• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Pada Usaha Mie Jawa Bebas Formalin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Pada Usaha Mie Jawa Bebas Formalin"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA

”MIE JAWA BEBAS FORMALIN”

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : IRDINA WULANDARI

082101170

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : IRDINA WULANDARI

NIM : 082101170

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI : PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN

TANGGAL……… DOSEN PEMBIMBING

(Syfrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si) NIP: 19760214 200501 1 002

TANGGAL……… KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KEUANGAN

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

TANGGAL……… DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT telah

memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

judul PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran

dan kririk dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas

Akhir ini. Terima kasih untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Irwanto

dan Ibunda Sri Trisni yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan

penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga

serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin akan terbalas,

hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan

penulis dimasa mendatang, Amin.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu

penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung MSi dan Bapak Syafrizal Helmi

Situmorang, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada

penulis.

4. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan

membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

5. Kepada teman spesial penulis Mora Budi Artha terima kasih atas

perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Kepada adik tersayang Irvany Rizky serta sahabat – sahabat terbaik

penulis Windy Annisa Haque dan Ibundanya, Pratiwi Utami, Sawaluddin

Ilham, Syahrani, Icha, Sari dan Faulia yang telah memberikan dukungan

dan bantuannya kepada penulis.

7. Kepada teman – teman magang kelompok 20 : Pipit, Yonni, Diego, Romel

dan Johanes yang memberikan kritik dan sarannya mengenai Tugas Akhir

ini.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi

banyak pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2011

(5)

DAFTAR ISI

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Jenis- jenis Produk ... 18

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Harian ... 20

Tabel 2.3 Bahan Baku ... 24

Tabel 2.4 Bahan Penolong ... 24

Tabel 2. 5 Gaji ... 26

Tabel 2.6 Sumber Pendanaan ... 28

Tabel 2.7 Proyeksi Cash Flow ... 29

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi ... 30

Tabel 2.9 Cash Flow Penjualan ... 31

Tabel 2.10 Total pembiayaan dalam 1 bulan pertama ... 32

Tabel 2.11 Rencana Arus Kas ... 33

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi ... 13

Gambar 1.2 Mie Jawa Basah original ... 15

Gambar 1.3 Mie Tiaw Jawa ... 15

(8)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mie, siapa sih yang tidak mengenalnya ?

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa makanan ini mulai digemari anak – anak

hingga dewasa. Dengan penampilan seperti tali panjang, mie sangat enak

dinikmati baik musim panas atau musim dingin. Dengan makanan pengganti nasi,

mie sangat praktis dalam penyajian dan mengeyangkan.

Ada 2 jenis mie yang beredar dipasaran yakni:

1. Mie basah atau disebut juga dengan mie kuning, yakni mie yang sudah

mengalami proses pengeringan sebelum dipasarkan.

2. Mie kuning atau mie instant adalah mie yang mengalami proses perebusan yang

kemudian dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan.

Dari ke 2 jenis tersebut tentu saja mie basah yang memiliki kadar air yang lebih

tinggi yakni ± 50% sehingga keawetannya pun cukup singkat (± 10 – 12 jam)

setelah itu mie akan berbau asam berlendir dan mengalami perubahan warna dan

kemudian akan basi.

Dengan alasan tersebut diatas seringkali pedagang yang tidak ingin

dirugikan akan menambah formalin dan boraks dalam produk mie basah guna

mendapatkan hasil mie yang kenyal dan tahan lama. Padahal 2 jenis bahan diatas

sangat membahayakan bagi kesehatan para konsumen yang mengkomsumsinya.

Boraks berupa serbuk putih dan sedikit larut dalam air dapat menyebabkan

(9)

sangat baik yang terbuat dari bahan berkualitas tanpa pengawet. Proses

pembuatannya pun tidak rumit. Selain itu, berjamurnya usaha kuliner saat ini,

telah membuka pola pikir penulis untuk membuka usaha kuliner dan fokus penulis

pada kuliner mie jawa dengan cita rasa yang berbeda dengan mie yang biasa

dijual.

Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu,

perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar

karena dampak negative. Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga

mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis –

bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya

sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke

bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis – bisnis baru sehingga krisis

moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik,

maka tidak heran apabila banyak bisnis – bisnis baru yang sukses di masa krisis

moneter sehingga kini terus berkembang.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan bisnis di bidang makanan dan

minuman pun ikut mengalami hal yang sama, dari restoran, kedai – kedai,

warung makanan sampai ke konsep I terus mengalami perkembangan terutama

bisnis I kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani

karena melihat kebutuhan pasar akan tempat makan yang menyajikan makanan

yang enak, murah dan tempat makan yang nyaman. Oleh karena itu kami tertarik

untuk membuat prencanaan bisnis berupa studi kelayakan bisnis untuk “ bisnis

(10)

B.Tujuan Usaha

Dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis

ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang

bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar.

Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja

bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah. Baik itu

angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi

perekonomian makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan

bekerja atau terkena PHK (Putus Hubungan Kerja).

Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek itu sendiri ada dua

yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial. Aspek ekonomi adalah untuk

meningkatkan pendapatan sementara aspek sosial adalah unutuk membantu

masyarakat dalam mengatasi pengangguran.

Sedangkan potensi usaha ini kami yakin akan mampu bersaing dengan I –

I lain yang ada di kota Medan, dikarenakan dengan harga yang kami tawarkan

menjangkau seluruh kalangan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang

baik. Selain itu, kami ingin menjadi tempat makan favorit dengan memberikan

kepuasan kepada konsumen, inovasi – inovasi baru, dan memberikan pelayanan

usaha yang baik dengan harga yang terjangkau.

Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari

usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan

penghasilan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik

(11)

akhirnya adalah minimal untuk bisa mengembalikan modal yang sudah

dikeluarkan serta diharapkan juga bisa memberikan penghasilan yang

berkesinambungan.

Untuk mewujudkan tujuan utama di atas, maka perlu juga ditentukan

beberapa tujuan pendukung, antara lain:

1. Terwujudnya Mie Jawa Bebas Formalin sebagai brand produk kuliner

yang mudah diterima masyarakat.

2. Mampu menciptakan suatu sistem atau SOP (standar operasional

prosedur) yang tersusun rapi.

3. Mampu memperkenalkan produk kuliner Mie dengan variasi rasa dan

inovasi yang merupakan produk asli Indonesia kepada masyarakat

luas melalui perluasan jaringan/cabang.

4. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga

mahasiswa mampu berkontribusi nyata dalam dunia bisnis.

5. Mampu menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga tercipta

suatu lapangan pekerjaan baru.

C. Manfaat Usaha

1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

2. Berusaha mendidik para karyawan menjadi orang yang mandiri, disiplin,

(12)

3. Ingin memberikan contoh kepada masyarakat luas agar hidup secara

efisien, tidak berfoya – foya, sambil melatih diri untuk belajar

berwirausaha.

4. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai

kepribadian unggul yang pantas di teladani.

5. Memajukan Keuangan.

6. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.

7. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar terhadap pesaing – pesaing

usaha lainnya.

D. Ringkasan Eksekutif

Mie Jawa Bebas Formalin memproduksi beberapa jenis dan varian mie.

Adapun produk yang ditawarkan yaitu mie jawa basah original, mie tiaw jawa dan

mie goring jawa. Menjamurnya bisnis makanan untuk makan malam seperti nasi

goreng, bubur ayam dan ayam penyet yang dapat kita temui di setiap pinggir

jalan, terkadang malah membuat kejenuhan masyarakat akan menu makanan yang

itu-itu saja. Minimnya penjual mie yang dapat ditemukan di daerah sekitar

penjualan, akan memberikan peluang yang baik untuk membuka usaha ini.

Dengan hadirnya Mie Jawa Bebas Formalin, akan hadirlah alternatif menu makan

malam lainnya.

Peluang usaha Mie Jawa Bebas Formalin ini sangat baik, hal ini

(13)

sedikitnya pengusaha mie yang dapat ditemukan disekitar daerah pejualan. Target

pasar yang dituju oleh Mie Jawa Bebas Formalin adalah semua kalangan, baik

anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Adapun proyeksi penjualan Mie Jawa

Bebas Formalin selama 3 tahun ke depan meliputi :

Tabel 1.1

Proyeksi Penjualan Mie Jawa Bebas Formalin

Tahun Perkiraan Penjualan

2011 11.370 porsi

2012 14.000 porsi

(14)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

“USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN”

A.Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Mie Jawa Bebas Formalin

Bidang Usaha : Kuliner

Jenis Produk/Jasa : Makanan & Minuman

Alamat Usaha : Jln. Armada No. 12 Medan

Nomor Telepon : 088261735620

(15)

B. Biodata Pemilik/Pengurus

Nama : Irdina Wulandari

Jabatan : Pimpinan

Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 11 Juli 1990

Alamat Rumah : Jln. Avros Gg. Mancang No. 3 Medan

Nomor Telepon : 081260771828

Alamat Email

(16)

C. Biodata Karyawan

Nama : Mora Budi Artha

Jabatan : Staf Produksi

Tempat/Tgl Lahir : P.Siantar, 22 Mei 1990

Alamat Rumah : Jln. A.H Nasution No. 30 Medan

Nomor Telepon : 087749464224

Alamat Email

(17)

Nama : Windy Annisa haque

Jabatan : Staf Adm. & Keuangan

Tempat/Tgl Lahir : Medan, 22 Juli 1990

Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan

Nomor Telepon : 085275706122

Alamat Email

(18)

Nama : Sawaluddin Ilham Tarigan

Jabatan : Staf Pelayanan

Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 17 April 1990

Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan

Nomor Telepon : 085275706133

Alamat Email

(19)

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/

keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur

seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah

ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam

bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja

sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat

tercapai.

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui

saluran tunggal.

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang

dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun

suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan

jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik

adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa

(20)

Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi

kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Landasan yang mendasari pendirian I ini adalah untuk memenuhi

kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman, serta gizinya. Dengan adanya

I ini diharap dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, disisi lain juga

membantu pemerintah dari segi pajak.

Adapun struktur organisasi dari Mie Jawa Bebas Formalin ini adalah

sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Mie Jawa Bebas Formalin

1.Uraian Tugas

A.Pimpinan (Pemilik)

1. Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk

mendapatkan hasil operasi yang optimal.

2. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan

(21)

3. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern

maupun ekstern.

4. Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik

mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu,

pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan

konsumen.

B.Bagian Keuangan

1. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan.

2. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada.

3. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari

penjualan, lalu melakukan pembukuan.

4. Menyusun anggaran secara periodik.

C.Bagian Produksi

1. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi.

2. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.

3. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan,

untuk menjaga cita rasa.

D.Bagian Pelayanan

1. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen

2. Menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang

ramah dan sopan.

(22)

E. Aspek Pasar dan Pemasaran E1. Produk yang dihasilkan :

1. Mie Jawa Basah Original : Rp 8.000

Mie jawa yang disajikan

terdiri dari bahan : mie tanpa

formalin, sawi segar, daging dengan

kualitas baik, tidak menggunakan

penyedap rasa, dan sehat.

Gambar 1.2

2. Mie Tiaw Jawa : Rp 8.000

Dikemas secara menarik mie jawa

tiaw tentunya akan menambah cita

rasa para penikmatnya.

(23)

3. Mie Goreng Jawa : Rp 8.000

Mencoba terobosan baru

dengan menggunakan ide unik, agar

pelanggan tidak bosan dengan menu

yang disajikan.

Gambar 1.4 a. Produk

Produk – produknya terdiri dari :

1. Mie jawa :

Mie jawa basah original, mie tiaw jawa, mie goreng jawa

a. Minuman botol / soft drink

b. Place

Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Jalan Armada,

karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu

para pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi namun

tidak menutup kemungkinan untuk menerima pelanggan dari luar kota

c. Price

Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau dan cukup

(24)

d. Promotion

Promosi yang kami gunakan adalah menyebarkan brosur di

sekolah,jalan-jalan, dan memasang poster dan pamflet.

E2. Keunggulan Kompetitif Produk Mie Jawa 1. Menggunakan bahan- bahan alami.

2. Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin.

3. Penyajian yang menarik.

4. Harga yang terjangkau.

E3. Gambaran Pasar

Mie jawa merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia.

Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap mie jawa, khususnya

mie yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis

bahwa produk mie jawa yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh

konsumen. Apalagi produk mie jawa yang kami pasarkan memiliki kualitas baik

dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus

kecewa. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan mie jawa ini. Bisa

dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati

sebuah kios atau menyewa ruko ataupun membeli waralaba. Tapi saya lebih

condong dalam membuka di ruko, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka

usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral

(25)

Adapun jenis- jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut :

TABEL 2.1 Jenis-Jenis Produk

E4. Target Pasar

Secara umum target pasar dari usaha” Mie Ayam Jawa Bebas Formalin ” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam

melakukan segmentasi diantaranya :

1. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, I ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah

perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini

memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi.

2. Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi I namun target utamanya didasarkan pada :

1. Usia : 5 tahun ke atas

2. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

NO NAMA MENU UNIT HARGA(Rp)

1 MIE JAWA BASAH ORIGINAL @ 8.000

2 MIE TIAW JAWA @ 8.000

3 MIE JAWA GORENG @ 8.000

(26)

3. Tingkat Ekonomi : difokuskan untuk kalangan anak sekolah,

pegawai kantor dan kalangan menengah.

E5. Trend Perkembangan Pasar

Kami membuka I ini karena mie jawa merupakan makanan yang memiliki

keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan. Ini

bisa dilihat dari banyaknya pedagang mie dan hampir selalu ada disetiap tempat

komplek perumahan. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap

kuliner mie sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat

pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie jawa kami. Sejak

krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian

Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak

negatif . Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat

mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat

menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist

sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan

ada juga yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan

dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran

apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga

(27)

E6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan

faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan

dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang

rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas

produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per

periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan,

sesuai dengan rencana produksinya.

Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie ayam ini berjalan dimana

pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 22 porsi mie dan 20 botol

minuman maka omset yang diharapkan adalah Rp 256.000,-/hari. Omset tersebut

dihitung atas dasar harga mie jawa sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap

menunya dengan rincian sebagai berikut :

(28)

Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat

disimpulkan Mie Jawa Bebas Formalin menjual kurang lebih 1200 porsi di

tambah dengan minuman ringan pada bulan pertama penjualan usaha ini.

E7. Analisis Pesaing

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya I lain di sekitar lokasi. Persaingan ada yang berbentuk

perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan

strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya.

Untuk usaha mie ayam ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area

kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang

berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

2. Ancaman pendatang baru : Untuk usaha mie jawa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari

produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun

yang berbeda, misalnya mie aceh, sate, burger, dan sebagainya.

Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan

produk mie jawa ini.

3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh I ini sangat

terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.

(29)

tempat yang dapat kami temui di beberapa tempat sehingga kami

tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat

bebas melakukan pergantian pemasok.

F. Analisis SWOT

Kekuatan (Strength) :

1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik.

2. Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan mie dan

serta aneka jus dan minuman ringan lainnya.

3. Tanpa bahan pengawet.

4. Higienis

5. Harga terjangkau dan bersaing.

6. Pramuniaga yang sopan dan ramah.

7. Kecepatan pelayanan

8. Penyajian dari makanan dan minuman yang unik dan menarik.

9. Kekreatifan menciptakan menu-menu baru .

10.Suasana yang nyaman dengan dilengkapi musik.

11.Tenaga kerja/SDM yang sudah terlatih.

12.Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan

pelanggan.

Kelemahan (Weakness):

(30)

Peluang (Opportunity) :

F. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis.

G. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.

Ancaman (Threat) :

1. Jumlah pesaing lokal yang relative banyak.

2. Kenaikan bahan baku.

3. Masuknya pemain asing dalam bisnis ini.

G.Aspek Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap

konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan

kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah

meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah

fungsi yang berorientasi pada konsumen.

Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan

tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya.

Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk

seperti bentuk produk, warna , bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan

sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang

menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk

fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin

(31)

memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang,

dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga

bahkan merasa berada pada status sosial tertentu.

Tabel 2.3 Bahan Baku

No Uraian Banyak

Tabel 2.4 Bahan Penolong

(32)

Proses Produksi :

a. Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum lalu masukkan

bumbu bumbu yang sudah digiling halus.

b. Tambahkan air sekucupnya, sayur kol, sawi manis dan daun

bawang.

c. Campurkan mie yang sudah dicuci dan tutup wajan selama 3 menit.

d. Tambahkan kecap dan penyedap rasa sekucupnya.

e. Setelah kuah agak mongering lalu diangkat dan disajikan dengan

suiran ayam dan bawang goreng.

H. Analisis SDM

Kompetensi SDM

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilik oleh seseorang sehingga

dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Jadi anda

dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda karakteristik apakah yang

diperlukan agar dapat mencapai prestasi.

Dalam hal memilih karyawan kami harus benar-benar menempatkan

seseorang ahli pada bidangnya. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga

perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang

dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga

merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan

operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan

(33)

pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada

masih memadai.

Pada bagian keuangan, kami mengharuskan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMA yang mengerti keuangan, karena dalam

hal ini karyawan harus mengerti mengenai penyusunan anggaran dan

penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan.

Pada bagian produksi, karyawan yang dipilih tidak harus memiliki tingkat pendidikan, karena yang diprioritaskan pada bagian ini adalah

karyawan yang pintar mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan

rasa dan kualitas yang baik. Setidaknya karyawan memiliki pengalaman

dalam hal masak-memasak.

Pada bagianpelayanan, karyawan yang dibutuhkan memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, berpenampilan menarik, ramah, sopan, serta

bertanggung jawab terhadap pesanan konsumen.

Tabel 2.5 Gaji

JABATAN JUMLAH GAJI

Pimpinan 600.000

Staf Produksi 500.000

Staf Adm. & Keuangan 500.000

(34)

I. Rencana Pengembangan Usaha

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi Mie Jawa Bebas Formalin akan terus

meningkatkan kualitas rasa dari mie jawa itu sendiri dan juga meningkatkan

pelayanan dan kepuasan konsumen. Hal ini direncanakan untuk lebih

mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha

ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan

penghargaan kepada karyawan yang berprestasi berupa bonus, ataupun tunjangan

lainnya.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan promosi

melalui spanduk yang dipajang, dan dengan kualitas rasa yang enak akan

menimbulkan promosi dari mulut ke mulut. Selain itu melalui kecanggihan

teknologi Mie Jawa Bebas Formalin juga dapat memasarkan produknya. Dalam

persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan

penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana

teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai

teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat

dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Untuk itu, Mie Jawa

(35)

maya (online), sehingga akan lebih banyak orang lagi yang mengetahui tentang

Mie Jawa Bebas Formalin.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk

mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan

yang selama ini didapat.

J. Analisis Keuangan

Rencana Sumber Modal

Sumber dana untuk memulai bisnis ini, pemilik memakai sumber dana

dengan menggunakan modal yang dimiliki dan ditambah dengan meminjam

modal dari orang tua.

Tabel 2.6 Sumber Pendanaan

No. Uraian Jumlah

1 Modal Sendiri Rp 15.000.000

2 Pinjaman 0

(36)

Tabel 2.7 Proyeksi Cash Flow

Keterangan Unit Harga Per Unit Total

Fixed Assets : - - -

Rak/steling 1 1.800.000 1.800.000

Alat-alat Dapur - - 300.000

Kompor Gas 1 200.000 200.000

Kursi Makan 15 50.000 750.000

Meja Makan 5 200.000 1000.000

Meja Kasir 1 200.000 200.000

Kursi Kasir 1 100.000 100.000

Aktiva Tetap Lain :

Piring Kaca 30 3000 90.000

Gelas Kaca 30 2000 100.000

Sendok/Garpu 50 2000 100.000

Kain Pembersih meja 5 2000 10.000

(37)

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah 0

b. Bangunan 2.000.000

c. Peralatan 4.650.000

d. Peralatan Kantor 0

e. Alat angkut/Gerobak 0

f. Infrastruktur 0

g. Biaya pra operasi 0

(38)

Tabel 2.9 Cash Inflow Penjualan

Asumsi Penjualan Perhari Asumsi Penjualan Perbulan Penerimaan Perbulan 22 porsi (8.000) + 10 botol

24 porsi + 10 botol minuman

192.000 + 40.000 = 232.000

II

232.000 x 30 hari

6.960.000

26 porsi + 12 botol minuman

208.000 + 48.000 = 256.000

III

256.000 x 30 hari

7.680.000

28 porsi + 14 botol minuman

224.000 + 56.000 = 280.000

IV

280.000 x 30 hari

8.400.000

30 porsi + 16 botol minuman

240.000 + 64.000 = 304.000

V

304.000 x 30 hari

9.120.000

32 porsi + 17 botol minuman

256.000 + 68.000 = 324.000

VI

324.000 x 30 hari

9.720.000

34 porsi + 19 botol minuman

272.000 + 76.000 = 348.000

VII

348.000 x 30 hari

10.440.000

36 porsi + 20 botol minuman

288.000 + 80.000 = 368.000

VIII

368.000 x 30 hari

11.040.000

38 porsi + 21 botol minuman

304.000 + 84.000 = 388.000

IX

388.000 x 30 hari

11.640.000

40 porsi + 22 botol minuman

320.000 + 88.000 = 408.000

X

408.000 x 30 hari

12.240.000

42 porsi + 23 botol minuman

336.000 + 92.000 = 428.000

XI

428.000 x 30 hari

12.840.000

44 porsi + 24 botol minuman

352.000 + 96.000 = 432.000

XII

432.000 x 30 hari

(39)

Tabel 2.10 Total Pembiayaan dalam 1 bulan pertama

No. Jenis Biaya Kebutuhan per hari

Bahan Baku dan Bahan Penolong

1 Mie 3 kg 90 kg 9.000 810.000

Total Variable Cost 3.813.000

Fixed cost

1 Peralatan 4.650.000

2 Gaji 2.100.000

3 Bangunan 2.000.000

Total Fixed Cost 8.750.000

(40)

Tabel 2.11. RENCANA ARUS KAS MIE JAWA BEBAS FORMALIN

TAHUN 2011 (dalam ribuan rupiah)

Bln 0 Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960

Penambahan Modal 15.000 - - - -

Sub Total Penerimaan 15.000 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960

B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 0 3063 3070 3077 3084 3091 3098 3105 3112 3119 3126 3133 3140

Bahan Penolong 750 754 758 762 766 770 774 778 782 786 790 794

Kapasitas Produksi dan Perlengkapan

4650 - - - -

Gaji Pimpinan 0 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600

Gaji pegawai 3 orang 0 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500

Promosi 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sub Total Pengeluaran 4700 5963 5984 6005 6026 6047 6068 6089 6100 6121 6140 6163 6194

C. SELISIH KAS 10.300 517 976 1675 2374 3073 3625 4351 4940 5519 6100 6677 6766

D. SALDO KAS AWAL 0 10.300 10.817 11.793 13468 15842 18915 22540 26891 31831 37350 43450 50127

(41)

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 TAHUN KE DEPAN MIE JAWA BEBAS FORMALIN

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun

Tabel 2.12 Proyeksi Laporan Arus Kas

Perhitungan Tahun ke 2 sampai dengan Tahun ke 5 diperoleh dengan rumus :

UUUUrUuUuian TTahTTt

1 2 3

a. Sumber dana (in flow) 134.520.000 147.972.000 162.769.200

b. Penggunaan dana (out flow)

(total variable cost + total fixed

cost)

77.627.000 85.389.700 93.928.670

c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 56.893.00 62.582.300 68.840.530

d. Keadaan kas awal 0 62.582.000

e. Keadaan kas akhir (c + d) 56.893.000 119.893.300 131.422.830

Thn ke 2 = Penggunaan dana tahun pertama x 10% + Penggunaan

(42)

K. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian

diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau

kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan

perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh

kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara,

misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga

BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan,

perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

A.Analisis Resiko Usaha

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

2. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu

bencana alam seperti gempa dan banjir.

(43)

B.Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi

ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat

dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari

inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan

yang inovatif.

4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati

(44)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan yang telah

dilakukan, maka bisnis ini dinyatakan layak, karena :

a. Disisi Produk

Mie Jawa Bebas Formalin ini adalah usaha kecil yang mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi

makanan selain nasi. Produk yang dihasilkan juga mempunyai

khasiat karena banyak mengandung gizi dan vitamin dari bahan-

bahannya.

b. Disisi Struktur Organisasi dan SDM

Struktur organisasi yang terdapat dalam Mie Jawa Bebas Formalin

adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur

yang sangat sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung sangat

memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan. Disini pemilik juga merupakan investor aktif yang

berarti pemilik juga menjalankan kegiatan operasional.

c. Disisi Pasar

Gambaran pasar untuk usaha Mie Jawa Bebas Formalin ini sangat

menjanjikan karena ditempat yang strategis. Merupakan suatu usaha

(45)

d.Disisi Keuangan

Aspek keuangan dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana

yang dimiliki, kebutuhan dana dan perhitungan kelayakan usaha.

Dengan demikian dapat dilihat bisnis ini dapat dijalankan dengan

modal yang tidak terlalu besar yaitu Rp 15.000.000,- .

e. Disisi Resiko Usaha

Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dengan

resiko yang kecil. Tetapi masih ada ancaman – ancaman dari pihak

tertentu, seperti pesaing pasar lainnya serta perubahan selera pasar

yang kemungkinan terjadi.

B. Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat

berkembang.

b. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan atau melakukan berbagai

survei untuk mengetahui minat pasar.

c. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat dimintakan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Malayati, Hendri E, Ramadhan, 99 Bisnis Anak Muda, Jakarta; Penebar Plus,

2010

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010

Kewirausahaan, USU Press, Medan

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Mie Jawa Bebas Formalin
Gambar 1.2
a.Gambar 1.4  Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah tentunya sudah melakukan banyak program sehubungan dengan usaha meningkatkan ekonomi masyarakatnya, baik itu melalui lembaga pemerintahan maupaun

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengidentifikasi sebaran dan luasan areal bekas tambang timah di Kabupaten Bangka; (2) mengetahui hirarki

2187 Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai dari F hitung sebesar 82,697 dengan nilai signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05), maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan

Hal tersebut dikarenakan sampah yang masih baru atau sampah yang baru datang dari Kota Semarang dan sekitarnya langsung diserbu dan didatangi oleh ribuan sapi

4am"ung dapat disimpulkan "a!wa cairan #ang diperiksaa mempun#ai keadaan ,isik tidak "erwarna$ tidak "er"au$tidak ada lendir$ tadak ada sisa makanan$ tidak

Bagi yang melanggaraturan tidak ter tulis akan mendapat sanksi  juga.Sanksinya bisa ditentukan oleh masyarakat.Contohnya, aturan untuk selalu menjaga kebersihanlingkungan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti apakah terdapat pengelolaan yang cukup baik atas persediaan barang dagang pada PT.. Duta Putra

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelak- sanaan kegiatan kelompok tani ini adalah (1) faktor persiapan lahan dan media tanam yang sudah dilakukan untuk