• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Menggunakan SMUK Online Pada PT. PLN (Persero) DJBB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penilaian Kinerja Menggunakan SMUK Online Pada PT. PLN (Persero) DJBB"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

: Arti Intansari Prashinta

NIM

: 10507388

TTL

: Bandung, 28 February 1988

Agama

: Islam

Alamat

: Jalan Antapani GG.H.Sirad No. 74/210C RT05/RW03

Cicaheum- Bandung

Jawa Barat, Indonesia 40282

Telpon

: 022-91667200

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri Andir Kidul I Bandung

2. Sekolah Menengah Pertama Negri 1 Pebayuran Bekasi

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perusahaan memerlukan suatu system yang terintegrasi sehingga dapat

dengan mudah mengontrol biaya produksinya ataupun tentang tingkat

penilaian kinerja karyawannya. Oleh karena itu, salah satu system informasi

yang diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut yaitu system ERP

( Enterprise Resources Planning) di perusahaan. Salah satu jenis ERP yang

sudah banyak diaplikasikan pada perusahaan yaitu SAP (System Application

and Product in data processing). SAP adalah suatu software yang

dikembangkan guna mendukung suatu organisasi dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.

Sumber daya Manusia merupakan faktor yang sangat menentukan bagi

kelangsungan sebuah perusahaan. SDM yang ada di PLN dituntut menjadi

SDM profesional. Aplikasi yang digunakan PT PLN menggunakan SAP.

Adapun aplikasi yang digunakan untuk menginput data pada PT PLN

bagian PSDM masih manual dengan menggunakan microsoft excel.

Sedangkan aplikasi yang dipakai untuk penilaian / grade karyawan pada PT

PLN yaitu menggunakan SMUK online (sistem manajemen unjuk kerja

(3)

  PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan

perusahaan yang mengelola penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik bagi

kepentingan publik yang pelayanannya meliputi seluruh daerah Jawa Barat

dan Banten. Untuk menunjang kegiatan tersebut dibutuhkan sumber daya

manusia yang kompeten dibidangnya.

Oleh karena itu perancangan sistem manajemen penilaian kinerja

pegawai sangat penting untuk memudahkan perusahaan dalam mendapatkan

informasi mengenai seberapa jauh individu maupun organisasi dapat

mencapai tujuan ataupun sasaran yang sesuai dengan standar PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sedangkan, untuk mempermudah

penilaian tersebut dilakukan secara efektif dan efisien maka dibutuhkan

sebuah sistem penilaian kinerja yang dilakukan secara online.

Berdasarkan hal tersebut di atas, mengingat pentingnya penilaian kinerja

karyawan secara On-Line dapat mempermudah kinerja karyawan dan dapat

menunjang sumber daya manusia yang kompeten, maka penulis tertarik untuk

membuat laporan Kerja Praktek yang berjudul “Sistem Informasi Penilaian

Kinerja Menggunakan SMUK Online Pada PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten ”.

(4)

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi

Permasalahan yang dapat diidentifikasi mengenai Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengoptimalkan penilaian kinerja karyawan secara

manual, sehingga dapat terjadi redudansi data karyawan dan tidak

kompetennya penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Bagaimana pihak manajemen sumber daya manusia dalam meninjau

kinerja para pegawai agar lebih terukur.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi

permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengoptimalkan penilaian kinerja karyawan pada PT

PLN (Persero) DJBB ?

2. Bagaimana peranan Sistem Informasi SMUK Online pada PT PLN

(5)

 

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari kerja praktek ini adalah :

1. Melaksanakan program kerja praktek dan sekaligus merealisasikan

kemampuan pada bidang komputer dan manajemen.

2. Untuk membantu pihak yang terkait dalam pelaksanaan program kerja

yang ada.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil kerja praktek ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengoptimalkannya dengan cara pemantauan pelaksanaan penilaian

(monitoring) karyawan, memberikan pemyuluhan tentang tujuan

dilakukannya penilaian kinerja karyawan.

2. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi unjuk kerja pegawai secara lebih

transparan, sehimgga dapat memberikan kompensasi / penghargaan yang

berkeadilan terhadapa karyawan / pegawai.

1.4Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan

tidak menyimpang dari pokok masalah, maka yang dilakukan adalah

mengambil langkah dengan membatasi pembahasan permasalahan sebagai

berikut:

1. SMUK Online (Sistem Manajemen Unjuk Kerja) merupakan sistem

yang dapat meninjau kinerja para pegawai agar lebih terukur, yang

sudah diberikan kepada setiap kepala bidang untuk memenuhi tujuan

(6)

2. Pembahasan difokuskan pada faktor-faktor yang berhubungan dengan

kinerja implementasi SMUK Online.

3. SMUK Online (Sistem Manajemen Unjuk Kerja) mencakup proses

atau alur penilaian kinerja karyawan pada bagian PSDM dan ASDM di

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Baradan

Banten (DJBB)

Alamat Perusahaan : Jalan Asia-Afrika No. 63 Bandung 40111

Indonesia

Bagian Kerja Praktek : Bidang Sumber Daya Manusia dan

Organisasi (SDMO) khususnya pada bagian

Pengembangan Sumber Daya Manusia

(PSDM).

1.6 Jadwal Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan selama ± satu bulan yang dimulai pada

tanggal 02 Agustus s.d 01 September 2010, dengan jadwal praktek kerja

lima kali dalam seminggu (Senin-Jumat). Berikut ini tabel 1.1 jadwal

(7)

 

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

NO  AKTIVITAS 

WAKTU 

AGUSTUS 2010 

SEPT  2010 

1  Pembuatan proposal                 2  Pengumpulan Kebutuhan                

   a. Wawancara                

   b.Observasi                

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut pendapat Gerald.J (1991) pendapat sistem yang lebih

menekankan pada procedure didefinisikan bahwa :

” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Albahra (2005)

2.1.1 Elemen Sistem

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:

Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat

benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat

sistem tersebut.

Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan

objeknya.

Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.

Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

2.1.2 Karakterisitik Sistem

Menurut Jogiyanto (Jog99) dalam buku Analisis dan Desain Sistem

Informasi, suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang

(9)

 

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan

komponen-komponen dari sistem.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung

e. Masukan Sistem

Masukan (input ) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan

(10)

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran

yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedang informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Contoh : suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sitem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

(11)

 

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut (Jog99), pada bukunya yang berjudul “Analisis dan Disain

Sistem Informasi “, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandangan, yaitu sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak ( Abstrac ) dan sistem fisik ( Physical )

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik.

b. Sistem Alami ( Natural ) dan Sistem Buatan ( Human Mode System )

Sistem alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia, misalnya sistem gravitasi, perputaran bumi, dll.

Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin disebut dengan Hiuman-Machine

system atau disebut juga man-machine system.

c. Sistem Tertentu ( Deterministic ) dan sistem tak tentu (Probabilistic)

Sistem tertentu yaitu sistem yang sudah dapat diprediksi atau

diramalkan keluarannya, contohnya dalah sistem yang tingkah lakunya

dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.

Sedangkan sistem yang tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup ( Closed System ) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

(12)

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Sedangkan sistem yang terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan

dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

lainnya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (Jog99) informasi merupakan data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Berdasarkan teori diatas maka informasi dapat disimpulkan sebagai

kumpulan dari data yang telah diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu

arti yang lebih berguna bagi yang menerimannnya dan menggambarkan suatu

kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and entity) untuk kelancaran

manajemen untuk pengambilan keputusan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch k. Roscoe Davis (hal.11)

sebagai berikut:

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manejerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

(13)

  Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi

sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal

dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan

blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi

yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

(14)

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,

tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi

gangguan-gangguan terhadap sistem

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu

kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem

informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan

tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang

(15)

 

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Model Sekuensial Linier / Model Air Terjun

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan

perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat

dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan

pemeliharaan.

Tahapan-tahapan Model Sekuensial Linier

Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem

maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua

elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan

memeperhatiakan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan

database.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang

sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar

muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut

didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

3. Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

(16)

coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

4. Pengkodeaan (Coding)

Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke dalam

suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

5. Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk

memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal

fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan

bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang

dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti

akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena

mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan

dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru), atau karena

pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

2.4.2 Alat Bantu Analisis

1) Flow Map

Bagan alir dokumen (flowmap) atau disebut juga bagan alir formulir

merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan

(17)

  dalam (internal) ataupun dari luar (eksternal) pada sebuah

perusahaan atau organisasi [jog89].

2) Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis.

Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara

garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus

khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan

modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal

yang mewakili keseluruhan sistem. Berikut ini merupakan

simbol-simbol yang ada dalam diagram context:

1. Proses

Merupakan komponen utama dalam model ini karena proses

dinamakan sebagai suatu fungsi dan tranformasi dari masukan

(Input) maupun keluaran (Output), dalam hal ini sejumlah masukan

dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya.

2. Entitas

Merupakan suatu komponen berikutnya yang direpresentasikan

dengan menggunakan persegi panjang yang mewakili suatu entity

luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya notasi seperti

dilambangkan dengan orang ataupun kelompok.

3. Aliran Data

Merupakan suatu komponen yang dipresentasikan dengan

(18)

hal ini digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data ataupun

informasi dari satu bagian kepada bagian lain dari suatu sistem yang

dimana penyimpannya mewakili lokasi penyimpanan data.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logical.

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem

informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan

satu sama lain oleh aliran data. Keuntungan menggunakan DFD

adalah supaya lebih memudahkan pemakai atau user yang kurang

menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang

akan dikembangkan atau dikerjakan.

a.File / Arsip Data

Simpanan data (Data Storage / Arsip Data) adalah suatu wadah /

storage untuk menyimpan data yang telah diproses.

b.Sumber / Entitas

Pada setiap sistem informasi pasti memilki suatu batas sistem

(Boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan

luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output

kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (Eksternal Entity)

merupakan kesatuan (Entity) di lingkungan luar sistem yang dapat

(19)

  lingkungan yang akan memberikan atau menerima input dari sistem.

Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

c.Proses

Semua proses adalah jenis kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

seseorang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang

masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar

dari proses yang dinotasikan dengan simbol lingkaran.

d.Aliran Data

Arus Data (Data Flow) berfungsi untuk menunjukkan arus data yang

didapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil proses sistem dan

dapat berbentuk seperti formulir atau dokumen yang digunakan oleh

suatu perusahaan, laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.

4) Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Berikut cara mendefiniskan kamus data yaitu :

1. Mengambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk oleh

DFD.

2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu

kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data

elementer.

(20)

4. Menentukan nilai bagian elementer dari informasi yang relevan di

DFD dan data storenya

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakansalah satu penunjang terciptanya

sistem yang akan dibuat atau dirancang dalam penelitian yang

dilakukan. Adapun perancangan basis data yang digunakan terdiri

dari :

a) Normalisasi

Menurut Fathansyah dalam buku Basis data mengemukakan

bahwa :

Normalisasi merupakan sebuah upaya untuk memperoleh sebuah

basis data dengan struktur yang baik (yang ruang penyimpananya

efisien) dengan cara menerapkan sejumlah aturan (bentuk normal)

pada setiap table yang menjadi anggota basis data tersebut.”

Bentuk-bentuk normalisasi yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1.Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak

lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

(21)

  2.Bentuk Normal Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan

hanya jika atomik, yaitu tidak ada attribut berulang pada suatu

skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai dari attribut tidak

ada yang bernilai ganda.

3.Bentuk Normal Kedua

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah

memenuhi bentuk normal pertama dan semua attribut bukan

kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer

atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian (Partial

Functional Dependency).

4.Bentuk Normal Ketiga

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah

memenuhi bentuk normal kedua dan setiap attribut bukan

kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci

primer.

b)Tabel Relasi

Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam

bentuk tabel. Hubungan antar tabel didasarkan pada suatu field yang

umumnya pada dua tabel. Setiap field harus mempunyai suatu field

(22)

mengidentifikasikan secara unik setiap record dalam tabel. Database

relational, yaitu suatu kumpulan tabel yang menyimpan sekumpulan

informasi yang berlainan atau mempunyai ciri-ciri tersendiri yang

dihubungkan oleh feld data umum.

2.5 ERP

Menurut Wawan Dhewanto Falahah (2007) dalam buku ERP :

ERP singkatan dari tiga elemen kata, yaitu enterprise (perusahaan), resource

(sumber daya) dan planning (perencanaan).

ERP, yaitu adanya aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu

organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional, terdiri atas berbagai fitur

dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya

organisasi dengan lebih efisien dan dapat merespon kebutuhan pelanggan

dengan lebih baik.

Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat

aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga

pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan

terintegrasi.

Sistem ERP adalah sekumpulan paket sistem informasi yang di bangun dan di

implementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu

(23)

 

2.6 SAP

Menurut Wawan Dhewanto Falahah (2007) dalam buku ERP :

SAP adalah suatu software yang dikembangkan guna mendukung suatu

organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien

dan efektif. SAP terdiri dari sejumlah modul-modul aplikasi yang mempunyai

kemampuan untuk mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu

perusahaan dan tiap-tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang

lainnya. Semua modul-modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara

terintegrasi dan terhubung satu dengan yang lainnya

(www.IlmuKomputer.Com).

Sistem SAP mempunyai sifat real time processing dan single entry.

Artinya setiap data maupun informasi yang diterima tersebut akan secara

langsung dapat terupdate begitu user menginput data ke dalam sistem pada

saat itu juga meskipun data tersebut sudah mengalami closing. Dengan

adanya sistem informasi SAP ini, pihak perusahaan dapat mengetahui dan

mengontrol kondisi perusahaan setiap harinya serta dapat memegang kendali

suatu proses produksi agar dalam pengambilan keputusan dapat diambil suatu

keputusan dengan cepat, cermat, dan tepat guna karena didasari oleh

(24)

2.7 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan merupakan salah satu bidang

dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

Rachmawati (miner dan crane 1995 : 12) mengemukakan :

” Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan kepada

peningkatan kontribusi yang dapat di beriikan oleh para pekerja dalam

(25)

 

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di

Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola

penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah

menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit

Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui

akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada

tanggal 31 Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di

antara rentan waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan

oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di

seluruh Pulau Jawa.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan

pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani

(26)

alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan

Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67

dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN)

sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung

pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa

Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun

1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status

PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan

Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975,

PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik

Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan

yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20

(27)

  (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis

Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN

(Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah

kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat

ini.

3.1.2 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan

Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang

Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi

insani.

Penjabaran :

ƒ Diakui

Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar

yang menunjukkan bahwa PLN pantas dipandang sebagai

Perusahaan Kelas Dunia.

ƒ Kelas Dunia

a. Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak

(28)

b. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam

berbagai masalah kelistrikan.

c. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan

pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional.

d. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).

e. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan

yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.

ƒ Bertumbuh-kembang

a. Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan

selalu siap menghadapi berbagai tantangan.

b. Secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih baik.

ƒ Unggul

a. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi

tolok ukur mutakhir dan terbaik.

b. Memposisikan diri sebagai Perusahaan yang terkemuka dalam

percaturan bisnis kelistrikan dunia.

c. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan

potensi insani secara maksimal.

d. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan

secara berkesinambungan.

ƒ Terpercaya

a. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi.

(29)

  c. Menjadi Perusahaan pilihan.

ƒ Potensi Insani

a. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran

anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi

mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa

kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan

semangat bekerja sama.

b. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk

dari pengetahuan substantial, pengetahuan kontekstual,

keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja

sama.

Konsekuensi Visi terhadap strategi korporat :

a. Mewujudkan kinerja Perusahaan dengan kualitas setaraf kelas

dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

b. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus

untuk memperoleh hasil yang maksimal.

c. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota

perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja

(30)

Misi

ƒ Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara

berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang

terkait.

2. Mengembangkan budaya pelayanan.

3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik

(good corporate governance).

4. Anggota Perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan

adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

5. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan kelistrikan.

ƒ Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan

(31)

  2. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan

pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif.

ƒ Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong

kegiatan ekonomi.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif.

2. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan

memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi.

3. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan

cinta lingkungan.

ƒ Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab

dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

2. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak

mencemari lingkungan.

3. Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better

(32)
(33)

 

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk

jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan

kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi

terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan

kedewasaan PT. PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan

kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta

keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha

utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna

biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya

listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru

juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam

(34)

3.2 Struktur Organisasi

Berikut ini gambar 3.2 struktur organisasi PLN DJBB.

(35)
(36)

- Melaksanakan analisa dan evaluasi usulan pengembangan SDM untuk

meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan DJBB.

- Melaksanakan kajian secara teratur tentang kebijakan dan prosedur di

bidang organisasi dan SDM dengan melakukan koordinasi dengan PLN

Pusat untuk mengantisipasi peruubahan lingkungan bisnis dan tuntutan

strategi bisnis.

- Menganalisa kualitas dan kuantitas SDM dengan formasi jabatan untuk

evaluasi pengembangan pegawai dilingkungan DJBB.

- Mengusulkan konsep proses evaluasi / penilaian kinerja pegawai dengan

berdasarkan kebijakan PLN Pusat yang dikaitkan dengan system

peningkatan kinerja / insentif / reward / punishment untuk pembinaan karir

pegawai dilingkungan DJBB.

- Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian

manajemen dalam pengambilan keputusan.

Analyst Kinerja SDM dan Assistant Analyst Kinerja SDM

Bertanggung Jawab Kepada : Deputi Manajer Pengembangan SDM

Tanggung Jawab Utama :

- Merencanakan model pembinaan SDM serta pengembangan organisasi

kerja.

- Menganalisa kebutuhan pengembangan SDM untuk memastikan

kesesuaian antara kompetensi jabatan dengan kebutuhan kompetensi

(37)

  - Memberikan masukan berupa analisis beban kerja untuk memastikan

pemenuhan kebutuhan SDM.

- Melakukan evaluasi beban kerja SDM dan Organisasi untuk menjaga

efektifitas dan terpeliharanya keseimbangan beban kerja baik individu

maupun unit – unit organisasi.

- Melakukan analisa dalam pengembangan organisasi untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungan dengan mengidentifikasikan proses bisnis PLN.

- Menyusun konsep proses evaluasi / penilaian kinerja pegawai dengan

berdasarkan kebijakan PLN Pusat yang dikaitkan dengan system

peningkatan kinerja / insentif / reward / punishment untuk pembinaan karir

pegawai dilingkungan DJBB.

Analyst Perencanaan Karir dan Assistant Analyst Perencanaan Karir

Bertanggung Jawab Kepada : Deputi Manajer Pengembangan SDM

Tanggung Jawab Utama :

- Mengevaluasi dan menyusun peta karir pegawai.

- Membuat usulan rencana kerja pengembangan perjenjangan karir pegawai

secara berkesinambungan untuk pembinaan karir pegawai.

- Menyiapkan konsep usulan pengembangan kompentensi pegawai dalam

rangka pengembangan karir pengembangan untuk pembinaan karir

pegawai.

- Mengevaluasi formasi jabatan yang sesuai dengan perkembangan

manajemen untuk mendukung pencapaian target kinerja dan efektifitas

(38)

Analyst Pendidikan dan Pelatihan dan Assistant Analyst Pendidikan

dan Pelatihan

Bertanggung Jawab Kepada : Deputi Manajer Pengembangan SDM

Tanggung Jawab Utama :

- Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan dan latihan serta

mengkoordinasikan dengan unit pelaksana daan Udiklat untuk mendukung

pencapaian target kinerja.

- Menganalisa kebutuhan diklat yang diperlukan dalam rangka

pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi pegawai.

- Menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan

pengembangan karir pegawai untuk mendukung pencapaian target kinerja.

- Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang diselenggarakan secara

in house training untuk meningkatkan kpmpetensi pegawai.

- Membuat program pembekalan SDM yang akan memasuki purna tugas.

Analyst Pengembangan Kompetensi dan Assistant Analyst

Pengembangan Kompetensi

Bertanggung Jawab Kepada : Deputi Manajer Pengembangan SDM

Tanggung Jawab Utama :

- Menyusun standar kompetensi pegawai

- Menetapkan standar evaluasi / penilaian kinerja pegawai level non

(39)

  - Mengidentifikasi potensi pegawai.

- Berdasarkan profil kompetensi pegawai dan persyaratan jabatan,

menyusun, menerapkan, dan mengkoordinasikan program diklat, baik

regular maupun non regular dan memantau hasil diklat pegawai tersebut.

- Merencanakan dan melaksanakan program sertifikasi kompetensi bagi

pegawai.

Assistant Officer Administrasi dan Junior Officer Administrasi

Bertanggung Jawab Kepada : Deputi Manajer Pengembangan SDM

Tanggung Jawab Utama :

- Memproses administrasi pelaksanaan bagian anggaran dan pengadaan

untuk menunjang kelancaran pekerjaan pada bagian pengembangan SDM.

- Mengagendakan dan mendistribusikan surat – surat masuk da keluar serta

membuat lembar pengendalian agar mudah memantau surat tersebut sesuai

ketentuan TLSK untuk menunjang kelancaran pekerjaan pada bagian

Pengembangan SDM.

- Membuat surat alokasi tunai untuk kantor induk distribusi dan unit – unit.

- Membuat daftar monitoring laporan unit sebagai bahan penilaian kinerja

unit.

- Mengagendakankegiatan Deputi Manajer Pengembangan SDM untuk

kelancaran tugas.

- Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian

(40)

Data Pegawai di Bidang PSDMO

Pegawai di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Organisasi ada 9 orang, terdiri dari Deputi Manager Pengembangan SDM,

Assistant Analyst Pendidikan dan Pelatihan, Assistant Analyst

Pengembangan Kompetensi, Assistant Analyst Officer Administrasi,

Assistant Analyst Kinerja SDM, Assistant Analyst Perencanaan Karir.

Berikut adalah nama Pegawai di Bidang Pengembangan Sumber Daya

Manusia dan Organisasi :

Tabel 3.1 

Tabel  Organisasi PSDM 

 

No Nama Jabatan

Zamraliani Deputi Manager PSDMO Supriadi Ass. Analyst Kinerja SDM Dony Rivaldi Ass. Analyst Kinerja SDM

Luh Putu

Musgitariasih Ass. Analyst Perencanaan Karir

Siti Bhinawaty Ass.Analyst Pendidikan dan Pelatihan Dwinanto Wibowo Ass.Analyst Pendidikan dan Pelatihan Dwi Ayu Elita K Ass. Pengembangan Kompetensi Endryan Sjamsoe Ass. Officer Administrasi Aan Abdul Gani

(41)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem informasi yang berjalan di PT PLN (Persero) DJBB mengenai

penilaian kinerja , menggunakan SMUK (Sistem Manajemen Unjuk Kerja)

ONLINE. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk

mengetahui dengan jelas cara kerja sistem dan masalah yand dihadapi sistem

tersebut untuk dapat di analisis.

4.1.1 Analisis Dokumen

Dalam melakukan prosedur SMUK ONLINE terdapat beberapa dokumen

yang merupakan bukti tertulis untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.

Dokumen-dokumen tersebut antara lain :

1. Data Pegawai

Nama Dokumen : Data Pegawai

Fungsi : Untuk biodata pegawai.

Sumber : Bag. Kepegawain

Jumlah : 1 rangkap

Periode Pembuatan : sebelum jadwal berjalan

Item Data : NIP, nama pegawai, kd_jabatan, unit kerja, waktu

(42)

2. Data Atasan

Nama Dokumen : Data Atasan

Fungsi : Untuk biodata pegawai.

Sumber : Bag. Kepegawain

Jumlah : 1 rangkap

Periode Pembuatan : sebelum jadwal berjalan

Item Data : NIP, nama pegawai, kd_jabatan, unit kerja, waktu

masuk, keterangan

4.1.2 Analisis Proses / Prosedur

Analisis prosedur merupakan kegiatan untuk menganalisis mengenai

prosedur kerja yang sedang berjalan. Dalam prosedur penilaian kinerja

pegawai, sasaran kerja individu harus sesuai dengan prinsip SMART, yang

artinya terfokus pada arah pekerjaan (Spesific), terukur secara kuantitatif

dan kualitatif (Measurable), harus bisa dicapai (Achiveable), seesuai

kemampuan pegawai (Realistic), dan memiliki target waktu (Time Bound).

Adapun prosedur yang sedang berjalan dalam sistem penilaian kinerja

pada aplikasi SMUK online tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Pegawai melakukan perencanaan dengan mengisi formuir sasaran

kinerja sesuai prinsip SMART dan Keyword, mengisi form pendukung

sasaran kinerja, dan komentar.

2. Atasan memeriksa dan memberi persetujuan sasaran kinerja individu

(43)

3. Apabila ada perubahan sasaran kinerja individu, pegawai dapat

merubahnya (revisi sasaran kinerja individu), kemudian atasan

melakukan evaluasi kembali terhadap sasaran individu pegawai yang

telah direvisi.

4. Jika tidak ada revisi, pegawai mengentri pencapaian kinerja. Kemudian

atasan mengevaluasi form pencapaian kinerja pegawai.

5. Atasan mengeluarkan nilai sasaran kinerja pegawai. Apabila pegawai

setuju, maka nilai sasaran kerja diterima dan jika tidak maka pegawai

melakukan peer assesment.

4.1.2.1Diagram Konteks (Context Digram)

Berikut ini gambar 4.1 menjelaskan tentang Diagram Konteks yang

berjalan di PT PLN (Persero) DJBB.

Gambar 4.1 Diagram Konteks Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK)

online yang sedang Berjalan

Entitas internal antara lain :

1. Bagian kepegawaian

(44)

Entitas eksternal antara lain :

1. Pegawai

4.1.2.2DFD (Data Flow Diagram) Sistem yang sedang Berjalan

Pada DFD sistem informasi SMUK Online pada sistem yang sedang

berjalan terdapat empat proses secara umum (global) yaitu : proses input data

MUK, proses entri kinerja, proses evaluasi kinerja dan penilaian pegawai.

Penjelasan terdapat pada gambar 4.2 seperti tercantum.

Gambar 4.2 DFD (Data Flow Diagram) Sistem Manajemen Unjuk Kerja

(45)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang berjalan

Dari hasil penelitian dan analisis sistem penilaian kinerja yang berjalan,

maka dihasilkan suatu kesimpulan mengenai kekurangannya. Adapun kekurangan

dari sistem yang ada saat ini adalah, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

NO Permasalahan Rencana penyelesaian

1. Proses perencanaan sasaran unjuk

kerja pegawai belum dilaksanakan

secara berjenjang, baik sasaran

pencapaiannya maupun jangka

waktu pencapaiannya.

Sasaran kinerja beserta targetnya

harus ditentukan secara berjenjang

mulai dari sasaran kinerja tingkat

pusat sampai dengan tingkat yang

paling rendah pegawai.

2. Masih terkesan bahwa antara

kontrak kinerja unit dengan

SMUK berjalan sendiri-sendiri.

Proses pembuatan kontrak kinerja

harus dapat terjadwal dengan baik

mulai dari tingkat PLN pusat sampai

dengan tingkat yang paling rendah

yaitu level pegawai.

4.2 Sistem Informasi Yang Di Usulkan

Usulan perancangan sistem ditujukan untuk mengembangkan sistem yang

sedang berjalan dan dapat memberikan gambaran umum tentang sistem

yang dikembangkan kepada para pengguna sistem. Selain itu, sistem

(46)

lebih terintegrasi, yaitu dengan menggunakan penilaian multi sumber (3600

feedback). Penilaian multi sumber adalah penilaian yang melibatkan atasan,

bawahan, rekan kerja dan diri sendiri (melingkar).

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

1. Untuk menunjang dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan.

2. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

3. Agar penilain kinerja karyawan dapat berjalan secara subjektif dan

objektif.

4.2.2 Prosedur yang di usulkan

Ada 2 tahapan prosedure yang diusulkan

Tahapan persiapan

• Melakukan setting karyawan terlebih dahulu yang di dalamnya

terdapat upload kuesioner dan konfigurasi nilai atau fit index

masing-masing level jabatan

• Melakukan konfigurasi group atau struktur organisasi

• Administrasi pegawai terkait akses, penempatan dalam struktur

tingkat jabatan hingga atasan untuk dijadikan dasar pembentukan

kelompok penilai

(47)

Tahapan penilaian

• Penilaian dilakukan oleh atasan, rekanan dan bawahan sesuai

dengan konfigurasi yang di bangun pada tahap persiapan

• Memonitoring atau pemantauan pelaksanaan penilaian

• Pelaporan proses dan hasil penilaian secara simultan baik pada

saat penilaian maupun pada saat penilaian berakhir.

Perbedaan prosedur lama dengan prosedur baru

• Penilaian kinerja di prosedure baru lebih efisien karena yang

menilai bukan hanya atasan saja, melainkan rekan kerja dan

bawahan ikut serta dalam penilaian

• Penilaian dapat dilakukan secara berkesinambungan.

4.2.2.1 Diagram konteks

Berikut ini gambat 4.3 Diagram konteks yang diusulkan

(48)

4.2.2.2 DFD

Berikut ini gambar 4.4 Data flow diagram level 1yang diusulkan

Gambar 4.4 DFD Level 1 yang diusulkan

Keterangan :

• Proses yang bernomor identifikasi 1 adalah input process.

• Proses yang bernomor identifikasi 2, 3 adalah central transform

process.

(49)

4.2.2.3 Kamus Data

Kamus data ini menjelaskan arus data pada proses DFD level 1 yang

diusukan :

1. Nama arus data : Data Administrasi Pegawai

Alias : -

Aliran data : Admin – P1

Struktur data : nama_talent, nipeg, bidang kerja, jabatan,

jenjang_jabatan

2. Nama arus data : Data pegawai

Alias : -

Aliran data : P1 – F.Pegawai, F.Pegawai – P2

Struktur data : nama_talent, nipeg, bidang_kerja, jabatan,

jenjang_jabatan, semester, tahun

3. Nama arus data : Data sasaran kerja (monitoring)

Alias : -

Aliran data : P2 – P3

Struktur data : no, ni_peg, nama_talent, jabatan, kantor,

peringkat, data_dok, semester

4. Nama arus data : Data Juri

Alias : -

Aliran data : Juri – P3

Struktur data : nama_talent, nipeg, bidang_kerja,

(50)

5. Nama arus data : Data penilaian

Alias : -

Aliran data : P3 – P4

Struktur data : no, nipeg, nama_talent, jabatan, peringkat,

signed, talent_approve, data_dok, semester,

kategori_waktu, kategori_cara, kategori_target,

nilai_waktu, nilai_cara,nilai_target, nilai_rata-rata

6. Nama arus data : Data Nilai Valid

Alias : -

Aliran data : P4 – F.Nilai

Struktur data : no, nipeg, nama_talent, jabatan, peringkat,

nilai_waktu, nilai_cara, nilai_target, nilai_rata-rata

7. Nama arus data : Data nilai pegawai

Alias : -

Aliran data : P4 – Pegawai

Struktur data : no, nipeg, nama_talent, jabatan, peringkat,

(51)

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil study kasus yang dilakukan penulis, maka dapat di

simpulkan :

1. Proses perencanaan unjuk kerja pegawai pada PT PLN (Persero) DJBB

menggunakan SMUK online belum dilaksanakan secara berjenjang baik

sasaran dan jangka waktu pencapaiannya.

2. Proses penilaian kinerja yang masih subyektif/bias dan belum berdasarkan

dari data dan hasil kerja pegawai yang bersangkutan

5.2 Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat digunakan lebih optimal dan dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak perusahaan, yaitu:

1. Mengadakan penyuluhan kembali terhadap pegawai tentang SMUK

online itu sendiri. Agar dapat dimengerti oleh pegawai bagaimana kinerja

SMUK online tersebut

2. Dengan menggunakan system informasi penilaian multi sumber dapat

(52)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Arti Intansari Prashinta NIM. 10507388

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(53)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah . ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Pengertian Sistem ... 7

2.1.1. Elemen Sistem ... 7

2.1.2. Karakteristik Sistem... 7

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 10

2.2 Pengertian Informasi ………... 11

(54)

2.4.2. Alat Bantu Analisis ... ... 15

1) Flow Map ... 15

2) Diagram Kontek ... 16

3) Data Flow Diagram ... 17

4) Kamus Data ... 18

5) Perancangan Basis Data ... 19

2.5 ERP ... 21

2.6 SAP ... ... 22

2.7 Manajemen Sumber Daya Manusia . ... 23

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 24

3.1.Tinjaun Umum Perusahaan... 24

3.1.1. Sejarah Perusahaan ………... 24

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 26

3.1.3 Logo Perusahaan ………. ... 31

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33

3.2.1. Skema Organisasi PLN DJBB ……… 34

3.3. Deskripsi Kerja Perusahaan ………... 34

(55)

4.1.1. Analisis Dokumen ... 40

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... .... 41

4.1.2.1. Diagram Kontek ... 42

4.1.2.2. Data Flow Diagram ... 43

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 44

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... .. 44

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 45

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 45

4.2.3.1. Diagram Kontek ... 46

4.2.3.2. Data Flow Diagram ... 47

4.2.3.3. Kamus Data ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1. Kesimpulan ... 50

5.2. Saran ... ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(56)

Tabel 1.1. Waktu / Jadwal Penelitian Kerja Praktek ... 6

Tabel 3.1. Tabel Organisasi PSDM... 39

(57)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo Perusahaan ... 31

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 33

Gambar 4.1. Diagram Kontek Sistem Yang Berjalan ... 42

Gambar 4.2. DFD Sistem yang Berjalan ... 43

Gambar 4.3. Diagram Kontek yang Diusulkan ... 46

(58)

SIMBOL BAGAN ALIR DOKUMEN (FLOW MAP)

SIMBOL KETERANGAN

Dokumen

Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Proses

Menunjukan kegiatan proses dari operasi komputer

Arsip

Menunjukan simpanan arsip

Keputusan

Simbol ini menunjukan operasi validasi atau seleksi terhadap suatu kondisi untuk

menghasilkan suatu keputusan

Data Flow

Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan

Disk Storage

Menunjukan alat I/O simpanan berupa harddisk

Penghubung

Menunjukan Connector pada halaman yang sama

(59)

SIMBOL BAGAN ALIR DATA (DATA FLOW DIAGRAM)

SIMBOL KETERANGAN

Proses

Menunjukan prosedure atau alat yang menggunakan atau memproses data masukan menjadi data keluaran atau output.

Eksternal Entity

Menunjukan bagian-bagian luar dari sistem baik berupa orang/unit.

Data Store

Penyimpanan arus data masukan dan keluaran

Data Flow

(60)

DAFTAR PUSTAKA

 

[1] Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D,1999, Analisis dan Disain Sistem Informasi,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

[2] Albahra, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu

[3] Wawan dhewanto falahah. 2007. ERP, Informatika

[4] Shirley Fletcher. 2005. The Art of Training and Development Competence

– Based Assesment Techniques : Teknik Penilaian Berbasis Kompetensi.

PT Buana Ilmu Populer

http://devo1997.wordpress.com/2010/07/01/pengertian‐sistem‐dan‐elemen‐sistem/ 

http://plnpijbn.co.id/media/file/309.K.DIR.2009%20Perubahan%20Atas%20Keputusan%

20Direksi%20No.%20399.K.DIR.2008.pdf 

http://www.snapdrive.net/files/517548/SI_03_DFD.pdf 

 

(61)

 

Assalamu”alaikum Wr, Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada pemilik alam raya, yang Maha Pemberi

dan Pelindung, yang tidak ada kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya, Allah SWT.

karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek ini. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja

Praktek.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat,

dan motivasi dalam penyusunan laporan ini. oleh kerenanya perkenankanlah

penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak H. Dadang Munandar, SE, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

2. Diana Effendi, ST, MT Selaku dosen wali dan pembimbing, terima kasih

atas bimbingan dan saran. Sehingga laporan kerja praktek dapat

terselesaikan.

3. Orang Tuaku tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moril dan

materil, terima kasih atas do’a restu, cinta dan kasih sayang yang

(62)

5. Ibu Zamraliani, selaku Deputi Manajer PSDM PT PLN (Persero) DJBB

6. Ibu Siti Bhinawaty, selaku pembimbing dan seluruh staf Divisi PSDM PT

PLN (Persero) DJBB atas bantuannya dalam pelaksanaan kerja praktik.

Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan ini

baik dalam penulis, tata bahasa maupun sistematika penyajian yang masih jauh

dari kesempurnaan.

Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis

khususnya serta pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

Bandung, Oktober 2010

(63)

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PLN DJBB
Gambar 3.2 Skema OOrganisasi
Tabel Tabel  Organisasi3.1  PSDM 
+6

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Program Pengabdian pada Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka yang didesain dilaksanakan dalam 3 tahun (2017 – 2019),

Jaminan Fidusia diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar

Pada hubungan beban dengan lendutan dapat disimpulkan bahwa kekakuan benda uji kolom dengan sambungan lebih besar dibandingkan benda uji kolom monolit tanpa

Noice Induce Hearing Loss (NIHL) lebih banyak mengalami masalah serius yang di derita oleh banyak orang karena beberapa alasan, ancaman kehilangan pekerjaan dapat memaksa

Publikasi: Proseding semnas “Pengembangan system produksi dan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal untuk Kemandirian Pangan”, 2009, Fapet Unpad, 352 - 357 digunakan untuk merendam kulit

Untuk menggambarkan strategi komunikasi eksternal PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dalam menghadapi krisis air di daerah Jakarta Utara, peneliti menggunakan metode kualitatif

Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan e-learning menggunakan media edmodo dalam pembelajaran fisika berbasis nilai karakter untuk meningkatkan hasil

(2) Tujuan pengaturantentang Penetapan Pembagian Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Di Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2020 adalah sebagai pedoman bagi pemerintah