Fakultas KedokteranGigi
DepartemenBedah Mulut Dan Maksilofasial
Tahun2005
Efril Handyanto Marpaung
Penatalaksanaan kista di dalam sinus maksilaris
ix
+
27 halaman
Kista adalah suatu rongga atau ruangan patologis yang biasanya berkapsul
atau berdinding epitel
dan
berisi cairan kental ( semi solid) yang secara mikroskopis
terdiri dari kolesterin atau ester yang dapat berada dalamjaringan lunak atau jaringan
keras.
Kista di dalam sinus maksilarisadalah kista retensi atau mukokelpada rongga
sinus maksilaris berisi cairan mukoid yang terletak intra oral didasar sinus, dinding
lateral,rongga sinus dan kadang- kadangmeIibatkan permukaansinus lainnya.
Tanda - tanda klinis kista ini tergantung
pada
riwayat penyakit
dan
besar kista
tersebut. Pada umumnya kista ini timbul tanpa gejala dan biasanya lesi hanya
ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan radiologis dengan foto panoramik dan CT
(computerized tomography). Namun kadang-kadang ada keluhan ketidaknyamanan
seperti nyeri tumpul setempat pada regio sinus atau rasa penuh ataupun
baa!
pada
pipi, wajah yang asimetri, gigi pada regio premolar dan molar gusinya sering
bengkak
dan
sakit bila gosok gigi, obstruksi tulang, tetesan postnatal
dan
sekret cairan kuning
(nanah) yang banyak sekaIi dari lubang hidung, bila bersin kadang adanya bercak
darah dan pada hari berikutnya ada bekas luka kering didalam hidung serta dapat
menimbulkan pembengkakan.
Pada gambaran radiologi dengan foto panoramik akan tampak gambaran
radiolusen dirongga sinus dan juga terdapat perluasan radiolusen pada maksila
dengan tepi radiopak. Dinding kista didalam sinus maksilaris dilapisi oleh epitel
pseudostratified ciliated columnar epithelum.
Kista ini biasanya unilateral dan kadang - kadang bilateral. Kista ini dapat
terjadi pada segala usia dan lebih banyak terjadi pada usia dewasa berusia 20 - 40
tahun dengan insiden tertinggi lebih banyak pada laki -Iaki.
Perawatan kista di dalam sinus maksilaris dilakukan dengan enukleasi
atau
pengangkatan kista secara keseluruhan melalui pendekatan intra oral dengan prosedur
Caldwell-Luc. Diharapkan setelah dilakukan perawatan dilakukan kontrol yang
periodik, pemeriksaan Radiografi dan lesi yang diperoleh diperiksa di bagian patologi
anatomi untuk mengetahui ada tidaknya gejala maligna,
Daftar Rujukan: 18 ( 1954 - 2004 )