• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis strategi pemasaran bibit jati super pada PT. Monfori nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis strategi pemasaran bibit jati super pada PT. Monfori nusantara"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Citra Muflihah Afi

Nll\1:

QPセPYRPRPRUX@

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAl(ULTAS

sainセ@

DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS; ISLAM NEGERI

SY ARIF HI_q,A YATULLAH

▸ Baca selengkapnya: gambar pt. kosmetikatama super indah

(2)

Olch:

Citra Muflihah Afi

NIM: 10Q092020258

sセイゥーウゥ@

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan

'

Teknologi Universitas Islam Jiegeri SyarifHidayatullah Jakarta

JURUSAN SOSIAL El(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAl(ULTAS SAINS DAN TEl(NOLOGI

UNlVERSIT AS ISLAM NEGERl

SYARIF HmA YATULLAH

JAl(ARTA

"
(3)

1:(e6anyafi.gn orang gaga( 6ufi.gn fi.grena tid'ak,memiEikJ 6ak,at, uang atau

k§sempatan. Merefi.g gaga( fi.grena tid'ak,pernafi menyusun rencana untuk,

mengisi kgliid'upan merefi.g d'engan suk.§es.

'Teruntuk,I<BV:MD)! d'anJl'YJIJ{J!:N<Dj! tercinta serta :MJIS-2/?.Jt d'an

j!<DI'l:(fijt tersayang yang sefa(u setia menemani, mem6im6ing, me111fid1R.,.

meEind'ungi, d'an menyayangi serta se6agai sun: tau(atfan 6agi penu(is.

Semoga Jl({afi sefa(u meEind'unginya d'an sefa(u mem6eri <R.,afirnat d'an

J[id'ayafi:N'Y)! k§pad'a <BeEiau 6erd'ua d'an k§pad'a semua saud'arak.Jt.

(4)

Skripsi yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Bibit Jati Super Pada PT. Monfori Nusantara. Teiah diuji dan dinyatakan lulus sidang munaqosah Fakultas SaiiiS dan Teknologi Univetsitas Islam Negen Syan

Hidayarnllah Jakarta pada .flan Sabtu, 14 Mei 2005.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk rnempcroieh gclar sarjana Strata satu (SI) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pctianian I Agribisnis.

Jakarta. Mei 200.5

Tim Pengqji.

Pc\lguji i

(Prof. Dr. H. J\ki Baihaki, M.Sc)

Penguji JI

イ|ッァオェZセ@

/

\-

|セ@

--

,.,.---(Ir. lvluhandis Natadiwirya, MM, lvl.Si) ( ir. lwan Aminudin, lvl.Si)

Metlj,\etahui,

Dekan

(5)

HlDAYATULLAH JAKARTA

HF T'TCT

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yf\ng ditulis okh:

Nam a : Citra Muflihnh Afi

Nilvl : 100092020258

Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis

Judul Sknpsi : Anaiisis Strntegi Pemasaran Bibit Jati Super Pada PT.

Monfori Nusantara

Dapai diterima ;;;;:bagai syarat keiulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada .lurnsaii Sosial Ekonomi Fenanian

I

Agtibisni:s, Fakultas Sah1s Jan Teknologi

Univ.;rsitas lslam Negeri Syarif Hidayatu/lah Jakarta .

Pembimbing I

.iakaria, Mei 2005

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si)

MengetahuL

「ゥュ「セョセ@

/

----(Ir. wan Aminudin, M.Si)

Ketua Jurnsan

r

Putra, M.Sis)

7 956

·1 .

セ、@

... N : d .. ·rv1M .. l r. Mu atsir aJamu um,. .!
(6)

DENGAN il\il SAY A MENYATAKAN BAHWA SKRIPSJ lN1 BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDJRI YANG BELUM PERNAH DJAJUKAN SEBAGA!

SKRlPSl ATAU K<\RYA ILMIAFi PAPA PERGURUAN TINGGI

I

LEMBAGA

MAN AP UN.

Jakarta, Mei 2005

Citra lvluflihah Afi

(7)

Citra J\!luflihah Afi. l 0092020258. Analisis Strategi Pemasaran Bibit .fati Super Pada PT. Monfori Nusantara. Dibawah bimbingan Muhandis Natadiwirya

clan

Iwan Aminudin.

Indonesia sebagai negara agraris dan memiliki kondisi agroklimat yang mendukung merupakan tempat potensia,I untuk pengembangan komoditas tanaman kchutanan. Salah satu komoditas tanaman kehutanan yang memiliki prospek baik dalam industri agribisnis kehutanan adalah bibitjati super.

Industri fornitur dengan orientasi ekspor sudah lama menjadi bisnis andalan. Belakangan industri yang menggunakan bahan baku bernpa kayu jati (Tectona grandis), mahoni dan jenis kayu lainnyi;t menghadapi kendala berupa keterbatasan

bahan baku. Keterbatasan ini

、ゥウ・「。「ォ。セ@

oleh sik.lus produksi pohon tanaman keras

yang sangat panjang, misalnya pohon jati membutuhkan waktu 40 1ahun bahkan kadang-kadang 80 tahun untuk bisa dipanen. Tetapi dengan adanya sistem kultur jaringan maka produksi tanaman jati cjapat dipanen lebih cepat yaitu ·antara 10

sampai 15 tahun.

Kehadiran tanaman jt1ti super merupakan terobosan baru <lalam meng-antis1pasi kelangkaan baban baku indusiri kayu. rehabititasi lahan kritis, dan pencegahan kerusakan hutan tanaman jati. Tanaman jati super merupakan bibit

unggul hasil perbanyakan sistem kuJtur jaringan. Pertama kaH dikembangkan da!am

laboratorium, tanaman induknya berasal \]ari Negara Myanmar. Tttjuan utama yang ingin dicapai (!ari penelitian ini adalah:

I. Mengetahui strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh

PT.

Monfori Nusantara.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor intemal pemsahaan yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan. ·

3. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal perusahaan yang dapat menjadi peluang

dan ancaman bagi perusahaan.

4. Menyusun alternatif strategi peml\Saran yang ciapat diterapkan perusahaan berdasarkan kepada bauran pemasari;tn yang telah ditetapkan, posisi produk,dan analisis kondisi lingkungan saat ini.

Penelitian ini dilaksanan di

PT.

¥onfori Nusantara yang berlokasi di Bintaro Jaya Sektor IX Blok E no.2 Pondok Aten - Tangerang Banten. Pemilihan Iokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan PT. Monfori Nusantara merupakan perusahaan yang memiliki rnultifongsi dan multifasiiitas sebagai sarana

pemasarnn bibitjati super dalam rangka i)1.engembangkan bisttis bibitjati super. Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini l\dalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis lingkungan internal PT. Mpnfori Nusantara digunakan matrik internal factor evaluation (lFE) dan lingkungan (!ksternal digunakan matrik eksternal factor evaluation (EFE). Sedangkan untuk perumusan dan merekomendasikan alternatif

strategi digunakan analisis matriks

SWOT.
(8)

ekstemal, mnka dapat diketahui faktor-fa,ktor yang merupakan kekuatarl, kelemalian, peluang, dan ancaman. Faktor-faktor itu adalah: (I) Kekuatan, yaitu kualitas bibitjati super yang baik, penggunaan tenaga kerja yang ahli dan terampil, reralatan yang modem, kapasitas produksi yang besar, pelayanan yang baik terhadap konsumen, fasilitas yang memadai bagi karyawan, pengendalian mutu bibit jati super yang baik. (2) Kelemahan, yaitu program penelitian dan pengembangan belum optimal, セイッュッウゥ@

masih kurang, harga jual produk relatif tinggi, biaya produksi yang se:makin tinggi, jaringan pr:masaran yang kurang luas, diverensifikasi produk masih kurang, keterbatasan modal kerja, SDM yang rnasih kurang. (3) Pelua.ng, yai:u permintaan bibit jati super yang meningkat,konsurnsi masyarakat perkapita yang meningkat, pangsa pasar yang masih luas,ketersedi11an tenaga kerja, perkembangan teknologi informast terbukanya pasar ekspor, pol a konsumsi masyarakat yang be.rubah. ( 4) Ancaman, ケセゥエオ@ tingkat suku bunga yang tinggi, situasi politik, kt:amanan, dan ekonomi yang belum stabil, pembi,:rlakuan undang-undang teotang pajak, peningkatan d1.1lam impor bibit jati si1per,keluhan konsumen terhadap produk, kenaikan pl.Ida biaya produKsi, kenaikan pada tarif dasar listrik, telpen, dan BBM, munculnya pendatang barn, beralihnya qistributor ke pihak pesaing, adanya produk pengganti.

Kondisi PT. Monfori Nusantara, untuk mengembangkan pangsa pasamya tidak

I

epas dari pengamh internal dan eksternal perusahaan. 13erdasarkan anaiisis menggunakan matriks IFE dan EFE dipernleh skor IFE sebesar

3.454.

Nilai ini menunjuklnm bahwa PT. Monfori Nusa:ptara telah mampu menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menutupi kelemahan yang ada. Sedangkan skor EFE sebesar 2.854, nilai ini menunjukkan bahwa, PT. Monfori Nusantara telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancaman yirng terjadi di dalam PT. Monfori Nusantara tersebt1t. Dengan demikian posisi PT. Monfori Nusantara berada di kuadran lV yaitu ku11dran dalam sel strategi pertumbuhan (grow and build). Diiihat dari porto folio kekuatan bisnis dan daya tarik pasar tergambar jelas PT. Monfori Nusantara berada pada posisi tumbuh selektif (kompetitif

klasifikasi dan strategi berkembang).

Matriks SWOT menghasilkan 「・セ・イ。ー。@ altematifyang dapat diterapkan oleh PT. Monfori Nusantara (l) Strategi (S - 0), dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan ュ・ョァオエ。ュセォ。ョ@ nilai-11ilai profosionalitas, memperluas jaringan pemasaran dengan produk yang berkualitas tinggi, pengadaan peralatim berteknologi modem. (2) Strategi (S - T), yaitu dengan memperbesar kapasitas produksi dan peningkatan kualitas produksi, peningkatan pelayanan bagi konsumen

(service ウ。エゥNセヲG。」エゥッョIL@ menciptakan ongkos produksi yang mural1. (3) Strategi {W

-0), dengan peningkatan penelitian \]an pengembangan produk-produk barn, mernaksimalkan promosi penjualan detigan rnembuka jaringan pemasaran barn, mencipiakan hargajual yang kompetitit: meningkatkan SDM. (4) Strategi (W-T),

(9)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta, yang telah

memberi kekuatan pada penulis untuk tetap teguh dalam mer\jalankan kewajiban

sebagai hamba-Nya dan yang teiah menggerakkan hati penulis untuk sela.lu berusaha

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tanpa kekuatan dari-Nya tidak ada sesuatu yang

dapat 、ゥォ・セェ。ォ。ョN@ Maha Besar Engkau Ya Robb.

Salawat dan salam semoga seial,1 tercurah pada teladan umat manusia,

pemimpin tei'linggi umat islam, pemberi syafoat pada liari akhfr, RasululJali

Muhammad SAW. Beserta para sahabat dan ahli bait-nya, serta para penerus

ー・セェオ。ョァ。ョョケ。@ sampai hari kiamat. Amir,.

Penuiis ョQGセョケ。、。イゥ@ sepenuhnya, tanpa bantuan dan partisipasi dari semua

pihak. ba.ik berupa sugesli dan motivasi yang barsifat mciril maupun bempa bantuan

maienal, penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terwtrjud sebagaimana mestinya.

Karena itu suatu ォ・キセェゥ「。ョ@ penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak. Ucapan tedma kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

sampaikan kepada.

l. Kepada kedua orang tua tercinta. (Ayahanda M Isma'il dan Ibunda Alfiyah)

yang telah membGrikan segala cinta., kasih sayang, perhatian, support, dan

doa yang tidak putus .. putusnya kepada Allah

SWT

sehingna perjalanan

penulban ski'ipsi

iiii

terasa Jancar. "Akhimya salah sMu harapan kalfau telah

(10)

'

2. Bapak Ir. Muhandis Natadiwirya, MM.. M. Si dan Bapak Ir. Iwan

Aminuddin, M. Si, selaku dosen pembimbing yang juga beltindak sebagai

Dosen penguji, terima kasih atas kritik, saran serta kontribusi materinya

selama penulisan sKripsi.

3. Bapak Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M. Sc, selaku penguji, terima kasih atas

kritik, saran serta wejangan-wejaogannya kepada penuli5:.

4. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddjn, MM; Ketua Jumsan Sosial Ekonomi

Pertaniani Agribisnis dan Bapak

pr.

Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis; Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi UJN SyarifHidayatullah Jakarta

5.

Bapak dan !bu Dosen serta Staf Akademi pada

J

musan Sosial Ekonomi

Pertanian/ Agribisnis.

6. Bapak

Ir.

Lewi Pohan Cuaca; Ma,rketing 1fanajer PT. lvlonfori Nusantara dan

Ibu Diana; sekretaris yang juga bertindak sebagai pembimbing lapangan

se.lama pei1e.litian berlangsung.

7. Mas Hasan, terima kasih atas semua bantuannya selama penulisan skripsi

berlangsung.

8. Keh:arga tercinta (Mas Aman, Dra. Mudrikah dan Dra. Sugiati (bibi), Drs.

Ha1·i Basuki (saudara sepupu), Mbah, Mbak-Mbakk1i, Adek lza, terima kasih

atas dorongan, suport dan dukungannya, sehingga penuli> mempunyai

(11)

JO. Sahabat-sahabatku: Yulis Solihi\tunnisa. Fitriyanti, Ratna Dewi Lisnawati,

.

Dwi Astuti, sel'ta Ke!. Besar A Sidlq dan Pak Kurtubt Tel'ima kasih atas

sernua dorongan suportnya serta tumpangan nginepnya.

11. Wahyu F S, terima kasih pmjaman skripsinya.

12. Temen-temen KK.N: Ratna, Pite. yulis, Nati. Lia. Amel, Lulu, Lubena,

Wahyu, !mah, Ronggo. Renal, Ulum, Syahril, Nauval, Dhani, Deni. David,

Anwar.

13. Temen-temen Agri Adan Agri B, terima kasih atas semua kebersamaannya

selarna kuliah di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisn;s

UIN

Syarif

l-Iidayatulliih Jakarta.

Untuk sernua dan segala bantuannya penulis hanya dapat rnenyerahkan

kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk

memberikan balasan dan limpahan karunia, Amin.

Akllirnya penulis menyadali bahwa dalam penyusunan skripsi sebagai tugas

akhir rm rnasih rnerniliki kekurangan dan rnasih jauh dari kesernpumaan. Karena

tiada yang Maha Sernpurna selai11 Allah SWT. Semoga hasil skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan pembacq umumnya. A.mi..n.

1-Vussafumu'uiwkum wr. W'h.

Jakarta, Mei

2005

(12)

KATAPENGANTAR ... i

DAFT AR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFT AR GAMBAR. ... viii

DAFT AR LAivlPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Keg1.maan Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Karakteristik dan Manfaat Bibit Jati Super ... 9

B. Strategi Pemasaran ... 18

C. Bauran Pel':lasaran ... 25

D. Analisis Lingkungan Perusahaan ... 25

I. Lingkungan Internal ... 26

2. Lingkungan Eksternal ... 26

E. Matrik SWOT ... 27

(13)

B. Jenis dan Sumber Data ... 30

C. Metode Analisis Data ... 30

1. Analisis Bauran Pernasaran ... 31

2. Analisis Posisi Produk ... 32

::; . Analisis Matrik !FE dal\ EFE ... 33

4. Analisis SWOT ... 37

BAB IV GAMBARAN UM.lTM PT MONFORI NUSANTARA ... 39

A Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 39

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 40

C. Lokasi dan Keadaan p・イオセ。ィ。。ョ@ ... 41

D. Struktur Organisasi Perus\lhaan ... 41

BAB V HAS IL DAN PEMBAI-IASAN ... .43

A Analisis Lingkungan Interpal pada PT Monfori Nusantara ... 43

1. Strategi Pernasaran ... 43

a. Segmentasi Pasar ... 43

b. Bauran Pernasaran ... 46

2. Sumber Daya Manusia ... 49

3. Produksi dan Operasi ... 50

4. Keuangan ... 50

(14)

2. Sosial Budaya ... 53

3. Teknologi ... 53

4. Pemasok ... 54

5. Pesaing ... 54

C. Analisis SWOT ... 55

l. Matrik IFE (Internal F1c1ktor Evaluasi) ... 67

2. Matrik EFE (Eksternal Faktor Evaluasi) ... 68

3. Analisis Posisi Perusahaan ... 69

4. Formulasi Alternatif Strategi ... 70

BAB VI PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 80

DAFT AR PUSTAKA ... 82

(15)

Tabel I: Perbandingan antara kayu teak dan kayu jati ... 12

Tabel 2: Faktor-faktor strategi internal ... 33

Tabel 3: Faktor-faktor strategi eksternal ... 33

Tabel 4: Penilaia11 bobot faktor strategi internal perusahaan ... 35

Tabel 5: Penilaian bobot faktor strategi eksternal perusahaan ... 35

Tabel 6: Matrik SWOT ... 37

Tabel 7: Matrik IFE pada PT. Monfori Nusantara ... 68

Tabel 8: Matrik EFE pada PT. Monfori ]\(usantara ... 69

[image:15.595.47.480.18.700.2]
(16)

Gambar I: Strategi dan perencanaan strategi ... 20

Gambar 2: Tata hubungan strategi pemasaran dan perencanaan pemasaran perusahaan, analisis situasi dap program pemasaran ... 21

Gambar 3: Kerangka dasar pemikiran ... 29

Garn bar 4: Matrik Internal Eksternal (IE} ... 32

Gambar 5: Struktur organisasi PT. Monfori Nusantara ... 42

[image:16.595.28.482.32.708.2]
(17)

Lampiran I : Pengada dan Pengedar Beni.h atau Bibit Tanaman Hutan 'Terdaftar .... 84 '

Lampiran 2 : Penentuan Bobo! Faktor Ektemal-Intemal ... 85

Lampiran 3 : Keputusan Menteri Kehutanan tentang Peredaran dan Pemanfaatan

Bibit Jati ... 88

Lampiran 4 : Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Kehutanan Negara

tentang Pedoman Penetapal\ Harga Hasil Hutan ... 93

Lampiran 5 : Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Kehutanan Negara

Tentang Pedornan Produksi セ。ョ@ Penjualan Kayu Jati Bahan Parket

dan Kayu Bakar Jati Brongk<;>l ... 95

Lampi ran 6 : SK Di rut Perum Perhutani tentang Tarif Biaya Uang Letak Kayu

Jati dan Has ii Hutan Lain ... 96

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Sektor pertanian masih menempati posisi yang penting dalam perekonomian

nasional, karena memberikan konstribl\si yang cukup besar dalam pembangunan

ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data BPS (2000), pertanian merupakan sektor

terbesar kedua dalam total Produk Domestik Bruto (PDB) setelah sektor industri dan

pengolahan, dimana sektor terse but memberikan kontribusi sebesar 19 ,41 persen.

Sek tor ini j uga menunjukkan pertumbuhan yang positif ketika ktisis ekonomi

berlangsung, dimana sektor lain menunj,1kkan pertumbuhan negatif pada tahun 2000

sektor pertanian tumbuh sebesar 3,86 pt(rsen. Selain itu, sektor pertanian menyerap

sekitar 43,21 persen dari total tenaga ォ・イセ。@ di Indonesia. (BPS: 2000)

Hal ini yang mendorong ー・ュ・イゥセエ。ィ@ untuk kembali menitikberatkan sektor

pertanian pada setiap REPELITA agar セ・イキオェオ、@ kekuatan pe1tanian yang tangguh. Dalam mewujudkan pertanian yang t.angguh akan ditemukan proses produksi

pertanian yang semakin komplek dan エ・イセー・ウゥ。ャゥウ。ウゥN@ Pendekatan strategi yang sesuai

dengan ini dapat dituangkan dalam kontek perkembangan agribisnis secara

keseluruhan.

Sehubungan dengan wacana di atas, kehutanan masih dalam sektor pertanian.

Bahan-bahan baku seperti kayu dan lain,nya banyak sekali dibutuhkan oleh industri

furniture. lndustri furniture yang berorientasi ekspor sudah sejak lama menjadi bisnis

(19)

kayu Iainnya menghadapi berbagai ォ・ョ、セャ。@ berupa keterbatasan sum ber bahan baku.

Resesi ekonomi yang melanda beberapfl negara tujuan ekspor, isu peng-gundulan

hutan akibat penebangan yang tidak エ・イセ・ョ、。ャゥL@ cukup berperan dalam menghambat

ekspor. Terbatasnya sumber alam disebabkan oleh siklus produksi pohon tanaman

keras yang sangat panjang, misalnya pohpn jati membutuhkan waktu 40 tahun untuk

bisa dipanen. (www.google.com//jati unggul)

Bisa dibayangkan bahwa lahan-Iahan kritis akan bertambah Iuas dan

rehabilitasinya membutuhkan waktu Y\lng sangat panjang. Luas lahan kritis di

Indonesia saat ini mencapai Iuasan 56 jlfta hektar. Dari sudut ekologis, penanaman

jati super membantu konservasi alam di sekitar Iahan karena sistem perakarannya

menjaga tanah dari kemungkinan erosi pennuakaan.

'

Jati (Tectona grandis Linn) famili Verbenaceae mernpakan spesies kayu yang

sangat penting di wilayah tropis mempunyai kualitas kayu yang baik sehingga diberi

'

julukan "Queen of timber". Kebutuha_n untuk memperluas tanaman cenderung

meningkat pada negara-negara di mana jati dapat tumbuh. (Soerjono: 1988)

Jati merupakan jenis asli di se!J,agian besar dari jazirah India, Binna, dan

bagian barat Thailand, Indo Cina dan sebagian Jawa dan beberapa dari kepulauan

yang kecil dari kepulauan Indonesia seperti Muna. Buah jati adalah buah yang keras

yang berisi satu sampai dengan enam biji. Prosentase tumbuh biji jati dipengaruhi

oleh waktu pengumpulan, periode dan cara menyimpan, perlakuan pada tabur

pendahuluan, tehnik penaburan. Jati adalah tanaman yang tidak selalu hijau.

Penyerbukan pada jati dilakukan dellfan bantuan serangga (insect) dan pada

(20)

adalah jenis tanaman yang suka terhadap cahaya, disebut jenis yang toleran terhadap

naungan i::ada permudaan alam, meskipun ada kasus tidak berhasilnya permudaan

alam jenis ini terhadap daya kecambah qan pengembangan kecambah terutama pada

hutan jati pada tempat yang lembab, ケ。ョセ@ mempunyai kurang banyak sinar masuk ke dalam hutan sampai ke tanah. Perkecambahan biji jati di persemaian dibawah tajuk

hutan alam kuraug daii 10% dan di tempat terbuka antara 40%-50%. (Soerjono:

1988)

Jati dapat dikatakan sangat me1I\erlukan batu vulkanis sebagd batuai1 induk

dan akan tumbuh Iebih baik dalam keadaan batuan basah dari pada dalam batuan

asam. Batuan vulkanis biasanya relatif mengandung mineral-mineral seperti Ca, K,

Mg yang sangat diperlukan oleh jati. Jati disebut pula pohon yang "Calcicalous"

yang berani pohon ini banyak sekali memerlukan Calcium untuk pertumbuhan dan

pengembangan. Puri (1960) telah memisahkan abu dari kayu jati yang terdiri atas:

31.3%Ca0; 29.7% P205; 25% Si02. (Soerjono: 1988)

Telah diketalrni bahwa pengell\bangan terhadap tanaman jati merupakan

kegiatan padat modal dan memerlukan waktu, sehingga sejak awal ciiperlukan biji

yang baik untuk tanaman. Biji yang 「。ゥセ@ adalah biji yang mempunyai sifat genetik

yang baik dan mempunyai daya kecambah baik pula. (Soerjono: 1988)

Kehadiran tanaman jati super merupakan terobosan baru dalam

meng-antisipasi kelangkaan bahan baku inqustri kayu, rehabilitasi lahan kritis, dan

pencegahan kerusakan hutan tanaman jati. Tanaman jati super merupakan bibit

unggul hasil budidaya sistem kultur ja,ringan dikembangkan pertama kali dalam

(21)

Jati super s•1dah sejak tahun 1980 ditanam secara luas di Myanmar dan Thailand. Area penanamannya mencapai luasan ribuan hektar. Sementara Malaysia menyusul penanaman jati super secara meluas di tahun 1990. Di Indramayu, Jawa Barat sejak tahun 1999 telah dilakukan penanaman jati super sampai satu juta pohon. (www.google.com//jati super)

Tanaman jati super dipanen mulai umur 5 - 15 tahun, selain keuntungan berupa pertumbuhan yang cepat, juga ti1mbuh dengan seragam dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Apabila t\111aman jati konvensional berumur 5 tahun barn berdiameter 3,5 cm dan tinggi 4,0 m maka jati super pada umur yang sama (5 -7 tahun) sudah mempunyai kayu yang berdiameter 2-7,0 cm dan tinggi pohon 16 m. Dibandingkan dengan jenis kayu ー・イエオセ。ョァ。ョ@ lain, kualitas kayu jati super Iebih

.

baik, volume penyusutan hanya 0,5 kalinya: (www.google.com/jati super)

(22)

tanam dibuat berukuran panjang, lebar dan dalam sebesar 60 cm. (www.google.com// jati super)

Tingginya animo penanaman jaii super didorong oleh faktor-faktor seperti analisa keuntungan yang menggfarkan, cepatnya pengembalian modal, nilai investasi yang relatif rendah, dan tingkat produktivitas tanaman yang sangat tinggi. Lagipula kebutuhan pasar intemasional akan ーイッセオォ@ kayu jati yang barn terpenuhi 20 % dari Indonesia mernpakan jaminan pemasarap yang sangat berprospek. Harga bibit jati super untuk pembelian di atas 5.000 ーッセッョ@ sekitar Rp 12.000 I pohon (dahµn Jawa) dan Rp 17.500 I pohon untuk daerah luar Jawa. (www.google.com//jati super)

Produksi pohon jati super antara lain dilakukan oleh PT Monfori Nusantar. PT Monfori Nusantara adalah salah ウ。エセ@ anak cabang dari Monsanto Co. USA yang bergerak dalam usaha pengembangan pr\)duksi tananaman berkualitas tinggi, seperti pohon jati super, jatos, golden teak, akas,ia super, mahoni super, ekaliptus super dan meranti super Sesuai dengan SK Dirjen RRL No 132/Kpts/V/1999/ 27 Oktober 1999 PT Monfori Nusantara telah terdaftar secara resmi sebagai pengada dan pengedar benih atau bibit tanaman hutan bersama dengan 12 perusahaan yang lain. (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan (RLPS). (Lajl1piran 1)

B. Perumusan Masalah

(23)

2. Bagaimana kondisi internal dan l\ondisi eksternal pada pos1s1 persaingan

pemasaran bi bit jati super saat penelitian dilakukan?

3. Alternatif strategi manakah yang sebaiknya diterapkan oleh PT Monfori

Nusantara setelah dihubungkan 、・ョァセョ@ strategi pemasaran yang tclah ditetapkan

selama ini, posisi produk dan kondisi lingkungan yang ada?

C. Tujnan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh PT Monfori

N usantara.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor internal perusahaan yang Japat menjadi

kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor t(ksternal perusahaan yang :iapat menjadi

peluang dan ancaman bagi ー・イオウセ。。ョN@

4. Menyusun alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan perusahaan

berdasarkan kepada bauran Aemasaran yang telah 、ゥエ・セ。ーォ。ョL@ posisi

produk,dan analisis kondisi lingk\mgan saat ini.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penditian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan b(lgi pihak perusahaan dalalll menentukan

alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi pelaksanaan kegiatan

(24)

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dan sebagai bahan

perbandingan untuk penelitian se\anjutnya.

3. Sebagai tolak ukur dalam menentukan model pemasaran yang sesuai dengan

kebutuhan pasar (market) dan セゥィ。イ。ーォ。ョ@ dapat meningkatkan pelayanan

yang baik bagi. para nasabah (customer) PT Monfori Nusantara.

4. Sebagai standar produksi dalam pengembangan bibit pohon jati super yang

secara tidak langsung dapat 111embantu pemerintahan dalam pengadaan

tanaman yang berkualitas tinggi.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi 1rn, penulis memakai standar sistematika

pembahasan yang telah berlaku dalam lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas !£lam Negeri {UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dilakukan agar

dapat memudahkan penulis dalam pen;iilahan topik-topik yang berkaitan dengan

penulisan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa

bah dan sub bab, yang keseluruhannya sebagai berikut:

BABI

BAB II

Pendahu.luan terdiri dari; latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, keggunaan penelitian, dan sistematika

penulisan

: Oalam bab ini membahas tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari

sub bahasan sebagai berikut; karakteristik dan manfaat bibit jati

super, strategi pemasaran, bauran pemasaran lingkungan

(25)

BAB Ill

BAB IV

BABY

BAB VI

: Bab ini menjelaskan 1,entang metode penelitian, yang terdiri dari

sub bahasan sebagai berikut; lokasi dan waktu penelitian, jenis

dan snmber data, metode pengolahan data, dan metode analisis

data.

: Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umi:m PT Monfori

Nusantara, yang terdii;i dari sub bahasan sebagai berikut; sejarah

dan perkembangan pe;rusahaan, visi-misi dan tujwm perusahaan,

lokasi dan keadaan perusahaan, struktur organisasi ;ierusahaan.

: Dalam bab ini 、ゥェ・ャ。ウセ。ョ@ tentang identifikasi lingkungan internal

dan ekternal.

(26)

A. Karakteristik dan Manfaat Bibit Jati Super

Tidaklah diiagukan bahwa pohon jati (Tectona grandis) adalah tennasuk

jenis kayu paling berharga. Pendapat mel)genai nilai kayujati yang tinggi adalahjauh '

diatas nilai semua jenis kayu Eropa. Ja\i lebih tahan terhadap pengamh pembahan

musim dibandingkan dengan kayu Ei!\ Uenis Eropa),terutama untuk pembuatan

kapal. Untuk keperluan pekerjaan luar maupun pekerjaar1 dalam air kapal-kapal

perang dan kapal-kapal dagang, terutama yang berlayar diantara garis lintang (utara

atau selatan) maka banyaklah kayu jatl dipakai karena sifatnya yang luar biasa.

Dalam tahim-tahun terakhir ini kayu jati juga diperlukan untuk pembuatan kendaraan

lapis baja. (Yayasan Manggala Sylva Les,tari,1992).

Di Indonesia kayu jati dipe\gunakan untuk pembuatan jembatan dan

bangunan pekerjaan umum dan kalau エセイー。ォウ。@ barn dipergunakan bahan lain. Kayu

jati menjadi pilihan utama untuk pemasiv1gan jalan kereta api. Untuk alat pembersih

laras meriam arteleri dipilih dipergunakan kayu jati. Kayu jati yang awet dan kuat ini

dapat dibuat mebel dengan mudah atau baik, ha! ini biasa dilakukan di Jawa.

(Y ayasan Manggala Sylva Lestari, 1992)

Kayu jati banyak dicari oleh orang-orang Cina dikala hidupnya untuk

dipergunakan sebagai peti mati, karenl\ kekuatannya dan keawetannya. Kayu jati

juga tergolong kayu bakar terbaik diantara sederet jenis kayu sejenis. Kekerasan dan

(27)

yang stabil, lama serta tidak terputus, juga amat baik untuk dibuat arang. (Yayasan

Manggala Sylva Lestari, 1992)

Pada penampakan luar saja maka kayujati dapat dengan mudah dibedakan

dari jenis kayu lain yang terutama berasal dari daerah tropis. Pada penampang

lintangnya dipoles rata menampakkan warna bagus dan mengkilat, gelap, coklat

"kastanje '', memastikan kayu jati memµunyai sifat stabil atau tetap (vast) serta sifat keras. Wama pada penampang memanjang adalah Iebih terang atau muda, Iebih

berwarna coklat. Warna tua pada pohon, tersebut didapatkan dari cairan berminyak

yang berwarna coklat, tajam, yang dikeluarkan oleh pohon jati tua dan mengisi

dalam jumlah sedikit maupun banyak ke dalam rongga-rongga sel. Cairan tersebut

juga menyeoabkan bau yang asam tajam pada kayu jati, terutama pada pohon yang

barn ditebang dan malahan tidak dapat dihilangkan sama sekali setelah perlakuan

menghilangkannya (nitlooging). Kayu jati yang mengandung cairan berbau keras,

yang mengandung zat penolak karat ad;dah sangat terpilih sebagai pengganti kayu

Eik yang mengandung zat penyamak. (Y ayasan Manggala Sylva Lestari, 1992).

Penduduk di Jawa membedakai:i kayu jati dalam macam-macam variasi,

menurut warna kayunya, kepadatan, berat, jumlahnya serat atau juga tanda-tanda

yang ada pada batang jati. Rumphius, telah membedakan menjadi: Ielaki dan

perempuan berdasarkan keadaan kayuny11 dan selanjutnya dikatakan: ada dua rnacam

kayu, yang lelaki berwarna pucat, grlap (donkerbleek), banyak bergaris-garis

sepanjang batang seperti halnya pada ba¥tng Oun, liat, keras dan tidak mudah robek,

sangat mudah digergaji dan diketam. Sedangkan yang perempuan berwama Jebih

(28)

dibuat rata permukaannya. Blume menentukan sepuluh jenis kayu jati: duri, sungu,

kumbang, minyak, kunir, preng, temeng, goair, lenga, dan kapur, namun semuanya

tidak bersifat kekal atau tetap. Dia berpendapat bahwajati duri danjati sungu adalah

jenis kayu jati yang terbaik, tidak kala.h dibandingkan kayu jati yang didapat di

daerah pantai Coromandel yang di b・ョセ。ャ・@ sangat disukai. Selain itu juga ada "jati

keong" yang dibedakan karena ada bis4l dan kutil kecil yang kebanyakan tersebar

kurang teratur. Jati ini dibela ュ・ョァ・ャオ。イセ。ョ@ cairan kelabu gelap atau kehitaman. Ada

pula yang dinamakan "jati daging urang" karena mempunyai kulit yang melengkung

yang menyerupai bentuk seperti udang; "jati wiru" yang licin mengkilat kayunya

serta kuning kecoklatan warnanya; dan, "jati kembang" karena kayunya berbunga

aneh. (Yayasan Manggala Sylva Lestari, 1992).

Sifat fisik kayu jati ditentukan oleh bentuk anatominya maupun susunan kimia

dari kayunya. Misalnya: mengenai berat jenisnya atau kepadatannya, kekerasannya,

daya lenting atau pir, kelenturannya dan kestabilannya. (Yayasan Manggala Sylva

Lestari, 1992 ).

Dr. S Fi gee ( dalam Yayasan Manggala Sylva, 1992), tel ab melakukan

percobaan yang bcrtujuan terutama unt11k meneliti persamaan antara kayu jati dari

'

Jawa dcngan kayu teak dari India. Hasil dari percobaan ini diberitakan dalam

majalah yang diterbitkan oleh Nederlandsch Maatschappy terbevodering van

Nijverheid, yd reehs, dl,1,61.416-418, sebagaimana disajikan dalarn tabel dibawab

(29)

Tabel 1. Perbandingan antara kayu teak dan kayu jati

0,593 0,540 0,685 0,646 0,597

0,619 0,595 0,702 0,650 0,677

0,614 0,641 0,728 0,627 0,675

-

-0,684 0,614 0,761 0,630 0,622

-0,638 0,576 0,761 0,628 0,679

0,623 0,714 0,774 0,625 0,663

0,656 0,595 0,784 0,633 0,693

0,719 0,637 0,788 0,637 0,673

0,658 0,633 0,726 0,652 0,705

-0,642 0,619 0,722 0,664 0,682

0,687 0,710 0,701

0,645 0,617 0,743 0,639 0,674

Sumber: Biro Perencanaan Perum Perhutani \)nit II Jawa Timur Dengan Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) c。「。セァ@ Malang.

Tabel ini memberikan identitas pynuh dari kayu teak dan kayu jati. Angka-angka di kolom 1, 2, dan 3 bergerah dal:µn batas yang sama, sedang Angka-angka di kolom 4 dan 5 kurang lebih sama harganya, ba\ang jati dikolom 5 agak sedikit Iebih berat, namun ha! im jelas disebabkan oleh perbedaan kandungan atau kadar air pada kayu yang bila dikeringkan akan menurun ber11t jenisnya. Pada percobaan di Manieverf di Amsterdam pada tahun 1876 、ゥー・イッャセィ@ berat spesifik kayu jati sama dengan moulmain teak. (Yayasan Manggala SylvaLestari, 1992).

[image:29.595.21.440.112.484.2]
(30)

hampir tidak memerlukan penambalan agar tidak tembus air. (Yayasan Manggala Sylva Lestari, 1992).

Pohon jati yang masih hidvp berdiri pada umumnya sedikit sekali mengalami kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Serangga hanya menyebabkan kerusakan yang penting dibanding dengl\n yang terjadi di hutan Eropa. Memang tiap tahun timbul ulat jati yang merusak da1m jati, namun terbukti hanya. menyebabkan kerusakan sedikit saja. Karena pada mus.im hujan pohon jati penuh mengandung air atau cairan, maka penebangan agar dilakukan pada waktu kering atau musim

kemarau. (Yayasan Manggala Sylva Lestari, 1992).

Pengamatan di India menunjukkan bahwa biji jati dapat mengalami masa istirahat selama 1-2 tahun. Biji 、。ー。セ@ disimpan 2 tahun dalam keadaan yang tersimpan baik (dalam kaleng yang kedl\p udara) dengan tidak kehilangan viabilitas dan juga dapat disimpan baik dalam ォ。セョァ@ goni. Di Indonesia biji yang berasal dari tegakan berumur 32 tahun sampai 40 tahun pada bonita yang baik untuk jati adalah baik sekali.(Soerjcno, 1984).

Area produksi biji atau tegakl\n biji adalah area sumber biji atau tegakan yang memiliki perbaikan secara ァ・ョ・エゥセ@ atau ditingkatkan dengan menghilangkan pohon-pohon yang terbelakang atau yang tidak dikehendaki. Pohon-pohon yang ada di area im dirawat dan dikelola antara lain melalui penjarangan yang intensif, pembersihan tanah dan persiapan, pemupukan, dan seterusnya untuk meningkatkan produksi biji dan pengumpulan biji. (Soerjono, 1984).

(31)

pertumbuhan, jati umumnya tumbuh cepat untuk 10 tahun pertama dalam hidupnya dan sering tampak pada pertumbuhan til\ggi (riap tinggi) sampai mencapai 2-3 m per tahun, setelah itu riapnya akan menurun dan berdasarkan ukuran standar di::.meter 67 cm pada sctinggi dada memerlukan waJc\u 50-80 tahun, sehingga jati dikelompokkan dalam jenis yang tumbuh lam bat. Dalam rangka breeding pohon jati, terlebih dahulu memilih pohon yang mempunyai fenotif yang menonjol. Dari pohon plus ini dibuat perbanyakan vegetatif dan ditempatkan セ。ャ。ュ@ koleksi klon atau pad::. multiplication garden. (Soerjono, 1984 ).

Jati mempunyai daerah edar yang luas sehingga banyak sekali faktor yang

\

perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sehubungan keterbata.sa.n kemampua.n ja.ti dari segi biologi dan physiologi untuk 11klima.tisasi dan adaptasi pertumbuhan dan perkembangan pada tempa.t tertentu. Pemuliaan jati merupa.kan sa.lah satu earn bagaimana mengharapkan untuk ュ・ョ」。セ。ゥ@ hasil yang optimal bagi pengembangan jati dan kegiatan yang mengarah kepada pemuliaan, selalu perlu diuji dan diperbaiki. (Soerjono, 1984 ).

Jati adalah kayu yang indah, dim11na bukan hanya bernilai pada kualitas serat dan warnanya, tetapi juga karena keku11tan dan ketahanannya terhadap lapuk dan jamur. Kayu Jati mempunyai berbagai macam fungsi, seperti industri furniture, untuk bahan ubin lantai, dek kapal laut dan bahkan untuk lapisan kulit barang barang elektronik, walaupun pada cuaca yang sapgat leering. (www. google.com.jati emas).

(32)

bulat, seperti sebuab peti tinggi berbt(ntuk silinder yang bersib, dimana sering digunakan sebagai dasar penopang. Partjang dan lebar daun pobon yang lebib tua dapat mencapai sekitar 30 - 60 cm. Untuk pobon yang lebib muda akan mempunyai daun yang lebih banyak dibandingkan pohon jati yang sudab dewasa. Pobon-pobon tersebut akan lebih menyukai tanah yan9 dalam dan cukup kandungan air dan kaya kalsium. (www.google.com.jati emas).

Jati super ini merupakan basil エ・セョッャッァゥ@ kultur jaringan, yang terbukti unggul dalam pe1tumbuhan yang super dan cepat panen (genjah). Selain itu pertumbuhan tanaman Iebib seragam, demikian juga dengan volume kayu dan basil pendapatan yang lebib tinggi. Sedangkan kualitas k\\YU dapat diandalkan, kontinuitas suplainya te1jamin, dan barga perm' lebib tinggi dibanding jenis kayu pe1tukangan lainnya.

.

'

Di Indonesia, keberadaan jenis jati terbatas pada daerah beriklim muson di Jawa dan pulau-pulau keciI disekitarnya, serta pulau Muna Di Sulawesi Tcnggara. Di daerab ini secara alami tumbub sampai ketinggian 600 m di atas permukaan air laut. Jati adalab salah satu jenis kayu keras di\n sangat berbarga di dunia. Keindaban yang unik dari jati adalah warna kilau coklat kesuperannya, dengan bentuk tekstur yang 、・ォッイ。エゥヲエセャ。ィ@ rnembuatnya menjadi salab satu kayu eksotik yang paling digemari di selurub dunia. (www.google.com.jati en;1as).

(33)

penting untuk industri perkapalan sel!\ma berabad abad. (www. google.com.jati emas)

Di darat, J ati mempunyai ban yak kegunaan seperti untuk pin tu, rangka

jendala, seni pahat, hiasan luar, ヲオイョゥエオセ・@ baik untuk interior ataupun exterior. Jati

digunakan sebagai lantai juga cocok untuk membuat ruangan menjadi cantik dan

indah. lndustri kimia menyadari kegunaan dari jati karena ketahanannya dan

keawetannya untuk menahan bahan kimia. Jati juga telah banyak digunakan di

ladang minyak di timur tengah karena merupakan satu-satunya kayu di dunia yang

dapat bertahan terhadap kekerasan, koridisi yang kering dan tidak menyebabkan

percikan listrik yang dapat menyebabkan ledakan. (www. google.com.jati emas)

Hutan jati di Jawa merupakan h(\tan di Indonesia yang pertama kali dikelola

berdasarkan azas kelestarian, yang ュオャ。セ@ dirwnuskan pada pertengahan abad ke 19.

hal ini disebabkan karena hutan jati II\enghasilkan kayu yang bernilai tinggi dan

dapat dipakai untuk memenuhi berbaga,i keperluan karena mempunyai kelas awet

yang tinggi, dimensi stabil, dekoratif da,n mudah dikerjakan. Oleh sebab itu sering

digunakan untuk membuat rumah, mebel, alat-alat pertanian, dan lain-lain.

(Muhandis Natadiwirya,2003).

Kondisi wilayah yang diinginkan untuk pertumbuhan tanaman jati adalah

pada suhu rata-rata tahunan yang berkisar antara 22-27°C, sedangkan untuk

pertumbuhan btji memerlukan suhu op\imum sekitar 30°C. Sedangkan ketinggian

tempat berkisar antara 50-800 m dpl, 」セエイ。ィ@ hujan 1500-2000 mm/ tahun dan tidak

(34)

Umuk perbanyakan tanaman jati dapat dilakukan melalui biji atau dengan sistem kultur jaringan yang hasilnya sering dinamakan jati super. Acapun beberapa teknis penanaman dan pemeliharaan tanaman jati hasil kultur jaringan ini antara lain sebagai berikut: (Muhandis Natadiwirya,2003 ).

r Lubang tanam berukuran 30 x 30 x Rセ@ cm.

:;... Pada saat penanaman, diberikan P\'Puk dasar berupa dolomit sebanyak 100 gr/pohon dan SP 36 sebanyak I 00 gr/po hon disetiap lubang tanaman.

r

Cara penanam bibit harus tegak lur\'s di tengah-tengah lubang tanam dan akar tidak boleh bengkok.

r Pemupukan lanjutan diberikan pada. saat 6 bulan setelah tanam dengan pupuk NPK sebanyak 100 gr/pohon dan pada umur 12 bulan setelah tanam dengan pupuk NPK sebanyak 200 gr/pohon.

r Pengendalian gulma dilakukan pada saat tanaman berumur 3 bulan dengan cara menyiangi dan pendangiran. s・、。ョァセ。ョ@ pada umur 6 bulan setelah tanam dengan herbisida Roundup dosis 4-6 It/Ha. dセュゥォゥ。ョェオァ。@ 12 bulan setelah tanam dengan herbisida Roundop dosis 4-61t/Ha.

Untuk pengembangan jati supei; ini, terdapat 5 macam pola tanam yang dianjurkan yaitu: (Muhandis Natadiwirya,,2003)

I. Pola tanam monokultur, dengan jaral\ tanam 2x3 m.

2. Pola tanam tumpang sari, dengan jarak tanam 3x6 m, tanam tumpang sari dari jenis tanaman palawija yang ditanam sepanjang jalur penanaman jati.

(35)

4. Pola tanam pinggir ruas jalan, dima\la tanaman jati super ditanam di sepanjang pinggir ruas jalan kebun tanaman keras. Jarak tanaman jati super 3x3 m atau disesuaikan dengan jarak tanam tana\nan keras.

5. Pola tanam batas kebun, dimana jati super ditanam sebagai batas kebun tanaman keras sepanjang 1-4 sisi, jarak tanai\l jati super 3x3 m atau menyesuaikan jarak tanam tanaman keras.

B. Stn1tegi Pemasaran

Perusahaan yang mgm berhasil dan tetap bertahan clalam suatu inclustri haruslah memiliki pengetahuan yang cul;up mengenai kondisi lingkungan pemasaran yang clihadapinya. Situasi lingkungan yang terns berubah menuntut perusahaan untuk cukup tanggap clalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. (Kotler, 1997).

Menurut Kotler dan Amstrong ( 1997) lingkungan pemasaran sebuah perusahaa11 terdiri dari banyak faktor dan kekuatan di luar bagian pemasaran yang mempengaruh1 kemampuan manajeme11 pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan sasaran perusahaan yang berhasil mengetahui betapa pentingnya mengawasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.

(36)

dengan perubahan bentuk dari pada 「セイ。ョァ@ itu, dimana ha! m1 biasa kita sebut

sebagai pengolahan atau manufaktur.

Dahl dan Hammond ( dalam wゥョセゥ。ョ。L@ 2001) menyatakan pemasaran sebagai suatu rangkaian kegiatan yang merupak11n tahapan-tahapan fungsi yang dibutuhkan

untuk membentuk atau mengubah inpui atau produk mulai dari titik awal produk

sampai ke konsumen akhir. Serangkaian fungsi yang dimaksud adalah seperti

aktifitas produksi, pengumpulan, ー・ョセッャ。ィ。ョL@ grosir, pedagang eceran sampai

kekonsumen, dimana serangkaian fungsi tersebut adalah semua aktifitas bisnis.

Menurut Afif (1982) strategi diruµmskan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu (barn dan khas) yang

dapat dianggap penting. Tindakan pe11Yesuaian tersebut dilakukan secara sadar

berdasarkar. pertimbangan yang waja\. Dalam suatu strategi senantiasa akan

terkandung juga perencanaan strategi yang rnerupakan proses yang berlangsung

secara terus menerus. Hubungan strategi dengan perencanaan strategi sebagai tertera

(37)

[ Analisis

セエオ。ウゥ@

Bar11. dan Khas

I

1----=J

セLュM[[「[セ@

Strategi

Perencanaal\ Strategi QMNNNLNセ⦅N@

Pengmyasan

Siapa? Dimana? Bilamana?

[image:37.595.36.436.123.472.2]

b。ァ。ゥュセョ。_@

Gambar I. Strategi d;rn Perencanaan Strategi

Sumber: Afiff ( 1982: 10)

Menurut Kotler dan AB Susanto (2000), perencanaan strategi benvawasan

pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar sasaran,

keahlian dan sumberdaya organisasi sesl\ai dengan peluang pasar yang terns berubah.

Tujuan percncanaan strategi adalah untl./k membentuk dan menyempumakan bisnis

se11a produk perusahaan supaya memenupi sasaran keuntungan dan pertumbnhan.

Menurut Guiltinan dan Paul (IQ94), strategi pemasaran adalah pernyataan

pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam ha! permintaan pada

pasar target tertentu. Pendekatan terin,ci untnk menerapkan strategi-strategi

ini

ditentukan lewat program-program ーセュ。ウ。イ。ョ@ yang spesifik seperti program

(38)

Selain itu menurut Guiltinan dan Paul (1994: 158), untuk mengetahui strategi pemasaran mana yang bermanfaal, orgl:\nisasi pertama-tama harus mengetahui apa jenis kebutuhan yang ingin dipengarul\inya. Kebutuhan primer ada.lah kebutuhan akan bentuk atau kebutuhan akan kelas produk atau jasa dasar. Kebutuhan selektif merupakan kebutuhan akan produk 。エ。セ@ merek perusahaan tertentu. Tata hubungan strategi pemasanm diil ustrasikan pad a g11mbar 2.

Perencanaan

Pemasaran Sasaran

Perusahaan Produk

-Program Pemasaran .. Pengembangan

Prod:ik

'

.

Strategi Pemasaran: " Penetapan Harga " Periklanan • Macam strategi

.

" Promosi Pcnjualan • Pasar/Segmen •• Penjualan dan

target dist1ibusi

An8 lisis Situasi:

セ@ Masalah&

-• Analisis Pasar Pe\uang

Kemampuan Labaan &

Produktifitas Anal!sis Persai11gan:

• Aooli>i>

J

• Kekuatan dai,i Kelemahan Relatif

.

[image:38.595.24.453.182.587.2]

Sumber: Guiltinan ctan Paul (1994: 180)

(39)

Pemasaran menurut Davies dan Davies ( 1996 ) ada!ah bidang pengetahuan mengenai hubungan suatu bisnis dengal? pasar. Pemasaran lebih menekankan pada korelasi dengan interaksi suatu pasar. Definisi lain dari Davies dan Davies ( 1996 ) mengenai pemasaran adalah pengenalan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang menguntungkan. Konsumen akan merasa terpuaskan jika kebutuhan mereka telah terpenuhi oleh produsen. Keuntungan sel:)uah perusahaan bergantung dari pemenuhan kebutuhan konsumen. Konsep dari pema.saran yaitu memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan keuntungan.

Definisi Iain tataniaga berasal dari Stanton (1984), dimana tataniaga adalah sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, men;rpromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Menurut Lim bong dan Sitprus ( 1985) ketika berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, pell\asaran memakai tiga fungsi, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran berguna untuk memperlancar perpindahan hale milik 、セイゥ@ barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi fisik menggambarkan produk atau ェ。セ。@ yang akan disalurkan. Fungsi fasilitas menggambarkan bahwa produk atau jasa memakai saluran pemasaran yang efesien.

(40)

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bybas mempertukarkan produk yang bernilai.

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang 1rn;ngidentifikasikan kebutuhan dan keinginan

yang belum terpenuhi, menentukan pasar sasaran paling baik yang dapat dilayani,

menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar ini

dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikirdan melayani pelanggan

(Kotler,2.002).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemasaran

perusahaan antara lain: orientasi pernasaran sesungguhnya, kepekaan terhadap

lingkungan dapat diamati, kelakuan pro,duk atau jasa dalam pasar, kelenturan dan

kemampuan organisasi dan profesion1tlisme pemasaran. Limgkah awal dalam

pemasaran agar menjadi efesien dan efi;ktif adalah dengan mclaksanakan

tahapan-tahapan secara sisrematis dan baik. Adapun langkah tersebut dijabarkan oleh

Angiospora (1999), pada dasarnya ー・ョァセイエゥ。ョ@ dan kegiatan pemasaran berawal dari langkah-langkah kegiatan sebagai berikut

1. Menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen yang belum terpuaskan atas produk atau jasa yang diinginkan.

2. Membuat perkiraan mengenai berapa banyak jumlah konsumen yang belum

terpuaskan.

3. Melakukan pengembangan atas produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

(41)

4. Menentukan tingkat harga dan persyaratan yang dirasakan wajar bagi para konsumen dan menghasilkan keuntungan yang wajar bagi perusahaan.

5. Memilih dan menentukan secara tepat saluran distribusi agar produk ataujasa yang dihasilkan mudah diperoleh konsumen sasaran.

6. Menentukan cara promosi dan media untuk menginformasikan keberadaan produk atau jasa yang dihasilkan dalam rangka menarik minat konsumen. 7. Melakukan kegiatan penjualan setelah barang selesai dibuat, pemberian label

harga, penentuan saluran distribusi dan promosi.

(42)

C. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah kel9mpok kiat pemasaran yang digunakan pemsahaan untuk mencapai sasaran pen:iasarannya dalam pasar sasaran. Kombinasi dari kegiatan pemasaran akan menghasi\kan keputusan mengenai bauran pemasaran yang meliputi penentuan produk, harg(l, distribusi, dan promosi. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat ュ・ュオ。セォ。ョ@ keinginan dan kebutuhan. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk 11\endapatkan sejwnlah kombinasi dari barang serta pelayanann ya. Harga merupakan variabel yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunannya. Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan l.\ntuk membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga konswnen dapat memperolehnya. Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemsahaan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya kepada piisar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. (Kotler, 2002).

D. Analisis Lingkungan Perusahaan

Da!am berupaya menerapkan str(ltegi bersaing dan strategi pcmasaran yang tepat perusahaan diharapkan dapat mengenali dan memberikan interaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan dan keinginan yang belwn terpenuhi dalam

'

lingkungan perusahaannya. Keadaaan i11i mengharuskan perusahaa11 untuk meng-optimalkan pendayagunaan swnberday(l perusahaan sehingga mampu merespon terhadap perubahan Iingkungan. Lin,gkungan perusahaan dibagi dua, yaitu

(43)

lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman diluar kontrol perusahaan. (Kotler, 2002).

I. Lingkungan internal

Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang ada dalam perusahaan. Faktor iaternal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari internal perusahaan. Analisis lingkungan internal ュ・ョァゥ、・ョエゥヲゥォ。ウゥォセョ@ kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi fungsional perusa!)aan. Strategi fungsional tersebut terdiri dari aspek pemasaran, aspek produksi dan operasi, aspek keuangan, sumbcrdaya manusia serta penelitian dan pengembangan. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif エ・イセ。、。ー@ pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan, sedangkan kel((mahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan セ。ー。「ゥャゥエ。ウ@ yang secara. serius menghambat kinerja efektifperusahaan. (Thompson, 1998:5).

Tjiptono (200 l) menyatakan bah\va kekuatan dan kelemahan suatu perusaha-an adalah hasil perusaha-analisis komparasi perusaha-antara perusahaperusaha-an dengperusaha-an pesaingnya.

2. Linglmngan eksternal

(44)

sedangkan ancaman adalah situasi di ャセ。イ@ perusahaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan untuk lebih maju. Hd。カゥセLRPPRIN@

Faktor-faktor dalam lingkungan pemasaran eksternal yang akan dianalisis terdiri dari pcsaing dalam industri jati, faktor ekonomi, kondisi sosial dan budaya masyarakat, teknologi dan pemasok. Apalisis yang akan dilakukan adalah untuk melihat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap perluasan daerah pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan. (David,2002).

E. Matrik SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi sistematik atas kekuatan (strenghs)

dan kelemahan (weaknesses) internal perusahaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (1!1eats) lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Menurut David, faktor-faktor kunci eksternal dan internal.yang merupakan matrik SWOT

menghasilkan empat tipe strategi, yaitu:

1. Strategi SO, merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi WO, merupakan strategi untuk mengatasi kelemahan internal dengan peluang eksternal.

3. Strategi ST,merupakan strategi Y!\ng menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman eksternal.

(45)

F. Kerangka Pemikiran

Jati hingga saat ini masih menjadi komoditas mewah. Karena kualitasnya

tinggi, jati banyak diminati masyarakat walaupun harga jualnya mahal. Oleh

karenanya tanaman jati perlu mendapat セ・イィ。エゥ。ョ@ tersendiri. Masyarakat tahu bahwa

kayu jati tahan lama dan kuat sehin&ga mereka memanfaatkan sebagai bahan

bangunan, mebel, dan sebagainya. Banyl\k negara yang menyukai produksi berbahan

jati tersebut sehingga bennunculan negara produsen, termasuk Indonesia.

(www.google.com.jati emas).

Adanya permasalahan dalam pengembangan tanaman jati secara

konvensional membuat para ilmuwan mencari solusinya sejak dekade tahun 90-an

telah mulai dipelajari pola pengembl\ngan tanaman secara vegetatif (vegetatif

propagation) melalui kultur jaringan dan kultur tunas. Pohon jati yang diharapkan

memiliki keunggulan komparatif berdaur pendek (kurang lebih 15 tahun). Pada saat umur tersebut telah diperoleh produksi !\ayu bernilai komersial tinggr. Karena umur

produksinya lebih pendek maka dikenal juga dengan dengan nama jati genjah Gati

super). (www.google.com.jati super).

Walaupun permintaan dalam neg,eri masih belum terpenuhi semua, kayu jati

Indonesia juga ikut mengisi pasar dunia. Beberapa negara yang mengimpor kayu jati

dari Indonesia seperti Amerika,Taiwan, Hongkong, Korea, Uni Emirat Arab, dan

Italia. Adapun volume dan nilai ekspor· pada tahun I 998 hingga tahun 2000 terus

mengalami peningkatan. Dengan kondis\ kelas kuat dan kelas a wet yang tinggi, kayu

jati hingga saat ini banyak dibutuhkan dalam industri properti, industri furniture dan

(46)

strategi khusus dalam pemasarannya. (www.google.com.jati super). Sehubungan dengan persoalan di atas, maim penelitian yang cocok yaitu menggunakan analisis SWOT. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui faktor internal dan faktor eksternal dalam perusahaan tersebut.

Penentuan strategi perusahaan hams senantiasa mengacu pada visi dan misi perusahaan, menganalisis kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan menentukan pasar sarana dan ー・ャオ。セァ@ pasar serta men;;embangkan strategi perusahaan. (Thomson, 1998).

I

Visi & Misi Perusahaan

I

Analisis Lingkungan Internal

••

Matrik !FE

I

Faktor I11tern dan Ekstern • Matrik IE

• Matril\ SWOT

'

セ@

·sis Lingkungan Ekstemal

セセセセセセセ⦅⦅j@

(47)

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Monfori Nusantara yang

berlokasi di Bintaro Jaya Sektor IX Bio)< E no.2 Pondok Aren - Tangerang Banten

15229. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

bahwa PT. Monfori Nusantara merupakan salah satu dari perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi bibit jati super. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan

yaitu pada bulan November 2004 sampai dengan Januari 2005.

B. Jenis dan Somber Data

Dara yang digunakan adalah da_ta primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh melalui hasil wawancara dengan staf perusahaan khususnya bagian

pemasaran, produksi, akuntansi serta ーセイウッョ。ャゥ。@ dan organisasi, pengamatan atau

observasi serta pencatatan langsung di lapangan (data primer dapat dilihat pada

lampiran 2). Data sekunder 、ゥー・イッャ・セ@ dari laporan manajemen PT. Monfori

Nusantara seperti tulisan-tulisan atau Iiteratur-Iiteratur yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

C. Metode Analisis Data

Pengolahan dan analisis data d.isesuaikan dengan data yang tersedia dan

tujuan yang hendak dicapai. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan

(48)

1. Analisis bauran pemasaran

Menurut Angiospora (1999), bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggaoan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market). Bauran

.

'

pemasaran merupakan kumpulan dari beberapa variabel yang saling menunjang. Kelompok-kelompok variabel pemasaran dipadukan dan diharapkan adanya respon dari pasar sasaran. Kompon,en-komponen yang akan d)analisis dalam bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, dan distribusi.

Bauran ー・セ。ウ。イ。ョ@ yang tyratur akan berjalan dengan baik jika rnenggunakan konsep yang merupa,kan catatan bagi keberhasilan pemsahaan untuk memenuhi kebutuhan konsmpen. Menurut Angiospora ( 1999), konsep

marketing mix merupakan variabej bauran pemasaran dengan usaha yang

dilakuhn perusahaan sesuai · dengan permintaan produk untuk memenuhi kebutuilan pelanggan.

(49)

2. Analisis posisi produk

Analisis posisi produk dilakukan dengan menggunakan matrik IE sebagai

penggabungan dari matrik IFE dan EFE. Sumbu horisontal pada matrik IE

menunjukkan skor total IFE, ウ・、。ョセ。ョ@ pada sumbu vertikal menunjuk.kan skor

total EFE. Skor antara I sampai 1,99 pada sumbu horisontal menuajuk-kan posisi

internal yang lemah, skor 2 sampai '.?,99 menunjukkan rata-·rata, sedangkan skor

3,00 sampai 4,00 menunjukkan pos\si internal yang kuat. Pada sumbu vertikal

skor 1 sampai 1,99 menunjukkan ーッセゥウゥ@ eksternal yang rendah, skor 2,00 sampai

2,99 menunjukkan posisi eksternal yang yang sedang, skor 3,00 sampai 4,00

menunj ukkan pengaruh posisi eksternal yang tinggi.

Total Skor JFE

4.0 Ku at 3.0 Rata-Rata 2.0 Le mah 1.0

4.0

-Tinggi I II III

3.0 Total Skor

EFE Sedang

IV

v

VI

2.0

Rendah VII VIII IX

1.0

[image:49.595.44.445.165.605.2]

Sumber: David, 2002

(50)

3. Analisis matrik IFE dan EFE

Penilaian internal ditunjukan untuk mengukur sejauh ュ。ョセ@ kekuatan dan kelernahan yang dirniliki oleh pyrusahaan. Langkah yang (ingkas dalam melakukan penilaian internal adal<ili dengan menggunakan Internal Factor

Hvafual ion Matriks (!FE). Matrik !FE tergambar dibawah ini.

Tabel 2. Fakto,·-Faktor Strategi Internal Faktor-Fal{forf··.·.·.sstttriatfEe;ggfi

MMMMMイセゥ「PQittMゥセゥヲゥャゥァMiヲMセセセセセセ_Q@

Kekua tan Kelemahan

TOTAL

Iritei'nal

Sumber: Rangkuti, 2000

1.00

£xternal factor Evaluation Matriks (EFE) mengarahkan perumusan strategi untuk merangkum dan 1Tiengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya,teknologi, pesaing dan pemasok. Matrik EFE tergambar dibawah ini.

Tabet 3. Faktor-Faktor Strategi Eksternaf:

• Faktor•Fa It.tot Strategic

ll',l(sterlllll

Peluang Ancaman

TOTAL

Sumber: Rangkuti, 2000

[image:50.595.44.436.170.514.2]
(51)

Tahap-tahap untuk menentukan factor-faktor lingkungan dalam matrik IFE dan EFE adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta ー・ャ|セ。ョァ@ dan ancaman (lingkungan eksternal) dalam kolom 1. penentuan faktorcfaktor tersebut dilakukan dengan cara diskusi antara pihak perusahaan qengan penulis.

2. B1;;ri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, dengan skala mulai dari 1,00 (sangat penting) samp11i dengan 0,00 (tidak penting). Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan. Jumlah dari pembob9tan itu tidak boleh melebihi skor total 1,00. penentuan bobot dilakukan derigan jalan mengajukan identifikasi faktor stra<egi internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen perusahaan dengan menggunakan "Paired Comparison" (Kinear, 1991). Untuk menentukan bobot setiap カ。イゥ。「セi@ digunakan skala 1,2,dan 3. skala yang digunakan untuk yengisian kololl\ adalah

(52)
[image:52.595.14.439.100.479.2]

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Pernsahaan

A

B

c

TOTAL

Somber: Rangkuti, 2000

Tabel 5. Penilaian Bobot Fakt\H" Strategi Eksternal Pernsahaan

A

B

c

TOTAL

Somber: Rangkoti, 2000

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlab nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus

sebagai berikut yang berswnber dari Kinear, J 991:

Keterangan:

al =Bobo! variable ke-1

<x_l ]セ@

n l:Xi

I= I

(53)

Xi = Nilai variable ke-1

I =1,2,3 ... n = J umlah variabel

3. Hitung peringkat (rating) dalam k;olom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor ter:\ebut terhadap kondisi perusahaan pada saat dilakukan penelitian.

•!• Matrik !FE

Untuk mengukur カ。イゥ。「・ャMカ。イゥ。「セi@ pada faktor-faktor internal baik kekuatan dan 1<:elemahan perusahaan, skala nilai yang digunakan yaitu:

I= kelemahan utama 3= kekuatan kecil

•!• Matrik EFE

2= セ・ャ・ュ。ィ。ョ@ kecil

4= セ・ォオ。エ。ョ@ utama

Untuk mengukur カ。イゥ。「・ャMカ。イゥ。「セャ@ pada faktor-faktor eksternal baik peluang dan ancaman, skala nilai yang digunakan yaitu:

1 = rcspon kurang

3= respon tinggi

2= \espon sedang

4= \espon sangat tinggi (superior)

•!• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh fah.'tor pembobotan dalam k9Iom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing fakto\ yang nilainya bervariasi mulai dari 4

(54)

4. Analisis SWOT

Menurut Pearce dan Robins9n (1997), SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan) dan w・。ォョ・セセ・ウ@ (kelemahan) intern perusahaan serta

Opportunities \peluang) dan threaths (ancaman) dalam lingkungan yang dihadapi

perusahaan. Dalam lingkungan yang dinamis, perusahaan seharusnya

mengidentifikasi faktor-faktor SWOT sehingga dapat dilakukan langkah

perbaikan pada manajemen pemasarl\n.

Menurut Rangkuti (2000), m;ialisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi pemasaran. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan

peluang (Opportunities), namun seeqra bersama dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threa(s). Matrik SWOT terlihat pada Tabel 6

sebaga \ berikut:

Faktor Internal

'-..,_ Faktor

セB@

Eksternal

Opportunities (0)

rnenentukan 5-l 0

faktor-faktor peluang eksternal

- - - ·

Treaths (T)

menentukan 5-l 0

faktor-faktor ancaman eksternal

Tabet 6. Matrik SWOT Strengths (S)

rnenentukan 5-10

faktor-faktor kekuatan internal

Strategi SO.

rnenciptakan strategi yang

rnenggunakan kekuatan

untuk rnernanfaatkan

peluang

Strategi ST

menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk meng'\tasi ancaman

Weakness es (W)

menentuk an 5-10 faktor-mah&n internal faktor kele

Strategi WO

rnenciptak an strategi yang

kan kelemahan

nanfaatkan rneminirnal

untuk me1

peluang

Strategi WT

rnenciptak

meminimal

an strategi yang

kan kelemahan

ghindari ancan1an

(55)

Menurut Rangkuti (2000), ュセイゥォ@ SWOT ini menggambarkan secara jelas

bagairnana pduang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Komponen

dalam matrik SWOT terbagi menjadi beberapa strategi yaitu strategi SO, strntegi

ST, strategi WO, dan strategi WT. Pemberian strategi dalam matrik SWOT

(56)

A. Sejarah dan Perkembangan Perusl\haan

Pada era 90-an HTI (Hutan Tan11man lndustri) secara gencar diprogramkan oleh pemerintah yang mana setiap pen,isahaan swasta yang beke1ja sama dengan Inhutani diberikan subsidi pinjaman dari pemerintah dengan bunga yang sangat rendah. Pada waktu mendekati krisis 199,8 banyak HT! yang menyalahgunakan dana, seperti dialihkan untuk perbaikan hotel-hotel dan bisnis yang lain, akhimya subsidi tersebut diberhentikan. 1

Perusahaan ini adalah perusaha<1n yang mampu membuat perbanyakan jati secara veg:etatif, dimana kwali!asnya \ebih baik dibandingkan generatif. Secara generatif bisa didapat dengan cara ゥョ、オセ@ yang diperbanyak berasal dari induk yang diseleksi melalui proses triintoprogram,

Gambar

Tabel I: Perbandingan antara kayu teak dan kayu jati ..........................................
Gambar I: Strategi dan perencanaan strategi ..........................................................
Tabel ini memberikan identitas pynuh dari kayu teak dan kayu jati. Angka-
Gambar I. Strategi d;rn Perencanaan Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel interpersonal needs dan simtom depresi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ide bunuh diri masyarakat Kabupaten

Dengan data riwayat pasien/klien, fisioterapis dapat mengidentifikasi kebutuhan  pencegahan dan problematik yang ditemukan melalui pemeriksaan dan menjadikannya  pertimbangan

– Bozóky Mihály, Cantus catholici 1651, 1674, Dőri énekeskönyv, himnusz, Katolikus énekeskönyv (1768–1769), Katolikus énekeskönyv (1790), Magyar cantionale,

PENGARUH PARTISIPASI WARGA BELAJAR PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER TERHADAP MOTIVASI WARGA BELAJAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang peran guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa di MTs Muhammadiyah Al Manar

Uji secara parsial bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen (harga) secara parsial terhadap variabel dependen (pengambilan keputusan siswa dalam

It is very interesting in analyzing logical relation in Globe Asia magazine. because logical relation is a study that teach how to express an

Hal ini berdasarkan hasil penelitian dengan perolehan nilai dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan