• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Massage Terhadap Penurunan Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Unimed Tahun 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektifitas Massage Terhadap Penurunan Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Unimed Tahun 2007"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN

KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR

KOMPUTER PUSKOM UNIMED

TAHUN 2007

TESIS

OLEH :

INDRA DARMA SITEPU

057010012/KK

.

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

EFEKTIFITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN

KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR

KOMPUTER PUSKOM UNIMED

TAHUN 2007

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Pada Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kekhususan Kesehatan Kerja

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH :

INDRA DARMA SITEPU

057010012/KK

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR KOMPUTER PUSKOM UNIMED TAHUN 2007

Nama Mahasiswa : INDRA DARMA SITEPU

Nomor Induk Mahasiswa : 057010012

Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Kekhususan : KEKHUSUSAN KESEHATAN KERJA

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE Ketua

dr. Halinda Sari Lubis, M. KKK Ir. Poerwanto , M.Sc Anggota Anggota

Medan, _______________

Ketua Program Studi, Direktur SPsUSU

Dr.Drs.R.Kintoko Rochadi,MKM Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,Msc

(4)

Telah diuji pada :

Tanggal : 23 Agustus 2007

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE

Anggota : dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK

Ir. Poerwanto, M.Sc

Ir. Rosnani Ginting, MT

(5)

PERNYATAAN

EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN

KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR

KOMPUTER PUSKOM UNIMED

TAHUN 2007

TESIS

Dengan ini menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2007

(6)

EFEKTIVITAS MASSAGE TERHADAP PENURUNAN

KELELAHAN OTOT TANGAN OPERATOR

KOMPUTER PUSKOM UNIMED

TAHUN 2007

INDRA DARMA SITEPU

Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kekhususan Kesehatan Kerja

Jln. Civitas Akademika, Kampus USU Medan

ABSTRAK

Puskom Unimed merupakan salah satu unit kerja yang sangat vital karena berhubungan dengan arsip data, dimana hanya terdapat 10 orang pekerja yang bekerja sebagai operator komputer yang bertugas untuk menginput dan

mengoutput seluruh data yang ada. Kelelahan otot tangan merupakan keluhan

utama para pekerja dimana penyebab hal tersebut adalah jumlah pekerja yang berbanding terbalik dengan jumlah pekerjaan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas massage terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator komputer puskom Unimed dan rancangan penelitian eksperimental dengan sampel sejumlah 10 orang.

Hasil penelitian melalui pengukuran tapping tester dijumpai rata-rata peningkatan jumlah ketukan sebelum bekerja untuk otot tangan kanan sebesar 6,1 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 5,98 ketukan. Pada penghitungan setelah bekerja selama 4 jam, untuk otot tangan kanan sebesar 7,86 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 5,42 ketukan. Pada penghitungan setelah bekerja selama 2 jam, untuk otot tangan kanan sebesar 4,88 ketukan dan otot tangan kiri sebesar 4,22 ketukan. Dengan uji statistik t dengan α 5% (0,05) diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 – 0,004. dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator komputer. Disarankan kepada para pekerja agar melakukan

massage untuk menurunkan kelelahan otot tangan pada saat bekerja.

(7)

THE EFFECTIVENESS OF MASSAGE TO LESSEN THE

HAND MUSCLES FATIGUE OF COMPUTER

OPERATOR IN UNIMED PUSKOM 2007

INDRA DARMA SITEPU

Magister of Occupational Health Study Program

Jln. Civitas Akademika, University of North Sumatera Medan

ABSTRACT

Unimed puskom is one of the most important working department related to data archives, where there are only 10 workers as computer operators – which their job role is to input and output the overall data. The muscles fatigue is the most complaining issue for the workers due to the amount inversely proportional workers with amount of works.

The aims of this research is to identify the effectiveness of massage to lessen the hand muscles fatigue of computer operator in Unimed puskom, and the research device is an experiment with 10 people as the samples.

The result of this research is obtained from the tapping tester measurement, it says that there is a mean progress in tapping scores, before working the right hand muscle scores 6,1 taps and the left hand muscles scores 5,98 taps. After working for 4 hours, the right hand muscle scores 7,86 taps and the left hand muscles scores 5,42 taps. Moreover after working for 2 hours, the right hand muscle scores 4,88 taps and the left hand muscles scores 4,22 taps. Based on the t test statistic with α 5% (0,05), the probability value 0,000 – 0,004. it’s less than α 5% (0,05) as to exhibit a significant contrast to lessen the hand muscles fatigue on working progress.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tesis

ini. Penyusunan Tesis ini merupakan salah satu syarat akademik untuk

menyelesaikan pendidikan Sekolah Pascasarjana, Program Studi Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara

Medan.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian Tesis ini berkat bantuan dan kerjasama

dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Matondang, MSIE sebagai Ketua Komisi

Pembimbing, dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK dan Ir. Poerwanto, M.Sc

sebagai anggota Komisi Pembimbing dan juga kepada Ibu Ir. Rosnani

Ginting, MT dan Ibu Ir. Kalsum, M.Kes sebagai anggota Komisi Penguji

yang telah meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh perhatian dan

kesabaran memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan sehingga tesis

ini dapat diselesaikan.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc sebagai Direktur Sekolah

Pascasarjana USU Medan dan Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM

sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah

Pascasarjana USU dan sebagai Ketua Komisi Penguji, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Studi

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Sekolah

Pascasarjana USU Medan.

3. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis

dan tidak lupa kepada seluruh karyawan pada Program Studi Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Kerja Sekolah Pascasarjana

USU yang telah membantu penulis dalam mengikuti pendidikan.

4. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

(9)

Bang Arianto, Bang Ali, Bang Koteng, Bang Pardi, Bang Urat, Bang

Johanis, Kak Eli, Kak Nana, Kak Liza, Kak Firy, Kak Sri, Kak Eva, Kak

Imel, Kak Ari, Kak Diba, Kak Lilis dan Santi yang telah bekerja sama dan

membantu memberikan saran demi kesempurnaan dalam penulisan tesis ini.

Rasa hormat dan terima kasih, saya sampaikan kepada ayahanda Drs. Bakti

Sitepu dan Ibunda Dra. Zulhaini S, dan adik M. Syukur Zulbandi Sitepu

yang telah mendo’akan saya cepat menyelesaikan pendidikan ini.

Tak lupa kepada Ade Irma Khairani, S.S, M.Hum yang telah memberikan

dorongan, pengertian, do’a dan senantiasa sabar selama penulis mengikuti

pendidikan. Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas segala pengorbanan dan

keikhlasannya.

Akhirnya dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari masih banyak

kekurangan yang ada pada penulisan tesis ini, oleh karena itu segala kritik dan

saran yang menambah penyempurnaan tulisan ini sangat penulis harapkan,

mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain dimasa

yang akan datang. Amien Ya Robbal Alamien..

Medan, 17 Agustus 2007

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Indra Darma Sitepu lahir di Medan, 14 Oktober 1983

Merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, Dari keluarga Bapak Drs. Bakti Sitepu dan Ibu Dra. Zulhaini S.

RIWAYAT PENDIDIKAN

• SD Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 1995 • SMP Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 1998 • SMA Swasta Wiyata Dharma Medan, Lulus Tahun 2001 • Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, Lulus Tahun 2005

• Masuk Pendidikan Magister Kesehatan Kerja USU,Tahun 2005

RIWAYAT PEKERJAAN

• Tahun 2001 – Sekarang, Sebagai Instruktur Klub Jantung Sehat Indonesia

• Tahun 2003 – 2005, Sebagai Asisten Pelatih Basket Pemula & Junior Klub Bola Basket Angsapura Medan

• Tahun 2004 – 2006, Sebagai Pelatih Basket SMA Negeri 2 Medan • Tahun 2005 – 2006, Sebagai Staf Pengajar di Yayasan Perguruan

Prayatna Medan

• Tahun 2005 – Sekarang, Sebagai Staf Pengajar di Sekolah A2Z, Yayasan Bina Mandiri Medan

• Tahun 2006 – Sekarang, Sebagai Wasit Bola Basket PB.PERBASI • Tahun 2006 – Sekarang, Sebagai Staf Pengajar di Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan

KELUARGA :

• Ayah : Drs. Bakti Sitepu. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan.

• Ibu : Dra. Zulhaini S. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan

• Adik : M. Syukur Zulbandi Sitepu. Kelas III SMU Swasta Wiyata Dharma Medan

(11)

DAFTAR ISI

2.1.4 Kelenjar getah bening berjalan mengikuti letak pembuluh darah vena ……… 10

2.1.5 Persarafan ……….... 10

2.2 Teoritis Kelelahan Otot Tangan ……….. 10

2.2.1 Defenisi Kelelahan.……….. 10

2.2.2 Kelelahan Otot .……… 11

2.2.3 Tanda-tanda Kelelahan Otot ……… 13

2.2.4 Teori-teori Tentang Kelelahan Otot ………… 13

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian ……… 29 Tabel 4.2. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test

pada Pagi Hari ... 30 Tabel 4.3. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test

pada Pagi Hari ... 31 Tabel 4.4. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pesatnya kemajuan teknologi memang telah membuat banyak kalangan lebih

akrab dengan piranti yang namanya komputer. Untuk sebagian kalangan seperti

pelajar dan kaum pekerja, piranti ini susah dilepaskan dan menjadi bagian dari

kehidupan sehari-hari. Erwin (2005) mengatakan bahwa berbagai macam kegiatan

dapat dilakukan dengan lebih mudah berkat adanya bantuan komputer, dari pekerjaan

sederhana seperti mengetik surat, hingga menyunting foto atau berkirim surat via

e-mail, semuanya dapat dilakukan dengan komputer. Selanjutnya Outsider (2007)

mengatakan pemakaian komputer pada saat ini sudah sangat luas, hampir semua

kegiatan manusia tidak terlepas dari pemakaian komputer, dan seolah-olah sudah

sangat tergantung pada kemampuan komputer yang memang diciptakan untuk

membantu aktivitas manusia.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam lingkungan dunia kerja, kehadiran

komputer memberikan kontribusi yang sangat besar dewasa ini. Hampir seluruh data

pada masa lalu disimpan secara manual dengan menggunakan mesin ketik, dan

sekarang menjadi terasa semakin mudah atas kehadiran komputer. Komputer kini

menjadi kebutuhan utama dalam memperlancar pekerjaan di lingkungan kerja.

(16)

namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakaian komputer juga dapat

menimbulkan masalah tersendiri.

Masalah yang dimaksudkan adalah rasa lelah yang dapat menjadi suatu penyakit

akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian komputer, yang menimpa para pekerja

operator komputer yang bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama secara

terus menerus. Pekerjaan operator komputer adalah suatu jenis pekerjaan yang

bersifat menetap, duduk terus menerus dan tak berpindah-pindah (sedentary work).

Waktu kerja operator disita oleh sejumlah perintah kerja yang harus dikerjakan dalam

postur kerja tertentu (postural limitation). Anggoro (2004) mengatakan bahwa

seorang pekerja menghabiskan waktu minimal 6 jam setiap hari bekerja dengan

komputer. Jenis pekerjaan ini menimbulkan rasa lelah dimana kelelahan tersebut

dapat menimbulkan stress pada sekelompok otot rangka (musculoskeletal) dan

menyebabkan terjadinya kelelahan otot lokal.

Kelelahan yang dialami oleh para pekerja seperti kelelahan otot merupakan suatu

masalah umum yang sering dijumpai pada para tenaga kerja. Anoraga (1995)

mengatakan bahwa perusahaan maupun instansi tempat para pekerja bekerja jarang

memberikan perhatian serius terhadap masalah kelelahan kerja yang dialami pekerja.

Namun apabila hal tersebut tidak mendapat perhatian khusus maka masalah umum

tersebut dapat menjadi suatu masalah khusus yang nantinya akan menghambat

produktivitas dari para pekerja.

Pada saat bekerja menggunakan komputer, ada banyak masalah kelelahan yang

(17)

punggung, bahu, tangan, dan lainnya. Dalam hal ini peneliti hanya ingin melihat dan

membatasi pada masalah kelelahan otot tangan karena masalah ini menjadi masalah

yang sering dikeluhkan oleh para operator komputer. ASP (2005) mengatakan bahwa

pekerja yang menggunakan komputer selama 3 – 4 jam dengan lebih dari 100 klik

mouse akan mengalami resiko paling tinggi atas sejumlah masalah di tangan.

Berdasarkan penelitian pada karyawan Mayo Clinic di Scottsdale Arizona, 30%

karyawan yang hampir keseluruhan merupakan karyawan yang menggunakan

komputer mengalami masalah kelelahan pada tangan (Dod, 2007). Selanjutnya pada

penelitian lainnya yang melibatkan sedikitnya 3500 pekerja di 11 perusahaan di

Denmark dimana mereka menggunakan keyboard dan mouse komputer selama

hampir setengah hari mengeluhkan rasa nyeri pada tangan, yang merupakan indikasi

dari kelelahan otot tangan (Endromono, 2005). Selain itu selama ini banyak penelitian

yang lebih memprioritaskan pada kecepatan ketik dan bukannya pada kelelahan kerja

operator (Nurmianto, 2003). Hingga perlu diadakan penelitian untuk mencari solusi

penurunan kelelahan otot tangan.

Universitas Negeri Medan (Unimed) merupakan salah satu Universitas Negeri di

Sumatera Utara yang proses pengolahan datanya menggunakan jasa komputer. Unit

kerja yang menangani tugas ini secara langsung adalah puskom (pusat komputer)

dimana data yang diolah tersebut merupakan keseluruhan data kemahasiswaan.

Dalam kesehariannya, puskom Unimed memiliki dua fungsi yaitu berfungsi sebagai

penginput dan pengoutput data. Puskom Unimed merupakan bank data bagi Unimed

(18)

dihasilkan harus seminimal mungkin. Unimed terdiri dari 7 (tujuh) fakultas dimana

tiap fakultas terdiri dari beberapa jurusan yang berbeda dengan total jumlah

mahasiswa hampir mencapai 20.000 (dua puluh ribu) orang. Seluruh data mahasiswa

yang masuk diolah dan diarsipkan kemudian disebarkan ke tiap-tiap jurusan di

fakultas yang berbeda di lingkungan Unimed.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di puskom Unimed diperoleh

keterangan bahwa terdapat 10 orang operator komputer yang bertugas pada satu

ruangan tertutup dimana masing-masing operator bekerja menggunakan seperangkat

peralatan komputer. Operator bekerja dari jam 08.00 - 16.00 WIB dan diberi satu kali

waktu istirahat yaitu jam 12.00 - 14.00 WIB. Pada saat mendapatkan tugas seperti

pengolahan data KRS dan KHS, pengisian DPNA, dan bahkan pengolahan data

pembayaran uang SPP mahasiswa, maka waktu untuk istirahat akan menjadi lebih

singkat dan waktu berakhirnya pekerjaan akan menjadi lebih lama dari waktu yang

telah ditentukan. Sehingga tugas yang dibebankan kepada para operator komputer di

puskom Unimed semakin berat dimana jumlah pekerjaan berbanding terbalik dengan

jumlah pekerja operator komputer.

Melalui tanya jawab dan wawancara langsung kepada para operator diperoleh

keterangan bahwa mereka sering merasakan kekakuan dan kesemutan pada jari-jari

tangan setelah beberapa saat bekerja. Bahkan beberapa diantaranya merasakan nyeri

di tangan pada saat bekerja untuk beberapa waktu disaat menggunakan komputer. Hal

ini mengindikasikan para operator komputer mengalami kelelahan otot tangan.

(19)

data yang harus selalu up to date sering terlambat, bahkan sering terjadi revisi data

karena beberapa data mengalami kesalahan pengetikan. Wasisto (2005) mengatakan

gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan dimulai dari nyeri pada pergelangan

tangan, karena terjadi gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, hingga dapat

mengakibatkan sakit yang lebih serius. Apabila hal ini berlangsung secara

terus-menerus dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk lagi seperti carpal tunnel

syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di

sekujur tangan. Pakasi (2004) mengatakan bahwa gangguan carpal tunnel syndrome

terjadi akibat penggunaan pergelangan tangan yang berlebihan, sehingga

menimbulkan pembengkakan pada terowongan karpal di pergelangan tangan, yang

selanjutnya menekan saraf medianus.Hal ini akan mengakibatkan pekerjaan menjadi

terbengkalai dan semakin menumpuk.

Suryadi (2005) mengatakan gangguan ini harus segera diatasi sebelum

terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.

Oleh sebab itu perlu dicari suatu solusi untuk menurunkan kelelahan otot tangan agar

dapat mencegah efek dari kelelahan otot tangan tersebut. Solusi yang dimaksud

adalah pemberian intervensi, dalam hal ini intervensi tersebut berupa massage, yang

diberikan kepada pekerja operator komputer. Berdasarkan hasil penelitian, massage

dapat menurunkan kelelahan seseorang, sesuai dengan pendapat Bosler (2005) yang

mengatakan manipulasi dalam sport massage memberikan efek pada sistem muskular

melalui banyak cara, seperti menguraikan asam laktat penyebab timbulnya kelelahan

(20)

kekakuan pada otot, serta meningkatkan fleksibilitas gerak. Hampir senada dengan

pendapat tersebut, Whichello (2000) mengatakan rasa sakit dan nyeri pada otot,

kelelahan serta rasa kaku, seluruhnya dapat dengan sukses disembuhkan melalui seni

dari massage. Keram Otot berkurang, jaringan tisu yang rusak digantikan, serabut

otot baru dapat dibentuk. Berdasarkan pendapat di atas, maka dipilihlah massage

sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan kelelahan otot tangan operator kompter

puskom Unimed. Selanjutnya ADT (2007) juga mengatakan bahwa rasa pegal dan

rasa lelah bisa diminimalkan dengan pemijatan (massage) selama beberapa menit.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan survey pendahuluan, operator komputer di puskom Unimed

mengalami kelelahan otot tangan akibat bekerja terlalu lama dengan komputer. Hal

ini cukup mengganggu kinerja para operator dan berdampak pada penurunan

produktivitas kerja. Apabila hal ini dibiarkan berlarut akan dapat menimbulkan suatu

penyakit akibat kerja, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatasinya. Salah satu

alternatif adalah dengan mencobakan massage dalam menurunkan kelelahan otot

tangan pada operator komputer di puskom Unimed.

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas massage terhadap penurunan kelelahan otot tangan

(21)

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui perubahan kelelahan otot tangan kanan operator komputer

setelah intervensi massage.

b. Untuk mengetahui perubahan kelelahan otot tangan kiri operator komputer

setelah intervensi massage.

1.4.Hipotesis

Intervensi Massage yang dilakukan efektif untuk menurunkan kelelahan otot

tangan operator komputer puskom Unimed.

1.5.Manfaat Penelitian

a. Memberi masukan kepada pihak puskom Unimed untuk mengambil langkah

dan kebijakan dalam upaya penurunan kelelahan otot tangan operator.

b. Untuk meningkatkan kesehatan pekerja pada umumnya dan operator

komputer pada khususnya, dalam hubungannya dengan penurunan tingkat

kelelahan otot tangan, yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan

kualitas hidup.

c. Meningkatkan kesadaran pekerja untuk melakukan pemulihan secara mandiri

(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Tangan

Sistem manusia dapat diurai menjadi banyak subsistem, diantaranya: subsistem

kerangka manusia (skeleton), subsistem pencernaan, subsistem peredaran

(circulatory), subsistem saraf (nervous) dan lain-lain.

2.1.1. Dorsal Carpal Tunnels.

Berada dibawah ekstensor retinaculum, tapi diatas tulang-tulang carpal, dilewati

oleh :

1. Tendon otot abductor pollicis longus dan otot extensor pollicis brevis.

2. Tendon otot extensor carpi radialis longus dan otot extensorcarpi radialis

brevis.

3. Tendon otot extensor pollicis longus.

4. Tendon otot extensor digitorum dan otot extensor indicis.

5. Tendon otot extensordigiti minimi.

(23)

2.1.2. Otot-otot Tangan.

Jenis-jenis otot-otot tangan:

A. Otot-otot tangan:

1. Otot abductor digiti minimi

2. Otot flexor digiti minimi brevis

3. Otot opponens digiti minimi

4. Otot abductor pollicis brevis

5. Otot flexor pollicis brevis

6. Otot lumbricales

B. Otot-otot Jari:

1. Otot palmaris brevis.

2. Otot abductor digiti minimi

3. Otot flexor digigti minimi brevis.

4. Otot opponens digiti minimi.

C. Otot-otot Celah Jari:

1. Otot lumbricales.

2. Otot interosseus dorsalis.

3. Otot interosseus palmaris. (Spanner, 1994)

2.1.3. Pembuluh Darah

Suplai darah pada tangan melalui:

(24)

2. Arteri ulnaris.

Pembuluh vena yang utama terletak dibawah kulit pada punggung tangan.

2.1.4. Kelenjar getah bening berjalan mengikuti letak pembuluh darah vena.

2.1.5. Persarafan

Tiga buah persarafan utama pada tangan:

1. Nervus radialis

2. Nervus ulnaris.

3. Nervus medianus ( Putz, 1995)

2.2. Teoritis Kelelahan Otot

2.2.1. Definisi Kelelahan

Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya

berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Ketika bekerja, kita

sering mengalami kelelahan baik bersifat fisik maupun psikis. Kelelahan merupakan

suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut

sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan menurut Poerwadarminta

(2002) dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti kepenatan atau kepayahan.

Selanjutnya Sadarjoen (2006) menyatakan kelelahan adalah bentuk intoksikasi yang

mempengaruhi seluruh sistem saraf yang kemudian mengubah disposisi mental

individu. Kelelahan adalah salah satu dari dua cara utama tubuh mengingatkan bahwa

(25)

Beberapa ahli memberikan defenisi mengenai kelelahan, antara lain :

a. Kelelahan adalah memuncaknya kondisi psiko-kimia dari tubuh yang

diakibatkan produksi racun-racun khemis yang berlebihan sehingga orang

harus beristirahat (Kartono, 1994)

b. Kelelahan adalah suatu proses menurunnya efisiensi, performa kerja, dan

berkurangnya kekuatan/ketahanan fisik untuk terus melanjutkan kegiatan yang

harus dilakukan (Wignjosoebroto, 2000).

c. Kelelahan kerja adalah jenis pekerjaan yang dapat menurunkan kinerja dan

menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan

memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Pembebanan

otot secara statis (static muscular loading) jika dipertahankan dalam waktu

yang cukup lama akan mengakibatkan RSI (Repetition Strain Injuries) yaitu

nyeri otot, tulang, dan sebagainya, yang diakibatkan oleh jenis pekejaan yang

bersifat berulang (Nurmianto, 1996).

2.2.2. Kelelahan Otot

Pada dasarnya kelelahan menggambarkan 3 fenomena yaitu perasaan lelah,

perubahan fisiologis dalam tubuh (penurunan fungsi syaraf dan otot dari normal oleh

karena perubahan kimia dalam tubuh akibat bekerja) dan pengurangan kemampuan

untuk melakukan kerja. Kelelahan adalah suatu tanda yang bersifat sebagai pengaman

yang memberitahukan tubuh bahwa kerja yang dilakukan telah mendekati batas

(26)

normal yang dapat dipulihkan dengan beristirahat. Kelelahan yang dibiarkan terus

menerus akan berakibat buruk dan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.

Terdapat 2 jenis kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum (Suma’mur

1994).

Kontraksi kuat otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal

sebagai kelelahan otot (Guyton, 1992). Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya

kekuatan, bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi

serta otot menjadi gemetar (Suma’mur, 1994). Kelelahan ini diakibatkan dari

ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk

melanjutkan suplai output kerja yang sama. Saraf terus bekerja dengan baik, impuls

saraf berjalan secara normal melalui hubungan otot-saraf masuk kedalam

serabut-serabut otot, tetapi kontraksi makin lama makin lemah karena dalam serabut-serabut-serabut-serabut

otot sendiri kekurangan ATP. Hambatan aliran darah yang menuju ke otot yang

sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan otot hampir sempurna dalam 1 menit

atau lebih karena kehilangan suplai nutrient dengan nyata (Guyton, 1992).

Perasaan tegang atau capek di badan adalah indikasi menumpuk asam laktat, atau

asam susu di otot. Asam laktat ini timbul pada proses pembakaran di dalam otot yang

aktif. Fox (1984) mengatakan dalam pada saat proses pembakaran terjadi, selain

dihasilkan energi juga didapat sisa pembakaran, yaitu berupa asam laktat itu, makin

lama aktivitas dijalankan, energi yang dihasilkan semakin kecil sementara sisa

pembakaran berupa asam laktat itu justru menumpuk. Penumpukan asam laktat inilah

(27)

kaku dan keras. Jika dipegang tidak terasa elastis dan tidak rileks. Otot yang tidak

rileks akan mengganggu alat-alat tubuh, misalnya pembuluh darah vena atau arteri.

Juga pembuluh limpa dan persarafan. Bisa jadi pembuluh darah tertekan atau

saraf-saraf terjepit. Akibatnya, peredaran darah menjadi kurang lancar dan saraf-saraf menjadi

kurang sensitif.

2.2.3. Tanda-tanda Kelelahan Otot.

Tanda-tanda tersebut meliputi:

1. Berkurangnya kemampuan untuk berkontraksi.

2. Bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi.

3. Memanjangnya waktu laten, yaitu waktu diantara perangsangan dan saat

mulai kontraksi. (Grandjean, 1988)

2.2.4. Teori-teori Tentang Kelelahan Otot.

Ada dua teori:

1. Teori Kimia.

Yaitu berkurangnya cadangan energi dan bertambahnya produk metabolit di

dalam serat otot, yang merupakan penyebab hilangnya efisiensi pada otot yang

mengalami kelelahan; dan bahwa perubahan fisik listrik yang teramati di otot dan

(28)

2. Teori Saraf Pusat

Yaitu melihat perubahan kimia pada otot yang mengalami kelelahan hanyalah

sebagai pemicu (trigger) bagi proses. Perubahan kimia itu mengakibatkan

dihantarkannya impuls-impuls saraf melalui saraf sensoris ke otak yang disadari

sebagai kelelahan otot. Impuls-impuls aferen ini menghambat pusat-pusat di otak

yang bertanggung jawab bagi pengendalian gerakan yang menyebabkan frekuensi

potensial kegiatan pada sel-sel saraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi

ini lebih lanjut menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot serta

perlambatan gerakan-gerakan atas perintah kemauan. (Guyton, 1992)

2.2.5 Pengukuran Tingkat Kelelahan Otot Tangan

Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat kelelahan otot tangan. Tim

Laboratorium Inti (2006) membagi menjadi dua piranti alat ukur kelelahan otot, yaitu

dengan Whole Body Reaction Tester Model YB-1000 dan Tapping Tester. Pada

penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan piranti Tapping Tester, hal ini

disebabkan karakteristik pemakaian piranti ini menyerupai dengan karakteristik pada

saat operator komputer bekerja menggunakan komputer.

Piranti Tapping Tester memiliki tujuan untuk mendeteksi jumlah ketukan yang

dilakukan oleh jari subyek, dan menentukan jumlah ketukan persatuan waktu yang

ditampilkan secara digit (Tim laboratorium inti, 2006). Sehingga akan dapat diketahui

(29)

2.3.Massage

Massage merupakan suatu ilmu alami masyarakat yang berkembang dengan

pesat, hal itu merupakan akibat dari manfaat massage itu sendiri yang begitu besar

terhadap fisik dan psikis manusia. Hembing (2002) menyatakan bahwa massage

sebagai salah satu kelompok pengobatan tradisional sudah mulai dikenal dan

dikembangkan sekitar lima abad lalu di Cina, Mesir, Jerman, Belanda, Amerika

Serikat dan Jepang. Selanjutnya Ika (2007) mengatakan pijat atau massage tak hanya

ampuh mengusir lelah dan stres, tapi juga berkhasiat mengembalikan kebugaran

tubuh.

Massage menjadi salah satu alternatif pengobatan yang diandalkan dalam

pengobatan beberapa gangguan kesehatan manusia sejak disertifikasinya massage

therapy sejak tahun 1992 oleh America Therapy Association. Selanjutnya Greene

(2007) mengatakan bahwa terapi massage selama 25 tahun dari Amerika, memberi

pengaruh besar pada tubuh secara keseluruhan, diantaranya meningkatkan sirkulasi

darah dan aliran limpa, serta dapat merangsang dan memperlancar pencernaan dan

pernafasan, sedangkan secara psikologis, seperti sentuhan, massage juga bisa

menyampaikan perhatian, penerimaan, dukungan dan empati.

ADT (2007) mengatakan bahwa rasa pegal dan rasa lelah bisa diminimalkan

dengan pemijatan selama beberapa menit dan bahkan cara tradisional ini juga bisa

dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Selain itu Sujayanto (2007)

mengatakan melalui massage, proses pengeluaran sisa-sisa pembakaran (asam laktat)

(30)

Pada saat ini ada beberapa jenis massage yang telah dikembangkan dan telah

dipergunakan dengan umum seperti massage kecantikan, Thaimassage, WarmStone

massage, Shiatsu massage, Swedish / Sport massage, dan lain-lain (Nova, 2007).

Pada penelitian ini massage therapy yang digunakan adalah Sport massage, hal ini

didasarkan atas penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli yang ternyata

memberikan dampak yang positif dalam menurunkan tingkat kelelahan (fatigue) dari

atlet dan juga dapat meningkatkan prestasi diri mereka. Sport massage merupakan

terapi yang sangat efektif untuk mengurangi kelelahan otot dan menyeimbangkan

sistem musculoskeletal, apabila dilakukan secara teratur dapat mencegah terjadinya

cedera yang disebabkan kerja otot yang berlebihan (Coach, 2007).

2.3.1. Manipulasi dalam Massage

Dalam melakukan sport massage, ada beberapa manipulasi massage yang

dilakukan untuk melakukan pemulihan pada otot tangan seperti yang dikatakan oleh

Johnson (1995) yaitu:

a) Effleurage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan

telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari

b) Petrissage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang

sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari dan

(31)

c) Friction

Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat

dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu jari

atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja.

2.3.2. Efek Sport Massage

Setiap jenis manipulasi sport massage yang dilakukan memberikan efek tertentu

sesuai dengan teknik perlakuan dan tujuan yang diharapkan dari sport massage

tersebut secara fisik. Adapun efek dari pemberian sport massage seperti yang

dikatakan Coach (2007), antara lain :

a) Mengurangi tingkat kelelahan otot.

b) Menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah.

c) Merelaksasi otot.

d) Meredakan ketegangan otot.

e) Mencegah terjadinya cedera.

f) Mempercepat penyembuhan akibat dari overuse otot.

g) Memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.

Berdasarkan teori dan uraian yang telah dibahas maka dapat kita simpulkan

bahwasanya massage merupakan salah satu metode atau alternatif yang digunakan

dalam dunia medis yang memberikan efek positif dalam menurunkan tingkat

kelelahan otot dan juga sebagai alat untuk meningkatkan taraf kesehatan manusia

(32)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di unit pusat komputer Unimed. Alasan untuk memilih

lokasi ini adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan survey pendahuluan para pekerja merasakan rasa lelah pada bagian

tangan pada saat bekerja dan setelah selesai bekerja.

b. Rasa sakit yang berlarut-larut mengakibatkan produktivitas pekerja berkurang

sehingga sering data yang harus diolah dengan cepat menjadi terbengkalai.

c. Puskom merupakan salah satu unit kerja yang berperan sangat penting di Unimed.

3.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada bulan Mei 2007. Penelitian dimulai dengan

persiapan penelitian dan seminar kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan

penelitian dan seminar hasil.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian intervensi pada suatu kelompok

partisipan. Untuk mengetahui keberhasilan intervensi dilakukan pengukuran sebelum

(33)

merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan

nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba dalam mendeteksi

dan memecahkan masalah.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di puskom

Unimed berjumlah 10 orang.

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh pekerja operator

komputer pada puskom Unimed (Total Sampling) yaitu berjumlah 10 orang.

3.4. Variabel Penelitian

a. Variabel Indipenden (bebas) pada penelitian ini adalah massage.

(34)

3.5. Kerangka Konsep

tapping tester tapping tester

Massage

Pre Test Kelelahan Otot Tangan Pre Test

Kelelahan Otot Tangan

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot yang dirasakan oleh

operator komputer pada saat bekerja akibat kontraksi yang kontinu dimana

secara subjektif dapat diketahui dengan adanya perasaan tertekan, kaku,

lemah, nyeri. Cara untuk mengukur tingkat kelelahan otot dapat dilakukan

dengan menggunakan piranti Tapping Tester.

b. Massage merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan

tingkat kelelahan otot pada operator komputer, diberikan selama 10 menit

(35)

(1) Effleurage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan

telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari. Gerakan pada

effleurage dapat merangsang persarafan dan menaikkan suhu tubuh.

(2) Petrissage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang

sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari

dan jari-jari diletakkan tegak lurus pada jaringan dibawahnya. Gerakan

menekan dan mendorong pada petrissage dapat mengeluarkan asam laktat

dari sel otot dan mempercepat aliran darah.

(3) Friction

Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat

dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu

jari atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja. Gerakan pada friction

dapat menguraikan asam laktat dan mempercepat aliran darah.

3.7. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dibagi dalam 3 tahap, yaitu pre test, terapi massage dan post test.

Pertama sekali dilakukan perkenalan dan pendekatan kepada kepala Puskom agar

bersedia membantu jalannya penelitian. Para operator komputer diberi pengarahan

tentang apa tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kegiatan yang akan dilakukan

(36)

3.7.1. Pre Test

Pada pre test, dilakukan penghitungan kelelahan otot tangan dengan

menggunakan piranti tapping tester. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali yaitu

pertama pada pagi hari yaitu sebelum operator bekerja pada jam 08.00 WIB, kedua

setelah operator bekerja selama empat jam yaitu pada jam 12.00 siang WIB, dan

pengukuran ketiga yaitu setelah pekerja beristirahat kemudian dilanjutkan dengan

bekerja selama dua jam yaitu pada jam 16.00 sore WIB dimana sampel dipanggil satu

persatu secara bergantian pada hari yang sama kemudian dihitung kelelahan otot

tangannya. Hasil pengukuran dijumlahkan dan dirata-ratakan.

Prosedur Kerja Piranti Tapping Tester

Nama alat : Tapping Tester

Kegunaan : Untuk mengukur tingkat kelelahan otot tangan

Prosedur :

1. Alat ditempatkan diatas meja sehingga posisi kedudukan alat sama tingginya

dengan perut subjek.

2. Hubungkan kabel power dan dibiarkan dalam posisi menyala selama 10 menit

agar pranti dapat digunakan dalam kondisi stabil.

(37)

4. Setelah semua dalam posisi siap, pengukuran dimulai dimana subjek dalam posisi

berdiri menggerakkan jarinya secepat mungkin ke arah atas dan bawah seperti

melakukan ketikan dimulai dengan tangan kanan kemudian dengan tangan kiri.

5. Dari semua pengukuran angka dicatat dan dirata-ratakan.

3.7.2. Intervensi (Terapi Massage)

Pemberian terapi massage kepada para operator komputer dilakukan selama 10

menit dengan melakukan manipulasi yang ada pada massage setelah melakukan

pengukuran kelelahan otot tangan menggunakan piranti tapping tester. Manipulasi

yang diberikan merupakan terapi sport massage yang berguna untuk mempercepat

pemulihan dan menurunkan kelelahan otot tangan sesuai dengan pendapat Johnson

(1995). Manipulasi yang diberikan antara lain sebagai berikut :

1) Effleurage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh permukaan

telapak tangan dengan permukaan ibu jari atau ujung-ujung jari. Gerakan pada

effleurage dapat merangsang persarafan dan menaikkan suhu tubuh.

2) Petrissage

Yaitu manipulasi yang dilakukan dengan memegang jari yang

sebanyak-banyaknya dengan menggunakan seluruh tangan atau menggunakan ibu jari

dan jari-jari diletakkan tegak lurus pada jaringan dibawahnya. Gerakan

menekan dan mendorong pada petrissage dapat mengeluarkan asam laktat

(38)

3) Friction

Yaitu gerakan melingkar dan melintang pada serabut-serabut otot, juga dapat

dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung dua atau tiga jari, dengan ibu

jari atau terkadang digunakan dengan jari tangan saja. Gerakan pada friction

dapat menguraikan asam laktat dan mempercepat aliran darah.

3.7.3. Post Test

Pada post test, dilakukan penghitungan kelelahan otot tangan dengan

menggunakan piranti tapping tester sama seperti pada saat melakukan pre test.

Penghitungan dilakukan sesaat setelah sampel mendapatkan manipulasi massage. Hal

ini disebabkan efek dari massage bersifat langsung setelah seseorang mendapatkan

terapi ataupun manipulasi.

3.8. Pengolahan Data

Untuk mengolah data dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan

program SPSS komputer, untuk melihat penurunan kelelahan otot tangan pada

sampel sebelum dan sesudah mendapatkan manipulasi atau perlakuan.

3.9. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan uji t sampel berpasangan

untuk melihat beda antara hasil pre test dengan hasil post test dan melihat apakah ada

(39)

Rumus uji t sampel berpasangan :

Dari hasil uji ini akan diketahui apakah ada beda antara hasil pre test dengan

hasil post test dan apakah ada pengaruh manipulasi yang diberikan terhadap

penurunan kelelahan otot tangan berdasarkan taraf signifikasi 5%.

3.10. Jadwal Penelitian

WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU

(40)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Negeri Medan (Unimed) yang dahulu bernama Institut Keguruan

Ilmu Pendidikan (IKIP) merupakan salah satu universitas negeri yang ada di

Sumatera Utara selain Universitas Sumatera Utara (USU) dan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN), dimana Unimed lebih terfokus terhadap ilmu pendidikan dan

keguruan, berbeda dengan USU yang berfokus kepada ilmu murni dan IAIN yang

berfokus kepada pendidikan agama Islam.

Unimed terdiri dari 7 fakultas, dengan jumlah mahasiswa yang berkisar hingga

20.000 (dua puluh ribu) orang yang tersebar pada:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

3. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

4. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

5. Fakultas Teknik (FT).

6. Fakultas Ilmu Sosial (FIS).

7. Fakultas Ekonomi (FE).

Penelitian dilakukan di pusat komputer (puskom) Unimed yang terletak di dalam

lingkungan kampus Unimed tepatnya di Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan. Gedung

(41)

operator komputer dan ruang pertemuan, pada lantai 2 (dua) merupakan kantor

Kepala puskom, kantin dan gudang.

Pegawai yang bekerja di puskom Unimed berjumlah 11 (sebelas) orang, terdiri

dari 1 (satu) orang yang menjabat sebagai kepala puskom, 9 orang pegawai operator

komputer dan 1 (orang) petugas cleaning service yang juga merangkap sebagai

operator komputer. Dalam kesehariannya puskom Unimed memiliki dua fungsi yaitu

berfungsi sebagai penginput dan pengoutput data. Data yang diolah merupakan

keseluruhan data kemahasiswaan yang nantinya akan disimpan dan disebarkan

kembali ke tiap-tiap jurusan yang ada pada fakultas di lingkungan Unimed.

Waktu kerja pegawai operator komputer dimulai jam 08.00 – 16.00 WIB, dengan

waktu istirahat makan siang jam 12.00 – 14.00 WIB (120 menit). Akan tetapi waktu

kerja ini bukan menjadi suatu patokan bagi para pekerja, karena pada saat mendapat

tugas tambahan seperti pengolahan data KRS dan KHS, pengisian DPNA, dan

bahkan pengolahan data pembayaran uang SPP mahasiswa serta tugas lainnya yang

membutuhkan jasa komputer, maka para operator harus mengerjakannya juga.

Sehingga dipastikan waktu untuk istirahat akan menjadi lebih singkat dan waktu

berakhirnya pekerjaan akan menjadi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.

Tugas yang dibebankan kepada para operator komputer di puskom Unimed semakin

berat dimana jumlah pekerjaan berbanding terbalik dengan jumlah pekerja operator

(42)

4.2. Hasil Penelitian

Skor Kelelahan otot tangan dengan menggunakan piranti tapping tester dihitung

pada pagi, siang dan sore hari. Yakni pada saat sebelum bekerja (08.00 WIB), setelah

bekerja selama empat jam (12.00 WIB), dan setelah bekerja selama dua jam (16.00

WIB). Pengambilan data dilakukan pada ruang kerja operator komputer secara

bergantian satu persatu. Berdasarkan analisa statistik dengan uji t berpasangan terlihat

adanya perubahan rata-rata skor ketukan hasil penghitungan menggunakan tapping

yang berarti juga perubahan skor kelelahan yang signifikan sebelum dan sesudah

intervensi. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengukuran rata-rata kelelahan sebelum

(43)

Tabel 4.1. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Pagi Hari

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot

tangan kanan sebelum intervensi adalah 31,8 dan otot tangan kiri sebelum intervensi

adalah 29,56. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 37,9 dan tangan kiri menjadi

35,54. Selisih pada tangan kanan 6,1 dan pada tangan kiri 5,98. Selain itu terlihat

angka probabilitas yang diperoleh pada pre dan post dari setiap jari adalah p = 0,000

(44)

perubahan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator

komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan

Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 / -1,833. Hal ini menunjukkan intervensi

yang diberikan efektif dalam menurunkan kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada

peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot tangan kiri, yaitu peningkatan

(45)

Tabel 4.2. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Siang Hari

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot

tangan kanan sebelum intervensi adalah 19,42 dan otot tangan kiri sebelum intervensi

adalah 19,6. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 27,28 dan tangan kiri menjadi

25,02. Selisih pada tangan kanan 7,86 dan pada tangan kiri 5,42. Selain itu terlihat

angka probabilitas yang diperoleh pada pre dan post dari setiap jari berkisar antara

(46)

sehingga menunjukkan suatu perbedaan yang signifikan terhadap penurunan

kelelahan otot tangan operator komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada

posisi penolakan Ho / Penerimaan Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 /

-1,833. Hal ini menunjukkan intervensi yang diberikan efektif dalam menurunkan

kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada peningkatan kinerja otot tangan kanan dan

(47)

Tabel 4.3. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Sore Hari

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penghitungan skor kelelahan otot

tangan kanan sebelum intervensi adalah 26,88 dan otot tangan kiri sebelum intervensi

adalah 24,92. Setelah intervensi, tangan kanan menjadi 31,76 dan tangan kiri menjadi

29,14. Selisih pada tangan kanan 4,88 dan pada tangan kiri 4,22. Selain itu terlihat

(48)

dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu

perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator

komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan

Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833 / -1,833. Hal ini menunjukkan intervensi

yang diberikan efektif dalam menurunkan kelelahan otot tangan, dimana terlihat pada

peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot tangan kiri, yaitu peningkatan

rata-rata skor ketukan pada piranti tapping tester.

Dari tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 yang ada, terlihat angka probabilitas yang diperoleh

pada pre dan post dari setiap jari berkisar antara p = 0,000 sampai dengan p = 0.004

dimana nilai tersebut jauh lebih kecil dari α 5% (0,05) sehingga menunjukkan suatu

perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kelelahan otot tangan operator

komputer, begitu pula nilai t empiris berada pada posisi penolakan Ho / Penerimaan

Ha dimana pada t tabel didapat angka 1,833.

Hasil perhitungan statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan perbedaan skor

kelelahan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan intervensi, dimana terlihat

skor rata-rata jumlah ketukan tiap jari tangan pada penerapan intervensi lebih besar

daripada sebelum intervensi dengan artian kinerja otot tangan kanan dan otot tangan

kiri meningkat sehingga hipotesa penelitian ini juga telah terjawab bahwa penerapan

intervensi massage efektif menurunkan tingkat kelelahan otot tangan operator

(49)

4.3. Pembahasan

4.3.1. Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Sebelum Dilakukan

Intervensi

Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan otot tangan dengan piranti tapping tester

sebelum dilakukan intervensi, diperoleh rerata skor pada pagi hari untuk otot tangan

kanan 31,8 dan otot tangan kiri 29,56. Pada siang hari diperoleh rerata skor untuk otot

tangan kanan 19,42 dan otot tangan kiri 19,6. Pada sore hari diperoleh rerata skor

untuk otot tangan kanan 26,88 dan otot tangan kiri 24,92. Pada pengukuran ini

rata-rata subjek mengatakan susah untuk melakukan ketukan sebanyak-banyaknya karena

pekerja merasakan lelah pada otot tangan akibat beban kerja yang berat dan pekerjaan

yang dirasakan berulang-ulang.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sastrowinoto (1985) yang mengatakan bahwa

perasaan kelelahan cepat timbul pada pekerjaan yang bersifat berulang-ulang. Dari

hasil wawancara juga diketahui bahwa para pekerja merasakan kinerja menurun, rasa

lelah terutama pada bagian tangan. Hal ini disebabkan karena beban kerja yang berat

dan sifat pekerjaan yang berulang-ulang. Aktivitas tangan yang berulang-ulang

selama 30 detik pada saat melakukan ketukan pada piranti tapping tester

mengakibatkan timbulnya asam laktat dalam otot yang menyebabkan terjadinya

kelelahan dan penurunan kinerja otot tangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Janssen

(2001) yang mengatakan pada aktivitas fisik dengan durasi 9-45 detik akan

(50)

4.3.2. Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Setelah Dilakukan

Intervensi

Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan otot tangan dengan piranti tapping tester

setelah dilakukan intervensi yaitu massage selama 10 menit, pada tabel 4.1 diperoleh

rerata skor ketukan pada pagi hari untuk otot tangan kanan 37,9 dan otot tangan kiri

35,54. Pada tabel 4.2 untuk pengukuran siang hari diperoleh rerata skor ketukan

untuk otot tangan kanan 27,28 dan otot tangan kiri 25,02. Pada tabel 4.3 dari hasil

pengukuran sore hari diperoleh rerata skor ketukan untuk otot tangan kanan 31,76 dan

otot tangan kiri 29,14. Dengan demikian terjadi peningkatan skor ketukan dengan

selisih pada tangan kanan 6,1 dan pada tangan kiri 5,98 untuk pagi hari, untuk siang

hari selisih pada tangan kanan 7,86 dan pada tangan kiri 5,42, dan untuk

penghitungan sore hari diperoleh selisih pada tangan kanan 4,88 dan pada tangan kiri

4,22. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja otot tangan kanan dan otot

tangan kiri, dalam artian massage mampu mempercepat proses pemulihan dan

menurunkan kelelahan otot tangan setelah dilakukan intervensi.

Massage yang diberikan pada otot tangan setelah melakukan aktivitas berat dapat

menghilangkan timbunan asam laktat dalam otot. Rosser (1997) mengatakan Efek

utama dari massage adalah adanya stimulasi pada sirkulasi darah, memperlancar

peredaran darah dan mempercepat proses pembuangan hasil-hasil sisa pembakaran

(asam laktat). Hal ini terjadi karena manipulasi yang diberikan kepada otot tangan

akan meningkatkan suhu tubuh / tangan sehingga mempercepat aliran darah menuju

(51)

pembuluh darah ke tangan karena dorongan atau manipulasi dari massage dan

timbunan asam laktat akan terdorong keluar dari otot, masuk ke dalam pembuluh

darah untuk segera dibuang. Salvo (1999) mengatakan rasa lelah dan nyeri otot dapat

berkurang bila aliran pembuluh darah membawa darah segar yang mengandung

oksigen dan nutrisi.

Berdasarkan hasil wawancara, para pekerja berkomentar bahwa mereka merasa

lebih bugar dan tangan terasa lebih ringan sesudah mendapatkan terapi massage

sehingga terasa lebih mudah untuk melakukan ketukan sebanyak-banyaknya dengan

(52)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Massage mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kelelahan otot

tangan operator komputer.

2. Terjadi perubahan kelelahan otot tangan kanan operator komputer setelah

intervensi massage yaitu dengan adanya peningkatan rata-rata ketukan

menggunakan piranti tapping tester.

3. Terjadi perubahan kelelahan otot tangan kiri operator komputer setelah intervensi

massage yaitu dengan adanya peningkatan rata-rata ketukan menggunakan piranti

tapping tester.

5.2. Saran

Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan dan untuk dapat menurunkan

kelelahan otot tangan disarankan :

a. Kepada pihak pekerja

1. Operator komputer mendapatkan terapi massage dari masseur selama 10

menit untuk menurunkan kelelahan otot tangan.

2. Operator komputer melakukan massage mandiri secara rutin atau pada saat

(53)

3. Untuk meningkatkan kinerja otot kedua tangan, operator komputer melakukan

massage mandiri secara rutin selama 10 menit

b. Kepada pihak Instansi

1. Penyediaan masseur pada saat pekerja mendapatkan beban kerja lebih

dibanding biasanya.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

ADT. Pijat, Tak Sekedar Melawan Pegal. http://www.KCM.com/ 2007

Anggoro, Donny. Sudah Sehatkah Posisi Anda. http://www.KCM.com/ 2004

Anoraga, P, Suyati. Psikologi Industri dan Sosial. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1995

Anies. Penyakit Akibat Kerja. Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Kerja dan Upaya Penanggulangannya. PT Gramedia, Jakarta, 2005

Arikunto, S. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Penerbit Rinneka Cipta, Jakarta, 2002.

ASP. Bebaskan Diri dari Nyeri. http://www.KCM.com/ 2007

Bosler. Massage. Healthy Inspiration. D&tS Books Ltd. England. 2005

Coach. Sport Massage. http://www.sportcoach.com/ 2007

Dod. Komputer Tak Sebabkan Carpal Tunnel Syndrome?

http://www.abcnews.com/ 2007

Eko Nurmianto. Ergonomi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Guna Widya. Surabaya. 2003

Endromono. Pengguna Komputer Rentan Terkena Penggumpalan Darah. http://www.wordpress.com/ 2005

Erwin. Komputer. http://www.ketok.com/2005

Fox, Edward L. Sport Physiology. CBS College Publishing. USA. 1984

Hembing. Pijat Refleksi Tidak Perlu Biaya. http://www.KCM.com/ 2002

Grandjean, Etienne, Fitting the Task to the Man. Taylor&Francis. London. 1988

(55)

Guyton, C, Arthur. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1992

Ika. Bugar Dengan Pijat. http://www.KCM.com/ 2007

Janssen, Peter. Lactate Threshold Training. Human Kinetics. Champaign, IL. 2001

Johnson, Joan. The Healing Arts of Sport Masage. Rodale Press Inc. Emmaus, Pennsylvania. 1995

Kartono, Kartini. Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Jakarta. 1994

Kreinik. Self Massage Techniques. http://www.kreinik.com/2005

Nova. Pijat Yuk. http://www.novacybermedia.com/ 2007

Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta. 2005

Nurmianto, Eko. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Guna Widya, Surabaya. 1996

Outsider. Tips Hemat Membeli Komputer. http://www.novacybermedia.com/ 2007

Pakasi, E, Ronald. Nyeri dan Kebas Pergelangan Tangan Akibat Pekerjaan, Hati-hati cts. http://www.medicastore.com/ 2004

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 2002

Putz, R. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1995

Rosser, Mo. Sports Theraphy. An Introduction to Theory and Practice. Hodder & Stoughton Educational. Great Britain. 1997

Sadarjoen, Sawitri Supardi. Mengatasi Kelelahan Saraf. http://www.KCM.com/ 2006

(56)

Santoso, Singgih. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 2005

Sastrowinoto. Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 1985

Sujayanto, G. Pijat Untuk Kebugaran. http://www.intisari.com// 2007

Suma’mur, P.K. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV. Haji Masagung. Jakarta. 1994

Suryadi, Hermawan. Berbagai Gangguan Saraf Tangan. http://www.KCM.com/ 2005

Spanner, Rudolf. Atlas Anatomi Manusia. CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 1994

Tim Laboratorium Inti. Modul Instrumentasi/Praktek Lapangan. Sekolah Pascasarjana USU. Medan. 2006

Tim Laboratorium Inti. Modul Mata Kuliah : Instrumentasi. USU. Medan 2006

Wasisto, Sigit Wasi. Bekerja dengan Komputer Secara Ergonomis dan Sehat. http://www. wahanakom.com/2005

Whichello, Denise Brown. Therpeutic Massage. A Practical Introduction.

Quantum Publishing. Singapore. 2000

Wignjosoebroto. Ergonomi, Studi Gerak & Waktu. ITS. 2000

(57)

Lampiran 1

Gambar Manipulasi Massage

1 2 3

4 5 6

(58)

Lampiran 2

(59)
(60)

Lampiran 3

Karakter Huruf Di Jari Tangan Pada Papan Keyboard

NO JARI KIRI TOMBOL / HURUF NO JARI KANAN TOMBOL / HURUF

1 Ibu Jari Alt + spasi 1 Ibu Jari Alt + spasi

2 Jari Telunjuk G H T Y V B 2 Jari Telunjuk J U N

3 Jari Tengah F R C 3 Jari Tengah K I M ,

4 Jari Manis S D W E X 4 Jari Manis L O P .

(61)

Lampiran 4

Data Subjek Penelitian Berdasarkan Umur, Masa Kerja

No Umur (Tahun) Lama Bekerja (Tahun)

1 23 1

2 28 5

3 29 4

4 29 6

5 30 5

6 30 6

7 33 5

8 33 5

9 35 4

(62)

Lampiran 5

Data Rata-rata Perhitungan Tingkat Kelelahan Otot Tangan Menggunakan

Tapping Tester

DATA PAGI

JARI KANAN

(63)

DATA SIANG

JARI KANAN

(64)

DATA SORE

JARI KANAN

(65)

Lampiran 6

Tabel Data Uji Normalitas & Homogenitas

DATA PAGI

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

JEMPOL_KANAN .232 10 .135 .875 10 .113

TELUNJUK_KANAN .205 10 .200(*) .878 10 .125

TENGAH_KANAN .143 10 .200(*) .946 10 .617

MANIS_KANAN .147 10 .200(*) .962 10 .806

KELINGKING_KANAN .239 10 .112 .907 10 .260

JEMPOL_KIRI .161 10 .200(*) .955 10 .729

TELUNJUK_KIRI .235 10 .126 .862 10 .080

TENGAH_KIRI .190 10 .200(*) .920 10 .358

MANIS_KIRI .156 10 .200(*) .934 10 .491

KELINGKING_KIRI .139 10 .200(*) .954 10 .721

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

DATA SIANG

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

JEMPOL_KANAN .277 10 .028 .870 10 .100

TELUNJUK_KANAN .276 10 .030 .847 10 .053

TENGAH_KANAN .239 10 .111 .836 10 .039

MANIS_KANAN .118 10 .200(*) .949 10 .651

KELINGKING_KANAN .213 10 .200(*) .897 10 .204

JEMPOL_KIRI .185 10 .200(*) .900 10 .218

TELUNJUK_KIRI .144 10 .200(*) .929 10 .437

TENGAH_KIRI .287 10 .019 .790 10 .011

MANIS_KIRI .211 10 .200(*) .852 10 .061

KELINGKING_KIRI .195 10 .200(*) .923 10 .383

(66)

DATA SORE

Tests of Normality & Homogenity

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

JEMPOL_KANAN .237 10 .119 .894 10 .190

TELUNJUK_KANAN .178 10 .200(*) .906 10 .252

TENGAH_KANAN .149 10 .200(*) .979 10 .957

MANIS_KANAN .176 10 .200(*) .931 10 .461

KELINGKING_KANAN .219 10 .191 .864 10 .085

JEMPOL_KIRI .174 10 .200(*) .933 10 .478

TELUNJUK_KIRI .180 10 .200(*) .951 10 .686

TENGAH_KIRI .215 10 .200(*) .854 10 .064

MANIS_KIRI .140 10 .200(*) .944 10 .593

KELINGKING_KIRI .263 10 .049 .832 10 .035

(67)

Lampiran 7

T-Test (Uji beda rata-rata sebelumdan sesudah perlakuan)

DATA PAGI

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

JKNPR 28.6000 10 8.66923 2.74145

Pair 1

JKNPO 35.6000 10 7.44162 2.35325

JKRPR 28.0000 10 9.06765 2.86744

Pair 2

JKRPO 32.9000 10 8.33267 2.63502

TJKNPR 33.5000 10 11.90005 3.76313

Pair 3

TJKNPO 40.4000 10 9.99111 3.15947

TJKRPR 31.0000 10 12.52553 3.96092

Pair 4

TJKRPO 38.1000 10 9.72340 3.07481

TGKNPR 34.7000 10 10.18768 3.22163

Pair 5

TGKNPO 41.8000 10 8.39047 2.65330

TGKRPR 32.7000 10 8.48594 2.68349

Pair 6

TGKRPO 38.8000 10 7.65652 2.42120

MNKNPR 33.8000 10 7.17712 2.26961

Pair 7

MNKNPO 39.3000 10 7.07185 2.23632

MNKRPR 31.7000 10 8.17924 2.58650

Pair 8

MNKRPO 36.7000 10 7.64562 2.41776

KLKNPR 28.4000 10 6.39792 2.02320

Pair 9

KLKNPO 32.5000 10 7.04352 2.22736

KLKRPR 24.4000 10 5.69990 1.80247

Pair 10

(68)

Paired Samples Correlations

7.00000 2.70801 .85635 -8.93720 -5.06280

-4.90000 2.64365 .83600 -6.79115 -3.00885

-6.90000 3.51030 1.11006 -9.41112 -4.38888

-7.10000 5.04315 1.59478 -10.70765 -3.49235

-7.10000 4.14863 1.31191 -10.06775 -4.13225

-6.10000 3.21282 1.01598 -8.39831 -3.80169

-5.50000 2.27303 .71880 -7.12603 -3.87397

-5.00000 4.08248 1.29099 -7.92043 -2.07957

-4.10000 2.33095 .73711 -5.76746 -2.43254

-6.80000 4.87169 1.54056 -10.28499 -3.31501

(69)

DATA SIANG

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

JKNPR 17.2000 10 7.50999 2.37487

Pair 1

JKNPO 23.9000 10 9.73482 3.07842

JKRPR 18.3000 10 7.76101 2.45425

Pair 2

JKRPO 23.9000 10 8.81224 2.78667

TJKNPR 20.5000 10 9.45457 2.98980

Pair 3

TJKNPO 30.0000 10 10.55146 3.33667

TJKRPR 18.9000 10 7.53437 2.38258

Pair 4

TJKRPO 26.6000 10 8.54010 2.70062

TGKNPR 22.6000 10 9.43045 2.98217

Pair 5

TGKNPO 29.6000 10 10.30857 3.25986

TGKRPR 22.4000 10 6.94742 2.19697

Pair 6

TGKRPO 27.8000 10 9.02835 2.85502

MNKNPR 20.3000 10 5.96378 1.88591

Pair 7

MNKNPO 29.4000 10 8.38252 2.65079

MNKRPR 21.9000 10 6.31489 1.99694

Pair 8

MNKRPO 26.5000 10 7.38241 2.33452

KLKNPR 16.5000 10 5.14782 1.62788

Pair 9

KLKNPO 23.5000 10 6.22272 1.96780

KLKRPR 16.5000 10 2.06828 .65405

Pair 10

Gambar

Tabel 4.3.
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian  ..............................................
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 4.1. Skor Kelelahan Otot Tangan Saat Pre dan Post Test pada Pagi Hari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Novika Dyah P (13/2/17) Pada tahun 2017 perusahaan Nutrifood Indonesia Tropicanaslim, sebuah merek yang konsisten dikonsentrasikan untuk kontrol dan pencegahan diabetes

agar ar dap dapat at di dipe perb rbai aiki ki ke kemb mbal ali, i, sa sala lah h sa satu tu pe peru rusa sahaa haan n ya yang ng kam kami i bah bahas as ada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu aplikasi sediaan HaNPV yang paling efektif untuk mengendalikan populasi Helicoverpa armigera di kebun percobaan adalah

Tampilan halaman menu proses merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan proses geometrik filtering dan kompresi pada citra dengan menggunakan metode Algoritma. LZ78.Adapun

Berdasarkan Hasil Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dalam menetapkan hukum aborsi terkait dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang

baik di dalam maupun di luar Poltekkes Kemenkes dalam rangka penelitian dan pengabdian masyarakat. Melakukan koordinasi diantara Subunit PPM di

Untuk mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan daerah penghasil kelapa kopyor unggulan di kabupaten Pati dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang

Data tersebut merupakan tindak tutur direktif jenis perintah, fungsi menghendaki, strategi langsung, dan memiliki maksud menyuruh mitra tutur untuk menaikkan tangan