PERANCANGAN APLIKASI E-GOVERNMENT PADA PELAYANAN KTP
ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL
TUGAS AKHIR
ELVY BARNIE
072406037
PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERANCANGAN APLIKASI E-GOVERNMENT PADA PELAYANAN KTP
ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
ELVY BARNIE 072406037
PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan ridho, rahmat dan
kesehatan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu
yang telah ditargetkan penulis. Adapun Tugas Akhir ini berjudul ”Perancangan Aplikasi
E-Government Pada Pelayanan Ktp Online Menggunakan Php Dan Mysql”.
Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan hal kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh
karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan tugas
akhir ini.
Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Jurusan Program Studi D-3 Ilmu Komputer.
3. Bapak Dra. Esther Sorta Nababan, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Program Studi D-3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada penulis dalam penyelesaian
4. Bapak Drs. Karbin Tarigan, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMU Negeri 17 Medan yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset sebagai data dalam
pembuatan tugas akhir.
5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi D-3 Ilmu Komputer Faklutas MIPA Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama
masa perkuliahan.
6. Rekan-rekan seangkatan khususnya Alfi Rahman, Istoqomah, Mira, Anika, sarah dan
teman-teman Kom B semuanya.
7. Seluruh pegawai Kelurahan Sei Kera Hilir I yang telah banyak membantu penulis dalam
mengumpulkan data dalam pembuatan tugas akhir..
8. Teristimewa buat Ayahanda Syafii dan Ibunda tercinta Ely Syam serta abangnda Ferdi
Hudaya dan adik-adikku Jaya Triawan dan Rizki Mustakim yang senantiasa menasehati
penulis dan mendoakan penulis agar lancar dalam segala urusan.
Medan, Juni 2010 Penulis
ABSTRAK
APLICATION DESIGN E-GOVERNMENT FROM THE KTP ONLINE SERVICE APPLYING FOR PHP AND MYSQL
ABSTRACT
Growth of Information Technology which fast to becoming generate a new Revolution
2.13 Set-up Sistem Email dan Jaringan Internal 36
Lampiran A: Tampilan Program
Lampiran B: Listing program
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Jenis ICT 21
Tabel 3.1 Tabel Biodata_penduduk 43
Tabel 3.2 Tabel Permohonan_ktp 44
Tabel 3.3 Tabel Kartu_ktp 45
Tabel 3.4 Tabel Kecamatan 45
Tabel 3.5 Tabel Normalisasi 46
Tabel 3.6 Tabel Pemohon 46
Tabel 3.7 Tabel Lokasi 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Tampilan Halaman Home 46
Gambar 3.2 Tampilan Halaman Login Admin 47
Gambar 3.3 Tampilan Halaman Home Admin 47
Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon 48
Gambar 3.5 Tampilan Alur Program Administrator 49
ABSTRAK
APLICATION DESIGN E-GOVERNMENT FROM THE KTP ONLINE SERVICE APPLYING FOR PHP AND MYSQL
ABSTRACT
Growth of Information Technology which fast to becoming generate a new Revolution
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam tujuannya memperbaiki kualitas pelayanan publik, meningkatkan efisiensi dan
transparansi, serta banyak manfaat positif lainnya, maka e-Government merupakan sesuatu yang
perlu untuk dilakukan oleh organisasi pemerintahan.
ICT (information and communication technologi) adalah sistem atau teknologi yang
dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis,
menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi.
Implementasi e-Government dengan bantuan membuka peluang baru untuk mengeksplorasi
informasi secara lebih dalam sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh populasi yang luas,
baik oleh kalangan pemerintah, warga negara, kalangan bisnis serta institusi lainnya sehingga
akhirnya tercipta hubungan yang saling menguntungkan.
Mencermati pembangunan e-Government di Indonesia, terlihat belum dimanfaatkannya
secara maksimal sumber daya yang ada, baik sumber daya infrastruktur teknologi komunikasi,
sumber daya manusia, dan sebagainya. Website-website pemerintahan yang ada, sebagai tolak
bersifat informasi yang sangat umum. Padahal dengan tingkat skill yang relatif sama dipadukan
dengan strategi yang baik, dapat dibuat aplikasi pelayanan masyarakat yang lebih dibutuhkan
warga negara.
Strategi untuk implementasi yang baik masih sangat diperlukan bagi indonesia dalam
membangun maupun mengembangkan e-Government. Di sisi lain, perangkat lunak (Open
Source Software –OSS) merupakan sumber daya yang bagus dan menunggu untuk dieksplorasi
dalam mendukung implementasi e-Government.
Sukses yang dialami negara-negara maju, berkembang dan bahkan negara miskin dalam
mengimplementasikan e-Government, e-Government dapat berfungsi secara maksimal tanpa
harus memakan biaya tinggi dan pemikiran yang rumit. Untuk membuat aplikasi ini, penulis
penulis menggunakan bahasa scripting PHP dan Database MySQL, serta memanfaatkan server
berbasis Linux
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk membahas dan manuangkan
dalam bentuk tugas akhir yang berjudul :”Perancangan Aplikasi e-Government pada
Pelayanan KTP Online Menggunakan PHP dan MySQL”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
pemrosesan pembuatan KTP secara Online via Internet ini dipandang perlu dalam rangka
untuk meningkatkan efisiensi waktu, mengatasi prosedur manual yang tidak praktis, dan
sebagainya.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara
luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam
volume yang besar secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Adapun tujuan dari penulisan
tugas akhir ini adalah:
1. Memperbaiki kualitas layanan publik
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta banyak manfaat positif lainnya bagi
masyarakat.
3. Memudahkan pengurusan ktp bagi yang telah abiz masa berlakunya.
Keuntungan yang diperoleh dari e-Government bukan hanya sekedar menyediakan
pelayanan online tetapi lebih luas daripada itu, karena kinerja sektor publik juga berkontribusi
pada kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai cepat
atau lambat Indonesia dituntut untuk dapat menerapkan Government. Pada saat ini
1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam
sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat
dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi
lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan
dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas
areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara
pimpinan daerah dapat dilakukan.
Seiring dengan kemampuan penulis yang sangat terbatas dan agar masalah yang ditulis dalan
skripsi ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari bahasan utama, maka penulis memberi batasan
masalah pembahasan sebagai berikut :
1. Permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru secara online.
2. Permohonan perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara online.
1.5 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan tugas
akhir ini adalah :
1. Mencari dan mengumpulkan informasi dari buku-buku serta artikel-artikel yang berkaitan
dengan pembahasan tugas akhir ini.
2. Mempelajari bahasa-bahasa pemrograman web dengan mengunjungi website-website
yang menyediakan tutorial mengenai pemrograman web.
3. Melakukan wawancara seperlunya kepada pegawai-pegawai kelurahan yang ada sekitar
tempat tinggal penulis.
4. Membuat Aplikasi e-government dengan software PHP dan MySQL
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar tugas akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab dan beberapa lampiran. Adapun setiap
bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang Latar Belakang,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Pembatasan Masalah, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang pengertian e-Government, Inisiatif e-Government di
Indonesia, Penggunaan Government Di Indonesia, Penyebab Rendahnya
e-Government Di Indonesia, dan aplikasi pembuatan ktp online.
BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan pembahasan mengenai Perancangan Struktur Database,
Perancangan Halaman Website, Pembuatan Alur Program dan Algoritma
Program.
Pada bab ini berisikan Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem, Kompone
Utama dalam Sistem, Instalasi Apache, PHP, dan MySQL, Prosedur
Penggunaan Program dan Pemeliharaan Implementasi sistem (Website)
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Di bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Definisi E-Government
E-Government menjadi sangat popular sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (information and communication technologi – ICT). Berbagai Negara di belahan
dunia berlomba mengimplementasikan e-Government dengan strategi yang disesuaikan dengan
kondisi social politik serta geografisnya masing-masing, yang tujuan akhirnya diharapkan
meningkatkan kualitas kinerja pemerintahan terutama dalam lingkup pelayanan masyarakat
sehingga dapat bermanfaat bagi segenap warga negaranya. Di Indonesia, topic ini menjadi
populer setelah dikaitkan dengan otonomi daerah. Apakah defenisi e-Government itu?
E-government adalah tentang penyampaian informasi pemerintah dan penyelenggaraan
pelayanan secara online melalui internet atau alat digital lainnya. e-Government didefinisikan
sebagai “Kegunaan Teknologi Informasi untuk memberikan/menyajikan pelayanan kepada
publik dengan lebih nyaman, berorientasi pada konsumen, mengefektifkan biaya, dan secara
keseluruhan merupakan cara yang lebih baik dari sebelumnya (Holmes 2000). Sedangkan penulis
lain (Fang, 2002; Seifert and Bonham, 2004) mendefinikan e-Government merupakan sebuah
cara bagaimana pemerintah menggunakan teknologi informasi khususnya aplikasi internet
berbasis web, untuk menyediakan akses yang mudah terhadap informasi pemerintah dan
melakukan transformasi hubungan antara pejabat publik dengan penduduk dan juga bisnis. Dari
berbagai definisi ini, umumnya pemerintah-pemerintah di dunia yang mengimplementasikan
e-Government menggunakan definisi dari Bank Dunia.
The World Bank Group mendefenisikan e-Government sebagai berikut:
e-Government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide area
network, Internet dan mobile computing) oleh organisasi pemerintah yang mempunyai
kemampuan membentuk hubungan dengan warga Negara, bisnis dan organisasi lain
dalam pemerintah.
Berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau produk yang disiapkan secara
elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai lebih
untuk partisipasi pada semua kalangan. Secara garis besar dari definisi-definisi yang beredar
mengenai e-Government dapat disimpulkan bahwa E-Gov mempunyai beberapa penekanan
penting yaitu pada:
a. Adanya pemanfaatan teknologi informasi (Internet, WAN, Mobile Computing dll).
b. Adanya tujuan untuk meningkatkan layanan kepada publik yaitu dengan adanya
pelayanan umum secara online (Online Public Services).
c. Adanya tujuan untuk melakukan transformasi hubungan antara agen pemerintah
dengan penduduk, bisnis ataupun dengan unit pemerintah lainnya (Zweers and
Pada intinya, e-Government adalah penggunaan ICT untuk meningkatkan hubungan
antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan
hubungan bentuk baru, seperti G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Bussiness)
dan G2G (Inter-agency Relationship)
2.2Inisiatif E-Government Di Indonesia
Sebetulnya inisiatif E-Government di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu.
Dalam inisiatif Nusantara 21, Telematika, dan saat ini Telematika versi dua (Tim Koordinasi
Telematika Indonesia) topik E-Government sudah muncul. Inisiatif implementasi E-Government
di Indonesia antara lain:
Penayangan hasil pemilu 1999 secara on-line dan real time.
RI-Net. Sistem ini menyediakan email dan akses Internet kepada para pejabat.
Informasi lengkap dapat diperoleh di
Info RI. Penyedia informasi dari BIKN.
Penggunaan berbagai media komunikasi elektronik (Internet) di beberapa pemerintah
daerah tempat.
E-Government di Indonesia mulai dilirik sejak tahun 2001 yaitu sejak munculnya Instruksi
Presiden No. 6 Tahun 2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan
Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi
telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun
dalam perjalanannya inisiatif pemerintah pusat ini tidak mendapat dukungan serta respon dari
segenap pemangku kepentingan pemerintah yaitu ditandai dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang belum maksimal.
Berdasarkan data yang ada, pelaksanaan E-Government di Indonesia sebagian besar
barulah pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian informasi,
dalam tahapan Layne & Lee baru masuk dalam Cataloguing. Data Maret 2002 menunjukkan 369
kantor pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut gagal
untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran yang terbatas. Saat ini
hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang lengkap. (Jakarta Post, 15 Januari 2003).
Indikator lainnya adalah penestrasi internet baru mencapai 1,9 juta penduduk atau 7,6 persen dari
total populasi Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2002 dengan 667.000 jumlah pelanggan
internet dan 4.500.000 pengguna komputer dan telepon, persentasi penggunaan internet di
Indonesia sangatlah rendah. (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII).
Pada tahun 2003, di era Presiden Megawati Soekarno Putri, Pemerintah mengeluarkan
suatu kebijakan yang lebih fokus terhadap pelaksanaan e-Government, melalui Instruksi Presiden
yaitu Inpres Nomor 3 tahun 2003. Inpres ini berisi tentang Strategi Pengembangan
e-Government yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai Panduan tentang e-e-Government
Dokumen Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan
lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004
yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-Government di pusat dan
daerah. Dalam Inpres ini, Presiden dengan tegas memerintahkan kepada seluruh Menteri,
Gubernur, Walikota dan Bupati untuk membangun e-Government dengan berkoordinasi dengan
Menteri Komunikasi & Informasi.
Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-Government setelah keluarnya Inpres ini maka dapat
dikatakan bahwa perkembangan pelaksanaan implementasi e-Government masih jauh dari
harapan. Data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu
Indonesia baru memiliki:
a) 564 domain go.id.
b) 295 website pemerintah pusat dan pemda.
c) 226 website telah mulai memberikan layanan publik melalui website.
d) 198 website pemda masih dikelola secara aktif.
Beberapa pemerintah daerah memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot
Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-Government untuk proses pengadaan barang dan jasa
(e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan e-government
seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov
Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta, Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen,
Sementara itu dari sisi infrastruktur, layanan telepon tetap masih di bawah 8 juta satuan
sambungan dan jumlah warung telekomunikasi (Wartel) dan warung Internet (Warnet) yang
terus menurun karena tidak sehatnya persaingan bisnis. Telepon seluler menurut data
Depkominfo tersebut telah mencapai 24 juta ss. Meski kepadatan telepon tetap di beberapa kota
besar bisa mencapai 11%-25%, kepadatan telepon di beberapa wilayah yang relatif tertinggal
baru mencapai 0,2%. Jangkauan pelayanan telekomunikasi dalam bentuk akses telepon baru
mencapai 65% desa dari total sekitar 67.800 desa yang ada di seluruh tanah air. Jumlah telepon
umum yang tersedia hingga saat ini masih jauh dari target 3% dari total sambungan seperti
ditargetkan dalam penyusunan Program Pembangunan Jangka Panjang II dahulu.
Sementara itu jumlah pelanggan dan pengguna Internet masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan total penduduk Indonesia. Hingga akhir 2004 berbagai data yang
dikompilasi Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) memberikan jumlah pelanggan
Internet masih pada kisaran 1,9 juta, sementara pengguna baru berjumlah 9 juta orang.
Rendahnya penetrasi Internet ini jelas bukan suatu kondisi yang baik untuk mengurangi lebarnya
kesenjangan digital (digital divide) yang telah disepakati pemerintah Indonesia dalam berbagai
pertemuan Internasional untuk dikurangi.
Perkembangan dan pembangunan telematika memasuki babak baru pada awal tahun 2005
dengan digabungkannya Ditjen Postel yang dahulu berada di bawah Departemen Perhubungan
kedalam Depkominfo. Satriya (2005) melihat penggabungan tersebut seyogyanya bisa
mempercepat gerak pelaksanaan aplikasi e-gov di seluruh tanah air dan dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk penyediaan infrastruktur telematika yang sekaligus disinkronkan
Begitu pula dari sisi regulasi, sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003
tentang Strategi Pengembangan e-government yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai
panduan tentang e-government seperti: Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah;
Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang
Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah
dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi
penyelenggaraan e-government di pusat dan daerah.
Sayangnya beberapa peraturan payung yang diharapkan bisa segera selesai masih belum
terwujud, seperti RUU tentang Informasi, dan Transaksi Elektronik yang masih belum dibahas di
DPR.
Dalam bidang kebijakan, kelihatannya pemerintah belum berhasil menyusun suatu
langkah konkrit yang dapat menggerakkan berbagai komponen pemerintah (lintas sektor) untuk
saling bekerja sama membangun dan menjalankan aplikasi yang memang harus disinergikan.
Hingga sekarang pemanfaatan telematika untuk Kartu Tanda Penduduk, Perpajakan, Imigrasi,
dan Kepegawaian yang sangat dibutuhkan dalam reformasi pemerintahan masih belum
terlaksana. Masih mahalnya tarif Internet, termasuk Broadband, rupanya telah mulai menarik
perhatian Menteri Kominfo seperti diungkapkan beberapa waktu lalu dalam ajang Indo Wireless
2006 (Detik, 14/3/06). Kombinasi pemanfaatan kapasitas telepon tetap eksisting dan berbagai
teknologi nirkabel lainnya sudah seharusnya bisa didukung oleh sistem tarif yang sudah
memanfaatkan kompetisi dalam sektor telematika ini. Begitu pula alternatif penyediaan
memaksimalkan pemanfaatan dana Universal Service Obligation (USO) yang telah dikutip dari
operator.
2.4Penyebab Rendahnya Implementasi E-Government Di Indonesia
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya implementasi yang rendah di Indonesia,
antara lain adalah:
2.4.1 Rendahnya Political Will Dari Pemerintah Itu Sendiri
Terkait dengan Political Will ini, dapat dilihat dari tingkat prioritas pemerintah yang
mengeluarkan kebijakan E-Gov hanya dengan Instruksi Presiden. Dalam negara, kita mengenal
tata aturan perundangan, dimana Inpres menempati posisi dibawah UUD, UU, PERPU dan
Kepres. Implementasi E-Gov, tidak hanya akan merubah sistem pelayanan kepada publik, tetapi
yang lebih fundamental adalah perubahan budaya birokrasi di pemerintahan, yang tentunya
perubahan budaya ini akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Inilah
yang menjadi permasalahan, Kebijakan Publik berdasarkan Inpres akan dinomor duakan jika
berhadapan dengan aturan yang lebih tinggi lainnya, misalnya UU.
2.4.2 Paradigma Lama dalam Aparatur Birokrasi Di Indonesia
Teknologi informasi khususnya web dan email Hanyalah sebatas alat bantu untuk memudahkan
kita dalam menyelesaikan pekerjaan saja. Namun yang paling utama dalam implementasi
Perubahan tersebut akan menyebabkan perubahan pada layanan-layanan yang diberikan,
sehingga merujuk sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan publik.
Salah satu indikator kegagalan implementasi E-Gov adalah ketidakmampuan aparat
birokrasi menjaga web portal untuk selalu up date. Paradigma proyek masih tertanam dalam
kepala para aparat tersebut, sehingga implementasi E-Gov sesuai dengan Inpres No.3 tahun 2007
dianggap sebagai proyek tanpa memikirkan pemanfaatan jangka panjangnya. Akibatnya
menciptakan ketergantungan terhadap ”rekanan tertentu”, yang pada akhirnya akan menjadikan
implementasi E-Gov tidak ada bedanya dengan proyek lainnya. Dan jika hal ini terjadi maka
tujuan E-Gov yaitu terkait transformasi hubungan antara pemerintah dengan penduduk, swasta
(bisnis) dan juga unit pemerintah lainnya tidak akan tercapai, dan malah akan membuka ladang
KKN baru bagi birokrat di pemerintahan.
2.4.3 Ketidak Tersediaannya Sumber Daya
Disadari maupun tidak ternyata dukungan sarana dan prasarana turut mensukseskan
implementasi E-Gov. Dengan tingkat penggunaan Internet yang hanya sebesar 4% dari total
penduduk Indonesia, maka kebijakan ini tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan kebijakan
lainnya, yaitu kebijakan pemberiaan akses informasi sampai level desa dan juga kebijakan untuk
meningkatkan pengetahuan bagi penduduk.
Ada beberapa langkah pengembangan e-Government, diantaranya :
1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat
luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke
seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal
informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan
proses kerja instansi pemerintah.
2. Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah secara otonom.
Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja
pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.
3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah
standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi
antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen
dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar seperti billing,
e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan
transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan
intra pemerintah.
4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan
teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha
dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-Government. Itu berarti,
5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia.
Agar tahapan pengembangan di atas bisa terlaksana dengan baik, maka harus ada jaminan
komitmen yang tinggi dari pimpinan dari suatu daerah,(mengambil contoh kasus di Pemda)
dalam hal ini bisa gubernur, bupati atau walikota. Disamping itu, pelaksanaan e-Government
harus mempertimbangkan beberapa kondisi yaitu prioritas layanan elektronik yang diberikan,
kondisi infrastruktur yang dimiliki, kondisi kegiatan layanan saat ini, dan kondisi anggaran dan
sumber daya yang dimiliki. Untuk itu dalam pengembangan e-Government, maka harus ada
bentuk organisasi kegiatan pengembangan e-Government.
2.6 Penerapan Information Communications Technology (ICT)
2.6.1 Makna ICT
Sebelum kita membahas penerapan ICT, ada baiknya kita mengetahui makna ICT itu
sendiri.Information Communications Technology (ICT) sekarang ini semakin sering kita dengar
khususnya bagi induvidu yang mengikuti dan menggunakan perkembangan teknologi. Namun
banyak orang yang belum mendalami apa sebenarnya ICT itu, hal ini ditambah lagi karena
Mempertimbangkan semua dengan menggunakan teknologi digital yang sudah ada untuk
membantu individu, bisnis dan organisasi adalah cara yang baik untuk berpikir tentang ICT.
Ada tiga kata yang harus kita pahami sebelumnya, yaitu:
1. Information (informasi) : hasil dari data yang diolah dan menerangkan sesuatu serta
berguna bagi yang mengetahuinya.
2. Communications (komunikasi) : pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2
pihak atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
3. Technology (teknologi) : kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu
eksakta yang berdasarkan proses teknis. Dengan demikian ICT merupakan teknologi
yang dapat diandalkan untuk memberikan layanan yang efektif dan efisien.
Berikut ini jenis ICT dan media yang digunakan untuk menggunakan ICT
Tabel 2.1 Jenis ICT Aplikasi Contoh
Pengolah kata Microsoft Word: Write letters, contoh: laporan
Spreadsheets Microsoft Excel; Analisa informasi keuangan; perhitungan;
menciptakan model-model peramalan, dll.
Perangkat
lunak basis
Oracle, Microsoft SQL Server, Access; Mengelola data
data pelanggan melalui kontak ke kompleks
Presentation
software
Misalnya Microsoft PowerPoint; membuat presentasi, baik
secara langsung dengan menggunakan layar komputer atau
proyektor data.
Desktop
publishing
Misalnya Adobe Indesign, Quark Express, Microsoft
Penerbit; memproduksi newsletter, majalah dan dokumen
lainnya yang rumit.
Graphics
software
Adobe Photoshop dan Illustrator, Macromedia Freehand
dan Fireworks untuk membuat dan mengedit gambar seperti
logo, gambar atau foto untuk DTP, situs web atau publikasi
Accounting
package
Sage, Oracle; Kelola sebuah organisasi termasuk rekening
pendapatan / penjualan, pembelian, rekening bank dll
Berbagai sistem yang tersedia mulai dari dasar paket cocok
untuk usaha kecil sampai canggih yang ditujukan untuk
perusahaan-perusahaan multinasional.
Computer
Aided Design
Computer Aided Design (CAD) adalah penggunaan
komputer untuk membantu proses desain. ada program
khusus untuk berbagai jenis desain: arsitektur, teknik,
elektronik.
Customer
Relations
Management
Software yang memungkinkan perusahaan untuk lebih
memahami pelanggan mereka dengan mengumpulkan data
(CRM)
Teknologi ICT yang terlibat dalam komunikasi perusahaan cenderung kompleks. Namun
kita tidak bisa hanya memahami ICT dari luar saja. Namun ada aspek komunikasi digital
terutama berkaitan dengan jenis jaringan dan cara untuk melakukan koneksi ke internet.
Jaringan yang biasa digunakan adalah Local Area Network (LAN). LAN menghubungkan
sejumlah hardware( input dan output perangkat komputer serta proses yang terjadi). Tujuan
LAN adalah untuk berbagi fasilitas hardware seperti printer atau scanner serta software aplikasi
yang ada. Jenis jaringan ini tak ternilai di lingkungan kantor dimana rekan – rekan harus
memiliki akses ke data atau program umum.
2.6.2 ICT dalam Konteks yang Lebih Luas
ICT selama ini mungkin sudah kita gunakan, tapi ada beberapa hal yang sepertinya harus kita
pertimbangkan berhubungan dengan cara ICT digunakan dan dikelola dalam suatu organisasi :
1. The Nature of Information; hal ini meliputi topik seperti makna dan nilai informasi;
2. Management of Information; hal ini mencakup bagaimana data diambil, diverivikasikan
dan disimpan secara efektif untuk digunakan; pengolahan serta penyebaran informasi;
menjaga supaya informasi aman; dan merancang jaringan untuk mencari informasi.
3. Information System Strategy; hal ini mempertimbangkan bagaimana ICT dapat digunakan
dalam bisnis atau organisasi sebagai bagian dari pencapaian tujuan dan sasaran.
2.6.3 Fungsi dan Kelebihan ICT
Perkembangan ICT-pun membuat rangkaian teknologi ini memiliki fungsi yang terus
berkembang, saat ini ICT dapat membantu kita untuk :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi
2. Mengatur dan mengelola informasi dengan lebih mudah
3. Memonitor keuangan dengan akurat
4. Memperluas jangkauan berbisnis atau berorganisasi
5. Berkomunikasi dengan cara online
6. Menghemat biaya operasi perusahaan.
7. Dll.
Berikut adalah beberapa kelebihan ICT yang dapat membantu operasional di perusahaan kita:
Memudahkan bagi setiap orang untuk berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan
e-mail, telepon, situs web, dll.
b. Akses informasi yang lebih baik
Membantu mengumpulkan, mengolah dan melaporkan informasi kinerja untuk
membantu menjalankan organisasi dengan baik.
c. Manajemen keuangan yang lebih baik
Perangkat lunak akuntansi dapat mencatat pendapatan dan pengeluaran; serta membantu
menangani pajak. Hal ini sangat membantu terutama bagi perusahaan raksasa yang akan
kesulitan melakukan pembukuan jika tidak ada ada ICT terutama perangkat lunak
akuntansi.
d. Komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
Komputer dan internet dapat membantu untuk mengumpulkan, mengelola dan
mempublikasikan informasi menggunanakan sarana telepon,web, dll.
e. Adminitrasi yang lebih terkontrol
Mengelola informasi dapat dilakukan dengan menggunakan file server. Adminitrasi yang
lebih baik juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan mail merge untuk menghemat
waktu saat mengirim sejumlah dokumen serta antar pegawai bisa menghemat kertas, tinta
printer, dll untuk mentransfer informasi.
2.6.4.1Pemanfaatan ICT Pada Sektor Private
Sejak beberapa decade yang lalu, penggunaan ICT sudah dilakukan oleh kalangan bisnis, sebagai
organisasi private, dalam mendukung fungsi-fungsi bisnisnya. Hal ini tercermin pada berbagai
aplikasi yang digunakan seperti aplikasi accounting, payroll, manajemen informasi, dan
sebagainya. Pada perkembangannya, kemudian organisasi pemerintah mulai mengikuti kalangan
bisnis dalam mengadopsi ICT untuk mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan mereka.
Dalam bidang manufaktur, ICT digunakan pada on-line sales catalog, electronic
purchasing, web-based order entry, auto replenishment, supply chain integration, enterprise
resource planning (ERP), dan electronic data interface (EDI). Di dalam bidang telekomunikasi
ICT digunakan pada electronic messaging, corporate web site, enterpise resource planning,
costumer dynamic, dan sebagainya. Sedangkan pada sector financial ICT digunakan pada
banking application, corporate web site, web enable transaction, workflow and imaging,
electronic fund transfer, dan sebagainya.
2.6.4.2 Pemanfaatan ICT pada Sektor Publik
Perkembangan ICT pada akhirnya memperluas fungsinya dari sekedar otomatisasi (pemrosesan
data) pekerjaan dengan lingkup private menjadi pemrosesan dan komunikasi data dengan
lingkup pekerjaan yang lebih luas, yaitu sector public. Kunci inovasinya terdapat pada
computer-network dari Internet ke Internet, yang oleh organisasi pemerntah kemudian diimplementasikan
transformasi dari private menuju public sector ini menuntut perubahan prilaku organisasi dalam
menangani pekerjaannya, serta perubahan tentang cara seseorang melakukan suatu pekerjaan.
Dalam hal ini, kalangan bisnis lebih cepat beradaptasi dibandingkan dengan organisasi
pemerintah.
2.7 Memperbaiki Proses Pemerintahan e-Administration
Inisiatif ini terutama bertujuan untuk memperbaiki pekerjaan internal organisasi pemerintah
dalam lingkup sektor publik:
a) Memotong biaya proses
Yaitu memotong biaya financial dan waktu. Proses Otomatisasi dapat menggantikan biaya
manusia yang tinggi dengan biaya penggunaan ICT yang rendah untuk menaikkan efisiensi dan
produktivitas. Proses ini juga dapat mendukung keputusan dan implementasinya.
b) Mengatur proses performance
Perencanaan dan pengawasan hasil dari penggunaan resource yang ada (manusia, keuangan, dan
sebagainya). Proses informasi mendukung hal ini dengan menyediakan informasi hasil proses
dan hasil standart. Hal ini membuat lebih efisien atau efektifnya proses penggunaan resource
yang ada.
Hubungan antar suborganisasi pemerintahan dalam berbagai level digunakan menguatkan
kapasitas untuk meneliti, membangun dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan. Contoh
yang serupa dengan hal ini adalah hubungan antara pusat-daerah, departemen dengan departemen,
eksekutif-legislatif. Proses Otomatisasi & proses Informasi mendukung pembuatan aliran digital.
d) Meningkatkan pemberdayaan:
Proses tranformasi mendukung pembuatan aliran informasi ke pembuat keputusan, dan
memungkinkan memproses implementasinya di lokasi yang lain. Hal ini bermanfaat untuk
mengurangi biaya, menambah kecepatan serta membuat proses yang lebih fleksibel dan
responsif.
2.8 Hubungan dengan masyarakat (e-Citizen dan e-Services)
Inisiatif ini terutama ditunjukkan untuk membangun hubungan antara organisasi pemerintahan
dengan warga negara. Hal ini penting dilakukan oleh organisasi pemerintah sebagai organisasi
sector publik dalam usahanya untuk mendapatkan legitimasi dari segenap warga negara yang
menggunakan layanannya. Inisiatif yang ada meliputi:
Menyediakan akses kepada warga negara semua detail aktifitas layanan sector public. Ini
terutama berhubungan dengan keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan (accountable).
Proses transformasi dan informasi mendukung tersedianya aliran informasi dari organisasi
pemerintahan kepada warga negaranya, dan mereka cukup percaya untuk menggunakan layanan
tersebut.
b) Mendengar
Input yang didapatkan dari warga negara dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat berbagai
keputusan serta menjadikan dasar dari layanan yang akan diberikan oleh sektor publik untuk
menaikkan partisipasi. Potensi utama adalah pada proses informasi dan transformasi dalam
mendukung dan menyediakan aliran informasi baru dari warga negara kepada organisasi
pemerintahan. Hal ini akan menghasilkan keputusan publik yang lebih responsif untuk
menampilkan layanan kebutuhan bagi segenap warga negara.
c) Meningkatkan Layanan Publik
Peningkatkan layanan in berdimensi sekitar kualitas, kemudahan serta biaya yang rendah. Proses
ini menggunakan potensi dari ICT untuk mengantarkan komponen informasi pelayanan publik
kepada warga negara dalam bentuk digital
Karena semua inisiatif yang telah disebutkan di atas mempercayakan pada dukungan baru
yang ditawarkan oleh ICT, perlu dipahami kronologi lebih lanjut dari pengguna ICT untuk
1. Mengumumkan (publishing) : pengantaran data kepada warga negara.
2. Interaksi : pengiriman data dari warga negara dan menerima data dari warga negara.
3. Transaksi : Ditangani oleh proses e-Government lainnya.
2.9 Membangunkan Interaksi dengan Masyarakat: e-Society
Inisiatif ini terutama bertujuan membangun relasi antara intitusi public dengan institusi public
lainnya, penyediaan layanan private sector, organisasi non profit,dan relasi antara institusi
masyarakat sipil. Terdapat beberapa point utama dalam proses ini :
1. Bekerja lebih baik dengan pihak bisnis.
Memperbaiki interaksi diantara pemerintah dengan pihak bisnis. Hal ini termasuk
digitalisasi perdagangan dari dan pelayanan kepada bisnis untuk memperbaiki kualitas
serta menekan biaya.proses ini menggunakan semua potensi ICT untuk mengantarkan
komponen informasi dari pelayanan public kepada lingkungan bisnis dalam bentuk yang
digital.hal ini juga termasuk dukungan digital untuk menaikkan relasi dari pemerintahan
ke komunitas bisnis dengan menyiapkan sumberdaya dari berbagai pihak. Hal ini secara
langsung akan mengendalikan penurunan biaya dan menaikkan kualitas relasi antara
pemerintahan dengan bisnis, serta memperbaiki efisiensi dan respon bisnis lokal.
2. Membangun komunitas.
Membangun kapasitas social dan ekonomi serta modal dari komunitas local. Proses ini
membangun hubungan informasi baru diantara komunitas dan diantara komunitas dengan
institusilainnya. Hal ini juga akan menghasilkan banyak kreasi potensial serta menaikkan
kualitas hidup
3. Membangun partnership
Menguatkan hubungan institusional. Ada dua bagian, yaitu pertama membangun
partnership untuk menguatkan hubungan antara pemerintah dengan institusi lainnya
seperti LSM atau organisasi internasional. Kedua, menguatkan hubungan diantara
masyarakat sipil, seperti diantara LSM. Proses ini menggunakan potensi ICT untuk
menguatkan hubungan informasi saat ini dan untuk membangun hubungan baru informasi
diantara institusi. Pemikiran ini membuat kuatnya struktur ekonomi, sosial dan politik
dalam masyarakat.
2.10Langkah Memulai E-Government
Seringkali Pemerintah kebingungan ingin memulai dari mana dikarenakan minimnya sumber
daya (manusia, finansial) yang dimiliki oleh Pemerintah. Berbagai hal pun dapat dijadikan alasan
untuk tidak mulai melangkah. Namun sebetulnya langkah awal yang harus dimulai adalah
memberikan komitmen kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan melalui
Salah satu contoh inisiatif yang paling mudah adalah mengumpulkan dan menayangkan
informasi tentang kemampuan (potensi) daerah setempat. Informasi yang disediakan dapat
berupa:
a) Informasi umum seperti pemerintahan (siapa Gubernur, Walikota, alamat kantor
pemerintahan, dan seterusnya)
b) Informasi perniagaan (komoditas apa saja yang ada, bagaimana syarat untuk
membuka usaha, penyuluhan, perpajakan, informasi bagi investor asing, statistik
bisnis setempat)
c) Informasi pendidikan (daftar perguruan tinggi, sekolah, tempat pelatihan dan kursus)
d) Informasi tentang kultur (bahasa yang digunakan sehari-hari, kesenian tradisional,
hal-hal yang tabu dalam kehidupan setempat)
e) Dan bahkan informasi yang sederhana seperti tentang tempat rekreasi (dimana tempat
memancing, snorkling).
Jenis-jenis informasi di atas masih harus diuji kembali kebutuhannya dan prioritasnya.
(Informasi apa yang paling dicari oleh masyarakat? Jawabannya dapat dilihat dari daftar servis
sudah tersedia. Tinggal ada atau tidaknya kemauan untuk mengorganisir informasi ini secara
online. Memang sebelum melakukan hal di atas, sebaiknya dilakukan kegiatan perencanaan
(planning).
Langkah selanjutnya bisa diteruskan dengan menyediakan fasilitas umpan balik
(feedback) bagi masyarakat untuk bertanya dan mengirimkan kritik. Misalnya, masyarakat dapat
melaporkan jalan yang rusak di tempat tertentu. Hal ini dapat pula ditanggapi oleh kelompok
masyarakat yang lain yang dapat berbagi informasi atau pengalaman mereka dalam mengelola
lingkungannya. Dengan demikian pemerintah memberdayakan masyarakat.
Langkah-langkah ini dapat ditingkatkan kepada hal-hal yang lebih canggih seperti
layanan transaksi (mendaftarkan perusahaan, membayar pajak) sampai ke layanan pemilihan
umum secara online. Namun untuk mencapai hal ini harus dimulai dengan langkah kecil dahulu.
E-government juga tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja.
Masyarakat umum dapat membantu pemerintah dalam hal mengumpulkan data dan
mengorganisirnya (atau bahkan ikut serta dalam meng-online-kannya). Tenaga teknis yang
handal dapat membantu pemerintah setempat dalam setup server dan access point di berbagai
tempat.
Dalam membangun e-Government, terdapat enam hal pokok yang harus dipersiapkan oleh
pemerintah berkaitan dengan infrastruktur serta strategi pendukungnya. Enam hal pokok tersebut
di sajikan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini:
1. Persiapkan Data Infrastruktur.
Kesiapan ini meliputi manajemen system, dukomentasi dan proses kerja di tempat untuk
menyediakan kuantitas dan kualitas data yang berfungsi mendukung menuju
e-Government. Kemampuan mendokumentasi adalah bagian dari ISO 9000, dan juga
menjadi bagian dari standar software engineering. Di beberapa negara, kualitas data dan
keamanan data- sebagai contoh, sangat minin dan hanya sebagian kecil mesin yang
berfungsi untuk ini.
2. Persiapkan Infrastruktur Legal.
Adalah hukum dan peraturan-peraturan termasuk berbagai perizinan untuk mendukung
e-Government. Di beberapa negara sebagai contoh, tanda tangan digital belum bisa
diterima.
3. Persiapkan Infrastuktur Institusional.
E-Government hanya bisa maju jika institusi pemerintahan secara sadar eksis melakukan
dan memfokuskan tujuannya dalam membangun e-Government. Koordinasi yang baik
perlu dilakukan, terutama antara organisasi pemerintahan yang berkompeten. Di beberapa
negara, terdapat kekurangan koordinasi institusi untuk memimpin dan mengendalikan
4. Persipkan Infrastruktur Manusia.
Hal ini mencakup sikap, pengetahuan dan skill terutama di antara staf organisasi
pemerintahan, yang diperlukan implementasi dalam mendukung inisiatif e-Government.
Sumber Daya Manusia yang handal dan budaya sharing merupakan hal pokok yang harus
dipersiapkan. Pada beberapa negara kekurangan pada sektor ini, akhirnya mengakibatkan
munculnya proyek yang dikerjakan vendor dan kalangan bisnis, yang mengadung resiko
mempengaruhi tujuan dari e-Government, misalnya perbedaan visi dan sebagainya.
5. Persiapkan Infrastruktur Teknologi.
Inisiatif e-Government banyak bertumpu pada hal ini. Mengingat infrastruktur ICT pada
beberapa negara berbeda-beda kondisinya, maka implementasi yang ada akhirnyan harus
disesuaikan dengan kondisi infrastruktur ICT yang tersedia. Diperlukan strategi-strategi
dalam lebih memberdayakan infrastruktur ICT yang sudah ada. Kalau mungkin
melakukan penambahan infrastruktur, diusahakan seefisien mungkin dan menggunakan
skala prioritas yang ketat. Salah satu contoh yang bagus dari India misalnya, yaitu
organisasi pemerintahan dan pihak swasta bekerja sama membangun access-point pada
tempat-tempat yang mudah dijangkau masyrakat umum. Proyek ini menggambar bahwa
walaupun pada sebuah komunitas yang minus secara ekonomis bisa dibuat aplikasi
e-Government.
6. Siapkan strategi pemikiran dan kepimpinan.
Dibutuhkan pemimpin yang membawa visi e-Government dalam agendanya dan mempunyai srategi pemikaran untuk membuatnya menjadi kenyataan. Kepimpinan bisa
skill, percaya diri serta komitmen adalah kekurangan yang umum terjadi pada staf senior
organisasi pemerintahan dalam menyongsong e-Government.
2.12Enam Tingkat Menuju e-Government
Dalam membangun e-government, tentunya perlu dilakukan persiapan-persiapan dari segala sisi.
Terdapat enam tingkat persiapan yang dapat bisa dilakukan oleh suatu organisasi pemerintahan.
Tentunya, tidak semua tingkatan-tingkatan yang ada dibawah ini harus dilakukan, karena hal ini
sangat bergantung pada aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya:
a) Set-up sistem e-mail dan jaringan internal
b) Akses informasi untuk inter-organisasi pemerintahan publik.
c) Membangun konflik dua arah .
d) Memungkinkan pertukaran nilai.
e) Demokrasi digital.
f) Portal yang menyediakan kebutuhan warga negera.
2.13Set-up Sistem Email dan Jaringan Internal
Sebagian organisasi berangkat dari membangun sistem yang terutama difokuskan pad proses
internal. Aplikasi jaringan pertama dalam banyak organisasi bertipe mendukung fungsi
membawa manfaat sekaligus resiko yang signifikan. Pada sisi manfaat, penggunaan ICT
memungkinkan pengurangan secara signifikan dari pengendalian biaya informasi. Penghematan
datang dari pengurangan biaya tenaga kerja, menaikkan keakuratan serta kecepatan proses kerja.
Sedangkan resiko yang umum terjadi dalam implementasi sistem seperti ini adalah kemungkinan
memanipulasi dokumen selama masa perpindahan dari sistem manual ke sistem berbasis ICT.
Untuk meminimalisasi resiko ini, yang dapat dilakukan adalah:
a) Memelihara semua backup manual sebelum integritas sistem elektronik dapat dijamin.
b) Meyakinkan pembuatan dari dokumen yang dapat dipercaya/diandalkan unttuk melayani
fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
c) Melindungi integritas dan kebenaran/keaslian semua dokumen untuk kebutuhan jangka
panjang, serta menyediakan akses dan update dokumen-dokumen tersebut.
Tipe lain dari tingkat pertama ini adalah digunakannya sistem e-mail. Meskipun e-mail
dapat menjangkau keluar orgagnisasi melalui internet, banyak dari organisasi pemerintahan
menggunakan e-mail terutama untuk message internal. Sistem e-mail mempunyai banyak
manfaat. e-mail dapat dikirim langsung kepada pihak yang berkaitan, tanpa harus melalui
hirarki-hirarki tertentu. Ini tentunya bisa memperbaiki proses sharing informasi, kordinasi dan
feedback. Tetapi bagaimanapun juga, tetap terdapat resiko misskomunikasi. Untuk itu
message-message yang cukup penting tetap disampaikan melalui telepon, fax, atau disampaikan langsung.
melayani departemen-departemen penting yang membutuhkan. Misalnya, seperti sistem
Enterprise Resource Planning dapat mengintegrasikan data finansial, dan standarisasi Human
ResourceInformation. Sistem ini memungkinkan pelayanan data yang lebih lagi (misal, item
ongkos) untuk di-sharing antardepartemen. Sebagai contoh adalah Departemen keuangan dan
perencanaan pemerintahan Sri Langka mendesain sistem terintegritas di antara jalur cepat.
Departemen ini mempunyai visi membangun kembali kedalam (rebulding itself) dengan
performa organisasi yang tinggi. Visi ini adalah bagian dari pengalaman bank sentral, di mana
dalam mengimplementasikan re-organisation berhasil menyusutkan 50% staf di dalamnya. Unit
implementasi baru berjalan dengan persetujuan untuk latihan private bisnis dengan departemen
terkait yang bertujuan membantu re-organisation seputar sistem baru yang didesain, serta
menghindari resiko dan biaya dari kustomisasi sistem.
Sistem ini menggambarkan kesempatan kepada sektor public pada area manajemen
finansial, manajemen perbendaharaan, manajemen SDM, termasuk payroll, manfaat
administrasi, dan lain-lain. Meskipun system ini awalnya hak milik dan berbasis client-server
dalam skala organisasi internal, pada perkembangannya bisa terintegrasi dengan internet (e-maiI
messaging), e-commerce, workflow, dan sebagainya. Dengan demikian, memungkinkan
informasi bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkan, serta mengurangi training dan biaya
lainnya.
Tingkat berikutnya adalah memungkinkan inter-organisasi dan publik untuk mengakses
informasi yang lebih baik. Langkah pertamanya sering meliputi mebangun sistem untuk
membantu mengatur workflow. Dalam pengertian umum, workflow teraplikasikan kepada
kemampuan memindahkan data (imege, file, dan sebagainya) dari workstasion ke workstasion,
dengan menggunakan aturan-aturan yang spesifik untuk meninjau (review), memberikan kuasa
(authorization), entry data, editing data dan pemberian tugas (task assignment). Proses ini
sekarang dapat diatur secara elektronis dari awal ke akhir. Kelambatan normalnya terhubung
dengan dokumen hard-copy dan proses manual dapat diminimalisasi dengan workflow system.
Workflow system terfokus pada apa yang dilakukan (what to do), bagaimana melakukannya
(how to do it), pengendalian kejadian (event driven), dan berorientasi pada proses. Kontrasnya,
sistem tradisional terfokus pada fitur dan fungsi, yaitu organisasi sebagai fungsi, berorietasi
vertikal serta melayani kebutuhan aplikasi spesifik. Komponen mayoritas dari workflow adalah
prosedur, tugas, kejadian dan pekerja. Prosedur adalah kelompok dari hubungan intern
(interrelated) tugas kebutuhan untuk melengkapi hal-hal pekerjaan - dan kejadian (event) adalah
pemicu kejadian (occurency that triggers) yang berawal dari prosedur atau tugas. Tugas
mempunyai cirri-ciri elemen dari pekerjaan yang dapat diberikan kepada pegawai individu.
Informasi dibutuhkan untuk melengkapi proses ini, aplikasi digunakan, dan akhirnya pekerja
dapat menyelesaikan tugasnya. Aplikasi sektor publik include workflow area system di
Asia-pasifik memberikan harapan di antaranya:
a) Klaim proses dan manajemen
b) Proposal penawaran dan rute jalur
d) Dana bantuan dan pemberian beasiswa, persetujuan, pemprosesan
e) Rekruitmen SDM dan persewaankan
Akhirnya, penggunaan ITC pada organisasi pemerintahan dalam sosialisasinya kepada
warga negara diwujudkan melalui media website. Informasi yang ditampilkan bisa dimulai dari
hal-hal yang sederhana, misalnya informasi umum tentang organisasi pemerintahan (Gubernur,
Walikota, Daftar Alamat kantor pemerintahan, dan seterusnya).informasi perniagaan,
pendidikan, budaya, dan sebagainya. Website-website dengan kapasitas informasi seperti ini
mendominasi mayoritas website organisasi pemerintahan lokal di indonesia.
2.15Demokrasi Digital
Paling sedikit, ada dua aplikasi potensial ICT dapat mendukung partisipasi dan proses demokrasi
di wilayah yaitu:
a) Aplikasi yang bisa memberdayakan organisasi masyarakat sipil
b) Aplikasi yang memungkinkan warga untuk memilih dan sebaliknya opini mereka secara
cepat dapat disampaikan kepada pihak yang berkompeten.
Perlu untuk dicatat bahwa pengaruh sosial teknologi digital ditangan orang miskin. Hal
ini memunculkan pemikiran-pemikiran baru dan membuat model bisnis baru yang tepat untuk
Penggunaan ICT oleh organisasi pemerintahan akhirnya berkembang ke bentuk
pelayanan yang lebih kompleks, seperti ICT-enable voting site hingga muncul apa yang disebut
”era demokrasi digital”. Aplikasi-aplikasi inraktif seperti sosialisasi kebijakan-kebijakan baru,
polling pendapat, sampai pada pemilu online pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh warga
negara dan pemerintahan dalam tujuannya untuk lebih memberdayakan masyarakat dan
organisasi pemerintahan sendiri.
2.16Aplikasi E-Government pada Pelayanan KTP Online
Saat ini hampir semua pemerintahan daerah di Indonesia sudah mempunyai website, dengan isi
informasi umum seperti struktur organisasi, visi dan misi, alamat pejabat-pejabat, informasi
pariwisata, pendidikan dan sebgaianya. Pemrosesan Pembuatan KTP secara online via Internet
ini dipandang perlu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan
aplikasi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu, mengatasi prosedur manual
yang tidak praktis, dan sebagainya.
Pelayanan KTP Online adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk
secara online baik bagi yang akan membuat KTP baru maupun yang akan melakukan
perpanjangan. Dengan Aplikasi ini pemohon KTP dapat melakukan peromohonanya secra
Aplikasi Pelayanan KTP online ini mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:
a) Menyimpan biodata Penduduk
b) Menyimpan data Kecamatan
c) Menyimpan data permohonan
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan Struktur Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi antara file yang satu dengan file yang
lain sehingga membentuk satu kesatuan data untuk menginformasikan suatu perusahaan, instansi
dalam batasan tertentu. Pada penulisan tugas akhir ini, pemohon membuat perancangan aplikasi
pelayanan KTP online, berikut akan dijabarkan mengenai database-databasenya. Oleh karena itu,
penulis membuat sebuah database bernama kependudukan yang terdiri dari beberapa tabel
yang akan digunakan untuk aplikasi ini, yaitu:
1. Tabel Biodata Penduduk
Selain berfungsi sebagai penyimpan biodata penduduk, tabel ini juga berfungsi untuk
menyimpan validitas data pemohon. Struktur tabel biodata penduduk adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Biodata_penduduk
Field Data Type Data Size Descriptioin
No_permohonan Varchar 100 No permohonan
Nik Varchar 100 Nik pemohon
No_kk Varchar 100 No kartu keluarga pemohon
Nama Varchar 100 Nama pemohon
Jkel Varchar 100 Jenis kelamin pemohon
Tgl_lahir Varchar 100 Tanggal lahir pemohon
Tmp_lahir Varchar 100 Kota lahir pemohon
Hub_keluarga Varchar 100 Hubungan keluarga pemohon
No_akte_lahir Varchar 100 No akte lahir pemohon
Status_kawin Varchar 100 Status perkawinan pemohon
No_akte_kawin Varchar 100 No akte perkawinan pemohon
Agama Varchar 100 Agama pemohon
Gol_darah Varchar 100 Golongan darah pemohon
Kewarganegaraan Varchar 100 Kewarganegaraan pemohon
Pendidikan Varchar 100 Pendidikan terakhir pemohon
Status_pendidikan Varchar 100 Status pendidikan terakhir pemohon
Pekerjaan Varchar 100 Pekerjaan pemohon
Tmp_tinggal Varchar 100 Tempat tinggal terakhir pemohon
Kecamatan Varchar 100 Kecamatan pemohon
Email Varchar 100 Email pemohon
No_telpon Varchar 100 No telpon pemohon
Nama_ibu Varchar 100 Nama ibu kandung pemohon
Nama_ayah Varchar 100 Nama ayah kandung pemohon
Nik_ayah Varchar 100 Nik ayah pemohon
2. Tabel Permohonan KTP
Tabel ini merupakan tabel transaksi yang digunakan untuk menyimpan hasil pencatatan tentang
no. Permohonan, tanggal pemasukan data, dan juga mengenai jenis permohonan baru atau
perpanjangan. Dalam tabel ini, informasi mengenai siapa saja yang melakukan permohonan baru
dan siapa saja yang melakukan permohonan perpanjangan dapat ditampilkan. Struktur tabelnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tabel Permohonan_ktp
Field Data Type Data Size Descriptioin
No_permohonan Varchar 25 No permohonan
Tgl_masuk_data Varchar 20 Tanggal masuk permohonan
Jenis_permohonan Varchar 15 Jenis permohonan pemohon
3. Tabel Kartu KTP
Fungsi tabel ini untuk mencatat masa berlaku Kartu Tanda Penduduk pemohon. Ini digunakan
dalam pengujian permohonan perpanjangan, jika masa berlaku belum habis atau minimal sama,
lima tahun. Untuk tanggal dan bulan sesuai dengan tanggal dan bulan lahir pemohon, sedangkan
tahunnya akan bertambah 5. struktur tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Tabel Kartu_ktp
Field Data Type Data Size Descriptioin
No_permohonan Varchar 25 No permohonan KTP pemohon
Masa_berlaku Varchar 35 Masa berlaku KTP pemohon
4. Tabel Kecamatan
Fungsi tabel ini untuk menyimpan data mengenai kecamatan yang terdapat pada sebuah
kabupaten. Tabel kecamatan ini digunakan untuk menampilkan nama kecamatan pada pengisian
biodata, dan digunakan untuk menampilkan kode kecamatan pemohon KTP ketika akan
mengisikan NIK. Struktur tabel kecamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Kecamatan
Field Data Type Data Size Descriptioin
Kode_kec Char 4 Kode kecamatan pemohon
Nama_kec Varchar 30 Nama kecamatan pemohon
Ibu_kota Varchar 30 Ibu kota pemohon
Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu
relasi sehingga membentuk sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum
Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan Insert,
Delete, Modify, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya
Error atau Inkonsistensi Data, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut yang disebut juga
dengan well structured relation.
Tabel 3.5 Tabel Normalisasi No_kk Nama Jkel Tgl
Tabel 3.6 Tabel Pemohon
No_kk Nama Jkel Tgl_lahir
02.5020.071289.0001 Elvy P 07-12-1989
02.5020.130888.0002 Redi L 13-08-1988
02.5020.290296.0003 Jaya L 29-02-1996
Tabel 3.7 Tabel Lokasi
No_kk Tmp_lahir Tmp_tinggal Kec
Tabel 3.8 Tabel Hasil Normalisasi No_kk Nama Jkel Tgl lahir Tmp
lahir
Tmp tinggal
Kec 02.5020.0712
89.0001
Elvy P 07-12-1989 Medan Jl. Serdang Medan perjuangan 02.5020.1308
88.0002
Redi L 13-08-1988 Medan Jl. Karya Medan area
02.5020.2902 96.0003
Jaya L 29-02-1996 Medan Jl. Mandala Medan petisah 3.3 Perancangan Halaman Website
Tahap perancangan halaman website adalah menentukan dan membuat rancangan tampilan dari
situs yang akan dibuat.
Gambar 3.1 Tampilan halaman home
Gambar 3.2 Tampilan Halaman Login Admin
3. Perancangan Halaman Home Admin
3.4Pembuatan Alur Program pada Aplikasi Pelayanan KTP Online
1. Tampilan Alur Program Sisi Pemohon
Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon
2. Tampilan Alur Program Sisi Administrator Home.php
Input_perpanjangan2.php Input_baru2.php
Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon 3.4 Algoritma Program
3.4.1 Algoritma Menu Utama
Langkah 1 : Aktifkan browser Internet Explorer, ketik address bar http://localhost/home.php
kemudian tekan enter atau klik icon “Go” pada sudut kanan Address Bar, maka
akan tampil halaman utama website. Login.php
Home_admin.html
Lihat_pemohon_baru .php
Lihat_pemohon_ perpanjangan.php
Lihat_semua_data.php
Lihat_nik_kosong.php Input_kec.html Searching.html
Formisinik.html Input_kec.php Searching.php
Input_nik_baru.php Lihat_kec.php Detail_pemohon.php Logout.php
Langkah 2 : Pilih salah satu menu yang dibutuhkan pada Home. Selanjutnya akan muncul
jendela yang mengharuskan user untuk mengisinya.
Langkah 3 : Keluar
3.4.2 Algoritma Admin
Langkah 1 : Aktifkan browser Internet Explorer, ketik address bar
http://localhost/home_admin.php kemudian tekan enter atau klik icon “Go” pada
sudut kanan Address Bar, maka akan tampil halaman utama admin.
Langkah 2 : Untuk melakukan pengecekan data, admin di haruskan login terlebih dahulu,
masukkan user login dan password di tempat web login.
Langkah 3 : Periksa user login dan password yang dimasukkan, jika benar maka tampil
halaman selanjutnya dan jika salah maka mucul peringatan untuk memperbaiki
user login dan password.
Jika proses login telah berhasil, maka akan muncul data-data pada Home Admin. Pada tampilan
home_admin, ada beberapa menu yang dibutuhkan Adminstrator untuk melihat data pemohon
sesuai dengan kebutuhan pemohon, menu-menu yang tersedia antara lain adalah:
a.
b. Lihat pemohon perpanjangan
d. Lihat semua data
e. Lihat data kecamatan
f. Input kecamatan
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang
telah dirancang, sistem yang disetujui, menguji sistem, menginstal dan memulai menggunakan
sistem baru tersebut atau sistem yang diperbaiki.
Ada juga yang mengatakan implementasi sistem adalah proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan desain dan selanjutnya diinstal, diuji dan mulai digunakan untuk menggantikan
sistem yang lama.
Tujuan implementasi sistem adalah :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang telah
disetujui, menyusun dokumen-dokumen baru atau dokumen yang baru diperbaiki.
2. Menulis, menguji, mendokumentasikan program-program dan prosedur yang diperlukan
3. Memastikan bahwa operator dapat mengoperasikan sistem yang baru yaitu dengan
mempersiapkan manual pemakaian (tata cara penggunaan) dan melatih operator tersebut.
4. Memperhitungkan bahwa sistem tersebut dapat memenuhi permintaan pengguna yaitu
dengan menguji sistem secara keseluruhan.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan secara lancar, yaitu dengan
membuat perencanaan, mengontrol, dan melakukan instalasi sistem baru secara baik dan
benar.
4.2 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem
Dalam menjalankan sistem tersebut dengan menggunakan komputer harus memiliki 3 komponen
utama, antara lain Hardware (Perangkat Keras), Software (Perangkat Lunak) dan Brainware
(Unsur Manusia).
4.2.1 Hardware (Perangkat Keras)
Hardware merupakan komponen-komponen yang terlihat secara fisik, yang saling bekerja sama
dalam melaksanakan pengolahan data. Perangkat keras yang digunakan meliputi :
1. Processor Pentium III atau lebih tinggi.
2. Harddisk minimal 20 GB.
4. Monitor.
5. Keyboard.
6. Mouse.
7. Printer.
4.2.2 Software (Perangkat Lunak)
Software adalah instruksi atau program-program komputer yang dapat digunakan oleh komputer
dengan memberikan fungsi serta penampilan yang diinginkan. Dalam hal ini, perangkat lunak
yang digunakan penulis untuk aplikasi perancangan website adalah :
1. Sistem operasi Windo ws XP.
2. PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML, dieksekusi di web
server, dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis.
3. MySQL sebagai perancangan database.
4. Apache sebagai web server yang merupakan server lokal sebelum file-file dan script web
dipublikasikan ke internet melalui ISP (Internet Service Privider).
5. Macromedia Dreamweaver 8, software yang dipakai untuk merancang website.
6. Adobe Photoshop CS, software yang digunakan untuk mendesain tampilan website.
7. Web browser sebagai output atau tampilan hasil akhir program yang telah selesai yaitu
Brainware merupakan faktor manusia yang menangani fasilitas komputer yang ada. Faktor
manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki bagian untuk menangani sistem dan
merupakan unsur manusia yang meliputi :
1. Analis Sistem, yaitu orang membentuk dan membangun fasilitas rancangan sistem atau
program.
2. Programmer, yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman yang digunakan dalam
membuat dan membangun suatu program.
3. Operator (Admininistrator), yaitu orang yang mengoperasikan sistem seperti memasukkan
data untuk dioperasikan oleh komputer dalam menghasilkan informasi dan lain sebagainya.
4. Public (Pengguna), yaitu orang yang memakai sistem yang telah dirancang untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
4.3 Instalasi Apache, PHP dan MySQL
Untuk merancang serta menjalankan website yang akan dibuat, maka diperlukan suatu program
aplikasi yang digunakan untuk menuliskan kode-kode program,database serta meng-upload
website dan juga outputnya dapat kita lihat melalui web browser. Program aplikasi yang