ABSTRACT
The Effect Of Budgetary Participation On The Effectiveness Of Budget Usage With Budget Adequacy As The Intervening Variable
By
Jane Ratini Puspa
This study aimed to examine the effect of budgetary participation on the effectiveness of budget usage in public sector organizations. This study also tested whether the budget adequacy variables mediate the relationship between budgetary participation and the effectiveness of budget usage.
The data used in this study obtained by questionnaire distribution method. Out of 70 questionnaires that were distributed to officials involved in the budgetary process and implementer who worked in Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lampung Selatan, 66 (94.29%) questionnaires were returned, but only 63 (90%) questionnaires could be used for analysis. The data were analyzed using Partial Least Square (SmartPLS).
The results of this study indicate that budgetary participation has a positive effect on the budget adequacy. In addition, budget adequacy is also has a positive effect on the effectiveness of budget usage. However, there is no direct influence between budgetary participation variables and the effectiveness of budget usage. This study was limited to one regency, Kabupaten Lampung Selatan, so that the results obtained from this study cannot generalize studies outside Lampung. This research is expected to provide input to local governments to involve subordinates in budgeting activities because subordinates have better information and more accurate than the superiors. They are more aware of the
environmental conditions in which they work and knowing enough resources to carry out their duties.
ABSTRAK
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektivitas Penggunaan Anggaran Dengan Kecukupan Anggaran Sebagai Variabel Intervening
Oleh
Jane Ratini Puspa
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran pada organisasi sektor publik. Penelitian ini juga menguji apakah variabel kecukupan anggaran memediasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan efektivitas penggunaan anggaran.
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan metode pembagian kuesioner. Dari 70 kuesioner yang disebar kepada pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pelaksana anggaran yang bekerja di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lampung Selatan, 66 (94,29%) kuesioner kembali, namun hanya 63 (90%) kuesioner yang bisa digunakan untuk dianalisis. Data yang ada dianalisis menggunakan PartialLeast Square (SmartPLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kecukupan anggaran. Selain itu, kecukupan anggaran juga berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan anggaran. Namun, tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran. Penelitian ini
terbatas pada satu kabupaten, Kabupaten Lampung Selatan sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat digenelisir di luar studi Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk melibatkan bawahan dalam kegiatan penganggaran karena bawahan memiliki informasi yang lebih baik dan lebih akurat dari atasan. Mereka lebih mengetahui akan kondisi lingkungan di mana mereka bekerja dan mengetahui sumber daya yang cukup untuk menjalankan tugasnya.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Skripsi)
Oleh
JANE RATINI PUSPA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Partisipasi Anggaran... 7
2.1.3 Kecukupan Anggaran ... 8
2.1.3 Efektivitas Penggunaan Anggaran ... 9
2.2 Penelitian Terdahulu ... 10
2.3 Model Penelitian ... 12
2.4 Pengembangan Hipotesis ... 12
2.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kecukupan Anggaran .. 12
2.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektivitas Penggunaan
Anggaran ... 14
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 16
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 17
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.4 Pengukuran Instrumen ... 17
3.4.1 Partisipasi Anggaran... 17
3.4.2 Kecukupan Anggaran ... 18
3.4.3 Efektivitas Penggunaan Anggaran ... 18
3.5 Metode Analisis Data... 19
3.5.1 Uji Kualitas Data/Measurement Model ... 20
3.5.1.1 Uji Reabilitas ... 20
3.5.1.2 Uji Validitas ... 20
3.6 Pengukuran Model Struktural/Struktural Model ... 21
3.7 Pengujian Hipotesis ... 22
3.8 Uji Jalur (Path Analysis) ... 23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Data dan Responden ... 25
4.2 Demografi Responden ... 26
4.3 Analisis Data ... 27
4.3.1.1 Uji Reliabilitas ... 28
4.3.1.2 Uji Validitas ... 28
4.3.1.3 Pengukuran Model Struktural ... 30
4.4 Pengujian Hipotesis ... 31
4.4.1 Hipotesis 1 ... 31
4.4.2 Hipotesis 2 ... 32
4.4.3 Hipotesis 3 ... 33
4.5 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37
5.2 Keterbatasan ... 37
5.3 Saran ... 38
5.4 Implikasi ... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Administrasi Penelitian
Lampiran 3 Profil Responden
Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 5 Hasil Uji Kualitas Data
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Penyebaran Kuesioner ... 25
Tabel 2. Informasi Umum Responden ... 26
Tabel 3. Model Pengukuran ... 27
Tabel 4. Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability ... 28
Tabel 5. Average Variance Extracted (AVE) ... 28
Tabel 6. Cross Loading ... 29
Tabel 7. Latent Variable Correlations ... 30
Tabel 8. Pengukuran Struktural Model ... 30
MOTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap
(QS. Al-Insyirah: 5-8)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) sengan sabar dan (mengerjakan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku, kakak, adik tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus
Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa dan motivasi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 31 Januari 1993 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suyono dan Ibu Siti Asiah.
Pada tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Kartika II-26 Bandar Lmapung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun 2004 di SD Kartika II-5 Bandar Lampung. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 8 Bandar Lampung dan berhasil diselesaikan pada tahun 2007, dan kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung hingga tahun 2010.
SANWACANA
Segala puji syukur penulis panjatkan Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga skripsi dapat penulis selesaikan, Shalawat serta slama selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Skripsi dengan judul “PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING” ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi Program Sarjana S1 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan yang snagat berarti
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terimakasih yang sedadal-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lmapung.
3. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph. D., Akt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak menluangkan waktu untuk memberikan saran, bimbingan, dan motivasi dalam
penyusunana skripsi ini sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunana skripsi ini.
5. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku penguji utama dan Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lmapung. Terima kasih atas
kritik dan sarannya yang membangun dalam prosen penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama kuliah berlangsung.
8. Ibu Ratna Hendrasari yang telah memberikan dalam penyusunana skripsi ini.
9. Kedua orangtuaku, Bapak Suyono dan Ibu Siti Asiah yang telah mendidik, mengasuh,
menjadi semangat bagi setiap langka penulis, selalu memberikan dukungan baik
moral maupun materiil, saran, dan tak henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk
putra-putrinya. Terima kasih telah mengiringi perjuanganku sampai saat ini.
10.Kakakku, Rudy Sandy Wijaya dan Adikku, Umul Kulsum yang selalu memberikan
doa dan dukungan. Semoga kita bisa menjadi anak yang membanggarakn orang tua.
11.Keluarga besarku, Mbah Kakung, Mbah Uti, Bulek, Paklek, Om, Sepupuku (Teteh
Widi, Rani, Mbak Susi, dan lain-lain) terima kasih atas doa, dukungan, dan
semangatnya.
12.Oksano Pilanada, yang selalu membantu penulis selama perkuliahan, terima kasih atas
dukungan, semangat, doa, motivasi, dan bantuan selam penyusunan skripsi ini.
13.Sahabat kecilku Lathifa Indraning tyas dan Anin Tiarani Putri yang selalu
memberikan semangat dan dukungannya.
14.Sahabat-sahabatku, Tiwi, Marlina, Andriani, Hana, Novia, Tiara, Fina, Wella, terima
kasih selalu menemani disetiap perjuanganku. Terima kasih juga untuk doa dan
dukungannya, sukses selalu untuk kita.
15.Teman-teman satu bimbingan, Dilla, Irvia, Ira Daniati, Mbak Ria, Kak Gery, Citra,
Iga, Ivonna, Era, terimakasih atas bantuannya.
16.Teman-teman Akuntansi 2010, Dianti, Egha, Alen, Echa, Rere, Devry, Meiki, Jenny,
Lathifa, Sela, Tia, Deni, Mila, Ira Puspita, Ayu, Dwi, Sharon, Yobel, Ben, Syarif,
Surya, Jirry, Elza, Eka, Bebeu, Esti, Endang, Herlina, Nanda dan semua teman-teman
yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas semangat dan kebersamaan
selam empat tahun ini.
17.Teman-teman KKN Desa Sukadana Baru, Kak Anda, Kak Zomi, Kak Fadli, Kak
Guin, Seta, Elga, Mbak Titir, Muti, Nabila, terima kasih atas kebersamaan dan
menjadi keluarga baru bagus bagi penulis.
18.Pak Sobari untuk kesabaran dalam membantu mengurus skripsi dan proses
birokrasinya. Mas Yan, Mas Yono, Mbak Sri, Mpok, Mas Leman, terima kasih atas
19.Seluruh Staf TU, Administrasi, dan Akademik Fakultas Ekonimi dan Bisnis
Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini karena itu
penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata Penulis mengucapkan “ Terima Kasih”
Bandar Lampung, 18 Agustus 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anggaran merupakan unsur penting dalam proses perencanaan dan pengendalian.
Sebagai alat perencanaan, anggaran digunakan untuk merencanakan berbagai
aktivitas agar pelaksanaan aktivitasnya sesuai dengan apa yang direncanakan.
Selain itu, dalam fungsinya sebagai alat perencanaan, anggaran terdiri atas
sejumlah target yang akan dicapai oleh para manajer departemen suatu perusahaan
dalam melakukan kegiatan tertentu pada masa yang akan datang (Sujana, 2010).
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi keefektifan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Semua organisasi, baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk mencapai
satu atau lebih tujuan. Pemerintah, misalnya, memiliki banyak fungsi dan tujuan
yang harus dicapai, antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, dan jasa-jasa
lainnya. Kedua organisasi ini memiliki proses manajemen keuangan dan akuntansi
manajemen yang relatif sama, tetapi berbeda secara teknis pelaksanaan. Indikator
kinerja yang menjadi pertanggungjawaban manajemen sektor swasta adalah
2
publik adalah efektivitas tujuan dari pemberian dan penggunaan dana yang
diberikan (Nordiawan dan Hertianti, 2010).
Pentingnya anggaran bagi organisasi terbukti dari banyaknya penelitian dalam
bidang akuntansi yang menaruh perhatian serius pada masalah partisipasi
anggaran (Darlis, 2002; Zain, 2003 dan Maryana, 2004) dalam Sumarno (2005).
Hal ini dikarenakan partisipasi anggaran mempunyai konsekuensi terhadap sikap
dan perilaku anggota organisasi. Pengaruh anggaran partisipatif pada kinerja
manajerial merupakan tema yang menarik dalam penelitian akuntansi.
Banyak penelitian telah membuktikan secara empiris hubungan antara partisipasi
anggaran dengan kinerja karyawan. Penelitian Indriantoro (1993) dalam Wirjono
dan Raharjono (2007) dan Alim (2002) membuktikan bahwa partisipasi anggaran
dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hal tersebut didukung oleh penelitian
Darmawati (2004) yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
Akan tetapi, bukti empiris lain menunjukkan bahwa tidak selamanya partisipasi
dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.
Penelitian Milani (1997) dan Riyanto (1996) dalam Hafiz (2007) membuktikan
bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara partisipasi anggaran
dengan pengukuran kinerja. Bahkan, penelitian lain seperti Locke dan Brian
(1976) dalam Wirjono dan Raharjono (2007) melaporkan bahwa hubungan kedua
variabel tersebut bertolak belakang atau negatif.
Selain itu, penelitian Collin dan Mendoza (1997) mengkaji bagaimana
3
strategi yang telah ditetapkan. Shields dan Kato (2000) mengatakan bahwa
partisipasi anggaran dapat digunakan oleh atasan dan bawahan untuk melihat
sejauh mana komitmen penggunaan anggaran terhadap kinerja. Dari penelitian
tersebut diatas, sebagian besar penelitian yang dilakukan adalah untuk perusahaan
yang berorientasi kepada profit dan hanya melihat pengaruhnya terhadap kinerja
manajerial.
Berbeda dengan penelitian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji
bagaimana partisipasi anggaran dapat meningkatkan efektivitas penggunaan
anggaran di perusahaan non-profit oriented (sektor publik). Anggaran sektor
publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran merupakan alat bagi
pemerintah untuk mengarahkan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan karena adanya
masalah keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, dan anggaran juga diperlukan untuk menyakinkan
bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat (Yeyen, 2013).
Dalam konteks pemerintahan, penyusunan anggaran merupakan hal yang penting
dari proses penentuan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, sehingga output dari perencanaan pembangunan daerah
tercapainya kegiatan pembangunan untuk kemakmuran masyarakat luas di segala
bidang (Santoso, 2009). Jika pada sektor swasta anggaran merupakan bagian dari
rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor
publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,
4
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik (Mardiasmo, 2009: 61).
Penulis beranggapan keefektifan penggunaan anggaran dapat direalisasikan
apabila adanya komitmen suatu organisasi dalam melaksanakan partisipasi
anggaran. Selain itu, realisasi penggunaan anggaran juga dapat terlaksana dengan
baik apabila adanya kecukupan anggaran yang telah dibuat dalam perencanaan
anggaran. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka penelitian ini untuk
mengkaji bagaimana partisipasi anggaran dapat meningkatkan penggunaan
anggaran melalui kecukupan anggaran. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah
“Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektifitas Penggunaan Anggaran dengan Kecukupan Anggaran sebagai Variabel Intervening”.
1.2 Rumusan Masalah
Partisipasi anggaran akan mempengaruhi kecukupan anggaran yang berdampak
pada keefektifan penggunaan anggaran. Dengan kata lain, penggunaan anggaran
akan efektif jika adanya kecukupan anggaran yang dipengaruhi oleh partisipasi
anggaran.Oleh karena iturumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kecukupan
anggaran?
2. Apakah kecukupan anggaran berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan
anggaran?
3. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap efektifitas
5
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditentukan oleh penulis agar penelitian memiliki ruang
lingkup dan arah yang jelas adalah :
1. Batasan variabel penelitian yaitu partisipasi anggaran, kecukupan
anggaran, dan efektivitas penggunaan anggaran.
2. Batasan objek penelitiannya adalah Pemerintah Daerah Lampung Selatan.
3. Batasan respondennya adalah pejabat yang terlibat dalam proses
penyusunan anggaran, dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Lampung Selatan.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kecukupan
anggaran.
2. Menguji pengaruh kecukupan anggaran terhadap efektivitas penggunaan
anggaran.
3. Menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap efektifitas
6
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu
akuntansi dalam lingkup akuntansi manajemen, khususnya yang berkenaan
dengan partisipasi anggaran.
2. Bagi organisasi sektor publik, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dalam proses penyusunan anggaran dengan model patisipatif.
3. Bagi pihak eksternal, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Partisipasi Anggaran
Dalam konteks penganggaran, Brownell (1982) dalam Puspaningsih (2002)
menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan
individu-individu secara langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap
penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan
dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka. Partisipasi tersebut
menunjukkan adanya interaksi antara para karyawan dengan atasannya, dan para
karyawan melakukan aktivitas yang diperlukan mulai dari awal penyusunan
anggaran, negosiasi, penetapan anggaran akhir dan revisi anggaran yang
diperlukan.
Tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam
proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara
partisipasi anggaran dengan non-partisipasi anggaran (Milani, 1975) dalam
Hariyanti (2002). Dalam proses penyusunan anggran, aspirasi para bawahan lebih
8
atasan mengenai target anggaran yang dapat dicapai menurut kemampuan mereka
(Brownell dan McInnes, 1986; Dunk, 1990) dalam Hariyanti (2002).
Ketika seseorang karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan penganggaran
seperti yang dijelaskan di atas, maka ia akan termotivasi dalam situasi kelompok
karena diberi kesempatan untuk mewujudkan inisiatif dan daya kreatifitas. Tujuan
bersama akan lebih mudah tercapai sehingga ada keterlibatan secara pribadi dan
kesediaan untuk menerima tanggungjawab masing-masing. Rasa tanggung jawab
ini pada akhirnya akan memperkuat kreativitas manajer yang bersangkutan.
2.1.2 Kecukupan Anggaran
Kecukupan anggaran menurut Nouri dan Parker (1998) dalam Yunita (2009:7)
adalah tingkatan dimana seseorang merasa bahwa sumber-sumber anggarannya
cukup atau memadai untuk memenuhi syarat-syarat dalam bidang pekerjaannya,
dimana para bawahan memiliki informasi yang berpengaruh tentang tingkatan
dukungan anggaran yang dikehendaki untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan mereka. Keberhasilan individu maupun organisasi tergantung
pada keadaan dimana bawahan dapat menerima dukungan anggaran yang
memadai.
Blumberg dan Pringle (1982) dalam Hariyanti (2002:16) menulis bahwa prestasi
seseorang merupakan fungsi dari tiga dimesi kritis, yaitu kemauan, kapasitas, dan
kesempatan. Kemauan mengacu pada motivasi sedangkan kapasitas mengacu
pada tingkat kemampuan, keahlian, dan energi seseorang, dan kesempatan
9
memudahkan atau mengganggu prestasi, misalnya perlengkapan, persediaan,
tindakan rekan sekerja, dan kebijaksanaan organisasi.
Sedangkan Peter dkk (1980) dalam Haryanti (2002:17) menggambarkan bahwa
faktor situasional dapat memudahkan atau mengganggu kinerja manajer, dan
faktor situasional tersebut diidentifikasikan sebagai kecukupan anggaran, yang
digambarkan bahwa kecukupan anggaran yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan adalah sumber-sumber keuangan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kecukupan anggaran
merupakan persepsi individu masing-masing mengenai besarnya sumber daya
yang ada dalam mencukupi segala aktivitas yang dilakukan demi tercapainya
tujuan tertentu.
2.1.3 Efektivitas Penggunaan Anggaran
Kohler dalam Zein dan Dikkifiani (2008) mendefinisikan efektivitas sebagai
kualitas, kuantitas, hasil jasa, penggunaan waktu atau pencapaian kinerja lainnya
yang sebanding dengan standar yang ditentukan semula. Efektivitas pelaksanaan
anggaran yaitu tercapainya sasaran anggaran baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Collins (2000) mengatakan bahwa penggunaan anggaran erat kaitannya dengan
bagaimana anggaran digunakan sebagai tujuan keuangan, otoritas managerial, alat
koordinasi, pelaksanaan rencana serta evaluasi kinerja baik atasan dan bawahan.
Literature akuntansi management mengatakan peningkatan kinerja managerial di
10
bagaimana organisasi dapat mengimplementasikan anggaran yang telah
direncanakan. Secara umum, suatu organisasi akan menetapkan rencana dengan
spesifik waktu yang ditentukan untuk mengontrol kegiatan organisasi agar tidak
menyimpang dari kegiatan yang telah direncanakan. Tolak ukur dari keberhasilan
adalah bagaimana rencana itu dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Hariyanti (2002) dalam penelitiannya mengenai tentang pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur
yang terdapat di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan kecukupan anggaran
dan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada manajer dan kepala bagian dalam perusahaan sebanyak 900 kuesioner.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
Standard Trade and Industry Directory on Indonesia dan Indonesian Capital
Market Directory tahun 2000. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis Struktural Equation Model (SEM)
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial, kecukupan anggaran , dan
11
dengan komitmen organisasi dan kinerja manajerial serta komitmen organisasi
mempunyai hubungan positif dengan kinerja manajerial.
Yeyen (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh revisi anggaran,
partisipasi anggaran, tingkat kesulitan, serta evaluasi dan umpan balik terhadap
pencapaian anggaran yang efektif. Penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner di SKPD Kota Payakumbuh. Sampel dalam
penelitian ini adalah semua populasi karena jumlah populasi kurang dari 100
subyek.
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik Multiple
Regresion. Penelitian ini menyimpulkan bahwa revisi anggaran, proses
penyusunan anggaran, dan kesulitan anggaran berpengaruh positif terhadap
pencapaian anggaran yang efektif pada Pemerintah Kota Payakumbuh. Sedangkan
evaluasi dan umpan balik tidak berpengaruh signifikan positif pada Pemerintah
Kota Payakumbuh.
Chandra (2011) melakukan penelitian tentang Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kesulitan Anggaran, serta Evaluasi Anggaran terhadap Efektivitas
Pelaksanaan Anggaran pada KPRI di Kota Semarang. Populasi dalam penelitian
ini adalah KPRI di Kota Semarang. Ukuran populasi penelitian berjumlah 51
KPRI. Pengambilan sampel yang berjumlah 45 KPRI di Kota Semarang dilakukan
dengan random sampling.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling.Dalam
12
SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran,
kesulitan anggaran, serta evaluasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas pelaksanaan anggaran secara simultan maupun parsial.
Jasman (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi anggaran dan
komitmen organisasi terhadap efektivitas pengelolaan anggaran. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada
seluruh dosen di Akademi Teknik Soroako sebanyak 37 orang.
Hasil dari penelitian ini yaitu partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan
terhadap efektivitas pengelolaan anggaran. Sedangkan komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pengelolaan anggaran.
2.3 Model Penelitian
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kecukupan Anggaran Kecukupan
Anggaran
Partisipasi Anggaran
Efektivitas Penggunaan
13
Dalam teori agensi dan beberapa studi akuntansi dalam bidang akuntansi
memperlihatkan bahwa para bawahan lebih mempunyai informasi yang lebih
akurat (Merchan, 1981; Christensen, 1982; Chow et al, 1988; Waller, 1988).
Bawahan turut berpartisipasi dalam proses penetapan anggaran diharapkan akan
dapat menyingkap informasi pribadi yang menimbulkan rencana-rencana yang
lebih realistik dan anggaran yang lebih akurat. (Merchan, 1981; Chow et al, 1988;
Murray, 1990).
Dalam penelitiannya Nouri dan Parker (1998) menemukan hubungan positif
antara partisipasi anggaran dengan kecukupan anggaran dan secara tidak langsung
mempengaruhi hubungan antara penyusunan anggaran dengan prestasi kerja.
Penelitian yang dilakukan Indarto dan Ayu (2011) membuktikan bahwa hubungan
partisipasi anggaran secara signifikan berhubungan dengan kecukupan anggaran,
komitmen organisasi, komitmen tujuan organisasi, dan Job Relevant Information.
Informasi yang lebih baik tentang tingkatan kecukupan anggaran yang
dikehendaki untuk melaksanakan tugas-tugasnya dimiliki oleh bawahan dan
mereka akan memasukkan informasi ini ke dalam anggaran untuk memastikan
bahwa mereka memiliki sumber-sumber yang cukup untuk menjalankan
tugas-tugas mereka dengan sukses. Sehingga dengan partisipasi dalam penyusunan
anggaran bawahan akan memberikan informasi mengenai tingkatan
sumber-sumber anggaran yang memadai. Dari penjelasan tersebut, maka hipotesis yang
diajukan yaitu:
H1: Terdapat pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap
14
2.4.2 Pengaruh Kecukupan Anggaran Terhadap Efektivitas Penggunaan Anggaran
Kecukupan anggaran yaitu tingkat dimana seseorang merasa bahwa
sumber-sumber anggarannya cukup atau memadai untuk memenuhi syarat-syarat dalam
bidang pekerjaannya, dimana para bawahan memiliki informasi yang berpengaruh
tentang tingkatan dukungan anggaran yang dikehendaki untuk menyelesaikan
tugas-tugas dalam bidang pekerjaan mereka (Nouri dan Parker, 1998) dalam
Yunita (2009:7). Keberhasilan individu maupun organisasi tergantung pada
keadaan dimana bawahan dapat menerima dukungan anggaran yang memadai.
Jadi, jika seseorang merasa bahwa anggaran yang dimiliknya cukup, maka
anggaran yang telah dibuat olehnya akan secara efektif digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi. Dari penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan yaitu:
H2 : Terdapat pengaruh positif antara kecukupan anggaran terhadap efektivitas
penggunaan anggaran
2.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektifitas Penggunaan Anggaran
Partisipasi penyusunan anggaran yaitu suatu proses kerjasama dalam pembuatan
keputusan yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada
pembuatan keputusan di masa yang akan datang. Disini partisipasi merupakan
salah satu unsur yang sangat penting yang menekankan pada proses kerjasama
dari berbagai pihak, baik bawahan maupun manajer level atas (French et al, 1960
15
Kenis (1979) dalam Suluh (2013) mengemukakan bahwa partisipasi
penganggaran dapat menyelaraskan tujuan pusat pertanggungjawaban dengan
tujuan organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, dalam penelitiannya, Kenis
menemukan bukti bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial, dimana salah satu variabelnya adalah kinerja anggaran (pelaksanaan
anggaran). Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik,
interaksi satu sama lain serta kerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dalam penelitiannya Sunaryo (2006) menemukan hubungan positif dan signifikan
antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran
pada perusahaan pelabuhan di Indonesia.
Proses penyusunan anggaran yang baik akan meningkatkan efektifitas anggaran.
Anggaran dikatakan efektif apabila tujuan dari anggaran tersebut bisa tercapai,
apabila proses dari penyusunan anggaran itu sendiri tidak baik, maka secara
otomatis anggaran yang dihasilkanpun tidak akan baik, karena kunci dari
efektivitas anggaran tersebut ada disaat proses penyusunannya. Dari penjelasan
tersebut, maka hipotesis yang diajukan yaitu:
H3: Terdapat pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses
penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Lampung Selatan. Dipilihnya institusi pemerintah daerah sebagai
objek penelitian karena SKPD termasuk dalam organisasi sektor publik yang
memiliki sistem anggaran partisipatif.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada purposive sampling.
Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat mendukung penelitian
ini. Kriteria pemilihan sampel adalah pejabat struktural yang memiliki peran
dalam proses penyusunan anggaran. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 9
dinas dan 1 badan yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan sedangkan
responden dalam penelitian ini yaitu Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bagian,
17
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung dari sumbernya (tanpa perantara). Sedangkan sumber
data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang
dibagikan kepada responden.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer menggunakan metode survey kuesioner. Survey
kuesioner merupakan metode survey yang menggunakan satu set pertanyaan yang
disusun secara sistematis dan standar sehingga setiap responden mendapat
pertanyaan yang sama untuk dijawab. Jawaban dari kuesioner yang dibagikan
kepada responden ini nantinya akan diolah dan dianalisis.
3.4 Pengukuran Instrumen
3.4.1 Partisipasi Anggaran
Pengukuran partisipasi anggaran menggunakan 5 point skala likert. Pengukuran
variabel ini menggunakan enam pertanyaan dari instrumen dikembangkan oleh
Milani (1975) yang digunakan untuk mengukur partisipasi anggaran.
Peneliti-peneliti terdahulu banyak menggunakan instrumen ini dengan tingkat validitas
dan reliabilitas yang memuaskan (Brownell 1982; Dunk 1992; Nouri dan Parker
1996) . Responden ditanya seberapa besar pendapat mereka atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan skala likert 1-5 dengan kriteria sebagai
18
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 =Sangat setuju
3.4.2 Kecukupan Anggaran
Kecukupan anggaran akan dapat menunjang keberhasilan organisasi dalam
menjalankan operasinya. Instrumen yang digunakan diambil dari Nouri dan
Parker (1998) dengan menggunakan tiga item pertanyaan. Kecukupan anggaran
diukur dengan instrument 5 (lima) skala Likert dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
3.4.3 Efektivitas Penggunaan Anggaran
Pelaksanaan anggaran secara efektif dan efisien merupakan ukuran keberhasilan
organisasi dalam merealisasikan anggaran dengan hemat dan sesuai dengan tujuan
organisasi. Pengukuran variabel ini menggunakan lima pertanyaan yang diambil
dari kuesioner Andi Rahmanto (2005) dengan instrument 5 (lima) skala Likert
dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat tidak setuju
19
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 =Sangat setuju
3.5 Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan Struktural Equation Modeling
(SEM). Menurut Smith & Langfield-smith (Smith & Langfield-smith, 2004)
keuntungan menggunakan SEM adalah:
1. SEM memungkinkan berbagai hubungan antara variabel yang akan diakui
dalam analisis dibandingkan dengan analisis regresi linier berganda, dan
hubungan dapat rekursif, atau non-rekursif, dengan demikian, SEM
menyediakan peneliti dengan kesempatan untuk mengadopsi yang lebih
holistik untuk membangun model.
2. Kemampuan untuk menjelaskan efek dari kesalahan pengukuran estimasi
variabel laten adalah perbedaan utama antara SEM dan kedua analisis jalur
dan analisis regresi berganda.
3. SEM dapat mengatasi beberapa masalah dan keterbatasan yang melekat
dalam analisis regresi linier berganda.
Metode analisis yang digunakan untuk pengujian variabel dalam penelitian ini
adalah PLS (Partial Least Square) dengan menggunakan software SmartPLS. PLS
merupakan salah satu metode untuk melaksanakan model Structural Equation
Modelling (SEM). Dengan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data yang
20
merupakan metode analisis yang powerful oleh karena tidak mengasumsikan data
harus dengan skala tertentu dan jumlah sampel kecil (Ghozali, 2006).
3.5.1 Uji Kualitas Data/Measurement Model
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen
penelitian. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini dapat dilakukan dengan
uji validitas dan uji reabilitas.
3.5.1.1 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang berarti
keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya (Azwar 2001 dalam
Sujianto, 2009). Uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuesioner)
dilakukan untuk menguji apakah hasil pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini
jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Nurcahyani, 2010). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode
Cronnbach’s Alpha. Kuesioner dinyatakan reliable jika mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
3.5.1.2 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Makna valid di sini berarti bahwa pertanyaan dalam kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan seperti yang digunakan dalam
21
kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan itu
sendiri dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang
memiliki korelasi yang rendah dengan butir pertanyaan lain dinyatakan tidak valid
(Sujianto, 2009).
Pengujian validitas menggunakan Partial Least Square (PLS) dapat dilihat dari
pengujian validitas convergent dan discriminant. Validitas convergent dihitung
dengan melihat skor Average Variance Extracted (AVE). Nilai validitas
convergent dikatakan sangat baik apabila skor AVR di atas 0,5 (Henseler et al,
2009).
Validitas discriminant merupakan validitas yang selanjutnya, pengujian validitas
ini bertujuan untuk melihat apakah suatu item itu unik dan tidak sama dengan
konstruk lain dalam model (Hulland, 1999). Validitas discriminant dapat diuji
dengan dua metode yaitu dengan metode Fornell-Larcker dan Cross-Loading.
Metode Fornell-Larcker dapat dilakukan dengan membandingkan square roots
atas AVE dengan korelasi partikel laten. Variabel discriminant dikatakan apabila
square roots atas AVE sepanjang garis diagonal lebih besar dari korelasi antara
satu konstruk dengan yang lainnya. Selain itu metode Cross-Loading menyatakan
bahwa semua item harus lebih besar dari konstruk lainnya (Al-Gahtani, Hubona &
Wang, 2007)
3.6 Pengukuran Model Struktural/ Structural Model
Dalam literatur akuntansi manajemen pengukuran struktur model dalam penelitian
22
(Chenhall, 2004; Hall, 2008), sama halnya dengan penelitian ini juga
menggunakan kedua teknik tersebut.
1. Coefficient of Determination (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variansi variabel terikat. Nilai koefisien yang kecil
berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi
dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Yeyen, 2007).
2. Path Coefficient
Tes Path Coefficient (β) digunakan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar
konstruk adalah kuat. Cara ini dinilai dengan menggunakan prosedur bootstrap
dengan menggunakan 500 pergantian (e.g. Chenhall, 2004; Hartman & Slapnicar,
2009; Solihin et al., 2011). Hubungan antar konstruk dikatakan kuat apabila path
coefficient tersebut lebih besar dari 0,100 (Urbach & Ahlemann, 2010).
Selanjutnya hubungan antara variabel latent dikatakan signifikan jika path
coefficient ada pada level 0,050 (Urbach & Ahlemann, 2010).
3.7 Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis atas partisipasi anggaran, kecukupan anggaran, dan
efektivitas penggunaan anggaran dilakukan dengan melakukan perbandingan
antara hasil path coeffecient dengan T tabel. Hipotesis dapat dikatakan sangat
23
dikatakan signifikan apabila T hitung > T tabel pada derajat kebebasan 5%, dan
apabila T hitung > T tabel pada derajat kebebasan 10% maka hipotesis dikatakan
lemah. Sedangkan hipotesis dikatakan tidak signifikan apabila T hitung < T tabel
pada derajat kebebasan 10%.
3.8 Uji Jalur (Path Analysis)
Dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu kecukupan anggaran.
Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Charismawati (2011) suatu variabel
disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian hipotesis mediasi
dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan
dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji
kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke variabel dependen
(Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M
dihitung dengan cara mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab.
Jadi koefisien ab = (c –c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa
mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah
mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb,
besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung
dengan rumus dibawah ini :
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung
24
t =
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu ≥ 1,96 untuk signifikan
5% dan t tabel ≥ 1,64 menunjukkan nilai signifikansi 10%. Jika nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali,
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas
penggunaan anggaran melalui kecukupan anggaran. Untuk menjawab tujuan diatas penulis
melakukan survey kuesioner atas pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan 63
kuesioner, penulis menganalisis data tersebut menggunakan menggunakan metode analisis
Partial Least Square (PLS).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis didapatkan hasil bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh signifikan terhadap kecukupan anggaran sehingga hipotesis pertama
terdukung. Hasil uji hipotesis kedua, kecukupan anggaran berpengaruh positif dan sangat
signifikan terhadap efektivitas penggunaan anggaran sehingga hipotesis kedua terdukung.
Hasil uji hipotesis ketiga yaitu partisipasi anggaran tidak berpengaruh langsung terhadap
efektivitas penggunaan sehingga hipotesis ketiga tidak terdukung.
Penulis juga melakukan analisis jalur dengan menggunakan Sobel tes dan didapatkan hasil
bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara partisipasi anggaran terhadap efektivitas
penggunaan anggaran melalui variabel kecukupan anggaran.
5.2 Keterbatasan
37
1. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana peneliti tidak bertanya
langsung kepada narasumber bagaimana praktek sebenarnya yang ada di lapangan.
Peneliti hanya mengacu pada jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden
dan bisa dimungkinkan jawaban akan berbeda jika dilakukan metode wawancara.
2. Terkait dengan variabel efektivitas penggunaan anggaran dalam penelitian ini,
pengukuran efektivitas merupakan pengukuran yang sulit dilakukan karena
pengukurannya tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek melainkan dalam
jangka panjang setelah suatu program berakhir. Sehingga, dimungkinkan hasil dari
penelitian cenderung menimbulkan bias karena pengukuran hanya dilihat berdasarkan
persepsi masing-masing responden.
3. Penelitian ini hanya terbatas pada satu kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan
sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat digenelisir di luar daerah
Lampung.
5.3 Saran
Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat
memperluas sampel yang diteliti tidak hanya pada satu kabupaten saja agar data yang
diperoleh lebih valid dan dapat digeneralisir. Selain itu penulis juga menyarankan untuk
menambah variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan anggaran
dan melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif (mixed method) untuk menghasilkan fakta
yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian.
5.4 Implikasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk
38
informasi yang lebih baik dan akurat dibandingkan para atasan. Mereka lebih mengetahui
kondisi lingkungan tempat mereka bekerja dan mengetahui sumber-sumber yang cukup untuk
menjalankan tugas mereka. Sehingga, bawahan merasakan bahwa dirinya diperhitungkan dan
efektivitas pelaksanaan anggaran dapat terjamin.
Selain itu juga pemerintah diharapkan memberikan arahan kepada pegawai bahwa anggaran
bukan hanya tanggung jawab atasan namun juga merupakan tanggung jawab bersama
DAFTAR PUSTAKA
Achyani, F., & Cahya, B. T. 2011. Analisis Aspek Rasional Dalam Penganggaran Publik Terhadap Efektivitas Pengimplementasian Anggaran Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Surakarta. Maksimum, 1(2).
Al-Gahtani, S., Hubona, G. S., & Wang, J.2007. Information Technology in Saudi Arabia: Culture and The Acceptance and Use of Information Technology. Information and Mnagement, p:681-191
Alim, Mohammad Nizarul, 2002. Pengaruh Ketidakpastian Stratejik dan Revisi Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi Penyusunan Anggaran: Pendekatan Kontinjensi, Prosiding, Simposium Nasional Akuntansi V, Semarang.
Andrianto, Yogi, 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta di Wilayah Kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang
Aroian, L.A. (1944/1947). The probability function of the product of two normally distibuted varaiables. Annals of Mathematical Statistict, 18, 265-271.
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The moderator-mediator variable distinction in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51. 1173-1182.
Charismawati, C. D., and E. N. A. Yuyetta, Analisis Hubungan antara Love Of Money dengan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi, Universitas Diponegoro.
Chenhall, R.H. 2004. The Role of Cognitive and Affective Conflict in Early Implementation of Activity-Bast Cost Management. Behavioral Research in Accounting, 16:19-44
Chow, C. W., J. C. Cooper, and W. S. Waller, 1988, Participative budgeting: Effects of a truth-inducing pay scheme and information asymmetry on slack and performance, Accounting Review, 111-122.
.
Collins, F. (April 2000). “The Interaction of Budget Characteristics and
Personality Variable with Budgetary Roesponse”. Attitudes. The Accounting
Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, Januari, Universitas Riau.
Darmawati, R. E. 2004. Pengaruh Pelimpahan Wewenang dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. Medan
Dunk, A. S., 1990, Budgetary participation, agreement on evaluation criteria and managerial performance: a research note, Accounting, Organizations and Society 15, 171-178.
Freddy Chandra, W. N. 2011. Pengaruh Partisipais Penyusunan Anggaran, Kesulitan Anggaran, serta Evaluasi Anggaran terhadap Efektivitas Pelaksanaan Anggaran pada KPRI di Kota Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Ghozali, I. 2006. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP.
Hafiz, Wihisfina Frisilia. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium Industries”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Medan
Henseler, J., Ringke, C., & Sinkovics, R.2009. The Use of Partial Least Squares Path Modeling in International Marketing. Advaces in International Marketing, 20:277-319.
Hulland, J.1999. Use of Partial Least Square (PLA) in Strategic Management Research: A Review of Four Recent Studies. Strategic Management Journal 20(2): 195-204
Ilham, M. 2014. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap efektivitas pengelolaan anggaran pada pemerintah daerah Kabupaten Buol. Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo.
Indarto, S. L., Ayu, S. D. 2011. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (JRI). Seri Kajian Ilmiah, Volume 14, Nomor 1, Fakultas Ekonomi, Unika Soegijapranata Semarang.
Kushasyandita, R., & Januarti, I. 2012. Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Situasi Audit, Etika, Dan Gender Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor Melalui Skeptisme Profesional Auditor (Studi Kasus Pada Kap Big Four Di Jakarta) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomika Dan Bianis).
Lukka, K., 1988, “Budgetary Biasing in Organization Theorical Framework and
Empirical Evidence”, Accounting, Organizations and Society, Vol.13, pp.281-301.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Milani, K. 1975. “The Relationship of Participation in Budget-Setting to
Industrial Supervisor performance and Attitudes : A Field Study”. The
Accounting Review, Volume 50.
Murwaningsari, E., 2009, Hubungan Partisipasi Penyusunan Standar, Keketatan Standar dan Insentif Berbasis Standar dengan Kinerja (Pengujian Hubungan Langsung dan Tidak Langsung), Kinerja: Jurnal Bisnis dan Ekonomi 13.
Nordiawan, D., Hertianti, A. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Nouri H. and Parker R.J. 1998. “The Relationship Between Budget Participation and Job Performance: The Role of Budget Adequacy and Organizational Commitment”. Accounting Organizations and Society. Vol 23, No.5/6.pp.467-483
Nugroho, Fajar. 2012. Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Kinerja Keuangan Daerah dengan Pendapatan Asli Daerah sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus di Propinsi Jawa Tengah). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Preachers, K. J., & Leonardelli, G. J. 2003. Calculation for the Sobel test: An interactive calculation tool for mediation tests. Retrieved May 6, 2014, from http://www.quantpsy.org/sobel/sobel.htm
Puspaningsih,A. 2002, Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 6 No. 2, Desember 2002, Universitas Islam Indonesia.
Rahayu, S., Ludigdo, U., & Affandy, D. 2007. Studi Fenomenologis terhadap Proses Penyusunan Anggaran Daerah Bukti Empiris dari Satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Provinsi Jambi. In Makasar: Seminar Nasional Akuntansi X.
Santoso, P., 2009. Pengaruh Partisipasi Dan Profesionalisme Aparat Terhadap Efektivitas Penggunaan Anggaran Dengan Struktur Organisasi Desentralisasi Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung), (Diponegoro University)
Sujana, I Ketut, 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, Asimetri Informasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Budgetary Slack.Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol:5.No.2.
Suluh, I Ketut. 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, Asimetri Informais, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Budgetary Slack. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol:5. No.2.
Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran Dengan Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta). Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
Sunaryo, Agus, 2006. Pengaruh Variabel-Variabel Karakteristik Anggaran Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Anggaran Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Jurnal. (STIESIA) Surabaya
Urbach, N., & Ahlemann, F.2010. Structural Equation Modeling in Information System Research Using Partial Least Square. Journal of Information Technology Theory and Application, 11 (2):5-39
Wirjono, A. R., Raharjono, A. B. 2007. “Pengaruh Karakteristik Personalitas Manajer Terhadap Hubungan Antara Partisipasi dalam Penyusunan
Anggaran dengan Kinerja Manajerial”. Jurnal KINERJA, Volume 11, No.1 Yeyen, A. 2013. Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat
Kesulitan, Serta Evaluasi Dan Umpan Balik Terhadap Pencapaiananggaran Yang Efektif (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh). Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Yunita. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi Dan Kecukupan Anggaran Sebagai Variabel Kontinjen (Studi Kasus Pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang). Diss. Diponegoro University, 2009.
Zain, Muhammad B, 2003, “ Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran pada
Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Semarang”, Skripsi, Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Questionnaires
SURVEY
Dengan Hormat,
Sebelumnya perkenalkan nama saya Jane Ratini Puspa, mahasiswi di Program Akuntansi FEB Unila. Saat ini saya sedang melakukan riset yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektivitas Penggunaan Anggaran Dengan Kecukupan Anggaran Sebagai Variabel Intervening.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran.
Adapun maksud dan tujuan saya adalah untuk mengajak Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi sekitar 5-10 menit untuk mengisi lembar kuisioner yang telah saya berikan.
Keberhasilan riset ini tergantung dari kemurahan hati Bapak/ Ibu untuk meluangkan waktunya sebagai narasumber. Perlu saya sampaikan di sini bahwa kerahasiaan jawaban yang saudara isi akan dijamin dan semata-mata hanya untuk menyelesaikan studi.
Atas bantuan serta partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam pengisian kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Jane Ratini Puspa
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG Jl.Prof. Soemantri Brojonegoro no.1 GedungMeneng, Bandar Lampung Telp/Faks ; (0721)704622/783596
Website : fe.unila.ac.id
SURVEY
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Efektivitas Penggunaan Anggaran Dengan
1. Jenis kelamin 1) Pria 2) Wanita
6. Apakah anda pernah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran 1) Ya 2) Tidak
Mohon setiap pertanyaan berikut, nyatakan jawaban Bapak/Ibu dengan
mencontreng √ nomor antara 1 sampai 5 yang paling sesuai menurut
Bapak/Ibu dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju
5 =Sangat setuju
Bagian B: Partisipasi Anggaran
1 2 3 4 5
1. Peran saudara dalam penyusunan anggaran di instansi sangat besar
2. Peran atasan saudara dalam menjelaskan adanya alasan tertentu untuk merevisi anggaran sangat besar
3. Kebutuhan anda untuk mendiskusikan masalah terkait anggaran kepada atasan anda sangat besar
4. Pengaruh anda pada finalisasi anggaran sangat besar
5. Kontribusi anda pada penyusunan anggaran sangat besar
6. Frekuensi diskusi terkait anggaran yang inisiatifnya berasal dari atasan anda sangat besar
Bagian A: Informasi Umum
Bagian C: Kecukupan Anggaran
1 2 3 4 5
1. Dengan anggaran yang ada,saya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai yang saya harapkan
2. Dengan anggaran saya miliki, apa yang saya harapkan dapat tercapai
3. Saya sangat yakin dengan anggaran yang ada, saya dapat menyelesaikan tugas seperti yang saya harapkan
Bagian D: Keefektifan Anggaran
1 2 3 4 5
1. Pelaksanaan anggaran secara efektif ditentukan oleh usaha yang dikerahkan, kemampuan kualitas seseorang, partisipasi, penetapan sasaran, serta persepsi seseorang tentang tugas dan kewajibannya
2. Pada awal tahun anggaran, anggaran merupakan harapan bagi instansi dan pada akhir tahun anggaran, anggaran merupakan standar untuk mengevaluasi kinerja instansi
3. Terdapat fleksibilitas dalam menggunakan waktu, tenaga, biaya serta sumber-sumber untuk mencapai tujuan bersama
4. Kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi penyusunan anggaran adalah salah satu faktor dominan yang mendukung tujuan-tujuan instansi secara efektif
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Profil Rensponden
Responden Jenis Kelamin Usia
(Tahun) Pendidikan Jabatan
1 Pria 41-50 S2/S3 Kepala Bagian 2 Wanita 41-50 S2/S3 Kepala Bagian 3 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kasubag 4 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kasubag 5 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kabid 6 Pria >51 Sarjana(S1) Kepala Bagian 7 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kasubag 8 Pria >51 Sarjana(S1) Sekretaris 9 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kabid 10 Wanita 31-40 Sarjana(S1) Kasubag 11 Wanita 31-40 Sarjana(S1) Kasubag 12 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kasubag 13 Pria >51 Sarjana(S1) Kabid 14 Pria 31-40 SMA/Diploma Kabid 15 Pria >51 Sarjana(S1) Sekretaris 16 Pria >51 Sarjana(S1) Kepala Bagian 17 Pria 31-40 Sarjana(S1) Kasubag 18 Pria 31-40 Sarjana(S1) Kasubag 19 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kabid
20 Pria 31-40 S2/S3 Kabid
Responden Jenis Kelamin Usia
(Tahun) Pendidikan Jabatan
41 Pria 31-40 SMA/Diploma Sekretaris 42 Pria >51 Sarjana(S1) Kasubag 43 Pria 31-40 SMA/Diploma Kasubag 44 Pria 31-40 S2/S3 Kepala Bagian 45 Pria 31-40 S2/S3 Kepala Bagian 46 Pria >51 S2/S3 Sekretaris 47 Pria >51 S2/S3 Kepala Dinas 48 Pria 41-50 Sarjana(S1) Kepala Seksi 49 Pria 31-40 S2/S3 Kasubag
50 Pria 31-40 S2/S3 Kabid
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
Model Pengukuran Sebelum Dieliminasi
UJI KUALITAS DATA
Uji Realibilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Composite Reliability Partisipasi Anggaran 0,846 0,878
Kecukupan Anggaran 0,770 0,866
Efektivitas Penggunaan
Anggaran 0,752 0,834
Uji Validitas Konvergen
Variabel AVE
Partisipasi Anggaran 0,612
Kecukupan Anggaran 0,684
LAMPIRAN 6
Bootstrapping
(Uji Hipotesis)
Pengukuran Struktural Model
Variabel Dependent
Variabel Independent R2
PA KA
KA 0,256
2,189(***)
0,066
EPA 0,177
1,319(*)
0,377 2,613(****)
0,208
Sumber: Output PLS, data olahan. Keterangan:
****: signifikan pada 1% (sangat signifikan) ***: signifikan pada 5%