• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problematika Pembelajaran Nahwu Siswa Kelas 1 Tsanawiyah di Pondok Pesantren Al-Awwabin Al-mutakamil Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Problematika Pembelajaran Nahwu Siswa Kelas 1 Tsanawiyah di Pondok Pesantren Al-Awwabin Al-mutakamil Depok"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ج‌

2

.

2

.

.

(9)
(10)

خ‌

(11)

8

(12)

4 ,يĚيöعلا Ĝيهاربإ نبزيزغلا دبع ,ĩرخأ ÏاغĚب نيقطانĚل Îيبرعلا ÎغĚلا ĜيĚعت ايساسأ

دĨعس نب دĞحĝ ěاĝإا Îعĝاج :÷ايرلا(

.ص ,)Îيبرعلا ÎغĚلا ĜيĚعت دهعĝ Îيĝاسإا 867

(13)

9 Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran Bahasa

(14)
(15)
(16)
(17)

(18)
(19)
(20)
(21)

2

Ali imron, Belajar mengajar,(Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 222 ), Cet Hlm 22. Abdurrahman Abror, psikologi Pendidikan, hlm. .

(22)

Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

8 Moch, Ainin, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,7002)cet.8,

(29)

(Suharismi Arikunto

7 Suharsimi Arikunto,

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta

7007), cet 87, hal 887.

(30)
(31)

P

Presentase )

F

Frekuensi

N

Jumlah sampel )

(32)
(33)

،هدنإ هدنإ و ةفيلخ نيب ةلباقملا ،كوبيد ،

2 ريبمسيد 2

.

P = F x 100

(34)
(35)
(36)

(37)

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

Fachrurrozi, Aziz dan Mahyuddin, Erta, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta: LB

YASSARNA YBMQ, Cet 1, 2011.

Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta didik (Perspetif Psikologi), (Jakarta: Kizi Brother’s

2011),

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

Cipta 2002), cet 22,

Muhbib Abdul Wahab, Pemikiran Linguistik TAMAM HASSAN dalam Pembelajaran

Bahasa Arab, (UIN Jakarta Press, 2009)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pusataka, 1988)

Ainin,Moch, Metodologi Penelitian Baahasa Arab, (malang: hilal Fajar`Keilmuan,2007)

cet.1, hal 69

Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1990) hal. 180

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(55)
(56)

Di Ma’had al-awwabin

1. Apa pendidikan terakhir ibu?

2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu dipesantren ini?

3. Kitab apa yang ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?

4. Tujuan apa yang hendak ustazah capai dalam pembelaran nahwu?

5. Langkah apa saja yang ustazah lakukan untuk mencapai tujuan terebut?

6. Metode apa saja yang sering ustazah gunakan dalam mengajar nahwu?

7. Media apa saja yang ustazah gunakan dalam mengajarkan nahwu?

8. Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?

9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan minat

belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?

10.Menurut ustazah, Bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?

11.Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi

belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?

12.Apakah ada kewajiban bagi siswa dalam menghafal qaidah-qaidah nahwu?

13.Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghafal?

14.Menurut ustazah, Bagaimana minat siswa terhadap penghafalan qaidah-qaidah

nahwu?

15.Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustazah hadapi?

(57)

2. Sudah berapa lama ibu mengajar nahwu di pesantren ini?

Mengajar sejak tahun 2012

3. Kitab apa yang ustadzah gunakan dalam mengajar nahwu?

Kitab Nahwu al-Wadhih, karya Ali al-Jarim dan Mustofa Amin

4. Tujuan apa yang hendak ustadzah capai dalam pembelajaran nahwu?

Tujuan memperkenalkan kepada siswa tentang dasar-dasar dalam gramatika Arab.

5. Langkah apa saja yang ustadzah lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?

Langkah untuk mencapai tujuannya ialah dengan memperkenalkan kepada siswa

kelas satu MTs mengenai pengenalan terhadap “kata” dalam bahasa Arab, itu meliputi

Isim (kata benda), fi`il (kata kerja), dan dhomir (kata ganti) serta perbedaan di antara ketiganya. Dan juga dengan pengenalan posisi jabatan kata itu dalam dua pola pembentukan kalimat sederhana dalam gramatika bahasa Arab, jumlah ismiyah

(mubtada & khabar, subjek-predikat) dan jumlah fi`liyah (fi`il-fa`il-maful bih,

predikat, subjek, objek).

6. Metode apa yang saja yang sering ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?

Metodenya dengan metode monologis dan dialogis. Yang pertama ialah dengan mengartikan kaidah Nahwul Wadhih, siswa mencatatnya kemudian memberikan penjelasannya dengan amtsilat atau contoh-contoh yang terdapat di dalam kitab itu.

7. Media apa saja yang ustadzah gunakan dalam mengajarkan nahwu?

Media yang digunakan adalah papan tulis dan kitab Nahwul Wadhih.

8. Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap pelajaran nahwu?

Secara umum, minat siswa terbilang rendah terhadap pelajaran nahwu. Meski begitu ada satu atau dua siswa yang punya minat besar belajar nahwu.

9. Langkah-langkah apa saja yang ibu lakukan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran nahwu?

Untuk mendorong motivasi belajar siswa dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan penjelasan kepada mereka mengenai arti penting belajar ilmu nahwu dalam belajar bahasa Arab sebagai bahasa memahami al-Quran sekaligus usaha untuk mendalami ilmu agama secara langsung melalui kitab-kitab kuning.

10.Menurut ustadzah, bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran nahwu?

(58)

Iya ada kewajiban bagi siswa untuk menghapal qaidah-qaidah nahwu?

12.Jika ada, adakah target yang harus dicapai oleh siswa dalam menghapal?

Sebagai guru ada target hapalan bagi siswa, minimal mereka harus hapal qoidah sampai dengan qoidah yang tengah dipelajari. Tapi untuk ujian halaqoh, siswa wajib menghapal sejumlah kaidah dengan jumlah tertentu semisal qaidah pada juz pertama kitab Nahwul Wadhih untuk kelas satu Mts. Jumlah hafalan qaidah untuk ujian halaqoh biasanya ditentukan oleh pengurus madrasah diniyah.

13.Menurut ustadzah, bagaimana minat siswa terhadap penghapalan qaidah-qaidah nahwu?

Secara umum, minat siswa untuk menghapal terbilang rendah. Kalaupun mereka mampu menghapal banyak qaidah, itu lebih karena dipaksa bukan atas kesadaran sendiri akan pentingnya menghapal qaidah tersebut dalam belajar nahwu.

14.Dalam proses pembelajaran nahwu, kendala apa saja yang sering ustadzah hadapi?

Kendalanya minat siswa yang rendah untuk belajar nahwu yang bisa dilihat dari beberapa hal antara lain, malas buka kitab, tidak pernah mutholaah pelajaran sebelumnya, tidak memperhatikan penjelasan guru sewaktu belajar, mengobrol waktu pelajaran berlangsung, tidur.

15.Lalu upaya apa yang ustadzah lakukan dalam menghadapi kendala tersebut?

(59)

Kelas :

Jenis Kelamin : L/P

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan

cara memberi tanda (√) pada jawaban yang menurut anda sesuai. Dengan alternative

2. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai/prestasi anda. Terima kasih

atas bantuan dan kerjasamanya.

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya senang belajar nahwu

2. Pelajaran nahwu merupakan pelajaran yang

mudah dimengerti

3. Saya selalu merasa bosan ketika belajar nahwu

4. Saya selalu hadir tepat waktu untuk mengikuti

pelajaran nahwu

5. Saya selalu memperhatikan disetiap penjelasan

materi yang diberikan oleh guru ketika belajar

nahwu

6. Saya selalu mencatat semua penjelasan materi

yang diberikan oleh guru

7. saya selalu berdiskusi dengan teman ketika

mendapatkan kesulitan pada saat belajar nahwu

8. Saya tidak pernah mencatat penjelasan materi

(60)

diluar kelas

10. Saya selalu bertanya kepada guru bila belum

memahami pelajaran nahwu

11. Dalam belajar nahwu, apabila saya tidak

mengerti bagi saya tidak masalah

12. Saya tidak suka belajar nahwu karena

merupakan pelajaran yang sulit

13. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru tepat waktu

14. Saya malas ketika harus mengulang kembali

pelajaran nahwu diasrama

15 Setiap belajar nahwu saya selalu

mempersiapkannya terlebih dahulu diasama

16. Kenyamanan kelas mendukung saya belajar

nahwu dengan baik

17. Sikap ramah guru membuat saya senang belajar

nahwu

18. Suasana kelas yang tidak nyaman membuat

saya malas belajar nahwu

19. Sikap kiler (galak) guru membuat saya malas

belajar nahwu

20. Pujian dari teman terhadap prestasi saya

memotivasi(mendorong) saya untuk terus

belajar nahwu lebih giat

21. Pujian guru terhadap prestasi saya, memotivasi

(mendorong) saya untuk terus belajar lebih giat

22. Sikap acuh tak acuh teman terhadap nilai

nahwu saya membuat saya malas belajar

23. Tidak ada pujian dari guru terhadap prestasi

belajar nahwu membuat saya malas belajar

24. Motivasi yang dibeikan oleh guru membuat

(61)

banyak jumlah hafalannya

26. Tidak ada hadiah dari orang tua atas prestasi

yang saya raih membuat saya malas belajar

27. Saya tetap malas ketika mengetahui hafalan

kaidah nahwu teman lebih banyak dari saya

28. Saya selalu belajar dengan giat untuk mencapai

hasil yang lebih bagus dari temen saya

29. Pemberian hadiah dari guru atas nilai yang

bagu membuat saya termotivasi untuk belajar

lebih giat

30. saya tetap malas belajar walaupun guru selalu

memotivasi saya untuk memperoleh prestasi

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap keberatan setelah berakhirnya masa sanggah tidak dapat di terima dan dianggap sebagai aduan;. Demikian Kami sampaikan atas perhatiannya di ucapkan

Dalam penulisan mi, metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok pesanan adalah yang diterapkan oleh perusahaan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan metodefiili

Hal ini menimbulkan tidak adanya prinsip itikad baik pelaku usaha dalam perjanjian kartel di mana menjalankan kegiatannya dengan mengatur produksi dan mempengaruhi

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

adalah dinamika Front National yang dilihat dari pemilu Presiden Prancis tahun 2007

Keseluruhan data wajah yang menggunakan beberapa arah di atas, akan disimpan ke dalam database dan digabungkan untuk proses pengenalan wajah sehingga aplikasi dapat

Pondok pesantren pada masa penjajahan, mengalami tekanan yang amat berat. Hal ini terjadi karena pondok pesantren memberikan pengajaran kepada para santrinya, tidak hanya

diartikan, jika Empowerment meningkat dalam arti bahwa, jika perusahaan telah meningkatkan keterampilan sumber daya karyawan dengan cara perusahaan telah memberikan