EFEKTIFITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN
KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR
KOMPUTER PUSKOM UNIMED
TAHUN 2007
TESIS
OLEH :
INDRA DARMA SITEPU
057010012/KK
.
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
EFEKTIFITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN
KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR
KOMPUTER PUSKOM UNIMED
TAHUN 2007
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Pada Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kekhususan Kesehatan Kerja
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH :
INDRA DARMA SITEPU
057010012/KK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR KOMPUTER PUSKOM UNIMED TAHUN 2007
Nama Mahasiswa : INDRA DARMA SITEPU
Nomor Induk Mahasiswa : 057010012
Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Kekhususan : KEKHUSUSAN KESEHATAN KERJA
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE Ketua
dr. Halinda Sari Lubis, M. KKK Ir. Poerwanto , M.Sc Anggota Anggota
Medan, _______________
Ketua Program Studi, Direktur SPsUSU
Dr.Drs.R.Kintoko Rochadi,MKM Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,Msc
Telah diuji pada :
Tanggal : 23 Agustus 2007
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE
Anggota : dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK
Ir. Poerwanto, M.Sc
Ir. Rosnani Ginting, MT
PERNYATAAN
EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN
KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR
KOMPUTER PUSKOM UNIMED
TAHUN 2007
TESIS
Dengan ini menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2007
EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN
KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR
KOMPUTER PUSKOM UNIMED
TAHUN 2007
INDRA DARMA SITEPU
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kekhususan Kesehatan Kerja
Jln. Civitas Akademika, Kampus USU Medan
ABSTRAK
Puskom Unimed merupakan salah satu unit kerja yang sangat vital karena berhubungan dengan arsip data, dimana hanya terdapat 10 orang pekerja yang bekerja sebagai operator komputer yang bertugas untuk menginput dan
mengoutput seluruh data yang ada. Kelelahan otot tangan merupakan keluhan
utama para pekerja dimana penyebab hal tersebut adalah jumlah pekerja yang berbanding terbalik dengan jumlah pekerjaan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas massage terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator komputer puskom Unimed dan rancangan penelitian eksperimental dengan sampel sejumlah 10 orang.
Hasil penelitian melalui pengukuran tapping tester dijumpai rata-rata peningkatan jumlah ketukan sebelum bekerja untuk otot tangan kanan sebesar 6,1 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 5,98 ketukan. Pada penghitungan setelah bekerja selama 4 jam, untuk otot tangan kanan sebesar 7,86 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 5,42 ketukan. Pada penghitungan setelah bekerja selama 2 jam, untuk otot tangan kanan sebesar 4,88 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 4,22 ketukan. Dengan uji statistik t dengan α 5% (0,05) diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 – 0,004. dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator komputer. Disarankan kepada para pekerja agar melakukan
massage untuk menurunkan kelelahan otot tangan pada saat bekerja.
THE EFFECTIVENESS OF MASSAGE TO LESSEN THE
HAND MUSCLES FATIGUE OF COMPUTER
OPERATOR IN UNIMED PUSKOM 2007
INDRA DARMA SITEPU
Magister of Occupational Health Study Program
Jln. Civitas Akademika, University of North Sumatera Medan
ABSTRACT
Unimed puskom is one of the most important working department related to data archives, where there are only 10 workers as computer operators – which their job role is to input and output the overall data. The muscles fatigue is the most complaining issue for the workers due to the amount inversely proportional workers with amount of works.
The aims of this research is to identify the effectiveness of massage to lessen the hand muscles fatigue of computer operator in Unimed puskom, and the research device is an experiment with 10 people as the samples.
The result of this research is obtained from the tapping tester measurement, it says that there is a mean progress in tapping scores, before working the right hand muscle scores 6,1 taps and the left hand muscles scores 5,98 taps. After working for 4 hours, the right hand muscle scores 7,86 taps and the left hand muscles scores 5,42 taps. Moreover after working for 2 hours, the right hand muscle scores 4,88 taps and the left hand muscles scores 4,22 taps. Based on the t test statistic with α 5% (0,05), the probability value 0,000 – 0,004. it’s less than α 5% (0,05) as to exhibit a significant contrast to lessen the hand muscles fatigue on working progress.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tesis
ini. Penyusunan Tesis ini merupakan salah satu syarat akademik untuk
menyelesaikan pendidikan Sekolah Pascasarjana, Program Studi Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara
Medan.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian Tesis ini berkat bantuan dan kerjasama
dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE sebagai Ketua Komisi
Pembimbing, dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK dan Ir. Poerwanto, M.Sc
sebagai anggota Komisi Pembimbing dan juga kepada Ibu Ir. Rosnani
Ginting, MT dan Ibu Ir. Kalsum, M.Kes sebagai anggota Komisi Penguji
yang telah meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh perhatian dan
kesabaran memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan sehingga tesis
ini dapat diselesaikan.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc sebagai Direktur Sekolah
Pascasarjana USU Medan dan Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM
sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah
Pascasarjana USU dan sebagai Ketua Komisi Penguji, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Sekolah
Pascasarjana USU Medan.
3. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis
dan tidak lupa kepada seluruh karyawan pada Program Studi Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Sekolah Pascasarjana
USU yang telah membantu penulis dalam mengikuti pendidikan.
4. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Bang Arianto, Bang Ali, Bang Koteng, Bang Pardi, Bang Urat, Bang
Johanis, Kak Eli, Kak Nana, Kak Liza, Kak Firy, Kak Sri, Kak Eva, Kak
Imel, Kak Ari, Kak Diba, Kak Lilis dan Santi yang telah bekerja sama dan
membantu memberikan saran demi kesempurnaan dalam penulisan tesis ini.
Rasa hormat dan terima kasih, saya sampaikan kepada ayahanda Drs. Bakti
Sitepu dan Ibunda Dra. Zulhaini S, dan adik M. Syukur Zulbandi Sitepu
yang telah mendo’akan saya cepat menyelesaikan pendidikan ini.
Tak lupa kepada Ade Irma Khairani, S.S, M.Hum yang telah memberikan
dorongan, pengertian, do’a dan senantiasa sabar selama penulis mengikuti
pendidikan. Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas segala pengorbanan dan
keikhlasannya.
Akhirnya dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang ada pada penulisan tesis ini, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang menambah penyempurnaan tulisan ini sangat penulis harapkan,
mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain dimasa
yang akan datang. Amien Ya Robbal Alamien..
Medan, 17 Agustus 2007
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Indra Darma Sitepu lahir di Medan, 14 Oktober 1983
Merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, Dari keluarga Bapak Drs. Bakti Sitepu dan Ibu Dra. Zulhaini S.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• SD Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 1995 • SMP Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 1998 • SMA Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 2001 • Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, Lulus Tahun 2005
• Masuk Pendidikan Magister Kesehatan Kerja USU,Tahun 2005
RIWAYAT PEKERJAAN
• Tahun 2001 – Sekarang, Sebagai Instruktur Klub Jantung Sehat Indonesia
• Tahun 2003 – 2005, Sebagai Asisten Pelatih Basket Pemula & Junior Klub Bola Basket Angsapura Medan
• Tahun 2004 – 2006, Sebagai Pelatih Basket SMA Negeri 2 Medan • Tahun 2005 – 2006, Sebagai Staf Pengajar di Yayasan Perguruan
Prayatna Medan
• Tahun 2005 – Sekarang, Sebagai Staf Pengajar di Sekolah A2Z, Yayasan Bina Mandiri Medan
• Tahun 2006 – Sekarang, Sebagai Wasit Bola Basket PB.PERBASI • Tahun 2006 – Sekarang, Sebagai Staf Pengajar di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan
KELUARGA :
• Ayah : Drs. Bakti Sitepu. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan.
• Ibu : Dra. Zulhaini S. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan
• Adik : M. Syukur Zulbandi Sitepu. Kelas III SMU Swasta Wiyata Dharma Medan
DAFTAR ISI
2.1.4 Kelenjar getah bening berjalan mengikuti letak pembuluh darah vena ……… 10
2.1.5 Persarafan ……….... 10
2.2 Teoritis Kelelahan Otot Tangan ……….. 10
2.2.1 Defenisi Kelelahan.……….. 10
2.2.2 Kelelahan Otot .……… 11
2.2.3 Tanda-tanda Kelelahan Otot ……… 13
2.2.4 Teori-teori Tentang Kelelahan Otot ………… 13
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian ……… 29 Tabel 4.2. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test
pada Pagi Hari ... 30 Tabel 4.3. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test
pada Pagi Hari ... 31 Tabel 4.4. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pesatnya kemajuan teknologi memang telah membuat banyak kalangan lebih
akrab dengan piranti yang namanya komputer. Untuk sebagian kalangan seperti
pelajar dan kaum pekerja, piranti ini susah dilepaskan dan menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari. Erwin (2005) mengatakan bahwa berbagai macam kegiatan
dapat dilakukan dengan lebih mudah berkat adanya bantuan komputer, dari pekerjaan
sederhana seperti mengetik surat, hingga menyunting foto atau berkirim surat via
e-mail, semuanya dapat dilakukan dengan komputer. Selanjutnya Outsider (2007)
mengatakan pemakaian komputer pada saat ini sudah sangat luas, hampir semua
kegiatan manusia tidak terlepas dari pemakaian komputer, dan seolah-olah sudah
sangat tergantung pada kemampuan komputer yang memang diciptakan untuk
membantu aktivitas manusia.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam lingkungan dunia kerja, kehadiran
komputer memberikan kontribusi yang sangat besar dewasa ini. Hampir seluruh data
pada masa lalu disimpan secara manual dengan menggunakan mesin ketik, dan
sekarang menjadi terasa semakin mudah atas kehadiran komputer. Komputer kini
menjadi kebutuhan utama dalam memperlancar pekerjaan di lingkungan kerja.
namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakaian komputer juga dapat
menimbulkan masalah tersendiri.
Masalah yang dimaksudkan adalah rasa lelah yang dapat menjadi suatu penyakit
akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian komputer, yang menimpa para pekerja
operator komputer yang bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama secara
terus menerus. Pekerjaan operator komputer adalah suatu jenis pekerjaan yang
bersifat menetap, duduk terus menerus dan tak berpindah-pindah (sedentary work).
Waktu kerja operator disita oleh sejumlah perintah kerja yang harus dikerjakan dalam
postur kerja tertentu (postural limitation). Anggoro (2004) mengatakan bahwa
seorang pekerja menghabiskan waktu minimal 6 jam setiap hari bekerja dengan
komputer. Jenis pekerjaan ini menimbulkan rasa lelah dimana kelelahan tersebut
dapat menimbulkan stress pada sekelompok otot rangka (musculoskeletal) dan
menyebabkan terjadinya kelelahan otot lokal.
Kelelahan yang dialami oleh para pekerja seperti kelelahan otot merupakan suatu
masalah umum yang sering dijumpai pada para tenaga kerja. Anoraga (1995)
mengatakan bahwa perusahaan maupun instansi tempat para pekerja bekerja jarang
memberikan perhatian serius terhadap masalah kelelahan kerja yang dialami pekerja.
Namun apabila hal tersebut tidak mendapat perhatian khusus maka masalah umum
tersebut dapat menjadi suatu masalah khusus yang nantinya akan menghambat
produktivitas dari para pekerja.
Pada saat bekerja menggunakan komputer, ada banyak masalah kelelahan yang
punggung, bahu, tangan, dan lainnya. Dalam hal ini peneliti hanya ingin melihat dan
membatasi pada masalah kelelahan otot tangan karena masalah ini menjadi masalah
yang sering dikeluhkan oleh para operator komputer. ASP (2005) mengatakan bahwa
pekerja yang menggunakan komputer selama 3 – 4 jam dengan lebih dari 100 klik
mouse akan mengalami resiko paling tinggi atas sejumlah masalah di tangan.
Berdasarkan penelitian pada karyawan Mayo Clinic di Scottsdale Arizona, 30%
karyawan yang hampir keseluruhan merupakan karyawan yang menggunakan
komputer mengalami masalah kelelahan pada tangan (Dod, 2007). Selanjutnya pada
penelitian lainnya yang melibatkan sedikitnya 3500 pekerja di 11 perusahaan di
Denmark dimana mereka menggunakan keyboard dan mouse komputer selama
hampir setengah hari mengeluhkan rasa nyeri pada tangan, yang merupakan indikasi
dari kelelahan otot tangan (Endromono, 2005). Selain itu selama ini banyak penelitian
yang lebih memprioritaskan pada kecepatan ketik dan bukannya pada kelelahan kerja
operator (Nurmianto, 2003). Hingga perlu diadakan penelitian untuk mencari solusi
penurunan kelelahan otot tangan.
Universitas Negeri Medan (Unimed) merupakan salah satu Universitas Negeri di
Sumatera Utara yang proses pengolahan datanya menggunakan jasa komputer. Unit
kerja yang menangani tugas ini secara langsung adalah puskom (pusat komputer)
dimana data yang diolah tersebut merupakan keseluruhan data kemahasiswaan.
Dalam kesehariannya, puskom Unimed memiliki dua fungsi yaitu berfungsi sebagai
penginput dan pengoutput data. Puskom Unimed merupakan bank data bagi Unimed
dihasilkan harus seminimal mungkin. Unimed terdiri dari 7 (tujuh) fakultas dimana
tiap fakultas terdiri dari beberapa jurusan yang berbeda dengan total jumlah
mahasiswa hampir mencapai 20.000 (dua puluh ribu) orang. Seluruh data mahasiswa
yang masuk diolah dan diarsipkan kemudian disebarkan ke tiap-tiap jurusan di
fakultas yang berbeda di lingkungan Unimed.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan di puskom Unimed diperoleh
keterangan bahwa terdapat 10 orang operator komputer yang bertugas pada satu
ruangan tertutup dimana masing-masing operator bekerja menggunakan seperangkat
peralatan komputer. Operator bekerja dari jam 08.00 - 16.00 WIB dan diberi satu kali
waktu istirahat yaitu jam 12.00 - 14.00 WIB. Pada saat mendapatkan tugas seperti
pengolahan data KRS dan KHS, pengisian DPNA, dan bahkan pengolahan data
pembayaran uang SPP mahasiswa, maka waktu untuk istirahat akan menjadi lebih
singkat dan waktu berakhirnya pekerjaan akan menjadi lebih lama dari waktu yang
telah ditentukan. Sehingga tugas yang dibebankan kepada para operator komputer di
puskom Unimed semakin berat dimana jumlah pekerjaan berbanding terbalik dengan
jumlah pekerja operator komputer.
Melalui tanya jawab dan wawancara langsung kepada para operator diperoleh
keterangan bahwa mereka sering merasakan kekakuan dan kesemutan pada jari-jari
tangan setelah beberapa saat bekerja. Bahkan beberapa diantaranya merasakan nyeri
di tangan pada saat bekerja untuk beberapa waktu disaat menggunakan komputer. Hal
ini mengindikasikan para operator komputer mengalami kelelahan otot tangan.
data yang harus selalu up to date sering terlambat, bahkan sering terjadi revisi data
karena beberapa data mengalami kesalahan pengetikan. Wasisto (2005) mengatakan
gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan dimulai dari nyeri pada pergelangan
tangan, karena terjadi gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, hingga dapat
mengakibatkan sakit yang lebih serius. Apabila hal ini berlangsung secara
terus-menerus dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk lagi seperti carpal tunnel
syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di
sekujur tangan. Pakasi (2004) mengatakan bahwa gangguan carpal tunnel syndrome
terjadi akibat penggunaan pergelangan tangan yang berlebihan, sehingga
menimbulkan pembengkakan pada terowongan karpal di pergelangan tangan, yang
selanjutnya menekan saraf medianus.Hal ini akan mengakibatkan pekerjaan menjadi
terbengkalai dan semakin menumpuk.
Suryadi (2005) mengatakan gangguan ini harus segera diatasi sebelum
terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.
Oleh sebab itu perlu dicari suatu solusi untuk menurunkan kelelahan otot tangan agar
dapat mencegah efek dari kelelahan otot tangan tersebut. Solusi yang dimaksud
adalah pemberian intervensi, dalam hal ini intervensi tersebut berupa massage, yang
diberikan kepada pekerja operator komputer. Berdasarkan hasil penelitian, massage
dapat menurunkan kelelahan seseorang, sesuai dengan pendapat Bosler (2005) yang
mengatakan manipulasi dalam sport massage memberikan efek pada sistem muskular
melalui banyak cara, seperti menguraikan asam laktat penyebab timbulnya kelelahan
kekakuan pada otot, serta meningkatkan fleksibilitas gerak. Hampir senada dengan
pendapat tersebut, Whichello (2000) mengatakan rasa sakit dan nyeri pada otot,
kelelahan serta rasa kaku, seluruhnya dapat dengan sukses disembuhkan melalui seni
dari massage. Keram Otot berkurang, jaringan tisu yang rusak digantikan, serabut
otot baru dapat dibentuk. Berdasarkan pendapat di atas, maka dipilihlah massage
sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan kelelahan otot tangan operator kompter
puskom Unimed. Selanjutnya ADT (2007) juga mengatakan bahwa rasa pegal dan
rasa lelah bisa diminimalkan dengan pemijatan (massage) selama beberapa menit.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan survey pendahuluan, operator komputer di puskom Unimed
mengalami kelelahan otot tangan akibat bekerja terlalu lama dengan komputer. Hal
ini cukup mengganggu kinerja para operator dan berdampak pada penurunan
produktivitas kerja. Apabila hal ini dibiarkan berlarut akan dapat menimbulkan suatu
penyakit akibat kerja, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatasinya. Salah satu
alternatif adalah dengan mencobakan massage dalam menurunkan kelelahan otot
tangan pada operator komputer di puskom Unimed.
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas massage terhadap penurunan kelelahan otot tangan
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perubahan kelelahan otot tangan kanan operator komputer
setelah intervensi massage.
b. Untuk mengetahui perubahan kelelahan otot tangan kiri operator komputer
setelah intervensi massage.
1.4.Hipotesis
Intervensi Massage yang dilakukan efektif untuk menurunkan kelelahan otot
tangan operator komputer puskom Unimed.
1.5.Manfaat Penelitian
a. Memberi masukan kepada pihak puskom Unimed untuk mengambil langkah
dan kebijakan dalam upaya penurunan kelelahan otot tangan operator.
b. Untuk meningkatkan kesehatan pekerja pada umumnya dan operator
komputer pada khususnya, dalam hubungannya dengan penurunan tingkat
kelelahan otot tangan, yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan
kualitas hidup.
c. Meningkatkan kesadaran pekerja untuk melakukan pemulihan secara mandiri
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Tangan
Sistem manusia dapat diurai menjadi banyak subsistem, diantaranya: subsistem
kerangka manusia (skeleton), subsistem pencernaan, subsistem peredaran
(circulatory), subsistem saraf (nervous) dan lain-lain.
2.1.1. Dorsal Carpal Tunnels.
Berada dibawah ekstensor retinaculum, tapi diatas tulang-tulang carpal, dilewati
oleh :
1. Tendon otot abductor pollicis longus dan otot extensor pollicis brevis.
2. Tendon otot extensor carpi radialis longus dan otot extensorcarpi radialis
brevis.
3. Tendon otot extensor pollicis longus.
4. Tendon otot extensor digitorum dan otot extensor indicis.
5. Tendon otot extensordigiti minimi.
2.1.2. Otot-otot Tangan.
Jenis-jenis otot-otot tangan:
A. Otot-otot tangan:
1. Otot abductor digiti minimi
2. Otot flexor digiti minimi brevis
3. Otot opponens digiti minimi
4. Otot abductor pollicis brevis
5. Otot flexor pollicis brevis
6. Otot lumbricales
B. Otot-otot Jari:
1. Otot palmaris brevis.
2. Otot abductor digiti minimi
3. Otot flexor digigti minimi brevis.
4. Otot opponens digiti minimi.
C. Otot-otot Celah Jari:
1. Otot lumbricales.
2. Otot interosseus dorsalis.
3. Otot interosseus palmaris. (Spanner, 1994)
2.1.3. Pembuluh Darah
Suplai darah pada tangan melalui:
2. Arteri ulnaris.
Pembuluh vena yang utama terletak dibawah kulit pada punggung tangan.
2.1.4. Kelenjar getah bening berjalan mengikuti letak pembuluh darah vena.
2.1.5. Persarafan
Tiga buah persarafan utama pada tangan:
1. Nervus radialis
2. Nervus ulnaris.
3. Nervus medianus ( Putz, 1995)
2.2. Teoritis Kelelahan Otot
2.2.1. Definisi Kelelahan
Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya
berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Ketika bekerja, kita
sering mengalami kelelahan baik bersifat fisik maupun psikis. Kelelahan merupakan
suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut
sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan menurut Poerwadarminta
(2002) dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti kepenatan atau kepayahan.
Selanjutnya Sadarjoen (2006) menyatakan kelelahan adalah bentuk intoksikasi yang
mempengaruhi seluruh sistem saraf yang kemudian mengubah disposisi mental
individu. Kelelahan adalah salah satu dari dua cara utama tubuh mengingatkan bahwa
Beberapa ahli memberikan defenisi mengenai kelelahan, antara lain :
a. Kelelahan adalah memuncaknya kondisi psiko-kimia dari tubuh yang
diakibatkan produksi racun-racun khemis yang berlebihan sehingga orang
harus beristirahat (Kartono, 1994)
b. Kelelahan adalah suatu proses menurunnya efisiensi, performa kerja, dan
berkurangnya kekuatan/ketahanan fisik untuk terus melanjutkan kegiatan yang
harus dilakukan (Wignjosoebroto, 2000).
c. Kelelahan kerja adalah jenis pekerjaan yang dapat menurunkan kinerja dan
menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan
memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Pembebanan
otot secara statis (static muscular loading) jika dipertahankan dalam waktu
yang cukup lama akan mengakibatkan RSI (Repetition Strain Injuries) yaitu
nyeri otot, tulang, dan sebagainya, yang diakibatkan oleh jenis pekejaan yang
bersifat berulang (Nurmianto, 1996).
2.2.2. Kelelahan Otot
Pada dasarnya kelelahan menggambarkan 3 fenomena yaitu perasaan lelah,
perubahan fisiologis dalam tubuh (penurunan fungsi syaraf dan otot dari normal oleh
karena perubahan kimia dalam tubuh akibat bekerja) dan pengurangan kemampuan
untuk melakukan kerja. Kelelahan adalah suatu tanda yang bersifat sebagai pengaman
yang memberitahukan tubuh bahwa kerja yang dilakukan telah mendekati batas
normal yang dapat dipulihkan dengan beristirahat. Kelelahan yang dibiarkan terus
menerus akan berakibat buruk dan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
Terdapat 2 jenis kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum (Suma’mur
1994).
Kontraksi kuat otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal
sebagai kelelahan otot (Guyton, 1992). Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya
kekuatan, bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi
serta otot menjadi gemetar (Suma’mur, 1994). Kelelahan ini diakibatkan dari
ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk
melanjutkan suplai output kerja yang sama. Saraf terus bekerja dengan baik, impuls
saraf berjalan secara normal melalui hubungan otot-saraf masuk kedalam
serabut-serabut otot, tetapi kontraksi makin lama makin lemah karena dalam serabut-serabut-serabut-serabut
otot sendiri kekurangan ATP. Hambatan aliran darah yang menuju ke otot yang
sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan otot hampir sempurna dalam 1 menit
atau lebih karena kehilangan suplai nutrient dengan nyata (Guyton, 1992).
Perasaan tegang atau capek di badan adalah indikasi menumpuk asam laktat, atau
asam susu di otot. Asam laktat ini timbul pada proses pembakaran di dalam otot yang
aktif. Fox (1984) mengatakan dalam pada saat proses pembakaran terjadi, selain
dihasilkan energi juga didapat sisa pembakaran, yaitu berupa asam laktat itu, makin
lama aktivitas dijalankan, energi yang dihasilkan semakin kecil sementara sisa
pembakaran berupa asam laktat itu justru menumpuk. Penumpukan asam laktat inilah
kaku dan keras. Jika dipegang tidak terasa elastis dan tidak rileks. Otot yang tidak
rileks akan mengganggu alat-alat tubuh, misalnya pembuluh darah vena atau arteri.
Juga pembuluh limpa dan persarafan. Bisa jadi pembuluh darah tertekan atau
saraf-saraf terjepit. Akibatnya, peredaran darah menjadi kurang lancar dan saraf-saraf menjadi
kurang sensitif.
2.2.3. Tanda-tanda Kelelahan Otot.
Tanda-tanda tersebut meliputi:
1. Berkurangnya kemampuan untuk berkontraksi.
2. Bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi.
3. Memanjangnya waktu laten, yaitu waktu diantara perangsangan dan saat
mulai kontraksi. (Grandjean, 1988)
2.2.4. Teori-teori Tentang Kelelahan Otot.
Ada dua teori:
1. Teori Kimia.
Yaitu berkurangnya cadangan energi dan bertambahnya produk metabolit di
dalam serat otot, yang merupakan penyebab hilangnya efisiensi pada otot yang
mengalami kelelahan; dan bahwa perubahan fisik listrik yang teramati di otot dan
2. Teori Saraf Pusat
Yaitu melihat perubahan kimia pada otot yang mengalami kelelahan hanyalah
sebagai pemicu (trigger) bagi proses. Perubahan kimia itu mengakibatkan
dihantarkannya impuls-impuls saraf melalui saraf sensoris ke otak yang disadari
sebagai kelelahan otot. Impuls-impuls aferen ini menghambat pusat-pusat di otak
yang bertanggung jawab bagi pengendalian gerakan yang menyebabkan frekuensi
potensial kegiatan pada sel-sel saraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi
ini lebih lanjut menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot serta
perlambatan gerakan-gerakan atas perintah kemauan. (Guyton, 1992)
2.2.5 Pengukuran Tingkat Kelelahan Otot Tangan
Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat kelelahan otot tangan. Tim
Laboratorium Inti (2006) membagi menjadi dua piranti alat ukur kelelahan otot, yaitu
dengan Whole Body Reaction Tester Model YB-1000 dan Tapping Tester. Pada
penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan piranti Tapping Tester, hal ini
disebabkan karakteristik pemakaian piranti ini menyerupai dengan karakteristik pada
saat operator komputer bekerja menggunakan komputer.
Piranti Tapping Tester memiliki tujuan untuk mendeteksi jumlah ketukan yang
dilakukan oleh jari subyek, dan menentukan jumlah ketukan persatuan waktu yang
ditampilkan secara digit (Tim laboratorium inti, 2006). Sehingga akan dapat diketahui
2.3.Massage
Massage merupakan suatu ilmu alami masyarakat yang berkembang dengan
pesat, hal itu merupakan akibat dari manfaat massage itu sendiri yang begitu besar
terhadap fisik dan psikis manusia. Hembing (2002) menyatakan bahwa massage
sebagai salah satu kelompok pengobatan tradisional sudah mulai dikenal dan
dikembangkan sekitar lima abad lalu di Cina, Mesir, Jerman, Belanda, Amerika
Serikat dan Jepang. Selanjutnya Ika (2007) mengatakan pijat atau massage tak hanya
ampuh mengusir lelah dan stres, tapi juga berkhasiat mengembalikan kebugaran
tubuh.
Massage menjadi salah satu alternatif pengobatan yang diandalkan dalam
pengobatan beberapa gangguan kesehatan manusia sejak disertifikasinya massage
therapy sejak tahun 1992 oleh America Therapy Association. Selanjutnya Greene
(2007) mengatakan bahwa terapi massage selama 25 tahun dari Amerika, memberi
pengaruh besar pada tubuh secara keseluruhan, diantaranya meningkatkan sirkulasi
darah dan aliran limpa, serta dapat merangsang dan memperlancar pencernaan dan
pernafasan, sedangkan secara psikologis, seperti sentuhan, massage juga bisa
menyampaikan perhatian, penerimaan, dukungan dan empati.
ADT (2007) mengatakan bahwa rasa pegal dan rasa lelah bisa diminimalkan
dengan pemijatan selama beberapa menit dan bahkan cara tradisional ini juga bisa
dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Selain itu Sujayanto (2007)
mengatakan melalui massage, proses pengeluaran sisa-sisa pembakaran (asam laktat)
Pada saat ini ada beberapa jenis massage yang telah dikembangkan dan telah
dipergunakan dengan umum seperti massage kecantikan, Thaimassage, WarmStone
massage, Shiatsu massage, Swedish / Sport massage, dan lain-lain (Nova, 2007).
Pada penelitian ini massage therapy yang digunakan adalah Sport massage, hal ini
didasarkan atas penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli yang ternyata
memberikan dampak yang positif dalam menurunkan tingkat kelelahan (fatigue) dari
atlet dan juga dapat meningkatkan prestasi diri mereka. Sport massage merupakan
terapi yang sangat efektif untuk mengurangi kelelahan otot dan menyeimbangkan
sistem musculoskeletal, apabila dilakukan secara teratur dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan kerja otot yang berlebihan (Coach, 2007).
2.3.1. Manipulasi dalam Massage
Dalam melakukan sport massage, ada beberapa manipulasi massage yang
dilakukan untuk melakukan pemulihan pada otot tangan seperti yang dikatakan oleh
Johnson (1995) yaitu:
a) Effleurage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari
b) Petrissage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari dan
c) Friction
Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat
dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu jari
atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja.
2.3.2. Efek Sport Massage
Setiap jenis manipulasi sport massage yang dilakukan memberikan efek tertentu
sesuai dengan teknik perlakuan dan tujuan yang diharapkan dari sport massage
tersebut secara fisik. Adapun efek dari pemberian sport massage seperti yang
dikatakan Coach (2007), antara lain :
a) Mengurangi tingkat kelelahan otot.
b) Menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah.
c) Merelaksasi otot.
d) Meredakan ketegangan otot.
e) Mencegah terjadinya cedera.
f) Mempercepat penyembuhan akibat dari overuse otot.
g) Memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.
Berdasarkan teori dan uraian yang telah dibahas maka dapat kita simpulkan
bahwasanya massage merupakan salah satu metode atau alternatif yang digunakan
dalam dunia medis yang memberikan efek positif dalam menurunkan tingkat
kelelahan otot dan juga sebagai alat untuk meningkatkan taraf kesehatan manusia
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di unit pusat komputer Unimed. Alasan untuk memilih
lokasi ini adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan survey pendahuluan para pekerja merasakan rasa lelah pada bagian
tangan pada saat bekerja dan setelah selesai bekerja.
b. Rasa sakit yang berlarut-larut mengakibatkan produktivitas pekerja berkurang
sehingga sering data yang harus diolah dengan cepat menjadi terbengkalai.
c. Puskom merupakan salah satu unit kerja yang berperan sangat penting di Unimed.
3.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan pada bulan Mei 2007. Penelitian dimulai dengan
persiapan penelitian dan seminar kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
penelitian dan seminar hasil.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian intervensi pada suatu kelompok
partisipan. Untuk mengetahui keberhasilan intervensi dilakukan pengukuran sebelum
merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di puskom
Unimed berjumlah 10 orang.
3.3.2. Sampel
Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh pekerja operator
komputer pada puskom Unimed (Total Sampling) yaitu berjumlah 10 orang.
3.4. Variabel Penelitian
a. Variabel Indipenden (bebas) pada penelitian ini adalah massage.
3.5. Kerangka Konsep
tapping tester tapping tester
Massage
Pre Test Kelelahan Otot Tangan Pre Test
Kelelahan Otot Tangan
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
3.6. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot yang dirasakan oleh
operator komputer pada saat bekerja akibat kontraksi yang kontinu dimana
secara subjektif dapat diketahui dengan adanya perasaan tertekan, kaku,
lemah, nyeri. Cara untuk mengukur tingkat kelelahan otot dapat dilakukan
dengan menggunakan piranti Tapping Tester.
b. Massage merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan
tingkat kelelahan otot pada operator komputer, diberikan selama 10 menit
(1) Effleurage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari. Gerakan pada
effleurage dapat merangsang persarafan dan menaikkan suhu tubuh.
(2) Petrissage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari
dan jari-jari diletakkan tegak lurus pada jaringan dibawahnya. Gerakan
menekan dan mendorong pada petrissage dapat mengeluarkan asam laktat
dari sel otot dan mempercepat aliran darah.
(3) Friction
Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat
dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu
jari atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja. Gerakan pada friction
dapat menguraikan asam laktat dan mempercepat aliran darah.
3.7. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dibagi dalam 3 tahap, yaitu pre test, terapi massage dan post test.
Pertama sekali dilakukan perkenalan dan pendekatan kepada kepala Puskom agar
bersedia membantu jalannya penelitian. Para operator komputer diberi pengarahan
tentang apa tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kegiatan yang akan dilakukan
3.7.1. Pre Test
Pada pre test, dilakukan penghitungan kelelahan otot tangan dengan
menggunakan piranti tapping tester. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali yaitu
pertama pada pagi hari yaitu sebelum operator bekerja pada jam 08.00 WIB, kedua
setelah operator bekerja selama empat jam yaitu pada jam 12.00 siang WIB, dan
pengukuran ketiga yaitu setelah pekerja beristirahat kemudian dilanjutkan dengan
bekerja selama dua jam yaitu pada jam 16.00 sore WIB dimana sampel dipanggil satu
persatu secara bergantian pada hari yang sama kemudian dihitung kelelahan otot
tangannya. Hasil pengukuran dijumlahkan dan dirata-ratakan.
Prosedur Kerja Piranti Tapping Tester
Nama alat : Tapping Tester
Kegunaan : Untuk mengukur tingkat kelelahan otot tangan
Prosedur :
1. Alat ditempatkan diatas meja sehingga posisi kedudukan alat sama tingginya
dengan perut subjek.
2. Hubungkan kabel power dan dibiarkan dalam posisi menyala selama 10 menit
agar pranti dapat digunakan dalam kondisi stabil.
4. Setelah semua dalam posisi siap, pengukuran dimulai dimana subjek dalam posisi
berdiri menggerakkan jarinya secepat mungkin ke arah atas dan bawah seperti
melakukan ketikan dimulai dengan tangan kanan kemudian dengan tangan kiri.
5. Dari semua pengukuran angka dicatat dan dirata-ratakan.
3.7.2. Intervensi (Terapi Massage)
Pemberian terapi massage kepada para operator komputer dilakukan selama 10
menit dengan melakukan manipulasi yang ada pada massage setelah melakukan
pengukuran kelelahan otot tangan menggunakan piranti tapping tester. Manipulasi
yang diberikan merupakan terapi sport massage yang berguna untuk mempercepat
pemulihan dan menurunkan kelelahan otot tangan sesuai dengan pendapat Johnson
(1995). Manipulasi yang diberikan antara lain sebagai berikut :
1) Effleurage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan
telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari. Gerakan pada
effleurage dapat merangsang persarafan dan menaikkan suhu tubuh.
2) Petrissage
Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari
dan jari-jari diletakkan tegak lurus pada jaringan dibawahnya. Gerakan
menekan dan mendorong pada petrissage dapat mengeluarkan asam laktat
3) Friction
Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat
dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu
jari atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja. Gerakan pada friction
dapat menguraikan asam laktat dan mempercepat aliran darah.
3.7.3. Post Test
Pada post test, dilakukan penghitungan kelelahan otot tangan dengan
menggunakan piranti tapping tester sama seperti pada saat melakukan pre test.
Penghitungan dilakukan sesaat setelah sampel mendapatkan manipulasi massage. Hal
ini disebabkan efek dari massage bersifat langsung setelah seseorang mendapatkan
terapi ataupun manipulasi.
3.8. Pengolahan Data
Untuk mengolah data dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan
program SPSS komputer, untuk melihat penurunan kelelahan otot tangan pada
sampel sebelum dan sesudah mendapatkan manipulasi atau perlakuan.
3.9. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan uji t sampel berpasangan
untuk melihat beda antara hasil pre test dengan hasil post test dan melihat apakah ada
Rumus uji t sampel berpasangan :
Dari hasil uji ini akan diketahui apakah ada beda antara hasil pre test dengan
hasil post test dan apakah ada pengaruh manipulasi yang diberikan terhadap
penurunan kelelahan otot tangan berdasarkan taraf signifikasi 5%.
3.10. Jadwal Penelitian
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Universitas Negeri Medan (Unimed) yang dahulu bernama Institut Keguruan
Ilmu Pendidikan (IKIP) merupakan salah satu universitas negeri yang ada di
Sumatera Utara selain Universitas Sumatera Utara (USU) dan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN), dimana Unimed lebih terfokus terhadap ilmu pendidikan dan
keguruan, berbeda dengan USU yang berfokus kepada ilmu murni dan IAIN yang
berfokus kepada pendidikan agama Islam.
Unimed terdiri dari 7 fakultas, dengan jumlah mahasiswa yang berkisar hingga
20.000 (dua puluh ribu) orang yang tersebar pada:
1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
3. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).
4. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).
5. Fakultas Teknik (FT).
6. Fakultas Ilmu Sosial (FIS).
7. Fakultas Ekonomi (FE).
Penelitian dilakukan di pusat komputer (puskom) Unimed yang terletak di dalam
lingkungan kampus Unimed tepatnya di Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan. Gedung
operator komputer dan ruang pertemuan, pada lantai 2 (dua) merupakan kantor
Kepala puskom, kantin dan gudang.
Pegawai yang bekerja di puskom Unimed berjumlah 11 (sebelas) orang, terdiri
dari 1 (satu) orang yang menjabat sebagai kepala puskom, 9 orang pegawai operator
komputer dan 1 (orang) petugas cleaning service yang juga merangkap sebagai
operator komputer. Dalam kesehariannya puskom Unimed memiliki dua fungsi yaitu
berfungsi sebagai penginput dan pengoutput data. Data yang diolah merupakan
keseluruhan data kemahasiswaan yang nantinya akan disimpan dan disebarkan
kembali ke tiap-tiap jurusan yang ada pada fakultas di lingkungan Unimed.
Waktu kerja pegawai operator komputer dimulai jam 08.00 – 16.00 WIB, dengan
waktu istirahat makan siang jam 12.00 – 14.00 WIB (120 menit). Akan tetapi waktu
kerja ini bukan menjadi suatu patokan bagi para pekerja, karena pada saat mendapat
tugas tambahan seperti pengolahan data KRS dan KHS, pengisian DPNA, dan
bahkan pengolahan data pembayaran uang SPP mahasiswa serta tugas lainnya yang
membutuhkan jasa komputer, maka para operator harus mengerjakannya juga.
Sehingga dipastikan waktu untuk istirahat akan menjadi lebih singkat dan waktu
berakhirnya pekerjaan akan menjadi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.
Tugas yang dibebankan kepada para operator komputer di puskom Unimed semakin
berat dimana jumlah pekerjaan berbanding terbalik dengan jumlah pekerja operator
4.2. Hasil Penelitian
Skor Kelelahan otot tangan dengan menggunakan piranti tapping tester dihitung
pada pagi, siang dan sore hari. Yakni pada saat sebelum bekerja (08.00 WIB), setelah
bekerja selama empat jam (12.00 WIB), dan setelah bekerja selama dua jam (16.00
WIB). Pengambilan data dilakukan pada ruang kerja operator komputer secara
bergantian satu persatu. Berdasarkan analisa statistik dengan uji t berpasangan terlihat
adanya perubahan rata-rata skor ketukan hasil penghitungan menggunakan tapping
yang berarti juga perubahan skor kelelahan yang signifikan sebelum dan sesudah
intervensi. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengukuran rata-rata kelelahan sebelum
Tabel 4.1. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Pagi Hari
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot
tangan kanan sebelum intervensi adalah 31,8 dan otot tangan kiri sebelum intervensi
adalah 29,56. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 37,9 dan tangan kiri menjadi
35,54. Selisih pada tangan kanan 6,1 dan pada tangan kiri 5,98. Selain itu terlihat
angka probabilitas yang diperoleh pada pre dan post dari setiap jari adalah p = 0,000
perubahan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator
komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan
Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 / -1,833. Hal ini menunjukkan intervensi
yang diberikan efektif dalam menurunkan kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada
peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot tangan kiri, yaitu peningkatan
Tabel 4.2. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Siang Hari
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot
tangan kanan sebelum intervensi adalah 19,42 dan otot tangan kiri sebelum intervensi
adalah 19,6. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 27,28 dan tangan kiri menjadi
25,02. Selisih pada tangan kanan 7,86 dan pada tangan kiri 5,42. Selain itu terlihat
angka probabilitas yang diperoleh pada pre dan post dari setiap jari berkisar antara
sehingga menunjukkan suatu perbedaan yang signifikan terhadap penurunan
kelelahan otot tangan operator komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada
posisi penolakan Ho / Penerimaan Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 /
-1,833. Hal ini menunjukkan intervensi yang diberikan efektif dalam menurunkan
kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada peningkatan kinerja otot tangan kanan dan
Tabel 4.3. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Sore Hari
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot
tangan kanan sebelum intervensi adalah 26,88 dan otot tangan kiri sebelum intervensi
adalah 24,92. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 31,76 dan tangan kiri menjadi
29,14. Selisih pada tangan kanan 4,88 dan pada tangan kiri 4,22. Selain itu terlihat
dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu
perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator
komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan
Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 / -1,833. Hal ini menunjukkan intervensi
yang diberikan efektif dalam menurunkan kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada
peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot tangan kiri, yaitu peningkatan
rata-rata skor ketukan pada piranti tapping tester.
Dari tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 yang ada, terlihat angka probabilitas yang diperoleh
pada pre dan post dari setiap jari berkisar antara p = 0,000 sampai dengan p = 0.004
dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu
perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator
komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan
Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833.
Hasil perhitungan statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan perbedaan skor
kelelahan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan intervensi, dimana terlihat
skor rata-rata jumlah ketukan tiap jari tangan pada penerapan intervensi lebih besar
daripada sebelum intervensi dengan artian kinerja otot tangan kanan dan otot tangan
kiri meningkat sehingga hipotesa penelitian ini juga telah terjawab bahwa penerapan
intervensi massage efektif menurunkan tingkat kelelahan otot tangan operator
4.3. Pembahasan
4.3.1. Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Sebelum Dilakukan
Intervensi
Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan otot tangan dengan piranti tapping tester
sebelum dilakukan intervensi, diperoleh rerata skor pada pagi hari untuk otot tangan
kanan 31,8 dan otot tangan kiri 29,56. Pada siang hari diperoleh rerata skor untuk otot
tangan kanan 19,42 dan otot tangan kiri 19,6. Pada sore hari diperoleh rerata skor
untuk otot tangan kanan 26,88 dan otot tangan kiri 24,92. Pada pengukuran ini
rata-rata subjek mengatakan susah untuk melakukan ketukan sebanyak-banyaknya karena
pekerja merasakan lelah pada otot tangan akibat beban kerja yang berat dan pekerjaan
yang dirasakan berulang-ulang.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sastrowinoto (1985) yang mengatakan bahwa
perasaan kelelahan cepat timbul pada pekerjaan yang bersifat berulang-ulang. Dari
hasil wawancara juga diketahui bahwa para pekerja merasakan kinerja menurun, rasa
lelah terutama pada bagian tangan. Hal ini disebabkan karena beban kerja yang berat
dan sifat pekerjaan yang berulang-ulang. Aktivitas tangan yang berulang-ulang
selama 30 detik pada saat melakukan ketukan pada piranti tapping tester
mengakibatkan timbulnya asam laktat dalam otot yang menyebabkan terjadinya
kelelahan dan penurunan kinerja otot tangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Janssen
(2001) yang mengatakan pada aktivitas fisik dengan durasi 9-45 detik akan
4.3.2. Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Setelah Dilakukan
Intervensi
Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan otot tangan dengan piranti tapping tester
setelah dilakukan intervensi yaitu massage selama 10 menit, pada tabel 4.1 diperoleh
rerata skor ketukan pada pagi hari untuk otot tangan kanan 37,9 dan otot tangan kiri
35,54. Pada tabel 4.2 untuk pengukuran siang hari diperoleh rerata skor ketukan
untuk otot tangan kanan 27,28 dan otot tangan kiri 25,02. Pada tabel 4.3 dari hasil
pengukuran sore hari diperoleh rerata skor ketukan untuk otot tangan kanan 31,76 dan
otot tangan kiri 29,14. Dengan demikian terjadi peningkatan skor ketukan dengan
selisih pada tangan kanan 6,1 dan pada tangan kiri 5,98 untuk pagi hari, untuk siang
hari selisih pada tangan kanan 7,86 dan pada tangan kiri 5,42, dan untuk
penghitungan sore hari diperoleh selisih pada tangan kanan 4,88 dan pada tangan kiri
4,22. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot
tangan kiri, dalam artian massage mampu mempercepat proses pemulihan dan
menurunkan kelelahan otot tangan setelah dilakukan intervensi.
Massage yang diberikan pada otot tangan setelah melakukan aktivitas berat dapat
menghilangkan timbunan asam laktat dalam otot. Rosser (1997) mengatakan Efek
utama dari massage adalah adanya stimulasi pada sirkulasi darah, memperlancar
peredaran darah dan mempercepat proses pembuangan hasil-hasil sisa pembakaran
(asam laktat). Hal ini terjadi karena manipulasi yang diberikan kepada otot tangan
akan meningkatkan suhu tubuh / tangan sehingga mempercepat aliran darah menuju
pembuluh darah ke tangan karena dorongan atau manipulasi dari massage dan
timbunan asam laktat akan terdorong keluar dari otot, masuk ke dalam pembuluh
darah untuk segera dibuang. Salvo (1999) mengatakan rasa lelah dan nyeri otot dapat
berkurang bila aliran pembuluh darah membawa darah segar yang mengandung
oksigen dan nutrisi.
Berdasarkan hasil wawancara, para pekerja berkomentar bahwa mereka merasa
lebih bugar dan tangan terasa lebih ringan sesudah mendapatkan terapi massage
sehingga terasa lebih mudah untuk melakukan ketukan sebanyak-banyaknya dengan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Massage mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kelelahan otot
tangan operator komputer.
2. Terjadi perubahan kelelahan otot tangan kanan operator komputer setelah
intervensi massage yaitu dengan adanya peningkatan rata-rata ketukan
menggunakan piranti tapping tester.
3. Terjadi perubahan kelelahan otot tangan kiri operator komputer setelah intervensi
massage yaitu dengan adanya peningkatan rata-rata ketukan menggunakan piranti
tapping tester.
5.2. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan dan untuk dapat menurunkan
kelelahan otot tangan disarankan :
a. Kepada pihak pekerja
1. Operator komputer mendapatkan terapi massage dari masseur selama 10
menit untuk menurunkan kelelahan otot tangan.
2. Operator komputer melakukan massage mandiri secara rutin atau pada saat
3. Untuk meningkatkan kinerja otot kedua tangan, operator komputer melakukan
massage mandiri secara rutin selama 10 menit
b. Kepada pihak Instansi
1. Penyediaan masseur pada saat pekerja mendapatkan beban kerja lebih
dibanding biasanya.
DAFTAR PUSTAKA
ADT. Pijat, Tak Sekedar Melawan Pegal. http://www.KCM.com/ 2007
Anggoro, Donny. Sudah Sehatkah Posisi Anda. http://www.KCM.com/ 2004
Anoraga, P, Suyati. Psikologi Industri dan Sosial. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1995
Anies. Penyakit Akibat Kerja. Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Kerja dan Upaya Penanggulangannya. PT Gramedia, Jakarta, 2005
Arikunto, S. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Penerbit Rinneka Cipta, Jakarta, 2002.
ASP. Bebaskan Diri dari Nyeri. http://www.KCM.com/ 2007
Bosler. Massage. Healthy Inspiration. D&tS Books Ltd. England. 2005
Coach. Sport Massage. http://www.sportcoach.com/ 2007
Dod. Komputer Tak Sebabkan Carpal Tunnel Syndrome?
http://www.abcnews.com/ 2007
Eko Nurmianto. Ergonomi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Guna Widya. Surabaya. 2003
Endromono. Pengguna Komputer Rentan Terkena Penggumpalan Darah. http://www.wordpress.com/ 2005
Erwin. Komputer. http://www.ketok.com/2005
Fox, Edward L. Sport Physiology. CBS College Publishing. USA. 1984
Hembing. Pijat Refleksi Tidak Perlu Biaya. http://www.KCM.com/ 2002
Grandjean, Etienne, Fitting the Task to the Man. Taylor&Francis. London. 1988
Guyton, C, Arthur. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1992
Ika. Bugar Dengan Pijat. http://www.KCM.com/ 2007
Janssen, Peter. Lactate Threshold Training. Human Kinetics. Champaign, IL. 2001
Johnson, Joan. The Healing Arts of Sport Masage. Rodale Press Inc. Emmaus, Pennsylvania. 1995
Kartono, Kartini. Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Jakarta. 1994
Kreinik. Self Massage Techniques. http://www.kreinik.com/2005
Nova. Pijat Yuk. http://www.novacybermedia.com/ 2007
Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta. 2005
Nurmianto, Eko. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Guna Widya, Surabaya. 1996
Outsider. Tips Hemat Membeli Komputer. http://www.novacybermedia.com/ 2007
Pakasi, E, Ronald. Nyeri dan Kebas Pergelangan Tangan Akibat Pekerjaan, Hati-hati cts. http://www.medicastore.com/ 2004
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 2002
Putz, R. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1995
Rosser, Mo. Sports Theraphy. An Introduction to Theory and Practice. Hodder & Stoughton Educational. Great Britain. 1997
Sadarjoen, Sawitri Supardi. Mengatasi Kelelahan Saraf. http://www.KCM.com/ 2006
Santoso, Singgih. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 2005
Sastrowinoto. Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 1985
Sujayanto, G. Pijat Untuk Kebugaran. http://www.intisari.com// 2007
Suma’mur, P.K. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV. Haji Masagung. Jakarta. 1994
Suryadi, Hermawan. Berbagai Gangguan Saraf Tangan. http://www.KCM.com/ 2005
Spanner, Rudolf. Atlas Anatomi Manusia. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1994
Tim Laboratorium Inti. Modul Instrumentasi/Praktek Lapangan. Sekolah Pascasarjana USU. Medan. 2006
Tim Laboratorium Inti. Modul Mata Kuliah : Instrumentasi. USU. Medan 2006
Wasisto, Sigit Wasi. Bekerja dengan Komputer Secara Ergonomis dan Sehat. http://www. wahanakom.com/2005
Whichello, Denise Brown. Therpeutic Massage. A Practical Introduction.
Quantum Publishing. Singapore. 2000
Wignjosoebroto. Ergonomi, Studi Gerak & Waktu. ITS. 2000
Lampiran 1
Gambar Manipulasi Massage
1 2 3
4 5 6
Lampiran 2
Lampiran 3
Karakter Huruf Di Jari Tangan Pada Papan Keyboard
NO JARI KIRI TOMBOL / HURUF NO JARI KANAN TOMBOL / HURUF
1 Ibu Jari Alt + spasi 1 Ibu Jari Alt + spasi
2 Jari Telunjuk G H T Y V B 2 Jari Telunjuk J U N
3 Jari Tengah F R C 3 Jari Tengah K I M ,
4 Jari Manis S D W E X 4 Jari Manis L O P .
Lampiran 4
Data Subjek Penelitian Berdasarkan Umur, Masa Kerja
No Umur (Tahun) Lama Bekerja (Tahun)
1 23 1
2 28 5
3 29 4
4 29 6
5 30 5
6 30 6
7 33 5
8 33 5
9 35 4
Lampiran 5
Data Rata-rata Perhitungan Tingkat Kelelahan Otot Tangan Menggunakan
Tapping Tester
DATA PAGI
JARI KANAN
DATA SIANG
JARI KANAN
DATA SORE
JARI KANAN
Lampiran 6
Tabel Data Uji Normalitas & Homogenitas
DATA PAGI
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
JEMPOL_KANAN .232 10 .135 .875 10 .113
TELUNJUK_KANAN .205 10 .200(*) .878 10 .125
TENGAH_KANAN .143 10 .200(*) .946 10 .617
MANIS_KANAN .147 10 .200(*) .962 10 .806
KELINGKING_KANAN .239 10 .112 .907 10 .260
JEMPOL_KIRI .161 10 .200(*) .955 10 .729
TELUNJUK_KIRI .235 10 .126 .862 10 .080
TENGAH_KIRI .190 10 .200(*) .920 10 .358
MANIS_KIRI .156 10 .200(*) .934 10 .491
KELINGKING_KIRI .139 10 .200(*) .954 10 .721
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
DATA SIANG
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
JEMPOL_KANAN .277 10 .028 .870 10 .100
TELUNJUK_KANAN .276 10 .030 .847 10 .053
TENGAH_KANAN .239 10 .111 .836 10 .039
MANIS_KANAN .118 10 .200(*) .949 10 .651
KELINGKING_KANAN .213 10 .200(*) .897 10 .204
JEMPOL_KIRI .185 10 .200(*) .900 10 .218
TELUNJUK_KIRI .144 10 .200(*) .929 10 .437
TENGAH_KIRI .287 10 .019 .790 10 .011
MANIS_KIRI .211 10 .200(*) .852 10 .061
KELINGKING_KIRI .195 10 .200(*) .923 10 .383
DATA SORE
Tests of Normality & Homogenity
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
JEMPOL_KANAN .237 10 .119 .894 10 .190
TELUNJUK_KANAN .178 10 .200(*) .906 10 .252
TENGAH_KANAN .149 10 .200(*) .979 10 .957
MANIS_KANAN .176 10 .200(*) .931 10 .461
KELINGKING_KANAN .219 10 .191 .864 10 .085
JEMPOL_KIRI .174 10 .200(*) .933 10 .478
TELUNJUK_KIRI .180 10 .200(*) .951 10 .686
TENGAH_KIRI .215 10 .200(*) .854 10 .064
MANIS_KIRI .140 10 .200(*) .944 10 .593
KELINGKING_KIRI .263 10 .049 .832 10 .035
Lampiran 7
T-Test (Uji beda rata-rata sebelumdan sesudah perlakuan)
DATA PAGI
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
JKNPR 28.6000 10 8.66923 2.74145
Pair 1
JKNPO 35.6000 10 7.44162 2.35325
JKRPR 28.0000 10 9.06765 2.86744
Pair 2
JKRPO 32.9000 10 8.33267 2.63502
TJKNPR 33.5000 10 11.90005 3.76313
Pair 3
TJKNPO 40.4000 10 9.99111 3.15947
TJKRPR 31.0000 10 12.52553 3.96092
Pair 4
TJKRPO 38.1000 10 9.72340 3.07481
TGKNPR 34.7000 10 10.18768 3.22163
Pair 5
TGKNPO 41.8000 10 8.39047 2.65330
TGKRPR 32.7000 10 8.48594 2.68349
Pair 6
TGKRPO 38.8000 10 7.65652 2.42120
MNKNPR 33.8000 10 7.17712 2.26961
Pair 7
MNKNPO 39.3000 10 7.07185 2.23632
MNKRPR 31.7000 10 8.17924 2.58650
Pair 8
MNKRPO 36.7000 10 7.64562 2.41776
KLKNPR 28.4000 10 6.39792 2.02320
Pair 9
KLKNPO 32.5000 10 7.04352 2.22736
KLKRPR 24.4000 10 5.69990 1.80247
Pair 10
Paired Samples Correlations
7.00000 2.70801 .85635 -8.93720 -5.06280
-4.90000 2.64365 .83600 -6.79115 -3.00885
-6.90000 3.51030 1.11006 -9.41112 -4.38888
-7.10000 5.04315 1.59478 -10.70765 -3.49235
-7.10000 4.14863 1.31191 -10.06775 -4.13225
-6.10000 3.21282 1.01598 -8.39831 -3.80169
-5.50000 2.27303 .71880 -7.12603 -3.87397
-5.00000 4.08248 1.29099 -7.92043 -2.07957
-4.10000 2.33095 .73711 -5.76746 -2.43254
-6.80000 4.87169 1.54056 -10.28499 -3.31501
DATA SIANG
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
JKNPR 17.2000 10 7.50999 2.37487
Pair 1
JKNPO 23.9000 10 9.73482 3.07842
JKRPR 18.3000 10 7.76101 2.45425
Pair 2
JKRPO 23.9000 10 8.81224 2.78667
TJKNPR 20.5000 10 9.45457 2.98980
Pair 3
TJKNPO 30.0000 10 10.55146 3.33667
TJKRPR 18.9000 10 7.53437 2.38258
Pair 4
TJKRPO 26.6000 10 8.54010 2.70062
TGKNPR 22.6000 10 9.43045 2.98217
Pair 5
TGKNPO 29.6000 10 10.30857 3.25986
TGKRPR 22.4000 10 6.94742 2.19697
Pair 6
TGKRPO 27.8000 10 9.02835 2.85502
MNKNPR 20.3000 10 5.96378 1.88591
Pair 7
MNKNPO 29.4000 10 8.38252 2.65079
MNKRPR 21.9000 10 6.31489 1.99694
Pair 8
MNKRPO 26.5000 10 7.38241 2.33452
KLKNPR 16.5000 10 5.14782 1.62788
Pair 9
KLKNPO 23.5000 10 6.22272 1.96780
KLKRPR 16.5000 10 2.06828 .65405
Pair 10