasus efek samping akibat penggunaan kontrasepsi suntik DMPA spotting 57,9%, peningkatan berat badan 40,07%, mual dan muntah 0,8% , sakit kepala 1,6 % (Dinas kesehatan, 2009).

Mengingat banyaknya pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo medroxi progesteron asetat dan penyebab keluhan spotting terbanyak dari pengunaan

(4)

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil angka kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang periode 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui profil kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang periode 1 Januari

2009-31 Desember 2011 . 1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui kejadian spotting di puskesmas pandan wangi malang periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011

b Mengetahui gambaran usia ibu ibu yang menggunakan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat di puskesmas pandan wangi periode 1

Januari 2009 – 31 Desember 2011 1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat klinis

Memberikan informasi mengenai faktor resiko penyebab terjadinya spotting sehingga efek samping spotting dapat dicegah dan dihindari

1.4.2 Manfaat akademis

(5)

5

1.4.3 Manfaat masyarakat

a. Sebagai pengetahuan bagi akseptor kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat untuk memahami gangguan haid dalam bentuk

spotting akibat pemakaian depo medroxi progesteron asetat.

(6)

KARYA TULIS AKHIR

PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT

DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011

Oleh : Samirah 08020048

FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

HASIL PENELITIAN

PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT

DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

SAMIRAH

08020048

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 16 Maret 2012 Pembimbing I

dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG.

Pembimbing II

dr. Febri Endra Budi S, M.Kes.

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(9)

LEMBAR PENGUJIAN Karya Tulis Akhir oleh Samirah ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 16 Maret 2012

Tim Penguji

dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG. , Ketua

dr. Febri Endra Budi S, M.Kes. , Anggota

dr. Kusuma Andriana Sp.OG. , Anggota

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Akhir dengan judul “Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi

Depo Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang Periode

1 Januari 2009- 31 Desember 2011”

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana kedokteran S1 (Strata1) penulisan karya tulis akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak Dalam terwujudnya Karya Tulis Akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa kebenaran.

2. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG selaku dosen pembimbing I dalam

(11)

4. dr. Febri Enda Budi Setiawan, Mkes dan dr. Yoyok Subagyo selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing, memberikan kritik, mengarahkan serta memberikan dukungan dan kesabaran kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis akhir ini.

5. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG selaku dosen penguji dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini yang telah memberikan saran, kritik, bimbingan, ketelitian, dukungan dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis akhir ini.

6. Orang tua penulis, mama yang selalu memberikan kasih sayang doa yang tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan penulis. Insya Allah penulis akan selalu berusaha membuat mama bangga.

7. Saudaraku tercinta syarief, sakina, bang ahmad, jidah, halati, laila, farah dan semua keluarga besar abi dan mama yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini.

8. Teman-teman FK’08 sahabat penulis: prima harinastiti, putri damayanti, atikah, lovi krisadi, prita, fina, irna, diansafitri, mochi, irvia, rabita dan semua teman-teman angkatan 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Dinas kesehatan kota malang, bidan puskesmas pandan wangi malang sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini

(12)

11.Seluruh pihak yang secara tidak langsung maupun langsung telah membantu mulai awal hingga selesai karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang, 16 Maret 2012

(13)

ABSTRAK

Samirah,2012. Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi Depo Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang Periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing:(1) Muhammad Ma’roef, (2) Febri Endra Budi S.

Latar Belakang : Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapat pada akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid inilah yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para akseptornya Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid berupa perdarahan bercak atau spotting.

Tujuan: Mengetahui kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat (DMPA) di puskesmas pandan wangi malang periode 1 januari 2009 – 31 desember 2011

Metode: Deskriptif observasional, teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling, dengan jumlah sampel 74 sampel, variabel yang diteliti adalah karakteristik mengalami kejadian spotting, karakteristik mengalami spotting pada penyuntikan ke-, karakteristik usia pengguna DMPA.

Hasil penelitian: Berdasarkan dari 74 sampel diatas didapatkan karakteristik sampel berdasarkan kejadian spotting didapatkan kejadian spotting terbanyak adalah 2x mengalami spotting sebanyak 9 akseptor atau sebesar 12,16%, karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak terjadi pada penyuntikan ke- didapatkan spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu sebesar 17 akseptor atau sebesar 22,97% karakteristik berdasarkan usia, usia terbanyak pengguna DMPA adalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%

Kesimpulan: kejadian spotting terbanyak adalah 2x mengalami spotting sebanyak 9 akseptor atau sebesar 12,16%, spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu sebesar 17 akseptor atau sebesar 22,97%, usia terbanyak pengguna DMPAadalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%

(14)

ABSTRACT

Samirah, 2012. Profile of Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of Pandan Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011 Period. Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang, Advisers: (1) dr. Muhammad Ma’roef, SPOG (2) dr. Febri Endra Budi S,M.Kes

Background: Menstrual disorder is the most common complain reported by the family planning acceptors of Depo medroxi progesterone acetate injected contraception. This menstrual disorder is the one that eventually become the main cause of usage termination by the acceptors. The most often evoked side effect from the usage of Depo Medroxi Progesterone Acetate (DMPA) injected contraception is menstrual disorder or spotting.

Objective: Discovering Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of Pandan Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011 period

Method: Observational descriptive, sample was collected using total sampling technique, 74 samples were involved, and the studied variables were the characteristics of having spotting, having spotting on which sequence of injection and DMPA users age.

Result: From 74 samples, it was gotten spotting prevalence based characteristic, that was the most spotting prevalence was two times have spotting in 9 acceptors or 12,16%, most having spotting on which sequence based characteristic showed that most spotting took place in the third injection, it was found in 17 acceptors or 22,97%. While age based characteristic performed that the most DMPA users were 20-30 years old which were 40 acceptors or 54,05%

Conclusion: the most spotting prevalence was two times have spotting in 9 acceptors or 12,16%, most spotting took place in the third injection, it was found in 17 acceptors or 22,97%, the most DMPA users were 20-30 years old which were 40 acceptors or 54,05% .

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat klinis ... 4

1.4.2 Manfaat akademis ... 4

1.4.3 Manfaat masyarakat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Hormonal ... 6

2.1.1 PengertianKontrasepsi Hormonal ... 6

2.1.2 Jenis Kontrasepsi Hormonal Berdasarkan Cara Pemakaiannya ... 6

2.1.3 Pengertian Kontrasepsi Oral ... 6

2.1.4 Kontrasepsi Suntikan ... 10

2.1.5 Kontrasepsi Implan ... 12

2.2 Depomedroksi Progesteron Asetat ( DMPA) ... 14

2.2.1 Definisi DMPA ... 14

2.2.2 Mekanisme Kerja KB Suntik DMPA ... 14

2.2.3 Waktu Pemberian KB Depo Medroxi Progesteron Asetat .... 15

2.2.4 Cara Penggunaan ... 15

2.2.5 Keuntungan kontrasepsi suntikan DMPA ... 16

2.2.6 Kerugian kontrasepsi suntik DMPA ... 17

2.2.7 Indikasi suntikan Depo-provera ... 17

2.2.8 Kontraindikasi ... 17

2.2.9 Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA ... 17

2.3 Definisi Menstruasi ... 18

(16)

2.3.2 Fungsi hormonal hipofisis–hipotalamus ... 20

2.3.2 Siklus Menstruasi ... 22

2.4 DUB... ... 26

2.4.1 Pengertian DUB ... 26

2.4.2 Etiologi ... 26

2.4.3 Klasifikasi ... 26

2.4.4 Etiopatogenesis ... 26

2.4.5 Gejala klinik ... 27

2.5 Spotting ... 30

2.6 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ... 31

2.6.1 Kerangka Konseptual ... 31

2.6.2 Keterangan kerangka konsep ... 32

2.6.3 Hipotesis ... 32

BAB 3METODE PENELITIAN... 33

3.1 Rancangan Penelitian... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 33

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 33

3.3.4 Teknik Sampling ... 34

3.3.5 Variabel Penelitian ... 34

3.3.6 Definisi operasional ... 34

3.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 35

3.5 Prosedur Penelitian ... 36

3.6 Prosedur Pengumpulan Data ... 36

3.7 Analisa Data ... 36

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 37

4.1 Gambaran Umum ... 37

4.2 Karakteristik Sampel ... 37

4.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan usia ... 37

4.2.2 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami Spotting ... 38

4.2.3 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami Spotting ... 38

4.2.4 Karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak pada suntikan ke- ... 38

BAB 5 PEMBAHASAN ... 40

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

6.1 Kesimpulan ... 48

6.1 Saran ... 48

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pil Kombinasi ... 8

2.2 Mini Pil ... 10

2.3 Cyclofem ... 12

2.4 Kontrasepsi Implan ... 14

2.5 Struktur Kimia Medroxyprogesrerone Acetate ... 16

2.6 Depo-provera... 18

2.7 Siklus Hormon ... 21

2.8 Siklus Menstruasi ... 25

(19)

DAFTAR SINGKATAN

KB : Keluarga Berencana PUS : Pasangan Usia Subur

DMPA : Depo Medroxi Progesteron Asetat LH : Luteininzing Hormone

FSH : Folikle Stimulating Hormone ASI : Air Susu Ibu

EE : Ethynyl Estradiol

MEE : Methyletten Ethynyl Estradiol NED : Nerettynadrel

GNRH : Gonadotropin Releasing Hormone I.M : Intramuscular

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, catur, 2007, Hubungan Penggunaan Kontrasepsi DMPA Dengan Gangguan Pola Haid. From http://eprints.ums.ac.id/1125/1/4a.pdf

Baziad, A, 2002, Kontrasepsi Hormonal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia. < http://www.bkkbn.go.id>

BKKBN, 2009, Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) dan Akseptor KB. http://www.bps.go.id

BKKBN, 2009, Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi Kontrasepsi. Jakarta: UNFPA http://www.bkkbn.go.id.

BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia < http://www.bkkbn.co.id> Cunningham, F,G, 2006, Obstetri Williams. EGC. Jakarta. hal 1712

Depkes RI, 2008, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta <http://www.depkes.co.id> Evrett, S, 2008, Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif.

Jakarta : EGC. hal 119

Farrer, Hellen. 2006, Kontrasepsi Hormonal Edisi 2. Jakarta : EGC hal 112 Glasier, Anna, Ailsa Gebbie, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi. Jakarta . EGC hal 56

Guyton & Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.hal 1294- 1332. Haarlow SD, Bleeding Disorders: Menorraghia and disfungsional uterine

bleeding. New York-USA.The Robert H. Ebert Program on Critical Issues in Reproduction Health and Population 2001: pp 35-37

Hartanto, H, 2004, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta. Sinar Harapan. hal 26 -32.

Katzung BG, 2007, Farmakologi Dasar Dan Klinik. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. hal 642

(22)

Llewellyn, Derek & Jones, 2002, Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta. Hipokrates PP 114

Manuaba, IBG, 2001, Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 441

Mansjoer, A, (2001), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius. hal 325

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed-rev. Jakarta: PT rineka cipta. hal 80-130

Prawirodiharjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. hal 535-575

Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, PT. Elex Media Computa, Jakarta. Hal 71

Rosenblatt, Peter L, 2007, Menstrual Cycle. The Merck Manual. Available from: http://www.merck.com/mmhe/sec22/ch241/ch241e.html.

Simanjuntak Pandapotan, 2005, Gangguan Haid dan Siklusnya Dalam : Wiknjosastro GH, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kandungan. Edisi 5. Jakarta :Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo hal. 223-228

Saiffudin, Abdul Bari, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. hal 41-49

Siswosudarmo, et, al, 2001, Teknologi Kontrasepsi. Jakarta. EGC. hal 15- 25 Speroff L, 2003, Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta.EGC hal 90

Suratun dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta

Surbakti S, Indonesia Demographic and Health Survey 2002-2003. Statistic Indonesia. Jakarta: December 2003: pp 199-273

Varney, Helen, dkk, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC hal 481

Referensi

Dokumen terkait

Mari berfokus pada kesantunan berbahasa di lingkungan sekolah atau dunia pendidikan, penelitian (Kurniadi, 2017) menyatakan masih banyak dan maraknya penggunaan

Setelah spesimen komposit terbentuk, maka dilakukan uji tarik, uji bending, uji komposisi dan mikrostruktur menggunakan alat uji Scaning Electron Microscope (SEM )

Toba Pulp Lestari Porsea yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan telah mendapat sertifikat dan bendera emas, telah berhasil

Pemberian motif batik yang berbeda antara tampilan dalam dan luar ini bertujuan untuk memberi pilihan motif kepada konsumen agar bisa digunakan secara bergantian sesuai

Didapatkan hubungan yang bermakna antara tinggi badan dengan rentang tangan pada anak balita usia 1-5 tahun dalam penelitian ini, baik pada balita laki-laki maupun pada balita

Setelah meraih kemenangan atas Kadiri dan merebut Daha, Raden Wijaya memohon ijin kepada pimpinan pasukan Mongol untuk kembali ke Majapahit, dengan dalih untuk

Sedangkan kekurangan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr adalah hanya menjelaskan laba dalam arti pendapatan seseorang dari pekerjaan, belum adanya standarisasi

Sedangkan untuk contoh kongkrit kesalahan yang dilakukan oleh Nasabah karena wanprestasi, yaitu adalah apabila nasabah tidak membayar angsuran dan denda