STUDI TENTANG PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
KEBERADAAN RUMAH SUSUN DI KELURAHAN
SUKARAMAI II KECAMATAN MEDAN AREA
TESIS
Oleh :
ROSMA NABABAN
NIM. 027003036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005
Rosma Nababan : Studi Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rumah Susun Di…, 2005
Rosma Nababan : Studi Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rumah Susun Di…, 2005
USU Repository © 2007
RINGKASAN
Rosma Nababan NIM. 027003036. “Studi Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rumah Susun di Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area”. Ketua Komisi Pembimbing Prof. Dr. A. Rahim Matondang, M.SIE, Anggota Pembimbing Drs. N.B. Tarmizi, SU dan lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE.
Penelitian ini mengambil lokasi di Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area. Objek penelitian adalah Pengaruh Rumah Susun Terhadap Kondisi Sosial (Keamanan dan Kebersihan), serta tentang kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Subjek penelitian adalah masyarakat yang tinggal disekitar rumah susun, sampel penelitian berjumlah 65 kepala rumah tangga. Dengan mengandalkan alat pengumpul data angket dan pedoman wawancara, data penelitian ini dianalisis secara deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan rumah susun memberi pengaruh yang positif terhadap kondisi sosial (keamanan dan kebersihan) bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Indikator keamanan ditelusuri berdasarkan bebas dari masalah pencurian, perkelahian, pengutipan liar, kebisingan, serta anak-anak aman bermain. Sedangkan indikator kebersihan dilihat dari sistem pembuangan limbah rumah tangga, perilaku masyarakat dalam membuang sampah dan membersihkan parit/selokan disekitar rumah. Polusi udara serta terjaganya pepohonan disekitar rumah susun, selanjutnya keberadaan rumah susun juga sangat positif dalam mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat yang tinggal disekitar rumah susun. Indikator kesempatan kerja dilihat dari pertumbuhan industri/pabrik/toko disekitar rumah susun, tingkat penyerapan tenaga kerja formal dan informal serta kemampuan masyarakat berwiraswasta. Adapun indikator pendapatan ditelusuri dari tingkat pengeluaran konsumsi masyarakat, pemenuhan kebutuhan pakaian, pendidikan anak, kesehatan, kepemilikan kenderaan pribadi serta kepemilikan rumah yang kondusif.