UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA
”MIE JAWA BEBAS FORMALIN”
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh : IRDINA WULANDARI
082101170
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : IRDINA WULANDARI
NIM : 082101170
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL SKRIPSI : PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN
TANGGAL……… DOSEN PEMBIMBING
(Syfrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si) NIP: 19760214 200501 1 002
TANGGAL……… KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEUANGAN
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002
TANGGAL……… DEKAN FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT telah
memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
judul PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran
dan kririk dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas
Akhir ini. Terima kasih untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Irwanto
dan Ibunda Sri Trisni yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan
penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga
serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin akan terbalas,
hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan
penulis dimasa mendatang, Amin.
Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu
penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung MSi dan Bapak Syafrizal Helmi
Situmorang, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing
penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis.
4. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan
membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
5. Kepada teman spesial penulis Mora Budi Artha terima kasih atas
perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Kepada adik tersayang Irvany Rizky serta sahabat – sahabat terbaik
penulis Windy Annisa Haque dan Ibundanya, Pratiwi Utami, Sawaluddin
Ilham, Syahrani, Icha, Sari dan Faulia yang telah memberikan dukungan
dan bantuannya kepada penulis.
7. Kepada teman – teman magang kelompok 20 : Pipit, Yonni, Diego, Romel
dan Johanes yang memberikan kritik dan sarannya mengenai Tugas Akhir
ini.
Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
banyak pihak yang membutuhkan.
Medan, Juni 2011
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Jenis- jenis Produk ... 18
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Harian ... 20
Tabel 2.3 Bahan Baku ... 24
Tabel 2.4 Bahan Penolong ... 24
Tabel 2. 5 Gaji ... 26
Tabel 2.6 Sumber Pendanaan ... 28
Tabel 2.7 Proyeksi Cash Flow ... 29
Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi ... 30
Tabel 2.9 Cash Flow Penjualan ... 31
Tabel 2.10 Total pembiayaan dalam 1 bulan pertama ... 32
Tabel 2.11 Rencana Arus Kas ... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi ... 13
Gambar 1.2 Mie Jawa Basah original ... 15
Gambar 1.3 Mie Tiaw Jawa ... 15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mie, siapa sih yang tidak mengenalnya ?
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa makanan ini mulai digemari anak – anak
hingga dewasa. Dengan penampilan seperti tali panjang, mie sangat enak
dinikmati baik musim panas atau musim dingin. Dengan makanan pengganti nasi,
mie sangat praktis dalam penyajian dan mengeyangkan.
Ada 2 jenis mie yang beredar dipasaran yakni:
1. Mie basah atau disebut juga dengan mie kuning, yakni mie yang sudah
mengalami proses pengeringan sebelum dipasarkan.
2. Mie kuning atau mie instant adalah mie yang mengalami proses perebusan yang
kemudian dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
Dari ke 2 jenis tersebut tentu saja mie basah yang memiliki kadar air yang lebih
tinggi yakni ± 50% sehingga keawetannya pun cukup singkat (± 10 – 12 jam)
setelah itu mie akan berbau asam berlendir dan mengalami perubahan warna dan
kemudian akan basi.
Dengan alasan tersebut diatas seringkali pedagang yang tidak ingin
dirugikan akan menambah formalin dan boraks dalam produk mie basah guna
mendapatkan hasil mie yang kenyal dan tahan lama. Padahal 2 jenis bahan diatas
sangat membahayakan bagi kesehatan para konsumen yang mengkomsumsinya.
Boraks berupa serbuk putih dan sedikit larut dalam air dapat menyebabkan
sangat baik yang terbuat dari bahan berkualitas tanpa pengawet. Proses
pembuatannya pun tidak rumit. Selain itu, berjamurnya usaha kuliner saat ini,
telah membuka pola pikir penulis untuk membuka usaha kuliner dan fokus penulis
pada kuliner mie jawa dengan cita rasa yang berbeda dengan mie yang biasa
dijual.
Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu,
perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar
karena dampak negative. Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga
mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis –
bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya
sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke
bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis – bisnis baru sehingga krisis
moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik,
maka tidak heran apabila banyak bisnis – bisnis baru yang sukses di masa krisis
moneter sehingga kini terus berkembang.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan bisnis di bidang makanan dan
minuman pun ikut mengalami hal yang sama, dari restoran, kedai – kedai,
warung makanan sampai ke konsep I terus mengalami perkembangan terutama
bisnis I kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani
karena melihat kebutuhan pasar akan tempat makan yang menyajikan makanan
yang enak, murah dan tempat makan yang nyaman. Oleh karena itu kami tertarik
untuk membuat prencanaan bisnis berupa studi kelayakan bisnis untuk “ bisnis
B.Tujuan Usaha
Dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis
ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang
bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar.
Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja
bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah. Baik itu
angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi
perekonomian makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan
bekerja atau terkena PHK (Putus Hubungan Kerja).
Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek itu sendiri ada dua
yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial. Aspek ekonomi adalah untuk
meningkatkan pendapatan sementara aspek sosial adalah unutuk membantu
masyarakat dalam mengatasi pengangguran.
Sedangkan potensi usaha ini kami yakin akan mampu bersaing dengan I –
I lain yang ada di kota Medan, dikarenakan dengan harga yang kami tawarkan
menjangkau seluruh kalangan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang
baik. Selain itu, kami ingin menjadi tempat makan favorit dengan memberikan
kepuasan kepada konsumen, inovasi – inovasi baru, dan memberikan pelayanan
usaha yang baik dengan harga yang terjangkau.
Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari
usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan
penghasilan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik
akhirnya adalah minimal untuk bisa mengembalikan modal yang sudah
dikeluarkan serta diharapkan juga bisa memberikan penghasilan yang
berkesinambungan.
Untuk mewujudkan tujuan utama di atas, maka perlu juga ditentukan
beberapa tujuan pendukung, antara lain:
1. Terwujudnya Mie Jawa Bebas Formalin sebagai brand produk kuliner
yang mudah diterima masyarakat.
2. Mampu menciptakan suatu sistem atau SOP (standar operasional
prosedur) yang tersusun rapi.
3. Mampu memperkenalkan produk kuliner Mie dengan variasi rasa dan
inovasi yang merupakan produk asli Indonesia kepada masyarakat
luas melalui perluasan jaringan/cabang.
4. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga
mahasiswa mampu berkontribusi nyata dalam dunia bisnis.
5. Mampu menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga tercipta
suatu lapangan pekerjaan baru.
C. Manfaat Usaha
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
2. Berusaha mendidik para karyawan menjadi orang yang mandiri, disiplin,
3. Ingin memberikan contoh kepada masyarakat luas agar hidup secara
efisien, tidak berfoya – foya, sambil melatih diri untuk belajar
berwirausaha.
4. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai
kepribadian unggul yang pantas di teladani.
5. Memajukan Keuangan.
6. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
7. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar terhadap pesaing – pesaing
usaha lainnya.
D. Ringkasan Eksekutif
Mie Jawa Bebas Formalin memproduksi beberapa jenis dan varian mie.
Adapun produk yang ditawarkan yaitu mie jawa basah original, mie tiaw jawa dan
mie goring jawa. Menjamurnya bisnis makanan untuk makan malam seperti nasi
goreng, bubur ayam dan ayam penyet yang dapat kita temui di setiap pinggir
jalan, terkadang malah membuat kejenuhan masyarakat akan menu makanan yang
itu-itu saja. Minimnya penjual mie yang dapat ditemukan di daerah sekitar
penjualan, akan memberikan peluang yang baik untuk membuka usaha ini.
Dengan hadirnya Mie Jawa Bebas Formalin, akan hadirlah alternatif menu makan
malam lainnya.
Peluang usaha Mie Jawa Bebas Formalin ini sangat baik, hal ini
sedikitnya pengusaha mie yang dapat ditemukan disekitar daerah pejualan. Target
pasar yang dituju oleh Mie Jawa Bebas Formalin adalah semua kalangan, baik
anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Adapun proyeksi penjualan Mie Jawa
Bebas Formalin selama 3 tahun ke depan meliputi :
Tabel 1.1
Proyeksi Penjualan Mie Jawa Bebas Formalin
Tahun Perkiraan Penjualan
2011 11.370 porsi
2012 14.000 porsi
BAB II
PERENCANAAN BISNIS
“USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN”
A.Data Perusahaan
Nama Perusahaan : Mie Jawa Bebas Formalin
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk/Jasa : Makanan & Minuman
Alamat Usaha : Jln. Armada No. 12 Medan
Nomor Telepon : 088261735620
B. Biodata Pemilik/Pengurus
Nama : Irdina Wulandari
Jabatan : Pimpinan
Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 11 Juli 1990
Alamat Rumah : Jln. Avros Gg. Mancang No. 3 Medan
Nomor Telepon : 081260771828
Alamat Email
C. Biodata Karyawan
Nama : Mora Budi Artha
Jabatan : Staf Produksi
Tempat/Tgl Lahir : P.Siantar, 22 Mei 1990
Alamat Rumah : Jln. A.H Nasution No. 30 Medan
Nomor Telepon : 087749464224
Alamat Email
Nama : Windy Annisa haque
Jabatan : Staf Adm. & Keuangan
Tempat/Tgl Lahir : Medan, 22 Juli 1990
Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan
Nomor Telepon : 085275706122
Alamat Email
Nama : Sawaluddin Ilham Tarigan
Jabatan : Staf Pelayanan
Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 17 April 1990
Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan
Nomor Telepon : 085275706133
Alamat Email
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur
seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah
ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam
bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja
sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai.
Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui
saluran tunggal.
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang
dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun
suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan
jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik
adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa
Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi
kelemahan dari setiap bagian atau individu.
Landasan yang mendasari pendirian I ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman, serta gizinya. Dengan adanya
I ini diharap dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, disisi lain juga
membantu pemerintah dari segi pajak.
Adapun struktur organisasi dari Mie Jawa Bebas Formalin ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Mie Jawa Bebas Formalin
1.Uraian Tugas
A.Pimpinan (Pemilik)
1. Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk
mendapatkan hasil operasi yang optimal.
2. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan
3. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern
maupun ekstern.
4. Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik
mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu,
pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
B.Bagian Keuangan
1. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan.
2. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada.
3. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari
penjualan, lalu melakukan pembukuan.
4. Menyusun anggaran secara periodik.
C.Bagian Produksi
1. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi.
2. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.
3. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan,
untuk menjaga cita rasa.
D.Bagian Pelayanan
1. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen
2. Menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang
ramah dan sopan.
E. Aspek Pasar dan Pemasaran E1. Produk yang dihasilkan :
1. Mie Jawa Basah Original : Rp 8.000
Mie jawa yang disajikan
terdiri dari bahan : mie tanpa
formalin, sawi segar, daging dengan
kualitas baik, tidak menggunakan
penyedap rasa, dan sehat.
Gambar 1.2
2. Mie Tiaw Jawa : Rp 8.000
Dikemas secara menarik mie jawa
tiaw tentunya akan menambah cita
rasa para penikmatnya.
3. Mie Goreng Jawa : Rp 8.000
Mencoba terobosan baru
dengan menggunakan ide unik, agar
pelanggan tidak bosan dengan menu
yang disajikan.
Gambar 1.4 a. Produk
Produk – produknya terdiri dari :
1. Mie jawa :
Mie jawa basah original, mie tiaw jawa, mie goreng jawa
a. Minuman botol / soft drink
b. Place
Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Jalan Armada,
karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu
para pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi namun
tidak menutup kemungkinan untuk menerima pelanggan dari luar kota
c. Price
Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau dan cukup
d. Promotion
Promosi yang kami gunakan adalah menyebarkan brosur di
sekolah,jalan-jalan, dan memasang poster dan pamflet.
E2. Keunggulan Kompetitif Produk Mie Jawa 1. Menggunakan bahan- bahan alami.
2. Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin.
3. Penyajian yang menarik.
4. Harga yang terjangkau.
E3. Gambaran Pasar
Mie jawa merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia.
Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap mie jawa, khususnya
mie yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis
bahwa produk mie jawa yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh
konsumen. Apalagi produk mie jawa yang kami pasarkan memiliki kualitas baik
dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus
kecewa. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan mie jawa ini. Bisa
dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati
sebuah kios atau menyewa ruko ataupun membeli waralaba. Tapi saya lebih
condong dalam membuka di ruko, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka
usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral
Adapun jenis- jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut :
TABEL 2.1 Jenis-Jenis Produk
E4. Target Pasar
Secara umum target pasar dari usaha” Mie Ayam Jawa Bebas Formalin ” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam
melakukan segmentasi diantaranya :
1. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, I ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah
perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini
memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi.
2. Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi I namun target utamanya didasarkan pada :
1. Usia : 5 tahun ke atas
2. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
NO NAMA MENU UNIT HARGA(Rp)
1 MIE JAWA BASAH ORIGINAL @ 8.000
2 MIE TIAW JAWA @ 8.000
3 MIE JAWA GORENG @ 8.000
3. Tingkat Ekonomi : difokuskan untuk kalangan anak sekolah,
pegawai kantor dan kalangan menengah.
E5. Trend Perkembangan Pasar
Kami membuka I ini karena mie jawa merupakan makanan yang memiliki
keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan. Ini
bisa dilihat dari banyaknya pedagang mie dan hampir selalu ada disetiap tempat
komplek perumahan. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap
kuliner mie sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie jawa kami. Sejak
krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian
Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak
negatif . Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat
mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat
menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist
sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan
ada juga yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan
dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran
apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga
E6. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan
faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan,
sesuai dengan rencana produksinya.
Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie ayam ini berjalan dimana
pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 22 porsi mie dan 20 botol
minuman maka omset yang diharapkan adalah Rp 256.000,-/hari. Omset tersebut
dihitung atas dasar harga mie jawa sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap
menunya dengan rincian sebagai berikut :
Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat
disimpulkan Mie Jawa Bebas Formalin menjual kurang lebih 1200 porsi di
tambah dengan minuman ringan pada bulan pertama penjualan usaha ini.
E7. Analisis Pesaing
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya I lain di sekitar lokasi. Persaingan ada yang berbentuk
perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan
strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya.
Untuk usaha mie ayam ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area
kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang
berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
2. Ancaman pendatang baru : Untuk usaha mie jawa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari
produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun
yang berbeda, misalnya mie aceh, sate, burger, dan sebagainya.
Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan
produk mie jawa ini.
3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh I ini sangat
terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.
tempat yang dapat kami temui di beberapa tempat sehingga kami
tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat
bebas melakukan pergantian pemasok.
F. Analisis SWOT
Kekuatan (Strength) :
1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik.
2. Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan mie dan
serta aneka jus dan minuman ringan lainnya.
3. Tanpa bahan pengawet.
4. Higienis
5. Harga terjangkau dan bersaing.
6. Pramuniaga yang sopan dan ramah.
7. Kecepatan pelayanan
8. Penyajian dari makanan dan minuman yang unik dan menarik.
9. Kekreatifan menciptakan menu-menu baru .
10.Suasana yang nyaman dengan dilengkapi musik.
11.Tenaga kerja/SDM yang sudah terlatih.
12.Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan
pelanggan.
Kelemahan (Weakness):
Peluang (Opportunity) :
F. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis.
G. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.
Ancaman (Threat) :
1. Jumlah pesaing lokal yang relative banyak.
2. Kenaikan bahan baku.
3. Masuknya pemain asing dalam bisnis ini.
G.Aspek Produksi
Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap
konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan
kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah
meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah
fungsi yang berorientasi pada konsumen.
Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan
tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya.
Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk
seperti bentuk produk, warna , bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan
sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang
menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk
fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin
memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang,
dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga
bahkan merasa berada pada status sosial tertentu.
Tabel 2.3 Bahan Baku
No Uraian Banyak
Tabel 2.4 Bahan Penolong
Proses Produksi :
a. Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum lalu masukkan
bumbu bumbu yang sudah digiling halus.
b. Tambahkan air sekucupnya, sayur kol, sawi manis dan daun
bawang.
c. Campurkan mie yang sudah dicuci dan tutup wajan selama 3 menit.
d. Tambahkan kecap dan penyedap rasa sekucupnya.
e. Setelah kuah agak mongering lalu diangkat dan disajikan dengan
suiran ayam dan bawang goreng.
H. Analisis SDM
Kompetensi SDM
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilik oleh seseorang sehingga
dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Jadi anda
dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda karakteristik apakah yang
diperlukan agar dapat mencapai prestasi.
Dalam hal memilih karyawan kami harus benar-benar menempatkan
seseorang ahli pada bidangnya. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga
perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang
dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga
merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan
operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan
pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada
masih memadai.
Pada bagian keuangan, kami mengharuskan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMA yang mengerti keuangan, karena dalam
hal ini karyawan harus mengerti mengenai penyusunan anggaran dan
penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan.
Pada bagian produksi, karyawan yang dipilih tidak harus memiliki tingkat pendidikan, karena yang diprioritaskan pada bagian ini adalah
karyawan yang pintar mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan
rasa dan kualitas yang baik. Setidaknya karyawan memiliki pengalaman
dalam hal masak-memasak.
Pada bagianpelayanan, karyawan yang dibutuhkan memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, berpenampilan menarik, ramah, sopan, serta
bertanggung jawab terhadap pesanan konsumen.
Tabel 2.5 Gaji
JABATAN JUMLAH GAJI
Pimpinan 600.000
Staf Produksi 500.000
Staf Adm. & Keuangan 500.000
I. Rencana Pengembangan Usaha
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi Mie Jawa Bebas Formalin akan terus
meningkatkan kualitas rasa dari mie jawa itu sendiri dan juga meningkatkan
pelayanan dan kepuasan konsumen. Hal ini direncanakan untuk lebih
mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat
diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha
ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi berupa bonus, ataupun tunjangan
lainnya.
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan promosi
melalui spanduk yang dipajang, dan dengan kualitas rasa yang enak akan
menimbulkan promosi dari mulut ke mulut. Selain itu melalui kecanggihan
teknologi Mie Jawa Bebas Formalin juga dapat memasarkan produknya. Dalam
persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan
penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana
teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai
teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat
dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Untuk itu, Mie Jawa
maya (online), sehingga akan lebih banyak orang lagi yang mengetahui tentang
Mie Jawa Bebas Formalin.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat.
J. Analisis Keuangan
Rencana Sumber Modal
Sumber dana untuk memulai bisnis ini, pemilik memakai sumber dana
dengan menggunakan modal yang dimiliki dan ditambah dengan meminjam
modal dari orang tua.
Tabel 2.6 Sumber Pendanaan
No. Uraian Jumlah
1 Modal Sendiri Rp 15.000.000
2 Pinjaman 0
Tabel 2.7 Proyeksi Cash Flow
Keterangan Unit Harga Per Unit Total
Fixed Assets : - - -
Rak/steling 1 1.800.000 1.800.000
Alat-alat Dapur - - 300.000
Kompor Gas 1 200.000 200.000
Kursi Makan 15 50.000 750.000
Meja Makan 5 200.000 1000.000
Meja Kasir 1 200.000 200.000
Kursi Kasir 1 100.000 100.000
Aktiva Tetap Lain :
Piring Kaca 30 3000 90.000
Gelas Kaca 30 2000 100.000
Sendok/Garpu 50 2000 100.000
Kain Pembersih meja 5 2000 10.000
Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah 0
b. Bangunan 2.000.000
c. Peralatan 4.650.000
d. Peralatan Kantor 0
e. Alat angkut/Gerobak 0
f. Infrastruktur 0
g. Biaya pra operasi 0
Tabel 2.9 Cash Inflow Penjualan
Asumsi Penjualan Perhari Asumsi Penjualan Perbulan Penerimaan Perbulan 22 porsi (8.000) + 10 botol
24 porsi + 10 botol minuman
192.000 + 40.000 = 232.000
II
232.000 x 30 hari
6.960.000
26 porsi + 12 botol minuman
208.000 + 48.000 = 256.000
III
256.000 x 30 hari
7.680.000
28 porsi + 14 botol minuman
224.000 + 56.000 = 280.000
IV
280.000 x 30 hari
8.400.000
30 porsi + 16 botol minuman
240.000 + 64.000 = 304.000
V
304.000 x 30 hari
9.120.000
32 porsi + 17 botol minuman
256.000 + 68.000 = 324.000
VI
324.000 x 30 hari
9.720.000
34 porsi + 19 botol minuman
272.000 + 76.000 = 348.000
VII
348.000 x 30 hari
10.440.000
36 porsi + 20 botol minuman
288.000 + 80.000 = 368.000
VIII
368.000 x 30 hari
11.040.000
38 porsi + 21 botol minuman
304.000 + 84.000 = 388.000
IX
388.000 x 30 hari
11.640.000
40 porsi + 22 botol minuman
320.000 + 88.000 = 408.000
X
408.000 x 30 hari
12.240.000
42 porsi + 23 botol minuman
336.000 + 92.000 = 428.000
XI
428.000 x 30 hari
12.840.000
44 porsi + 24 botol minuman
352.000 + 96.000 = 432.000
XII
432.000 x 30 hari
Tabel 2.10 Total Pembiayaan dalam 1 bulan pertama
No. Jenis Biaya Kebutuhan per hari
Bahan Baku dan Bahan Penolong
1 Mie 3 kg 90 kg 9.000 810.000
Total Variable Cost 3.813.000
Fixed cost
1 Peralatan 4.650.000
2 Gaji 2.100.000
3 Bangunan 2.000.000
Total Fixed Cost 8.750.000
Tabel 2.11. RENCANA ARUS KAS MIE JAWA BEBAS FORMALIN
TAHUN 2011 (dalam ribuan rupiah)
Bln 0 Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960
Penambahan Modal 15.000 - - - -
Sub Total Penerimaan 15.000 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960
B. PENGELUARAN
Pembelian Bahan Baku 0 3063 3070 3077 3084 3091 3098 3105 3112 3119 3126 3133 3140
Bahan Penolong 750 754 758 762 766 770 774 778 782 786 790 794
Kapasitas Produksi dan Perlengkapan
4650 - - - -
Gaji Pimpinan 0 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600
Gaji pegawai 3 orang 0 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
Promosi 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Sub Total Pengeluaran 4700 5963 5984 6005 6026 6047 6068 6089 6100 6121 6140 6163 6194
C. SELISIH KAS 10.300 517 976 1675 2374 3073 3625 4351 4940 5519 6100 6677 6766
D. SALDO KAS AWAL 0 10.300 10.817 11.793 13468 15842 18915 22540 26891 31831 37350 43450 50127
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 TAHUN KE DEPAN MIE JAWA BEBAS FORMALIN
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun
Tabel 2.12 Proyeksi Laporan Arus Kas
Perhitungan Tahun ke 2 sampai dengan Tahun ke 5 diperoleh dengan rumus :
UUUUrUuUuian TTahTTt
1 2 3
a. Sumber dana (in flow) 134.520.000 147.972.000 162.769.200
b. Penggunaan dana (out flow)
(total variable cost + total fixed
cost)
77.627.000 85.389.700 93.928.670
c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 56.893.00 62.582.300 68.840.530
d. Keadaan kas awal 0 62.582.000
e. Keadaan kas akhir (c + d) 56.893.000 119.893.300 131.422.830
Thn ke 2 = Penggunaan dana tahun pertama x 10% + Penggunaan
K. Analisis Resiko
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian
diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau
kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan
perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh
kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara,
misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga
BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan,
perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
A.Analisis Resiko Usaha
Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan
terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak
tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
2. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu
bencana alam seperti gempa dan banjir.
B.Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi
ketika perekonomian tidak stabil.
2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari
inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan
yang inovatif.
4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan yang telah
dilakukan, maka bisnis ini dinyatakan layak, karena :
a. Disisi Produk
Mie Jawa Bebas Formalin ini adalah usaha kecil yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi
makanan selain nasi. Produk yang dihasilkan juga mempunyai
khasiat karena banyak mengandung gizi dan vitamin dari bahan-
bahannya.
b. Disisi Struktur Organisasi dan SDM
Struktur organisasi yang terdapat dalam Mie Jawa Bebas Formalin
adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur
yang sangat sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung sangat
memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Disini pemilik juga merupakan investor aktif yang
berarti pemilik juga menjalankan kegiatan operasional.
c. Disisi Pasar
Gambaran pasar untuk usaha Mie Jawa Bebas Formalin ini sangat
menjanjikan karena ditempat yang strategis. Merupakan suatu usaha
d.Disisi Keuangan
Aspek keuangan dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana dan perhitungan kelayakan usaha.
Dengan demikian dapat dilihat bisnis ini dapat dijalankan dengan
modal yang tidak terlalu besar yaitu Rp 15.000.000,- .
e. Disisi Resiko Usaha
Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dengan
resiko yang kecil. Tetapi masih ada ancaman – ancaman dari pihak
tertentu, seperti pesaing pasar lainnya serta perubahan selera pasar
yang kemungkinan terjadi.
B. Saran
a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan
terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat
berkembang.
b. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan atau melakukan berbagai
survei untuk mengetahui minat pasar.
c. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat dimintakan
DAFTAR PUSTAKA
Malayati, Hendri E, Ramadhan, 99 Bisnis Anak Muda, Jakarta; Penebar Plus,
2010
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010
Kewirausahaan, USU Press, Medan