1. Nama Lengkap : Bagus Sigit Handoko 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 11 Februari 1992 3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Agama : Kristen Protestan
5. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Alamat Lengkap : Jln Dr Setiabudhi Km 11.4 RT 04/RW01 Riwayat Pendidikan
No Tingkat Institusi
Nama Institusi Alamat Institusi Tahun Ajaran
1. SD SDN Gudang
Kahuripan III
Jln Dr Setiabudhi Km 11.4
(1998-2004)
2. SLTP SMPN 3
Lembang
Jln Raya Lembang (2004-2007)
3. SLTA SMAN 1
Lembang
Jl. Raya Maribaya (2007-2010)
4. Perguruan Tinggi
Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No.144-115-102, Bandung
ϭ
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini persaingan bisnis yang bergerak dalam bidang fashion semakin
ketat menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen
terutama dalam persaingan Usaha Kecil Menengah yang berkaitan dengan
clothing atau distro. Bandung yang dikenal sebagai Market Leader dalam industri kreatif dan mode di Indonesia dengan julukan khas Paris Van Java memiliki banyak store atau toko baju yang lebih dikenal lagi dengan distro (distribution store) yang bertebaran di seluruh kawasan Bandung. Distro atau bisa disebut juga clothing company yang memiliki ciri khas ke eksklusifan produknya dengan banyak menampilkan ciri kebebasan berekspresi anak muda sehingga produk
distro banyak di minati banyak kalangan terutama kalangan anak muda.
Konsep distro sendiri berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat
itu ban-band independent (band indie band yang tidak terikat oleh label/perusahaan rekaman) di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, kaos dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti
komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil
yang menjual pakaian dan aksesoris mereka. Meski begitu, pada pergantian abad
Tabel 1.1
Jumlah Distro di Kota Bandung
Tahun Jumlah Distro
2002-2005 200
2006-2008 400
2009-2013 1200
Sumber : http://slideshare.net/stiemb/metlit-black-jack http://bandungcreativecityblog.wordpress.com/tag/clothing/
Dari data tabel 1.1 menunjukan peningkatan jumlah jumlah distro yang
signifikan di kota Bandung dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh semakin
banyaknya minat konsumen yang tertarik untuk membeli produk distro yang
identik dengan keekslusifannya, selain keekslusifannya produk distro juga identik
dengan image “gaul” dalam artian bahwa ketika seseorang sudah memakai atau
membeli produk distro, individu tersebut memiliki nilai prestise tersendri, pelaku distro itu sendiri harus melihat peluang usaha atau potensi usaha dengan melihat
data kependudukan atau populasi di Kota Bandung.
Russia Cloth adalah salah satu produsen clothing yang terletak dikawasan
Bandung yang berdiri sejak tahun 2007. Russia Cloth sebagai salah satu produsen
clothing harus saling berlomba dengan unit usaha bisnis serupa untuk mencari
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi yang tepat sehingga dapat mendominasi pasar clothing
Bisnis UKM distro atau clothing Russia berada dalam perasingan ketat
ditandai dengan banyaknya brand-brand baru yang bermunculan sehingga dapat mempengaruhi volume penjualan.
Tabel 1.2
Data Jumlah Pembeli
Distro Russia
Tahun Total Jumlah Pembeli
2012 3972 Orang
2013 3266 Orang
2014 2241 Orang
Sumber : Russia Cloth
Berdasarkan data pembelian tahun 2013-2014 terlihat jumlah pembeli yang membeli produk distro Russia Cloth menngalami penurunan signifikan pada
tahun 2013 tercatat bahwa ada 3266 pembeli sedangkan pada tahun 2014 tercatat
hanya 2241 pembeli dengan perhitungan selama 12 bulan atau satu tahun terjadi
penrunan yang signifikan dengan selisih 985 pembeli.
Menurut Schanaars dalam Tjiptono (2004:24) Pada dasarnya tujuan dari
bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Setiap bisnis atau
pelaku usaha yang tidak mencermati akan keiinginan dan kepuasan pelangganya
akan kalah dalam persaingan bisnis yang ada. Untuk memenangkan persaingan
berkualitas disertai akses lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan sehingga
dapat menciptakan keputusan pembelian oleh pelanggan.
Keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), adalah
mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan
itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta
sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Faktor keputusan pembelian adalah sangat penting dikarenakan dengan adanya
keputusan pembelian dari konsumen untuk memilih produk Russia Cloth maka
akan menjaga sirkulasi perputaran uang yang ada dalam manajemen Russia Cloth
itu sendiri.
Pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa pelanggan
distro Russia Cloth mereka selalu memperhatikan beberapa hal sebelum
melakukan keputusan pembelian kesesuaian kebutuhan akan produk tersebut,
jenis produk, bentuk produk, dan apakah produk tersebut marak terekpose di media sosial contohnya instagram, twetter atau facebook.
Dapat di perkuat dengan pra survey awal peneliti lakukan yang melibatkan 30 orang pelanggan produk Russia Cloth Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling dengan ketentuan konsumen yang penah melakukan pembelian di Toko distro Russia Cloth terdapat indikasi sebagai
berikut, sebanyak 43% responden menyatakan ya untuk produk yang ada sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sebanyak 57 % responden menyatakan tidak.
Hal ini mengindikasikan bahwa produsen produk Russia Cloth belum dapat
Hasil dari survey awal yang dilakukan kepada 30 konsumen, sebanyak
23% responden menyatakan ya untuk produk yang dihasilkan memiliki
keistimewaan tersendiri dengan konsep yang dipakai pihak produsen dan
sebanyak 77 % responden menyatakan tidak. Hal ini mengindikasikan bahwa
konsumen kurang menyukai konsep yang ada pada produk Russia Cloth.
Hasil dari survey awal yang dilakukan kepada 30 konsumen, sebanyak
24% responden menyatakan ya untuk mengetahui/mengenali produk melalui
media-media yang ada, dan sebanyak 76% responden menyatakan tidak. Hal ini mengindikasikan sebagian besar konsumen tidak mengetahui brand/merk atau
produk Russia yang terekspose melalui media ataupun melalui pembeciraan antar
konsumen distro.
Tabel 1.3
Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Keputusan Pembelian Produk pada Distro Russia Cloth
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Produk cocok dengan kebutuhan konsumen dan kepuasan
konsumen
13 43% 17 57%
2. Bentuk Produk memiliki keistimewaan tersendiri dengan konsep yang di pakai
7 23% 23 77% 3. Maraknya produk terexpose di
media sosial 12 24% 18 76%
Selain itu distro Russia Cloth harus memperhatikan kualitas produk yang
dibuatnya , sehingga manarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009:143),
kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau
kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang dinginkan pelanggan.
Untuk mengethaui apakah kualitas produk Russia sudah sesuai dengan
keiinginan konsumen maka dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap
pelanggan Distro Russia Cloth terdapat indikasi bahwa kualitas produk Russia
Cloth tidak awet. Dapat diperkuat dengan pra survey dengan menyebarkan angeket kuisioner kepada 30 pelanggan terdapat indikasi sebagai berikut,
sebanyak 21 orang dari 30 orang pelanggan atau 70% menyatakan tidak puas
dengan produk yang tidak awet, artinya pelanggan merasakan ketidakpuasan akan
produk yang dihasilkan.
Tabel 1.4
Survey Awal Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas Produk pada Distro Russia Cloth
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah produk Russia Cloth
terbilang awet/tahan lama 9 30% 21 70% 2. Apakah produk Russia tidak mudah
rusak 10 32% 20 67%
3. Apakah produk/bahan Russia Cloth
nyaman untuk dipakai 14 46% 16 54%
Mengingat tingkat persaingan clothing yang ada di Bandung terus
meningkat, maka pihak perusahaan yakni Russia harus dapat memberikan akses
lokasi yang mudah dijangkau konsumen, lokasi yang strategis sehingga konsumen
tidak kesulitan mencari tempat penjualan produk toko/store. Peniliti juga
melakukan survey awal untuk variabel lokasi usaha dikarenakan lokasi memiliki
fungsi yang strategis karena dapat ikut tercapainya suatu usaha, menurut (Basu
Swasta danIrawan,2003:339) Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba.
Berdasarkan hasil kuisioner dari 30 orang sampel sebanyak 22 orang atau 67% yang menjawab bahwa lokasi toko yang tidak strategis sehingga sulit untuk di temukan konsumen.
Tabel 1.5
Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Lokasi pada Distro Russia Cloth
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah akses menuju Toko distro Russia mudah untuk
jangkau 8 40% 22 60%
2. Apakah lahan parkir yang
tersedia cukup luas 14 70% 16 30%
3. Apakah lokasi toko Russia
mudah di temukan 10 32% 20 67%
Dari data pra survey berupa kuisioner dengan melihat data di atas bahwa kualitas produk yang kurang sesuai dengan keiinginan konsumen dan lokasi usaha
yang kurang strategis sehingga konsumen sulit untuk menemukan letak toko maka
akan menghambat perkembangan usaha distro Russia Cloth.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk menguji secara
teoritis apabila Kualitas Produk dan Lokasi Usaha yang digunakan sebagai
variabel bebas maka di duga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen terhadap produk Russia Cloth. Atas dasar keterangan di atas penulis
mengambil judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Usaha Terhadap
Keputusan Pembelian Produk”
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah di uraikan di atas penulis
mengidentifikasikan masalah-masalah yaitu bahwa terindikasi bahwa kualitas produk yang tidak sesuai dengan harapan/kebutuhan dan kepuasan konsumen dan
lokasi yang kurang strategis sehingga menyulitkan konsumen untuk menemukan
lokasi toko , Permasalah dari vaiabel kualitas produk dan lokasi bila tidak di
lakukan perbaikan maka dapat berdampak kepada keputusan pembelian produk
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk pada Russia Cloth.
2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang lokasi pada Russia Cloth.
3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk membeli produk Russia Cloth.
4. Seberapa besar pengaruh kualiats produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk Russia Cloth secara parsial.
1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk membuktikan fakta empiris
dari pengaruh harga dan promosi dalam hal mempengaruhi keputusan konsumen
untuk memutuskan pilihan pada produk yang dihasilkan guna meningkatkan
volume penjualan produk Russia Cloth.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris mengenai :
1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas produk pada Russia
Cloth.
2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap lokasi pada Russia Cloth.
3. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk
4. Untuk mengatahui seberapa besar kualitas produk dan lokasi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk pada Russia Cloth secara parsial.
1.4Kegunaan Hasil Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Memberikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam rangka
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan/diproduksi oleh perusahaan dan
lokasi usaha yang strategis untuk lebih meningkatkan tingkat keputusan
pembelian oleh konsumen. Dan mengetahui faktor manakah yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Russia Cloth oleh konsumen.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis
Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
realita yang terjadi di lapangan, mengenai masalah-masalah yang ada dalam perusahaan atau bisnis khususnya tentang kualitas produk dan lokasi terhadap
keputusan pembelian.
2. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bagi rekan – rekan mahasiswa
lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat
untuk peninjauan lebih lanjut juga dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan serta dapat dijadikan pengkajian bagi peneliti lain yang ingin
mengadakan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang sama sekaligus dapat
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melaksanakan penelitian pada Perusahaan yang
bergerak dalam bidang fashion/distro yang terletak di Wilayah Kota Bandung
dengan letak pusat produksi di daerah Wilayah Kabupaten Bandung Barat.
1.5.2 Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Februari
2015 sampai dengan April 2015. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
membuat rencana jadwal penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai
ketahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci waktu penelitian
dapat dilihat pada tabel 1.6 dibawah ini:
Tabel 1.6 : Jadwal Penelitian
3. Pengumpulan data
4. Analisis 5. Menulis Draf
Skripsi
III
Tahap
Pelaporan: 1. Menyiapkan Draft Skripsi 2. Sidang akhir
skripsi 3.
Penyempurnaa n laporan skripsi 4. Penggandaan
14
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kualitas Produk
2.1.1.1 Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
2.1.1.2 Atribut Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
1. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008).
2. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
3. Kualitas Produk (Product Quality)
2.1.1.3 Tingkatan Produk
Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: 1. Produk Inti (Core Product)
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
2. Produk Aktual (Actual Product)
Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti (Kotler dan Armstrong, 2008).
3. Produk Tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan (Kotler dan Keller, 2009).
2.1.1.4 Klasifikasi Produk
1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.
2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
a. Convinience Goods
b. Shopping Goods
Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder), furniture (mebel), dan pakaian.
c. Specially Goods
Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.
d. Unsought Goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2008).
2.1.1.5 Definisi Kualitas Produk
pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.
Menurut Kotler (2009), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan suatu produk dan jasa yang melalui beberapa tahapan proses dengan memperhitungkan nilai suatu produk dan jasa tanpa adanya kekurangan sedikitpun nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari pelanggan.
Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).
Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumer yang secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari pelanggan.
Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain (Zeithalm, 1988 dalam Kotler, 2009).
2.1.1.6 Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah:
1. Performance (kinerja)
Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Durability(daya tahan)
Yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi),
Yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur),
Adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliability (reliabilitas),
6. Aesthetics (estetika),
berhubungan dengan bagaimana penampilan produk. 7. Perceived quality (kesan kualitas)
Sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
8. Serviceability
Meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
Kemudian, menurut Vincent Gaspersz (2005 dalam Alma, 2011) dimensi-dimensi kualitas produk terdiri dari:
1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
Berdasarkan dimensi-dimensi diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan, adapun dimensi kualitas produk meliputi kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan juga kesesuaian.
2.1.2 Lokasi
2.1.2.1Pengertian Lokasi
Levy dan Weitz (2007 : 185) mengatakan bahwa pemilihan lokasi sangat penting dalam industri ini dikarenakan :
1. Lokasi merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pemilihan toko atau penyedia jasa yang mereka inginkan.
2. Pemilihan lokasi merupakan hal yang paling penting karena faktor ini bisa digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang mapan.
3. Pemilihan lokasi sangat bersisiko.
Lokasi atau tempat juga merepentasikan suatu kemudahan yang akan didapat oleh konsumen. Seperti yang dikatakan oleh Kotler (2009:94-95), lokasi atau tempat juga harus bisa memasarkan atau mempromosikam dirinya. Lokasi atau tempat pada dasarnya melakukan empat aktivitas:
2. Harga yang ditawarkan harus bisa menarik konsumen dan memperkuat citra yang diinginkan.
3. Menghadirkan lokasi yang strategis sehingga memudahkan bagi konsumen. 4. Lokasi atau tempat akan mempromosikan nilai dan citra dari tempat atau
lokasi itu sendri sehingga konsumen bisa membedakannya dengan toko lain
Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 1994) dalam buku Tjiptono (2006:147). Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya capital intensif. Oleh karena itu, penyedia barang atau jasa harus benar-benar mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsive terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, geografis, budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang.
Menurut Hendri Ma’ruf (2005;115) lokasi adalah faktor yang sangat
penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis. Lokasi merupakan letak toko atau pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba (Swastha, 2000).
yang penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor:
1. Akses, misalnya lokasi yang di lalui atau mudah di jangkau sarana transportasi umum
2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat di lihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu di pertimbangkan, yaitu: (a) banyaknya orang yang lalung lalang bisa member peluang terjadinya impulse buying, (b) kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terdapat pelayanan kepolisian, pemadam kepabakaran, atau ambulan
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasaan usaha di kemudian hari
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang di tawarkan misalnya warung makan yang berdekatan dengan perkantoran.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing, misalnya dalam menentukan lokasi swalayan perlu di pertimbangkan dengan usaha yang sama, banyak pula terdapat swalayan lain atau tidak.
2.1.2.2 Karakteristik Lokasi
Dalam memilih suatu lokasi harus diperhitungkan banyak hal. Ada beberapa karakteristik dari lokasi yang bisa mempengaruhi dari suatu toko atau retail, menurut Levy&Weitz (2007:213), yaitu :
1. Alur Lalulintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesbilitas menuju lokasi tersebut.
2. Karakteristik Dari Lokasi 3. Larangan/Peraturan
Ketiga karakteristik tersebut mempunyai indikator-indikator tertentu yang bisa menggambarkan kondisi-kondisi yang bisa mempengaruhi penjualan dari suatu toko retail.
Menurut Purnama (2011) ada beberapa faktor yag harus dipertimbangkandalam letak atau tempat yang akan di buka atau didirikan yaitu :
1. Lalu lintas pejalan kaki
Adanya akses pejalan kaki atau trotoar di sekitar toko retail 2. Lalu lintas kendaraan
Informasi tentang jumlah dan karakteristik kendaraan yang melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan. Kemacetan akan menjadi nilai kurang bagi pelanggan.
Untuk Kota-kota besar, perkotaan atau pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan pertokoan dan pusat belanja yang fasilitasnya tidak memadai.
4. Tranportasi umum
Transportasi umumyang banyak melintas di depan pusat perbelanjaan akan memberi daya tarik yang lebih tinggi karena membantu konsumen dengan mudah langsung masuk ke area perbelanjaan.
5. Komposisi Toko
Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada di sekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan menimbulkan sinergi.
6. Letak berdirinya gerai
Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visilibity (keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.
7. Penilaian Keseluruhan
Menurut Mischitelli (200:2) mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan/pemilihan lokasi :
2. Parking, mempunyai tempat/lahan perkir sendiri atau menggunakan tempat parkir umum.
3. Accesibillity, harus ada jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai restoran tersebut.
4. Visillibility restoran tersebut sebaiknya mudah dilihat atau mudah diketahui banyak orang.
2.1.3 Keputusan Pembelian
2.1.3.1 Definisi Keputusan pembelian
Pengertian keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian
pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan (Ma’ruf, 2005:14).
Menurut Kotler (2005:223) tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
a) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
b) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
c) Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: sub-keputusan merek, sub-keputusan pemasok, sub-keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
6. Peran Dalam Pembelian
keterlibatan dalam keputusan pembelian. Dan orang yang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut :
2.1.3.3 Pengambil Keputusan Sebagai Pemecahan Masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan (KBBI), suatu situasi menghambat organisasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan (James Stoner) Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Fase Pengambilan Keputusan:
1. Aktivitas Intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan. Aktifitas desain meliputi : menemukan cara-cara/metode,mengembangkan metode, menganalisa tindakan yang dilakukan
Dari empat aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :
a) Mengidentifikasi masalah utama b) Menyusun alternatif
c) Menganalisis alternatif
d) Mengambil keputusan yang terbaik e) Teknik Pengambilan Keputusan
2.1.3.4 Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Hasil Penilitian Perbedaan Persamaan
2 Septhani
positif dan signifikan
5 Harga
variabel harga, kualtas
layanan, dan lokasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian
Semarang) konsumen antara lain meliputi : kualitas aksesabilitas, kualitas lokasi, kualitas desain, kualitas tingkat
keprestisiusan, kualitas estetika, kualitas daya tahan, kualitas bahan, kualitas interior,
kualitas eksterior, kualitas fasilitas produk, dan kualitas pemilihan cat. variabel kualitas produk, kulitas layanan dan harga berpengaruh positif dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued
attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,
hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Selain itu. Salah satu fakot yang harus di perhatikan untuk menciptakan keputusan pembelian konsumen, perusahaan atau pelaku usaha harus memperhatikan faktor lokasi, semakin strategis semakin baik
Sehinggga, keputusan pembelian konsunen terhadap produk Russia Cloth akan tercapai dengan memperhatikan kualitas produk serta memperhatikan lokasi toko yang strategis.
2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian
2.2.2 Hubungan antara Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian
Seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk, selalu memulai dengan pengenalan masalah untuk apa yang akan mereka butuhkan tentang manfaat suatu produk tersebut, informasi tersebut dapat didapat dari berbagai macam cara, dengan melihaat beberapa manfaat salah satunya adala kulitas produk.
Menurut Simamora (2004:79), mengatakan bahwa kualitas produk meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merk seperti performance, conformance, daya tahan, keandalan, design, gaya, reputasi dan lain-lain. Suatu produk dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila mempunyai dampak yang positif terhadap perusahaan, meliputi peningkatan penjualan dan peningkatan citra perusahaan di mata masyarakat, serta peningkatan pengetahuan masyarakat atas penggunaan produk perusahaan. Dengan demikian, kualitas suatu produk berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen.
2.2.3 Hubungan antara Lokasi dan Keputusan Pembelian
Pemilihan lokasi yang tepat dapat menentukan keberhasilan suatu bisnis.Dengan pemilihan lokasi yang strategis konsumen dapat dengan mudah menjangkau lokasi tersebut dan dapat menimbulkan kepuasan tersendiri dalam benak konsumen dibandingkan dengan lokasi yang sulit dijangkau. Menurut Lupiyoadi (2001) dalam Rifki Khoirun (2011) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Faktor lokasi berpengaruh terhadap
cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian terlebih untuk usaha warung makan. Seseorang maupun sekelompok orang memutuskan untuk makan di suatu tempat makan yang lebih dekat dari rumah, sekolah maupun kantor mereka. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Larosa (2010) yang menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian, menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,341. Indikator dari lokasi dalam penelitian tersebut yaitu, lokasi dekat dengan tempat tinggal, lahan parkir yang nyaman
Kerangka Pemikiran
Dan berikut ini skema paradigma dari penelitian yang dilakukan :
Menurut Umi Narimawati (2008:73) “Hipotesis adalah kesimpulan penelitian yang belum sempurna sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian.”
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik hipotesis yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penelitian dan pengujian yang akan dilakukan. Hipotesis penulis adalah sebagai berikut :
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Kualitas Produk yang dihasilkan Distro Russia Cloth cukup baik. 2. Keberadaan Lokasi Distro Russia Cloth cukup baik.
3. Keputusan Pembelian produk Distro Russia Cloth oleh konsumen meningkat
104 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi usaha terhadap keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas produk pada russia cloth termasuk dalam klasifikasi kurang baik. Seperti yang terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada kategori kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek kualitas produk. 2. Lokasi usaha distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang baik. Seperti yang
terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada kategori kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek lokasi distro yang kurang strategis.
3. Keputusan permbelian pada distro russia cloth termasuk dalam kategori kurang baik. Hal ini mengindikasikan turunnya minat konsumen dalam membeli produk russia cloth hal ini dikarenakan kurangnya minat konsumen terhadap produk Russia Cloth yang kurang memperhatikan faktor dari beberapa variabel yang berkaitan dengan penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi usaha terhadap keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth, peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam hal meningkatkan kinerja pegawai :
1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kualitas produk pada distro russia cloth, sebaiknya kualitas produk lebih ditingkatkan karena kualitas akan sangat berpengaruh terhadap minat membeli konsumen .
2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai lokasi usaha, sebaiknya lokasi usaha berada ditempat yang strategis dan mudah dijangkau.
3. Keputusan pembelian pada distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang baik, sebaiknya kualitas produk dan lokasi usaha distro russia harus dibenahi agar lebih baik lagi, sehingga akan berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth.
Cloth Distribution Store Bandung
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Ekonomi
Disusun Oleh
Bagus Sigit Handoko
21211100
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ix
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO...iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR LAMPIRAN…...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 9
1.3.1 Maksud Penelitian ... 9
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11
1.5.2 Waktu Peneltian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14
x
2.1.1.5 Definisi Kualitas Produk ... 18
2.1.1.6 Dimensi Kualitas Produk ... 21
2.1.2 Lokasi ... 23
2.1.2.1 Pengertian Lokasi ... 23
2.1.2.2 Karakteristik Inovasi ... 26
2.1.3 Keputusan Pembelian... 28
2.1.3.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 28
2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian ... 28
2.1.3.3 Pengambil Keputusan Sebagai Pemecahan Masalah ... 30
2.1.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... 32
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 33
2.2 Kerangka Pemikiran... 36
2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian ... 37
2.2.1.1 Hubungan antar Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian ... 37
2.2.1.2 Hubungan antar Lokasi dan Keputusan Pembelian ... 38
2.3 Hipotesis ... 40
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 41
3.2 Metodologi Penelitian ... 42
3.2.1 Desain Penelitian ... 43
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 50
3.2.3.1 Sumber Data... 50
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 51
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.2.4.1 Uji Validitas ... 55
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 57
3.2.4.3 Uji MSI ... 59
xi
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 69
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 69
4.1.2 Sturktu Organisasi Perusahaan ... 70
4.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 71
4.1.4 Produksi Fashion ... 72
4.1.5 Quality Control ... 72
4.1.6 Pengemasan... 72
4.1.7 Pemasaran ... 72
4.2 Karakteristik Responden ... 73
4.3 Analisis Deskriptif ... 76
4.3.1 Gambaran Variabel Kualitas Produk ... 76
4.3.2 Gambaran Variabel Lokasi Usaha ... 85
4.3.3 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian ... 90
4.4 Analisis Verifikatif... 95
4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 96
4.4.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 97
4.4.3 Analisis Korelasi ... 101
4.4.4 Analisis Koefesien Determinasi ... 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...104
5.2 Saran...105
DAFTAR PUSTAKA...106 LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ika Putri Iswayanti. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Kualitas Layanan Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus pada rumah maka “Soto Angkringan Mas Boed” di Semarang
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
No. 1.
Rifki Khoirun Nizar. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi
Septhani Rebeka Larosa/2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang)
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Sulstiyadi, Ginanjar. 2010. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan PembelianSupelmen Tianshi Pada Stockist 412 Bandung Menurut Presepsi Konsumen
Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen, Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16,
Tjiptono, Fandy dan Gregonus Chandra. 2009. Service, Quality, and Satisfaction. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, CV.Andi Offset,
vi
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji Syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Survey
Pada Distro Russia Cloth Bandung)”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Hj. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty, S.E., M.SI selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Wali MN3 4. Bapak Rizki Zulfikar, SE, M.Si, selaku Pembimbing yang ditunjuk dari Kampus
vii
Universitas Komputer Indonesia.
6. Bapak Darmazakti Natajaya Tirtamahya, SE., MT. selaku Penguji II Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
7. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, atas segala kebijakan yang telah di tetapkan, khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 8. Kepada Orang Tua saya terutama untuk Ibu yang selalu memberikan doa,
motivasi serta dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada kedua kakak kandung saya Nita Dewi Susiyanti dan Oktivan Handri Wibowo dan kakak ipar saya Franciskus Yopie dan keponakan yang paling lucu dan pintar Meyzie Alfa Yovita yang selalu memberi dukungan.
10.Kepada teman-teman MN3 dan khususnya kepada Firman Ardiyansah, Novan Prawira, Ratna Sugiarti, Devi Agustina, Rudi Sanjaya, Mahbub Fuadi, dan Ai Kartini yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyususnan skripsi ini.
viii
selanjutnya. Tuhan Memberkati
Bandung, Agustus 2015
Bagus Sigit Handoko 21211100
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk di Rusia Cloth, untuk menentukan lokasi usaha di Rusia Cloth, untuk menentukan respon dari keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk Rusia Cloth, untuk mengetahui berapa banyak kualitas produk dan lokasi mempengaruhi keputusan pembelian produk di Rusia Cloth. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan Rusia cloth yang berjumlah 96 orang sebagai populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling sehingga diperoleh sebanyak 30 orang sebagai sampel. Hasil dalam penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas produk dan lokasi berada di kategori kurang baik dan keputusan pembelian juga dalam kategori kurang baik. Hasil perhitungan korelasi pada kualitas produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan hubungan yang kuat antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Lokasi, Keputusan Pembelian Abstract
This study aims to know the quality of the products in Russia, to determine the location of the Cloth business in Russia Cloth, to determine the response of the purchasing decisions of consumers to purchase products Russia Cloth, to find out how much the quality of the product and location influence the purchasing decisions of products in Russia Cloth. This research method using descriptive method with the verifikatif approach. The unit of analysis in this research were Russia cloth 96 people as a population. The sampling technique used was random sampling so obtained as many as 30 people as a sample. The results in the research showed a relationship between product quality and location are in the category and also in the category of purchasing decisions. The results of the calculation of correlation on the quality of the products towards purchasing decisions shows a strong connection between the quality of the products towards purchasing decisions.
ketat menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen terutama dalam persaingan Usaha Kecil Menengah yang berkaitan dengan
clothing atau distro. Bandung yang dikenal sebagai Market Leader dalam industri kreatif dan mode di Indonesia dengan julukan khas Paris Van Java memiliki banyak store atau toko baju yang lebih dikenal lagi dengan distro (distribution store) yang bertebaran di seluruh kawasan Bandung.
Pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Setiap bisnis atau pelaku usaha yang tidak mencermati akan keiinginan dan kepuasan pelangganya akan kalah dalam persaingan bisnis yang ada. Schanaars dalam Tjiptono (2004:24)
Russia Cloth adalah salah satu produsen clothing yang terletak dikawasan Bandung yang berdiri sejak tahun 2007. Russia Cloth sebagai salah satu produsen clothing harus saling berlomba dengan unit usaha bisnis serupa untuk mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi yang tepat sehingga dapat mendominasi pasar clothing yang ada di Bandung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Namun kenyataannya pelanggan Distro Russia Cloth terdapat indikasi bahwa kualitas produk Russia Cloth tidak awet.
Penyebab tersebut dikarenakan tidak puas dengan produk yang tidak awet, artinya pelanggan merasakan ketidakpuasan akan produk yang dihasilkan. Selain itu permasalahan lain yang menyebabkan kualitas produk yang kurang sesuai dengan keiinginan konsumen dan lokasi usaha yang kurang strategis sehingga konsumen sulit untuk menemukan letak toko maka akan menghambat perkembangan usaha distro Russia Cloth.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:.
1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk pada Russia Cloth. 2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang lokasi pada Russia Cloth.
3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk membeli produk Russia Cloth.
1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas produk pada Russia Cloth.
2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap lokasi pada Russia Cloth. 3. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk
membeli produk Russia Cloth.
4. Untuk mengatahui seberapa besar kualitas produk dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada Russia Cloth secara parsial.
KAJIAN PUSTAKA Kualitas Produk
Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Indikatornya adalah: 1. Performance (kinerja) 2. Durability (daya tahan) 3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), 4.
Features (fitur), 5. Reliability (reliabilitas), 6. Aesthetics (estetika), 7. Perceived quality (kesan kualitas), 8. Perceived quality (kesan kualitas). Tjiptono (2008)
Lokasi
Lokasi atau tempat juga merepentasikan suatu kemudahan yang akan didapat oleh konsumen. Seperti yang dikatakan oleh Kotler (2009:94-95), lokasi atau tempat juga harus bisa memasarkan atau mempromosikam dirinya. Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 1994) dalam buku Tjiptono (2006:147). Indikatornya adalah: 1. Alur Lalulintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesbilitas menuju lokasi tersebut. 2. Karakteristik Dari Lokasi, 3. Larangan/Peraturan. Levy&Weitz (2007:213).
Keputusan Pembelian
dampak yang positif terhadap perusahaan, meliputi peningkatan penjualan dan peningkatan citra perusahaan di mata masyarakat, serta peningkatan pengetahuan masyarakat atas penggunaan produk perusahaan. Simamora (2004:79), mengatakan bahwa kualitas produk meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merk seperti performance, conformance, daya tahan, keandalan, design, gaya, reputasi dan lain-lain.
Hubungan antara Lokasi dan Keputusan Pembelian
Menurut Lupiyoadi (2001) dalam Rifki Khoirun (2011) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli suatu produk. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Larosa (2010) yang menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian, menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,341.
Hipotesis :
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adala sebagai berikut:
1. Kualitas Produk yang dihasilkan Distro Russia Cloth cukup baik. 2. Keberadaan Lokasi Distro Russia Cloth cukup baik.
3. Keputusan Pembelian produk Distro Russia Cloth oleh konsumen meningkat 4. Terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
produk Distro Russia Cloth secara parsial.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pendekatan verifikatif.
Menurut Moh. Nazir (2011:54) pengertian dari metode deskriptif analisis adalah :
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Explanatory Survey. Explanatory Survey adalah suatu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel melalui pengujian hipotesis, survey dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian (Narimawati Umi, 2008:72). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh seluruh karyawan di Russia cloth dengan jumlah 96 karyawan.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian (Narimawati Umi, 2008:77). Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan stratified random sampling. Stratifed random sampling adalah metode penarikan sampel terlebih dahulu mengelompokkan populasi kedalam strata-strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak sederhana setiap stratum (Vincent Gaspersz, 2000:63).
Metode penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan slovin, dengan menggunakan rumus slovin bahwa dengan populasi sebanyak 96 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 30 orang pegawai dengan pembulatan.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi (pengamatan langsung), wawancara atau interview, kuesioner, dan dokumentasi.
Teknik Analisis Data Uji Validitas
Variabel No Item R Hitung R Tabel Keterangan
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
Split Half Method (Spearman–Brown Correlation), teknik belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subjek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap – ganjil).
Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabiltas X1, X2, dan Y
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.
Persamaan Regresi Linier Berganda adalah :
Dimana :
Y = Variabel dependen
produk (X1) dan Lokasi (X2) sedangkan variabel dependen adalah Keputusan
pembelian (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya.
Dimana:
Y = variabel dependen
α = konstanta dari persamaan regresi = koefisien regresi dari variabel = koefisien regresi dari variabel = variabel independen
= variabel independen
� = faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik seharusnya memiliki residu yang berdistribusi secara normal. Secara visual, uji normalitas residu dapat dideteksi pada gambar grafik p-p plot dengan kriteria pengujian apabila observed (data residu) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, dapat disimpulkan bahwa model memiliki residu yang berdistribusi secara normal. dak berdistribusi secara normal.
Uji Multikolinieritas
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (bebas) dalam sebuah model regresi linier berganda saling berkorelasi sempurna dengan variabel bebas lainnya atau tidak. Model regresi linier berganda yang baik seharusnya terbebas dari masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi masalah multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance value serta nilai VIF. Apabila nilai tolerance value> 0,10 dan nilai VIF < 10, dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efesien dan hasil dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkolerasikan masing-masing variabel bebas tehadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulan terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,176 ,520 4,185 ,000
KUALITAS PRODUK ,328 ,078 ,423 4,192 ,000
LOKASI ,262 ,078 ,339 3,360 ,001
langkahnya antara lain: Membuat formulasi hipotesis, menentukan level signifikasi dengan menggunakan t – tabel, menghitung nilai t – statistik dan mengambil keputusan dengan asumsi jika t – hitung < t – tabel, maka Ho diterima, jika t – hitung = t – tabel, maka Ho diterima, jika t – hitung > t – tabel, maka Ho ditolak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif Kualitas Produk
Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel kualitas produk sebesar 44,42 berada pada interval 36 – 52. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas produk pada Distro Russia cloth berada dalam kategori kurang baik. Analisis Deskriptif Lokasi
Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel lokasi sebesar 44,58 berada pada interval 36 – 52. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi pada Distro Russia cloth secara umum berada dalam kategori kurang baik.
Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian
Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel keputusan pembelian sebesar 44,73 berada pada interval 36 – 52. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian pada Distro Russia cloth secara umum berada dalam kategori kurang baik.
Analisi Verifikatif
Analisis Regresi Linier Berganda
Berikut merupakan perhitungan regresi linear berganda secara komputerisasi didapatkan hasil sebagai berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program SPSS 16.0., 2015
Regresi berganda memiliki persamaan sebagai berikut :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + E
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
KUALITAS PRODUK ,541 1,848
LOKASI ,541 1,848
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pada persamaan tersebut nilai a konstanta adalah 2,176 hal tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak ada kualitas produk dan lokasi usaha atau diasumsikan 0, maka keputusan pembelian adalah 2,176. Koefisien regresi pada variabel kualitas produk dan lokasi usaha adalah 0,328, artinya setiap perubahan satu satuan kualitas produk dengan lokasi usaha diasumsikan tetap, maka nilai keputusan pembelian berubah sebesar 0,328. Begitu pula koefisien pada variabel lokasi usaha adalah 0,262 artinya setiap perubahan satu satuan lokasi usaha dengan kualitas produk diasumsikan tetap, maka nilai keputusan pembelian berubah sebesar 0,262.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Gambar 1. Grafik Normal P-P Plot
Dari gambar 1 grafik P-P Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, hal ini terlihat pada gambar bahwa persyaratan normal bisa dipenuhi karena dapat dikatakan data tersebar di sekeliling garis lurus.
Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program SPSS 16.0., 2015