• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TEMATIK 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TEMATIK 001"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan komponen lainnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran .Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Pada masa ini ada istilah pembelajaran tematik atau bisa juga disebut dengan pembelajaran terpadu, yaitu pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dengan pengalaman kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi mereka. Di mana biasanya pembelajaran tematik itu sendiri digunakan pada kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3 MI.

PEMBAHASAN A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik

Peserta didik yang masih berada pada sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yakni khususnya pada kelas bawah, kelas 1, 2 dan 3 adalah berada pada rentangan usia dini. Di mana pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasannya seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Umumnya tingkat perkembangan masih memendang bahwa segala sesuatu itu sebagai keutuhan ( holistik ) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana . proses pembelajarannya masih bergantung pada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami peserta didik secara langsung.

Sampai saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di MI untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah. Misalnya, Agama Islam 2 jam pelajaran, BHS Indonesia 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran begitu pula dengan pelajaran yang lainnya. Dalam penyampaian materinya pun masih monoton tanpa dikaitkan dengan materi pelajaran yang lain. Padahal pada usia tersebut pemikiran peserta didik masih bersifat holistik, sehingga pembelajaran terpisah malah menyulitkan mereka. Hal tersebut banyak menyebabkan tingginya angka peserta didik mengulang kelas bahkan putus sekolah.data tahun 1999/2000 menyebutkan bahwa angka mengulang kelas 1 (11,6%), kelas 2 (7,5%), kelas 3 (6,13%), kelas 4 (4,64%), kelas 5 (3,1%), dan kelas 6 (0,37%). Pada tahun yang sama angka putus sekolah kelas 1 (4,22%), masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas 2 yakni (0,83%), kelas 3 (2,27%), kelas 4 (2,71%), kelas 5 (3,79%), dan kelas 6 (1,78%).

(2)

Atas dasar pertimbangan tersebut dan dalam rangka implementasi standar isi atau (SI) yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan pembelajaran pada kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3 MI akan lebih tepat jika dikelola dengan pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata pelajaran.

B. Kurikulum Pembelajaran Tematik

Model kurikulum pembelajaran terpadu yang termasuk dalam pembelajaran tematik meliputi pengorganisasian dan klasifikasinya ( Trianto; 2007 ).

Di sini akan dibahas tentang pengorganisasian kurikulum pembelajaran tematik. Menurut Nasution S, ada tiga tipe kurikulum pembelajaran, yaitu sebagai berikut :

1).Separated Subject Curriculum, yakni kurikulum yang segala bahan mata pelajarannya disajikan secara terpisah-pisah sehingga banyak mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.

2).Correlated Curriculum, ialah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara matapelajaran yang satu dengan yang lain.

Prinsip-prinsip berhubungan mata pelajaran korelasi ini dapat dilaksanakan dengan cara : · Antar dua mata pelajaran diadakan hubungan secara insidental.

· Memperbincangkan suatu pokok masalah tertentu dalam berbagai mata pelajaran. · Menghilangkan batas-batas antar mata pelajaran atau biasa disebut dengan Broad Field.

3).Integrated Curriculum, yang dimaksud dengan integrasi adalah perpaduan, koordinasi dan keseluruhan. Mata pelajaran yang disajikan disesuaikan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.

C. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti pada kelas 1, 2, dan 3 MI/SD. Mata pelajaran tersebut meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

KESIMPULAN

(3)

kurangnya sarana prasekolah ( TK ) di daerah terpencil yang juga dapat mempengaruhi kesiapan peserta didik di kelas 1 MI/SD.

2.Kurikulum pembelajaran tematik pengorganisasiannya dibagi 3, yaitu separated subject curriculum, correlated curriculum, dan integrated curriculum.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2016 menjadi pedoman penyusunan Rancangan APBD yang dijabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA)

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V MI Hasyim Asy’ari melalui media album foto kenangan..

Skripsi berjudul Analisis Pembebanan Transformator, Sifat Fisik, Sifat Kimia, Dan Kandungan Gas Terhadap Karakteristik Dielektrik Minyak Transformator telah diuji

Pembuatan Game Edukasi Belajar Tajwid Ini menggunakan metode Prototype yang mana metode ini tidak akan selesai sebelum sesuai dengan harapan pemakai maka di lakukan (feedback)

Yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia bahwa untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan negara peserta Konvensi Chicago 1944 harus berupaya mengelola

praktek hukum yang masih berlaku harus ada peraturan pelaksanaannya tentang apakah permohonan eksekusi putusan hakim arbitrase dapat diajukan langsung kepada Pengadilan

Keempat saksi yang diperiksa meliputi, pelapor dari pihak YARA, anak pasien yang meniggal, Direktur RSUD Kota Subulussalam,.. dan dr bedah

DAFTAR