• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PENERAPAN ASAS-ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN MENTERI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PENERAPAN ASAS-ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN MENTERI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa Peraturan Menteri Nomor 77 Tahun 2011 Tentang

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara menerapkan asas-asas

perlindungan konsumen. Asas perlindungan konsumen terdiri dari 5 asas,

yakni asas manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan

konsumen, serta kepastian hukum.

Asas manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala

upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha

secara keseluruhan. Asas keamanan dan keselamatan dimaksudkan untuk

memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen

dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan atau jasa yang

akan digunakan.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, kedua

asas ini diwujudkan melalui adanya Bab II (Tanggung Jawab Pengangkut dan

Besaran Ganti Kerugian), serta Bab III (Wajib Asuransi Tanggung Jawab

Pengangkut). Kedua bab ini memang berisi mengenai kewajiban bagi pelaku

usaha. Namun, asas kemanfaatan tetap ada atau diterapkan, karena kewajiban

(2)

konsumen memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, dengan tetap dibatasi

oleh hukum positif yang berlaku.

Asas keadilan dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat

diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen

dan pelaku usaha untuk memperoleh hak dan kewajibannya secara adil. Asas

ini menghendaki bahwa melalui pengaturan dan penegakan hukum

perlindungan konsumen ini, konsumen dan produsen dapat berlaku adil

melalui perolehan hak dan penunaian kewajiban secara seimbang. Asas

keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara

kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti matriil

maupun spiritual. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun

2011, asas ini diwujudkan melalui adanya bab IV (Batas Tanggung Jawab

Pengangkut).

Bab ini menunjukkan adanya asas keadilan dan keseimbangan,

dikarenakan bab mengenai batasan tanggung jawab pengangkut menjadi

suatu hal yang dirasa adil oleh pelaku usaha. Batasan tanggung jawab

pengangkut juga mencerminkan hak yang dimiliki oleh pelaku usaha, berupa

batasan tanggungjawabnya terhadap konsumen. Ini menunjukkan adanya

keadilan dan kseseimbangan, antara hak dengan kewajiban pelaku usaha.

Asas kepastian hukum dimaksudkan agar pelaku usaha maupun

konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan

perlindungan konsumen, serta negara menjamin bahwa ada kepastian hukum.

(3)

diwujudkan melalui adanya bab V(Persyaratan dan Tata Cara Pengajuan

Tuntutan Ganti Kerugian), VI(Penyelesaian Sengketa), VII(Evaluasi,

Pelaporan, Pengawasan), dan bab VIII(Sanksi).

Dengan adanya tatanan dan aturan yang lebih jelas mengenai tata cara

penyelesaian sengketa, pengajuan gugatan ganti rugi, evaluasi, pelaporan,

pengawasan serta sanksi menunjukkan bahwa adanya kepastian hukum.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, melihat bahwa dalam Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 terkandung pasal-pasal yang

mencerminkan asas perlindungan konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 menerapkan asas

(4)

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan penulis adalah:

1. Bagi para pelaku usaha, dalam melaksanakan perlindungan konsumen,

hendaknya konsisten dan berkelanjutan dalam menegakkan hak dan

kewajiban, baik sebagai pelaku usaha, maupun hak dan kewajiban

konsumen.

2. Bagi para konsumen, agar lebih menyadari akan haknya sendiri, serta

meningkatkan pendidikan dan pengetahuan hukum, khususnya di bidang

perlindungan konsumen. Hal ini sangat penting, mengingat, melaksanakan

perlindungan konsumen juga berarti melakukan suatu langkah besar dalam

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Achmad, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang ( Legisprudence), Jakarta: Kencana,

Arrasjid, Chainur Arrasjid, 2004, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Balai Pustaka, 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Balai Pustaka.

Barkatullah, Abdul Halim, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Kajian Teoritis dan Perkembangan Pemikiran, Banjarmasin :FH Unlam Press. Fuady,Munir, 2002, Dinamika Teori Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia.

Halim, Ridwan, 1985, Pengantar Ilmu Hukum Dalam Tanya Jawab, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kristiyanti, Cellina Tri Siwi, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta : Sinar Grafika.

Mertokusumo, Sudikno, 2010, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta :Penerbit UAJY.

Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, 2010, Hukum Perlindungan Konsumen,

Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Shidarta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia.

Sidabalok, Janus, 2010, Hukum Perlindungan Konsumen Di Indonesia, Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Widjaja, Gunawan, dan Ahmad Yani, 2000, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen , Jakarta : PT Gramedia.

Yuliandri, 2009, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Baik, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 menjelaskan tentang evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek keuangan sebagaimana dimaksud

Bentuk gaya arsitektur pada bangunan Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Ho merupakan hasil karya manusia, dimana rancang bangun yang diterapkan merupakan perpaduan dari tiga

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat atau (Y), kompetensi guru

Perusahaan harus mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi persaingan bisnis dalam perusahaan, seperti ancaman pendatang baru apakah mudah atau sulit, bagaimana

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Motif ekonomi, Pembagian ilmu ekonomi, Ekonomi syariah

Upaya hukum pertama yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam menyelesaikan perselisihan antara bank dan nasabah terkait perjanjian khususnya dalam

Kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menurunkan fungsi fagositosis oleh sel leukosit sehingga rentan terkena infeksi dan menyebabkan inflamasi yang

(4) Urusan kepegawaian terhadap pegawai-pegawai Propinsi di lapangan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan, yang mengenai keahlian, ialah yang tidak khusus untuk tata-usaha,